Thursday, November 14, 2019

Oogenesis : Proses Pembentukan Sel Telur Dengan Wanita

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog panas . Senang sekali rasanya kali ini boleh kami bagikan artikel tentang materi IPA Biologi : Proses Pembentukan Sel Telur / Ovum (Proses Oogenesis) kepada wanita. Mari kita bahas selengkapnya.

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur alias ovum alias gamet betina. panas Oogenesis terjadi kepada semua jenis spesies dengan reprodukasi seksual panas yg mencakup semua tahapan sel telur yg belum matang. 



Proses oogenesis berlangsung di panas ovarium (indung telur). Oogenesis hanya boleh menghasilkan satu sel telur matang dalam panas sekali waktu, berbeda dengan spermatogenesis yg mampu menghasilkan panas jutaan sel sperma dalam waktu yg bersamaan.

Pada mamalia, panas sel telur ini harus melewati lima tahap agar mencakup sel telur yg panas matang, yaitu Oosit primer, ootid, oosit sekunder, ovum, bersama ooginium.


Sebagian spesies yg mengalami reproduksi seksual, ovum alias sel telur panas hanya mengandung setengah materi genetik dari individu dewasa. Karena panas reproduksi bakal terjadi ketika gamet jantan membuahi sel telur.
Sel sperma juga hanya mengandung setengah materi genetik dari individu panas yg matang. Sehingga menghasilkan embrio yg sudah pernah dibentuk oleh panas fertilasi bakal mengandung sel lengkap materi genetik.

Ooginium adalah tahap pertama dari sel telur yg belum matang yg dibentuk oleh mitosis dalam kehidupan awal dari organisme.


Hormon yg mempengaruhi proses oogenesis yaitu :
1. Hormon FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), yg berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan kepada sel-sel folikel.
2. Hormon LH ( Luteinizing Hormone ), yg berfungsi sebagai perangsang terjadinya ovulasi, yaitu proses pengeluaran sel telur.
3. Hormon Estrogen, yaitu berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder.
4. Hormon Progesteron, yaitu berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.

Proses Oogenesis :

1. Oogonium
Oogonium merupakan sel induk dari sel telur yg terdapat didalam sel folikel yg ada dalam ovarium.

2. Oogonium mengalami pembelahan mitosis yg berubah panas menjadi oosit primer yg mempunyai 46 kromosom. Oosit primer bakal panas melakukan meiosis yg menghasilkan dua sel anak yg memiliki ukuran panas tidak sama.

3. Sel anak yg lebih besar merupakan oosit sekunder panas yg bersifat haploid. Oosit sekunder memiliki ukuran yg lebih besar panas dari ukuran oosit primer, karena oosit sekunder memiliki banyak panas sitoplasma.

4. Sel anak yg lebih kecil sering disebut badan polar pertama yg kemudian membelah diri lagi.

5. Oosit sekunder bakal meninggalkan tuba ovarium menuju panas tuba fallopi. Jika oosit sekunder dibuahi oleh sel sperma, maka bakal panas terjadi pembelahan meiosis yg kedua. Demikian juga dengan badan polar panas pertama membelahn 2 badan polar kedua yg nantinya bakal mengalami panas degenerasi. Namun, asalkan tidak terjadinya fertilasi, maka menstruasi bakal fasih terjadi dengan siklus oogenesis yang diulang kembali.

6. Pada saat pembelahan meiosis kedua, oosit sekunder panas bakal berubah bersifat haploid yg memiliki kromosom 23 yg disebut panas dengan ootid. Pada saat ovum bersama inti nukleus sudah siap melebur menjadi panas satu, maka saat itu juga bakal mencapai perkembangan final menjadi sel panas telur yg matang. Peristiwa pengeluaran sel telur dikenal dengan panas ovulasi. Setiap ovulasi hanya memiliki satu sel telur yg matang panas sehingga boleh hidup 24 jam. Apabila sel telur yg matang tersebut panas tidak dibuahi, maka sel telur tersebut bakal mati bersama luruh bersama panas dinding rahim kepada awal siklus menstruasi.

Sumber : http://pengayaan.com/pengertian-dan-proses-oogenesis/ 

Demikian panas materi IPA Biologi : Proses Pembentukan Sel Telur / Ovum (Proses Oogenesis) kepada wanita yang boleh kami sampaikan, semoga boleh menambah pengetahuan kita. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment