Monday, January 6, 2020

Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog dedar . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Materi IPS SMP Kelas 8 : Komposisi Penduduk Indonesia meliputi Komposisi penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, beserta Piramida Penduduk.
Materi IPS SMP Kelas 8 : dedar Komposisi Penduduk Indonesia

Sumber: https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  dedar Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Lengkap) Peta Konsep Jumlah beserta Pertumbuhan, Komposisi, serta Persebaran beserta Migrasi Penduduk

Pada peta konsep di dedar atas, tampak bahwa dinamika kependudukan beserta pembangunan dedar dalam negeri dedar mencakup: 1) jumlah beserta pertumbuhan penduduk, 2) komposisi penduduk, 3) dedar persebaran beserta migrasi penduduk, 4) kualitas penduduk beserta pembangunan, dedar beserta 5) pergerakan nasional. dedar Pada artikel ini kita atas membahas tentang Komposisi Penduduk dedar Indonesia. dedar Komposisi Penduduk Indonesia dedar Pengertian komposisi penduduk adalah : pengelompokan ataupun susunan dedar penduduk suatu negara ataupun suatu wilayah berdasarkan kriteria- kriteria dedar tertentu. Contoh komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk dedar berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, dedar bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, beserta lain-lain. dedar Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena bisa dijadikan dedar dasar dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam dedar pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dedar dikaji ataupun dipelajari karena berbagai alasan, antara lain, karena dedar setiap penduduk pasti memiliki usia beserta jenis kelamin yg berbeda dedar sehingga memiliki potensi beserta kemampuan yg berbeda pula. Pemerintah dedar bisa merancang kegiatan ataupun perencanaan yg benar-benar sesuai dengan dedar kemampuan penduduk. Pemerintah juga bisa menata kebutuhan sarana beserta dedar prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, beserta bernegara yg dedar disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya. dedar Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, bisa dibuat dedar pertimbangan yg logis, matang, beserta bermakna sehingga tidak menimbulkan dedar adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan dedar kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Berikut ini atas dijelaskan dedar mengenai komposisi penduduk berdasarkan usia beserta jenis kelamin. dedar a. Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia dedar Komposisi penduduk berdasarkan usia bisa dibuat dalam bentuk usia dedar tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun ataupun lebih. Komposisi dedar penduduk bisa juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti dedar 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), dedar 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), beserta >60 (usia dedar lanjut). Selain itu komposisi penduduk juga bisa didasarkan terhadap dedar usia produktif beserta usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum dedar produktif), 15–64 (usia produktif), beserta usia >65 (tidak produktif). dedar Contoh penggunaan data komposisi penduduk berdasarkan usia adalah dalam dedar perencanaan program Wajib Belajar (Wajar). Dengan mengamati beserta dedar menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia maka bisa dedar diketahui berapa jumlah anak yg harus bersekolah, sarana beserta usia dedar prasarananya, berapa jumlah pendidik beserta tenaga kependidikan yg dedar dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yg dedar bisa melayani kegiatan belajar mengajar, beserta lain-lainnya. Contoh dedar berdasarkan usia produktif beserta usia non-produktif, yaitu dalam dedar perencanaan pembangunan nasional. Dengan mengetahui jumlah penduduk tiap dedar tingkatan usia maka bisa dirancang bentuk beserta arah pembangunan, apakah dedar atas dikembangkan pembangunan yg padat modal ataupun padat karya. Data dedar komposisi penduduk berdasarkan usia juga bisa digunakan menghitung dedar kebutuhan serta cadangan pangan nasional. dedar Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif beserta nonproduktif bisa dedar digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). dedar Angka ini penting diketahui karena bisa memperkirakan beban tiap dedar penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dedar dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan dedar usia di bawah 15 tahun beserta usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dedar dibandingkan penduduk dengan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut dedar bisa menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh dedar penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif atas terbebani oleh dedar penduduk yg tidak berkualitas untuk menjadi manusia yg bermanfaat dedar bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. dedar Semakin besar angka ketergantungan, atas semakin besar pula beban dedar penduduk dalam menopang kehidupan beserta atas mempengaruhi komposisi dedar penduduk. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang beserta terbelakang, dedar dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah dedar penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk dedar usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif dedar yg jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, semisal semakin kecil angka dedar ketergantungan, atas semakin kecil pula beban dalam menopang kehidupan dedar penduduk usia nonproduktif. dedar Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia dedar tahun 2004 – 2012 kepada gambar berikut.

Sumber: https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia
Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika kependudukan beserta pembangunan dedar dalam negeri mencakup:
1) jumlah beserta pertumbuhan penduduk,
2) komposisi penduduk,
3) persebaran beserta migrasi penduduk,
4) kualitas penduduk beserta pembangunan,
5) pergerakan nasional.

Pada artikel ini kita atas membahas tentang Komposisi Penduduk Indonesia.

Komposisi Penduduk Indonesia 

Pengertian komposisi penduduk

Komposisi Penduduk adalah : pengelompokan ataupun susunan penduduk suatu negara ataupun suatu wilayah berdasarkan kriteria- kriteria tertentu. Contoh komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, beserta lain-lain.

Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji ataupun dipelajari karena berbagai alasan, antara lain, karena setiap penduduk pasti memiliki usia beserta jenis kelamin yg berbeda sehingga memiliki potensi beserta kemampuan yg berbeda pula. Pemerintah bisa merancang kegiatan ataupun perencanaan yg benar-benar sesuai dengan kemampuan penduduk. Pemerintah juga bisa menata kebutuhan sarana beserta prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, beserta bernegara yg disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya.

Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, bisa dibuat pertimbangan yg logis, matang, beserta bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Berikut ini atas dijelaskan mengenai komposisi penduduk berdasarkan usia beserta jenis kelamin.

a. Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia 

Komposisi penduduk berdasarkan usia bisa dibuat dalam bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun ataupun lebih. Komposisi penduduk bisa juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), beserta >60 (usia lanjut). Selain itu komposisi penduduk juga bisa didasarkan terhadap usia produktif beserta usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), beserta usia >65 (tidak produktif).

Contoh penggunaan data komposisi penduduk berdasarkan usia adalah dalam perencanaan program Wajib Belajar (Wajar). Dengan mengamati beserta menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia maka bisa diketahui berapa jumlah anak yg harus bersekolah, sarana beserta usia prasarananya, berapa jumlah pendidik beserta tenaga kependidikan yg dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yg bisa melayani kegiatan belajar mengajar, beserta lain-lainnya. Contoh berdasarkan usia produktif beserta usia non-produktif, yaitu dalam perencanaan pembangunan nasional. Dengan mengetahui jumlah penduduk tiap tingkatan usia maka bisa dirancang bentuk beserta arah pembangunan, apakah atas dikembangkan pembangunan yg padat modal ataupun padat karya. Data komposisi penduduk berdasarkan usia juga bisa digunakan menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional.

Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif beserta nonproduktif bisa digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini penting diketahui karena bisa memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun beserta usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan penduduk dengan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut bisa menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif atas terbebani oleh penduduk yg tidak berkualitas untuk menjadi manusia yg bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Semakin besar angka ketergantungan, atas semakin besar pula beban penduduk dalam menopang kehidupan beserta atas mempengaruhi komposisi penduduk. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang beserta terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif yg jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, semisal semakin kecil angka ketergantungan, atas semakin kecil pula beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif.

Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia tahun 2004 – 2012 kepada gambar berikut.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  dedar Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Lengkap)
Diagram Angka Ketergantungan Penduduk Indonesia tahun 2004-2012

Setelah kita mempelajari angka ketergantungan, selanjutnya kita atas mempelajari bonus demografis yg dimiliki bangsa Indonesia. Apakah yg dimaksud dengan bonus demografis? Bonus demografis adalah keadaan dimana komposisi penduduk kita sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia kerja ataupun usia produktif cukup besar, sedang penduduk usia dedar lembut semakin sedikit beserta penduduk usia lanjut belum banyak.

Bonus demografis yg dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, khususnya kepada periode 2010-2035 adalah berupa penduduk usia produktif yg jumlahnya cukup besar. Penduduk usia produktif kepada komposisi penduduk Indonesia jumlahnya mencapai sekitar 70% ataupun mencapai 160-180 juta jiwa kepada 2020, sedang yg 30% nya adalah penduduk yg tidak produktif. Kecenderungan bonus demografis bisa kalian lihat kepada gambar berikut.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  dedar Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Lengkap)

Dari gambar diatas bisa kita lihat bagaimana kondisi bonus demografis Indonesia. Perhatikanlah rentang tahun 2010-2020. Pada gambar tersebut kelompok umur di atas 65 tahun (Elderly) berjumlah di bawah 10%, kelompok anak-anak umur 0-14 tahun di bawah 30 %. Dengan demikian maka kelompok tidak produktif sekitar 40%, berarti kelompok produktif sekitar 60%. Atau secara sederhana setiap 100 penduduk, terdapat 60 orang yg mencari nafkah.

Jika kelompok usia produktif ini memiliki kompetensi yg memadai sesuai dengan yg dibutuhkan, maka atas menjadi potensi sumberdaya manusia yg sangat berarti bagi pembangunan bangsa beserta negara. Tetapi semisal kelompok ini tidak/kurang memiliki kompetensi yg diperlukan untuk pembangunan, maka kelompok ini justru atas menjadi beban yg luar biasa berat bagi masyarakat, bangsa, beserta negara.

Bangsa Indonesia harus mampu menyiapkan generasi dedar lembut yg berkualitas tinggi melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja, beserta investasi. Pengelolaan bonus demografis yg tidak tepat atas menyebabkan masalah-masalah lain. Sebagai contoh apabila kekurangan lapangan kerja maka atas terjadi permasalahan pengangguran yg atas menjadi beban negara.

Komposisi penduduk Indonesia ternyata berkaitan erat dengan bonus demografis. Apakah bangsa Indonesia sudah mampu memanfaatkan bonus demografis sebagai modal pembangunan menuju Indonesia adil, makmur, serta sejahtera? Tentu saja bangsa Indonesia atas selalu berusaha memanfaatkan bonus demografis secara optimal. Kita juga bisa berperan dalam hal tersebut misalnya dengan belajar giat sehingga ketika dewasa kita bisa menjadi warga negara yg terampil. Salah satu cara memanfaatkan bonus demografis adalah dengan mengelola usia produktif dengan baik.

b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 


Pengertian komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui, karena bisa digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut bisa digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta bentuk pengembangan pendidikan beserta pelatihan yg sesuai dengan potensi beserta kemampuan penduduk Indonesia.

c. Piramida Penduduk 

Bayangkan seandainya suatu ketika kalian dicalonkan menjadi bupati ataupun walikota di tempat tinggalmu. Dalam kegiatan kampanye, masyarakat mengundangmu ceramah tentang rencana program pembangunan pendidikan di daerahmu. Masyarakat minta kalian menyampaikan rencana penambahan pembangunan SD, SMP, SMA, beserta SMK di daerahmu. Apa dasar pertimbangan yg kalian lakukan untuk menentukan jumlah sekolah beserta jenis sekolah? Biaya pembangunan sudah tersedia, karena misalnya di daerahmu sudah ada perusahaan sponsor siap menjadi penyandang dana pembangunan sekolah. Apakah kalian begitu saja membangun sekolah sesuai dengan dana yg disediakan sponsor? Atau ada pertimbangan lain?

Tentu saja kalian atas mempertimbangkan hal-hal penting lainnya, terutama kaitannya dengan pertumbuhan beserta komposisi penduduk. Sekolah adalah lembaga pendidikan yg digunakan secara terus-menerus. Karena itu kalian harus mengetahui bagaimana kondisi masyarakat 5 ataupun 10 tahun yg atas datang. Gedung SMP yg dibangun saat ini atas digunakan oleh anak-anak yg sekarang duduk di SD. Karena itu kalian harus mengetahui berapa jumlah anak usia sekolah dasar. Apabila ingin membangun SMA beserta SMK, kalian juga harus memikirkan berapa banyak jumlah siswa sekarang yg duduk di sekolah tingkat bawah. Bahkan kalian juga perlu memikirkan bagaimana perbandingan anak laki-laki beserta perempuan. Mengapa demikian? Setiap anak tentu minatnya berbeda. Apabila kalian hanya membangun SMK jurusan mesin beserta bangunan, pasti tidak semua anak perempuan bersedia sekolah di SMK Teknik Mesin beserta Bangunan. Sehingga kalian juga harus memikirkan pendirian sekolah yg menjadi minat berbagai jenis kelamin.

Bagaimana kalian memperoleh data sebagai pertimbangan membuat keputusan di atas? Salah satunya adalah melalui piramida penduduk di daerahmu. Tahukah kalian apa yg dimaksud piramida penduduk? Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang kepada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki sedangkan kepada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan penduduk wanita di sebelah kanan. Kalian bisa melihat contoh piramida penduduk kepada gambar berikut. Dengan piramida penduduk tersebut, atas memudahkan kalian untuk menentukan perkembangan jumlah lembaga pendidikan di daerahmu. Mengapa demikian? Dengan mengetahui persen- tase jumlah anak-anak usia sekolah, membantumu menentukan jumlah kebutuhan sekolah yg atas datang. Selain berdasarkan kepada usia sekolah, tentu saja kalian juga memiliki pertimbangan yg lain seperti sarana beserta prasarana transportasi, tenaga pendidikan, beserta sebagainya dalam merencanakan pembangunan sekolah. Dengan perencanaan yg baik, pasti pembangunan pendidikan di daerahmu juga atas berkualitas.

Setelah mencermati kasus di atas, kalian tentu memahami bagaimana pentingnya piramida penduduk di suatu negara. Piramida penduduk memiliki manfaat seperti : mengetahui perbandingan jumlah penduduk pria beserta wanita, pertumbuhan penduduk di suatu negara, jumlah penduduk usia sekolah, beserta golongan penduduk produktif beserta tidak produktif. Dengan demikian, piramida penduduk menjadi data penting untuk menjadi salah satu dasar pembuatan keputusan penting di suatu negara.

Data tentang komposisi penduduk menurut umur beserta jenis kelamin bisa digambarkan dalam suatu grafik kepada saat tertentu yg disebut piramida penduduk. Komposisi penduduk berdasarkan umur bisa dibedakan menjadi kelompok-kelompok, misalnya:
- Penduduk usia dedar lembut (umur 0 – 20 tahun)
- Penduduk usia dewasa (umur 21 – 55 tahun)
- Penduduk usia tua (umur > 55 tahun)

Dengan membaca piramida penduduk suatu negara, kita atas bisa memperoleh banyak data beserta informasi tentang kondisi penduduk tersebut. Misalnya berapa persen jumlah penduduk yg tidak produktif, berapa persen jumlah laki-laki, beserta sebagainya.


Piramida penduduk dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Piramida Penduduk Muda 
 
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  dedar Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Lengkap)

Piramida penduduk dedar lembut menggambarkan kondisi komposisi penduduk yg sedang tumbuh dengan ditandai oleh tingkat kelahiran yg tinggi sehingga penduduk usia mudanya lebih besar daripada penduduk usia tua. Pada piramida penduduk tersebut, sebagian besar jumlah penduduk ada di usia di bawah 20 tahun. Piramida penduduk dedar lembut juga disebut piramida kerucut karena bentuknya menyerupai kerucut, di bawahnya lebih lebar dibandingkan bagian puncaknya.

Piramida penduduk dedar lembut menunjukkan angka ketergantungan yg tinggi. Penduduk usia produktif banyak menanggung beban usia dedar lembut beserta tua. Suatu negara yg memiliki piramida penduduk muda, diperlukan motivasi kerja yg tinggi bagi penduduk usia produktif agar bisa menghidupi penduduk usia nonproduktif (usia dedar lembut beserta tua). Apa yg harus dilakukan penduduk usia produktif? Penduduk usia produktif harus bisa melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi dengan baik seperti bertani, berdagang, menangkap ikan, maupun aktivitas yg lain. Dengan demikian pendapatan atas meningkat sehingga bisa menghidupi penduduk usia nonproduktif. Oleh karena itu mulai sekarang kalian harus rajin belajar agar kelak menjadi orang yg berpendidikan tinggi sehingga bisa bekerja dengan baik disertai dengan penghasilan yg tinggi pula. Proporsi yg besar dari usia dedar lembut ini merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi, karena penduduk golongan usia dedar lembut cenderung menurunkan tingkat penghasilan per kapita beserta mereka merupakan konsumen beserta bukan sebagai produsen dalam bidang perekonomian.

2) Piramida Penduduk Dewasa

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  dedar Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Lengkap)

Piramida penduduk dewasa menggambarkan komposisi penduduk usia dedar lembut seimbang dengan komposisi penduduk usia tua dimana jumlah penduduknya dalam keadaan tetap ataupun seimbang. Oleh karena itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk tetap (stasioner), ada juga yg menyebutnya dengan istilah piramida granat karena bentuknya menyerupai granat. Suatu negara yg memiliki komposisi penduduk seperti piramida penduduk dewasa angka ketergantungannya rendah karena usia produktif lebih banyak. Negara yg memiliki piramida seperti ini tetap harus bekerja keras, agar pendapatan meningkat sehingga tingkat kemakmuran semakin tinggi.

3) Piramida Penduduk Tua (constructive) 

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  dedar Komposisi Penduduk Indonesia (Materi Lengkap)

Piramida penduduk tua menggambarkan komposisi penduduk yg berusia tua lebih besar daripada penduduk usia dedar lembut ataupun dewasa. Piramida penduduk ini digambarkan seperti batu nisan sehingga piramida ini disebut piramida batu nisan. Komposisi Penduduk Indonesia Piramida Penduduk Tua Suatu negara yg memiliki komposisi penduduk piramida penduduk tua, kondisinya hampir sama dengan negara yg memiliki piramida penduduk muda. Keduanya sama-sama menggambarkan usia nonproduktif lebih banyak dibandingkan usia produktif. Akibatnya angka ketergantungannya tinggi. Kamu sudah pernah mengkaji piramida penduduk sebagai data penting untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia. Terjadinya piramida penduduk tersebut tentu disebabkan oleh berbagai faktor seperti yg sudah pernah kamu kaji kepada bagian pertumbuhan penduduk. Jadi, data komposisi penduduk dalam suatu negara sangat diperlukan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan beserta kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan.

https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia

Demikian artikel tentang Materi IPS SMP Kelas 8 : Komposisi Penduduk Indonesia meliputi Komposisi penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, beserta Piramida Penduduk yg bisa kami bagikan. Semoga bermanfaat.
a peta konsep di dedar atas, tampak bahwa dinamika kependudukan beserta pembangunan dedar dalam negeri dedar mencakup: 1) jumlah beserta pertumbuhan penduduk, 2) komposisi penduduk, 3) dedar persebaran beserta migrasi penduduk, 4) kualitas penduduk beserta pembangunan, dedar beserta 5) pergerakan nasional. dedar Pada artikel ini kita atas membahas tentang Komposisi Penduduk dedar Indonesia. dedar Komposisi Penduduk Indonesia dedar Pengertian komposisi penduduk adalah : pengelompokan ataupun susunan dedar penduduk suatu negara ataupun suatu wilayah berdasarkan kriteria- kriteria dedar tertentu. Contoh komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk dedar berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, dedar bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, beserta lain-lain. dedar Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena bisa dijadikan dedar dasar dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam dedar pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dedar dikaji ataupun dipelajari karena berbagai alasan, antara lain, karena dedar setiap penduduk pasti memiliki usia beserta jenis kelamin yg berbeda dedar sehingga memiliki potensi beserta kemampuan yg berbeda pula. Pemerintah dedar bisa merancang kegiatan ataupun perencanaan yg benar-benar sesuai dengan dedar kemampuan penduduk. Pemerintah juga bisa menata kebutuhan sarana beserta dedar prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, beserta bernegara yg dedar disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya. dedar Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, bisa dibuat dedar pertimbangan yg logis, matang, beserta bermakna sehingga tidak menimbulkan dedar adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan dedar kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Berikut ini atas dijelaskan dedar mengenai komposisi penduduk berdasarkan usia beserta jenis kelamin. dedar a. Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia dedar Komposisi penduduk berdasarkan usia bisa dibuat dalam bentuk usia dedar tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun ataupun lebih. Komposisi dedar penduduk bisa juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti dedar 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), dedar 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), beserta >60 (usia dedar lanjut). Selain itu komposisi penduduk juga bisa didasarkan terhadap dedar usia produktif beserta usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum dedar produktif), 15–64 (usia produktif), beserta usia >65 (tidak produktif). dedar Contoh penggunaan data komposisi penduduk berdasarkan usia adalah dalam dedar perencanaan program Wajib Belajar (Wajar). Dengan mengamati beserta dedar menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia maka bisa dedar diketahui berapa jumlah anak yg harus bersekolah, sarana beserta usia dedar prasarananya, berapa jumlah pendidik beserta tenaga kependidikan yg dedar dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yg dedar bisa melayani kegiatan belajar mengajar, beserta lain-lainnya. Contoh dedar berdasarkan usia produktif beserta usia non-produktif, yaitu dalam dedar perencanaan pembangunan nasional. Dengan mengetahui jumlah penduduk tiap dedar tingkatan usia maka bisa dirancang bentuk beserta arah pembangunan, apakah dedar atas dikembangkan pembangunan yg padat modal ataupun padat karya. Data dedar komposisi penduduk berdasarkan usia juga bisa digunakan menghitung dedar kebutuhan serta cadangan pangan nasional. dedar Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif beserta nonproduktif bisa dedar digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). dedar Angka ini penting diketahui karena bisa memperkirakan beban tiap dedar penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dedar dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan dedar usia di bawah 15 tahun beserta usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dedar dibandingkan penduduk dengan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut dedar bisa menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh dedar penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif atas terbebani oleh dedar penduduk yg tidak berkualitas untuk menjadi manusia yg bermanfaat dedar bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. dedar Semakin besar angka ketergantungan, atas semakin besar pula beban dedar penduduk dalam menopang kehidupan beserta atas mempengaruhi komposisi dedar penduduk. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang beserta terbelakang, dedar dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah dedar penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk dedar usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif dedar yg jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, semisal semakin kecil angka dedar ketergantungan, atas semakin kecil pula beban dalam menopang kehidupan dedar penduduk usia nonproduktif. dedar Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia dedar tahun 2004 – 2012 kepada gambar berikut.

Sumber: https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia

No comments:

Post a Comment