Friday, December 6, 2019

Pengangkutan Air Dengan Mineral Dengan Tumbuhan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan materi Biologi tentang Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan. berikut artikel selengkapnya.

Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan

Proses pengangkutan air lagi mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal dari air di dalam tanah diserap oleh rambut akar. Air lagi mineral dari tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, lagi masuk ke dalam stele. Dari stele air lagi mineral – mineral terlarut di dalam xilem (Champbell, 2008: 354). 

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang Pengangkutan Air Pengangkutan Air  lagi Mineral Pada Tumbuhan

Air mengalir karena ada perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel. Pemasukan air ke dalam akar sebagai gerakan horisontal, maka bagian – bagian akar yg dilewatinya adalah bulu akar, sel – sel korteks, sel – sel endodermis, sel – sel perisikel, lagi akhirnya air itu sampai dengan pembuluh kayu (xilem) (Dwidjoseputro, 1994: 84). Air tanah mempunyai kepekatan larutan yg lebih encer dibandingkan dengan cairan sel sehingga air tanah beroleh masuk ke rambut akar. Air yg masuk ini mengakibatkan sel tumbuhan mengembang. Air didorong keluar dari satu sel ke sel berikutnya sampai ke pembuluh kayu. Selanjutnya, air diangkut oleh pembuluh kayu melalui batang sampai ke daun. 

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang Pengangkutan Air Pengangkutan Air  lagi Mineral Pada Tumbuhan


Naiknya air ke daun dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekanan akar, kapilaritas batang, lagi daya isap daun. Berikut ini atas dijabarkan mengenai ketiga faktor pengangkutan air lagi mineral tumbuhan.

1) Tekanan akar.

Rambut akar mengambil air dari dalam tanah secara osmosis. Osmosis adalah gerakan air dari larutan yg kurang pekat ke larutan yg lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput yg hanya beroleh dilalui oleh air. Rambut akar mengambil air secara osmosis karena dinding-dinding selnya bersifat semipermeabel lagi cairan selnya lebih pekat daripada air tanah. Saat rambut akar menyerap air, cairan sel rambut akar atas menjadi lebih encer daripada cairan sel-sel yg terletak disebelah dalam rambut akar. Karena sel bagian dalam lebih pekat, maka sel bagian dalam atas menyerap air dari rambut akar. Dengan cara ini, air atas bergerak dari sel ke sel sampai dengan pembuluh kayu.

Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel dengan akar menimbulkan suatu tekanan yg disebut tekanan akar. Tekanan akar atas mendorong air sehingga bertambah ke pembuluh kayu di batang. Tekanan akar tampak dengan sebagian besar tumbuhan, tapi hal ini terjadi andaikan tanah cukup lembab, lagi bila kelembaban udara tinggi artinya ketika transpirasi sedang sangat rendah. Tetesan air atas terlihat keluar dari bukaan (hidatoda) dengan ujung ataupun tepi daun rerumputan ataupun daun arbei. Fenomena itu disebut gutasi. Jika tumbuhan ditempatkan dengan kondisi atmosfer yg cukup kering, ataupun di tanah yg berkelembapan rendah ataupun sekaligus dalam kedua keadaan tersebut, maka tekanan akar tidak tumbuh; ada sebab air dalam batangnya berada di bawah tegangan lagi bukan di bawah tekanan (Salisbury, F. B. & C. W. Ross, 1995: 103).

2) Kapilaritas batang.

Air yg sudah sampai ke pembuluh kayu batang atas terus bertambah hingga ke daun. Naiknya air dengan pembuluh kayu batang disebabkan oleh adanya kapilaritas batang. Kapilaritas merupakan interaksi antara permukaansinggung dari suatu bahan cair lagi bahan padat, sehingga permukaan cair tersebut berubah bentuk, dari datar menjadi agak mengerut. Kapilaritas menyebabkan naiknya cairan ke dalam tabung yg sempit, yg terjadi karena zat cair tersebut membasahi dinding tabung (dengan adanya adesi) lalu tertarik ke atas. Hal itu terlihat jelas dari lengkungan meniskus di puncak kolom zat cair itu (Salisbury, F. B. & C. W. Ross, 1995: 104). Cara kerja kapilaritas ini seperti sumbu kompor yg direndam di dalam cairan (air ataupun minyak). Walaupun hanya bagian bawah sumbu yg terendam cairan, bagian atas sumbu beroleh menjadi basah karena cairan merembes dari bagian bawah ke bagian atas. Kapilaritas dengan pembuluh kayu ini beroleh terjadi karena pembuluh kayu adalah pembuluh yg sangat halus berupa pipa-pipa kapiler. Pembuluh xilem beroleh kita pandang sebagai pembuluh kapiler, sehingga air bertambah di dalamnya sebagai akibat adanya adhesi antara dinding xilem dengan molekul-molekul air.

3) Daya isap daun.

Air di dalam daun beroleh keluar melalui stomata. Keluarnya air tersebut melalui proses transpirasi (penguapan). Transpirasi menyebabkan cairan sel dengan daun menjadi lebih pekat, sehingga sel daun menyerap air dari pembuluh kayu dengan tulang daun. Air yg diambil dari pembuluh kayu daun akar digantikan oleh air dari pembuluh kayu batang. Air di pembuluh kayu batang atas digantikan oleh air dari pembuluh kayu akar. Seluruh proses tersebut akhirnya menimbulkan aliran air terus menerus dari akar sampai ke daun. Tenaga yg ditimbulkan dari proses transpirasi disebut daya isap daun.

sumber:
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=pengangkutan-air-dan-mineral-pada-tumbuhan">Struktur lagi Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organ dengan Tumbuhan lagi Fungsinya
Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ? 
Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan.
Macam Gerak Pada Tumbuhan
Hama lagi Penyakit Pada Tumbuhan


Demikian materi Biologi tentang Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan yg beroleh kami bagikan. Semoga beroleh bermanfaat.

No comments:

Post a Comment