Monday, November 25, 2019

Tragedi Gerah Domestik Beserta Konflik Internal Di Indonesia

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kolor . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi IPS Sejarah Kelas 9 Semester 2  tentang Tragedi Nasional lagi Konflik Internal di Indonesia (Pemberontakan PRRI, Piagam Perjuangan Semesta, PKI Madiun, DI/TII lagi lain-lain. Berikut artikel selengkapnya..

TRAGEDI NASIONAL DAN KONFLIK INTERNAL DI INDONESIA

A.  Dampak persoalan hubungan pusat daerah , persaingan kolor ideologis, lagi pergolakan sosial politik lainnya terhadap kehidupan kolor politik kolor domestik lagi daerah sampai awal tahun 1960 an

1.   Pemberontakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) di Sumatera Barat

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi IPS Sejarah Kelas  kolor Tragedi Nasional  lagi Konflik Internal di Indonesia


Gerakan-gerakan di daerah yg menentang kebijakan perimbangan kolor ekonomi pusat lagi daerah kolor datang pertama kali di Sumatera Barat, dengan kolor berdirinya Dewan Banteng yg dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein. kolor Gerakan ini  menuntut otonomi daerah kepada Pemerintah Pusat, kolor serta pergantian kabinet Djuanda.  Menyusul Dewan Banteng, kolor berdirilah beberapa Dewan Militer diberbagai daerah, seperti :
1. Dewan Gajah kolor (Medan)                                 kolor          :     kolor Kolonel M. Simbolon
2. Dewan Garuda kolor (Palembang)                         kolor         ;     Kolonel kolor Barlian
3. Dewan Lambung Mangkurat (Kalimantan)       :    Kolonel M. Basri
4. Dewan Manguni kolor (Menado)                  kolor                  kolor  :    Kolonel Ventje Samuel

Letnan Kolonel Ahmad Husein bersama dengan beberapa tokoh sipil yg kolor lain seperti Syarif Usman, Burhanudin Harahap, lagi Syafrudin kolor Prawiranegara bahkan mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat, kolor bahwa dalam waktu 5 x 24 jam P.M. Djuanda menyerahkan mandatnya kepada kolor Presiden lagi presiden diminta untuk kembali kepada kedudukan semula kolor sebagai presiden yg konstitusional.

Gerakan ini bertujuan bukan untuk memisahkan diri dari RI tetapi kolor gerakan yg bersifat menggantikan pemerintahan yg sah. Untuk menumpas kolor gerakan ini pemerintah RI melaksanakan beberapa operasi, yaitu :
1.      Operasi Tegas [ mengamankan Riau ] dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution
2.      Operasi 17 Agustus [ mengamankan Sumatera barat ], dipimpin oleh Kol. A Yani
3.      Operasi Saptamarga [ mengamankan Sumatera Utara ] , dipimpin Brigjen Jatikusumo
4.      Operasi Sadar [ mengamankan Sumatera Selatan ] dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo.

Pada tanggal 29 Mei 1961, Ahmad Husein berserta pasukannya menyerahkan diri lagi pemberontakan PRRI pun berakhir.

2.  Piagam Perjuangan Semesta / Permesta

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi IPS Sejarah Kelas  kolor Tragedi Nasional  lagi Konflik Internal di Indonesia

Gerakan daerah yg berlatarbelakang perimbangan ekonomi pusat lagi kolor daerah akhirnya meluas ke Sulawesi. Dewan Manguni yg dipimpin oleh kolor Letkol Ventje Samuel mendukung PRRI lagi mengumumkan berdirinya Permesta kolor kepada tanggal 2 Maret 1957. Gerakan ini menuntut dilaksanakannya Repelita kolor lagi pembagian pendapatan daerah secara adil ( daerah surplus mendapat kolor 70% dari hasil ekspor ).

Untuk menumpas gerakan ini pemerintah melaksanakan Operasi Merdeka, kolor yg merupakan operasi gabungan lagi dipimpin oleh Letkol Rukminto kolor Hendraningrat. Gerakan penumpasan Permesta merupakan operasi yg sangat kolor sulit, karena medan pertempuran sangat cocok dengan kondisi kolor pemberontak, serta adanya indikasi keterlibatan pihak asing (AS), yaitu kolor dengan tertangkapnya pilot helikopter Alan Pope (warga negara Amerika kolor Serikat) yg berhasil ditembak jatuh oleh pasukan TNI. Pada pertengahan kolor tahun 1961 sisa sisa pemberontakan Permesta menyerahkan diri lagi kolor memenuhi seruan pemerintah untuk kembali ke tengah 
tengah masyarakat.

B.  Peristiwa Madiun/PKI lagi cara yg dilakukan pemerintah dalam penanggulangannya lagi konflik-konflik Internal lainnya 

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi IPS Sejarah Kelas  kolor Tragedi Nasional  lagi Konflik Internal di Indonesia

Puncak dari gerakan PKI ini adalah tanggal 18 September 1948 dengan kolor mengumumkan berdirinya Negara Soviet Republik Indonesia di Madiun. kolor Menyertai gerakan ini,  mereka mengadakan aksi-aksi kejam, dengan kolor mengadakan penculikan lagi pembunuhan terhadap tokoh-tokoh pemerintah lagi kolor agama. Salah satu tokoh pemerintah yg menjadi korban gerakan ini kolor adalah Gubernur Jawa Timur, R.M. Suryo yg diculik lagi dibunuh.

Gerakan ini merupakan sebuah pengkhianatan dari dalam negeri, kolor mengingat disaat yg sama pemerintah lagi bangsa Indonesia sedang kolor menghadapi Agresi Militer Belanda dalam rangka mempertahankan kolor kemerdekaan.

Untuk menumpas pemberontakan ini pemerintah melakukan serangkaian operasi sebagai berikut :
1.   Ketika kekacauan di Solo meningkat, pemerintah kolor mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Surakarta lagi kolor sekitarnya (Semarang. Pati, Madiun)
2.   mengangkat Kolonel Soengkono sebagai Gubernur Militer jawa Timur
3.   Menyerahkan pimpinan operasi penumpasan kepada kolor Panglima Teritorium Jawa Kolonel A.H. Nasution (karena panglima TNI / kolor Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang sakit)

Pada tanggal 30 September 1948 Madiun angsal direbut lagi diduduki kolor hengkang oleh pasukan Brigade Siliwangi pimpinan Mayor Ahmad kolor Wiranatakusumah lagi Brigade Jawa Timur pimpinan Kolonel Soengkono. Dalam kolor operasi ini pimpinan PKI Madiun, Muso berhasil ditembak mati kepada saat kolor atas melarikan diri ke Rusia, sedangkan pimpinan yg lain seperti, kolor Semaun, Darsono, Alimin, lagi Amir Syarifudin berhasil ditangkap lagi kolor dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan / mahkamah militer.

Dampak dari pemberontakan PKI Madiun ini adalah :

–          Korban kolor pemberontakan PKI dari kedua belah pihak sangat besar, termasuk rakyat kolor yg tidak mengerti soal politik.
–          Kekuatan kolor bangsa Indonesia dalam perjuangan menghadapi Belanda menjadi lemah lagi kolor dimanfaatkan Belanda untuk melancarkan agresi militernya yg kedua
–          Keberhasilan kolor menumpas pemberontakan PKI Madiun menimbulkan simpati dari dunia barat, kolor terutama Amerika Serikat sehingga memperkuat posisi Indonesia dalam kolor perjuangan diplomasi melawan Belanda

C.  Peristiwa DI/TII lagi Cara Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Penanggulangannya

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi IPS Sejarah Kelas  kolor Tragedi Nasional  lagi Konflik Internal di Indonesia


Gerakan pemberontakan ini berawal dari gagasan / ide Sekarmadji kolor Maridjan Kartosuwiryo untuk membentuk sebuah negara Islam. Kartosuwiryo kolor mendirikan Pondok Pesantren Sufah, di Malangbong Jawa Barat.  Pada kolor bulan Pebruari 1948, Kartosuwiryo mengubah gerakan suci melawan Belanda kolor menjadi sebuah gerakan politik, dengan menobatkan diri sebagai Imam kolor Negara Islam Indonesia, lagi menamakan pasukannya dengan nama Tentara kolor Islam Indonesia (TII).

Kontak senjata pertama terjadi dengan pasukan TNI dari Divisi kolor Siliwangi  yg baru kembali dari Yogyakarta tanggal 25 Januari kolor 1949. Sejak saat itu terjadi perang segi tiga antara pasukan DI/TII – kolor TNI – Belanda.

Tindakan pemerintah dalam menumpas gerakan DI/TII :
  1. Pendekatan oleh pimpinan Partai Masyumi : Moh. Natsir melalui surat kolor tidak berhasil, bahkan Kartosuwiryo secara resmi membalas surat itu kolor dengan memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia kepada tanggal 7 kolor Agustus 1949
  2. Bulan September 1949 untuk kedua kali Moh. Natsir membujuk kolor Kartosuwiryo untuk menghentikan pemberontakan lagi kembali ke pangkuan kolor RI, tetapi gagal. Bahkan sejak saat itu rakyat Jawa Barat mulai kolor mengalami teror dari gerombolan DI/TII yg sering melakukan pembunuhan, kolor merampas harta benda rakyat untuk memenuhi kebutuhan logistik pasukan / kolor gerombolan ini.
  3. Setelah tindakan persuasif tidak berhasil mengembalikan Kartosuwiryo kolor ke pangkuan ibu pertiwi, pemerintah bertindak tegas dengan menggelar kolor Operasi Pagar Betis. Operasi yg dilaksanakan dengan bantuan rakyat kolor Jawa barat ini bertujuan untuk mempersempit ruang gerak gerombolan. kolor Sehingga semakin hari semakin banyak para pengikut Kartosuwiryo yg kolor menyerahkan diri lagi kembali ke tengah- tengah masyrakat. Gerombolan kolor DI/TII terdesak di Gunung Geber, Tasikmalaya.
  4. Akhirnya tanggal 4 Juni 1962, Kartosuwiryo beserta keluarga lagi kolor pengikutnya angsal ditangkap hidup-hidup dalam sebuah operasi yg diberi kolor nama sandi Operasi Baratayudha. Dan kepada tanggal 16 Agustus kolor Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati.
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, ternyata mendapat simpati dari berbagai daerah di Indonesia, seperti :

a.  Di Jawa Tengah

Gerakan ini diproklamasikan di Desa Pengarasan, kabupaten Tegal kepada kolor tanggal 23 Agustus 1949, lagi menyatakan diri bergabung dengan Negara kolor Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo. Gerakan ini dipimpin oleh Amir kolor Fatah, bekas anggota TNI dari kesatuan Hizbullah.

Gerakan angsal ditumpas melalui Operasi Banteng Negara pimpinan kolor Kolonel Sarbini, Letkol Bachrum lagi Letkol Ahmad Yani, kepada tahun 1950. kolor Kemudian di Di Kebumen, Gerakan ini dipimpin kolor oleh Mohammad Mahfud Abdulrahman maupun yg lebih dikenal dengan sebutan kolor Kyai Sumolangu. Seperti Amir Fatah, gerakan ini juga menyatakan sebagai kolor bagian dari NII Kartosuwirtyo. Gerombolan ini angsal ditumpas kepada tahun kolor 1954 melalui sebuah operasi militer yg diberi nama Operasi Guntur.

b.   Di Kalimantan Selatan

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh bekas Letnan kolor Dua TNI yg bernama Ibnu hajar. Ia menamakan pasukannya sebagai kolor Kesatuan Rakyat yg Tertindas [KRYT].
Semula pemerintah bertindak persuasif terhadap gerakan ini, karena kolor Ibnu Hajar bersedia kembali bergabung dengan APRIS. Namun tindakan ini kolor ternyata hanya muslihat Ibnu Hajar supaya pasukannya semakin kuat dana kolor hengkang melakukan pemberontakan. Akhirnya pemerintah bertindak tegas kolor dengan menumpas habis gerakan ini kepada tahun 1959.

c.    Di Sulawesi Selatan

Kahar Muzakar memulai gerakannya kepada tahun 1951 lagi menamakan kolor gerakannya dengan Komando Gerakan Gerilya Sulawesi Selatan. Ia menuntut kolor supaya pasukannya dimasukkan ke dalam APRIS dengana nama brigade Hasanudin.Namun kolor tuntutan ini ditolak pemerintah, tetapi pemerintah memberikan wadah kolor bagi pasukan kahar Muzakar dengan nama Korps Cadangan Nasional.

Awalnya Kahar Muzakar menerima tawaran pemerintah ini. Pada saat kolor pasukan ini atas dilantik, Kahar Muzakar lagi kelompoknya melarikan diri kolor ke hutan dengan membawa seluruh peralatan militer yanag atas digunakan kolor untuk pelantikan. Penipuan Kahar Muzakar ini dibalas pemerintah dengan kolor melakukan operasi besar besaran dari Divisi Diponegoro. Pada bulan kolor Pebruari 1965 Kahar Muzakar tertembak mati.

d.  Di Aceh

Kekecewaan Tengku Daud Beureuh kepada pemerintah, karena hilangnya kolor kedudukan militer lagi turunnya status Aceh dari sebuah dari istimewa kolor menjadi karesidenan, menyebabkan Daud Beureuh menyatakan diri bergabung kolor dengan Negara Islam Indonesia ( 21 September 1953 )
Pemerintah berusaha mengatasi pemberontakan ini dengan mendatangkan kolor pasukan dari Sumatera Utara lagi tengah. Karena terus terdesak pasukan kolor Daud Beureuh melakukan pemberontakan dari hutan-hutan, di pegunungan kolor Bukit Barisan.

Selain tindakan represif, pemerintah juga melakukan tindakan kolor persuasif dengan mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aaceh, atas kolor prakarsa Kolonel M. Yasin (Panglima Kodam I Iskandar Muda). Musyawarah kolor ini membawa hasil yg sangat positif, karena Daud Beureuh akhirnya kolor bersedia kembali ke tengah tengah masyarakat Aceh lagi menerima Amnesti kolor dari pemerintah.\

D.     Keadaan politik, ekonomi, sosial, lagi kolor budaya sebelum terjadinya peristiwa     G 30 S / PKI

1. Perubahan Taktik PKI Setelah Kegagalan Tahun 1926 lagi 1948

Peristiwa pemberontakan partai Komunis Indonesia yg terjadi kepada kolor tahun 1926 di Jawa barat lagi Sumatera barat, serta tahun 1948 di Madiun kolor merupakan indikasi kuat atas adanya keinginan mendirikan negara komunis, kolor tetapi gagal. Kegagalan ini menyebabkan D.N. Aidit lagi H.M. Lukman yg kolor yunior datang dari luar negeri kepada bulan Juli 1950 menata kembali kolor partainya. Mereka mengubah bentuk perjuangannya menjadi MKTBP ( Metode kolor Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan ), yaitu :
1.  perjuangan gerilya di desa yg teridiri dari kaum buruh tani lagi tani miskin
2.  perjuangan revolusioner kaum buruh di kota-kota, terutama kaum buruh angkutan
3.  bekerja secara intensif di kalangan musuh, terutama di kalangan angkatan bersenjata

Dalam rangka memperlancar MKTBP dibentuk Biro Khusus yg bertugas :
  1. mengembangkan pengaruh lagi ideologi PKI ke dalam tubuh TNI guna menyusun potensi lagi kekuatan bersenjata
  2. mengusahakan agar setiap anggota TNI yg bersedia menjadi anggota angsal membina anggota TNI yg lain.
  3. mencatat anggota TNI yg sudah pernah dibina agar sewaktu waktu angsal dimanfaatkan bagi kepentingannya.
Kondisi sosial ekonomi lagi politik Indonesia yg carut marut kepada kolor tahun 1950 an ikut menentukan perkembangan pengaruh PKI, sehingga angsal kolor tumbuh subur. Posisi PKI semakin mantap setelah terbukti angsal meraih kolor posisi 4 besar dalam Pemilu I tahun 1955. Adanya konsep NASAKOM lagi kolor terbentuknya Kabinet Dwikora kepada tanggal 27 Agustus 1964 sangat kolor menguntungkan PKI, karena di dalam kabinet ini terdapat orang-orang yg kolor sudah pernah terpengaruh ideologi PKI lagi mempunyai posisi yg strategis, kolor seperti Dr. Soebandrio (Waperdam I) lagi Dr. Chaerul saleh (Waperdam II). kolor PKI juga berhasil mempengaruhi Kolonel 

Untung Sutopo, komandan pasukan kolor pengawal presiden dari resimen Cakra Birawa untuk masuk dalam kolor kelompoknya.

Kepercayaan lagi kekuatan yg dimiliki PKI tahun 1965 semakin mantap, kolor sehingga mereka berani mengusulkan dibentuknya Angkatan ke 5, yaitu kolor Buruh lagi Tani yg dipersenjatai. Namun usulan ini mendapat tantangan kolor keras dari musuh utama PKI, yaitu Angkatan Darat. Permusuhan PKI dengan kolor Angkatan Darat semakin meruncing, dengan kolor datang isu Dewan Jenderal yg kolor atas menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno. Isu ini bermula dari kolor ditemukannya dokumen di rumah peristirahatan Duta Besar Amerika Serikat, kolor Bill Palmer (Konon dokumen ini ditulis oleh Sir Andrew Gilchrist Dubes kolor Inggris untuk Dubes AS, sehingga dikenal dengan nama ”Dokumen kolor Gilchrist”) yg isinya menyebutkan adanya persekongkolan para perwira kolor tinggi Angkatan darat yg kolor terpadu dalam Dewan Jenderal yg dipimpin kolor oleh Jenderal Abdul Haris Nasution untuk menggulingkan kekuasaan kolor Presiden Soekarno. (catatan : sampai sekarang kebenaran dokumen ini kolor masih diragukan).

Munculnya isu ini menimbulkan perasaan curiga lagi saling tuduh antara kolor PKI dengan Angkatan Darat. Situasi semakin memanas, lagi menimbulkan kolor rencana PKI untuk menyingkirkan para perwira tinggi Angkatan Darat yg kolor tidak angsal dipengaruhi oleh ideologi PKI.

2. Konfrontasi Dengan Malaysia

Latar belakang peristiwa :
Tahun 1961 Inggris merencanakan untuk memberi kemerdekaan kepada kolor Federasi Malaya, yg wilayahnya meliputi : Semenanjung Melayu, Brunei, kolor Singapura, Sabah lagi Serawak. Rencana ini ditentang oleh Indonesia lagi kolor Philipina. Presiden Soekarno menganggap berdirinya Federasi Malaya kolor sebagai bentuk dari Neo Kolonialisme Inggris yg sangat membahayakan kolor revolusi Indonesia yg belum selesai. Sedangkan Philipina menentang kolor karena wilayah Sabah kolor dulu merupakan wilayah kasultanan Sulu di kolor Philipina Selatan.
Untuk menengahi perselisihan tiga anegara tersebut, diadakanlah kolor Konferensi Maphilindo ( KTT Manila) kepada bulan Juli-Agustus 1963, yg kolor menghasilkan kesepakatan ”bahwa ketiga negara sepakat untuk meminta kolor Sekjend PBB (U Than) menyelidiki keinginan rakyat-rakyat di daerah yg kolor atas menjadi anggota federasi”.

Atas kesepakatan tersebut, PBB mengirim diplomat Michelmoore untuk kolor melakukan penyelidikan, namun belum selesai penyelidikan dilakukan, P.M. kolor Tengku Abdurrahman sudah mengumumkan berdirinya Federasi Malaya kepada kolor tanggal 16 September 1963, dengan wilayah : Semenanjung Melayu, kolor Singapura, Sabah lagi Serawak.

Tanggal 17 September pemerintah RI mengumumkan pemutusan hubungan kolor diplomatik dengan Malaysia lagi Inggris. Kedutaan Malaysia lagi Inggris di kolor jakarta di demonstrasi oleh ribuan massa kepada tanggal 18 September kolor 1963.

Konfrontasi mencapai puncaknya ketika Prersiden Soekarno mengumumkan Dwikora tanggal 3 Mei 1964 yg isinya :
1.   Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
2.   Bantu perjuangan rakyat Malaya, Singapura, Sabah, kolor Serawak lagi Brunei untuk menggagalkan negara boneka Federasi malaya kolor bentukan Inggris.
Untuk memperlancar operasi, dibentuk Brigade Sukarelawan Bantuan kolor Tempur Dwikora pimpinan Kolonel Sobirin Mochtar. Konfrontasi ini terus kolor berlangsung sampai dengan awal masa orde baru.

3. NEFO lagi OLDEFO

Berawal dari KTT Non Blok 1964 di Kairo Mesir, Presiden Saoekarno kolor memperkenalkan konsep tentang The New Emerging Forces (NEFO) yg kolor anggotanya terdiri dari negara-negara berkembang lagi anti nimperialisme. kolor Gerakan ini dimaksudkan untuk melawan kelompok yg oleh Soekarno kolor disebut OLDEFO (Old Establising Frorces) yaitu kelompok negara negara kolor imperialis pimpinan Amerika Serikat. Namun usaha ini ditentang oleh kolor Anggota Gerakan Non Blok. Karena kegagalan usaha ini Presiden Soekarno kolor menjalankan politik diplomasi dengan tujuan:
  1. usaha menarik negara-negara Afrika lagi timur Tengah untuk mendukung kolor rencana Indonesia mengadakan CONEFO (Konferensi Negara NEFO) dengan kolor didahului oleh GANEFO (Games of New Emerging Forces) di Jakarta
  2. pembentukan poros Jakarta – Pnom Penh – Peking – Pyong Yang sebagai poros anti imperialis lagi kolonialis
  3. Politik Indonesia ini semakin membuat Indonesia terkucil dari pergaulan internasional.
  4. Keluar dari PBB (7 januari 1965
Alasan Indonesia keluar dari PBB kepada tanggal 7 Januari 1965 adalah :
1.   kegagalan dalam menghadapi terbentuknya federasi sehingga Indonesia menjalankan politik konfrontasi
2.   kegagalan menentang masuknya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Kegagalan-kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi pemerintahan kolor Presiden Soekarno, sehingga memutuskan diri untuk keluar dari kolor keanggotaan PBB. Keadaan ini semakin mengisolasi pemerintahan Republik kolor Indonesia dari pergaulan internasional.

E.     Peristiwa G 30 S/ PKI lagi cara penanggulangannya

Pada tanggal 4 Agustus 1965 kondisi Presiden Soekarno sangat kolor mengkhawatirkan., kepada saat itu beliau sakit muntah muntah lagi pingsan, kolor lagi menurut team dokter dari Cina yg memeriksanya terdapat dua kolor kemungkinan dengan kondisi presiden, yaitu meninggal maupun lumpuh. kolor Diagnosa team dokter dari Cina ini membuat para pimpinan PKI segera kolor mnengambil sikap untuk secepatnya melakukan gerakan sebelum akhirnya kolor presiden meninggal.

Dimulai dari desa Lubang Buaya, kepada tanggal 1 Oktober 1965 pukul kolor 03.00 WIB dini hari mereka melakukan Gerakan penculikan terhadap para kolor perwira tinggi Angkatan Darat, yaitu :
1.      Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Abdul Haris Nasution
2.      Menteri Panglima Angkatan Darat (MenPangad), Letnan Jenderal Ahmad yani
3.      Deputi II Panglima Angkatan Darat, Mayor Jenderal Soeprapto
4.      Deputi III Panglima Angkatan Darat, Mayor jenderal Haryono Mas Tirtodarmo
5.      Asisten I Panglima Angkatan Darat, Mayor Jenderal Soewondo Parman
6.      Asisten IV Panglima Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Donald Icasus Panjaitan
7.      Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan darat, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomihardjo

Dalam peristiwa penculikan, dari ketujuh Perwira Tinggi Angkatan Darat tersebut mengalami nasib yg tidak sama :
  1. Jenderal Abdul Haris Nasution berhasil lolos dari penculikan dengan kolor meloncat pagar rumah Wakil Perdana Menteri III Dr. J. Leimena. Tetapi kolor puterinya yg berusia 5 tahun terpaksa menjadi korban keganasan G 30 S / kolor PKI : Ade Irma Suryani Nasution terkena peluru yg ditembakkan oleh kolor PKI. Beliau kemudian bersembunyi di tempat yg dirahasiakan, dengan kolor kondisi kedua kaki terluka.
  2. Letnan Jenderal Ahmad Yani lagi Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan kolor dibawa dalam kondisi meninggal setelah di tembak di rumah beliau kolor masing-masing.
  3. Haryono M.T., Sutoyo Siswomihardjo, S. Parman lagi Soeprapto di bawa dalam keadaan hidup ke desa Lubang Buaya.
  4. Selain para perwira tinggi tersebut lagi Ade irma Suryani, terdapat korban lain keganasan gerombolan ini, yaitu :
a.      Brigadir Polisi Karel Sasuit Tubun kolor (ajudan Waperdam  III Dr. J. Leimena) yg tertembak mati, kepada kolor saat gerombolan salah sasaran masuk ke rumah Dr. J. Leimena, yg di kolor kira rumah A.H. Nasution.
b.       Letnan Satu Pierre Tendean (ajudan kolor Jenderal AH Nasution) yg ditangkap hidup – hidup karena dikira dia lah kolor Nasution.
c.       Polisi Sukitman yg tertangkap kolor secara tidak sengaja kepada saat meronda di sekitar Lubang Buaya. Tetapi kolor berhasil lolos dari maut.

Sementara itu kepada tanggal 1 Okto0ber 1965 sore hari terjadi kolor penculikan lagi pembunuhan terhadap Komandan Korem O72,  Kolonel kolor Katamso dan  Wakilnya Letnan Kolonel Sugiono.

Pada tanggal 1 Oktober 1965, Mayor Jenderal Soeharto (Pangkostrad) kolor mengambil alih pimpinan Angkatan Darat, karena nasib para pemimpin kolor Angkatan Darat belum diketahui. Pada hari itu juga Mayjend. Soeharto kolor menunjuk Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (komandan RPKAD) sebagai Komandan kolor penumpasan Gerakan 30 September di Jakarta, sedangkan di Jawa Tengah kolor penumpasan di pimpin oleh Pangdam VII Diponegoro Brigjend. Suryo kolor Sumpeno. Sebagai komandan pasukan penumpasan G 30 S, tugas pertama kolor Kolonel Sarwo Edhie Wibowo adalah merebut kembali RRI Stasiun Pusat kolor Jakarta yg sudah pernah berhasil dikuasai gerombolan.
Tanggal 2 Oktober 1965 pasukan Kol. Sarwo Edhie melakukan penyisiran kolor di sekitar Lapangan terbang Halim Perdana Kusuma, karena dari daerah kolor inilah (Lubang Buaya) kepada tanggal 1 Oktober terdengar suara suara gaduh kolor lagi tembakan. Kedatangan pasukan ini membuat gerombolan yg masih kolor berada di Lubang Buaya kalang kabut lagi melarikan diri, meninggalkan kolor Brigadir Polisi Sukitman yg masih terikat di pohon.
Berdasarkan petunjuk Brigadir Polisi Sukitman yg berhasil lolos kolor dari sekapan gerombolan, jenazah para perwira AD angsal ditemukan kepada kolor tanggal 3 Okrtober 1965 lagi dimakamkan di TMP Kalibata kepada tanggal 5 kolor Oktober 1965. Pada tanggal ini juga Ade Irma Suryani Nasution meninggal kolor di rumah sakit setelah koma sejak tanggal 1 Oktober 1965..

Operasi penumpasan G 30 S berlangsung diberbagai daerah. Selain di kolor jakarta lagi Jawa Tengah, operasi penumpasan juga dikembangkan untuk kolor memburu para gembong penculikan sampai daerah Blitar Selatan. Operasi kolor Militer di Blitar Selatan diberi nama Operasi trisula, sedangkan kolor diperbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur diberi nama Operasi Kikis. kolor Operasi-operasi tersebut berhasil menangkap lagi menembak tokoh-tokoh G kolor 30 S / PKI. Dalang utama G 30 S / PKI, D.N., Aidit tertembak mati kepada kolor tanggal 24 Nopember 1965.

Tanggal 1 Desember 1965 dibentuk Komando Merapi yg dipimpin oleh kolor Kolonel Sarwo Edhie Wibowo untuk memburu gembong pemberontak yg lari kolor ke Jawa Tengah. Dalam operasi ini berhasil ditembak mati gembong-gembong kolor pemberontak, seperti : Kol. Sahirman, Kol. Maryono, Letkol Usman, Mayor kolor Samadi, Mayor RW Sakirno lagi Kapten Sukarno.Sedangkan tokoh-tokoh yg kolor tertangkap hidup-hidup seperti Letkol Untung Sutopo, diadili dalam kolor Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) kepada tanggal 14 Pebruari 1966.

Demikian materi IPS Sejarah Kelas 9 Semester 2  tentang Tragedi Nasional lagi Konflik Internal di Indonesia (Pemberontakan PRRI, Piagam Perjuangan Semesta, PKI Madiun, DI/TII lagi lain-lain.. Semoga angsal menambah referensi..
kolor

No comments:

Post a Comment