Friday, November 15, 2019

Menstruasi / Haid (Pengertian, Siklus, Gangguan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Menstruasi / Haid meliputi Pengertian, Siklus Haid, beserta Gangguan / Kelainan Menstruasi beserta pengobatannya..


A. Pengertian Menstruasi / Haid
Haid / Menstruasi adalah
suatu proses pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar-kelenjar beserta sel-sel yg tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan alias kehamilan.

Usia normal bagi seorang wanita mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya dengan usia 12 alias 13 tahun. Menstruasi pertama ini dikenal dengan istilah menarrche. Tetapi ada juga yg mengalaminya lebih awal, yaitu dengan usia 8 tahun alias lebih lambat yaitu usia 18 tahun. Menstruasi mau berhenti dengan sendirinya dengan saat wanita sudah berusia 40-50 tahun, yg dikenal dengan istilah menopause.

Setelah mengalami menstruasi biasanya terlihat perubahan fisik seorang wanita seperti dengan pinggul beserta payudaranya.

B. Siklus Menstruasi / Haid 

Siklus menstruasi bervariasi dengan tiap wanita beserta hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari beserta hanya 10-15% yg memiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yg tidak teratur beserta hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi hari dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yg kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.

Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hingga 400.000 telur yg belum matang/folikel. Normalnya, hanya satu alias beberapa sel telur yg tumbuh setiap periode menstruasi beserta sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut agak matang maka sel telur tersebut mau dilepaskan dari ovarium beserta kemudian berjalan menuju tuba fallopi untuk kemudian dibuah, yg disebut ovulasi.

Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan hormon yg disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur tersebut tumbuh didalam ovarium. Salah satu alias beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada sel telur lainnya beserta menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yg disebut estrogen yg dilepaskan kedalam aliran darah.

Hormon estrogen beserta hormone FSH membantu sel telur yg dominan tersebut tumbuh beserta kemudian memberi signal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yg lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim. Ketika sel telur agak matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yg disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah banyak beserta memicu terjadinya pelepasan sel telur yg agak matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika dengan saat ini, sperma masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yg besar untuk dibuahi. Sel telur yg agak dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim beserta dengan akhirnya “menanamkan diri” didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut mau membelah diri beserta memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG). Hormon tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel telur yg agak dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium mau meluruh beserta terjadilah proses menstruasi.

Fase-fase dalam siklus menstruasi
 
Fase-fase dalam sikus menstruasi sama dengan hasil kerjasama yg sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, beserta uterus.

Fase-fase tersebut adalah :

a)  Fase menstruasi alias deskuamasi

Fase menstruasi ini terjadi seumpama ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen beserta progesteron. Turunnya kadar esterogen beserta progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yg disertai robek beserta luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yg keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 ml.

b) Fase pasca menstruasi alias fase regenerasi

Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi beserta berlangsung selama ± 4 hari.

c) Fase intermenstum alias fase proliferasi

Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yg dikeluarkan hipotalamus mau memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel beserta merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yg bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam dengan vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.Setelah luka sembuh, mau terjadi penebalan dengan sendometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.

Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
  • Fase proliferasi dini, terjadi dengan hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini angsal dikenali dari epitel permukaan yg tipis beserta adanya regenerasi epitel.
  • Fase proliferasi madya, terjadi dengan hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi beserta angsal dikenali dari epitel permukaan yg berbentuk torak yg tinggi.
  • Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini angsal dikenali dari permukaan yg tidak rata beserta dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi alias fase sekresi

Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok beserta mengeluarkan getah yg makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen beserta kapur yg diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yg dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
  • Fase sekresi dini, dengan fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
  • Fase sekresi lanjut, dengan fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang beserta menjadi lebih berkelok-kelok beserta sekresi mulai mengeluarkan getah yg mengandung glikogen beserta lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yg ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi. 

Disamping itu dalam siklus menstruasi hormone sangat berpengaruh diantaranya adalah yg dihasilkan gonadotropin hipofisis yaitu :
  1. Luteinizing Hormon (LH) yg dikeluarkan oleh hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH. LH merupakan glikoprotein yg dihasilkan oleh sel-sel asidofilik (afinitas terhadap asam), bersama dengan FSH berfungsi mematangkan folikel beserta sel telur, serta merangsang terjadinya ovulasi. Folikel yg melepaskan ovum selama ovulasi disebut korpus rubrum yg disusun oleh sel-sel lutein beserta disebut korpus luteum.
  1. Folikel Stimulating Hormon (FSH) yg dikeluarkan oleh hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merupakan glikoprotein yg dihasilkan oleh sel-sel basofilik (afinitas terhadap basa). Hormon ini mempengaruhi ovarium sehingga angsal berkembang beserta berfungsi dengan saat pubertas. FSH mengembangkan folikel sprimer yg mengandung oosit primer beserta keadaan padat (solid) tersebut menjadi folikel yg menghasilkan estrogen.
  1. Prolaktin Releasing Hormon (PRH) yg menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.Berbeda dengan LH beserta FSH, prolaktin terdiri dari satu rantai peptida dengan 198 asam amino, beserta sama sekali tidak mengandung karbohidrat. Secara pilogenetis, prolaktin adalah suatu hormon yg sangat tua serta memiliki susunan yg sama dengan hormon pertumbuhan (Growth hormone, Somatogotropic hormone, TSH, Somatotropin). Secara sinergis dengan estradia, prolaktin mempengaruhi payudara beserta laktasi, serta berperan dengan pembentukan beserta fungsi korpus luteum
C. Gangguan / Kelainan Menstruasi

Gangguan beserta kelainan menstruasi ada beberapa macam, yaitu :

1. NYERI HAID (DISMENORRHOE)

Pada saat menstruasi perempuan kadang mengalami nyeri. Sifat beserta tingkat nyeri bervariasi, tergantung dari ambang batas sakit perempuan tersebut masing-masing. Rasa nyeri yg berlebihan disebut dismenorrhoe.
Nyeri haid ada 2 macam:
  • Primer, timbul dari haid pertama beserta mau hilan g sendiri dengan berjalannya waktu, hal ini disebabkan oleh kestabilan hormon dalam tubuh alias posisi rahim setelah berkawin beserta melahirkan. Gejala ini tidak membahayakan. Gejala ini bisa timbul berlebihan karena dipengaruhi faktor psikis beserta fisik (ketahanan tubuh)
  • Sekunder, biasanya baru menjungkar kemudian, yaitu seumpama ada penyakit alias kelainan menetap, seperti infeksi rahim, kista, tumor alias kelainan kedudukan rahim.
2.SINDROM PRAMENSTRUASI (Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT)
Adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yg berhubungan dengan siklus saat haid beserta ovulasi.
Penyebab
  • Tidak seimbang antara hormon estrogen beserta progesteron, antara lain defisiensi progesteron
  • Perbedaan genetik dengan sensitivitas reseptor beserta sistem pembawa pesan yg menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel
  • Gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial
  • PMT lebih sederhana terjadi dengan wanita yg lebih peka terhadap efek siklus hormon ovarium yg normal
Kunjungan pasien ke klinik
a. Gejala pramenstrual fisiologis
  • Hanya terjadi dengan fase luteal
  • Hilang total saat menstruasi
  • Tidak berat beserta tidak mengganggu fungsi normal
b. Sindrom pramenstruasi
  • Hanya dengan fase luteal siklus menstruasi
  • Hilang total saat menstruasi
  • Gejala berat menimbulkan efek besar dengan fungsi normal beserta hubungan  antar pribadi
c. Eksaserbasi penyakit medis dengan premenstruasi
d. Eksaserbasi penyakit psikologis dengan pramenstruasi
e. PMT yg sudah ada beserta penyakit psikologis yg mendasari
  • Sulit dibedakan
  • Gejala mereda dengan menstruasi tetapi hanya sampai ke tingkat penyakit yg mendasari
f. Penyakit psikologis nonsiklis
  • Gejala mirip PMT, tetapi tidak mereda sampai akhir menstruasi
  • Perlu diagnosis alternatif, antara lain gangguan kepribadian, depresi, penyalahgunaan obat-obatan beserta lain-lain.
Gejala
  • Gejala psikologis yg khas, iritabilitas agresi, ketegangan, depresi, mood berubah-ubah, perasaan lepas kendali, emosi yg labil
  • Rasa malas beserta sederhana lelah
  • Nafsu makan meningkat, BB bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yg banyak
  • Gejala fisik yg sering adalah pembengkakan beserta nyeri dengan payudara, dismenorrhoe (kram perut), sakit kepala, sakit pinggang, pegal-pegal, pingsan
  • Paling sering menyebabkan distress adalah gejala psikologis
Faktor yg meningkatkan resiko PMT
  • Wanita yg pernah melahirkan
  • Status perkawinan
  • Usia
  • Stress
  • Diet
  • Kekurangan zat gizi
Tipe beserta gejala PMT, menurut Dr. Guy E. Abraham
  1. PMT tipe A (anxiety), ditandai dengan adanya rasa cemas, labil, sensitif beserta rasa tegang
  1. PMT tipe H (hyperhidration), gejala ditandai pembengkakan, perut kembung, nyeri dengan payudara, peningkatan BB
  1. PMT tipe C (craving), ditandai dengan rasa lapar, ingin mengkonsumsi makanan yg manis beserta berkarbohidrat
  1. PMT tipe D (depretion), ditandai rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa
Waktu
  • Pada fase luteal siklus menstruasi beserta reda dengan akhir menstruasi
  • Adapula gejala yg timbul beberapa hari segera sebelum menstruasi alias sejak ovulasi langsung melalui fase luteal sampai akhir menstruasi
Dampak
  • Psikososial (berkurang kinerja, masalah perkawinan, bunuh diri, pembunuhan, pemukulan anak)
  • Kelainan medis(masalah perilaku, migrain, epilepsi, asma)
Kriteria diagnosis
  • Terjadi dengan fase luteal
  • Menimbulkan dampak besar dengan fungsi normal
  • Menghilang dengan akhir menstruasi
Pengobatan
Tujuan
  • Memperbaiki anomali neuroendokrin
  • Menekan pemicu di ovarium
Hal-hal yg perlu dilakukan saat mengalami PMT
  • Mengurangi makanan bergaram, berupa tepung, gula, kafein beserta coklat
  • Meningkatkan makanan tinggi kalsium beserta vitamin C seminggu sebelum menstruasi
  • Konsumsi makanan berserat beserta banyak minum air putih
  • Jika darah yg kelauar banyak, memperbanyak makanan yg emngandung zat besi
Hal-hal yg dilakukan untuk mengatasi sakit/kram perut saat menstruasi
  • Kompres dengan botol berbahaya dengan bagian yg terasa sakit
  • Mandi air hangat, sebagai aroma terapi menenangkan diri
  • Minum-minuman hangat yg mengandung kalsium tinggi
  • Menggosok perut alias pinggang yg sakit
  • Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah beserta relaksasi
  • Tarik nafas dalam-dalam untuk relaksasi
  • Minum analgetik/obat-obatan yg dinajurkan petugas kesehatan
Pertimbangan dengan terapi
  • Usia pasien beserta keinginan untuk hamil dalam waktu dekat alias lama (apakah mememrlukan kontrasepsi, pendekatan yg bersifat kontraseptif ataukah angsal dilakukan histerektomi?)
  • Beratnya gejala (apakah memerlukan tindakan invasif?)
  • Wanita mungkin hanya menerima metode non hormon, psikotropik, bedah
  • Sifat gejala
  1. SSRI (selevtive serotonin re-uptake inhibitor), efektif untuk gejala psikologis juga somatik
  1. Gejala payudara (evening primrose oil, danazol fase luteal, bromokriptin)
  1. Nyeri (anti inflamasi non steroid)
  1. Gejala somatik terutama kembung berespon terhadap spironolakton
Pendekatan terapi
Terapi non hormon
  • Anjuran untuk sering mengkonsumsi karbohidrat, tidak ditunjang oleh percobaan
  • Pemberian B6
  • Evening primrose oil (untuk gejala dengan payudara)
  • Mineral (Ca beserta Mg) mungkin bermanfaat
  • Terapi alternatif (olahraga beserta relaksasi)
  • Psikoterapi
  • Obat psikotropik
  • Diuretik (spironolakton)
  • Inhibitor Pg (asam mefenamat beserta natrium naproksen)
Terapi hormon
  • Progesteron/progestogen
  • Estrogen
  • Danazol
  • Analog agonis GnRH
  • Bromokriptin
  • Pil kontrasepsi oral
Pendekatan bedah
  • Histerektomi
  • Ooforektomi
3. AMENORRHOE

Yaitu tidak mendapatkan haid sama sekali

Penyebab :
  • Hymen imperforate, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. Keluhan dengan kejadian ini biasanya mengeluh sakit perut tiap bulan. Hal ini bisa diatasi dengan operasi
  • Menstruasi anovulatiore, yaitu rangsangan hormon-hormon yg tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid/hanya sedikit. Pengobatannya dengan terapi hormon
  • Amenorrhoe sekunder, yaitu biasanya dengan wanita yg pernah menstruasi sebelumnya. Penyebab amenorrhoe sekunder ini karena hipotensi, anemia, infeksi alias kelemahan kondisi tubuh secara umum, stress psikologis.
4. DARAH HAID YANG BANYAK

Ditandai dengan siklus menstruasi yg tidak teratur. Gangguan ini angsal disebabkan oleh infeksi penyakit kelamin, komplikasi dengan kehamilan, penyakit kronis, trauma, konsumsi obat-obatan tertentu, adanya gangguan hormon alias kanker.

Tindakan-tindakan yg dilakukan
  • Pemeriksaan fisik terhadap kelenjar tiroid, hati beserta vagina
  • Pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan darah, tes kehamilan, fungsi tiroid beserta fungsi hati alias pemeriksaan hormonal
Pengobatan
  • Pemberian suplementasi zat besi beserta antiprostaglandin selama haid
  • Pemberian asam folat
  • Pemberian anti koagulan (pembekuan darah) untuk mengatasi terjadinya anemia karena pengeluaran darah yg berlebihan.

Sumber-sumber :
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Kesehatan/Haid/hal2.htm 
https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/fase-dalam-siklus-menstruasi/ 
https://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/24/macam-macam-gangguan-menstruasi/

No comments:

Post a Comment