Thursday, November 28, 2019

Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog meriang . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang Penyakit Sosial meliputi Pengertian, Macam-macam Penyakit Sosial di masyarakat, penyebab, dampak, lagi cara pencegahannya.

PENYAKIT SOSIAL

A. PENGERTIAN  PENYAKIT SOSIAL

Penyakit sosial adalah semua perilaku sejumlah warga masyarakat yg tidak sesuai dengan nilai lagi norma sosial yg berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat.

B. MACAM-MACAM  PENYAKIT SOSIAL

Beberapa kebiasaan warga masyarakat yg beroleh dikategorikan sebagai bentuk penyakit sosial antara lain kebiasaan minum-minuman keras, berjudi, menyalahgunakan narkoba, kenakalan remaja, penjaja sex komersial (PSK), lagi sebagainya.

1. Minum-Minuman Keras

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  meriang Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)

Minuman keras alias sering disingkat miras adalah minuman yg mengandung alkohol. Minuman beralkohol dikategorikan menjadi tiga golongan berdasarkan kadar alkohol yg terkadung di dalamnya, yaitu:
a. Minuman beralkohol golongan A, mempunyai kandungan alkohol sebanyak 1 % sampai 5 %.
b. Minuman beralkohol golongan B, mempunyai kadar alkohol lebih dari 5 % sampai 20 %.
c. Minuman beralkohol golongan C, mempunyai kadar alkohol lebih dari 20 % sampai 55 %.
Alkohol termasuk zat adiktif, yakni zat yg penggunaannya beroleh menimbulkan ketergantungan. Di samping itu, alkohol juga termasuk golongan depresan yg beroleh memperlambat aktivitas otak lagi sistem saraf. Sifat alkohol yg antiseptik sebagai larutan pelawan kuman sering dipergunakan oleh tenaga medis (dokter, perawat, bidan) untuk membersihkan peralatan yg bakal dipergunakan untuk kegiatan pengobatan, misalnya alat suntik, mencuci peralatan operasi bedah, mensterilkan ruangan, lagi sebagainya.

Masyarakat Eropa adalah kelompok masyarakat yg terbiasa meminum minuman beralkohol untuk menghangatkan tubuh guna melawan dinginnya lingkungan. Akan tetapi, mereka meminum alkohol tidak lebih dari satu gelas kecil (sloki) berukuran 10 ml lagi hanya beberapa teguk saja, itu pun dilakukan tidak setiap saat.

Minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak beroleh menimbulkan mabuk bahkan tak sadarkan diri, karena alkohol berpengaruh terhadap kerja lagi fungsi susunan saraf. Pemakaian alkohol dalam jangka waktu lama bakal menimbulkan kerusakan dengan organ hati lagi otak serta menimbulkan efek ketergantungan.

Orang yg kecanduan alkohol bakal menunjukkan gejala-gejala seperti mual, gelisah, gemetar, sukar tidur. Pengaruh alkohol mengakibatkan perilaku emosional, tak terkendali, lagi agresif. Hal tersebut beroleh dibuktikan bahwa banyak pelaku tindak kriminal selalu diawali dengan meminum minuman keras, sehingga tindakannya bisa di luar batas perikemanusiaan.

2. Judi

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  meriang Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)
Judi merupakan kegiatan permainan yg bertujuan memperoleh uang tanpa bekerja lagi hanya mengandalkan faktor spekulasi.

Permainan judi selalu dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yg bertujuan memperoleh uang secara cepat tanpa bekerja melalui suatu permainan. Kebiasaan berjudi membuat orang menjadi malas lagi tidak mau bekerja, tetapi mempunyai ambisi besar untuk mendapatkan uang dalam jangka waktu singkat.Seperti halnya miras, berjudi beroleh membuat orang ketergantungan, sehingga ia rela menghabiskan waktu lagi pikirannya hanya untuk berjudi.

Kebiasaan berjudi bakal membentuk seseorang tumbuh menjadi pribadi yg cenderung emosional, tidak sabaran, tidak mampu berfikir logis, lagi pemalas.

3. Narkoba

Istilah narkoba merupakan singkatan dari narkotika lagi obat-obatan terlarang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, narkotika diartikan sebagai zat alias obat yg berasal dari tanaman alias bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yg beroleh menyebabkan penurunan alias perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri lagi beroleh menimbulkan ketergantungan.

Menurut Dr D.J. Siregar, istilah narkotika berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata “narkotikos”, yg berarti keadaan seseorang yg kaku seperti patung alias tidur.
Dalam dunia kedokteran narkoba sangat diperlukan sebagai sarana pengobatan. Misalnya sebagai obat penenang alias obat bius lagi penghilang rasa sakit dengan pasien.

Orang yg menyalahgunakan pemakaian narkoba merupakan bentuk penyalahgunaan yg bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi juga mengganggu lingkungan sosial akibat sikap yg ditimbulkan dari ketergantungan terhadap narkoba. Orang yg mengalami ketergantungan dengan narkoba biasanya bakal melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba, seperti mencuri, merampok, lagi merampas. Penyalahgunaan narkoba seringkali menyebabkan masalah kejiwaan lagi kesehatan yg serius bagi penggunanya. Kehidupan sosial pemakai narkoba menjadi terganggu, sukar bergaul lagi cenderung meriang sederhana terpengaruh tindak kejahatan.

Pengaruh narkoba terhadap tubuh yg sehat bakal mengakibatkan gangguan mental dalam bentuk emosional, perilaku tidak terkendali, penurunan daya ingat yg sangat drastis, kerusakan sistem saraf otak. Adapun secara umum, ciri-ciri pemakai narkoba antara lain:
a. daya konsentrasi menurun,
b. malas, gairah untuk hidup hilang,
c. tidak peduli terhadap keadaan dirinya sendiri lagi lingkungan sosialnya,
d. tidak mampu menggunakan akal pikirannya secara sehat,
e. sangat sensitif, emosional, lagi agresif,
f. ketergantungan terhadap narkoba bakal menimbulkan rasa sakit dengan sekujur tubuh.

4. PSK

Pekerja sex komersial (PSK) merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yg tertua di dunia. Kegiatan PSK yg disebut sebagai prostitusi agak dikenal sejak zaman Romawi Kuno.

Meskipun upaya pemberantasan terus-menerus dilakukan, tetapi praktik prostitusi tetap saja marak di masyarakat, baik yg berlangsung secara terang-terangan maupun secara terselubung dengan berkedok lagi membaur dalam kegiatan sosial lainnya.

Pada umumnya kegiatan prostitusi berlatar belakang dengan faktor kesulitan ekonomi. Namun secara psikologis, prostitusi merupakan bentuk kelainan mental yg hanya beroleh berhenti atas kesadaran pelaku semata. Oleh karena itu, meskipun pelaku prostitusi dijaring, dibina, lagi diberi aneka keterampilan agar bekerja secara sewajarnya, namun tetap saja ia bakal kembali menekuni prostitusi sebagai pilihan hidupnya apa pun risikonya.

Melalui prostitusi inilah bakal berkembang subur penyakitpenyakit sosial lainnya, sehingga terciptalah mata rantai yg tidak terputus, bahkan saling terkait misalnya antara prostitusi dengan miras, penyalahgunaan narkoba, perjudian, lagi proses penularan penyakit HIV/AIDS.

5. Kenakalan Remaja

Usia remaja erat kaitannya dengan perubahan sikap lagi pola perilaku dengan diri seseorang. Suatu hal yg alamiah bahwa dunia remaja selalu diwarnai dengan perilaku-perilaku yg menyimpang dari nilai lagi norma yg agak diserapnya, karena keinginannya untuk menemukan jati diri lagi adanya dorongan untuk tidak mau dikendalikan oleh orang lain. Dalam kondisi alamiah inilah peran meriang tokoh sebagai penanggung meriang perlawanan mengenai perilaku anak-anak sangat diharapkan. Kecenderungan remaja terikat dengan lingkungan sosial sebayanya memudahkan remaja terbawa arus lingkungannya. Oleh karena itu, meriang tokoh wajib mengenali secara benar siapa saja teman sebaya anaknya yg sedang memasuki masa remaja.

Kenakalan remaja merupakan bentuk aktivitas sekelompok remaja yg tidak sesuai dengan nilai lagi norma sosial yg berlaku. Sesuai dengan sifat remaja yg sedang mengalami pertumbuhan lagi perkembangan emosi, perilaku mereka mencerminkan gejolak emosi tanpa mempedulikan lingkungannya. Misalnya kebut-kebutan, membikin keonaran/keributan, lagi selalu melakukan aktivitas-aktivitas untuk memuaskan rasa ingin tahunya yg sangat besar. Mudahnya remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, miras, merokok bahkan tindak kejahatan merupakan bentuk perilaku menyimpang yg selalu berawal dari iseng alias coba-coba yg membuatnya meriang sederhana terjerumus ke perilaku menyimpang.

Seiring dengan proses pertumbuhan lagi perkembangan masyarakat yg selalu berganti generasi, maka gejala kenakalan remaja pun selalu ada dalam kehidupan masyarakat dengan berbagai bentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan lagi teknologi.

Materi pendukung : Kenakalan Remaja

C. PENYEBAB PENYAKIT SOSIAL

Mengapa orang melakukan penyakit sosial?  Faktor apakah yg mendorong mereka melakukan penyakit sosial? Tentu ada alasan lagi faktor yg mendorong mereka melakukan penyakit sosial. Mungkin karena pengaruh lingkungannya; mungkin karena ingin mencapai kepuasan hidup; mungkin hanya ingin meniru orang lain, mungkin ingin hal lain daripada yg lain; mungkin karena ketidak-puasan terhadap sesuatu yg dihadapi; lagi masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yg menjadi  penyebab orang melakukan penyakit sosial. Dari berbagai penyebab itu kita beroleh mengidentifikasi penyebab penyakit sosial sebagai berikut :

a.   Keadaan keluarga yg berantakan (broken home)

Keluarga merupakan tempat di mana anak alias orang pertama kali melakukan interaksi dengan orang lain. Keluarga memiliki pengaruh yg sangat kuat dalam pembentukan watak (perangai) seseorang. Oleh karena itulah keadaan keluarga bakal sangat mempengaruhi perilaku orang yg menjadi anggota keluarga tersebut. Dalam keluarga yg brocken home biasanya hubugan antaranggota keluarga menjadi tidak harmonis. Keadaan keluarga tidak bisa memberikan ketenteraman lagi kebahagiaan dengan anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga tidak bisa saling melakukan kendali atas perilakunya. Akibatnya setiap anggota keluarga cenderung berperilaku semaunya, lagi mencari kebahagiaan di luar keluarga. Ia tidak menyadari lagi, apakah perilakunya itu melanggar norma-norma kemasyarakatan alias tidak, yan penting mereka merasa bahagia. Hal inilah yg mendorong terjadinya penyakit sosial dari masing-masing anggota keluarga.

b.   Persoalan ekonomi

Tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi beroleh mendorong orang melakukan kegiatan apa saja, asal bisa memperoleh sesuatu yg beroleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tidak jarang orang mengkhalalkan segala cara untuk mendapatkan uang alias sesuatu, yg beroleh memenuhi kebutuhan ekonominya. Hal inilah yg menyebabkan orang melakukan kegiatan tanpa menghiraukan norma-norma lagi aturan masyarakat. Akibatnya terjadilah penyakit sosial dari orang yg bersangkutan.

c.   Pelampiasan rasa kekecewaan

Penyakit sosial bsa juga terjadi sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa seseorang. Apa akibatnya, bila orang  mencintai sesorang, tetapi cintanya ditolak oleh orang yg dicintainya? Apa akibatnya bila seorang anak menginginkan sepeda alias motor, tetapi keinginannya tidak pernah terpenuhi? Apa akibatnya, bila seorang siswa tidak lulus ujian,  pada hal ia sangat berharap lulus ujian?  Tentu rasa kecewa yg ia dapatkan. Kekecewaan ini beroleh mendorog orang alias anak yg bersangkutan untuk melakukan sesuatu yg tanpa kendali. Pelampiasan rasa kekecewaan beroleh menimbulkan perilaku di luar kendali orang yg besangkutan. Bahkan ia tidak lagi menghiarukan norma-norma maupun aturan kemasyarkatan, yg penting ia bisa melampiaskan kekecewaannya. Hal inilah yg selanjutnya menimbulkan penyakit sosial dari orang /anak tersebut.

d.   Pengaruh lingkungan masyarakat

Penyakit sosial bisa juga terjadi karena pengaruh lingkungan. Orang yg hidup di lingkungan penjudi, bakal cenderung ikut berjudi; orang yag berada di lngkungan peminum (pemabuk), bakal cenderung ikut mabuk-mabukan; orang yg hidup di lingkungan preman, bakal cenderung berperilaku seperti preman. Contoh-contoh tersebut menggambarkan betapa lingkungan meriang sederhana mempengaruhi perilaku seseorang yg berada di lingkungan tersebut.Oleh karena itu, apabila kehidupan lingkungan tidak sesuai dengan norma-norma sosial, maka orang yg berada di lingkungan tersebut cenderung juga berperilaku menyimpang. Akibatnya terjadilah penyakit-penyakit sosial yg dilakukan oleh orang-orang yg berada di lingkungan tersebut.

e.   Ketidaksanggupan menyerap nilai lagi norma yg berlaku

Hal ini umumnya terjadi dengan para pendatang baru (penduduk baru) di lingkungan yg baru. Para pendatang baru yg tidak mampu menyerap nilai lagi norma yg berlaku  alias tidak sanggup menyerap alias memahami norma budaya masyarakat bakal cenderung  tidak mampu melakukan kegiatan yg sesuai dengan harapan masyarakat. Perilaku orang ini cenderung semaunya, karena ketidaktahuannya terhadap norma-norma lagi budaya yg ada di masyarakat. Hal inilah yg memungkinkan orang melakukan kegiatan yg tidak sesuai dengan norma-norma lagi budaya kemasyarakatan. Karena ketidatahuannya terhadap nilai lagi norma yg berlaku di masyarakat timbullah penyakit-penyakit sosial dari perilaku orang tersebut.

f.   Pengaruh kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi melahirkan berbagai alat komunikasi lagi alat hiburan yg serba canggih. Televesi (TV) lagi internet merupakan hasil kemajuan teknologi. Program (acara) televisi tidak semuanya cocok untuk konsumsi anak-anak. Tetapi banyak anak-anak menikmati acara TV yg seharusnya bukan konsumsiya.  Misalnya: acara TV film keras, menyebabkan anak berperangai keras. Perangai keras ini beroleh menibulkan perilaku keras dengan anak tersebut yg cenderung menyimpang dari kebiasaan masyarakat. Interet beroleh disalahgunakan untuk mendapatkan gambar-gambar porno. Akibatnya anak-anak yg belum cukup umur sudah menikmati gambar-gambar porno. Hal ini tentu bakal berpengaruh terhadap perilaku anak tersebut. Besar kemungkinan anak bakal berperilaku seks yg menyimpang. Ini berarti anak agak melakukan  penyakit terhadap norma-norma sosial.

D. DAMPAK PENYAKIT SOSIAL

Berbagai bentuk penyakit social  yang ada di masyarakat bakal membawa dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masya- rakat dengan umumnya.

1.   Dampak Bagi Pelaku

Berbagai bentuk perilaku menyimpang yg dilakukan oleh seorang individu bakal memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak tersebut :
a.   Memberikan pengaruh psikologis alias penderitaan kejiwaan serta tekanan mental terhadap pelaku karena bakal dikucilkan dari kehidupan masyarakat alias dijauhi dari pergaulan.
b.   Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyakit.
c.   Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan lagi dekat dengan perbuatan dosa.
d.   Perbuatan yg dilakukan beroleh mencelakakan dirinya sendiri.

2.   Dampak Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat

Perilaku penyakit juga membawa dampak bagi orang lain alias kehidupan masyarakat dengan umumnya. Beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini :
a.   Dapat mengganggu keamanan, ketertiban lagi ketidakharmonisan dalam masyarakat.
b.   Merusak tatanan nilai, norma, lagi berbagai pranata sosial yg berlaku di masyarakat.
c.   Menimbulkan beban sosial, psikologis, lagi ekonomi bagi keluarga pelaku.
d.   Merusak unsur-unsur budaya lagi unsur-unsur lain yg mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
E. PENCEGAHAN PENYAKIT SOSIAL

Berbagai upaya beroleh dilakukan untuk mencegah perilaku penyakit sosial dalam masyarakat. Upaya-upaya tersebut beroleh dilakukan dari berbagai lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lagi lingkungan masyarakat.

1. Di Lingkungan Keluarga

Upaya pencegahan perilaku penyakit sosial di rumah memerlukan dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling memahami peran lagi kedudukannya masing-masing di keluarga. Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun meriang tokoh memegang peran utama dalam membentuk perwatakan lagi membina sikap anak-anaknya. Hal ini dikarenakan meriang tokoh merupakan figur utama anak yg dijadikan panutan lagi tuntunan, sehingga sudah sepantasnya bila meriang tokoh harus mampu memberi teladan bagi anak-anaknya. Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyakit sosial di lingkungan keluarga, meriang tokoh beroleh melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.
a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, lagi penuh rasa kekeluargaan.
b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, lagi ketaatan beribadah.
c. Mengembangkan komunikasi lagi hubungan yg akrab dengan anak.
d  Selalu meluangkan waktu untuk mendengar lagi menghargai pendapat anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan alias solusi bila anak mendapat kesulitan.
e.  Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran alias bahkan hukuman bila anak bersalah lagi bersedia memberikan pujian alias bahkan hadiah bila anak berbuat baik alias memperoleh prestasi.
f.  Memberikan tanggung meriang perlawanan kepada anak sesuai tingkat umur lagi pendidikannya.
Langkah-langkah tersebut merupakan upaya yg beroleh dilakukan meriang tokoh agar tercipta suatu komunikasi yg baik dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi, memiliki panutan alias teladan, serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari keluarganya.

2. Di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yg cukup kompleks. Di dalam hal ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang peran utama dalam mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyakit sosial. Berbagai hal yg beroleh dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah perilaku penyakit sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan hubungan yg erat dengan setiap anak didiknya agar beroleh tercipta komunikasi timbal balik yg seimbang.
b. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, lagi spiritual sesuai dengan agama lagi kepercayaannya masing-masing.
c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, lagi saling percaya.
d. Memberi kebebasan lagi mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri, sejauh potensi tersebut bersifat positif.
e.Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling untuk membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, baik yg dihadapinya di sekolah alias yg dihadapinya di rumah. 

3. Di Lingkungan Masyarakat

Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi pola pikir seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta lingkungan pergaulan yg sehat lagi nyaman sehingga beroleh dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yg baik. Adapun hal-hal yg beroleh dikembangkan dalam masyarakat agar upaya pencegahan perilaku penyakit sosial beroleh tercapai, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini bakal mampu meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong, lagi kekompakan antarsesama warga masyarakat. Jika dalam suatu masyarakat tercipta kekompakan, maka perilaku penyakit beroleh diminimalisasikan.
b. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin dalam menghormati keputusan-keputusan bersama, seperti tamu bermalam harap lapor RT, penetapan jam belajar anak, menjaga kebersihan lingkungan, lagi sebagainya.
c. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yg bersifat positif, seperti perkumpulan PKK, Karang Taruna, pengajian, alias berbagai kegiatan lain yg mengarah kepada peningkatan kemampuan masyarakat yg lebih maju lagi dinamis. Jika beberapa upaya tersebut beroleh diterapkan dalam suatu lingkungan masyarakat, maka kelompok pelaku penyakit sosial bakal merasa risih lagi jengah, sehingga mereka bakal merasa malu bila melakukan tindakan penyakit sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Demikian artikel tentang Penyakit Sosial meliputi Pengertian, Macam-macam meriang Penyakit Sosial di masyarakat, penyebab, dampak, lagi cara pencegahannya. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment