Showing posts sorted by relevance for query kenakalan-remaja-pengertian-adalah-contoh-penyebab. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query kenakalan-remaja-pengertian-adalah-contoh-penyebab. Sort by date Show all posts

Sunday, December 22, 2019

Kenakalan Remaja (Artikel Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog bahang . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Kenakalan Remaja meliputi Pengertian Kenakalan Remaja, Penyebab Kenakalan Remaja (internal, eksternal), Jenis / contoh-contoh Kenakalan Remaja, bersama tips untuk mencegah Kenakalan Remaja. Silakan disimak selengkapnya..

  Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  bahang Kenakalan Remaja (Artikel Lengkap)

Pengertian Kenalakan Remaja

bahang
Kenakalan remaja adalah semua perilaku yg menyimpang dari norma-norma hukum pidana yg dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut hendak merugikan dirinya sendiri bersama orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yg berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk bisa dikatakan dewasa. Ia berada dengan masa transisi. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak bahang biadab (juvenile court) dengan 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

        Kenakalan remaja menjadi hal yg perlu di waspadai bersama lebih diperhatikan karena seiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih dengan tingkat yg wajar. Oleh karena itu peran bahang ibu bapak dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman nilai, bersama norma yg diberikan sejak dini bisa mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk bisa memilah mana hal yg perlu ditiru, bersama mana hal yg tidak patut ditiru, dengan intinya seorang anak bisa melihat mana yg baik bersama mana yg tidak baik. Apabila peran bahang ibu bapak tidak maksimal sejak anak masih kecil, dengan saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup kemungkinan seorang remaja berbuat hal yg melanggar aturan. Seperti banyak contoh yg terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok, meminum-minuman keras, sampai sex bebas dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, alias kurangnya perhatian dari orang tua.

        Banyak faktor-faktor yg membuat remaja memasuki dunia pergaulan yg rusak. Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan teman yg membawa dampak buruk, karena masa remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa bahang gembur terpengaruh. Ada faktor yg berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian dari keluarga membuat anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yg membuat remaja bahang gembur terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya agama yg membentengi pikiran bersama jiwa anak. Oleh karena itu, pendidikan dasar agama dengan anak sangat diperlukan dalam kehidupan si anak. Berhasil alias tidak berhasilnya anak, kembali lagi dengan peran keluarga dalam memberikan pendidikan agama bersama dengan diri anak sendiri.

2.       PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor Internal :
1.  Krisis identitas
Perubahan biologis bersama sosiologis dengan diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan hendak konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedia.
2.  Kontrol diri yg lemah
Remaja yg tidak bisa mempelajari bersama membedakan tingkah laku yg bisa diterima dengan yg tidak bisa diterima hendak terseret dengan perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yg sedia mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor Eksternal :
1.       Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, alias perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif dengan remaja. Pendidikan yg salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, alias penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2.       Pengaruh kawan sepermainan yang kurang baik
3.       Komunitas / lingkungan tempat tinggal yg kurang baik.

Beberapa faktor lain yg bisa menyebabkan kenakalan remaja :
Ø  reaksi frustasi diri
Ø  gangguan berpikir bersama intelegensia dengan diri remaja
Ø  kurangnya kasih sayang bahang ibu bapak / keluarga
Ø  kurangnya pengawasan dari orang tua
Ø  dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
Ø  dasar-dasar agama yg kurang
Ø  tidak adanya media penyalur bakat/hobi
Ø  masalah yg dipendam

 Peran Orang Tua, Guru bersama Lingkungan

Sebenarnya menjaga sikap bersama tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung bahang sambutan para guru bersama keluarganya, tetapi semua orang, Guru yg selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen bersama pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik bersama tidak korupsi agar ia bisa mengajari kepada murid-muridnya yg merupakan remaja generasi penerus bangsa memiliki moral bersama ahlak baik bersama tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yg baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak dalam kenakalan remaja.
Guru adalah profesi yg mulia bersama tidak bahang gembur dilaksanakan serta memiliki posisi yg sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti hendak membenarkan pernyataan ini seandainya mengerti sejauh mana peran bersama tanggung bahang sambutan seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, bahang ibu bapak saya yg merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yg mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yg harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik bersama jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan profesi bahang ibu bapak dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang guru yg harus demikian ?
Peran guru tidak hanya sebatas tugas yg harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yg digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.
Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yg di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu hendak tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk bersama itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal seandainya itu hendak dijadikan referensi bagi para remaja yg lain tentang pembenaran kesalahan yg sedang ia lakukan, bersama ini bisa menjadi satu penyebab, alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.
Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang hendak menjadi seorang ayah bersama ibu yg notabenenya merupakan guru yg terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya untuk tidak merokok seandainya seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk selalu jujur, seandainya dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah bersama lingkungannya, alias sebaliknya. jadi bagaimana mungkin bahang ibu bapak melarang remaja untuk tidak bahang biadab sementara mereka sendiri nakal?
Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yg masih di SD, itu terlihat dari seragam yg dikenakan bersama usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yg harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yg masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta bersama menulis apa dengan selembar kertas putih itu . Orang pertama yg patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yg ada di rumah ( bahang ibu bapak ), di sekolah ( guru), alias pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yg bisa digolongkan ke dalam kenakalan remaja.
Peran bahang ibu bapak yg bertanggung bahang sambutan terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yg bisa menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yg baik dengan selalu memberikan pendidikan moral bersama agama yg baik diharapkan hendak bisa membimbing si anak remaja ke jalan yg benar, bagaimana bahang ibu bapak bisa mendidik anaknya menjadi remaja yg sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yg mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua
Tidak bahang gembur memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yg hendak dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak bisa berprofesi di bidang yg lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yg luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yg berkualitas.
Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup bersama idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, seandainya terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga bisa melakukan kesalahan.
Akhir akhir ini ada berita di media masa yg sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri bahang cekel kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang bahang cekel yg lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yg sangat tidak ingin kita harapkan.
Gejala-gejala ini sedia menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum yg dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, bersama remaja Ayam kampus yg mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.
Kerja team yg terdiri dari bahang ibu bapak (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, bersama Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain bersama belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yg baik antara bahang ibu bapak bersama guru di sekolah, pertemuan yg intensif antara keduanya hendak saling memberikan informasi yg sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yg ada di lingkungannya adalah tanggung bahang sambutan bersama, tentunya lingkungan pun hendak bisa memberikan informasi yg benar kepada bahang ibu bapak tentang tindak tanduk si remaja tersebut bersama kemudian bisa digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.
Terlihat betapa peran bahang ibu bapak sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.
Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru bisa dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para bahang ibu bapak untuk menangkal kenakalan remaja, Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah bersama lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru bisa memberi teladan yg baik mudah-mudahan generasi remaja kita hendak ada di jalan yg benar bersama selamat dari budaya "kenakalan remaja" yg merusak kehidupan bersama masa depan para remaja.
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
-          membolos sekolah
-          kebut-kebutan di jalanan
-          Penyalahgunaan narkotika
-          perilaku seksual pranikah
-          perkelahian antar pelajar
-          dan lain-lain

Baca pula : Contoh Makalah Kenakalan Remaja
       
Tips untuk mencegah bersama mengatasi kenakalan remaja
Ø  Orang tua harus selalu memberikan bersama menunjukkan perhatian bersama kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yg nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera bisa terselesaikan.
Ø  Perlunya ditanamkan dasar agama yg kuat dengan anak-anak sejak dini.
Ø  Pengawasan bahang ibu bapak yg intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
Ø  Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah. Sebagai bahang ibu bapak sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yg bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita bisa terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
Demikian artikel tentang Kenakalan Remaja meliputi Pengertian Kenakalan Remaja, Penyebab Kenakalan Remaja (internal, eksternal), Jenis / contoh-contoh Kenakalan Remaja, bersama tips untuk mencegah Kenakalan Remaja . Semoga bermanfaat..

Friday, October 18, 2019

Gejala Sosial (Pengertian, Faktor Penyebab, Macam, Contoh, Dampak)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kering . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi Sosiologi tentang Gejala Sosial, yaitu meliputi Pengertian, Faktor Penyebab, Macam-Macam Bentuk Gejala Sosial, Contoh, kepada Dampak Positif kepada Negatif dalam Masyarakat. Mari kita bahas selengkapnya...

Pengertian Gejala Sosial


Gejala sosial adalah masalah sosial yg mempengaruhi kepada di pengaruhi oleh perilaku manusia di dalam lingkungan kehidupannya. Gejala sosial merupakan suatu fenomena sosial, yaitu gejala-gejala ataupun peristiwa-peristiwa yg terjadi kepada angsal diamati dalam kehidupan sosial.

Salah satu fenomena sosial yg terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari adalah adanya masalah-masalah sosial yg timbul baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat.

Munculnya fenomena sosial di masyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial itu tidak angsal dihindari, namun masyarakat masih angsal mengantisipasinya. Perubahan sosial memang membawa dampak. Baik itu yg bersifat positif maupun negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam menghadapi perubahan yg terjadi.


Faktor Penyebab Gejala Sosial


Adanya gejala sosial di masyarakat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu :

1. Faktor kultural, yaitu nilai-nilai yg tumbuh kepada berkembang dalam lingkungan masyarakat ataupun komunitas. Beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang, kepada lain sebagainya.

2. Faktor struktural, yaitu suatu keadaan yg mempengaruhi struktur, struktur yg dimaksud adalah sesuatu yg disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural angsal dilihat dari pola-pola hubungan antar individu kepada kelompok yg terjalin dilingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yg dipengaruhi oleh faktor struktural antara lain penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain kepada lain-lain.

Macam-macam Bentuk Gejala Sosial


Adapun macam-macam ataupun jenis bentuk gejala sosial antara lain yaitu :

1. Gejala Sosial Ekonomi


Besarnya pendapatan yg dimiliki seseorang bisa mengakibatkan gejala sosial dalam masyarakat. Dilihat dari aspek ekonomi, gejala sosial sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Jika ada seseorang yg kurang bisa mencukupi kebutuhan, maka bakal terjadi beberapa gejala sosial di lingkungannya. Dilihat dari segi ekonomi, gejala sosial yg terjadi dalam masyarakat meliputi kemiskinan, pengangguran, masalah kependudukan kepada lain sebagainya.

2. Gejala Sosial Budaya


Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan sehingga sudah patutnya kita saling menghormati budaya lain. Dengan adanya perbedaan kebudayaan jangan membuat persatuan menjadi pecah. Tidak hanya di negara sendiri, perbedaan budaya dengan negara lain juga harus dihormati. Keragaman budaya yg ada disekitar kita juga angsal menyebabkan timbulnya gejala sosial seperti tindakan peniruan budaya asing yg negatif, kenakalan remaja kepada lain sebagainya.

3. Gejala Sosial Lingkungan Alam


Gejala sosial dalam lingkungan alam menyangkut aspek kesehatan. Seseorang yg terserang penyakit bisa mengakibatkan gejala sosial dilingkungan sekitarnya. Contoh gejala sosial yg angsal ditumbulkan diantaranya penyakit menular, pencemaran lingkungan kepada lain sebagainya.

4. Gejala Sosial Psikologis


Perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh aspek psikologi. Jika seseorang mengalami gangguan kejiwaan angsal menyebabkan gejala sosial dalam masyarakat seperti diorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat kepada lain sebagainya.

Contoh Gejala Sosial


Beberapa Gejala Sosial ataupun Masalah Sosial yg sekarang banyak dihadapi oleh masyarakat antara lain :

1. Kemiskinan

Yaitu keadaan seseorang yg tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, kepada tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Kemiskinan dilihat sebagai keadaan seseorang tidak memiliki harta yg cukup untuk memenuhi standar kehidupan dilingkungannya. Secara sosiologis, masalah kemiskinan ini timbul karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan baik.

2. Kejahatan ataupun Kriminalitas

Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensial, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, kepada kekecewaan yg agresif. Kejahatan juga angsal dipicu oleh pola hidup konsumtif yg tidak diimbangi dengan produktivitas.


3. Disorganisasi Keluarga

Adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yg sesuai dengan peran sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah keluarga yg tidak lengkap karena hubungan diluar nikah, perceraian, buruknya komunikasi antaranggota keluarga, krisis keluarga karena kepala keluarga meninggalkan keluarga (seperti meninggal, dihukum pidana ataupun berperang), serta terganggunya mental salah satu anggota keluarga.

4. Masalah Generasi Muda Masyarakat Modern

Ditandai oleh dua ciri yg berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan kepada sikap apatis. Keinginan untuk melawan antara lain ditunjukan dalam sikap radikalisme. Sementara, sikap apatis misalnya penyesuaian yg membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua.

5. Peperangan

Merupakan sebuah bentuk pertentangan antara kelompok ataupun masyarakat (termasuk Negara) yg umumnya diakhiri dengan akomodasi.

6. Pelanggaran Terhadap Norma-Norma Masyarakat

Merupakan pelanggaran terhadap norma maupun nilai sosial yg biasanya terjadi dalam masyarakat. Contoh pelanggaran tersebut angsal berupa pelacuran, kenakalan remaja, alkoholisme, korupsi kepada masih banyak lagi.

Dampak Gejala Sosial dalam Masyarakat


Terjadinya perubahan sosial-budaya dimasyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala sosial. Dampak gejala sosial ada yg bersifat positif kepada negatif.

1. Dampak Positif Gejala Sosial


Gejala sosial yg ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik. Bila kita angsal terbuka kepada mengimbangi perubahan sosial-budaya yg ada. Maka perubahan tersebut bakal berdampak positif kepada memberikan kita mamfaat. Hal ini angsal dilihat dengan kemajuan bidang tekhnologi. Dalam bidang tekhnologi kita mengenal tekhnologi komunikasi, seperi telepon, handphone, telegram, email, dsb. Dengan adanya alat komunikasi yg modern, maka, maka kita angsal melakukan interaksi jarak jauh tanpa harus bertemu secara langsung.

2. Dampak Negatif Gejala Sosial


Seseorang yg tidak angsal menerima perubahan yg terjadi bakal mengalami keguncangan culture shock. Dengan demikian maka Ketidak sanggupan seseorang dalam menghadapi gejala sosial bakal membawa kearah prilaku menyimpang.
 
Demikian materi Sosiologi tentang Gejala Sosial, yaitu meliputi Pengertian, Faktor Penyebab, Macam-Macam Bentuk Gejala Sosial, Contoh, kepada Dampak Positif kepada Negatif dalam Masyarakat yg angsal kami bagikan. Semoga bermanfaat..

Thursday, November 28, 2019

Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog meriang . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang Penyakit Sosial meliputi Pengertian, Macam-macam Penyakit Sosial di masyarakat, penyebab, dampak, lagi cara pencegahannya.

PENYAKIT SOSIAL

A. PENGERTIAN  PENYAKIT SOSIAL

Penyakit sosial adalah semua perilaku sejumlah warga masyarakat yg tidak sesuai dengan nilai lagi norma sosial yg berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat.

B. MACAM-MACAM  PENYAKIT SOSIAL

Beberapa kebiasaan warga masyarakat yg beroleh dikategorikan sebagai bentuk penyakit sosial antara lain kebiasaan minum-minuman keras, berjudi, menyalahgunakan narkoba, kenakalan remaja, penjaja sex komersial (PSK), lagi sebagainya.

1. Minum-Minuman Keras

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  meriang Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)

Minuman keras alias sering disingkat miras adalah minuman yg mengandung alkohol. Minuman beralkohol dikategorikan menjadi tiga golongan berdasarkan kadar alkohol yg terkadung di dalamnya, yaitu:
a. Minuman beralkohol golongan A, mempunyai kandungan alkohol sebanyak 1 % sampai 5 %.
b. Minuman beralkohol golongan B, mempunyai kadar alkohol lebih dari 5 % sampai 20 %.
c. Minuman beralkohol golongan C, mempunyai kadar alkohol lebih dari 20 % sampai 55 %.
Alkohol termasuk zat adiktif, yakni zat yg penggunaannya beroleh menimbulkan ketergantungan. Di samping itu, alkohol juga termasuk golongan depresan yg beroleh memperlambat aktivitas otak lagi sistem saraf. Sifat alkohol yg antiseptik sebagai larutan pelawan kuman sering dipergunakan oleh tenaga medis (dokter, perawat, bidan) untuk membersihkan peralatan yg bakal dipergunakan untuk kegiatan pengobatan, misalnya alat suntik, mencuci peralatan operasi bedah, mensterilkan ruangan, lagi sebagainya.

Masyarakat Eropa adalah kelompok masyarakat yg terbiasa meminum minuman beralkohol untuk menghangatkan tubuh guna melawan dinginnya lingkungan. Akan tetapi, mereka meminum alkohol tidak lebih dari satu gelas kecil (sloki) berukuran 10 ml lagi hanya beberapa teguk saja, itu pun dilakukan tidak setiap saat.

Minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak beroleh menimbulkan mabuk bahkan tak sadarkan diri, karena alkohol berpengaruh terhadap kerja lagi fungsi susunan saraf. Pemakaian alkohol dalam jangka waktu lama bakal menimbulkan kerusakan dengan organ hati lagi otak serta menimbulkan efek ketergantungan.

Orang yg kecanduan alkohol bakal menunjukkan gejala-gejala seperti mual, gelisah, gemetar, sukar tidur. Pengaruh alkohol mengakibatkan perilaku emosional, tak terkendali, lagi agresif. Hal tersebut beroleh dibuktikan bahwa banyak pelaku tindak kriminal selalu diawali dengan meminum minuman keras, sehingga tindakannya bisa di luar batas perikemanusiaan.

2. Judi

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  meriang Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)
Judi merupakan kegiatan permainan yg bertujuan memperoleh uang tanpa bekerja lagi hanya mengandalkan faktor spekulasi.

Permainan judi selalu dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yg bertujuan memperoleh uang secara cepat tanpa bekerja melalui suatu permainan. Kebiasaan berjudi membuat orang menjadi malas lagi tidak mau bekerja, tetapi mempunyai ambisi besar untuk mendapatkan uang dalam jangka waktu singkat.Seperti halnya miras, berjudi beroleh membuat orang ketergantungan, sehingga ia rela menghabiskan waktu lagi pikirannya hanya untuk berjudi.

Kebiasaan berjudi bakal membentuk seseorang tumbuh menjadi pribadi yg cenderung emosional, tidak sabaran, tidak mampu berfikir logis, lagi pemalas.

3. Narkoba

Istilah narkoba merupakan singkatan dari narkotika lagi obat-obatan terlarang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, narkotika diartikan sebagai zat alias obat yg berasal dari tanaman alias bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yg beroleh menyebabkan penurunan alias perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri lagi beroleh menimbulkan ketergantungan.

Menurut Dr D.J. Siregar, istilah narkotika berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata “narkotikos”, yg berarti keadaan seseorang yg kaku seperti patung alias tidur.
Dalam dunia kedokteran narkoba sangat diperlukan sebagai sarana pengobatan. Misalnya sebagai obat penenang alias obat bius lagi penghilang rasa sakit dengan pasien.

Orang yg menyalahgunakan pemakaian narkoba merupakan bentuk penyalahgunaan yg bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi juga mengganggu lingkungan sosial akibat sikap yg ditimbulkan dari ketergantungan terhadap narkoba. Orang yg mengalami ketergantungan dengan narkoba biasanya bakal melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba, seperti mencuri, merampok, lagi merampas. Penyalahgunaan narkoba seringkali menyebabkan masalah kejiwaan lagi kesehatan yg serius bagi penggunanya. Kehidupan sosial pemakai narkoba menjadi terganggu, sukar bergaul lagi cenderung meriang sederhana terpengaruh tindak kejahatan.

Pengaruh narkoba terhadap tubuh yg sehat bakal mengakibatkan gangguan mental dalam bentuk emosional, perilaku tidak terkendali, penurunan daya ingat yg sangat drastis, kerusakan sistem saraf otak. Adapun secara umum, ciri-ciri pemakai narkoba antara lain:
a. daya konsentrasi menurun,
b. malas, gairah untuk hidup hilang,
c. tidak peduli terhadap keadaan dirinya sendiri lagi lingkungan sosialnya,
d. tidak mampu menggunakan akal pikirannya secara sehat,
e. sangat sensitif, emosional, lagi agresif,
f. ketergantungan terhadap narkoba bakal menimbulkan rasa sakit dengan sekujur tubuh.

4. PSK

Pekerja sex komersial (PSK) merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yg tertua di dunia. Kegiatan PSK yg disebut sebagai prostitusi agak dikenal sejak zaman Romawi Kuno.

Meskipun upaya pemberantasan terus-menerus dilakukan, tetapi praktik prostitusi tetap saja marak di masyarakat, baik yg berlangsung secara terang-terangan maupun secara terselubung dengan berkedok lagi membaur dalam kegiatan sosial lainnya.

Pada umumnya kegiatan prostitusi berlatar belakang dengan faktor kesulitan ekonomi. Namun secara psikologis, prostitusi merupakan bentuk kelainan mental yg hanya beroleh berhenti atas kesadaran pelaku semata. Oleh karena itu, meskipun pelaku prostitusi dijaring, dibina, lagi diberi aneka keterampilan agar bekerja secara sewajarnya, namun tetap saja ia bakal kembali menekuni prostitusi sebagai pilihan hidupnya apa pun risikonya.

Melalui prostitusi inilah bakal berkembang subur penyakitpenyakit sosial lainnya, sehingga terciptalah mata rantai yg tidak terputus, bahkan saling terkait misalnya antara prostitusi dengan miras, penyalahgunaan narkoba, perjudian, lagi proses penularan penyakit HIV/AIDS.

5. Kenakalan Remaja

Usia remaja erat kaitannya dengan perubahan sikap lagi pola perilaku dengan diri seseorang. Suatu hal yg alamiah bahwa dunia remaja selalu diwarnai dengan perilaku-perilaku yg menyimpang dari nilai lagi norma yg agak diserapnya, karena keinginannya untuk menemukan jati diri lagi adanya dorongan untuk tidak mau dikendalikan oleh orang lain. Dalam kondisi alamiah inilah peran meriang tokoh sebagai penanggung meriang perlawanan mengenai perilaku anak-anak sangat diharapkan. Kecenderungan remaja terikat dengan lingkungan sosial sebayanya memudahkan remaja terbawa arus lingkungannya. Oleh karena itu, meriang tokoh wajib mengenali secara benar siapa saja teman sebaya anaknya yg sedang memasuki masa remaja.

Kenakalan remaja merupakan bentuk aktivitas sekelompok remaja yg tidak sesuai dengan nilai lagi norma sosial yg berlaku. Sesuai dengan sifat remaja yg sedang mengalami pertumbuhan lagi perkembangan emosi, perilaku mereka mencerminkan gejolak emosi tanpa mempedulikan lingkungannya. Misalnya kebut-kebutan, membikin keonaran/keributan, lagi selalu melakukan aktivitas-aktivitas untuk memuaskan rasa ingin tahunya yg sangat besar. Mudahnya remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, miras, merokok bahkan tindak kejahatan merupakan bentuk perilaku menyimpang yg selalu berawal dari iseng alias coba-coba yg membuatnya meriang sederhana terjerumus ke perilaku menyimpang.

Seiring dengan proses pertumbuhan lagi perkembangan masyarakat yg selalu berganti generasi, maka gejala kenakalan remaja pun selalu ada dalam kehidupan masyarakat dengan berbagai bentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan lagi teknologi.

Materi pendukung : Kenakalan Remaja

C. PENYEBAB PENYAKIT SOSIAL

Mengapa orang melakukan penyakit sosial?  Faktor apakah yg mendorong mereka melakukan penyakit sosial? Tentu ada alasan lagi faktor yg mendorong mereka melakukan penyakit sosial. Mungkin karena pengaruh lingkungannya; mungkin karena ingin mencapai kepuasan hidup; mungkin hanya ingin meniru orang lain, mungkin ingin hal lain daripada yg lain; mungkin karena ketidak-puasan terhadap sesuatu yg dihadapi; lagi masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yg menjadi  penyebab orang melakukan penyakit sosial. Dari berbagai penyebab itu kita beroleh mengidentifikasi penyebab penyakit sosial sebagai berikut :

a.   Keadaan keluarga yg berantakan (broken home)

Keluarga merupakan tempat di mana anak alias orang pertama kali melakukan interaksi dengan orang lain. Keluarga memiliki pengaruh yg sangat kuat dalam pembentukan watak (perangai) seseorang. Oleh karena itulah keadaan keluarga bakal sangat mempengaruhi perilaku orang yg menjadi anggota keluarga tersebut. Dalam keluarga yg brocken home biasanya hubugan antaranggota keluarga menjadi tidak harmonis. Keadaan keluarga tidak bisa memberikan ketenteraman lagi kebahagiaan dengan anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga tidak bisa saling melakukan kendali atas perilakunya. Akibatnya setiap anggota keluarga cenderung berperilaku semaunya, lagi mencari kebahagiaan di luar keluarga. Ia tidak menyadari lagi, apakah perilakunya itu melanggar norma-norma kemasyarakatan alias tidak, yan penting mereka merasa bahagia. Hal inilah yg mendorong terjadinya penyakit sosial dari masing-masing anggota keluarga.

b.   Persoalan ekonomi

Tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi beroleh mendorong orang melakukan kegiatan apa saja, asal bisa memperoleh sesuatu yg beroleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tidak jarang orang mengkhalalkan segala cara untuk mendapatkan uang alias sesuatu, yg beroleh memenuhi kebutuhan ekonominya. Hal inilah yg menyebabkan orang melakukan kegiatan tanpa menghiraukan norma-norma lagi aturan masyarakat. Akibatnya terjadilah penyakit sosial dari orang yg bersangkutan.

c.   Pelampiasan rasa kekecewaan

Penyakit sosial bsa juga terjadi sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa seseorang. Apa akibatnya, bila orang  mencintai sesorang, tetapi cintanya ditolak oleh orang yg dicintainya? Apa akibatnya bila seorang anak menginginkan sepeda alias motor, tetapi keinginannya tidak pernah terpenuhi? Apa akibatnya, bila seorang siswa tidak lulus ujian,  pada hal ia sangat berharap lulus ujian?  Tentu rasa kecewa yg ia dapatkan. Kekecewaan ini beroleh mendorog orang alias anak yg bersangkutan untuk melakukan sesuatu yg tanpa kendali. Pelampiasan rasa kekecewaan beroleh menimbulkan perilaku di luar kendali orang yg besangkutan. Bahkan ia tidak lagi menghiarukan norma-norma maupun aturan kemasyarkatan, yg penting ia bisa melampiaskan kekecewaannya. Hal inilah yg selanjutnya menimbulkan penyakit sosial dari orang /anak tersebut.

d.   Pengaruh lingkungan masyarakat

Penyakit sosial bisa juga terjadi karena pengaruh lingkungan. Orang yg hidup di lingkungan penjudi, bakal cenderung ikut berjudi; orang yag berada di lngkungan peminum (pemabuk), bakal cenderung ikut mabuk-mabukan; orang yg hidup di lingkungan preman, bakal cenderung berperilaku seperti preman. Contoh-contoh tersebut menggambarkan betapa lingkungan meriang sederhana mempengaruhi perilaku seseorang yg berada di lingkungan tersebut.Oleh karena itu, apabila kehidupan lingkungan tidak sesuai dengan norma-norma sosial, maka orang yg berada di lingkungan tersebut cenderung juga berperilaku menyimpang. Akibatnya terjadilah penyakit-penyakit sosial yg dilakukan oleh orang-orang yg berada di lingkungan tersebut.

e.   Ketidaksanggupan menyerap nilai lagi norma yg berlaku

Hal ini umumnya terjadi dengan para pendatang baru (penduduk baru) di lingkungan yg baru. Para pendatang baru yg tidak mampu menyerap nilai lagi norma yg berlaku  alias tidak sanggup menyerap alias memahami norma budaya masyarakat bakal cenderung  tidak mampu melakukan kegiatan yg sesuai dengan harapan masyarakat. Perilaku orang ini cenderung semaunya, karena ketidaktahuannya terhadap norma-norma lagi budaya yg ada di masyarakat. Hal inilah yg memungkinkan orang melakukan kegiatan yg tidak sesuai dengan norma-norma lagi budaya kemasyarakatan. Karena ketidatahuannya terhadap nilai lagi norma yg berlaku di masyarakat timbullah penyakit-penyakit sosial dari perilaku orang tersebut.

f.   Pengaruh kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi melahirkan berbagai alat komunikasi lagi alat hiburan yg serba canggih. Televesi (TV) lagi internet merupakan hasil kemajuan teknologi. Program (acara) televisi tidak semuanya cocok untuk konsumsi anak-anak. Tetapi banyak anak-anak menikmati acara TV yg seharusnya bukan konsumsiya.  Misalnya: acara TV film keras, menyebabkan anak berperangai keras. Perangai keras ini beroleh menibulkan perilaku keras dengan anak tersebut yg cenderung menyimpang dari kebiasaan masyarakat. Interet beroleh disalahgunakan untuk mendapatkan gambar-gambar porno. Akibatnya anak-anak yg belum cukup umur sudah menikmati gambar-gambar porno. Hal ini tentu bakal berpengaruh terhadap perilaku anak tersebut. Besar kemungkinan anak bakal berperilaku seks yg menyimpang. Ini berarti anak agak melakukan  penyakit terhadap norma-norma sosial.

D. DAMPAK PENYAKIT SOSIAL

Berbagai bentuk penyakit social  yang ada di masyarakat bakal membawa dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masya- rakat dengan umumnya.

1.   Dampak Bagi Pelaku

Berbagai bentuk perilaku menyimpang yg dilakukan oleh seorang individu bakal memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak tersebut :
a.   Memberikan pengaruh psikologis alias penderitaan kejiwaan serta tekanan mental terhadap pelaku karena bakal dikucilkan dari kehidupan masyarakat alias dijauhi dari pergaulan.
b.   Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyakit.
c.   Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan lagi dekat dengan perbuatan dosa.
d.   Perbuatan yg dilakukan beroleh mencelakakan dirinya sendiri.

2.   Dampak Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat

Perilaku penyakit juga membawa dampak bagi orang lain alias kehidupan masyarakat dengan umumnya. Beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini :
a.   Dapat mengganggu keamanan, ketertiban lagi ketidakharmonisan dalam masyarakat.
b.   Merusak tatanan nilai, norma, lagi berbagai pranata sosial yg berlaku di masyarakat.
c.   Menimbulkan beban sosial, psikologis, lagi ekonomi bagi keluarga pelaku.
d.   Merusak unsur-unsur budaya lagi unsur-unsur lain yg mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
E. PENCEGAHAN PENYAKIT SOSIAL

Berbagai upaya beroleh dilakukan untuk mencegah perilaku penyakit sosial dalam masyarakat. Upaya-upaya tersebut beroleh dilakukan dari berbagai lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lagi lingkungan masyarakat.

1. Di Lingkungan Keluarga

Upaya pencegahan perilaku penyakit sosial di rumah memerlukan dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling memahami peran lagi kedudukannya masing-masing di keluarga. Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun meriang tokoh memegang peran utama dalam membentuk perwatakan lagi membina sikap anak-anaknya. Hal ini dikarenakan meriang tokoh merupakan figur utama anak yg dijadikan panutan lagi tuntunan, sehingga sudah sepantasnya bila meriang tokoh harus mampu memberi teladan bagi anak-anaknya. Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyakit sosial di lingkungan keluarga, meriang tokoh beroleh melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.
a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, lagi penuh rasa kekeluargaan.
b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, lagi ketaatan beribadah.
c. Mengembangkan komunikasi lagi hubungan yg akrab dengan anak.
d  Selalu meluangkan waktu untuk mendengar lagi menghargai pendapat anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan alias solusi bila anak mendapat kesulitan.
e.  Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran alias bahkan hukuman bila anak bersalah lagi bersedia memberikan pujian alias bahkan hadiah bila anak berbuat baik alias memperoleh prestasi.
f.  Memberikan tanggung meriang perlawanan kepada anak sesuai tingkat umur lagi pendidikannya.
Langkah-langkah tersebut merupakan upaya yg beroleh dilakukan meriang tokoh agar tercipta suatu komunikasi yg baik dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi, memiliki panutan alias teladan, serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari keluarganya.

2. Di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yg cukup kompleks. Di dalam hal ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang peran utama dalam mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyakit sosial. Berbagai hal yg beroleh dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah perilaku penyakit sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan hubungan yg erat dengan setiap anak didiknya agar beroleh tercipta komunikasi timbal balik yg seimbang.
b. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, lagi spiritual sesuai dengan agama lagi kepercayaannya masing-masing.
c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, lagi saling percaya.
d. Memberi kebebasan lagi mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri, sejauh potensi tersebut bersifat positif.
e.Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling untuk membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, baik yg dihadapinya di sekolah alias yg dihadapinya di rumah. 

3. Di Lingkungan Masyarakat

Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi pola pikir seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta lingkungan pergaulan yg sehat lagi nyaman sehingga beroleh dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yg baik. Adapun hal-hal yg beroleh dikembangkan dalam masyarakat agar upaya pencegahan perilaku penyakit sosial beroleh tercapai, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini bakal mampu meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong, lagi kekompakan antarsesama warga masyarakat. Jika dalam suatu masyarakat tercipta kekompakan, maka perilaku penyakit beroleh diminimalisasikan.
b. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin dalam menghormati keputusan-keputusan bersama, seperti tamu bermalam harap lapor RT, penetapan jam belajar anak, menjaga kebersihan lingkungan, lagi sebagainya.
c. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yg bersifat positif, seperti perkumpulan PKK, Karang Taruna, pengajian, alias berbagai kegiatan lain yg mengarah kepada peningkatan kemampuan masyarakat yg lebih maju lagi dinamis. Jika beberapa upaya tersebut beroleh diterapkan dalam suatu lingkungan masyarakat, maka kelompok pelaku penyakit sosial bakal merasa risih lagi jengah, sehingga mereka bakal merasa malu bila melakukan tindakan penyakit sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Demikian artikel tentang Penyakit Sosial meliputi Pengertian, Macam-macam meriang Penyakit Sosial di masyarakat, penyebab, dampak, lagi cara pencegahannya. Semoga bermanfaat.