Sunday, December 22, 2019

Kenakalan Remaja (Artikel Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog bahang . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Kenakalan Remaja meliputi Pengertian Kenakalan Remaja, Penyebab Kenakalan Remaja (internal, eksternal), Jenis / contoh-contoh Kenakalan Remaja, bersama tips untuk mencegah Kenakalan Remaja. Silakan disimak selengkapnya..

  Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  bahang Kenakalan Remaja (Artikel Lengkap)

Pengertian Kenalakan Remaja

bahang
Kenakalan remaja adalah semua perilaku yg menyimpang dari norma-norma hukum pidana yg dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut hendak merugikan dirinya sendiri bersama orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yg berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk bisa dikatakan dewasa. Ia berada dengan masa transisi. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak bahang biadab (juvenile court) dengan 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

        Kenakalan remaja menjadi hal yg perlu di waspadai bersama lebih diperhatikan karena seiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih dengan tingkat yg wajar. Oleh karena itu peran bahang ibu bapak dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman nilai, bersama norma yg diberikan sejak dini bisa mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk bisa memilah mana hal yg perlu ditiru, bersama mana hal yg tidak patut ditiru, dengan intinya seorang anak bisa melihat mana yg baik bersama mana yg tidak baik. Apabila peran bahang ibu bapak tidak maksimal sejak anak masih kecil, dengan saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup kemungkinan seorang remaja berbuat hal yg melanggar aturan. Seperti banyak contoh yg terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok, meminum-minuman keras, sampai sex bebas dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, alias kurangnya perhatian dari orang tua.

        Banyak faktor-faktor yg membuat remaja memasuki dunia pergaulan yg rusak. Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan teman yg membawa dampak buruk, karena masa remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa bahang gembur terpengaruh. Ada faktor yg berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian dari keluarga membuat anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yg membuat remaja bahang gembur terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya agama yg membentengi pikiran bersama jiwa anak. Oleh karena itu, pendidikan dasar agama dengan anak sangat diperlukan dalam kehidupan si anak. Berhasil alias tidak berhasilnya anak, kembali lagi dengan peran keluarga dalam memberikan pendidikan agama bersama dengan diri anak sendiri.

2.       PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor Internal :
1.  Krisis identitas
Perubahan biologis bersama sosiologis dengan diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan hendak konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedia.
2.  Kontrol diri yg lemah
Remaja yg tidak bisa mempelajari bersama membedakan tingkah laku yg bisa diterima dengan yg tidak bisa diterima hendak terseret dengan perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yg sedia mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor Eksternal :
1.       Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, alias perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif dengan remaja. Pendidikan yg salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, alias penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2.       Pengaruh kawan sepermainan yang kurang baik
3.       Komunitas / lingkungan tempat tinggal yg kurang baik.

Beberapa faktor lain yg bisa menyebabkan kenakalan remaja :
Ø  reaksi frustasi diri
Ø  gangguan berpikir bersama intelegensia dengan diri remaja
Ø  kurangnya kasih sayang bahang ibu bapak / keluarga
Ø  kurangnya pengawasan dari orang tua
Ø  dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
Ø  dasar-dasar agama yg kurang
Ø  tidak adanya media penyalur bakat/hobi
Ø  masalah yg dipendam

 Peran Orang Tua, Guru bersama Lingkungan

Sebenarnya menjaga sikap bersama tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung bahang sambutan para guru bersama keluarganya, tetapi semua orang, Guru yg selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen bersama pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik bersama tidak korupsi agar ia bisa mengajari kepada murid-muridnya yg merupakan remaja generasi penerus bangsa memiliki moral bersama ahlak baik bersama tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yg baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak dalam kenakalan remaja.
Guru adalah profesi yg mulia bersama tidak bahang gembur dilaksanakan serta memiliki posisi yg sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti hendak membenarkan pernyataan ini seandainya mengerti sejauh mana peran bersama tanggung bahang sambutan seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, bahang ibu bapak saya yg merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yg mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yg harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik bersama jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan profesi bahang ibu bapak dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang guru yg harus demikian ?
Peran guru tidak hanya sebatas tugas yg harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yg digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.
Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yg di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu hendak tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk bersama itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal seandainya itu hendak dijadikan referensi bagi para remaja yg lain tentang pembenaran kesalahan yg sedang ia lakukan, bersama ini bisa menjadi satu penyebab, alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.
Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang hendak menjadi seorang ayah bersama ibu yg notabenenya merupakan guru yg terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya untuk tidak merokok seandainya seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk selalu jujur, seandainya dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah bersama lingkungannya, alias sebaliknya. jadi bagaimana mungkin bahang ibu bapak melarang remaja untuk tidak bahang biadab sementara mereka sendiri nakal?
Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yg masih di SD, itu terlihat dari seragam yg dikenakan bersama usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yg harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yg masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta bersama menulis apa dengan selembar kertas putih itu . Orang pertama yg patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yg ada di rumah ( bahang ibu bapak ), di sekolah ( guru), alias pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yg bisa digolongkan ke dalam kenakalan remaja.
Peran bahang ibu bapak yg bertanggung bahang sambutan terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yg bisa menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yg baik dengan selalu memberikan pendidikan moral bersama agama yg baik diharapkan hendak bisa membimbing si anak remaja ke jalan yg benar, bagaimana bahang ibu bapak bisa mendidik anaknya menjadi remaja yg sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yg mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua
Tidak bahang gembur memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yg hendak dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak bisa berprofesi di bidang yg lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yg luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yg berkualitas.
Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup bersama idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, seandainya terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga bisa melakukan kesalahan.
Akhir akhir ini ada berita di media masa yg sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri bahang cekel kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang bahang cekel yg lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yg sangat tidak ingin kita harapkan.
Gejala-gejala ini sedia menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum yg dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, bersama remaja Ayam kampus yg mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.
Kerja team yg terdiri dari bahang ibu bapak (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, bersama Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain bersama belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yg baik antara bahang ibu bapak bersama guru di sekolah, pertemuan yg intensif antara keduanya hendak saling memberikan informasi yg sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yg ada di lingkungannya adalah tanggung bahang sambutan bersama, tentunya lingkungan pun hendak bisa memberikan informasi yg benar kepada bahang ibu bapak tentang tindak tanduk si remaja tersebut bersama kemudian bisa digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.
Terlihat betapa peran bahang ibu bapak sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.
Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru bisa dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para bahang ibu bapak untuk menangkal kenakalan remaja, Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah bersama lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru bisa memberi teladan yg baik mudah-mudahan generasi remaja kita hendak ada di jalan yg benar bersama selamat dari budaya "kenakalan remaja" yg merusak kehidupan bersama masa depan para remaja.
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
-          membolos sekolah
-          kebut-kebutan di jalanan
-          Penyalahgunaan narkotika
-          perilaku seksual pranikah
-          perkelahian antar pelajar
-          dan lain-lain

Baca pula : Contoh Makalah Kenakalan Remaja
       
Tips untuk mencegah bersama mengatasi kenakalan remaja
Ø  Orang tua harus selalu memberikan bersama menunjukkan perhatian bersama kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yg nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera bisa terselesaikan.
Ø  Perlunya ditanamkan dasar agama yg kuat dengan anak-anak sejak dini.
Ø  Pengawasan bahang ibu bapak yg intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
Ø  Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah. Sebagai bahang ibu bapak sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yg bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita bisa terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
Demikian artikel tentang Kenakalan Remaja meliputi Pengertian Kenakalan Remaja, Penyebab Kenakalan Remaja (internal, eksternal), Jenis / contoh-contoh Kenakalan Remaja, bersama tips untuk mencegah Kenakalan Remaja . Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment