Sunday, December 1, 2019

Pranata Sosial (Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis / Macam)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog demam . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi Sosiologi Bab Pranata Sosial meliputi Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, jenis/ macam-macamnya. Berikut artikel selengkapnya.

A. Pengertian Pranata Sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yg berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yg mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yg berkisar dengan suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. 

B. Fungsi  Pranata Sosial

Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku bersama bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
b. Menjaga keutuhan bersama integrasi masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) bersama fungsi laten (terselubung).

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi Sosiologi Bab Pranata Sosial mel Pranata Sosial (Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis / Macam)

a. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yg nyata, tampak, disadari bersama menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk angsal melahirkan keturunan.
b. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yg tidak tampak, tidak disadari bersama tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar maupun sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.

C. Ciri-Ciri Pranata Sosial

Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yg ada di masyarakat memiliki ciri serta kekhasan tersendiri yg membedakannya dengan norma sosial. Adapun ciri-ciri maupun karakteristik pranata sosial adalah meliputi hal-hal berikut ini.

a. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Setiap pranata sosial dengan umumnya memiliki lambang-lambang maupun simbol-simbol yg ter-wujud dalam tulisan, gambar yg memiliki makna serta menggambarkan tujuan bersama fungsi pranata yg bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranta politik negara Indonesia.

b . Memiliki Tata Tertib bersama Tradisi

Pranata sosial memiliki aturan-aturan yg menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yg tertulis maupun tidak tertulis yg bakal menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yg ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yg baku tentang deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yg wajib dipatuhi semua warga sekolah yg tertuang dalam tata tertib sekolah.

c . Memiliki Satu maupun Beberapa Tujuan

Pranata sosial mempunyai tujuan yg disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

d . Memiliki Nilai

Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran bersama pola-pola perilaku dari sekelompok orang maupun anggota masyarakat, mengenai apa yg baik bersama apa yg seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi maupun kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yg secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna maupun nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi bersama kebiasaan dalam pranata keluarga adalah sikap menghormati maupun sikap sopan santun terhadap orang yg lebih tua.

e . Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)

Pranata sosial dengan umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia. Pranata sosial dengan umumnya tidak demam sederhana berganti maupun berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yg diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yg sudah pernah diterima bakal melembaga dengan setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif lama sehingga angsal di-tentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu. Contohnya tradisi silaturahmi dengan waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari dulu hingga sekarang.

f . Memiliki Alat Kelengkapan

Pranata sosial bersama memiliki sarana bersama prasarana yg digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi dengan sebuah pabrik merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.

D. Penggolongan Pranata Sosial
 
Berdasarkan fungsi-fungsi secara umum bersama karakteristiknya tersebut, pranata sosial angsal diklasifikasikan dari berbagai sudut. Berikut ini beberapa tipe maupun penggolongan pranata sosial.
 
a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial angsal dibedakan menjadi crescive institutions bersama enacted institutions.

1) Crescive institutions adalah pranata sosial yg secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat. Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, bersama berbagai upacara adat.
2) Enacted institutions adalah pranata sosial yg sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga keuangan, lembaga kesehatan, bersama lain-lain.
b. Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yg diterima masyarakat, pranata sosial angsal dibedakan menjadi basic institutions bersama subsidiary institutions.
1) Basic institutions adalah pranata sosial yg dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, bersama negara.
2) Subsidiary institutions adalah pranata yg dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan maupun rekreasi.

c. Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial angsal dibedakan menjadi approved institutions bersama unsanctioned institutions.
1) Approved institutions adalah bentuk pranata sosial yg diterima secara umum oleh masyarakat. Misalnya lembaga pendidikan, lembaga peradilan, bersama lainlain.
2) Unsanctioned institutions adalah bentuk pranata sosial yg secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya berbagai perilaku penyimpangan, seperti merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, bersama lain-lain.

d. Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial angsal dibedakan menjadi general institutions bersama restricted institutions.

1) General institutions adalah bentuk pranata sosial yg diketahui bersama dipahami masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
2) Restricted institutions adalah bentuk pranata sosial yg hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu. Misalnya pelaksanaan ajaran agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, maupun berbagai aliran kepercayaan lainnya.

e. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial angsal dibedakan menjadi cooperative institutions bersama regulative institutions.
1) Cooperative institutions adalah bentuk pranata sosial yg berupa kesatuan pola bersama tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan bersama pranata industri.
2) Regulative institutions adalah bentuk pranata sosial yg bertujuan mengatur maupun mengawasi pelaksanaan nilai-nilai maupun norma-norma yg berkembang di masyarakat. Misalnya pranata hukum (kepolisian, kejaksaan, bersama pengadilan).

4. Macam-Macam Pranata
Pranata sosial dengan dasarnya adalah sistem norma yg mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Seperti yg sudah pernah dijelaskan di depan, pranata sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam pranata yg ada di masyarakat. Adapun macam-macam pranata sosial yg sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, bersama pranata politik.
a. Pranata Keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yg meliputi lingkungan keluarga bersama kerabat. Pembentukan watak bersama perilaku seseorang angsal dipengaruhi oleh pranata keluarga yg dialami bersama diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga bersama mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.

1 ) Pengertian Keluarga

Keluarga adalah satuan kekerabatan yg sangat mendasar di masyarakat. Satuan kekerabatan angsal disebut keluarga disebabkan adanya perkawinan maupun keturunan. Perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan adalah suatu ikatan batin antara seorang pria bersama seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yg kekal bersama bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga angsal dibedakan menjadi keluarga inti bersama keluarga luas.

a) Keluarga inti maupun batih (nuclear family) adalah satuan kekerabatan yg terdiri atas ayah bersama ibu (orang tua) beserta anak-anaknya dalam satu rumah. Ada juga keluarga inti yg belum maupun tidak mempunyai anak.
b) Keluarga luas (extended family) adalah satuan kekerabatan yg terdiri atas lebih dari satu generasi maupun lebih dari satu keluarga inti
dalam satu rumah. Misalnya, keluarga yg memiliki kakek maupun nenek, paman maupun bibi, keponakan, bersama lain-lain yg tinggal serumah.
Keluarga dianggap sebagai satuan sosial mendasar yg bakal membentuk arah pergaulan bagi masyarakat luas. Artinya, keluarga yg serasi bersama harmonis bakal membentuk lingkungan masyarakat yg harmonis pula, demikian juga sebaliknya.

2 ) Peran maupun Fungsi Pranata Keluarga

Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi, Berikut ini beberapa fungsi keluarga.

a) Fungsi reproduksi; keluarga merupakan sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat, terencana, terhormat, sesuai dengan ajaran agama, bersama sah di mata hukum.

b) Fungsi keagamaan; dengan umumnya suatu keluarga penganut agama tertentu bakal menurunkan agama maupun kepercayaannya kepada anak-anaknya. Anak-anak bakal diajari cara berdoa maupun beribadah sesuai dengan keyakinan orang tuanya sejak dini. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita temui keluarga yg terdiri atas berbagai macam agama di dalamnya, bakal tetapi prosentasenya sangat kecil.

c) Fungsi ekonomi; keluarga merupakan suatu wadah dalam usaha mengembangkan serta mengatur potensi bersama kemampuan ekonomi. Di masyarakat pedesaan maupun pertanian, keluarga merupakan sumber tenaga kerja, mereka bersama-sama mengelola lahan pertanian sesuai dengan kemampuan bersama tenaga masing-masing.

d) Fungsi afeksi; norma afeksi ada bersama diadakan oleh para demam pengampu untuk mewujudkan rasa kasih sayang bersama rasa cinta, sehingga angsal menjaga perasaan masing-masing anggota keluarga agar tercipta kerukunan bersama keharmonisan hubungan di dalam keluarga. Fungsi afeksi berisi norma maupun ketentuan tak tertulis mengenai bagaimana seseorang harus bersikap maupun berperilaku di dalam keluarga bersama masyarakat. Norma afeksi penting ditanamkan dengan anak-anak sejak dini agar anak angsal mengenal, mematuhi, bersama membiasakan diri dalam perilakunya sehari-hari.

e) Fungsi sosialisasi; memberikan pemahaman tentang bagaimana seorang anggota keluarga bergaul bersama berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga. Anak-anak sudah pernah dikenalkan dengan kedudukan bersama status tiap-tiap anggota keluarga bersama kerabat lainnya. Dengan demikian, anak secara tidak langsung sudah pernah belajar dengan orang lain dalam keluarga bersama kerabat, sehingga mereka bisa membedakan sikap bersama cara bicaranya saat ber-interaksi dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya, sikap terhadap kakek tentu berbeda dengan sikap terhadap adik maupun keponakan.

f) Fungsi penentuan status; melalui keluarga seorang anak memperoleh statusnya dalam masyarakat, seperti nama, jenis kelamin, hak waris, tempat bersama tanggal lahir, bersama sebagainya.

g) Fungsi pendidikan; keluarga merupakan satuan kekerabatan yg pertama kali dikenal oleh anak, sehingga di keluargalah anak memperoleh pendidikan pertamanya dari demam pengampu maupun kerabat lainnya. Orang tua, dalam hal ini ayah bersama ibu memiliki tanggung demam perlawanan yg sama untuk memberikan dasar pendidikan yg baik bagi anak sebelum mereka memasuki masa bermain di lingkungan bersama sekolahnya.

h) Fungsi perlindungan; keluarga merupakan tempat berlindung demam ada batin bagi anak khususnya bersama bagi seluruh anggota keluarga dengan umumnya. Berdasarkan fungsi ini, anak maupun anggota keluarga lain merasa aman, nyaman, bersama angsal menerima curahan kasih sayang dari demam pengampu maupun dari sesama anggota keluarga. Mengingat arti penting pranata keluarga tersebut, maka perlu diciptakan suasana keluarga yg harmonis sehingga angsal digunakan sebagai tempat pendidikan anak yg pertama bersama utama.

b . Pranata Agama

1 ) Pengertian Agama
Agama adalah ajaran maupun sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) bersama peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yg berhubungan dengan pergaulan antarmanusia bersama antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yg lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme maupun dinamisme) yg sebenarnya berbeda dengan agama.

2 ) Peran maupun Fungsi Pranata Agama
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat penganut agama. Berbagai jenis agama bersama kepercayaan tumbuh bersama berkembang di masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu pranata, yaitu norma yg mengatur hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam, bersama antara manusia dengan Tuhannya sehingga ketenteraman bersama kedamaian batin angsal dikembangkan.

Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata agama memiliki beberapa fungsi berikut ini.
1) Fungsi ajaran maupun aturan; memberi tujuan maupun orientasi sehingga timbul rasa saling hormat antarsesama manusia. Agama juga angsal menumbuhkan sikap disiplin, pengendalian diri, bersama mengembangkan rasa kepekaan sosial. Tiap-tiap ajaran agama dengan dasarnya mengarah ke satu tujuan, yaitu kebaikan.

2) Fungsi hukum; memberikan aturan yg jelas terhadap tingkah laku manusia bakal hal-hal yg dianggap benar bersama hal-hal yg dianggap salah.

3) Fungsi sosial; sehubungan dengan fungsi hukum, aturan agama juga angsal diaplikasikan dalam kehidupan sosial manusia, yaitu sebagai dasar aturan kesusilaan dalam masyarakat, misalnya dalam masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, perkawinan, kesenian, arsitektur bangunan, bersama lain-lain.

4) Fungsi ritual; ajaran agama memiliki cara-cara ibadah khusus yg tentu saja berbeda dengan agama lainnya. Seseorang yg sudah pernah menentukan agamanya, harus mau menjalankan ibadah sesuai yg diperintahkan Tuhan dengan ikhlas sesuai dengan petunjuk yg terdapat dalam kitab suci. Dengan mendalami bersama memahami ajaran agama, seseorang bakal mengetahui sanksi yg bakal diterimanya sekiranya ia melakukan pelanggaran. Hal ini bakal membuat orang melakukan pengendalian diri agar angsal selalu menjauhi larangan-Nya bersama berusaha selalu melakukan perintah-Nya.

5) Fungsi transformatif; agama angsal mendorong manusia untuk melakukan perubahan ke arah yg lebih baik. Misalnya, dengan agama, umat manusia mampu menciptakan karyakarya seni besar, seperti candi, masjid, bersama bangunan-bangunan lainnya; penyebab timbulnya penjelajahan samudra salah satunya didorong oleh keinginan menyebarkan agama. Pada umumnya, suatu agama memiliki aturan yg berbeda dengan ajaran agama lain. Oleh karena itu, kita harus angsal menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat agar tidak terjebak dalam fanatisme agama yg berlebihan. Dengan kata lain, kita harus mampu menyeimbangkan antara hubungan vertikal kita dengan Tuhan (melalui ajaran agama) bersama hubungan horizontal kita dengan sesama manusia maupun masyarakat. Bila keadaan ini angsal kita ciptakan bersama pelihara, maka bakal tercipta suatu kehidupan keagamaan yg serasi bersama saling menghormati sebagaimana termuat dalam butir II sila I Pancasila, “Hormat menghormati bersama bekerja sama antara pemeluk agama bersama penganut-penganut kepercayaan yg berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup”.

c . Pranata Ekonomi

1 ) Pengertian Ekonomi

Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, bersama konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, bersama perdagangan). Dalam hal ini, ekonomi diartikan sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan uang, tenaga, waktu, maupun barang-barang berharga lainnya.
2 ) Peran maupun Fungsi Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi merupakan bagian dari pranata sosial yg mengatur kegiatan ekonomi, seperti produksi, distribusi, bersama konsumsi barang/jasa yg dibutuhkan manusia.

Pranata ekonomi ada bersama diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur bersama membatasi perilaku ekonomi masyarakat agar angsal tercapai keteraturan bersama keadilan dalam perekonomian masyarakat. Pranata ekonomi demam menjengul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang maupun jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter sudah pernah jarang digunakan bersama sulit untuk diterapkan. Secara umum, peran-peran pranata ekonomi angsal dibedakan atas peran pranata ekonomi produksi, peran pranata ekonomi distribusi, bersama peran pranata ekonomi konsumsi.

a) Peran pranata ekonomi produksi

Kegiatan produksi meliputi unsur-unsur bahan dasar, modal, tenaga kerja, bersama manajemen. Pemanfaatan unsurunsur produksi tersebut harus melalui aturan yg berlaku agar tercapai suatu keseimbangan bersama keadilan sosial. Sebagai contoh, penggunaan tenaga kerja harus memenuhi beberapa syarat, antara lain, usia pekerja, jam kerja, jam lembur, upah kerja, hak cuti, bersama sebagainya. Di dalam pemanfaatan sumber daya alam, pranata ekonomi berperan dalam menjaga keseimbangan dalam pemanfaatannya. Aturan-aturan dibuat sedemikian rupa sehingga para pelaku produksi angsal memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam secara efektif bersama efisien. 

Beberapa aturan dalam pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, antara lain, dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
(1) Monopoli pemerintah; dilakukan oleh negara untuk menjamin ketersediaan suatu sumber produksi. Pada umumnya sumber-sumber produksi tersebut sangat penting bersama menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya minyak, air, listrik, bersama lain-lain.
(2) Monopoli swasta; dilakukan oleh pihak swasta melalui perjanjian maupun kontrak kerja khusus dengan pemerintah untuk memanfaatkan suatu sumber daya alam tertentu. Contoh monopoli swasta adalah monopoli garam, monopoli cengkih, Hak Pengusahaan Hutan, bersama lainlain.
(3) Kuota; dilakukan pemerintah untuk membatasi produksi bersama konsumsi terhadap suatu barang maupun sumber alam. Hal ini dimaksudkan agar produksi bersama pengolahan sumber daya alam tersebut angsal dilakukan dengan hemat maupun tidak berlebihan.
(4) Proteksi; dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi produk lokal dari persaingan produk luar negeri (impor). Dalam hal ini, pemerintah memandang bahwa produk lokal bakal kalah bersaing dengan produk impor, sehingga pemerintah menetapkan bea masuk yg tinggi untuk produk impor tertentu maupun bahkan melarangnya sama sekali.

b) Peran pranata ekonomi distribusi

Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang hasil produksi ke konsumen untuk dikonsumsi. Pendistribusian penting dilakukan untuk mencapai kemakmuran rakyat dengan cara memeratakan ketercukupan kebutuhan rakyat bakal barang maupun jasa. Dengan adanya proses distribusi, maka produsen angsal menjual hasil produknya bersama konsumen angsal memperoleh barang maupun jasa yg dibutuhkan. Melalui distribusi pulalah, arus perdagangan angsal berjalan.

c) Peran pranata ekonomi konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan maupun menggunakan nilai guna suatu barang maupun jasa. Penggunaan maupun pemanfaatan nilai guna barang maupun jasa tersebut angsal dilakukan sekaligus ataupun secara berangsurangsur. Pemenuhan kebutuhan manusia dalam berkonsumsi dipengaruhi oleh kemampuan manusia yg diukur melalui tingkat pendapatan maupun penghasilan. Hal yg harus diperhatikan adalah kebutuhan manusia dalam berkonsumsi tidak terbatas, sedangkan kemampuan manusia terbatas. Oleh karena itu, manusia harus pandai-pandai membelanja-kan uangnya sesuai dengan tingkat kebutuhan. Berdasarkan peran-peran tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa peran maupun fungsi pokok pranata ekonomi adalah mengatur kegiatan produksi, distribusi, bersama konsumsi agar angsal berjalan dengan lancar, tertib bersama angsal memberi hasil yg maksimal dengan meminimalisasi dampak negatif yg ditimbulkan.

d . Pranata Pendidikan

1 ) Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap bersama tata laku seseorang maupun kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran maupun pelatihan. Di Indonesia, pendidikan angsal digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) bersama pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yg menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yg diperoleh melalui pengalaman maupun kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).

2) Peran maupun Fungsi Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia agar mampu mencari nafkah hidup saat ia dewasa kelak. Persiapan-persiapan yg dimaksud, meliputi kegiatan dalam:
a) meningkatkan potensi, kreativitas, bersama kemampuan diri;
b) membentuk kepribadian bersama pola pikir yg logis bersama sistematis; serta
c) mengembangkan sikap cinta tanah air.
Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi bakal membentuk sikap mental yg cocok dengan kehidupan di masa sekarang bersama yg bakal datang.

e . Pranata Politik

1 ) Pengertian Politik

Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan maupun kenegaraan, meliputi segala urusan bersama tindakan maupun kebijakan mengenai pemerintahan negara maupun terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yg dimaksud politik adalah semua usaha bersama aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, bersama mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara.

Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yg berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat maupun negara. Di Indonesia, pranata politik tersusun secara hierarki, berikut ini.
a) Pancasila
b) Undang-Undang Dasar 1945
c) Ketetapan MPR
d) Undang-Undang
e) Peraturan Pemerintah
f) Keputusan Presiden
g) Keputusan Menteri
h) Peraturan Daerah

Pranata-pranata tersebut diciptakan masyarakat Indonesia sesuai dengan jenjang kewenangannya masing-masing, bersama dimaksudkan untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.

2 ) Fungsi maupun Peran Pranata Politik

Seperti halnya pranata sosial lainnya, pranata politik juga mempunyai peran maupun fungsi. Beberapa peran maupun fungsi pranata politik, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a) Pelindung bersama penyaluran aspirasi/hak asasi manusia; sesuai dengan UUD’45, bahwa masyarakat mempunyai hak bersama kewajiban yg sama dalam hukum bersama pemerintahan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka rakyat berhak berpolitik sejauh tetap mematuhi kaidah-kaidah politik yg sudah pernah ditetapkan.

b) Memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat; dalam hal ini rakyat secara langsung mulai dilibatkan dalam proses penentuan kebijakan. Rakyat ditempatkan sebagai subjek bersama bukannya objek kebijakan. Dengan cara ini, bakal angsal tercapai keberhasilan pembangunan bersama meningkatkan stabilitas sosial.

c) Meningkatkan kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat; hal ini terlihat dari meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam pemilu, kesadaran dalam mengawasi jalannya pemerintahan, bersama adanya tuntutan transparansi bersama akuntabilitas pemerintah. 

demam Demikian materi Sosiologi Bab Pranata Sosial meliputi Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, jenis/ macam-macamnya yg angsal kami bagikan. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment