Thursday, December 12, 2019

Hidrosfer (Pengertian, Siklus, Tubuh Air) Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi IPS : Hidrosfer meliputi Pengertian Hidrosfer, Siklus Hidrologi, dengan Tubuh Air, Macam-macam air. Berikut artikel selengkapnya...

HIDROSFER


 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi IPS  Hidrosfer (Pengertian, Siklus, Tubuh Air) Lengkap

A. Pengertian Hidrosfer


Hidrosfer berasal dari kata hidro yg berarti air dengan shaire yg berarti lapisan. Dengan demikian, angsal dikatakan bahwa hidrosfer yaitu tubuh air alias lapisan air yg menyelimuti bumi, baik yg berbentuk cair, salju, maupun es. Air merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia. Tidak ada manusia yg bisa hidup tanpa air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yg berada di perairan darat maupun air yg berada di perairan laut. Lapisan air yg menutupi permukaan bumi kita disebut hidrosfer. Lapisan air tersebut menutupi permukaan bumi dengan membentuk sungai, danau, rawa, awan, maupun uap air. Dengan bantuan sinar matahari, air selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi relatif tetap.

Ilmu yg mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi mempunyai beberapa cabang ilmu, yaitu sebagai berikut:
  • Potamologi, yaitu ilmu yg mempelajari air yg mengalir di permukaan tanah.
  • Limnologi, yaitu ilmu yg mempelajari tentang air yg menggenang di permukaan tanah (danau).
  • Geohidrologi, yaitu ilmu yg mempelajari tentang air yg terdapat di bawah tanah.
  • Kriologi, yaitu ilmu yg mempelajari tentang salju dengan es.
  • Hidrometeorologi, yaitu ilmu yg mempelajari faktor-faktor meteorologi yg berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.


B. Siklus Hidrologi


Air yg ada di bumi mempunyai jumlah yg relatif tetap dengan selalu mengalami sirkulasi yg disebut siklus air. Perubahan yg dialami air di Bumi hanya terjadi dengan sifat, bentuk, dengan persebarannya. Air hendak selalu mengalami perputaran dengan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dengan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dengan padat. Siklus air terjadi dengan bantuan penyinaran matahari. 

Siklus air angsal dibedakan sebagai berikut.

1) Siklus air pendek

 

Radiasi matahari dengan angin menyebabkan air laut mengalami penguapan. Kemudian terjadi kondensasi dengan membentuk titik-titik air yg disebut awan. Awan yg jenuh turun sebagai air hujan di permukaan air laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air pendek.

2) Siklus air sedang
 

Air laut mengalami penguapan, kemudian terjadi kondensasi dengan membentuk awan. Awan tertiup angin dengan terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan hendak meresap ke dalam tanah, mengalir ke permukaan, dengan akhirnya menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air sedang.

3) Siklus air panjang
 

Air laut mengalami penguapan, lalu terjadi kondensasi dengan membentuk awan. Awan ini terbawa ke daratan dengan terjadi hujan berupa hujan salju dengan es. Salju dengan es kemudian mengendap di permukaan tanah dengan dengan musim semi mulai mencair. Air tersebut kemudian sebagian hendak meresap ke dalam tanah dengan sebagian lagi hendak mengalir ke permukaan tanah, dengan akhirnya menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air panjang. 

Terjadinya siklus air tersebut disebabkan adanya proses-proses yg mengikuti gejala-gejala meterologis dengan klimatologis, seperti berikut:
 

a. Evaporasi, yaitu proses berubahnya air menjadi gas (uap air).
b. Transpirasi, yaitu air yg dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman dengan diuapkan melalui stomata.
c. Kondensasi, yaitu proses berubahnya wujud dari uap air menjadi titik-titik air.
d. Angin, yaitu udara yg bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
e. Presipitasi, yaitu jatuhnya hydrometeor ke permukaan bumi angsal berupa air, salju, maupun es.
f. Infiltrasi, yaitu proses perembesan air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori tanah alias batuan.
g. Overland flow, yaitu aliran dengan permukaan tanah.
h. Run off, yaitu aliran air melalui suatu saluran.


C. Tubuh Air


Dalam rangkaian siklus hidrologi yg panjang, air hendak melalui bentuk-bentuk perairan, baik itu air permukaan maupun air tanah.


Air Permukaan

Indonesia memiliki wilayah laut dengan darat. Tiga perlima luas wilayah Indonesia merupakan tubuh air permukaan yg berupa laut. Selain laut, tubuh air permukaan yg berupa sungai, danau, waduk, dengan rawa banyak tersebar di wilayah Indonesia.

a. Sungai
Sungai adalah saluran alami yg berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, maupun air salju yg mencair ke danau alias ke laut. Ilmu yg mempelajari tentang sungai disebut potamologi.


a.1 Jenis-jenis sungai

1) Jenis sungai berdasarkan sumber airnya
• Sungai hujan, yaitu sungai yg sumber airnya dari air hujan.
• Sungai mata air, yaitu sungai yg sumber airnya berasal dari mata air.
• Sungai gletser, yaitu sungai yg sumber airnya berasal dari es, salju, atau
gletser mencair.
• Sungai campuran, yaitu sungai yg airnya bersumber dari campuran dua alias tiga sumber air di atas.


2) Jenis sungai berdasarkan volume airnya
2.1 Sungai ephimeral, yaitu sungai yg mengalir dengan saat terjadinya hujan dengan beberapa saat setelah hujan selesai.
2.2 Sungai intermiten, yaitu sungai yg mengalirkan airnya dengan musim penghujan, sedangkan dengan musim kemarau kering. Sungai seperti ini disebut sebagai sungai episodik.
2.3 Sungai pherenial, yaitu sungai yg airnya mengalir sepanjang tahun. Tipe sungai ini angsal dibedakan sebagai berikut:
• Sungai periodik, yaitu sungai yg dengan musim hujan airnya banyak, sedangkan dengan musim kemarau airnya sedikit.
• Sungai permanen, yaitu sungai yg dengan musim penghujan dengan musim kemarau debit airnya hampir sama.


3) Jenis sungai berdasarkan arah aliran airnya
a) Sungai konsekuen, yaitu sungai yg arah alirannya sesuai dengan kemiringan struktur geologisnya.
b) Sungai subsekuen, yaitu sungai yg arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
c) Sungai obsekuen, yaitu sungai yg arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen dengan menuju sungai subsekuen.
d) Sungai resekuen, yaitu sungai yg aliran airnya sesuai dengan sungai konsekuen dengan menuju sungai subsekuen.
e) Sungai insekuen, yaitu sungai yg arah alirannya tidak teratur.


4) Jenis sungai berdasarkan struktur geologinya
a) Sungai antiseden, yaitu sungai yg mampu mempertahankan alirannya, meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan.
b) Sungai reverse, yaitu sungai yg tidak mampu mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran.
c) Sungai superposed, yaitu sungai yg mengalir dengan suatu daratan paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut tersingkap.


a.2 Pola aliran sungai

Pola aliran sungai di permukaan bumi dipengaruhi oleh struktur geologi dengan morfologi lahan. Bentuk pola aliran yg umum terjadi sebagai berikut.

1) Pola radial
Pola radial angsal dibedakan menjadi pola radial memusat dengan pola radial menyebar. Pola radial memusat terjadi di daerah yg berupa basin, sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yg berbentuk kubah (dome).

2) Pola dendritik
Pola dendritik tidak teratur. Anak-anak sungai bermuara ke induk sungai dengan sudut lancip dengan tumpul. Pola seperti ini berkembang dengan daerah dataran rendah.


3) Pola trellis
Pola aliran trellis terdapat dengan daerah lipatan. Aliran dari anak-anak sungai sejajar dengan sungai induk, tetapi alirannya bertemu dengan membentuk sudut siku-siku.

4) Pola rectangular
Pola aliran rectangular terjadi dengan daerah patahan. Anak-anak sungai yg menuju induk sungai, membentuk sudut siku-siku.


a.3 Profil sungai

Profil sungai angsal dibedakan sebagai berikut.

1) Sungai bagian hulu
Sungai di bagian hulu mempunyai lembah berbentuk V. Hal ini disebabkan adanya lereng yg terjal sehingga arus air cepat. Akibatnya erosi vertical berjalan cepat. Di daerah ini belum terjadi sedimentasi sehingga air di daerah ini masih jernih.

2) Sungai bagian tengah
Sungai di bagian tengah mempunyai lembah berbentuk U. Di bagian ini erosi vertikal mulai mengecil dengan erosi melebar (horizontal) menjadi lebih besar. Sedimentasi sudah mulai terjadi, namun materialnya masih agak kasar, dengan sudah terjadi aliran sungai yg berkelok (meander).

3) Sungai bagian hilir
Sungai di bagian bawah alias hilir berbentuk U (U melebar). Gejala erosi vertical sudah tidak ada, namun erosi horizontal masih angsal berlangsung. Ciri profil sungai di daerah hilir ini antara lain terdapat meander, endapan berupa material halus, sering berbentuk delta, dengan sering terdapat tanggul alam.


a.4 Manfaat sungai

Sungai memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Sejak lepas manusia banyak memanfaatkan sungai. Pusat-pusat kota dengan kerajaan ditempatkan di pinggir sungai, demikian pula pemusatan pemukiman (settlement) berada di sekitar sungai. 

Adapun manfaat sungai sebagai berikut.
• Penyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.
• Tempat membudidayakan perikanan air tawar.
• Untuk kepentingan transportasi, seperti di Pulau Sumatera, Kalimantan, dengan Papua.
• Untuk irigasi alias pengairan lahan pertanian.
• Untuk pembangkit tenaga listrik.
• Tempat pengambilan bahan bangunan, pasir, dengan batu.
• Sebagai objek wisata dengan olah raga air.


b. Danau
 
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yg menempati basin di wilayah daratan. Suatu genangan angsal disebut danau sekiranya paling tidak memiliki tiga kriteria sebagai berikut :
• Mempunyai permukaan air yg cukup luas sehingga mampu menimbulkan gelombang.
• Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu dengan kedalaman air tersebut.
• Vegetasi yg mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau.
 
Danau angsal terjadi dari berbagai sebab berikut.
1) Danau glasial
Danau glasial angsal terjadi sebagai akibat adanya erosi dengan pengendapan yg diakibatkan oleh aktivitas gletser di lereng-lereng bukit alias pegunungan. Contoh dari danau glasial angsal kita temui dengan Danau Stanley di Idaho, AS; Danau Michigan di Michigan, AS; dengan Danau Huron di Kanada.

2) Danau vulkanik
Danau vulkanik terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik. Kaldera yg terbentuk akibat letusan gunung berapi, tergenang oleh air hujan. Danau seperti ini disebut juga danau crater. Beberapa danau vulkanik angsal ditemui di Indonesia, seperti kawah Gunung Kelud, kawah Gunung Tangkuban Perahu, dengan Danau Maninjau di Sumatera Barat.

3) Danau tektonik
Danau tektonik terbentuk akibat gerakan lempeng tektonik. Gerakan lempeng tektonik ini angsal menyebabkan terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah (slenk), kemudian terisi oleh air hujan dengan membentuk suatu genangan yg disebut danau. Contoh danau jenis ini adalah Danau Singkarak dengan Danau Towuti.

4) Danau tekto-vulkanik
Danau tekto-vulkanik terbentuk akibat adanya kegiatan tektonik dengan vulkanik. Adanya kegiatan tektonik memacu kegiatan vulkanik sehingga terjadi patahan dengan gunung berapi. Bekas gunung berapi tersebut menjadi suatu basin yg kemudian terisi air hujan sehingga terbentuk danau. Contoh danau tektovulkanik adalah Danau Toba.

5) Danau karst
Danau karst terbentuk akibat adanya proses solusi alias pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolina/dolin. Jika dolina ini terisi oleh air hujan maka terbentuklah danau karst. Proses solusi kapur juga hendak menyebabkan terjadinya subsiden alias runtuhan sehingga terbentuk suatu basin yg sekiranya terisi oleh air hujan hendak terbentuk suatu genangan yg disebut danau. Danau seperti ini angsal kita temui di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.

6) Danau aliran
Danau aliran angsal dikategorikan menjadi tiga, yaitu danau oxbow, danau lateral, dengan danau delta. Danau aliran terjadi akibat pemotongan meander sehingga terbentuk sisa aliran yg tertinggal. Jika sisa aliran tersebut terisi air maka terbentuklah danau oxbow. Danau aliran juga angsal terjadi akibat sedimentasi yg besar sehingga menutup muara anak sungai dengan terbentuk genangan di muara anak sungai. Danau ini disebut danau lateral. Jika genangan air ini terjadi didaerah delta maka terbentuk danau delta.

7) Danau laguna
Danau laguna terjadi akibat kombinasi kerja antara angin dengan ombak yg menyebabkan terjadinya tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai dengan kemudian membentuk suatu laguna.

8) Danau buatan (waduk)
Danau buatan terjadi akibat adanya pembendungan sungai yg dilakukan oleh manusia. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk Saguling, Waduk Gajah Mungkur, dengan Waduk Kedungombo.
 
Danau sebagai tempat penampungan air mempunyai manfaat untuk kehidupan manusia dengan penyeimbangan lingkungan sekitar. Manfaat danau bagi kehidupan antara lain sebagai berikut:
• Danau sebagai pembangkit listrik
• Tempat rekreasi
• Perikanan darat
• Pengendali banjir


c. Rawa
 
Pernahkah kamu melihat rawa? Mungkin di daerah tempat tinggalmu terdapat rawa. Di Indonesia, rawa banyak terdapat di pantai timur Sumatra dengan pantai selatan Kalimantan. Rawa merupakan daerah yg selalu tergenang air. Genangan ini bisa berasal dari air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air di dalam tanah. Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok angsal digunakan sebagai bahan baku biogas dengan barang kerajinan seperti anyaman tas dengan sebagainya. Selain itu, rawa angsal digunakan sebagai lahan pertanian pasang surut perikanan darat dengan dikembangkan sebagai daerah wisata.


Air tanah

Air tanah adalah air yg terdapat di bawah permukaan tanah yg dibatasi oleh satu alias dua lapisan tanah alias batuan yg kedap air. Lebih dari 98% air yg terdapat di daratan adalah air tanah. Pada saat ini, air tanah mempunyai peranan yg sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia. Air tanah ini terdapat dengan lapisan tanah yg disebut akifer (aquifer).


a. Macam-macam akifer

Akifer angsal dibedakan sebagai berikut :
1) Akifer bebas, yaitu akifer yg terletak di atas di lapisan yg kedap air. Akifer ini sering disebut juga dengan unconfined aquifer.
2) Akifer tertekan, yaitu akifer yg terletak di antara dua lapisan yg kedap air. Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer.
3) Akifer menggantung, yaitu akifer yg berada di atas akifer bebas dengan berukuran kecil. Akifer ini sering disebut dengan purched aquifer.


b. Macam-macam air tanah

Air tanah angsal dibedakan sebagai berikut :
1) Air preatis, yaitu air tanah yg terletak dengan akifer bebas. Misalnya, air sumur.
2) Air artesis, yaitu air yg terletak dengan akifer tertekan. Jika dengan permukaan tanah dibuat sumur bor maka sering disebut juga dengan sumur artesis.


Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut :
• Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dengan air minum.
• Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
• Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dengan lain-lain.


Perairan Laut

Laut adalah bagian permukaan bumi yg cekung dengan tertutup oleh air yg mempunyai kadar garam tinggi. Ilmu yg mempelajari perairan laut adalah oseanografi.


a. Klasifikasi perairan laut
 
a.1 Perairan laut berdasarkan luas dengan bentuknya
1) Teluk adalah bagian laut yg menjorok(masuk) ke daratan. Misalnya, Teluk Pelabuhan Ratu, Teluk Poso, dengan Teluk Tomini.
2) Selat adalah laut yg relatif sempit dengan terletak di antara dua pulau. Misalnya, Selat Sunda, Selat Bali, dengan Selat Madura.
3) Laut adalah perairan yg terletak di antara pulau-pulau yg relatif lebih luas dibadingkan dengan selat. Misalnya, Laut Jawa, Laut Tengah, dengan Laut Merah.
4) Samudera adalah laut yg sangat luas dengan terletak di antara benua-benua. Misalnya, Samudera Hindia, Samudera Atlantik, dengan Samudera Pasifik.


a.2 Perairan laut berdasarkan proses terjadinya
1) Laut trangresi adalah laut yg terjadi karena ada genangan air laut terhadap daratan dengan waktu berakhirnya zaman es. Misalnya, Laut Jawa, Laut Arafuru, dengan Laut Cina Selatan.
2) Laut regresi adalah laut yg menyempit, yg terjadi dengan zaman es karena penurunan permukaan air laut sebagai akibat adanya penurunan.
3) Laut ingresi adalah laut yg terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun. Misalnya, Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, dengan Laut Maluku.
 
a.3 Perairan laut berdasarkan letaknya
1) Laut tepi adalah laut yg terletak di tepi benua. Misalnya, Laut Cina Selatan yg dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dengan Filipina.
2) Laut pertengahan adalah laut yg terletak di antara benua-benua. Misalnya, laut yg berada di Indonesia, Laut Tengah (Laut Mediteran) yg terletak di Benua Eropa, Benua Afrika, dengan Benua Asia.
3) Laut pedalaman adalah laut yg terletak di tengah-tengah benua dengan dikelilingi oleh daratan. Misalnya, Laut Kaspia, Laut Hitam, dengan Laut Mati.


a.4 Perairan laut menurut kedalamannya

1) Zona littoral
Zona littoral alias zona pesisir laut terletak di antara garis pasang dengan garis surut. Jadi, kedalamannya 0 m (nol meter). Pada zona ini tampak beberapa jenis binatang, tetapi bukan ikan, misalnya undur-undur dengan jengking (kepiting darat).

2) Zona neritik
Zona neritik adalah laut yg terletak dengan kedalaman 0 m – 200 m. Misalnya, Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dengan Laut Arafuru. Ciri-ciri zona neritik sebagai berikut.
• Sinar matahari masih menembus dasar laut.
• Kedalamannya ± 200 m.
• Bagian paling banyak terdapat ikan dengan tumbuhan laut.

3) Zona batial
Zona batial adalah laut yg terletak dengan kedalaman 200 m -1.000 m. Secara geologis, zona ini merupakan batas antara daratan dengan perairan.
Ciri-ciri zona batial sebagai berikut.
• Sinar matahari tidak ada lagi.
• Kedalaman antara 200 m – 1.000 m.
• Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas.

4) Zona abisal
Zona abisal adalah laut yg terletak dengan kedalaman lebih dari 1.000 m sampai 6.000 m.
Ciri-ciri zona abisal sebagai berikut.
• Sinar matahari tidak ada lagi.
• Kedalaman antara 1.000 m - 6.000 m.
• Suhu sangat rendah sudah mencapai titik beku air.
• Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dengan jumlah binatang menjadi terbatas.


b. Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yg mengelilingi pulau-pulaunya. Wilayah laut yg luas perlu dikelola dengan diawasi. Dalam pengelolaan wilayah laut dengan penjagaan perbatasan wilayah dengan negara tetangga perlu peraturan. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan peraturan tentang wilayah perairan laut negara Republik Indonesia. Peraturan ini merupakan landasan untuk mengelola perairan laut agar memberi keuntungan di bidang sosial, ekonomi, dengan pertahanan keamanan.


1) Batas Landas Kontinen

Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Penentuan landas kontinen Indonesia dengan negara-negara tetangga dilakukan dengan perjanjian. Beberapa perjanjian tentang batas wilayah perairan laut sudah dilakukan Indonesia dengan negara tetangga. Berdasarkan isi perjanjian di atas, wilayah laut Indonesia angsal dibedakan menjadi empat jenis, yaitu laut teritorial (laut wilayah), laut Nusantara, landas kontinen, dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).


2) Laut Teritorial (Laut Wilayah)

Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan Deklarasi Juanda dengan tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi ini menetapkan bahwa batas perairan laut wilayah Indonesia adalah 12 mil laut diukur dari garis pantai masing-masing pulau sampai titik terluar. Deklarasi ini juga melandasi lahirnya Wawasan Nusantara.


3) Laut Nusantara

Merupakan laut yg berada di antara pulau-pulau yg dibatasi oleh garis dasar/pangkal pulau yg bersangkutan. Kedaulatan atas wilayah laut ini berada sepenuhnya di tangan negara Indonesia.


4) Landas Kontinen
Merupakan bagian dasar laut paling tepi alias dekat kontinen/benua dengan kedalaman laut sampai 200 m. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini eksplorasi dengan eksploitasi laut masih angsal dimungkinkan.


5) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pemerintah Indonesia dengan tanggal 21 Maret 1980. Pengumuman ini berpengaruh terhadap wilayah Indonesia dengan negara-negara lain. Wilayah laut Indonesia bertambah luas mencapai dua kali dari sebelumnya. Pihak asing dilarang mengambil kekayaan laut di wilayah ZEE. 

Penentuan batas wilayah laut dengan negara tetangga dilakukan dengan kesepakatan bersama. Indonesia mempunyai kepentingan atas ZEE antara lain sebagai berikut:
• Hak berdaulat atas ZEE untuk eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan, dengan konservasi sumber daya alam.
• Hak untuk melakukan penelitian, perlindungan, dengan pelestarian lingkungan laut.
• Pelayaran internasional bebas melalui wilayah ini. Negara lain bebas melakukan pemasangan berbagai sarana perhubungan laut.

c. Manfaat perairan laut
Laut memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, di antaranya sebagai berikut.
• Sumber mata pencaharian penduduk
• Sarana transportasi laut
• Pembangkit tenaga listrik
• Tempat wisata bahari
• Pengatur iklim
• Tempat pertahanan dengan keamanan
• Sumber bahan tambang

Demikian materi IPS : Hidrosfer meliputi Pengertian Hidrosfer, Siklus Hidrologi, dengan Tubuh Air, Macam-macam air. Semoga bermanfaat,...

No comments:

Post a Comment