Monday, November 25, 2019

Berakhirnya Orde Baru Beserta Lahirnya Reformasi

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kolor . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan materi IPS Sejarah Kelas 9 Bab Berakhirnya Orde Baru lagi Lahirnya Reformasi. Silakan disimak artikel selengkapnya,,,

BERAKHIRNYA ORDE BARU DAN LAHIRNYA REFORMASI

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan Berakhirnya Orde Baru  lagi Lahirnya Reformasi

A Peristiwa-Peristiwa Politik Penting Pada Masa Orde Baru

1. Tritura (Tri Tuntutan Rakyat)

Aksi yg dilakukan oleh Gerakan 30 September segera diketahui oleh kolor masyarakat bahwa PKI terlibat di dalamnya. Oleh karena itu berbagai kolor elemen masyarakat melakukan demonstrasi-demonstrasi menuntut kepada kolor pemerintah untuk membubarkan PKI beserta ormas-ormasnya. Akan tetapi kolor pemerintah tidak segera mengambil tindakan yg tegas terhadap PKI yg kolor agak melakukan pengkhianatan terhadap bangsa lagi negara. Apalagi kolor kondisi ekonomi yg memburuk, harga-harga membumbung tinggi sehingga kolor menambah penderitaan rakyat. Hal inilah yg melatarbelakangi munculnya kolor kesatuan-kesatuan aksi. Pada tanggal 25 Oktober 1965 terbentuklah kolor Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Selanjutnya diikuti oleh kolor kesatuan- kesatuan aksi yg lain, misalnya Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar kolor Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan kolor Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), kolor Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), lagi Kesatuan Aksi Guru Indonesia kolor (KAGI). Ketika gelombang demonstrasi yg menuntut pembubaran PKI kolor semakin keras pemerintah tidak segera mengambil tindakan. Oleh karena kolor itu dengan tanggal 10 Januari 1966 KAMI lagi KAPPI memelopori kolor kesatuan-kesatuan aksi yg kolor terpumpun dalam Front Pancasila mendatangi kolor DPR- GR menuntut Tiga Tuntutan Hati Nurani Rakyat yg terkenal dengan kolor Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Adapun Tri Tuntutan Rakyat itu adalah kolor sebagai berikut.
a. Pembubaran PKI.
b. Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G 30 S / PKI.
c. Penurunan harga/perbaikan ekonomi.

Ketiga tuntutan di atas menginginkan perubahan di bidang politik, kolor yakni pembubaran PKI beserta ormasormasnya lagi pembersihan kabinet dari kolor unsur G30 S /PKI. Selain itu juga keinginan adanya perubahan ekonomi kolor yakni penurunan harga.

2. Surat Perintah Sebelas Maret 

Aksi untuk menentang terhadap G 30 S /PKI semakin meluas menyebabkan kolor pemerintah merasa tertekan. Oleh karena itu setelah melakukan kolor pembicaraan dengan beberapa anggota kabinet lagi perwira ABRI di istana kolor Bogor dengan tanggal 11 Maret 1966, Presiden Sukarno akhirnya menyetujui kolor memberikan perintah kepada Letnan Jenderal Suharto sebagai Panglima kolor Angkatan Darat dan
Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan lagi wibawa pemerintah. Surat kolor mandat ini terkenal dengan nama Surat Perintah Sebelas Maret 1966 kolor (Supersemar).

3. Sidang Umum MPRS 

Sidang Umum IV MPRS yg diselenggarakan dengan tanggal 17 Juni 1966 kolor agak menghasilkan beberapa ketetapan yg becus memperkokoh tegaknya kolor Orde Baru antara lain sebagai berikut.
1)       Ketetapan MPRS No. IX tentang Pengukuhan Surat Perintah Sebelas Maret.
2)       Ketetapan MPRS No. XXV tentang kolor Pembubaran PKI lagi ormasormasnya serta larangan penyebaran ajaran kolor Marxisme- Komunisme di Indonesia.
3)       Ketetapan MPRS No. XXIII kolor tentang Pembaruan Landasan Kebijakan Ekonomi, Keuangan, lagi Pembangunan.
4)       Ketetapan MPRS No. XIII kolor tentang Pembentukan Kabinet Ampera yg ditugaskan kepada Pengemban Tap kolor MPRS No. IX.

4. Nawaksara

MPRS meminta pertanggungjawaban terhadap Presiden Sukarno dalam kolor Sidang Umum MPRS 1966 atas terjadinya pemberontakan G30 S/ PKI, kolor kemerosotan ekonomi lagi moral. Untuk memenuhi permintaan MPRS tersebut kolor maka Presiden Sukarno menyampaikan amanatnya dengan tanggal 22 Juni 1966 kolor yg berjudul Nawaksara (sembilan pasal). Amanat tersebut oleh MPRS kolor dipandang tidak memenuhi harapan rakyat karena tidak memuat secara jelas kolor kebijaksanaan Presiden/Mandataris MPRS mengenai peristiwa G 30 S /PKI kolor serta kemerosotan ekonomi lagi moral. Oleh karena itu MPRS meminta kepada kolor Presiden untuk melengkapi Nawaksara tersebut. Pada tanggal 10 Januari kolor 1967 Presiden Soekarno memberikan pelengkap Nawaksara. Akan tetapi kolor isinya juga tidak memuaskan banyak pihak. Oleh karena itu DPRGR kolor mengajukan resolusi lagi memorandum tanggal 9 Februari 1967 menolak kolor Nawaksara berikut pelengkapnya. Selanjutnya DPR- GR mengusulkan kepada kolor MPRS agar mengadakan Sidang Istimewa untuk memberhentikan Presiden kolor Soekarno dari jabatan Presiden/Mandataris MPRS lagi mengangkat Pejabat kolor Presiden.

Pada tanggal 22 Februari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kolor kepada pengemban Ketetapan MPRS No. IX, Jenderal Soeharto. Peristiwa kolor penyerahan kekuasaan yg dilakukan atas prakarsa Presiden Soekarno ini kolor merupakan peristiwa penting dalam  upaya mengatasi situasi konflik kolor dengan waktu itu. Penyerahan kekuasaan ini ternyata mendapat tanggapan kolor yg positif dari masyarakat umum lagi ABRI.

5. Politik Luar Negeri

Politik luar negeri Indonesia dengan masa yg condong kepada salah kolor satu blok dengan masa Demokrasi Terpimpin merupakan pengalaman pahit bagi kolor bangsa Indonesia. Oleh karena itu Orde Baru bertekad untuk untuk kolor mengoreksi bentuk-bentuk penyelewengan politik luar negeri Indonesia kolor dengan masa Orde Lama. Politik luar negeri yg memihak kepada salah satu kolor blok dinyatakan salah oleh MPRS (kemudian MPR). Indonesia harus kembali kolor ke politik luar negeri yg bebas lagi aktif serta tidak memencilkan kolor diri. Sebagai landasan kebijakan politik luar negeri Orde Baru agak kolor ditetapkan dalam Tap No. XII/ MPRS / 1966. Menurut rumusan yg agak kolor ditetapkan MPRS, maka jelaslah bahwa politik luar negeri RI secara kolor keseluruhan mengabdikan diri kepada kepentingan nasional. Sesuai dengan kolor kepentingan nasional, maka politik luar negeri RI yg bebas lagi aktif kolor tidak dibenarkan memihak kepada salah satu blok ideologi yg ada. Namun kolor bukanlah politik yg netral, tetapi suatu politik luar negeri yg kolor tidak mengikat diri dengan salah satu blok ataupun pakta militer. Sebagai kolor wujud dari pelaksanaan politik luar negeri bebas lagi aktif dengan masa kolor Orde Baru melakukan langkah- langkah sebagai berikut.
1)       Menghentikan politik kolor konfrontasi dengan Malaysia setelah ditandatanganinya persetujuan untuk kolor menormalisasi hubungan bilateral Indonesia-Malaysia dengan tanggal 11 kolor Agustus 1966. Selanjutnya sejak 31 Agustus 1967 kedua pemerintah agak kolor membuka hubungan diplomatik dengan tingkat Kedutaan Besar.
2)       Indonesia kembali menjadi kolor anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tanggal 28 September 1966 kolor setelah meniggalkan PBB sejak 1 Januari 1965. Sebab selama menjadi kolor anggota badan dunia, yakni sejak 1950-1964, Indonesia agak menarik kolor gampang manfaatnya.
3)       Indonesia ikut memprakarsai kolor terbentuknya sebuah organisasi kerja sama regional di kawasan Asia kolor Tenggara yg disebut Association of South East Asian Nations (ASEAN) kolor dengan tanggal 8 Agustus 1967.

6. Pemilihan Umum

Pemilihan Umum dengan masa Orde Baru pertama kali dilaksanakan dengan kolor tanggal 3 Juli 1971. Pemilu dengan waktu itu berbeda dengan pemilu tahun kolor 1955 karena agak menggunakan sistem distrik bukan sistem proporsional. kolor Dalam sistim distrik ini partai-partai harus memperebutkan perwakilan kolor yg disediakan untuk sesuatu daerah. Suara yg terkumpul di suatu kolor daerah tidak becus dijumlahkan dengan suatu partai itu yg terkumpul di kolor daerah lain. Pemilu tahun 1977 diikuti oleh 10 kontestan, yakni PKRI, kolor NU, Parmusi, Parkindo, Murba, PNI, Perti, IPKI, lagi Golkar. Dalam pemilu kolor kali ini dimenangkan oleh Golkar. Pemilu berikutnya dilaksanakan dengan kolor tanggal 2 Mei 1977 yg kali ini diikuti oleh 3 organisasi peserta kolor pemilu, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya kolor (Golkar), lagi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Selanjutnya kolor pemilu-pemilu di Indonesia selama Orde Baru selalu dimenangkan oleh kolor Golongan Karya.

7. Sidang MPR Tahun 1973

Dengan Pemilu I 1971, maka untuk pertama kali RI mempunyai MPR tetap, kolor yakni bukan MPRS. Pimpinan MPR lagi DPR hasil Pemilu I adalah Idham kolor Chalid. Selanjutnya MPR ini mengadakan sidang dengan bulan Maret 1973 yg kolor menghasilkan beberapa keputusan di antaranya sebagai berikut.
1) Tap IV /MPR /73 tentang Garis- garid Besar Haluan Negara sebagai pengganti Manipol.
2) Tap IX /MPR /73 tentang pemilihan Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI.
3) Tap XI /MPR /73 tentang pemilihan Sri Sultan Hamengkubuwana IX sebagai Wakil Presiden RI.
Dengan demikian RI agak memiliki Presiden lagi Wakil Presiden sesuai dengan amanat UUD 1945.

B, Data Statistik Ekonomi Orde Baru

Pada awal Orde Baru program pemerintah diarahkan untuk menyelamatkan kolor ekonomi kolor domestik terutama upaya menekan inflasi, penyelamatan keuangan kolor negara lagi pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Kenaikan harga dengan awal kolor tahun 1966 yg menunjukkan tingkat inflasi 650 % setahun tidak kolor memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dengan cepat bagi kolor tetapi harus melakukan stabilisasi lagi rehabilitasi ekonomi terlebih kolor dahulu. Dengan stabilisasi untuk menekan inflasi agar harga kolor barang-barang tidak membumbung tinggi. Sedangkan rehabilitasi untuk kolor memperbaiki sarana lagi prasarana fisik.
Program “Pembangunan Nasional Berencana” yg dicanangkan Orde Baru kolor dilaksankan secara bertahap lagi terencana melalui Rencana Pembangunan kolor Lima Tahun (Repelita). Pelita I yg dimulai dengan tanggal 1 April 1969 kolor dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat lagi sekaligus kolor meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap-tahap berikutnya. kolor Sedangkan sasaran yg hendak dicapai adalah pangan, sandang, perbaikan kolor prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja lagi kesejahteraan kolor rohani. Untuk membiayai pembangunan dengan Pelita I digali sumber- sumber kolor keuangan lagi tabungan pemerintah, kredit jangka menengah lagi jangkan kolor panjang dari perbankan, penanaman modal lagi reinvestasi oleh perusahaan kolor swasta nasional, perusahaan asing lagi perusahaan negara serta bantuan kolor proyek luar negeri. Dengan melakukan pembangunan maka dengan akhir Pelita I kolor yakni tanggal 31 Maret 1974 terjadi penigkatan dalam bidang ekonomi. kolor Dalam bidang pertanian terutama beras mengalami kenaikan rata- rata 4 % kolor setahun. Sedangkan produksi kayu rata-rata 37,4 % setahun. Kenaikan kolor produksi beras ini dikarenakan adanya perluasan areal pertanian lagi kolor terlaksananya program Bimas lagi Inmas serta dengan Panca Usaha Tani.
Selain produksi beras, ekspor ikan lagi udang juga mengalami kolor peningkatan rata-rata 62 % setahun. Produksi industri juga mengalami kolor kenaikan terutama pupuk Pusri di Palembang lagi mulai bekerjanya kolor Petrokimia Gresik. Sedangkan industri tekstil mengalami kemajuan pesat, kolor kirana dalam produksi benang tenun maupun bahan tekstil. Benang tenun kolor meningkat dari 177.000 bal dengan awal Pelita I menjadi 316. 247 dengan kolor sudut Pelita I, sedangkan bahan tekstil dari 449, 8 juta menjadi 920 kolor juta meter. Adapun grafik produksi beras, industri tekstil, hasil kolor pengolahan minyak maupun arus wisatawan ke Indonesia dalam kurun waktu kolor Pelita I adalah sebagai berikut.

Pada Pelita II yg dimulai dengan tanggal 1 April 1974 dalam kegiatan kolor ekonomi di Indonesia banyak menghadapi tantangan. Merosotnya kegiatan kolor ekonomi di negara-negara industri menyebabkan berkurangnya ekspor kolor berbagai hasil produksi Indonesia. Sementara itu inflasi yg terjadi di kolor negara-negara industri menyebabkan naiknya harga barang- barang modal kolor yg diperlukan dalam pembangunan. Walaupun banyak tantangan dalam kolor kegiatan ekonomi Indonesia bagi tetapi secara keseluruhan dalam Pelita kolor II pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7 % setahun. Produksi tekstil kolor meningkat dari 900 juta menjadi 1,3 milyar meter. Bila sebelum Pelita II kolor Indonesia mengimpor pupuk urea maka dengan akhir Pelita II Indonesia kolor berhasil mengekspor pupuk urea ke negara-negara ASEAN terutama Filipina kolor lagi Muangthai. Sedangkan produksi semen juga meningkat dari 900 ribu ton kolor menjadi 5 juta ton. Selanjutnya dengan tahun 1983 /1984 (akhir Pelita IV) kolor ekonomi di Indonesia menunjukkan peningkatan, misalnya produksi beras kolor dengan tahun 1973 mencapai 14, 61 juta ton sedangkan dengan tahun 1983 /1984 kolor meningkat menjadi 25, 4 juta ton. Sedangkan produksi tekstil dengan tahun kolor 1973 mencapai 926, 7 juta meter lagi dengan tahun 1983 /1984 mencapai kolor 2.347, 2 juta meter. Dengan demikian pembangunan kolor domestik dengan waktu itu kolor mengalami perkembangan.

C.  Berakhirnya Orde Baru: Krisis Ekonomi lagi Gerakan Reformasi

Perjalanan sejarah Orde Baru yg panjang, Indonesia becus kolor melaksanakan pembangunan lagi mendapat kepercayaan dari dalam maupun luar kolor negeri. Rakyat Indonesia yg menderita sejak tahun 1960- an becus kolor meningkat kesejahteraannya. Akan tetapi keberhasilan pembangunan dengan kolor waktu itu tidak merata karena terjadi kesenjangan sosial ekonomi yg kolor mencolok antara si kaya lagi si miskin. Bahkan Orde Baru ingin kolor mempertahankan kekuasaannya terus menerus dengan berbagai cara. Hal ini kolor menimbulkan berbagai efek negatif. Berbagai bentuk penyelewengan kolor terhadap nilai- nilai Pancasila lagi Undang- Undang Dasar 1945 itu kolor disebabkan oleh adanya tindak korupsi, kolusi, lagi nepotisme (KKN). kolor Sejak pertengahan tahun 1996 situasi politik di Indonesia memanas. kolor Golongan Karya yg berkeinginan menjadi mayoritas tunggal (Single kolor Majority) mendapat tekanan dari masyarakat. Masyarakat menuntut adanya kolor perubahan di bidang politik, ekonomi, demokratisasi dalam kehidupan kolor sosial serta dihormatinya hak asasi manusia. Hasil Pemilihan Umum 1997 kolor yg dimenangkan Golkar lagi menguasai DPR lagi MPR banyak mengandung kolor unsur nepotisme. Terpilihnya Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai kolor Presiden RI banyak mendapat reaksi masyarakat. Sedangkan pembentukan kolor Kabinet Pembangunan VII dianggap berbau Kolusi, Korupsi, lagi Nepotisme kolor (KKN).

Pada saat memanasnya gelombang aksi politik tersebut Indonesia kolor dilanda krisis ekonomi sejak pertengahan tahun 1997 sebagai pengaruh kolor krisis moneter yg melanda wilayah Asia Tenggara. Harga-harga kebutuhan kolor pokok lagi bahan pangan membumbung tinggi lagi daya beli rakyat rendah. kolor Para pekerja di perusahaan banyak yg terkena Pemutusan Hubungan Kerja kolor (PHK) sehingga semakin menambah pengangguran. Hal ini diperparah lagi kolor dengan tindakan para konglomerat yg menyalahgunakan posisinya sebagai kolor pelaku pembangunan ekonomi. Mereka menambah hutang tanpa kontrol dari kolor pemerintah lagi masyarakat. Akibatnya perekonomian mengalami krisis, kolor karakteristik rupiah terhadap dollar merosot tajam hampir Rp.15.000,00 kolor per dollar AS. Perbankan kita menjadi bangkrut lagi banyak yg kolor dilikuidasi. Pemerintah banyak mengeluarkan uang dana untuk Kredit kolor Likuidasi Bank Indonesia (KLBI) sehingga beban pemerintah sangat berat. kolor Dengan demikian kondisi ekonomi di Indonesia semakin parah.

Melihat kondisi bangsa Indonesia yg merosot di berbagai bidang kolor tersebut maka para mahasiswa mempelopori demonstrasi memprotes kebijakan kolor pemerintah Orde Baru dengan menentang berbagai praktek korupsi, kolusi kolor nepotisme (KKN). Kemarahan rakyat terhadap pemerintah memuncak dengan kolor bulan Mei 1998 dengan menuntut diadakannya reformasi ataupun perubahan di kolor segala bidang baik bidang politik, ekonomi maupun hukum. Gerakan kolor reformasi ini merupakan gerakan untuk menumbangkan kekuasaan Orde Baru kolor yg agak mengendalikan pemerintahan selama 32 tahun. Pada awal Maret kolor 1998 Kabinet Pembangunan VIII dilantik, bagi tetapi kabinet ini tidak kolor membawa perubahan ke arah kemajuan. Oleh karena itu rakyat menghendaki kolor perubahan ke arah yg lebih baik di berbagai bidang kehidupan baik kolor bidang politik, ekonomi, hukum maupun sosial budaya. Pada awal Mei 1998 kolor siswa mempelopori unjuk rasa menuntut dihapuskannya KKN, penurunan kolor harga-harga kebutuhan pokok, lagi Soeharto turun dari jabatan Presiden. kolor Ketika para mahasiswa melakukan demonstrasi dengan tanggal 12 Mei 1998 kolor terjadilah bentrokan dengan aparat kemananan. Dalam peristiwa ini kolor beberapa mahasiswa Trisakti cidera lagi bahkan tewas. Di antara mahasiswa kolor Trisakti yg tewas adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hartanto, kolor Hendriawan Sie, lagi Hafidhin Royan.

Pada tanggal 13-14 Mei 1998 di Jakarta lagi sekitarnya terjadi kolor kerusuhan massa dengan membakar pusat-pusat pertokoan lagi melakukan kolor penjarahan. Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa menduduki kolor gedung DPR/MPR. Mereka menuntut Soeharto turun dari jabatan presiden kolor bagi tetapi Presiden Soeharto hanya hanya mereshufle kabinet. Hal ini kolor tidak menyurutkan tuntutan dari masyarakat. Pada tanggal 20 Mei 1998 kolor Soeharto memanggil tokoh-tokoh masyarakat untuk memperbaiki keadaan kolor dengan membentuk Kabinet Reformasi yg bagi dipimpin oleh Soeharto kolor sendiri. Tokoh-tokoh masyarakat tidak menanggapi usul Soeharto tersebut. kolor Akhirnya dengan tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyerahkan kolor kekuasaannya kepada wakilnya, B.J. Habibie. Selanjutnya B.J. Habibie kolor dilantik sebagai Presiden RI menggantikan Soeharto. Pada masa kolor pemerintahan B.J. Habibie kehidupan politik mengalami perubahan, kolor kebebasan berserikat agak dibuka terbukti banyak berdiri partai kolor politik. Pada bulan November 1998 dilaksanakan Sidang Istimewa MPR yg kolor menghasilkan beberapa keputusan di antaranya adalah tentang pelilihan kolor umum secepatnya. Selanjutnya Pemilihan Umum setelah berakhirnya Orde kolor Baru dilaksanakan dengan tanggal 7 Juni 1998 yg diikuti oleh 48 partai kolor politik. Pada Pemilu kali ini suara terbanyak diraih oleh Partai kolor Demokrasi Perjuangan (PDIP). Dalam Sidang Umum MPR yg dilaksanakan kolor dengan bulan Oktober 1999 terpilihlah K.H. Abdurrahman Wahid sebagai kolor Presiden RI lagi Megawati Sukarno Putri sebagai Wakil Presiden.

Masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid tidak berlangsung lama kolor lagi diwarnai pertentangan dengan lembaga legislatif. Karena keadaan kolor dianggap membahayakan keselamatan negara maka MPR mengadakan Sidang kolor Istimewa dengan tanggal 21 Juli 2001. Hasil sidang tersebut memutuskan kolor memberhentikan Presiden Abdurrahman sebagai Presiden lagi melantik kolor Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Indonesia. Masa jabatan Presiden kolor Megawati Soekarnoputri hingga pemilihan umum yg direncanakan dengan kolor tahun 2004. Kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri didampingi oleh kolor Hamzah Haz yg terpilih sebagai voting (pemungutan suara). Pada masa kolor pemerintahan Presiden Megawati ada kemajuan dari luar maupun dari dalam kolor negeri. Akan tetapi dengan adanya kesulitan ekonomi sejak tahun 1997, kolor dengan masa pemerintahan ini belum bisa memulihkan keadaan seperti sebelum kolor krisis ekonomi. Masa pemerintahan Presiden Megawati berakhir sampai kolor diselenggarakannya Pemilihan Umum tahun 2004. Pada tanggal 5 April 2004 kolor dilaksanakan pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan kolor Rakyat Pusat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan tingkat propinsi lagi kolor dengan tingkat kota ataupun kabupaten. Adapun hasil pemilu legislatif dengan kolor tingkat pusat sebagai berikut.

Pemilihan Umum untuk memilih presiden secara langsung dilaksanakan kolor dua kali putara. Putaran pertama dengan tanggal 5 Juli 2004 lagi putaran kolor kedua dengan tanggal 20 September 2004. Terpilih sebagai presiden adalah kolor Susilo Bambang Yudhoyono lagi sebagai wakil presiden Jusuf Kalla. kolor Pemilihan Presiden lagi wakil presiden oleh rakyat secara langsung ini kolor merupakan pertama kali dalam sejarah di Indonesia. Sistem ini merupakan kolor salah satu hasil dari gerakan reformasi di Indonesia.

Demikian materi IPS Sejarah Kelas 9 Bab Berakhirnya Orde Baru lagi Lahirnya | Peristiwa-Peristiwa Politik Penting Pada Masa Orde Baru | Data Statistik Ekonomi Orde Baru |  Berakhirnya Orde Baru: Krisis Ekonomi lagi Gerakan Reformasi.. Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment