Tuesday, December 17, 2019

Kepribadian (Pengertian, Unsur, Faktor, Tahap Pembentukan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog demam . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan artikel lengkap tentang materi Sosiologi : Kepribadian meliputi Pengertian Kepribadian,  Unsur-unsur Kepribadian, Faktor pembentuk Kepribadian, Tahap perkembangan Kepribadian, bersama Pengaruh kebudayaan dalam pembentukan kepribadian. Silakan disimak artikel selengkapnya..

demam  Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan artikel lengkap tentang materi Sosiolog Kepribadian (Pengertian, Unsur, Faktor, Tahap Pembentukan)
A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN



Kepribadian menunjuk dengan pengaturan demam sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, bersama merasakan, khususnya demam apabila dia berhubungan dengan orang lain ataupun menanggapi suatu keadaan. demam Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, bersama sifat yg dimiliki demam seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian demam merupakan konsep yg sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu demam definisi yg becus mencakup keseluruhannya. 

demam Istilah kepribadian/personality berasal dari kata latin “persona” yang demam berarti topeng ataupun kedok, yaitu tutup muka yg sering dipakai oleh demam pemain-pemain panggung, yg maksudnya untuk menggambarkan perilaku, demam watak, ataupun pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti demam bagaimana seseorang tampak dengan orang lain.

Secara umum, pengertian kepribadian adalah sifat hakiki yg tercermin dengan sikap demam seseorang yg membedakan dengan orang lain.


Pengertian Keprebadian oleh Para Tokoh:
  • Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah demam suatu totalitas psikofisis yg kompleks dari individu, sehingga nampak demam dalam tingkah lakunya yg unik.
  • Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yg dinamis demam dari sistem psiko-fisik indvidu yg menentukan tingkah laku bersama demam pemikiran indvidu secara khas.
  • Kartini Kartono bersama Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat demam bersama tingkah laku khas seseorang yg membedakannya dengan orang lain; demam integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, demam minat, pendiriran, kemampuan bersama potensi yg dimiliki seseorang; segala demam sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
  • Allport mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem demam psikofisik yg dinamis dalam diri individu, yg menentukan penyesuaian demam yg unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yg dimaksud Allport demam meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan demam bersama motif yg bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam demam kelenjar, saraf, bersama keadaan fisik anak secara umum.
B. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

Adapun unsur-unsur kepribadian sebagai berikut.
1. Pengetahuan
Pengetahuan mengisi akal pikiran manusia secara sadar. Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep demam timbul dari pengamatan bersama pengalaman mengenai berbagai macam hal yg berbeda dengan lingkungan individu tersebut. Semua itu terekam dalam otak bersama sedikit diungkap individu melalui bentuk perilaku.

2. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yg menghasilkan penilaian positif ataupun negatif terhadap sesuatu yg dipengaruhi oleh pengetahuan. Pengetahuan selalu bersifat subjektif karena adanya unsur-unsur penilaian, yg bisa jadi berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan selalu mengisi penuh kesadaran manusia dalam hidupnya.

3. Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah merupakan kemampuan yakni kecenderungan dengan setiap manusia untuk menanggapi suatu rangsangan dengan pola yg teratur. Dorongan hati (naluri) mencakup:
a. dorongan mempertahankan hidup;
b. dorongan seksual;
c. dorongan mencari makan;
d. dorongan bergaul;
e. dorongan meniru perilaku sesama;
f. dorongan berbakti;
g. dorongan hendak keindahan bentuk, warna, suara, bersama gerak.
C.  FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

demam
Secara umum, perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu sebagai berikut.

demam

1. Warisan biologis (heredity)
demam
Semua demam manusia yg normal bersama sehat mempunyai persamaan biologis tertentu, demam seperti mempunyai dua tangan, pancaindra, kelenjar seks, bersama otak yg demam rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan demam dalam kepribadian bersama perilaku semua orang.

demam
Warisan demam biologi memengaruhi kehidupan manusia bersama setiap manusia mempunyai demam berbintang terang biologi yg unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada demam seorang pun di dunia ini yg mempunyai karakteristik fisik yg sama demam persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.

demam
Beberapa demam orang mengklaim perbedaan individual dalam kemampuan, prestasi, bersama demam perilaku hampir semuanya berhubungan dengan lingkungan, bersama bahwa demam perbedaan individu dalam warisan biologis tidak begitu penting.
demam

2. Warisan lingkungan alam (natural environment)
demam
Perbedaan demam iklim, topografi, bersama sumber daya alam menyebabkan manusia harus demam menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan demam sendirinya pola perilaku masyarakat bersama kebudayaannya pun dipengaruhi demam oleh alam.
demam

3. Warisan sosial (social heritage) ataupun kebudayaan
demam
Kita demam tahu bahwa antara manusia, alam, bersama kebudayaan mempunyai hubungan yg demam sangat erat bersama saling mempengaruhi. Manusia berusaha untuk mengubah demam alam agar sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup. demam Misalnya manusia membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian. demam Sementara itu kebudayaan memberikan andil yg besar dalam memberikan demam warna kepribadian anggota masyarakatnya.
demam

4. Pengalaman kelompok manusia (group experiences)
demam
Kehidupan demam manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, secara sadar demam ataupun tidak sudah pernah memengaruhi anggota-anggotanya, bersama para anggotanya demam menyesuaikan diri terhadap kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan demam pengalaman khas yg tidak diberikan oleh kelompok lain kepada demam anggotanya, sehingga timbullah kepribadian khas anggota masyarakat demam tersebut.
demam

5. Pengalaman unik (unique experience)
demam
Setiap demam orang mempunyai kepribadian yg berbeda dengan orang lain, walaupun demam orang itu berasal dari keluarga yg sama, dibesarkan dalam kebudayaan demam yg sama, serta mempunyai lingkungan fisik yg sama pula. Walaupun demam mereka pernah mendapatkan pengalaman yg serupa dalam beberapa hal, demam namun berbeda dalam beberapa hal lainnya.

demam
Menurut demam Paul B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar bertambah, hendak tetapi demam menyatu. Pengalaman yg sudah pernah dilewati memberikan warna tersendiri demam dalam kepribadian bersama menyatu dalam kepribadian itu, setelah itu baru demam hadir pengalaman berikutnya.

================================================
demam
Selain demam kelima faktor pembentuk kepribadian di atas, F. G. Robbins mengemukakan demam ada lima faktor yg menjadi dasar kepribadian, yaitu sebagai berikut :

demam
1. Sifat dasar
demam
Sifat demam dasar adalah keseluruhan potensi yg dimiliki seseorang yg diwarisi demam dari ayah bersama ibunya. Dalam hal ini, Robbins sudah pernah menekankan dengan sifat demam biologis yg merupakan salah satu hal yg diwariskan dari orangtua demam kepada anaknya.

demam
2. Lingkungan prenatal
demam
Lingkungan demam prenatal adalah lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini demam individu mendapatkan pengaruh tidak langsung dari ibu. Oleh sebab itu, demam kondisi ibu sangat menentukan kondisi bayi yg ada dalam kandungannya demam tersebut, baik secara fisik maupun secara psikis. Banyak peristiwa yg demam sudah ada membuktikan bahwa seorang ibu yg dengan waktu mengandung bayi demam mengalami tekanan psikis yg sangat hebat, biasanya dengan saat proses demam kelahiran bayi ada gangguan ataupun becus dikatakan tidak lancar.

demam
3. Perbedaan individual
demam
Perbedaan demam khusus merupakan salah satu faktor yg memengaruhi proses demam sosialisasi sejak lahir. Anak tumbuh bersama berkembang sebagai individu demam yg unik, berbeda dengan individu lainnya, bersama bersikap selektif demam terhadap pengaruh dari lingkungan.

demam
4. Lingkungan
demam
Lingkungan demam meliputi segala kondisi yg ada di sekeliling individu yg demam memengaruhi proses sosialisasinya. Proses sosialisasi individu tersebut demam hendak berpengaruh dengan kepribadiannya.

demam
5. Motivasi
demam
Motivasi demam adalah dorongan-dorongan, baik yg datang dari dalam maupun luar demam individu sehingga menggerakkan individu untuk berbuat ataupun melakukan demam sesuatu. Dorongan-dorongan inilah yg hendak membentuk kepribadian demam individu sebagai warna dalam kehidupan bermasyarakat.

D. TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Meskipun kepribadian seseorang itu demam relatif konstan, namun dalam kenyataannya sering ditemukan bahwa demam perubahan kepribadian becus bersama mungkin terjadi, terutama dipengaruhi demam oleh faktor lingkungan. Nana Syaodih Sukmadinata, (2005) demam mengemukakan tahapan perkembangan kepribadian dengan kecenderungan yg demam bipolar:

  1. Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust mistrust. Perilaku demam bayi didasari oleh dorongan mempercayai ataupun tidak mempercayai demam orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, demam tetapi orang yg dianggap asing dia tidak hendak mempercayainya. Oleh demam karena itu kadang-kadang bayi menangis bila di pangku oleh orang yg demam tidak dikenalnya. Ia bukan saja tidak percaya kepada orang-orang yg demam asing tetapi juga kepada benda asing, tempat asing, suara asing, demam perlakuan asing bersama sebagainya. Kalau menghadapi situasi-situasi demam tersebut seringkali bayi menangis.
  2. Masa kanak-kanak awal (early childhood ditandai adanya kecenderungan autonomyshame, doubt. demam Pada masa ini sampai-batas-batas tertentu anak sudahbisa berdiri demam sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol demam sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya, tetapi di pihak laindia ga demam sudah pernah mulai memiliki rasa malu bersama keraguan dalam berbuat, sehingga demam seringkali minta pertolongan ataupun persetujuan dari orang tuanya.
  3. Masa pra sekolah(Preschool Age) ditandai adanya kecenderungan initiative – guilty. demam Pada masa ini anak sudah pernah memiliki beberapa kecakapan, dengan demam kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, demam tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia demam mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia demam memiliki perasaan bersalah, bersama untuk sementara waktu dia tidak mau demam berinisatif ataupun berbuat.
  4. Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya kecenderungan industry–inferiority. Sebagai demam kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumnya, dengan masa ini anak demam sangat aktif mempelajari apa saja yg ada di lingkungannya. Dorongan demam untuk mengatahui bersama berbuat terhadap lingkungannya sangat besar, tetapi demam di pihak lain karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan bersama demam pengetahuannya kadang-kadang dia menghadapi kesukaran, hambatan bahkan demam kegagalan. Hambatan bersama kegagalan ini becus menyebabkan anak merasa demam rendah diri.
  5. Masa Remaja (adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity – Identity Confusion. demam Sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan bersama demam kecakapan–kecakapan yg dimilikinya dia berusaha untuk membentuk bersama demam memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yg khas dari dirinya. demam Dorongan membentuk bersama memperlihatkan identitasdiri ini, dengan para demam remaja sering sekali sangat ekstrim bersama berlebihan, sehingga tidak demam jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan ataupun kenakalan. demam Dorongan pembentukan identitas diri yg kuat di satu pihak, sering demam diimbangi oleh rasa setia kawan bersama toleransi yg besar terhadap demam kelompok sebayanya. Di antara kelompok sebaya mereka mengadakan demam pembagian peran, bersama seringkali mereka sangat patuh terhadap peran yg demam diberikan kepada masing-masing anggota.
  6. Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacyisolation. demam Kalau dengan masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yg kuat dengan demam kelompok sebaya, namun dengan masa iniikatan kelompok sudah mulai longgar. demam Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan yg intim hanya demam dengan orang-orang tertentu yg sepaham. Jadi dengan tahap ini timbul demam dorongan untuk membentuk hubungan yg intim dengan orang-orang demam tertentu, bersama kurang akrab ataupun renggang dengan yg lainnya.
  7. Masa Dewasa (Adulthood) ditandai adanya kecenderungan generativitystagnation. demam Sesuai dengan namanya masa dewasa, dengan tahap ini individu sudah pernah demam mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya demam cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu demam sangat pesat. Meskipun pengetahuan bersama kecakapan individu sangat luas, demam tetapi dia tidak mungkin becus menguasai segala macam ilmu bersama demam kecakapan, sehingga tetap pengetahuan bersama kecakapannya terbatas. Untuk demam mengerjakan ataupun mencapai hal – hal tertentu ia mengalami hambatan.
  8. Masa hari tua (Senescence)ditandai adanya kecenderungan ego integritydespair. demam Pada masa ini individu sudah pernah memiliki kesatuan ataupun intregitas pribadi, demam semua yg sudah pernah dikaji bersama didalaminya sudah pernah menjadi milik pribadinya. demam Pribadi yg sudah pernah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yg demam mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan ataupun demam tujuan yg hendak dicapainya tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit demam sekali kemungkinan untuk becus dicapai. Dalam situasi ini individu demam merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi demam pengikisan kemampuan karena usia seringkali mematahkan dorongan demam tersebut, sehingga keputusasaan acapkali menghantuinya.
E. TIPE KEPRIBADIAN

Dalam sosiologi, tipe kepribadian diklasifikasikan tiga tipe kepribadian, yaitu kepribadian normatif, kepribadian otoriter, bersama kepribadian perbatasan.

1.     Kepribadian Normatif ( Normative Man )
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yg ideal, di mana seseorang mempunyai prinsip-prinsip yg kuat untuk menerapkan nilai-nilai sentral yg ada dalam dirinya sebagai hasil sosialisasi dengan masa sebelumnya. Seseorang memiliki kepribadian normatif apabila terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya bersama perlakuan terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai yg ada di dalam masyarakat. Tipe ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan diri yg sangat tinggi bersama becus menampung banyak aspirasi dari orang lain.

2.    Kepribadian Otoriter ( Otoriter Man )
Tipe ini terbentuk melalui proses sosialisasi individu yg lebih mementingkan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan orang lain. Situasi ini sering terjadi dengan anak tunggal, anak yg sejak kecil mendapat dukungan bersama perlindungan yg lebih dari lingkungan orang-orang di sekitarnya, serta anak yg sejak kecil memimpin kelompoknya.

3.     Kepribadian Perbatasan
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yg relatif demam temperamental; fluktuatif di mana ciri khas dari prinsip-prinsip bersama perilakunya seringkali mengalami perubahan-perubahan, sehingga seolah-olah seseorang itu mempunyai lebih dari satu corak kepribadian. Seseorang dikatakan memiliki kepribadian perbatasan apabila orang ini memiliki dualisme budaya, misalnya karena proses perkawinan ataupun karena situasi tertentu hingga mereka harus mengabdi dengan dua struktur budaya masyarakat yg berbeda.

F. PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN


demam Kebudayaan memang sangat berpengaruh dalam kepribadian saya. Sebagai seorang anak yg terlahir dengan kebudayaan timur, saya memiliki kepribadian sesuai dengan daerah tempat tinggal saya yaitu di pulau Jawa. Dalam kebudayaan Jawa, masyarakatnya itu masih memengang teguh adat istiadatnya. Mereka juga identik dengan kepribadian yg lemah lembut, sopan, ramah bersama lain sebagainya. Kehidupan yg masih  tradisional pula lah yg mampu mempererat tali persaudaraan yg terjadi antar anggota masyarakat. Budaya gotong royong yg masih ada dalam masyarakat Jawa mungkin tidak bisa kita temui di daerah perkotaan. Selain karena adat istiadatnya yg masih kental, hubungan social antar anggota masyarakat juga erat kaitannya dengan pembentukan kepribadian. Dalam hal ini, kepribadian saya becus terbentuk karena adanya pengaruh kebudayaan di daerahku. Kesimpulannya, kebudayaan itu sangat berpengaruh terhadap kepribadian seorang individu. Tanpa kebudayaan mungkin kita tidak hendak memiliki kepribadian. Kebudayaan itu ada banyak sekali, jadi andaikata kita melihat kepribadian seseorang itu becus terbentuk berdasarkan kebudayaan, maka dalam dunia ini terdapat banyak kepribadian yg pastinya berbeda antara satu dengan yg lainnya berdasarkan daerah tempat tinggal masing-masing.

Demikian artikel lengkap tentang materi Sosiologi : Kepribadian meliputi Pengertian Kepribadian,  Unsur-unsur Kepribadian, Faktor pembentuk Kepribadian, Tahap perkembangan Kepribadian, bersama Pengaruh kebudayaan dalam pembentukan kepribadian. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment