Thursday, December 5, 2019

Bahan Kimia Yg Ada Di Rumah Tangga

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan artikel tentang Materi Biologi Kelas VIII Semester 2 : Bahan Kimia Yang Ada di Rumah Tangga.

Sebelum kita membahas tentang apa saja bahan kimia yg ada di rumah, ada baiknya kita ketahui dulu apa pengertian bahan kimia?? 

Pengertian Bahan Kimia


Bahan Kimia adalah  zat alias senyawa yg berasal dari alam maupun hasil olah tangan manusia (produksi) yg komponen penyusunnya becus berupa zat alias senyawa tunggal, maupun hasil perpaduan dari beberapa zat alias senyawa.

Penggolongan Bahan Kimia

 
berdasarkan asalnya di bagi menjadi 2 yaitu bahan kimia alami lalu buatan, berikut penjelasannya:

a. Bahan Kimia alami

Bahan kimia alami adalah bahan kimia yg agak terdapat di alam contohnya adalah air, bawang merah, minyak lalu cengkeh. Dalam pemakaiannya bahan kimia alami biasanya tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia lalu lingkungan.

b. Bahan kimia buatan (sintetis)

Bahan kimia buatan (sintetis) merupakan bahan kimia yg dibuat di pabrik dalam skala besar. Contohnya adalah detergen, pemutih pakaian, sabun, plastik, asam sulfat dll. Bahan kimia buatan ini biasanya menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia lalu lingkungan seperti bersifat racun alias sukar terurai sehingga mencemari lingkungan.

Jenis-jenis bahan kimia


Jenis bahan kimia yg sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain yg terdiri dari bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi lalu bahan pembasmi serangga (insektisida).

1) Bahan Pembersih


 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan artikel tentang Materi Biologi Kelas VI Bahan Kimia Yang Ada di Rumah Tangga

Pembersih adalah bahan yg berfungsi untuk membantu mengangkat lalu melarutkan kotoran yg melekat kepada suatu benda. Kita becus mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan kemasannya masing-masing. Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut tentu saja masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-bahan yg becus mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur, minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan warna, penguat (builder), pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, lalu sebagainya.

a) Sabun

Lebih dari 2.000 tahun yg lalu orang sudah mengenal sabun. Orang kepada saat itu mengenal sebuah proses yg disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak alias lemak, baik yg berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yg berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yg dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida lalu kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata becus menghasilkan sebuah senyawa yg becus digunakan untuk membersihkan kotoran yg kemudian dikenal sebagai sabun. Berdasarkan kandungan basa yg terdapat di dalamnya, sabun becus digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun lunak lalu sabun keras.

b) Detergen

Komponen pembersih utama berikutnya adalah detergen. Dewasa ini hampir semua jenis pembersih menggunakan detergen. pembersih yg memiliki daya pembersih efektif di dalam semua jenis larutan. Bahan dasar detergen adalah alkil benzena sulfonat alias sering disingkat ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen memiliki daya cuci lebih baik karena tetap efektif untuk mencuci walaupun dengan menggunakan air sadah maupun air dingin. Supaya kotoran yg terlepas tidak kembali menempel, biasanya ditambahkan zat kimia tertentu yg disebut anti-redeposisi. Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa.

- Efek Samping Penggunaan Pembersih

a) Buih detergen yg menumpuk di permukaan sungai atas menghalangi penyerapan oksigen dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai atas mengalami penurunan kadar oksigen yg kepada gilirannya atas menyebabkan satwa yg tinggal di dalamnya mati.

b) Pertumbuhan ganggang tertentu lalu enceng gondok atas meningkat pesat akibat kadar fosfat yg meningkat di dalam air karena kehadiran detergen. Jika permukaan air sampai tertutup oleh pertumbuhan jenis tumbuhan air ini maka kesempatan fitoplankton yg seharusnya mendapatkan sinar matahari yg cukup untuk proses fotosintesis menjadi terganggu lalu akhirnya mati. Akibatnya, banyak satwa air yg ikut mati karena kehidupannya hanya mengandalkan konsumsi terhadap fitoplankton yg ada.

c) Jika air yg tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, air tersebut becus mengakibatkan iritasi lalu gatal-gatal kepada kulit yg sensitif.

d) Jika air yg tercemar oleh detergen digunakan untuk memasak alias diminum, air tersebut becus mengakibatkan sakit perut, muntahmuntah, diare, lalu sebagainya

2) Bahan Pemutih


Kita becus mengetahui kandungan bahan kimia yg terdapat di dalam pemutih dari kemasannya. Dengan menggunakan pemutih yg biasanya mengandung bahan kimia utama klorin lalu natrium perborat, pakaian putih yg ternoda becus menjadi lebih putih cemerlang Meskipun demikian, kita harus berhati-hati dalam penggunaannya. Bahan kimia klorin lalu natrium perklorat adalah bahan aktif yg cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yg kurang berhati-hati atas menyebabkan lunturnya kain berwarna.

3) Bahan Pewangi


Produk pewangi ada yg alami lalu ada yg buatan. Beberapa contoh pewangi alami adalah berbagai macam bunga lalu buah-buahan segar. Pada zaman dulu pewangi dibuat dengan penyulingan dari tumbuh-tumbuhan asli lalu agak sulit didapatkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan lalu teknologi, pewangi menjadi sangat gampang diperoleh. Pewangi tidak dibuat dengan tumbuh-tumbuhan alami, namun cukup dibuat dari sintesa senyawa-senyawa kimia.

- Efek Samping Penggunaan Pewangi

Pada umumnya pewangi yg dikemas dengan bentuk semprot menggunakan bahan pendorong (propelan) dari golongan kloro fluoro karbon (CFC). Bahan kimia inilah yg becus mengakibatkan kebocoran lapisan ozon. Selain itu, kebocoran lapisan ozon becus menyebabkan efek negatif bagi kesehatan manusia. Penyakit-penyakit yg becus timbul akibat kebocoran lapisan ozon antara lain penyakit kanker kulit lalu katarak. Sampai saat ini penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yg sulit disembuhkan.

4)  Pestisida

  Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan artikel tentang Materi Biologi Kelas VI Bahan Kimia Yang Ada di Rumah Tangga
Pestisida adalah semua bahan racun yg digunakan untuk membunuh organisme hidup yg mengganggu tumbuhan, ternak lalu sebagainya yg dibudidayakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Menurut PP No. 7 tahun 1973, yg dimaksud pestisida adalah semua zat kimia lalu bahan lain serta jasad renik lalu virus yg dipergunakan untuk :
  • Memberantas alias mencegah hama-hama lalu penyakit-penyakit yg merusak tanaman, bagian-bagian tanaman alias hasil-hasil pertanian.
  • Memberantas rerumputan alias tanaman pengganggu/gulma.
  • Mematikan daun lalu mencegah pertumbuhan yg tidak diinginkan.
  • Mengatur alias merangsang pertumbuhan tanaman alias bagian-bagian tanaman, tidak termasuk pupuk.
  • Memberantas alias mencegah hama-hama luar kepada hewan-hewan peliharaan lalu ternak.
  • Memberantas alias mencegah hama-hama air.
  • Memberantas alias mencegah binatang-binatang lalu jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan lalu alat-alat pengangkutan.
  • Memberantas alias mencegah binatang-binatang yg becus menyebabkan penyakit kepada manusia lalu binatang yg perlu dilindungi dengan penggunaan kepada tanaman, tanah lalu air.
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yg ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, lalu nematoda (cacing). Pestisida yg biasa digunakan para petani becus digolongkan menurut fungsi lalu sasaran penggunaannya, yaitu:
  1. Insektisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, lalu ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah serangga pengganggu yg ada di rumah, perkantoran, alias gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, lalu semut. Contoh insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, lalu diazinon. merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk.
  2. Fungisida, yaitu pestisida yg dipakai untuk memberantas lalu mencegah pertumbuhan jamur alias cendawan. Bercak yg ada kepada daun, karat daun, busuk daun, lalu cacar daun disebabkan oleh serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, lalu natrium dikromat.
  3. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri alias virus. Pada umumnya, tanaman yg sudah terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yg masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yg menyerang tanaman jeruk.
  4. Rodentisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus. Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.
  5. Nematisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda). Hama jenis cacing biasanya menyerang akar lalu umbi tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini becus merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan kepada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, lalu dazomet.
  6. Herbisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, lalu eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium sulfonat lalu pentaklorofenol.
Penggunaan pestisida agak menimbulkan dampak yg negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan aturan. Beberapa dampak negatif yg becus timbul akibat penggunaan pestisida, di antaranya:
  1. Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai. Pestisida yg terserap tanaman atas terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, lalu buah. Jika tanaman ini dimakan hewan alias manusia maka pestisidanya atas terakumulasi dalam tubuh sehingga becus memunculkan berbagai risiko bagi kesehatan hewan maupun manusia.
  2. Munculnya hama spesies baru yg lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian pestisida yg lebih tinggi alias pestisida lain yg lebih kuat daya basminya. Jika sudah demikian maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida atas semakin besar baik terhadap hewan maupun lingkungan, termasuk juga manusia sebagai pelakunya.

Ternyata, penggunaan pestisida selain memberikan keuntungan juga becus memberikan kerugian. Oleh karena itu, penyimpanan lalu penggunaan pestisida apapun jenisnya harus dilakukan secara hati-hati lalu sesuai petunjuk. Untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida becus dilakukan dengan cara menggunakan pestisida alami alias pestisida yg dibuat dari bahan-bahan alami. Misalnya, air rebusan batang lalu daun tomat becus dipakai dalam memberantas ulat lalu lalat hijau. Selain contoh tersebut, masih banyak tumbuhan lain yg becus bertindak sebagai pestisida alami, seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput mala, tuba, kunir, lalu kucai.

Artikel terkait :


Referensi :

http://brainly.co.id/tugas/1549259 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=bahan-kimia-yang-ada-di-rumah-sekitar
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=bahan-kimia-yang-ada-di-rumah-sekitar

Demikian materi Biologi : Bahan Kimia Yang ada di rumah tangga, semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment