Showing posts sorted by relevance for query zat-aditif-dalam-bahan-makanan-jenis-contoh. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query zat-aditif-dalam-bahan-makanan-jenis-contoh. Sort by date Show all posts

Thursday, December 5, 2019

Zat Aditif Dalam Bahan Makanan (Pengertian, Jenis, Contoh)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi Biologi : Zat Aditif Dalam Bahan Makanan meliputi Pengertian, Fungsi, Jenis beserta Contohnya..

PENGERTIAN ZAT ADITIF


Zat aditif makanan adalah zat yg ditambahkan beserta dicampurkan dengan waktu pengolahan makanan. Masuknya zat-zat aditif ini mungkin terjadi saat pengolahan, pengemasan, alias sudah terbawa oleh bahan-bahan kimia yg dipakai.

FUNGSI ZAT ADITIF


(1) Memperbaiki kualitas alias gizi makanan
(2) Memperbaiki  tampilan makanan, membuat makanan tampak lebih menarik
(3) Meningkatkan cita rasa makanan
(4) Membuat makanan menjadi lebih tahan lama alias tidak cepat basi beserta busuk
(5) dll

MACAM-MACAM ZAT ADITIF DALAM MAKANAN


A. ZAT ADITIF ALAMI


Macam-Macam zat aditif alami, Contoh beserta kegunaannya.

a. Pewarna

1. Wortel

Kegunaannya adalah sebagai zat pemberi warna oranye dengan makanan. Wortel sering digunakan dengan pembuatan selai nanas. Selain sebagai pemberi warna oranye, wortel juga baik dimakan langsung alias diperas airnya beserta diminum karena mengandung provitamin A, yaitu B karote. B - karoten inilah yg memberikan warna oranye dengan bahan makanan. 

2. Kunyit
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi  Zat Aditif Dalam Bahan Makanan (Pengertian, Jenis, Contoh)

Kegunaannya adalah memberi warna kuning agak gelap dengan pembuatan makanan. Biasanya, kunyit digunakan dengan pembuatan nasi kuning. Kunyit juga sering ditambahkan dengan pengolahan daging ayam alias itik karena bisa menghilangkan bau amis beserta menambah rasa yg khas. 



3. Daun suji 

Kegunaannya adalah sebagai pemberi. warna hijau dengan bahan makanan. Daun suji bisa juga digunakan sebagi zat warna dengan minuman.

b. Pemanis

Contoh Pemanis
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi  Zat Aditif Dalam Bahan Makanan (Pengertian, Jenis, Contoh)
(Sifat Higroskopis gula juga dimanfaatkan dengan pembuatan sirup. Sirup awet karena kandungan gulanya pekat)

1. Gula tebu alias gula pasir
Gula pasir dibuat beserta tanaman tebu. Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan sebagai pengawet, karena gula bisa menyerap kandungan air (bersifat higroskopis). Dengan tidak adanya air, maka mikroorganisme di dalam makanan tidak bisa berkembang beserta mati. 

2. Gula aren
Gula aren dihasilkan beserta nira bunga aren. Penggunaannya hampir sama dengan gula jawa. Hanya saja, gula aren lebih manis, sehingga lebih sering digunakan dengan pembuatan jenang beserta dodol. 

3. Gula jawa (gula kelapa)
Gula kelapa dihasilkan beserta buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan sebagai pemanis minuman (seperti dawet, es kelapa muda, sirup, beserta lain-lain). Gula kelapa juga sering dipakai sebagai pemanis dengan saat memasak sayur 

4. Madu
Madu merupakan pemanis yg sangat baik karena mengandung zat-zat gizi yg alami. Jadi, selain sebagai pemanis, penggunaan madu juga menambah kandungan gizi di dalam makanan.

c. Pengawet

Contoh Pengawet 

1. Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena bisa menghambat beserta membunuh pertumbuhan bakteri dalam makanan. Hal itu disebabkan karena garam dapur bersifat higroskopis (menyerap kandungan air dalam makanan) seperti halnya gula pasir.

2. Bawang putih

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi  Zat Aditif Dalam Bahan Makanan (Pengertian, Jenis, Contoh)
(Acar mengandung asam cuka yg membuatnya awet sekaligus bisa menghilangkan rasa enek)

Bawang putih yg diiris bagi mengeluarkan aiicin, yaitu suatu zat yg bisa menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga bawang putih bisa dipakai sebagai bahan pengawet.

3. Asam Cuka 

Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Dengan sifatnya yg asam, asam cuka mampu membunuh bakteri dalam makanan. Larutan asam asetat 4% dalam air merupakan asam cuka yang. sering digunakan sebagai bahan pengawet roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.

d. Penyedap

Contoh Pemberi Penyedap Rasa 

1. Garam dapur 

Garam dapur merupakan penyedap yg paling sering ditambahkan ke dalam makanan. Rasa asin dalam garam dapur berasal beserta natrium klorida (NaC1). Garam dapur diperoleh beserta airlaut yg diuapkan. Akan tetapi, garam di dalam air laut tidak hanya natrium klorida saja, ada pula garam beserta magnesium beserta kalsium yg mempunyai rasa pahit. Dengan demikian, garam air laut perlu diolah terlebih tempo hari melalui proses industri untuk menghilangkan pengotor-pengotor tersebut. Karena itu, garam yg biasa kamu temui di dapur sudah terkemas dengan apik beserta tampak seperti buatan pabrik. Dalam pemrosesan tersebut, ada pula bahan tambahan lain yg dimasukkan ke dalam garam yg bermanfaat bagi kesehatan, seperti iodin. Garam beriodin bagus untuk mengurangi risiko penyakit gondok. 

2. Bawang putih
Selain sebagai pengawet, bawang sebagai bahan penyedap. Selain bawang putih ,juga mengandung tinggi. 

3. Cabai merah

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi  Zat Aditif Dalam Bahan Makanan (Pengertian, Jenis, Contoh)
Cabai merah digunakan sebagai perangsang selera makan. Selain mempunyai kandungan vitamin C hijau mengandung kedua vitamin yg lebih kecil.

e. Pemberi Aroma


1. Daun jeruk
Daun jenik memberikan aroma yg membangkitkan selera makan. Daun menghilangkan bau amis dengan ikan.  

2. Vanili
Vanili memberi rasa beserta aroma yg harum. Vanili banyak digunakan dengan pembuatan roti alias dengan pembuatan kolak. 

3. Serai
Serai biasanya digunakan sebagai penambah aroma dengan pembuatan minuman penghangat tubuh (minuman serai). Selain itu, serai juga digunakan untuk menambah aroma segar dengan makanan-makanan bersantan. 

4. Daun pandan
Daun pandan biasa ditambahkan dengan saat menanak nasi agar nasi berbau harum beserta tidak cepat basi. Selain itu, aroma harum beserta daun pandan juga dimanfaatkan dengan pembuatan kue, bubur, alias es.

f. Bahan Pengasam

Bahan pengasam bertuj uan untuk menghilangkan rasa enek (mual) dengan saat mengonsumsi makanan. Bahan pengasam alami di antaranya adalah jeruk nipis dengan soto beserta minuman.


B. ZAT ADITIF SINTESIS ATAU BUATAN


Macam-Macam Sintesis alias buatan, Contoh beserta kegunaannya.

a. Pewarna

Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil menarik, sehingga bisa menarik konsumen untuk membeli beserta mengonsumsinya. 

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi  Zat Aditif Dalam Bahan Makanan (Pengertian, Jenis, Contoh)
(Tabel Pewarna Sintesis beserta Kegunaannya )

Walaupun peredaran zat pewarna tersebut sudah diberi ijin oleh pemerintah, kita harus tetap berhati-hati dalam memilih makanan yg bagi kita konsumsi. Zat pewarna yg sudah dilarang penggunaannya adalah rhodaminB (pewarna merah) , methanil yellow (pewarna kuning), beserta amaranth (pewarna merah).

b. Pemanis

Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir alias gula tebu alias sukrosa. Pemanis sintetis biasanya dipakai dengan pembuatan sirup, sari buah, minuman ringan, beserta macam-macam kue. Pemanis sintetis yg sering digunakan di antaranya sebagai berikut.

•    Sakarin, mempunyai tingkat kemanistn 300 kali lebih manis daripada gula.
•    Aspartam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
•    Asesulfam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
•   Siklamat (natrium sikiamat alias kalsium sikiamat), mernpunyai tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada gula.
•    Sorbitol.
•    Dulsin.
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/1X11988 tentang Bahan Makanan Tambahan, dulsin kini sudah dilarang penggunaannya karena pemanis ini bisa menjadi karsmnogen (pemicu kanker).

c. Pengawet

(Daging Kemaan beserta daging olahan biasanya memakai
pengawet natriun nitrin )
Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama beserta tidak cepat busuk bila disimpan. Bahan pengawet menghambat alias mematikan pertumbuhan mikroba alias mikroorganisme yg dap at merusak beserta membusukkan makanan.

Pengawet sintetis di antaranya sebagai berikut.
•  Natrium benzoat beserta asam benzoat digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap, margarin, saus, manisan, beserta buah kalengan.
•    Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging beserta ikan.
•    Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, beserta mentega.
•  Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium alias kalium beserta digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang beserta ragi, serta mengawetkan keju, roti, sari buah, beserta acar. 

Beberapa zat pengawet yg sudah dilarang penggunaannya tetapi masih sering dipakai oleh pihak pihak tak bertanggung balas adalah formalin (sebagai pengawet ), boraks (sebagai pengawet bakso), beserta terusi (sebagai pengawet ayam potong).

d. Penyedap

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi  Zat Aditif Dalam Bahan Makanan (Pengertian, Jenis, Contoh)
Makanan yg kita konsumsi sehari-hari tak lepas dari penyedap alias bumbu masak, karena memang zat tersebut menambah sedap beserta menimbulkan selera makan. Penyedap yg paling kita kenal adalah vetsin alias MSG (monosodium glutamat) yg dikenal dengan merck dagang seperti Ajinomoto, Miwon, Royco, Sasa, Maggie, beserta lainl ain. Dibalik kelezatannya, MSG pernah diduga menjadi penyebab beserta suatu penyakit yg disebut Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Gejala-gejala penyakit ini antara lain pusing kepala, wajah berkeringat, sesak dada bagian bawah, kesemutan dengan punggung leher, rahang bawah serta leher bagian bawah yg kemudian terasa panas. Namun, peranan MSG sebagai penyebab penyakit tersebut tidak bisa dibuktikan oleh para ahli, sehingga dugaan tersebut masih banyak diperdebatkan. Akan tetapi, mengonsumsi sesuatu dengan berlebihan adalah tidak baik. Karena itulah, sebaiknya menghindari konsumsi MSG terlalu banyak.

Penyedap sintetis selain MSG antara lain adalah nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan
jonosin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa gurih dengan makanan.

e. Antioksidan

Antioksidan berfungsi melindungi makanan yg mengandung lemak alias minyak beserta ketengikan. Ketengikan terjadi karena minyak alias lemak yg terkandung dalam makanan rusak oleh suatu proses oksidasi. Secara sederhana, oksidasi bisa dikatakan merupakan suatu proses peruraian minyak alias lemak. Antioksidan yg ditambahkan bagi menghambat terjadinya proses oksidasi tersebut.

Termasuk antioksidan adalah:

•    Butil hidroksi anisol (BRA) beserta butil hidroksi toluena (BHT) ditambahkan dengan makanan yg mengandung lemak beserta minyak goreng agar tidak cepat basi (tengik).
•    Asam askorbat (serta garam kaliumnya, garam kalsiumnya, beserta garam natriumnya) ditambahkan ke dalam daging olahan, makanan bayi, beserta kaldu.

f. Sekuestran (Zat Pengikat logam)

Sekuestran merupakan bahan penstabil yg digunakan dalam berbagai makanan olahan. Sekuestran mengikat logam dalam . bahan makanan, sehingga menjaga kestabilan bahan. Sekuestran yg paling sering digunakan adalah asam sitrat beserta turunannya, fosfat, beserta garam etilendiamintetraasetat (EDTA)

g. Penambab Aroma (Essens/Flavour)

Zat aditif mi digunakan untuk memberikan aroma buah-buahan dengan makanan.
•    Etil butirat : rasa buah nanas
•    Amil valerat : rasa buah apel
•    Oktil asetat : rasa buah jeruk
•    Amil asetat : rasa buah pisang
•    Butil asetat : rasa buah murbei
•    Isobutil propionat : rasa buah rum
•    Benzaldehida : rasa buah lobi-lobi

h. Pengatur Keasaman

Zat aditif ini berfungsi untuk mengasamkan, menetralkan, beserta mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh pengatur keasaman sintetis antara lain asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam tartrat, natrium bikarbonat, beserta amonium bikarbonat.

Artikel terkait :


(Sumber : Ipa Terpadu, Hal : 94-97, Penerbit : Erlangga.2006.Jakarta, Penulis : Eka Purjiyanta, S.Pd, Percepatakan : PT. Gelora Aksara Pratama)

Demikian materi Biologi : Zat Aditif Dalam Bahan Makanan meliputi Pengertian, Fungsi, Jenis beserta Contohnya.. Semoga bermanfaat

Bahan Kimia Yg Ada Di Rumah Tangga

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan artikel tentang Materi Biologi Kelas VIII Semester 2 : Bahan Kimia Yang Ada di Rumah Tangga.

Sebelum kita membahas tentang apa saja bahan kimia yg ada di rumah, ada baiknya kita ketahui dulu apa pengertian bahan kimia?? 

Pengertian Bahan Kimia


Bahan Kimia adalah  zat alias senyawa yg berasal dari alam maupun hasil olah tangan manusia (produksi) yg komponen penyusunnya becus berupa zat alias senyawa tunggal, maupun hasil perpaduan dari beberapa zat alias senyawa.

Penggolongan Bahan Kimia

 
berdasarkan asalnya di bagi menjadi 2 yaitu bahan kimia alami lalu buatan, berikut penjelasannya:

a. Bahan Kimia alami

Bahan kimia alami adalah bahan kimia yg agak terdapat di alam contohnya adalah air, bawang merah, minyak lalu cengkeh. Dalam pemakaiannya bahan kimia alami biasanya tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia lalu lingkungan.

b. Bahan kimia buatan (sintetis)

Bahan kimia buatan (sintetis) merupakan bahan kimia yg dibuat di pabrik dalam skala besar. Contohnya adalah detergen, pemutih pakaian, sabun, plastik, asam sulfat dll. Bahan kimia buatan ini biasanya menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia lalu lingkungan seperti bersifat racun alias sukar terurai sehingga mencemari lingkungan.

Jenis-jenis bahan kimia


Jenis bahan kimia yg sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain yg terdiri dari bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi lalu bahan pembasmi serangga (insektisida).

1) Bahan Pembersih


 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan artikel tentang Materi Biologi Kelas VI Bahan Kimia Yang Ada di Rumah Tangga

Pembersih adalah bahan yg berfungsi untuk membantu mengangkat lalu melarutkan kotoran yg melekat kepada suatu benda. Kita becus mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan kemasannya masing-masing. Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut tentu saja masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-bahan yg becus mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur, minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan warna, penguat (builder), pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, lalu sebagainya.

a) Sabun

Lebih dari 2.000 tahun yg lalu orang sudah mengenal sabun. Orang kepada saat itu mengenal sebuah proses yg disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak alias lemak, baik yg berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yg berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yg dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida lalu kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata becus menghasilkan sebuah senyawa yg becus digunakan untuk membersihkan kotoran yg kemudian dikenal sebagai sabun. Berdasarkan kandungan basa yg terdapat di dalamnya, sabun becus digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun lunak lalu sabun keras.

b) Detergen

Komponen pembersih utama berikutnya adalah detergen. Dewasa ini hampir semua jenis pembersih menggunakan detergen. pembersih yg memiliki daya pembersih efektif di dalam semua jenis larutan. Bahan dasar detergen adalah alkil benzena sulfonat alias sering disingkat ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen memiliki daya cuci lebih baik karena tetap efektif untuk mencuci walaupun dengan menggunakan air sadah maupun air dingin. Supaya kotoran yg terlepas tidak kembali menempel, biasanya ditambahkan zat kimia tertentu yg disebut anti-redeposisi. Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa.

- Efek Samping Penggunaan Pembersih

a) Buih detergen yg menumpuk di permukaan sungai atas menghalangi penyerapan oksigen dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai atas mengalami penurunan kadar oksigen yg kepada gilirannya atas menyebabkan satwa yg tinggal di dalamnya mati.

b) Pertumbuhan ganggang tertentu lalu enceng gondok atas meningkat pesat akibat kadar fosfat yg meningkat di dalam air karena kehadiran detergen. Jika permukaan air sampai tertutup oleh pertumbuhan jenis tumbuhan air ini maka kesempatan fitoplankton yg seharusnya mendapatkan sinar matahari yg cukup untuk proses fotosintesis menjadi terganggu lalu akhirnya mati. Akibatnya, banyak satwa air yg ikut mati karena kehidupannya hanya mengandalkan konsumsi terhadap fitoplankton yg ada.

c) Jika air yg tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, air tersebut becus mengakibatkan iritasi lalu gatal-gatal kepada kulit yg sensitif.

d) Jika air yg tercemar oleh detergen digunakan untuk memasak alias diminum, air tersebut becus mengakibatkan sakit perut, muntahmuntah, diare, lalu sebagainya

2) Bahan Pemutih


Kita becus mengetahui kandungan bahan kimia yg terdapat di dalam pemutih dari kemasannya. Dengan menggunakan pemutih yg biasanya mengandung bahan kimia utama klorin lalu natrium perborat, pakaian putih yg ternoda becus menjadi lebih putih cemerlang Meskipun demikian, kita harus berhati-hati dalam penggunaannya. Bahan kimia klorin lalu natrium perklorat adalah bahan aktif yg cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yg kurang berhati-hati atas menyebabkan lunturnya kain berwarna.

3) Bahan Pewangi


Produk pewangi ada yg alami lalu ada yg buatan. Beberapa contoh pewangi alami adalah berbagai macam bunga lalu buah-buahan segar. Pada zaman dulu pewangi dibuat dengan penyulingan dari tumbuh-tumbuhan asli lalu agak sulit didapatkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan lalu teknologi, pewangi menjadi sangat gampang diperoleh. Pewangi tidak dibuat dengan tumbuh-tumbuhan alami, namun cukup dibuat dari sintesa senyawa-senyawa kimia.

- Efek Samping Penggunaan Pewangi

Pada umumnya pewangi yg dikemas dengan bentuk semprot menggunakan bahan pendorong (propelan) dari golongan kloro fluoro karbon (CFC). Bahan kimia inilah yg becus mengakibatkan kebocoran lapisan ozon. Selain itu, kebocoran lapisan ozon becus menyebabkan efek negatif bagi kesehatan manusia. Penyakit-penyakit yg becus timbul akibat kebocoran lapisan ozon antara lain penyakit kanker kulit lalu katarak. Sampai saat ini penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yg sulit disembuhkan.

4)  Pestisida

  Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan artikel tentang Materi Biologi Kelas VI Bahan Kimia Yang Ada di Rumah Tangga
Pestisida adalah semua bahan racun yg digunakan untuk membunuh organisme hidup yg mengganggu tumbuhan, ternak lalu sebagainya yg dibudidayakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Menurut PP No. 7 tahun 1973, yg dimaksud pestisida adalah semua zat kimia lalu bahan lain serta jasad renik lalu virus yg dipergunakan untuk :
  • Memberantas alias mencegah hama-hama lalu penyakit-penyakit yg merusak tanaman, bagian-bagian tanaman alias hasil-hasil pertanian.
  • Memberantas rerumputan alias tanaman pengganggu/gulma.
  • Mematikan daun lalu mencegah pertumbuhan yg tidak diinginkan.
  • Mengatur alias merangsang pertumbuhan tanaman alias bagian-bagian tanaman, tidak termasuk pupuk.
  • Memberantas alias mencegah hama-hama luar kepada hewan-hewan peliharaan lalu ternak.
  • Memberantas alias mencegah hama-hama air.
  • Memberantas alias mencegah binatang-binatang lalu jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan lalu alat-alat pengangkutan.
  • Memberantas alias mencegah binatang-binatang yg becus menyebabkan penyakit kepada manusia lalu binatang yg perlu dilindungi dengan penggunaan kepada tanaman, tanah lalu air.
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yg ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, lalu nematoda (cacing). Pestisida yg biasa digunakan para petani becus digolongkan menurut fungsi lalu sasaran penggunaannya, yaitu:
  1. Insektisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, lalu ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah serangga pengganggu yg ada di rumah, perkantoran, alias gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, lalu semut. Contoh insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, lalu diazinon. merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk.
  2. Fungisida, yaitu pestisida yg dipakai untuk memberantas lalu mencegah pertumbuhan jamur alias cendawan. Bercak yg ada kepada daun, karat daun, busuk daun, lalu cacar daun disebabkan oleh serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, lalu natrium dikromat.
  3. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri alias virus. Pada umumnya, tanaman yg sudah terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yg masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yg menyerang tanaman jeruk.
  4. Rodentisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus. Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.
  5. Nematisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda). Hama jenis cacing biasanya menyerang akar lalu umbi tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini becus merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan kepada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, lalu dazomet.
  6. Herbisida, yaitu pestisida yg digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, lalu eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium sulfonat lalu pentaklorofenol.
Penggunaan pestisida agak menimbulkan dampak yg negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan aturan. Beberapa dampak negatif yg becus timbul akibat penggunaan pestisida, di antaranya:
  1. Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai. Pestisida yg terserap tanaman atas terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, lalu buah. Jika tanaman ini dimakan hewan alias manusia maka pestisidanya atas terakumulasi dalam tubuh sehingga becus memunculkan berbagai risiko bagi kesehatan hewan maupun manusia.
  2. Munculnya hama spesies baru yg lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian pestisida yg lebih tinggi alias pestisida lain yg lebih kuat daya basminya. Jika sudah demikian maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida atas semakin besar baik terhadap hewan maupun lingkungan, termasuk juga manusia sebagai pelakunya.

Ternyata, penggunaan pestisida selain memberikan keuntungan juga becus memberikan kerugian. Oleh karena itu, penyimpanan lalu penggunaan pestisida apapun jenisnya harus dilakukan secara hati-hati lalu sesuai petunjuk. Untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida becus dilakukan dengan cara menggunakan pestisida alami alias pestisida yg dibuat dari bahan-bahan alami. Misalnya, air rebusan batang lalu daun tomat becus dipakai dalam memberantas ulat lalu lalat hijau. Selain contoh tersebut, masih banyak tumbuhan lain yg becus bertindak sebagai pestisida alami, seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput mala, tuba, kunir, lalu kucai.

Artikel terkait :


Referensi :

http://brainly.co.id/tugas/1549259 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=bahan-kimia-yang-ada-di-rumah-sekitar
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=bahan-kimia-yang-ada-di-rumah-sekitar

Demikian materi Biologi : Bahan Kimia Yang ada di rumah tangga, semoga bermanfaat..

Wednesday, December 4, 2019

Zat Adiktif Bersama Psikotropika (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Zat Adiktif dengan Psikotropika (Pengertian, Golongan, Jenis, Contoh dengan Dampaknya)

Zat adiktif dengan psikotropika harus dipergunakan sesuai dengan aturan. Jika tidak, bagi memberikan dampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sosial sekitarnya.

A. Zat Adiktif


1. Pengertian Zat Adiktif


Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yg pemakaiannya angsal menimbulkan ketergantungan fisik yg kuat dengan ketergantungan psikologis yg panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat alias obat yg berasal dari tanaman) alias bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yg angsal menyebabkan penurunan alias perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dengan angsal menimbulkan ketergantungan.

2. Pengelompokan Zat Adiktif

Dalam UU No 35 Tahun 2009, narkotika digolongkan kedalam tiga golongan:
Narkotika Golongan I Narkotika golongan satu hanya angsal digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dengan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggimengakibatkan ketergantungan
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ecstasy, dengan lebih dari 65 macam jenis lainnya. 
Narkotika Golongan II Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dengan angsal digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll. 
Narkotika golongan III Narkotika golongan tiga adalah narkotika yg memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat dengan berkhasiat untuk pengobatan dengan penelitian. 
Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dengan ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.

3. Jenis / Macam-macam Zat Adiktif


a. Ganja
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)
Ganja alias mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dengan ranting remaja tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yg sudah kering.

Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dengan tertawa tanpa sebab, santai dengan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap alias mengantuk, tetapi susah tidur, dengan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dengan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dengan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dengan mendapat gangguan jiwa.

b. Opium

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)

Opium adalah narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dengan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.

Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka alias menghilangkan rasa nyeri kepada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih angsal mengakibatkan kecanduan yg akhirnya menyebabkan kematian.

Penggunaannya yg menyalahi aturan angsal menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dengan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dengan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, bagi timbul hal-hal berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil, dengan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis alias overdosis, bagi menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dengan angsal mengakibatkan kematian.

c. Kokain
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)

Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini angsal dipakai sebagai anaestetik (pembius) dengan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yg meningkat menjadi gaduh dengan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dengan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu angsal mengakibatkan kematian.

d. Sedativa dengan Hipnotika (Penenang)


Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dengan magadon digunakan sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis remeh angsal menenangkan, sedangkan dalam dosis besar angsal membuat orang yg memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dengan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka bagi menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dengan kejang-kejang.

Jika pemakaiannya overdosis maka bagi timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dengan coba pemakaiannya melebihi dosis tertentu angsal menimbulkan kematian.

e. Nikotin

Nikotin angsal diisolasi alias dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok. Nikotin yg diisap kepada saat merokok angsal menyebabkan meningkatnya denyut jantung dengan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga angsal meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dengan gangguan kehamilan.

f. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dengan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dengan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka bagi timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dengan gangguan jiwa. Jika overdosis bagi timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dengan banyak bicara sendiri.


B. Psikotropika


 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Zat Adiktif  dengan Psikotropika (Materi Lengkap)

1. Pengertian Psikotropika 


Psikotropika adalah zat alias obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dengan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif kepada susunan syaraf pusat yg menyebabkan perubahan khas kepada aktivitas mental dengan perilaku.

Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika yg tidak membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dengan amfetamin. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.

a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

LSD merupakan zat psikotropika yg angsal menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu benda yg sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yg mengalami gangguan jiwa alias sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yg semula sensual menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yg menderita frustasi dengan ketegangan jiwa.

b. Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-barang terlarang, seperti ekstasi dengan shabu. Ekstasi dengan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yg disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dengan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut bagi menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan), gampang bicara, tidak sepele lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dengan napas cepat. Jika overdosis bagi menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan kepada ujung-ujung saraf, dengan angsal mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan bagi menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dengan sepele tersinggung.

2. Penggolongan Psikotropika


Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, narkoba jenis psikotropika dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
  • Golongan I, mempunyai potensi yg sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dengan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA = 3,4-Methylene-Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamid), dengan DOM.
  • Golongan II, mempunyai potensi yg kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dengan fenetilin.
  • Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, angsal digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital, brupronorfina, dengan mogadon (sering disalahgunakan).
  • Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, angsal digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), dengan obat tidur (hipnotika).
Artikel terkait : 

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=zat-adiktif-dan-psikotropika-narkotika-jenis-dampak
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=zat-adiktif-dan-psikotropika-narkotika-jenis-dampak

Demikian artikel tentang Zat Adiktif dengan Psikotropika (Pengertian, Golongan, Jenis, Contoh dengan Dampaknya). Semoga membantu...