Thursday, January 9, 2020

Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tentang Kerajaan Kutai, meliputi Sistem Politik Kerajaan Kutai, Kehidupan Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat, raja-raja Kerajaan Kutai, Masa Kejayaan & Runtuhnya Kerajaan Kutai, lagi Peninggalan Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Kerajaan Kutai (Martadipura) merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan mencagun dengan abad 5 M ataupun ± 400 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yg menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yg secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yg bisa diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah.
 

Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yg ditemukan yaitu berupa prasasti yg berbentuk yupa / tiang batu berjumlah 7 buah. Yupa yg menggunakan huruf Pallawa lagi bahasa sansekerta tersebut, bisa disimpulkan tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan, antara lain politik, sosial, ekonomi, lagi budaya. Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yg disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman lagi nama-nama raja dengan generasi berikutnya menunjukkan sudah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam Kerajaan Kutai lagi hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yg sudah memeluk agama Hindu. 

A. SISTEM POLITIK KERAJAAN KUTAI
 
Dalam kehidupan politik seperti yg dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman lagi Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Ansuman/Dewa Matahari lagi dipandang sebagai Wangsakerta ataupun pendiri keluarga raja. Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama Hindu lagi dipandang sebagai pendiri keluarga ataupun dinasti dalam agama Hindu. Untuk itu para ahli berpendapat Kudungga masih nama Indonesia asli lagi masih sebagai kepala suku, yg menurunkan raja-raja Kutai. Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yg harmonis/erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yg dijelaskan dalam yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 buntut sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yg suci bernama Waprakeswara. Istilah Waprakeswara–tempat suci untuk memuja Dewa Siwa di pulau Jawa disebut Baprakewara.

B.  RAJA-RAJA KERAJAAN KUTAI

      1.    Maharaja Kudungga
Adalah raja pertama yg berkuasa di kerajaan kutai. Nama Maharaja Kudungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yg belum terpengaruh dengan nama budaya India.Dapat kita lihat, nama raja tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa dengan masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga dengan awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan lagi mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun temurun.     

     2.    Maharaja Asmawarman
Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah raja yg cakap lagi kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha dengan masanya. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India dengan masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai ( ditentukan dengan tapak kaki kuda yg nampak dengan tanah hingga tapak yg terakhir nampak disitulah batas kekuasaan Kerajaan Kutai ). Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.

     3.    Maharaja Mulawarman
Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman yg menjadi penerusnya. Nama Mulawarman lagi Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaannya. Rakyat-rakyatnya hidup tentram lagi sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yg amat banyak.

  4.    Maharaja Irwansyah
  5.    Maharaja Sri Aswawarman
  6.    Maharaja Marawijaya Warman
  7.    Maharaja Gajayana Warman
  8.    Maharaja Tungga Warman
  9.    Maharaja Jayanaga Warman 
  10. Maharaja Nalasinga Warman
  11. Maharaja Nala Parana Tungga
  12. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  13. Maharaja Indra Warman Dewa
  14. Maharaja Sangga Warman Dewa
  15. Maharaja Singsingamangaraja XXI
  16. Maharaja Candrawarman
  17. Maharaja Prabu Nefi Suriagus
  18. Maharaja Ahmad Ridho Darmawan
  19. Maharaja Riski Subhana
  20. Maharaja Sri Langka Dewa
  21. Maharaja Guna Parana Dewa
  22. Maharaja Wijaya Warman
  23. Maharaja Indra Mulya
  24. Maharaja Sri Aji Dewa
  25. Maharaja Mulia Putera
  26. Maharaja Nala Pandita
  27. Maharaja Indra Paruta Dewa
  28. Maharaja Dharma Setia      

  C.  MASA KEJAYAAN KERAJAAN KUTAI

Masa kejayaan Kerajaaan Kutai berada dengan massa pemerintahan Raja Mulawarman. Hal ini karena beliau begitu bijaksana lagi royal bagi hal-hal yg religius. Para brahmana dihadiahi emas, tanah, lagi ternak secara adil, pengadaan upacara sedekah di tempat yg dianggap suci ataupun Waprakeswara. Dan dibuktikan juga dengan pemberian sedekah kepada kaum Brahmana berupa 20.000 buntut sapi. Jumlah 20.000 buntut sapi ini membuktikan bahwa dengan masa itu kerajaan Kutai sudah mempunyai kehidupan yg makmur lagi sudah mencapai massa kejayaannya.

D. KEHIDUPAN MASYARAKAT KERAJAAN KUTAI

1. Kehidupan Sosial
 

Kehidupan sosial di Kerajaan Kutai merupakan terjemahan dari prasasti-prasasti yg ditemukan oleh para ahli. Diantara terjemahan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Masyarakat di Kerajaan Kutai tertata, tertib lagi teratur.
  2. Masyarakat di Kerajaan Kutai memiliki kemampuan beradaptasi dengan budaya luar (India), mengikuti pola perubahan zaman dengan tetap memelihara lagi melestarikan budayanya sendiri.
2. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi di Kutai, tidak diketahui secara pasti, kecuali disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman sudah mengadakan upacara korban emas lagi tidak menghadiahkan sebanyak 20.000 buntut sapi untuk golongan Brahmana. Tidak diketahui secara pasti asal emas lagi sapi tersebut diperoleh. Apabila emas lagi sapi tersebut didatangkan dari tempat lain, bisa disimpulkan bahwa kerajaan Kutai sudah melakukan kegiatan dagang. Jika dilihat dari letak geografis, Kerajaan Kutai berada dengan jalur perdagangan antara Cina lagi India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yg menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian. 

3. Kehipudan Budaya

Sementara itu dalam kehidupan budaya bisa dikatakan kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) yg disebut Vratyastoma. Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya, sedangkan yg memimpin upacara tersebut, menurut para ahli, dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi dengan masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama penguasaan terhadap bahasa Sansekerta yg dengan dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.


E. RUNTUHNYA KERAJAAN KUTAI
 
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yg bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yg ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yg disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yg disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

F. PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI

1. Prasasti Yupa

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yg paling tua. Dari prasasti inilah diketahui tentang adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Di dalam prasasti ini terdapat tulisan-tulisan yg menggunakan bahasa Sansekerta lagi juga aksara/huruf Pallawa.

Isi dari Prasasti Yupa mengungkapkan sejarah dari Kerajaan Hindu yg berada di Muara Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Secara garis besar prasasti tersebut menceritakan tentang kehidupan politik, sosial lagi budaya Kerajaan Kutai.

2. Ketopong Sultan
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap 

Ketopong adalah mahkota yg biasa dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai yg terbuat dari emas. Ketopong ini memiliki berat 1,98 kg lagi saat ini masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Benda bersejarah yg satu ini ditemukan di Mura Kaman, Kutai Kartanegara dengan tahun 1890. Sedangkan yg dipajang di Museum Mulawarman merupakan ketopong tiruan.

3. Kalung Ciwa
  Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Peninggalan sejarah berikutnya adalah Kalung Ciwa yg ditemukan oleh pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan Muara Kaman dengan tahun 1890. Saat ini Kalung Ciwa masih digunakan sebagai perhiasan oleh sultan lagi hanya dipakai ketika ada pesta penobatan sultan baru.

4. Kura-kura Emas
  Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Bukti sejarah Kerajaan Kutai yg satu ini cukup unik, karena berwujud kura-kura emas. Benda bersejarah ini saat ini berada di Museum Mulawarman. Benda yg memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yg berada di hulu Sungai Mahakam.

Dari riwayat yg diketahui benda ini merupakan persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan China untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini merupakan bukti dari pangeran tersebut untuk mempersunting sang putri.

5. Pedang Sultan Kutai
  Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Pedang Sultan Kutai terbuat dari emat padat. Pada gagang pedang terdapat ukiran gambar seekor harimau yg siap untuk menerkam mangsanya. Sedang dengan bagian ujung pedang terdapat hiasan seekor buaya. Untuk melihat benda ini kamu harus berkunjung ke Museum Nasional di Jakarta.

6. Keris Bukit Kang 
  Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Kering Bukit Kang merupakan keris yg digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yg pertama. Berdasarkan cerita dari masyarakat menyebutkan bahwa putri ini merupakan putri yg ditemukan dalam sebuah gong yg hanyut di atas bambu. Di dalam gong tersebut terdapat bayi perempuan, telur ayam lagi sebuah kering. Kering ini diyakini sebagai Keris Bukit Kang.

7.  Singgasana Sultan
  Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel rangkuman sejarah lengkap tenta Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Singgasana Sultan adalah salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yg masih terjaga sampai saat ini. Benda ini diletakan di Museum Mulawarman. Pada zaman sudah-sudah Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman serta raja-raja Kutai sebelumnya. Singgasana Sultan ini dilengkapi dengan payung erta umbul-umbul serta peraduan pengantin Kutai Keraton. 

Baca pula : Daftar Nama Kerajaan di Indonesia lagi Sejarahnya

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-kutai-rangkuman-lengkap
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-kutai-rangkuman-lengkap
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-kutai-rangkuman-lengkap
http://www.satujam.com/kerajaan-kutai/

Demikian artikel rangkuman sejarah lengkap tentang Kerajaan Kutai, meliputi Sistem Politik Kerajaan Kutai, Kehidupan Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat, raja-raja Kerajaan Kutai, Masa Kejayaan & Runtuhnya Kerajaan Kutai, lagi Peninggalan Kerajaan Kutai. Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment