Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Materi lengkap Vulkanisme meliputi pengertian vulkanisme; Instrusi bersama ekstrusi magma; Bentuk gunung api; Material hasil erupsi; Gejala post vulkanik; Keuntungan bersama kerugian adanya gunung api; Deretan Pegunungan bersama Gunung api. Mari kita bahas selengkapnya.
VULKANISME
Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, bersama pipa kepundan dengan gunung api.
1. Instrusi bersama ekstrusi magma
- Dapur Magma adalah rongga besar dengan dinding tidak beraturan yg terdapat di bawah gunung api di dalam kulit bumi.
- Magma adalah benda cair liat yg sangat gerah yg terdapat di dapur magma.
- Lava adalah magma yang mencapai permukaan bumi.
Lava pijar yg keluar dari gunung api, suhunya masih sangat tinggi yaitu masih beberapa ratus drajad celsius. Setelah beberapa lama suhu lava makin dingin dan akhirnya membeku menjadi batuan beku. Magma yang menerobos alias menyusup menuju permukaan bumi ada yg membeku sampai di permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Apabila penyusupan magma tersebut tidak mencapai permukaan bumi disebut intrusi magma, dan bila sampai di permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
2. Bentuk gunung api
Menurut bentuknya gunung api digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Gunung api perisai, yaitu gunung api yg bentuknya seperti perisai alias tameng. Gunung api ini lerengnya sangat landai. Contoh: G. Maona Loa di Hawaii. Erupsi yg dimikian disebut erupsi efusif.
b. Gunung api strato, yaitu gunung api yg berbentuk seperti kerucut. Gunung semacam ini makin lama atas makin bertambah tinggi. Pada umumnya gunung api di Indonesia termasuk jenis gunung api strato.
c. Gunung api maar, yaitu gunung api yang lubang kepundan berbentuk corong. Contoh: Gunung Paricutin di Meksiko, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara. Bila dasar bersama dinding corong kepundan tak bisa ditembus air maka atas terbentuk danau kawah, seperti dengan G. Rinjani.
3. Material hasil erupsi
Pada waktu gunung api meletus, material yg dikeluarkan terdiri atas tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah material padat, material cair (lava cair) bersama gas. Material padat yg disebut piroklastika, bersama dibedakan menjadi:
a. batu-batu besar disebut bom,
b. batu-batu kecil disebut lapili,
c. kerikil bersama pasir,
d. debu alias abu vulkanis.
Gas-gas yg dikeluarkan oleh gunung api disebut ekshalasi. Gas-gas tersebut bisa berujud asam sulfida (H2S), asam sulfat (H2SO4), carbon dioksida (CO2), klorida (CL), uap air (H2O) bersama sulfida (HCL).
Letusan gunung api yang sangat dahsyat bisa menghancurkan puncak gunung, sehingga terbentuk kawah yg sangat luas bersama berdinding terjal yg disebut kaldera. Contohnya adalah : Kaldera Tengger (lebarnya 8 km), kaldera Ijen (lebarnya 11 km) , Kaldera Iyang (17 km), kaldera Tambora (lebarnya 6 km), bersama kaldera Batur (lebarnya 10 km).Gunung api yg atas meletus biasanya mengeluarkan tanda-tanda alami sebagai berikut:
a. suhu di sekitar kawah naik;
b. banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering;
c. sering terjadi gempa (vulkanik);
d. sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung;
e. banyak binatang yg menuruni lereng.
Beberapa jenis hewan mampu menangkap tanda-tanda alami bahwa gunung yg ditempatinya atas meletus. Jenis hewan itu antara lain monyet, kelelawar bersama harimau.
4. Gejala post vulkanik
Gunung api yg sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yg disebut gejala post vulkanik, alias pasca vulkanik alias setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai berikut.
a. Sumber gas asam arang (CO2 bersama CO) yang disebut mofet.
Gas ini berbahaya sebab bisa menyebabkan mati lemas
bagi orang yg menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang bersama Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu bersama Papandayan (Jawa Barat).
b. Sumber gas belerang , disebut solfatara. Contoh : Tangkuban Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) bersama Rinjani (NTB).
c. Sumber gas uap air, disebut fumarol. Contoh : Dieng (Jawa Tengah) bersama Kamojang (Jawa Barat).
d. Sumber air panas. Sumber air gerah yg mengandung zat belerang, bisa digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit.
e. Sumber air mineral.
Sumber air mineral ini berasal dari air tanah yg meresap bercampur dengan larutan mineral tertentu seperti: belerang, alias mineral lain. Contoh sumber air mineral terdapat di: Ciater bersama Maribaya (Jawa Barat), bersama Minahasa (Sulawesi Utara).
f. Geyser.
Geyser adalah pancaran air gerah yg berlangsung secara periodik. Geyser yg terkenal terdapat di Yellow Stone National Park, California (USA), pancaran airnya bisa mencapai ketinggian 40 meter. Pancaran air semacam ini juga terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.
5. Keuntungan adanya gunung api
Keuntungan adanya gunung api antara lain:
a. Abu vulkanis yg dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi (letusan) bisa menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman.
b. Material yg dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yg berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yg bisa digunakan untuk bahan bangunan.
c. Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma yg menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, bersama barang tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan bersama gunung api banyak ditemukan bahan tambang.
d. Adanya gunung api yg tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yg banyak hujan.
e. Daerah yg bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, bersama daerah pariwisata.
6. Kerugian adanya gunung api:
a. Gunung api dengan waktu meletus mengeluarkan lava pijar bersama sangat berbahaya.
b. Gunung api yg meletus juga mengeluarkan gas yg sangat panas, yg juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan gerah dari G. Merapi di Jawa Tengah.
c. Pada saat terjadi letusan, lava pijar atas bercampur dengan air yg terdapat di danau kawah, bersama membentuk lahar panas, yg sangat berbahaya. Contoh lahar gerah dari G. Kelud (Jawa Timur).
d. Lava yg menumpuk di puncak gunung atas hanyut bersama turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin. Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil bersama pasir yg jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng.
e. Gunung api yg tinggi bersama berderet bisa membentuk daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit bersama bersifat lebih kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah.
f. Letusan gunung api bawah laut bisa menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami, seperti tsunami di di Banten bersama Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883).
g. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api bisa mengganggu penerbangan bersama bisa merusak tanaman.
7. Deretan Pegunungan bersama Gunung api
Secara garis besar, terdapat dua deretan gunung api di dunia, yaitu deretan alias jalur pegunungan mediteran bersama deretan pegunungan (sirkum) Pasifik.
Indonesia merupakan tempat pertemuan antara deretan pegunungan medeteran bersama sirkum Pasifik. Oleh karena itu Indonesia banyak terdapat gunung api bersama sekaligus merupakan daerah gempa bumi.
Sumber :
- Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP.
Demikian Materi lengkap vulkanisme meliputi pengertian vulkanisme; Instrusi bersama ekstrusi magma; Bentuk gunung api; Material hasil erupsi; Gejala post vulkanik; Keuntungan bersama kerugian adanya gunung api; Deretan Pegunungan bersama Gunung api. Semoga membantu.
No comments:
Post a Comment