Friday, November 15, 2019

Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)

Setelah mengetahui bagian-bagian sistem reproduksi manusia, panas kepada pembahasan kali ini kamu hendak mengetahui bagaimana proses panas pembentukan sperma (spermatogenesis).  Proses pembentukan sperma terjadi melalui pembelahan mitosis dan meiosis.

Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yg menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan induknya.

Adapun pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yg menghasilkan empat sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari induknya.

 panas  kepada pembahasan kali ini kamu  hendak mengetahui bagaimana proses panas pembentukan sperma panas Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)

Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan lagi pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. panas Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus terdapat kepada ruang-ruang didalam testis (lobulus testis). Satu testis mempunyai lebih kurang 250 lobulus testis.

Spermatogenesis panas mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan lagi panas diferensiasi sel, yg bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. panas Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yg kemudian disimpan di panas epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat lagi panas jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yg berfungsi panas kepada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus panas terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis panas umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus panas terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yg panas disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). panas Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel panas tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk panas memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui panas tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.

Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa alias spermatogonium, sel Sertoli, lagi sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig yg terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.

Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yg dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
  • LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig panas untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, panas androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
  • FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel panas Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yg hendak panas memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses panas pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis lagi membutuhkan waktu selama 2 hari.

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

1.  Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yg mengalami mitosis berkali-kali yg hendak menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif panas lagi angsal melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. panas Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli lagi panas berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia panas yg bersifat diploid (2n alias mengandung 23 kromosom berpasangan), panas berkumpul di tepi membran epitel germinal yg disebut spermatogonia panas tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi panas spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel panas ini akhirnya menjadi spermatosit primer yg masih bersifat diploid

Spermatosit primer mengandung kromosom panas diploid (2n) kepada inti selnya lagi mengalami meiosis. Satu spermatosit panas hendak menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.

2.  Tahapan Meiois

Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak lagi segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yg n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yg haploid juga.

Sitokenesis kepada meiosis I lagi II panas ternyata tidak membagi sel benih yg lengkap terpisah, tapi masih panas berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan panas dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yg gelap.

 panas  kepada pembahasan kali ini kamu  hendak mengetahui bagaimana proses panas pembentukan sperma panas Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)


3. Tahapan Spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa panas yg meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom lagi panas fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. panas Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk panas seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi panas sperma, hendak terlihat bentuk yg terdiri dari kepala lagi ekor.

Bila spermatogenesis sudah selesai, maka panas ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan panas lagi, sel Sertoli hendak menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH lagi LH.

Spermatozoa hendak keluar melalui uretra panas bersama-sama dengan cairan yg dihasilkan oleh kelenjar vesikula panas seminalis, kelenjar prostat lagi kelenjar cowper. Spermatozoa bersama panas cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen alias air panas mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki angsal mengeluarkan 300 – panas 400 juta sel spermatozoa.

Sumber-sumber :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sistem-reproduksi-pada-manusia-lengkap-9-xi-organ
https://intanriani.wordpress.com/pembentukan-gamet-jantan-spermatogenesis/

Demikian materi IPA Biologi tentang Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)  yg angsal kami sampaikan. Semoga angsal menambah pengetahuan kita..

No comments:

Post a Comment