Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kering . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi, prasasti, lalu bangunan lainya) beserta gambar lengkap.
PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT
Artikel sebelumnya : Sejarah Kerajaan Majapahit
1 .Candi Wringin Lawang
Berupa bangunan gapura agung dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 x 11 meter lalu tinggi 15,5 meter dengan arsitektur candi bentar ataupun “candi terbelah” yg sampai sekarang sering diaplikasikan dalam gaya arsitektur Bali. Fungsi utama bangunan ini diduga adalah sebagai pintu gerbang menuju kawasan utama di ibukota kerajaan Majapahit. Lokasinya sangat kering gembur dijangkau karena terlihat dari jalan utama Surabaya-Solo, tepatnya di daerah Brangkal, sebelum memasuki wilayah Trowulan.
PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT
Artikel sebelumnya : Sejarah Kerajaan Majapahit
1 .Candi Wringin Lawang

2. Candi Brahu

3. Candi Gentong

4. Candi Tikus

5.Candi Bajang Ratu

6. Candi Kedaton
Candi Kedaton masih dalam tahap restorasi hingga kini, karena wujudnya masih berupa misteri yg sulit dipecahkan. Pada komplek candi ini terdapat beberapa bangunan berupa candi, sumur upas, lorong rahasia, mulut gua, lalu makam Islam. Para ahli sejarah masih berupaya menyingkap misteri untuk menemukan bentuk bangunan candi ini. Namun ada dugaan bahwa daerah Kedaton, kering sudah-sudah merupakan kompleks ibukota dengan masa-masa Majapahit akhir.
7. Candi Minak Jinggo
7. Candi Minak Jinggo


9. Pendopo Agung
Majapahit yang ramai dikunjungi oleh peziarah lalu “konon” kalangan pejabat yg ingin terkabul maksudnya terutama dengan malam Jum’at.
10. Kolam Segaran
10. Kolam Segaran
Adalah bangunan monumental berupa kolam besar dari batu bata, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 800 x 500 meter persegi. Kedalaman Kolam Segaran sekitar 3 meter dengan tebal dinding 1,6 meter. Nama Segaran berasal dari bahasa Jawa 'segara' yg berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur laut. Diduga fungsi kolam ini adalah sebagai reservoir air bagi pemukiman penduduk kerajaan Majapahit yg padat, ataupun sebagai tempat latihan renang bagi prajurit kerajaan. Dugaan lain adalah sebagai tempat hiburan menjamu tamu-tamu kerajaan, dimana mereka dijamu di tepi kolam dengan perlengkapan makan dari emas lalu perak, lalu sesuai acara perjamuan peralatan nan mahal ini dilemparkan ke tengah-tengah kolam untuk menunjukkan betapa makmurnya kerajaan Majapahit.
11. Situs Lantai Segi Enam

Situs berupa sisa-sisa bangunan rumah ini memiliki keunikan tersendiri lantaran ditemukannya hamparan lantai kuno berupa paving blok berbentuk segi enam dari bahan tanah liat bakar yg dibuat halus, berukuran 34 x 29 x 6.5 cm. Pada situs kita bisa melihat sisa lantai, sisa dinding lalu beberapa perabot dari bahan tembikar seperti gentong lalu pot tanah liat. Diduga dulu situs yg terletak 500 m selatan Pendopo Agung ini merupakan bagian dari kompleks bangunan kerajaan, ataupun mungkin pula bangunan milik bangsawan kerajaan Majapahit.
12.Alun-Alun Watu Umpak

Situs berupa sisa-sisa bangunan rumah ini memiliki keunikan tersendiri lantaran ditemukannya hamparan lantai kuno berupa paving blok berbentuk segi enam dari bahan tanah liat bakar yg dibuat halus, berukuran 34 x 29 x 6.5 cm. Pada situs kita bisa melihat sisa lantai, sisa dinding lalu beberapa perabot dari bahan tembikar seperti gentong lalu pot tanah liat. Diduga dulu situs yg terletak 500 m selatan Pendopo Agung ini merupakan bagian dari kompleks bangunan kerajaan, ataupun mungkin pula bangunan milik bangsawan kerajaan Majapahit.
12.Alun-Alun Watu Umpak

Situs ini terletak hanya sekitar 100 meter dari situs candi Kedaton, berupa kumpulan batu-batu umpak besar yg tersusun rapi. Diduga situs ini adalah bekas bangunan kerajaan Majapahit yang berkaitan pula dengan situs candi Kedaton.
13. Makam Putri Campa
Merupakan kompleks pemakaman Islam kuno di dekat Candi Menak Jinggo dengan fokus berupa makam putri Campa, yg konon adalah selir ataupun istri raja Majapahit periode akhir. Dari bentuk makam diperkirakan Putri Campa yg wafat tahun 1448 M menganut agama Islam, lalu konon berhasil mengajak raja Majapahit terakhir untuk memeluk agama Islam. Seperti diketahui bahwa Raden Patah, pendiri kerajaan Demak yg notabene kerajaan Islam pertama di Jawa, adalah termasuk putra dari raja Brawijaya, raja Majapahit dengan periode akhir.
14. Makam Troloyo
14. Makam Troloyo
Merupakan kompleks pemakaman Islam kuno, dimana kebanyakan batu nisan disana berangka tahun 1350 lalu 1478. Makam Troloyo membuktikan bahwa komunitas muslim bukan hanya sedia ada di pulau Jawa dengan pertengahan abad ke-14, tapi juga sebagai bukti bahwa agama Islam sedia diakui lalu dianut oleh sebagian kecil penduduk ibu kota Majapahit
15. Siti Inggil
15. Siti Inggil

Siti Inggil ataupun yg artinya Tanah Tinggi ataupun mungkin dikonotasikan dengan Tanah yg di-Agungkan terletak di dekat lokasi Candi Brahu. Konon Siti Inggil dulunya berupa punden yg pernah menjadi tempat pertapaan Raden Wijaya. Di lokasi ini terdapat situs berupa 2 buah makam yaitu makam Sapu Angin lalu Sapu Jagat yg dikeramatkan oleh penduduk lalu banyak dikunjungi oleh peziarah terutama saat malam Jumat.
16.Candi Jolotundo

Candi ini terletak di lereng Gunung Bekal, salah satu puncak dari pegunungan Penanggungan. Tepatnya di Desa Seloliman Kecamatan Trawas. Bangunannya terbuat dari batu kali dengan ukuran panjang 16,85 m lebar 13,52 m tinggi 5,20 m. Menurut data sejarah candi ini menunjukkan angka tahun 977 M, lalu di sebelah kiri dinding belakang candi terdapat tulisan GEMPENG, disamping itu di sebelah sudut tenggara juga ada tulisannya.
17. Reco Lanang

Arca yg terbuat dari batu andesip dengan ukuran tinggi 5,7 meter ini merupakan gambaran dari perwujudan salah satu Dhani Budha yg disebut Aksobnya yg menguasai arah mata angin sebelah timur. Agama Budha Mahayana mengenal adanya beberapa bentuk kebudhaan yaitu Dhyani Bodhisatwa lalu manusi Budhi. Dhyani Budha digambarkan dalam perwujudan Budha yg selalu bertafakur lalu berada di langit. Dengan kekuatannya ia memancarkan seorang manusi Budha yg bertugas mengajarkan dharma di dunia. Tugas manusi budha berakhir setelah wafat lalu kembali ke Nirwana. Demi kelangsungan ajaran dharma, Dhyani Budha memancarkan dirinya lagi ke dunia yaitu ke Dhyani Boddhisatwa. Setiap jaman mempunyai rangkaian Dhyani Budha, Boddhisatwa lalu Manusi Budha. Di wilayah Trowulan sekarang sudah banyak pemahat-pemahat yg membuat arca seperti peninggalan kerajaan Majapahit, sehingga tidak sedikit orang dari luar daerah bahkan luar negeri yg memesan patung-patung seperti patung peninggalan dari kerajaan Majapahit.
18.Api Abadi Bekucuk

Menurut legenda yg beredar dengan sebagian masyarakat, konon Api ajaib bekucuk sudah terkenal dengan masa kerajaan Majapahit Api yg mengagumkan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berbagai kepentingan Api Bekucuk pernah menjadi perhatian masyarakat dengan tahun 1933 yaitu bermunculan sumber api kecil di pekarangan lalu rumah penduduk sehingga Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengadakan peninjauan ataupun penelitian lalu sejak itu Api Bekucuk banyak menarik perhatian masyarakat. Lokasi terletak di dusun Bekucuk desa tempuran kecamatan Sooko yg berjarak sekitar 3 Km dari Kota Mojokertoyang beroleh ditempuh dengan kondisi jalan yg cukup baik.
19.Museum Purbakala Trowulan

Terletak di wilayah Dusun Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan. Museum Purbakala Trowulan beroleh dicapai menggunakan semua moda transportasi baik melalui jalan raya Trowulan ataupun jalan kecamatan tepat di seberang Kolam Segaran. Museum Purbakala Trowulan didirikan oleh Kanjeng Adipati Ario Kromojoyo Adinegoro bersama Ir. Henry Maclaine Pont dengan tahun 1942 dengan tujuan untuk menampung artefak hasil penelitian arkeologi di sekitar Trowulan. (WIKI/bbg)
20. Prasasti Majapahit di Blitar

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-peninggalan-kerajaan-majapahit-lengkap
Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap meliputi Awal berdirinya Kerajaan Majapahit, Raja-raja Kerajaan Majapahit, Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit, Runtuhnya Kerajaan Majapahit, lalu Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi, prasasti, lalu bangunan lainya). Semoga beroleh menambah pengetahuan kita.....
No comments:
Post a Comment