Thursday, December 12, 2019

Atmosfer (Cuaca Bersama Iklim) Materi Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini boleh kami bagikan materi IPS : Atmosfer meloputi Pengertian Atmosfer, Sifat fisik Atmosfer, Lapisan-lapisan Atmosfer, Struktur Atmosfer, Cuaca lagi Iklim serta pengaruh atmosfer, cuaca, lagi iklim terhadap kehidupan.. Berikut artikel selengkapnya..

ATMOSFER

 Setelah membaca materi ini, siswa diharapkan boleh :
·    Mendeskripsikan sifat-sifat fisik lapisan atmosfer
·    Mengidentifikasi ciri-ciri lapisan atmosfer lagi pemanfaatannya
·    Mendeskripsikan cuaca lagi iklim
·    Mengidentifikasi factor yg mempengaruhi terjadinya cuaca lagi iklim
·    Menghitung suhu suatu daerah berdasarkan ketinggian di atas permukaan air laut
·    Menganalisis proses terjadinya angin lagi memberikan contoh-contohnya
·    Mengidentifikasi tipe hujan (orografis, zenithal, frontal)
·    Mengklasifikasi berbagai tipe iklim
·    Menyajikan informasi tentang persebaran iklim di Indonesia
·    Mendeskripsikan pengaruh atmosfer bagi kehidupan

 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan materi  Atmosfer (Cuaca  lagi Iklim) Materi Lengkap

Pengertian Atmosfer adalah lapisan gas yg melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. 

A. Sifat Fisik Atmosfer


Salah satu objek geografi adalah atmosfer. Atmosfer merupakan lapisan udara yg menyelubungi bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai payung alias pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yg kuat dengan siang hari lagi mencegah hilangnya kering ke ruang angkasa dengan malam hari.

Manusia boleh bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yg paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Jadi Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri betapa pentingnya udara bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa udara, maka manusia, hewan lagi tumbuh-tumbuhan tidak boleh hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari terdapat di atmosfer.

Atmosfer juga merupakan penghambat bagi benda-benda angkasa yg bergerak melaluinya sehingga sebagian meteor yg melalui atmosfer akan menjadi kering lagi hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yg tidak tampak lagi tidak berwarna.  

Kondisi lagi manfaat gas dalam atmosfer antara lain:
1) Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tapi merupakan bagian dari senyawa organik.
2) Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
3) Karbon dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap radiasi gelombang pendek lagi menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer bagi menyebabkan kenaikan suhu di bumi.
4) Ozon (O3) adalah gas yg sangat aktif lagi merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat dengan ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon boleh menyerap radiasi ultra violet yg mempunyai energi besar lagi berbahaya bagi tubuh manusia.

Salah satu unsur yg penting dalam atmosfer adalah uap air. Uap air (H2O) sangat penting dalam proses cuaca alias iklim, karena boleh merubah fase (wujud) menjadi fase cair, alias fase padat melalui kondensasi lagi deposisi.

Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah besar yg tersusun dari dua bagian hidrogen lagi satu bagian oksigen. Uap air yg terdapat diatmosfer merupakan hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai lagi transpirasi tanaman. Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu adalah istilah yg dipakai untuk benda yg sangat kecil sehingga tidak tampak kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu berubah-ubah tergantung dengan tempat. Sumber debu beraneka ragam, yaitu asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar, kebakaran hutan, smog lagi lainnya. Smog singkatan dari smoke and fog adalah kabut tebal yg sering dijumpai di daerah industri yg lembab. Debu boleh menyerap, memantulkan, lagi menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosferik boleh disapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfer boleh terisi partikel debu kembali. Debu atmosfer adalah kotoran yg terdapat di atmosfer.

B. Struktur Vertikal Atmosfer


Atmosfer mempunyai beberapa lapisan udara yg ketebalan lagi karakteristiknya berbeda-beda. Secara vertikal pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu. Pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu:

1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yg paling rendah. Lapisan ini di khatulistiwa mempunyai ketebalan berkisar 16 km, di daerah sedang ketebalannya berkisar 11 km, lagi di daerah kutub berkisar 8 km. Rata-rata kedalaman lapisan troposfer adalah 12 km. Pada lapisan ini, peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin, awan, lagi hujan terjadi. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu yg terjadi karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan kering dengan lapisan troposfer yg terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi, kondensasi lagi sublimasi yg dilepaskan oleh uap air atmosfer. Konduksi adalah proses pemanasan secara merambat. Konveksi adalah proses pemanasan secara mengalir. Kondensasi adalah proses pendinginan yg mengubah wujud uap air menjadi air. Sublimasi adalah proses perubahan wujud es menjadi uap air. Suhu udara di daerah tropis dengan ketinggian 0 m di atas permukaan laut berkisar 27ºC, sedangkan di bagian atas yg berbatasan dengan tropopause suhunya berkisar 62ºC. Dengan demikian, setiap ada kenaikan tinggi tempat maka suhunya semakin turun. Menurut Teori Braak, setiap bertambah 100 m maka suhu bagi turun 0,61ºC.

2) Stratosfer
Lapisan stratosfer berada di atas tropopause sampai ketinggian berkisar 49 km dari permukaan laut. Pada stratosfer terdapat lapisan isothermal, yaitu dengan ketinggian antara 11-20 km dengan suhu udara beragam ± -60ºC lagi lapisan inverse dengan ketinggian antara 20-49 km. Pada lapisan inverse suhu udara semakin ke atas semakin meningkat lagi sampai ketinggian 49 km suhu udara mencapai -5ºC. Meningkatnya suhu udara ini disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (Oɜ). Di atas stratosfer terdapat lapisan stratopause yg merupakan pembatas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan isothermal alias lapisan inverse artinya suhu udara bertambah tinggi (panas) seiring dengan naiknya ketinggian.

3) Mesosfer
Lapisan mesosfer terdapat dengan ketinggian antara 49-85 km di atas permukaan bumi. Pada lapisan ini setiap bertambah 1.000 m, suhu udara bagi turun 2,5º-3ºC, sehingga suhu dengan lapisan paling atas mencapai -90ºC. Lapisan mesosfer dengan lapisan di atasnya dibatasi oleh lapisan mesopause.

4) Termosfer
Lapisan ini terletak dengan ketinggian antara 85-500 km di atas permukaan bumi yg lebih sering disebut dengan lapisan kering (hot layer). Suhu udara di bagian bawah berkisar -90ºC, sedangkan di bagian atas mencapai kurang lebih 1010ºC. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer yg terletak antara 85-375 km di atas permukaan bumi. Partikel-partikel ion yg dihasilkan dengan lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun gelombang
pendek.

5) Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas 500 km di atas permukaan bumi. Molekul-molekul dengan lapisan ini selalu bergerak dengan kecepatan yg tinggi. Pengaruh gravitasi bumi terhadap molekul-molekul di sini sangat kecil, sedangkan pengaruh angkasa luar lebih besar sehingga molekul-molekul yg ada sering meninggalkan atmosfer.

Fungsi Atmosfer

Atmosfer mempunyai peranan besar dalam kehidupan yg ada di permukaan bumi. Peranan atmosfer tersebut sebagai berikut:
• Melindungi bumi dari jatuhnya meteor alias benda angkasa yg lain.
• Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan.
• Memantulkan gelombang radio.
Selain itu, gas-gas yg ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing, sebagai berikut:
• Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.
• Oksigen untuk pernapasan.
• Karbondioksida untuk fotosintesis.
• Neon untuk lampu listrik.
• Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari.

C. Cuaca lagi Iklim


1. Pengertian Cuaca lagi Iklim

Apakah Anda bisa membedakan antara cuaca dengan iklim? Untuk mengetahuinya cobalah Anda simak pernyataan ini “Hari ini sangat cerah”, lagi “Bulan bulan belakangan ini tidak tampak turun hujan, sehingga dimana-mana terjadi kekeringan”. Nah bisakah Anda membedakan pernyataan tersebut? Pernyataan yg pertama menunjukkan saat itu juga, waktunya sangat singkat. Dan saya percaya Anda pasti bisa menjawab bahwa pernyataan pertama adalah menunjukkan “cuaca” lagi pernyataan yg kedua, karena waktunya sangat lama/panjang, hal itu menunjukkan “iklim”. Benarkah demikian?

Cuaca adalah keadaan udara dengan saat tertentu lagi di wilayah tertentu yg relatif sempit lagi dengan jangka waktu yg singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca lagi jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari alias sore hari, lagi keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi lagi Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara negara yg sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam lagi sangat akurat (tepat).

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yg penyelidikannya dilakukan dalam waktu yg lama (minimal 30 tahun) lagi meliputi wilayah yg luas. 

Matahari adalah kendali iklim yg sangat penting lagi sumber energi di bumi yg menimbulkan gerak udara lagi arus laut. Kendali iklim yg lain, misalnya distribusi darat lagi air, tekanan tinggi lagi rendah, massa udara, pegunungan, arus laut lagi badai. Ilmu untuk mengkaji tentang cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yg mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.

2. Unsur-Unsur Cuaca lagi Iklim

Ada beberapa unsur yg mempengaruhi cuaca lagi iklim, yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin,curah hujan, lagi awan.

a) Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan kering alias dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara alias derajat kering disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), lagi Fahrenheit (F). Termometer yg boleh mencatat sendiri adalah termograph, sedangkan hasil catatannya disebut termogram.

Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) lagi makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, dengan waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin bila ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6º C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal alias lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1º C. 

Faktor-faktor yg mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
• Lama penyinaran matahari.
• Sudut datang sinar matahari.
• Relief permukaan bumi.
• Banyak sedikitnya awan.
• Perbedaan letak lintang.
Di Indonesia, keadaan suhu udara relatif bervariasi. Rata-rata suhu tahunan, di Indonesia sekitar 26,8º C. Dalam peta, daerah-daerah yg suhu udaranya sama dihubungkan dengan garis isotherm.
Tx = To – 0,6 x h
100

Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:

Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yg dicari
To = temperatur suatu tempat yg sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)

Contoh:
Temperatur permukaan laut = 27ºC. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?
Jawab: Tx = To – 0,6 x h
100
= 27º – 0,6 x 1500
100
= 27º – 0,6 x 15
= 27º – 9º
= 18º C

b) Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah lagi air. Namun udarapun mempunyai berat lagi tekanan. Besar alias kecilnya tekanan udara, boleh diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yg mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yg digunakannya adalah barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yg bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).

Tekanan udara 76 cm Hg sama dengan 1,013 mb. Angka tersebut didasarkan dengan kerapatan air raksa dengan suhu 0ºC, yaitu 13,951 lagi percepatan gravitasi, yaitu 0,980335.

Perhitungannya sebagai berikut.
1 atm : 76 cm Hg
Tekanan udara : 76 x 13,591 x 0,980335
: 1,01325 (atau dibulatkan menjadi 1,013 mb)
Sebaran tekanan udara di suatu daerah boleh digambarkan dalam peta yg ditunjukkan oleh isobar. Isobar merupakan garis yg menghubungkan tempat-tempat yg mempunyai tekanan udara sama. Bidang isobar yakni bidang yg tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu bagi menyebabkan perbedaan tekanan udara. Daerah yg ekonomis menerima kering matahari, udaranya bagi mengembang lagi naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.

c) Kelembaban Udara

Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam udara. Kandungan uap air yg ada di udara boleh diukur dengan menggunakan alat, yaitu higrometer alias psychrometer. Kelembaban udara boleh dinyatakan dalam bentuk kelembaban relatif lagi kelembaban mutlak.
Ada dua macam kelembaban udara:
1) Kelembaban udara absolut, yakni banyaknya uap air yg terdapat di udara dengan suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara.
2) Kelembaban udara relatif, yakni perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yg boleh dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yg sama lagi dinyatakan dalam persen (%).
Contoh:
Dalam 1 m³ udara yg suhunya 20º C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yg boleh dikandungnya dengan suhu 20º C = 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu = 14 x 100% = 70%.
100
d) Angin

Angin adalah udara yg bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya perbedaan tekanan udara. Udara bergerak dari daerah yg bertekanan maksimum ke daerah yg bertekanan minimum. Gerakan udara secara vertikal dinamakan konveksi. Gerakan udara secara horizontal dinamakan adveksi, sedangkan gerakan udara yg tidak teratur disebut dengan turbulensi. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer.

Ada tiga hal penting yg menyangkut sifat angin yaitu:

• Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya. Gradient baromatrik yakni angka yg menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar dengan tiap jarak 15 meridian (111 km).

• Arah angin
Satuan yg digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.
1 derajat untuk angin arah dari Utara.
90 derajat untuk angin arah dari Timur.
180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
270 derajat untuk angin arah dari Barat.

Angin menunjukkan dari mana datangnya angin lagi bukan ke mana angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yg bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.

Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
• Gradient barometrik
• Rotasi bumi
• Kekuatan yg menahan (rintangan)
Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya.

Angin yg besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yg bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yg mencapai 90º sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yg menahan boleh membelokan arah angin. Sebagai contoh, dengan saat melalui gunung, angin bagi berbelok ke arah kiri, ke kanan alias ke atas.

• Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil bila makin dekat ke arah kutub.
Pada dasarnya jenis angin boleh dibedakan menjadi angin tetap, angin periodik, lagi angin lokal.

1) Angin Tetap

1.1) Angin Barat
Sebagian udara yg berasal dari daerah maksimum subtropis Utara lagi Selatan mengalir ke daerah sedang Utara lagi daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama dengan daerah lintang 60º LS. Di sini bertiup angin Barat yg sangat kencang yg oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.

1.2) Angin Timur
Di daerah Kutub Utara lagi Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60º LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.

1.3) Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
• Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
• Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa bertambah secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yg selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).

1.4) Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yg mengalir ke daerah kutub lagi turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya lagi di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20º-30º LU lagi LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yg kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara lagi permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), lagi gurun di Australia. Di daerah Subtropik (30º – 40º LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yg udaranya tenang, turun dari atas, lagi tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yg disebut daerah “teduh ekuator” alias “daerah doldrum”

2) Angin Periodik

2.1) Angin Muson (Monsun)
Angin muson yakni angin yg berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya dengan setengah tahun pertama bertiup angin darat yg kering lagi setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yg basah.

Angin muson laut adalah angin yg terjadi dengan musim panas, di antara tekanan udara minimum lagi di laut maksimum.

Angin muson darat adalah angin yg terjadi dengan musim dingin, tekanan udara di daratan maksimum lagi di laut minimum, bersifat kering.

Pada bulan Oktober – April, matahari berada dengan belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara lagi angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik lagi Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga dengan umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ke Timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih kering daripada benua Australia.

Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yg menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi Selatan lagi angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh karena tidak melewati lautan yg luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu dengan umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, lagi pantai Selatan Irian Jaya. Antara kedua musim tersebut jebol musim yg disebut Musim Pancaroba (Peralihan), yaitu: Musim Kemareng yg merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, lagi Musim Labuh yg merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur lagi terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat lagi lebat.

2.2) Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat) yaitu sebagai berikut:

a) Angin darat lagi angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima kering dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, dengan malam hari daratan lebih bijak melepaskan kering dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum lagi lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat.

b) Angin lembah lagi angin gunung
Pada siang hari udara yg seolah-olah terkurung dengan dasar lembah lebih bijak kering dibandingkan dengan udara di puncak gunung yg lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya dengan malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.

c) Angin Jatuh yg sifatnya kering lagi panas
Angin jatuh alias Fohn yakni angin jatuh bersifatnya kering lagi kering terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), lagi Angin Brubu di Sulawesi Selatan).

d) Angin siklon lagi angin antisiklon
• Angin siklon adalah angin di daerah depresi yg memiliki barometris minimum lagi dikelilingi barometris maksimum.
• Angin antisiklon adalah angin di daerah kompresi yg memiliki barometris maksimum lagi dikelilingi barometris minimum.
Macam-macam angin siklon, yaitu
• Taifun di Asia Timur
• Tornado di USA

e) Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yg turun dengan suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Raingauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, lagi tahunan. Curah hujan yg jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
• bentuk medan/topografi
• arah lereng medan
• arah angin yg sejajar dengan garis pantai
• jarak perjalanan angin di atas medan datar

Hujan yakni peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yg dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis dengan peta yg menghubungkan tempat-tempat yg mempunyai curah hujan yg sama disebut Isohyet.

1) Klasifikasi hujan

1.1) Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
a. hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;
b. hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yg temperatur udaranya berada di bawah titik beku;
c. hujan batu es, merupakan curahan batu es yg turun di dalam cuaca kering dari awan yg temperaturnya di bawah titik beku; dan
b. • hujan deras/rain, yaitu curahan air yg turun dari awan yg temperaturnya di atas titik beku lagi diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

1.2 ) Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
a. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yg terjadi di daerah front, yg disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yg berbeda temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi lagi terjadilah hujan.

b. Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
Jenis hujan ini terjadi karena udara bertambah disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5º LU – 23,5º LS. Oleh karena itu disebut juga hujan bertambah tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator bertambah secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi lagi turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial alias hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena dengan umumnya hujan terjadi dengan waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.

c. Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yg mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yg makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan lagi jatuh sebagai hujan. Hujan yg jatuh dengan lereng yg dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yg kering lagi disebut daerah bayangan hujan.

f) Awan
Awan yakni kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yg terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yg terdapat dalam udara. Awan yg menempel di permukaan bumi disebut kabut.

1) Menurut morfologinya (bentuknya)

Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Awan Commulus yaitu awan yg bentuknya bergumpal-gumpal (bunar-bundar) lagi dasarnya horizontal.
b. Awan Stratus yaitu awan yg tipis lagi tersebar luas sehingga boleh menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yg rendah lagi luas.
c. Awan Cirrus yaitu awan yg berdiri sendiri yg halus lagi berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak boleh menimbulkan hujan.

2) Berdasarkan ketinggiannya
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri dari kristal-kristal es.
• Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
• Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
• Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.
b. Awan sedang (2000 m – 6000 m)
• Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal.
• Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapis tebal.
c. Awan rendah (di bawah 200 m)
• Strato Comulus (St-Cu) : awan yg tebal luas lagi bergumpalgumpal.
• Stratus (St) : awan merata rendah lagi berlapis-lapis.
• Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yg luas, sebagian sudah pernah merupakan hujan.
d. Awan yg terjadi karena udara naik, terdapat dengan ketinggian 500–1500 m
• Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
• Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yg bergumpal gumpal luas lagi sebagian sudah pernah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.

3. Pembagian wilayah iklim

Terjadinya iklim yg bermacam-macam di muka bumi, disebabkan karena rotasi lagi revolusi bumi lagi adanya perbedaan garis lintang. Pembagian wilayah iklim berdasar garis lintang disebut iklim matahari. Hal ini terjadi akibat adanya revolusi bumi alias pergeseran semu matahari dari 23½º LU – 23½º LS. Adanya pergeseran semu matahari menyebabkan perbedaan suhu antara tempat yg satu dengan tempat yg lain. Klasifikasi iklim matahari, didasarkan dengan banyak sedikitnya sinar matahari yg diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklimnya adalah:
a) Daerah iklim tropis : 0º – 23,5 º LU/LS
b) Daerah iklim sub tropis : 23,5 º – 40 º LU/LS
c) Daerah iklim sedang : 40 º – 66,5 º LU/LS
d) Daerah iklim dingin : 66,5 º – 90 º LU/LS

4. Persebaran iklim di Indonesia

Indonesia terletak di antara 23½º LU – 23½º LS sehingga disebut dengan daerah tropis. Menurut Koppen, yg mengklasifikasikan iklim berdasarkan curah hujan lagi temperatur, membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakan dengan simbol huruf. Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, lagi di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi 3 sub tipe yg ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w lagi m sehingga terbentuk tipe iklim Af , Aw lagi Am.

1) Hutan hujan tropis (Af)
Daerah yg termasuk tipe iklim ini adalah daerah yg memiliki rata-rata curah hujan bulan terkering lebih besar dari 60 mm. Oleh karena itu, hutan di daerah ini lebat. Wilayah Indonesia yg memiliki tipe iklim Af antara lain Sumatera, sebagian kecil Jawa, Kalimantan, lagi Sulawesi Utara.

2) Monsun tropika (Am)
Daerah yg termasuk tipe iklim ini adalah daerah yg jumlah hujan dengan bulan-bulan basah boleh mengimbangi kekurangan air hujan dengan bulan-bulan kering. Di daerah ini hutan masih boleh lebat. Di Indonesia wilayah yg yang mempunyai tipe iklim Am adalah sebagian besar Jawa, sebagian Sulawesi Selatan, lagi pantai selatan Papua.

3) Savana (Aw)
Daerah yg termasuk tipe iklim ini adalah daerah dengan curah hujan bulan-bulan basah tidak boleh mengimbangi kekurangan air dengan bulan-bulan kering. Oleh karena itu, vegetasi yg ada di daerah ini hanyalah padang rumput alias pohon-pohon yg mempunyai kebutuhan air sedikit. Di Indonesia wilayah yg mempunyai tipe iklim Aw meliputi Madura, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, lagi Kepulauan Aru.

D. Pengaruh Atmosfer, cuaca lagi Iklim terhadap Kehidupan


Tahukah kamu, mengapa kita yg hidup di kawasan Asia sebagian besar mempunyai makanan pokok berupa nasi? Mengapa wilayah Negara kita tidak menghasilkan kurma seperti yg dihasilkan oleh kawasan di Timur Tengah? Semua ini karena adanya pengaruh atmosfer terutama unsur iklim. Iklim menjadi pembatas pertumbuhan lagi persebaran jenis tanaman di muka Bumi karena itu pula iklim membatasi hasil panen. Persebaran fauna juga dipengaruhi oleh iklim, baik secara fisik maupun dari jenis makanannya. Namun, pola iklim yg sekarang ada, bisa terjadi perubahan, baik secara lokal maupun global. Perubahan iklim secara global disebabkan meningkatnya konsentrasi gas di dalam atmosfer. Hasil pembakaran batu bara, minyak bumi, serta gas buangan seperti karbon dioksida, metana, lagi nitrous oksida bagi menyelimuti Bumi sehingga radiasi yg berlebihan bagi tertahan di Bumi.

Akibatnya, suhu Bumi bertambah lagi semakin panas, akhirnya terjadi pemanasan global. Perubahan iklim yg diperkirakan bagi menyertai pemanasan global sebagai berikut:

Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik.
Muka air laut bagi bertambah lagi menenggelamkan pulau serta menimbulkan banjir di wilayah pesisir lagi dataran rendah sekitarnya.

Berubahnya pola iklim, terutama yg mengandalkan musim hujan seperti pertanian padi. Suhu Bumi yg kering menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga ketersediaan air menjadi langka.
Meningkatnya risiko kebakaran hutan.

Perubahan iklim sangat dirasakan penduduk Indonesia akibat dampak dari La Nina lagi El Nino. Setiap 2–10 tahun, iklim di Samudra Pasifik bagian selatan mengalami perubahan yg ekstrem. Wilayah Asia Timur yg biasanya menerima banyak hujan menjadi kering, sedangkan pantai barat Amerika Selatan yg biasanya kering menerima hujan yg lebat. Fenomena alam ini disebut dengan El Nino (bahasa Spanyol) lagi biasanya terjadi dengan bulan Desember. Gejala El Nino menyebabkan pergeseran iklim. Wilayah Asia tidak mendapat hujan karena hujan beralih ke bagian barat Amerika Selatan. Terjadinya hujan lebat di bagian barat Amerika Selatan menimbulkan banjir lagi tanah longsor. Sebaliknya, El Nino menyebabkan musim kemarau yg berkepanjangan di daerah Asia, Australia, lagi Afrika, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, gejala El Nino menyebabkan keterlambatan musim tanam alias panen. Tanaman padi menjadi kering lagi mati. Petani banyak yg gagal panen karena sawahnya mengalami puso. Gejala iklim ekstrem yg lain adalah La Nina. Sifat-sifat La Nina berkebalikan dengan El Nino. La Nina terbentuk apabila arus udara lagi air laut di Samudra Pasifik dekat pantai barat Amerika Selatan saling memperkuat sehingga angin bertiup sangat kencang. Air laut hangat banyak mengalir kearah barat sehingga wilayah Asia, termasuk Indonesia mengalami hujan lebat, sedangkan wilayah Amerika Selatan mengalami kekeringan.

Perbedaan cuaca alias iklim dari satu tempat ke tempat lain berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat. Pengaruh tersebut antara lain dengan jenis pakaian, bentuk rumah, lagi mata pencaharian. Perbedaan cuaca alias iklim dipengaruhi oleh perbedaan tempat. Semakin ke arah gunung (tempat tinggi), udara bagi semakin dingin lagi curah hujan semakin besar. Semakin ke arah dataran rendah maka suhu bagi semakin kering demikian juga curah hujan bagi semakin kecil. Iklim juga merupakan faktor yg menentukan tinggi-rendahnya kebudayaan, bahkan kunci peradaban/kebudayaan masyarakat, yaitu karena hal-hal berikut:

Iklim boleh membatasi alias mendukung kegiatan manusia. Misalnya, daerah yg sangat dingin, daerah yg sangat kering alias kering merupakan daerahdaerah yg mempengaruhi lagi membatasi bidang- bidang pertanian. Dan daerah yg bersuhu kering boleh melemahkan energi lagi aktivitas kerja fisik.

Perubahan iklim berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Misalnya, dengan saat musim penghujan banyak kasus penyakit demam berdarah. Begitu juga ekonomis kasus penyakit muntah berak dengan musim kering yg banyak hujan.

Sumber :  https://taufikibrahim.wordpress.com/download/materi-ajar-ips/materi-ips-kls-7-smt-2-ktsp/

Demikian materi IPS : Atmosfer meloputi Pengertian Atmosfer, Sifat fisik Atmosfer, Lapisan-lapisan Atmosfer, Struktur Atmosfer, Cuaca lagi Iklim serta pengaruh atmosfer, cuaca, lagi iklim terhadap kehidupan.. Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment