Showing posts sorted by relevance for query pengangkutan-air-dan-mineral-pada-tumbuhan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengangkutan-air-dan-mineral-pada-tumbuhan. Sort by date Show all posts

Friday, December 6, 2019

Pengangkutan Air Dengan Mineral Dengan Tumbuhan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan materi Biologi tentang Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan. berikut artikel selengkapnya.

Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan

Proses pengangkutan air lagi mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal dari air di dalam tanah diserap oleh rambut akar. Air lagi mineral dari tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, lagi masuk ke dalam stele. Dari stele air lagi mineral – mineral terlarut di dalam xilem (Champbell, 2008: 354). 

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang Pengangkutan Air Pengangkutan Air  lagi Mineral Pada Tumbuhan

Air mengalir karena ada perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel. Pemasukan air ke dalam akar sebagai gerakan horisontal, maka bagian – bagian akar yg dilewatinya adalah bulu akar, sel – sel korteks, sel – sel endodermis, sel – sel perisikel, lagi akhirnya air itu sampai dengan pembuluh kayu (xilem) (Dwidjoseputro, 1994: 84). Air tanah mempunyai kepekatan larutan yg lebih encer dibandingkan dengan cairan sel sehingga air tanah beroleh masuk ke rambut akar. Air yg masuk ini mengakibatkan sel tumbuhan mengembang. Air didorong keluar dari satu sel ke sel berikutnya sampai ke pembuluh kayu. Selanjutnya, air diangkut oleh pembuluh kayu melalui batang sampai ke daun. 

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang Pengangkutan Air Pengangkutan Air  lagi Mineral Pada Tumbuhan


Naiknya air ke daun dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekanan akar, kapilaritas batang, lagi daya isap daun. Berikut ini atas dijabarkan mengenai ketiga faktor pengangkutan air lagi mineral tumbuhan.

1) Tekanan akar.

Rambut akar mengambil air dari dalam tanah secara osmosis. Osmosis adalah gerakan air dari larutan yg kurang pekat ke larutan yg lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput yg hanya beroleh dilalui oleh air. Rambut akar mengambil air secara osmosis karena dinding-dinding selnya bersifat semipermeabel lagi cairan selnya lebih pekat daripada air tanah. Saat rambut akar menyerap air, cairan sel rambut akar atas menjadi lebih encer daripada cairan sel-sel yg terletak disebelah dalam rambut akar. Karena sel bagian dalam lebih pekat, maka sel bagian dalam atas menyerap air dari rambut akar. Dengan cara ini, air atas bergerak dari sel ke sel sampai dengan pembuluh kayu.

Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel dengan akar menimbulkan suatu tekanan yg disebut tekanan akar. Tekanan akar atas mendorong air sehingga bertambah ke pembuluh kayu di batang. Tekanan akar tampak dengan sebagian besar tumbuhan, tapi hal ini terjadi andaikan tanah cukup lembab, lagi bila kelembaban udara tinggi artinya ketika transpirasi sedang sangat rendah. Tetesan air atas terlihat keluar dari bukaan (hidatoda) dengan ujung ataupun tepi daun rerumputan ataupun daun arbei. Fenomena itu disebut gutasi. Jika tumbuhan ditempatkan dengan kondisi atmosfer yg cukup kering, ataupun di tanah yg berkelembapan rendah ataupun sekaligus dalam kedua keadaan tersebut, maka tekanan akar tidak tumbuh; ada sebab air dalam batangnya berada di bawah tegangan lagi bukan di bawah tekanan (Salisbury, F. B. & C. W. Ross, 1995: 103).

2) Kapilaritas batang.

Air yg sudah sampai ke pembuluh kayu batang atas terus bertambah hingga ke daun. Naiknya air dengan pembuluh kayu batang disebabkan oleh adanya kapilaritas batang. Kapilaritas merupakan interaksi antara permukaansinggung dari suatu bahan cair lagi bahan padat, sehingga permukaan cair tersebut berubah bentuk, dari datar menjadi agak mengerut. Kapilaritas menyebabkan naiknya cairan ke dalam tabung yg sempit, yg terjadi karena zat cair tersebut membasahi dinding tabung (dengan adanya adesi) lalu tertarik ke atas. Hal itu terlihat jelas dari lengkungan meniskus di puncak kolom zat cair itu (Salisbury, F. B. & C. W. Ross, 1995: 104). Cara kerja kapilaritas ini seperti sumbu kompor yg direndam di dalam cairan (air ataupun minyak). Walaupun hanya bagian bawah sumbu yg terendam cairan, bagian atas sumbu beroleh menjadi basah karena cairan merembes dari bagian bawah ke bagian atas. Kapilaritas dengan pembuluh kayu ini beroleh terjadi karena pembuluh kayu adalah pembuluh yg sangat halus berupa pipa-pipa kapiler. Pembuluh xilem beroleh kita pandang sebagai pembuluh kapiler, sehingga air bertambah di dalamnya sebagai akibat adanya adhesi antara dinding xilem dengan molekul-molekul air.

3) Daya isap daun.

Air di dalam daun beroleh keluar melalui stomata. Keluarnya air tersebut melalui proses transpirasi (penguapan). Transpirasi menyebabkan cairan sel dengan daun menjadi lebih pekat, sehingga sel daun menyerap air dari pembuluh kayu dengan tulang daun. Air yg diambil dari pembuluh kayu daun akar digantikan oleh air dari pembuluh kayu batang. Air di pembuluh kayu batang atas digantikan oleh air dari pembuluh kayu akar. Seluruh proses tersebut akhirnya menimbulkan aliran air terus menerus dari akar sampai ke daun. Tenaga yg ditimbulkan dari proses transpirasi disebut daya isap daun.

sumber:
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=pengangkutan-air-dan-mineral-pada-tumbuhan">Struktur lagi Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organ dengan Tumbuhan lagi Fungsinya
Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ? 
Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan.
Macam Gerak Pada Tumbuhan
Hama lagi Penyakit Pada Tumbuhan


Demikian materi Biologi tentang Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan yg beroleh kami bagikan. Semoga beroleh bermanfaat.

Macam Gerak Dengan Tumbuhan, Contoh Dengan Gambar

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan materi Biologi yaitu Macam-Macam Gerak Pada Tumbuhan beserta contoh lagi gambarnya. Berikut artikel selengkapnya...

Macam-Macam Gerak Pada Tumbuhan

Ciri dari mahluk hidup salah satunya adalah bergerak. Dengan demikian tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Jika hewan lagi manusia becus melakukan gerakan secara aktif lagi berpindah tempat, tapi gerakan dengan tumbuhan sangat terbatas. Sehingga tumbuhan dikatakan melakukan gerak pasif. Gerakan yg dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan dengan bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun dengan bagian lembar daun tertentu.

Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan lagi adanya kepekaan terhadap rangsang alias irritabilitas yg dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yg mungkin menuju kearah rangsang alias menjauhi, alias melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.

Gerak dengan tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Gerak Endonom/Autonom


Gerak endonom adalah gerakan dengan tumbuhan yg diakibatkan oleh rangsangan yg berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.

Gerak endonom ada 2 yaitu :
a. Endonom nutasi yg merupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma dengan tanaman air Hydrilla verticillata).

b. Endonom higroskopis yaitu akibat kadar air yg rendah 
Contoh : Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air dengan kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak lagi akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah lagi terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembangbiakannya. Gerak higroskopis juga terjadi dengan membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) lagi lumut (Bryophyta).

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi yaitu  Macam Gerak Pada Tumbuhan, Contoh  lagi Gambar


2. Gerak Etionom / Gerak Esionom


Gerak etionom adalah gerakan dengan tumbuhan yg disebabkan oleh rangsangan yg berasal dari luar tumbuhan tersebut. Faktor penyebab gerakan etionom bisa berasal dari faktor rangsang sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia, gravitasi, lagi lain sebagainya.

Beberapa jenis gerakan etionom yaitu tropisme, taksis, lagi nasti. 

A. Gerak Tropisme

Tropisme adalah gerakan tumbuhan yg arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang dari luar yg mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air alias kelembaban, lagi sentuhan alias singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, lagi tigmotropisme.

a) Fototropisme 

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi yaitu  Macam Gerak Pada Tumbuhan, Contoh  lagi Gambar

Fototropisme  adalah gerak bagian tumbuhan yg dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yg sedang tumbuh tunas.

b) Geotropisme

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi yaitu  Macam Gerak Pada Tumbuhan, Contoh  lagi Gambar
Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yg selalu menuju kebawah alias kedalam tanah.

c) Hidrotropisme

Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yg basah alias berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yg berair disebut gerak hidrotropisme positif. Apabila arah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yg berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yg selalu menuju ketempat yg mengandung air.

d) Tigmotropisme

Tigmotropisme adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya sulur markisa lagi batang mentimun yg membelit tanaman lain.

B. Gerak Taksis

Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak dengan sebagian anggota tubuhnya, misalnya akar yg mendekati air alias pucuk yg mendekati cahaya. Namun, dengan tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan gerak berpindah tempat. Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena lagi bakteri besi. Gerak seluruh tubuh tumbuhan yg disebabkan oleh datangnya rangsang disebut gerak taksis.

Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis lagi kemotaktis.

a) Fototaksis

Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yg disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yg selalu mendekati cahaya.
 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi yaitu  Macam Gerak Pada Tumbuhan, Contoh  lagi Gambar

b) Kemotaksis

Kemotaksis adalah gerak taksis yg disebabkan oleh rangsang berupa zat kimia. Contohnya Spermatozoid dengan Arkegonium lumut-lumutan lagi paku-pakuan yg bergerak karena tertarik oleh zat gula alias protein.

3. Galvanotaksis

Galvanotaksis merupakan gerak taksis karena pengaruh arus listrik. Contohnya adalah gerakan bakteri ke arah kutub positif alias negatif.


C. Gerak Nasti

Gerak nasti adalah gerak dengan tumbuhan yg arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Sama halnya dengan gerak tropisme, gerak nasti juga dipengaruhi oleh rangsang dari luar seperti cahaya, suhu, sentuhan/singgungan, bahan kimia, serta kondisi gelap.

Macam-macam gerak nasti:

a) Fotonasti
    
Fotonasti adalah gerak nasti yg dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dengan sore hari.

b) Thermonasti

Thermonasti adalah gerak nasti yg dipengaruhi rangsang berupa suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip dengan suhu tertentu.

c) Niktinasti

Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap. Contohnya gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi yaitu  Macam Gerak Pada Tumbuhan, Contoh  lagi Gambar


d) Seismonasti

Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena sentuhan. Daun putri malu bagi menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut bagi membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yg datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi yaitu  Macam Gerak Pada Tumbuhan, Contoh  lagi Gambar

e) Kemonasti

Kemonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa zat kimia. Contohnya adalah membukanya mulut daun (stomata) dengan siang hari karena adanya karbondioksida.

f) Nasti kompleks

Nasti kompleks adalah gerak nasti yg dipengaruhi lebih dari satu macam rangsang. Contohnya gerak membuka lagi menutupnya mulut daun (stomata) karena cahaya matahari, zat kimia, air lagi suhu.

Artikel terkait :
Struktur lagi Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organ dengan Tumbuhan lagi Fungsinya
Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ? 
Pengangkutan Air lagi Mineral Pada Tumbuhan.
Macam Gerak Pada Tumbuhan
Hama lagi Penyakit Pada Tumbuhan

(Sumber : Ipa Terpadu, Hal : 71- 74, Penerbit : Erlangga, Penulis : Tim Abdi Guru : Eka Purjiyanta S.Pd.2006.Jakarta. Percetakan : PT Gelora Aksara Pratama) 

Demikian materi Biologi yaitu Macam-Macam Gerak Pada Tumbuhan beserta contoh lagi gambarnya. Semoga bermanfaat...

Thursday, December 5, 2019

Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ?

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog gerah . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ?

Tumbuhan memperoleh energi dengan cara menyerap air beserta unsur hara gerah kemudian diangkut ke daun untuk kemudian unsur hara dimasak dalam proses foto gerah sintesis menghasilkan glukosa, selanjutnya dalam reaksi gelap, glukosa gerah yg dihasilkan bagi dibakar oleh oksigen menjadi energi.

Mari kita bahas tentang Fotosintesis selengkapnya.


Kamu gerah pasti sedia mengetahui bahwa tumbuhan mampu berfotosintesis karena gerah tumbuhan mempunyai klorofil. Mengapa dengan adanya klorofil tumbuhan gerah angsal berfotosintesis? Klorofil angsal menangkap energi matahari beserta gerah memanfaatkannya untuk membentuk bahan organik (bahan hidup), misalnya gerah gula alias karbohidrat. Klorofil merupakan pigmen yg terdapat di dalam gerah kloroplas. Kloroplas merupakan organel sel tumbuhan yg banyak terdapat gerah dengan mesofil daun.
gerah
Sinar gerah matahari merupakan suatu bentuk energi. Energi tersebut dimanfaatkan gerah oleh tumbuhan untuk membuat makanan melalui peristiwa fotosintesis yg gerah secara sederhana angsal digambarkan sebagai berikut.
  1. Pertama, kalau klorofil terkena sinar matahari, maka molekul air (H2O) yg ada di klorofil bagi terurai menjadi Hidrogen (H) beserta Oksigen (O2). gerah Oksigen dengan akhirnya bagi keluar dari daun melalui mulut daun gerah (stomata). Energi dari sinar matahari juga ditangkap beserta disimpan dalam gerah bentuk energi kimia. 
  2. Kedua, dengan menggunakan energi yg sedia disimpan tadi, karbon dioksida (CO2) gerah yg berasal dari udara digabungkan dengan bahan yg sedia disiapkan gerah (namanya RuBP) sehingga terbentuklah molekul organic baru. Molekul gerah oganik baru tersebut kemudian diproses lebih lanjut melalui beberapa gerah tahapan sehingga terbentuklah karbohidrat (glukosa, amilum) beserta gerah bahanbahan organik lainnya. Reaksi fotosintesis angsal dirumuskan sebagai gerah berikut.

Sumber :
http://brainly.co.id/tugas/3782936
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-fungsi-macam

Sunday, December 15, 2019

Struktur Bersama Fungsi Jaringan Tumbuhan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog gerah . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi biologi tentang Struktur lalu Fungsi Jaringan Tumbuhan, yaitu jaringan Meristem (Embrionik) lalu jaringan dewasa (permanen) beserta bagian-bagian lalu fungsinya...

Jaringan dengan Tumbuhan

Tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu dengan tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yg mempunyai struktur lalu fungsi yg sama lalu terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan.

Seiring tahap perkembangannya, jaringan penyusun tubuh tumbuhan bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem lalu jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem (Embrionik)

Jaringan meristem maupun jaringan embrional adalah jaringan yg gerah sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis. Kemampuan jaringan gerah bermitosis secara terus menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel gerah baru sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi lalu volume.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi biologi tentang  gerah Struktur  lalu Fungsi Jaringan Tumbuhan

Jaringan meristem memiliki sifat-sifat ,sebagai berikut.
  • Disusun oleh sel-sel gerah jejaka yg aktif membelah dalam fase pertumbuhan lalu perkembangan.
  • Tidak memiliki ruang antarsel (susunan rapat)
  • Sel-sel berbentuk bulat, lonong, poligonal, kuboid maupun prismatik, lalu gerah memiliki dinding sel yg tipis. Namun, sel-sel tertentu dengan meristem gerah apikal mempunyai dinding sel yg tebal. Sel-sel kambium pembuluh juga gerah memiliki dinding radial yg sangat tebal dengan periode tertentu.
  • Di dalam sel mengandung banyak protoplasma. Biasanya protoplasma tidak gerah mengandung bahan makanan cadangan lalu kristal. Plastida masih berbentuk gerah proplastida. Namun protoplasma felogen bisa mengandung seluruh bahan gerah tersebut.
  • Sel memiliki satu maupun dua inti sel (nukleus) yg besar.
  • Vakuola sel sangat kecil maupun tidak ada sama sekali.
Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Asal-usulnya
 
a. Jaringan meristem primer
 
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari gerah pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang lalu ujung akar. Meristem yg gerah di ujung batang lalu ujung akar disebut meristem apikal. Aktivitas gerah jaringan meristem primer mengakibatkan batang lalu akar bertambang gerah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan gerah primer.

b. Jaringan meristem sekunder
 
Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium lalu gerah gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan gerah sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh gerah tumbuhan.

Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Letaknya
 
Macam-macam jaringan meristem berdasarkan letaknya terbagi atas 3 yakni gerah meristem epikal, meristem interkalar, meristem lateral, untuk melihat gerah penjelasan dari ketiga bagian bisa dilihat seperti dibawah ini.

1. Meristem Apikal
Meristem apikal disebut juga meristem ujung karena terdapat di ujung akar lalu ujung batang. jadi meristem apikal adalah gerah meristem yg terdapat dengan ujung akar lalu ujung batang. Meristem ujung gerah yg terdapat dengan ujung akar memungkinkan membuat jalinan di dalam gerah tanah sehingga memperoleh air yg dibutuhkan oleh tumbuhan. Adapun dengan gerah ujung batang dihasilkan sel-sel baru yg mau membentuk daun.
Meristem apikal terdapat dengan tumbuhan paku-pakuan, biji terbuka, maupun gerah tumbuhan biji tertutup. Dalam keadaan khusus, meristem apikal dengan gerah tumbuhan berbunga bisa membentuk kuncup bunga yg mau berkembang gerah menjadi bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif.
Jaringan meristem diujung batang menghasilkan sel-sel baru lalu gerah menumbuhkan primordial daun yg kelak tumbuh menjadi daun. Titik dengan gerah batang sebagai tempat berkembangnya daun dinamakan bongkol. Jarak gerah antar bongkol di ujung batang tanaman sangat berdekatan, sedangkan gerah daun-daun berkembang dengan cepat. Hal itu menyebabkan daun-daun tumbuh gerah diatas meristem ujung pembentuknya. Jaringan meristem yg terakhir gerah membentuk kuncup lateral, berkembang dengan bongkol-bongkol. Kuncup gerah lateral mau tumbuh lalu berkembang membentuk cabang-cabang baru. gerah Jaringan meristem ujung akar menghasilkan sel-sel baru lalu terus gerah memperpanjang akar. 

2. Meristem Interkalar
Meristem Interkalar disebut juga meristem antara karena terdapat di antara jaringan-jaringan dewasa, jadi, meristem interkalar adalah gerah meristem yg terdapat diantara meristem primer lalu jaringan dewasa. gerah Meristem semacam ini dijumpai dengan tumbuhan yg batangnya beruas-ruas, gerah misalnya keluarga rumput-rumputan. Pemanjangan ruas terjadi karena gerah proses pembelahan sel membentuk sel-sel sejajar lalu sel-sel gerah jejaka yg gerah menjadikan ruas makin membentang lalu bertambah panjang. 

3. Meristem Lateral
Meristem Lateral disebut juga meristem samping karena letaknya sejajar dengan permukaan organ, jadi meristem lateral adalah meristem yg menyebabkan pertumbuhan dengan meristem sekunder. Yang termasuk meristem lateral adalah kambium dan felogen atau gerah kambium gabus. Kambium terdapat dengan tumbuhan berbiji terbuka lalu gerah tumbuhan dikotil. Aktivitas kambium membentuk sel-sel baru menyebabkan gerah pertumbuhan membesar dengan bagian batang.

2. Jaringan Dewasa (Permanen)

Jaringan dewasa adalah jaringan yg sudah berhenti membelah. Jaringan gerah ini juga disebut jaringan permanen karena sudah pernah mengalami diferensiasi gerah lalu spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. 

Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung (epidermis lalu jaringan gerah gabus), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim lalu gerah sklerenkim), lalu jaringan pengangkut (xilem lalu floem).

Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yg besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel sudah pernah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi biologi tentang  gerah Struktur  lalu Fungsi Jaringan Tumbuhan
1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan terluar dengan organ-organ tumbuhan gerah seperti akar, batang, daun, bunga, buah, lalu biji. Fungsi jaringan gerah epidermis adalah sebagai penutup permukaan tumbuhan lalu sebagai gerah pelindung organ tumbuhan.

Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis:
  1. Terdiri dari satu lapis yg tersusun atas sel-sel hidup lalu tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel.
  2. Bentuk, ukuran, lalu susunannya beragam. Namun umumnya berbentuk persegi panjang.
  3. Tidak memiliki klorofil. Kecuali dengan epidermis tumbuhan paku.
  4. Dinding sel gerah jaringan epidermis bagian luar yg berbatasan dengan udara mengalami gerah penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yg berbatasan gerah dengan jaringan lain tetap tipis.
  5. Dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Seperti:
    1. Stomata (mulut daun). Berfungsi sebagai akses keluar masuk oksigen lalu karbon dioksida.
    2. Trikomata (rambut-rambut). Berfungsi sebagai pelindung dengan hampir seluruh permukaan tumbuhan.
    3. Spina (duri). Terdapat dengan beberapa jenis tumbuhan seperti mawar lalu bunga kertas.
    4. Velamen. Sering disebut epidermis ganda. Terdapat dengan akar gantung.
    5. Sel kipas. Terdapat dengan bagian atas permukaan daun beberapa jenis tumbuhan. Fungsinya untuk mengurangi penguapan.
    6. Sel kersik yg menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya dengan tumbuhan tebu.
2. Jaringan Parenkim

Jaringan gerah parenkim adalah jaringan dasar yg ditemukan dengan hampir semua organ gerah tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur gerah morfologis lalu siologis yg bervariasi.

Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:
  1. Sel-selnya berukuran besar lalu berdinding tipis. Umumnya berbentuk segi enam.
  2. Vakuola berukuran besar lalu memiliki banyak vakuola.
  3. Letak inti sel mendekati dasar sel.
  4. Mampu bersifat embrional lalu meristematik. Sehingga bisa membelah diri.
  5. Susunannya renggang sehingga banyak ruang antarsel.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim), mengandung klorofil lalu berfungsi untuk fotosintesis.
  2. Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan.
  3. Parenkim air, mampu menyimpan air.
  4. Parenkim udara (aerenkim), menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yg besar.
  5. Parenkim pengangkut, terdapat di sekitar xylem lalu floem untuk mengangkut air, unsur hara, serta zat-zat hasil fotosintesis.
  6. Parenkim gerah penutup luka, memiliki kemampuan regenerasi dengan cara berubah menjadi gerah sifat meristematik sehingga bisa membentuk jaringan parenkim yg gerah baru.
3. Jaringan Penyokong

Jaringan gerah penyokong adalah jaringan yg berfungsi memberikan kekuatan bagi gerah tumbuhan agar bisa berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, lalu gerah sudah pernah mengalami spesialisasi. Selain untuk memperkuat, jaringan ini juga gerah berfungsi sebagai pelindung biji lalu berkas vaskuler. Jaringan ini gerah terdiri atas jaringan kolenkim lalu jaringan sklerenkim.

1) Jaringan Kolenkim
  1. Sel mengalami penebalan dengan bagian sudut.
  2. Penebalan berupa selulosa.
  3. Berupa sel hidup.
  4. Umumnya berkelompok membentuk untaian maupun silinder.
  5. Terletak dengan bagian terluar batang lalu urat daun.
2) Jaringan Sklerenkim

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi biologi tentang  gerah Struktur  lalu Fungsi Jaringan Tumbuhan
  1. Seluruh bagian dinding sel mengalami penebalan.
  2. Penebalan berupa lignin.
  3. Berupa sel mati.
  4. Umumnya ditemui dengan organ tumbuhan yg tidak lagi mengalami pertumbuhan lalu perkembangan.
  5. Terletak dengan korteks, perisikel, di antara xilem lalu floem.
  6. Terdiri dari dua macam: berbentuk serat (rami) lalu sklereid (kulit kacang).
4. Jaringan Pengangkut

Jaringan gerah pengangkut adalah jaringan yg bertugas mengangkut zat-zat yg gerah dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut juga disebut berkas gerah vaskuler (berkas vaskuler). Terdiri dari dua jaringan yaitu xylem gerah (pembuluh kayu) lalu floem (pembuluh kulit kayu).

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi biologi tentang  gerah Struktur  lalu Fungsi Jaringan Tumbuhan

1) Xylem
Terdapat dengan bagian kayu tanaman, gerah berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xylem gerah jadi dua macam, yaitu trakea lalu trakeid. Xilem tersusun atas:
  1. Unsur gerah trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) lalu trakeid gerah (sel-selnya panjang dengan lubang dengan dinding selnya).
  2. Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
  3. Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, lalu kristal.
2) Floem
Terdapat dengan kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:
  1. Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
  2. Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yg pekat.
  3. Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit lalu dindingnya tebal.
  4. Parenkim gerah floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yg gerah disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, maupun kristal.
3) Tipe Ikatan Pembuluh Angkut
  1. Ikatan pembuluh kolateral. Terbentuk dari xylem lalu floem yg letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yg sama.
  2. Ikatan pembuluh konsentris. Terdiri atas xylem lalu floem yg membentuk cincin silindris.
  3. Ikatan pembuluh tipe bikolateral. Xylem diapit oleh floem luar lalu floem dalam.
  4. Ikatan pembuluh tipe radial. Xylem lalu floem bersebelahan dengan jari-jari yg berbeda.
4) Tabel Perbedaan Xylem lalu Floem

Pembanding
Xylem
Floem
Terbuat dari Sel mati Sel hidup
Tebal dinding sel Tipis Tebal
Pembuat dinding sel Lignin (selulosa keras) Selulosa
Permeabilitas dinding sel Impermeabel Permeabel
Sitoplasma Tidak ada Ada
Fungsi Mengangkut air lalu unsur hara mineral Mengangkut hasil fotosintesis
Dibawa ke Daun Seluruh bagian tumbuhan
Arah aliran Ke atas Ke atas lalu bawah
Jaringan yg menyertai Serabut Sel pengiring

5. Jaringan Gabus

Jaringan gerah gabus adalah jaringan yg berfungsi untuk melindungi jaringan lain gerah agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat gerah kedap air.

Artikel terkait :
Struktur lalu Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organ dengan Tumbuhan lalu Fungsinya
Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ? 
Pengangkutan Air lalu Mineral Pada Tumbuhan.
Macam Gerak Pada Tumbuhan
Hama lalu Penyakit Pada Tumbuhan


Demikian materi biologi tentang Struktur lalu Fungsi Jaringan Tumbuhan, yaitu jaringan Meristem (Embrionik) lalu jaringan dewasa (permanen) beserta bagian-bagian lalu fungsinya. Semoga bermanfaat..

Thursday, December 5, 2019

28 Macam Hama & Penyakit Dengan Tumbuhan Dengan Pengedaliannya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang 28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan bersama Pengedaliannya :

1. Tikus 
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Tikus menyerang berbagai tumbuhan.
  2. Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, tempat penyimpanan.
  3. Bagian tumbuhan yg disarang tidak hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.
  4. Tikus membuat lubang – lubang kepada pematang sawah bersama sering berlindung di semak – semak.
Pengendaliannya  :
  1. Membongkar bersama menutup lubang tempat bersembunyi para tikus bersama menangkap tikusnya.
  2. Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
  3. Menanam tanaman secara bersamaan agar beroleh menuai dalam waktu yg bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.
  4. Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) ataupun dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar ataupun singkong yg agak direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga bersama berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak bersama manusia.
2. Wereng

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Menyebabkan daun bersama batang tumbuhan berlubang – lubang.
  2. Daun bersama batang kemudian kering, bersama kepada akhirnya mati.
Pengendaliannya  :
  1. Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija ataupun tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
  2. b. Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya kelebihan – kelebihan predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi bersama Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
  3. Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, bersama aman bagi lingkungan.
3. Walang Sangit 
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Menghisap butir – butir padi yg masih cair.
  2. Biji yg sudah diisap mau menjadi hampa, agak hampa, ataupun liat.
  3. Kulit biji iu mau berwarna kehitam – hitaman.
  4. Walang sangit jejaka (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa beroleh merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
  5. Walang sangit dewasa juga beroleh memakan biji – biji yg sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yg beroleh mencerna karbohidrat.
  6. Faktor – faktor yg mendukung yg mendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.
  • Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
  • Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
  • Penanaman tidak serentak
Pengendaliannya  :
  1. Menanam tanaman secara serentak.
  2. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yg tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
  3. Menangkap walang sangit kepada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
  4. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, ataupun dengan alga.
  5. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba kelebihan – kelebihan bersama menanam jamur yg beroleh menginfeksi walang sangit.
  6. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.
4. Ulat
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Aktif memakan dedaunan bahkan akar (ki) batang, terutama kepada malam hari.
  2. Daun yg dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka ataupun tulang daunya saja.
Pengendaliannya  :
  1. Membuang telur – telur kupu – kupu yg melekat kepada bagian bawah daun.
  2. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat mau bergerak ke atas sehingga sepele untuk dikumpulkan bersama dibasmi.
  3. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka beroleh dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.
5. Tungau

Gejala serangan :
  1. Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun tersebut.
  2. Pada daun yg terserang kutu mau timbul bercak – bercak kecil kemudian daun mau menjadi kuning lalu gugur.
Pengendaliannya  :
  1. Hama ini beroleh diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yg terserang hama pada suatu tempat bersama dibakar.
6. Lalat bibit (Atherigona exigua, A. Oryzae)

Gejala serangan :
  1. Lalat bibit meletakkan telur kepada pelepah daun padi kepada senja hari.
  2. Telur menetas setelah dua hari bersama larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1 minggu menjadi imago yg siap kawin.
  3. Hama ini menyerang terutama kepada kondisi kelembaban udara tinggi.
Pengendaliannya  :
  1. Pengendaliannya diutamakan kepada penanaman varitas yg tahan.
7. Anjing tanah ataupun orong-orong (Gryllotalpa hirsuta ataupun Gryllotalpa African

Gejala serangan :
  1. Hidup dibawah tanah yg lembab dengan membuat terowongan.
  2. Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih besar dari kepada manfaatnya sebagai predator.
  3. Nimfa jejaka memakan humus bersama akar tanaman, imago betina sayapnya berkembang setengah, yg jantan beroleh mengerik di senja hari.
Pengendaliannya :
  1. Pengendaliannya diarahkan kepada pengolahan tanah yg baik agar terowongan rusak.
8. Uret (Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)

Gejala serangan :
  1. Uret yg merusak tanaman padi terdiri dari spesies Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri
  2. Perkembangan hidup ketiga uret tersebut sama yaitu dari telur – larva (uret) – pupa – imago (kumbang).
  3. Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan bersama tidak begitu merusak dibanding uretnya.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian diarahkan kepada sistem bercocok tanam yg baik agar vigor tanaman baik.
9. Ganjur (Orseolia oryzae)

Gejala serangan :
  1. Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat kemerahan bersama menetas setelah 3 hari.
  2. Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun padi jadi tidak normal.
  3. Pucuk tanaman menjadi kering bersama sepele dicabut. Masa larva selama 6 – 12 hari. Siklus hidup keseluruhan 19 – 26 hari.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian diarahkan kepada penanaman varietas yg resisten, penggenangan areal pertanaman sesudah panen agar pupanya mati.
10. Pengorok daun ataupun hama putih (Nymphola depunctalis) bersama hama putih gadungan (Cnaphalocrosis medinalis)

Gejala serangan :
  1. Pengorok daun ataupun hama putih (Nymphola depunctalis) menyerang daun padi sejak dipesemaian hingga dilapang.
  2. Daun padi yg agak dikorok menjadi putih, tinggal kerangka daunnya saja.
  3. Larva bersifat semi aquatik, memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  4. Larva membuat gulungan/kantung dari daun padi kemudian menjatuhkan diri ke air. Larva berwarna hijau, perkembangan sampai menjadi pupa 14 – 20 hari. Stadia pupa 4 – 7 hari.
Pengendaliannya :
  1. Meniadakan genangan air kepada pesemaian sehingga larva tidak beroleh memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  2. Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.
11. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)

Gejala serangan :
  1. Menyebabkan batang jagung retak bersama patah.
  2. Kupu sebagai induk dari hama Ostrinia furnacalis hidup di pertanaman kepada malam hari, antara pk. 20.00 sampai pk. 22.00 bersama meletakkan telurnya kepada jam-jam tersebut. Kupu betina meletakkan telur sebanyak 300-500 butir kepada daun ketiga. Telut berwarna putih kekuningan diletakkan di bawah permukaan daun secara berkelompok. Biasanya ditutupi oleh bulu-bulu.
  3. Setelah 4-5 hari telur menetas, ulat mau masuk ke dalam batang setelah berumur 7-10 hari melalui pucuknya bersama sering merusak malai yg belum keluar. Selanjutnya ulat menggerek ke dalam batang bersama kebanyakan kepada ruas batangnya, bersama setelah habis digereknya pula ruas yg disebelah bawah. Umur ulat 18-41 hari
  4. Gejala serangan ulat yg masih muda, tanda daun kelihatan garis-garis putih bekas gigitan.
  5. Serangan berikutnya tampak adanya lubang gerekan kepada batang yg disertai adanya tepung gerek berwarna coklat. Apabila batang jagung patah, tanaman mau mati.
  6. Tanaman inang selain jagung adalah cantel, Panicum viride, bayam bersama gulma Blumea lacera.
Pengendaliannya :
  1. Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yg bukan merupakan inangnya.
  2. Tanaman yg terserang dipotong bersama ditimbun dalam tanah ataupun diberikan kepada hewan ternak.
  3. Menghilangkan tanaman inang yg lain yg tumbuh diantara dua waktu tanam.
  4. Membersihkan rumput-rumputan
  5. Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis insektisida yg dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC
12. Kutu daun persik (Myzus persicae)

Gejala serangan :
  1. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk bersama daun jejaka tanaman cabai.
  2. Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga bersama bagian tanaman yg lain sehingga daun jadi keriting bersama kecil warnanya brlang kekuningan, sayu bersama akhirnya mati.
  3. Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
  4. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil.
  5. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yg beroleh menutupi permukaan daun mau ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti jagung.
  2. Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.
13. Thrips/kemreki (Thrips parvispinus)

Gejala serangan :
  1. Daun yg cairannya diisap menjadi keriput bersama melengkung ke atas.
  2. Thrips sering bersarang di bunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.
Pengendaliannya :
  1. Dengan pergiliran tanaman adalah langkah awal memutus perkembangan Thrips.
  2. Memasang perangkap kertas kuning IATP (Insect Adhesive Trap Paper), dengan cara digulung bersama digantung setinggi 15 Cm dari pucuk tanaman.
  3. Pengendalian dengan insektisida secara bijaksana. Yang beroleh dilih antara lain Agrimec 18 EC, Dicarzol 25 SP, Mesurol 50 WP, Confidor 200 SL, Pegasus 500 SC, Regent 50 SC, Curacron 500 EC, Decis 2,5 EC, Hostathion 40EC, Mesurol 50 WP. Dosis penyemprotan disesuaikan dengan label kemasan.
14. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala serangan :
  1. Daun bolong-bolong pertanda serangan ulat grayak. Kalau dibiarkan tanaman bisa gundul ataupun tinggal tulang daun saja.
  2. Ia juga memakan buah hingga berlubang akibatnya cabe tidak laku dijual.
Pengendaliannya :
  1. Dengan cara mengumpulkan telur bersama ulat-ulat langsung membunuhnya.
  2. Menjaga kebersihan kebun dari gulma bersama sisa tanaman yg menjadi tempat persembunyian hama bersama pergiliran tanaman.
  3. Pasang perangkap ngengat UGRATAS, dengan cara dimasukkan kedalam botol bekas air mineral ½ liter yg diberi lubang kecil sebagai sarana masuknya kupu jantan. Karena UGRATAS adalah zat perangsang sexual kepada serangga jantan dewasa bersama sangat efektif untuk dijadikan perangkap.
  4. Jika terpaksa atasi serangan ulat grayak dengan Decis 2,5 EC, Curacron 500 EC, Orthene 75 Sp, Match 50 EC, Hostathion 40 EC, Penyemprotan kimia dengan cara bergantian agar tidak terjadi kekebalan kepada hama.
15. Lalat buah (Dacus ferrugineus Coquillet ataupun Dacus dorsalis Hend)

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya


Gejala serangan :
  1. Lalat ini menusuk akar (ki) buah cabe yg terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur.
  2. Buah yg terserang mau menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, bersama berlobang.
  3. Setelah telur menetas jadi larva (belatung) bersama hidup di dalam buah sampai buah rontok bersama membusuk larva mau keluar ke tanah bersama seminggu kemudian berubah menjadi lalat muda.
Pengendaliannya :
  1. Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.
  2. Kumpulkan semua buah cabai yg terserang bersama musnahkan.
  3. Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yg sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas ke botol bekas air mineral yg agak diolesi minyak goreng, ataupun diberi air. Gantungkan perangkap di pingir kebun.
  4. Pengendalian secara kimia beroleh dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.
16. Belalang

Gejala serangan :
  1. Gejala penyerangan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng.
Pengendaliannya :
  1. Hama ini beroleh ditanggulangi dengan penangkapan secara manual.
  2. Tangkap belalang yg belum bersayap ataupun saat masih pagi bersama berembun biasanya belalang tidak beroleh terbang dengan sayap basah.
17. Kutu perisai

Gejala serangan :
  1. Hama ini menyerang bagian daun.
  2. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun.
Pengendaliannya :
  1. Dapat diatasi menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.
18. Spider mite

Gejala serangan :
  1. Spider mite mengisap cairan kepada tanaman.
  2. Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian hidup bercak-bercak kepada bagian yg diisap cairannya.
  3. Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis bersama tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida.
Pengendaliannya :
  1. Disarankan menggunakan akarisida.
19. Fungus gnats

Gejala serangan :
  1. Adalah serangga yg berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam.
  2. Larvanya yg berbentuk seperti cacing hidup di dalam media tanam bersama sering makan akar halus tanaman.
  3. Fungus gnats dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala serangan munculnya bintik-bintik hitam kepada seludang bunga.
Pengendaliannya :
  1. Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakukan dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam.
  2. Sedangkan kepada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida.
20. Cacing liang (Radhopolus Similis)

Gejala serangan :
  1. Menghisap cairan kepada akar tanaman.
  2. Tanaman yg terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh bersama kerdil serta menghasilkan bunga yg kecil.
Pengendaliannya :
  1. Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yg ditaburkan kepada media tanam sesuai aturan yg tertera dalam kemasan.
  2. Aplikasi pestisida kepada tanaman hias sebaiknya digunakan secara bijak, mengingat dampak negatif yg bisa ditimbulkan. Karena umumnya tanaman hias diletakkan berdekatan dengan manusia, disamping juga pertimbangan mau adanya kemungkinan serangga menjadi semakin kebal dengan insektisida yg digunakan.
21. Penyakit Rebah Kecambah (Phytium spp, Sclerotium sp dan Rhizoctonia sp.)

Gejala serangan :
  1. Penyakit ini menyerang kepada tembakau.
  2. Pada umumnya menyerang di pembibitan, dengan gejala serangan akar (ki) bibit berlekuk seperti terjepit, busuk, berwarna coklat bersama akhirnya bibit roboh.
  3. Penyakit biasanya menyerang didaerah dengan suhu 240C, kelembaban di atas 85 % drainase buruk curah hujan tinggi bersama pH tanah 5,2 – 8,5.
Pengendaliannya :
  1. Penyakit ini beroleh diatasi dengan pengaturan jarak tanam pembibitan.
  2. Disinfeksi tanah sebelum penaburan benih ataupun penyemprotan pembibitan.
  3. Pencelupan bibit sebelum tanam dengan fungisida netalaksil 3 g/liter air Mankozep (2 – 3 g/liter air), Benomil 2 – 3 g/liter air bersama Propanokrab Hidroklorida 1 – 2 ml/l air.
22. Penyakit Lanas (disebabkan cendawan Phytophthora nicotianae var Breda de Haan)

Gejala serangan :
  1. Penyakit ini menyerang kepada tembakau.
  2. Tanaman yg  daunnya masih hijau mendadak terkulai layu bersama akhirnya mati, akar (ki) batang dekat permukaan tanah busuk berwarna coklat bersama apabila dibelah empulur tanaman bersekat-sekat.
  3. Daunnya terkulai kemudian menguning tanaman layu bersama akhirnya mati.
  4. Bergejala nekrosis berwarna gelap terang (konsentris) bersama setelah prosesing warnanya lebih coklat dibanding daun normal.
Pengendaliannya :
  1. Melakukan sanitasi pengolahan tanah yg matang, memperbaiki drainase, penggunaan pupuk kandang yg agak masak.
  2. Rotasi tanaman minimal 2 tahun bersama menggunakan varietas tahan seperti Coker 48, Coker 206 NC85, DB 102, Speight G-28, Ky 317, Ky 340, Oxford 1, bersama Vesta 33.
  3. Dengan penyemprotan fungisida kepada akar (ki) batang dengan menggunakan fungisida Mankozeb 2 – 3 g/liter air, Benomil 2 -3 g/liter air, Propanokarb Hidroklorida 1 – 2 ml air bersama bubur bordo 1 – 2 %.
23. Virus Penyakit Kerupuk (Tabacco Leaf Corl Virus = TLCV).
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Penyakit ini menyerang kepada tembakau.
  2. Daun terlihat agak berkerut, tepi daun melengkung ke atas, tulang daun bengkok, daun menebal, ataupun sampai daun berkerut bersama sangat kasar.
Pengendaliannya :
  1. Memberantas vektor lalat putih (Bemisia tabaci) dengan insektisida dimetoat ataupun imedakloprid.
24. Kutu Daun Tembakau (Myzus persicae)

Gejala serangan :
  1. Kutu ini merusak tanaman tembakau.
  2. Menghisap cairan daun tanaman, menyerang di pembibitan bersama pertanaman, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
  3. Kutu ini menghasilkan embun madu yg menyebabkan daun menjadi lengket bersama ditumbuhi cendawan berwarna hitam.
  4. Kutu daun secara fisik mempengaruhi warna, aroma bersama tekstur bersama selanjutnya mau mengurangi mutu bersama harga.
  5. Secara Khemis kutu daun mengurangi kandungan alkoloid, gula, rasio gula alkoloid bersama maningkatkan total nitrogen daun.
  6. Kutu daun beroleh menyebabkan kerugian sampai 50 %, kutu daun beroleh menyebabkan kerugian 22 – 28 % kepada tembakau flue-cured.
Pengendaliannya :
  1. Mengurangi pemupukan N bersama melakukan penyemprotan insektisida yaitu apabila lebih besar dari 10 % tanaman dijumpai koloni kutu tembakau (setiap koloni sekitar 50 belakang kutu).
  2. Pestisida yg digunakan yaitu jenis imidaklorid.
25. Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella)

Gejala serangan :
  1. Buah kakao yg diserang berukuran panjang 8 cm, dengan gejala masak awal, yaitu belang kuning hijau ataupun kuning jingga bersama terdapat lubang gerekan bekas keluar larva.
  2. Pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat bersama berwarna kehitaman, biji tidak berkembang bersama ukurannya menjadi lebih kecil. Selain itu buah jikalau digoyang tidak berbunyi.
Pengendaliannya :
  1. Karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK
  2. Pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga memudahkan saat pengendalian bersama panen
  3. Mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah bersama sisa-sisa panen dibenam
  4. Menyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik bersama cara ini beroleh menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini beroleh juga mencegah serangan hama helopeltis bersama tikus
  5. Cara kimiawi: dengan Deltametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Buldok 25 EC dengan volume semprot 250 l/ha bersama frekuensi 10 hari sekali.
26. Kepik penghisap buah (Helopeltis spp)

Gejala serangan :
  1. Buah kakao yg terserang tampak bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman dengan ukuran bercak relatif kecil (2-3 mm) bersama letaknya cenderung di ujung buah.
  2. Serangan kepada buah jejaka menyebabkan buah kering bersama mati, tetapi jikalau buah tumbuh terus, permukaan kulit buah retak bersama terjadi perubahan bentuk.
  3. Bila serangan kepada pucuk ataupun ranting menyebabkan daun layu, gugur kemudian ranting layu mengering bersama meranggas.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian yg efektif bersama efisien sampai saat ini dengan insektisida kepada areal yg terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 % sedangkan bila serangan >15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh.
  2. Dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering ataupun daun kelapa diletakkan di atas jorket bersama diolesi gula.
27. Penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora)

Gejala serangan :
  1. Buah kakao yg terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung ataupun akar (ki) buah.
  2. Disebarkan melalui sporangium yg terbawa ataupun terpercik air hujan, bersama biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat kepada kebun yg mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab.
Pengendaliannya :
  1. Sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm.
  2. Kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung bersama lakukan pemangkasan kepada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun mau turun.
  3. Cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 bersama hibrida DR1.
28. Antraknosa (Penyebab jamur C. capsici)

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya
Gejala serangan :
  1. Menyerang kepada tanaman cabe
  2. Adanya bercak yg agak mengkilap, sedikit terbenam bersama berair.
  3. Lama–kelamaan busuk tersebut mau melebar membentuk lingkaran konsentris.
  4. Dalam waktu yg tidak lama maka buah mau berubah menjadi coklat kehitaman bersama membusuk.
  5. Ledakan penyakit ini sangat cepat kepada musim hujan.
  6. Penyebarannya tidak hanya melalui sentuhan antara tanaman saja melainkan juga bisa karena percikan air, angin, maupun melalui vektor.
Pengendaliannya :
  1. Dengan kultur teknis yg baik.
  2. Dapat juga dilakukan pembersihan ataupun pembuangan bagian tanaman yg sudah terserang agar tidak menyebar.
  3. Selain dengan cara budidaya yg baik, saat pemilihan benih harus kita lakukan secara selektif .
  4. Disarankan agar menanam benih cabe yg memiliki ketahanan terhadap penyakit pathek.
  5. Secara kimia, pengendalian penyakit ini beroleh disemprot dengan fungisida bersifat sistemik yg berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, ataupun yg berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP.
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2011/01/20/macam-macam-hama-dan-penyakit-pada-tanaman-serta-cara-pengendaliannya/