Wednesday, December 4, 2019

Zat Adiktif Bersama Psikotropika (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Zat Adiktif dengan Psikotropika (Pengertian, Golongan, Jenis, Contoh dengan Dampaknya)

Zat adiktif dengan psikotropika harus dipergunakan sesuai dengan aturan. Jika tidak, bagi memberikan dampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sosial sekitarnya.

A. Zat Adiktif


1. Pengertian Zat Adiktif


Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yg pemakaiannya angsal menimbulkan ketergantungan fisik yg kuat dengan ketergantungan psikologis yg panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat alias obat yg berasal dari tanaman) alias bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yg angsal menyebabkan penurunan alias perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dengan angsal menimbulkan ketergantungan.

2. Pengelompokan Zat Adiktif

Dalam UU No 35 Tahun 2009, narkotika digolongkan kedalam tiga golongan:
Narkotika Golongan I Narkotika golongan satu hanya angsal digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dengan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggimengakibatkan ketergantungan
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ecstasy, dengan lebih dari 65 macam jenis lainnya. 
Narkotika Golongan II Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dengan angsal digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll. 
Narkotika golongan III Narkotika golongan tiga adalah narkotika yg memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat dengan berkhasiat untuk pengobatan dengan penelitian. 
Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dengan ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.

3. Jenis / Macam-macam Zat Adiktif


a. Ganja
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)
Ganja alias mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dengan ranting remaja tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yg sudah kering.

Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dengan tertawa tanpa sebab, santai dengan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap alias mengantuk, tetapi susah tidur, dengan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dengan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dengan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dengan mendapat gangguan jiwa.

b. Opium

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)

Opium adalah narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dengan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.

Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka alias menghilangkan rasa nyeri kepada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih angsal mengakibatkan kecanduan yg akhirnya menyebabkan kematian.

Penggunaannya yg menyalahi aturan angsal menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dengan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dengan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, bagi timbul hal-hal berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil, dengan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis alias overdosis, bagi menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dengan angsal mengakibatkan kematian.

c. Kokain
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)

Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini angsal dipakai sebagai anaestetik (pembius) dengan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yg meningkat menjadi gaduh dengan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dengan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu angsal mengakibatkan kematian.

d. Sedativa dengan Hipnotika (Penenang)


Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dengan magadon digunakan sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis remeh angsal menenangkan, sedangkan dalam dosis besar angsal membuat orang yg memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dengan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka bagi menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dengan kejang-kejang.

Jika pemakaiannya overdosis maka bagi timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dengan coba pemakaiannya melebihi dosis tertentu angsal menimbulkan kematian.

e. Nikotin

Nikotin angsal diisolasi alias dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok. Nikotin yg diisap kepada saat merokok angsal menyebabkan meningkatnya denyut jantung dengan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga angsal meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dengan gangguan kehamilan.

f. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dengan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dengan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka bagi timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dengan gangguan jiwa. Jika overdosis bagi timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dengan banyak bicara sendiri.


B. Psikotropika


 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)

1. Pengertian Psikotropika 


Psikotropika adalah zat alias obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dengan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif kepada susunan syaraf pusat yg menyebabkan perubahan khas kepada aktivitas mental dengan perilaku.

Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika yg tidak membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dengan amfetamin. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.

a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

LSD merupakan zat psikotropika yg angsal menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu benda yg sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yg mengalami gangguan jiwa alias sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yg semula sensual menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yg menderita frustasi dengan ketegangan jiwa.

b. Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-barang terlarang, seperti ekstasi dengan shabu. Ekstasi dengan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yg disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dengan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut bagi menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan), gampang bicara, tidak sepele lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dengan napas cepat. Jika overdosis bagi menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan kepada ujung-ujung saraf, dengan angsal mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan bagi menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dengan sepele tersinggung.

2. Penggolongan Psikotropika


Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, narkoba jenis psikotropika dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
  • Golongan I, mempunyai potensi yg sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dengan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA = 3,4-Methylene-Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamid), dengan DOM.
  • Golongan II, mempunyai potensi yg kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dengan fenetilin.
  • Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, angsal digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital, brupronorfina, dengan mogadon (sering disalahgunakan).
  • Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, angsal digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), dengan obat tidur (hipnotika).
Artikel terkait : 

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=zat-adiktif-dan-psikotropika-narkotika-jenis-dampak
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=zat-adiktif-dan-psikotropika-narkotika-jenis-dampak

Demikian artikel tentang Zat Adiktif dengan Psikotropika (Pengertian, Golongan, Jenis, Contoh dengan Dampaknya). Semoga membantu...

No comments:

Post a Comment