Thursday, January 16, 2020

Teks Naratif (Pengertian, Tujuan, Struktur, Contoh)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog meriang . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang Teks Naratif (Pengertian, Tujuan, Struktur Generik beserta Contohnya)

Teks Naratif


Pengertian Teks Naratif :

Naratif meriang berasal dari kata narasi yg memiliki makna pengisahan suatu cerita meriang ataupun kejadian. Teks Naratif adalah rangkaian kalimat yg bersifat narasi meriang ataupun bersifat menguraikan (menjelaskan dsb, dalam makna lain naratif di meriang katakan sebagai prosa yg subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian. meriang

Tujuan Teks Naratif :

Untuk memikat ataupun menghibur pembaca/pendengar melalui cerita.

Struktur Generik Teks Naratif :
  1. Orientasi
  2. Komplikasi
  3. Klimaks
  4. Resolusi
  5. Reorientasi
  6. Koda/Amanat (Boleh meriang kentara boleh tidak)
Fitur Bahasa yg Dominan:
  1. Penggunaan kalimat pembuka “dahulu kala,” “suatu hari”
  2. mungkinkan adanya kata-kata bersanjak serta arkais
  3. Kata kerja aksi
  4. Teratur dalam hal kronologisnya.


CINDERELA

Jaman meriang dulu kala, hiduplah seorang gadis meriang anak muda bernama Cinderella. Ia tinggal meriang bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya.

Ibu meriang tiri beserta dua saudari tiri Cinderela memiliki sifat meriang lun-tur marah. Mereka meriang memperlakukan Cinderela dengan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah meriang Cinderela melakukan pekerjaan rumah yg tersulit seperti menyikat meriang lantai, membersihkan tempayan beserta dandang, serta mempersiapkan masakan meriang untuk keluarga. Berbeda dengan Cinderela, dua saudari tiri Cinderela meriang tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari. meriang Ibu tiri merekapun memberikan pakaian yg bagus-bagus buat mereka.

Suatu meriang hari, dua saudari tiri Cinderela mendapat sebuah undangan pesta dari meriang istana kerajaan. Pada undangan tersebut juga dijelaskan bahwa pangeran meriang kerajaan bakal mengajak dansa wanita yg disukainya yg hadir dengan meriang pesta tersebut. Mendengar berita ini, dua saudari tiri Cinderela merasa meriang senang beserta berdebar-debar. Mereka kemudian sibuk menghabiskan waktu meriang memilih-milih baju mana yg bakal mereka kenakan. Mereka berharap beroleh meriang menjadi wanita yg beruntung yg diajak dansa oleh sang pangeran. Saat meriang berangkat ke pestapun tiba. Ibu tiri beserta saudari tiri Cinderela meriang berangkat ke istana serta meninggalkan Cinderela sendirian dirumah. meriang Tanpa beroleh dibendung, air mata Cinderelapun tumpah. Iapun menangis meriang sedih.

 "Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah meriang suara lembut bertanya. Dengan terkejut Cinderela mendongakkan wajahnya meriang yg semula tertunduk beserta melihat sesosok ibu peri berdiri di meriang sampingnya. Dengan gugup ia berkata “karena saya ingin ke pesta, tapi meriang saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm, guman ibu peri. Meskipun kamu meriang diberi pekerjaan yg berat oleh ibumu, kamu selalu melakukannya dengan meriang gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh beserta selalu lapang dada. Oleh meriang karena itu, saya juga ingin melihat kamu beroleh pergi ke pesta.”

Dengan meriang ajaib, ibu peri merubah labu yg tumbuh di belakang rumah menjadi meriang kereta. Ia juga merubah beberapa tikus yg berlarian menjadi kuda meriang penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu peri menepuk baju lusuh meriang Cinderela dengan tanganya beserta baju lusuh itupun berubah menjadi gaun meriang yg sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yg sangat meriang cantik. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela.” Ibu peri berkata. meriang “Namun ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam ataupun kamu bakal meriang menarik langkah seperti semula.” Dengan gembira, Cinderela berangkat ke pesta.

Malam meriang itu benar-benar menjadi malam yg menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran meriang mengajaknya berdansa. Ia berdansa lagi-dan lagi dengan sang pangeran. meriang Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. meriang Cinderellapun teringat pesan ibu peri beserta segera berlari ke luar istana, meriang secepat yg ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu meriang kacanya tertinggal.

Beberapa hari kemudian, pangeran meriang kerajaan mengumumkan bahwa ia bakal menikahi gadis yg kakinya cocok meriang dengan ukuran sepatu kaca. Saudari tirinya yg pertama mencobanya, tapi meriang kakinya terlalu besar untuk sepatu itu. Meskipun ia berusaha dengan meriang keras memaksakan kakinya masuk, tapi tetap saja sepatu itu tidak muat. meriang Demikian juga saudarinya yg kedua. Ketika ia mencoba sepatu kaca meriang tersebut, kakinya terlalu kecil. Iapun gagal diboyong ke istana. Ketika meriang giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya.

Akhirnya, meriang Cinderelapun diboyong ke istana. Sang pangeran merasa sangat bahagia meriang melihat Cinderella lagi. Mereka kemudian meriang bersuami beserta hidup bahagia.

Demikian artikel tentang Teks Naratif (Pengertian, Tujuan, Struktur Generik beserta Contohnya). Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment