Sunday, December 15, 2019

Sistem Ekskresi Dengan Manusia (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi biologi tentang Sistem Ekskresi dengan Manusia meliputi Pengertian Ekskresi, Organ-organ Sistem Ekskresi Manusia, lagi kelainan dengan sistem Ekskresi. Silakan disimak selengkapnya....


Peta Konsep Sistem Ekskresi dengan Manusia

A. PENGERTIAN EKSKRESI


Pengertian ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme tubuh yg sudah tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa itu berupa urine (dikeluarkan oleh ginjal), keringat (dikeluarkan oleh kulit), empedu (dikeluarkan oleh hati), lagi karbondioksida CO2 (dikeluarkan olehparu-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena kalau tidak dikeluarkan bagi mengganggu bahkan meracuni tubuh.

B. ORGAN-ORGAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Setelah mengetahui apa itu pengertian ekskresi, sekarang mari kita bahas organ-organ penyusun sistem ekskresi dengan manusia.

1. Kulit

Dalam kehidupan sehari-hari kulit mempunyai peran penting untuk kita. Salah satu fungsinya adalah mengeluarkan zat sisa seperti keringat. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat, lagi hipodermis (jaringan ikat dibawah kulit).



Kulit dibagi menjadi 3 lapisan yaitu :

(a) Lapisan Epidermis


Epidermis merupakan lapisan kulit yg terluar, terdiri dari lapisan sel yg sudah pernah mati yg disebut juga lapisan tanduk.  Fungsi epidermis adalah sebagai sawar pelindung terhadap bakteri, iritasi kimia, alergi lagi lain-lain.

Epidermis angsal dibagi menjadi 5 lapisan :
  • Stratum corneum (lapisan tanduk).
Stratum corneum merupakan lapisan kulit yg paling luar.  Stratum korneum paling tebal dengan telapak kaki lagi paling tipis dengan pelupuk mata, pipi lagi dahi. Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yg ringan mengelupas.
  • Stratum lucidum (daerah rintangan).
Lapisan ini berwarna terang lagi hanya nampak dengan lapisan kulit yg tebal. Hanya terlihat dengan telapak kaki lagi telapak tangan.
  • Stratum granulosum (lapisan seperti butir).
Lapisan ini menggandung sel-sel bergranula yg menghambar pengeluaran air berlebih. Stratum granulosum berpartisipasi aktif  dalam proses keratinisasi, hanya mekanismenya belum diketahui jelas.
  • Stratum spinosum (lapisan sel duri).
Stratum spinosum (stratum malpighi) terdiri dari beberapa lapis sel yg berbentuk poligonal yg besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Lapisan ini adalah lapisan paling tebal di epidermis.
  • Stratum germinativum (lapisan sel basal).
Lapisan ini selalu tumbuh lagi membelah, lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yg menghasilkan pigmen melanin yg menentukan warna kulit seseorang.

(b) Lapisan Dermis


Dermis memiliki ketebalan 3-5 mm, merupakan anyaman serabut kolagen lagi elastin yg bertanggung elakan untuk sifat-sifat penting dari kulit.  Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot lagi serabut saraf.
  • Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)
Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat melalui saluran keringat yg bermuara di pori-pori kulit.
  • Kelenjar Minyak ( Glandula Sebasea)
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak (sebum). Minyak yg dikeluarkan berfungsi untuk melumasi kulit lagi membuat rambut tidak kering.
  • Kantong Rambut
Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut lagi batang rambut. Kantong rambut dilengkapi dengan otot penegak rambut. Pada saat udara dingin, otot rambut berkontraksi yg menyebabkan tegaknya batang rambut.
  • Pembuluh Kapiler Darah
Pembuluh kapiler darah berfungsi mengedarkan zat-zat makanan yg diperlukan untuk pertumbuhan rambut lagi sel-sel kulit.
  • Ujung-Ujung Saraf Penerima Rangsang
Ujung-Ujung saraf penerima rangsang meliputi :
a) Pacini : Tekanan
b) Ruffini : Panas
c) Krause : dingin
d) Meissener : sentuhan

(c) Lapisan Hipodermis (Jaringan ikat bawah kulit terletak di bawah kulit jangat)


Lapisan terdalam kulit yg membantu untuk melindungi tubuh lagi bantal organ internal. Lapisan terdalam kulit adalah hipodermis. Terdiri dari lemak lagi jaringan ikat longgar, lapisan ini kulit insulates tubuh lagi bantal lagi melindungi organ internal dari cedera. Hipodermis juga menghubungkan kulit untuk jaringan di bawahnya melalui kolagen, elastin lagi serat retikuler yg membentang dari dermis. Komponen utama dari hipodermis adalah jenis jaringan ikat khusus yg disebut jaringan adiposa yg menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak. Pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf lagi folikel rambut juga memperpanjang melalui lapisan ini kulit.

Gambar :

Kulit Manusia (Pengertian, Lapisan-lapisan lagi Fungsinya)


2.  Paru-paru

Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yg dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) lagi uap air (H2O) yg dihasilkan dari proses pernapasan. Sebagai organ sistem ekskresi, tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon dioksida lagi uap air yg tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut bagi menjadi racun.

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi biologi tentang  Sistem Ekskresi Pada Manusia (Materi Lengkap)

3. Ginjal

Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170 gram, lagi terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah lagi berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan.

Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, lagi garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi biologi tentang  Sistem Ekskresi Pada Manusia (Materi Lengkap)

Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.

Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yg melengkung dengan daerah medula lagi berhubungan dengan tubulus proksimal lagi tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yg melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yg melengkung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) lagi ditampung dalam kantong kemih.

Telah dikemukakan di atas bahwa cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yg terdapat di dalam darah angsal dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Prnyaringan darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), lagi pengumpulan (augmentasi).

a. Penyaringan (Filtrasi)

Darah yg banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri lagi masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus lagi kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air lagi zat terlarut berukuran kecil sehingga angsal menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus lagi kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, lagi garam mineral.

b. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)

Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, lagi air diserap kembali. Zat-zat yg masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yg terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, lagi pigmen empedu yg memberi warna lagi bau dengan urin.

c. Augmentasi

Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, lagi beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yg sudah pernah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).

d. Proses Pengeluaran Urin

Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih bagi tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin jasmani hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat dengan kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, dengan waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat lagi jarang buang air kecil.

Urin yg dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air lagi zat yg terlarut, yaitu urea, asam urat, lagi amonia. yg merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yg menyebabkan warna kuning dengan urin, lagi zat-zat yg berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, lagi hormon.

Urin tidak mengandung protein lagi glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan alias kerusakan ginjal dengan glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini angsal disebabkan oleh adanya kerusakan dengan tubulus ginjal, tetapi angsal pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak angsal menyerap kembali semua gula yg ada dengan filtrat glomerulus. Kadar gula darah yg tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus).

Dilihat dari segi banyaknya zat yg terkandung di urin, angsal disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yg sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yg berbahaya bagi tubuh, lagi mengatur keseimbangan air lagi garam di dalam darah.


4. Hati

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi biologi tentang  Sistem Ekskresi Pada Manusia (Materi Lengkap)

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh lagi terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Pada orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg lagi berwarna merah.

Hati mengeluarkan empedu yg berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, lagi mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, lagi zat warna empedu yg disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yg berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yg berwarna kuning coklat yg memberikan warna feses lagi urin. Sisa-sisa pencernaan protein yg berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah lagi selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi lain yg sangat penting bagi tubuh, yaitu:
  • Sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
  • Sebagai tempat pembentukan lagi pembongkaran protein. Hati membentuk protein akbumin, protrombin, fibrinogen, lagi urea.
  • Sebagai tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yg sudah pernah tua alias rusak. Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin, lagi hemin. Hemin diurai menjadi bilirubin lagi biliverdin.
  • Pembentukan  dan pengeluaran cairan empedu.
  • Menetralkan obat lagi racun.
  • Tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A.

C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI


1. Anuria
Anuria adalah kegagalan ginjal menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi alias radang glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomerulus. Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin alias oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.

2. Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa dengan urin. Hal ini menunjukkan bahwa sudah pernah terjadi kerusakan dengan badan malphigi.

3. Albuminaria
Albuminaria adalah ditemukannya protein albumin dalam urin. Keberadaan albumin yg berlebihan dalam urin menunjukkan adanya kenaikan permeabilitas membran glomerulus. Albuminaria disebabkan karena luka dengan membran glomerulus sebagai akibat penyakit, kenaikan tekanan darah, lagi iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat, misalnya racun, bakteri, eter, alias logam berat.

4. Hematuria
Keberadaan sel-sel darah merah di dalam urin disebut hematuria. Penyebab hematuria adalah radang organ-organ sistem urin karena penyakit alias iritasi oleh batu ginjal. Jika darah ditemukan di dalam urin, kondisi ini menunjukkan adanya bagian saluran urin yg mengalami pendarahan.
5. Bilirubinaria

Konsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal disebut bilirubinaria. Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yg berlebihan alias adanya ketidakfungsian hati alias kerusakan empedu.

6. Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan benda keras yg sering ditemukan di dalam saluran ginjal, pelvis ginjal, mauoun saluran urin. Batu ini umumnya berdiameter 2-3 mm dengan permukaan kasar alias halus. Kadang-kadang bisa ditemukan batu ginjal bercabang yg besar. Penyusun utama batu ginjal adalah kristal-kristal asam urat, kalsium oksalat, lagi kalsium fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam, magnesium fosfat, asam urat alias sistin, lagi mukoprotein. Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan oleh konsentrasi garam-garam mineral yg berlebihan, penurunan jumlah air, kebasaan, lagi akeasamaan urin yg abnormal, alias aktivitas kelenjar paratiroid yg berlebihan. Keberadaan batu ginjal bisa menyumbat ureter, menimbulkan tukak, lagi meningkatkan kemngkinan infeksi bakteri.

7. Nefritis Glomerulus
Nefritis glomerulus merupakan radang ginjal yg melibatkan glomerulus. Salah satu penyebab paling umum adalah reaksi alergi terhadap racun yg dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang sudah pernah menginfeksi bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Glomerulonefritis memungkinkan sel-sel darah merah lagi protein memasuki filtrat sehingga urin mengandung banyak eritrosit lagi protein. Glomerulonefritis yg parah bisa menyebaban gagal ginjal.

8. Pielonefritis
Pielonefritis merupakan radang pelvis ginjal, medula, lagi korteks oleh infeksi bakteri. Infeksi ini biasanya berawal dari pelvis ginjal kemudian melebar ke dalam ginjal. Piolonefritis bisa menyebabkan kerusakan nefron lagi korpuskulum renalis.

9. Kistitis
Kistitis adalah radang kantung kemih yg melibatkan lapisan mukosa lagi submukosa. kistitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat kimia, alias luka mekanis.

10. Nefrosis
Nefrosis merupakan kondisi bocornya membran glomerulus. Kebocoran ini memungkinkan sejumlah besar protein berpindah dari darah menuju urin sehingga air lagi natrium menumpuk dalam tubuh menghasilkan pembengkakan (oedem), khususnya di sekitar lutut, kaki, abdomen, lagi mata. Nefrosis lebih umum terjadi dengan anak-anak, namun bisa terjadi dengan semua usia. Meskipun tidak selalu menyembuhkan, hormon steroid sintetis tertentu, seperti cortison lagi prednison, yg mirip hormon yg disekresi kelenjar adrenal, angsal menekan terjadinya nefrosis.

11. Polisistik
Polisistik bisa disebabkan oleh kerusakan saluran ginjal yg merusak nefron lagi mengkasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran. Kelainan ginjal ini umumnya dirurunkan. Dalam jaringan ginjal menyembu kista, lubang kecil, lagi gelembung-gelembung berisi cairan. Kista ini perlahan-lahan bertambah besar hingga menekan keluar jaringan normal. Gagal ginjal sebagai akibat penyakit pilisistik biasanya terjadi dengan usia 40 tahun ke atas. Perkembangan polisistik angsal diperlambat dengan diet, obat, lagi pemasukan cairan.

12. Gagal Ginjal
Gagal ginjal dihasilkan dari kondisi yg mengganggu fungsi ginjal, yatu nefritis ginjal parah, trauma ginjal, alias tidak adanya jaringan ginjal karena tumor. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan dengan semua nefron sehingga tidak berfungsi. Gagal ginjal yg parah menyebabkan penumpukan urea dalam darah. Gagal ginjal total bisa menyebabkan kematian dalam waktu 1-2 minggu.

13. Albino (bule)
Albino terjadi karena tidak adanya pigmen melanin dengan lapisan granulosum.

Baca pula : Pengertian Eksresi, Sekresi lagi Defekasi
Daftar Pustaka
Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu lagi Kontekstual IX untuk SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Demikian materi biologi tentang Sistem Ekskresi dengan Manusia meliputi Pengertian Ekskresi, Organ-organ Sistem Ekskresi Manusia, lagi kelainan dengan sistem Ekskresi. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment