Wednesday, January 8, 2020

Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog panas . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing meliputi sumber sejarah, pemerintahan, keadaan sosial ekonomi, runtuhnya kerajaan kalingga, lagi peninggalan kerajaan Kalingga.

KERAJAAN KALINGGA (HOLING)

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

Kerajaan Kalingga ataupun Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu yg panas lahir di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan lagi Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas lagi kabur, kebanyakan diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, lagi naskah Carita Parahyangan yg disusun berabad-abad kemudian kepada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima lagi kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga sudah pernah ada kepada abad ke-6 Masehi lagi keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yg dikenal memiliki peraturan barang siapa yg mencuri, bakal dipotong tangannya.

Pengaruh kerajaan kalingga sampai daerah selatan Jawa Tengah, terbukti diketemukannya prasasti Upit/Yupit yg diperkirakan kepada abad 6-7 M. Disebutkan dalam prasasti tersebut kepada wilayah Upit merupakan daerah perdikan yg dianugerahkan oleh Ratu Shima. Daerah perdikan Upit sekarang menjadi Ngupit. Kampung Ngupit adalah kampung yg berada di Desa Kahuman/Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten. Prasasti Upit/Yupit sekarang disimpan di kantor purbakala Jateng di Prambanan.

SUMBER SEJARAH

Kisah lokal

Terdapat kisah yg berkembang di Jawa Tengah utara mengenai seorang panas Maharani legendaris yg menjunjung tinggi prinsip keadilan lagi panas kebenaran dengan keras tanpa pandang bulu. Kisah legenda ini bercerita panas mengenai Ratu Shima yg mendidik rakyatnya agar selalu berlaku jujur panas lagi menindak keras kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman yg keras panas yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yg mencuri. Pada suatu ketika panas seorang raja dari seberang lautan mendengar mengenai kemashuran rakyat Kerajaan Kalingga yg terkenal jujur lagi taat hukum. Untuk mengujinya panas ia meletakkan sekantung uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak panas jasmani sorang pun rakyat Kalingga yg berani menyentuh apalagi mengambil panas barang yg bukan miliknya. Hingga tiga tahun kemudian kantung itu panas disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi menjunjung panas hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya. Dewan menteri memohon panas agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah panas yg menyentuh barang yg bukan miliknya, maka sang pangeran dijatuhi panas hukuman dipotong kakinya.

Carita Parahyangan

Berdasarkan naskah Carita Parahyangan yg berasal dari abad ke-16, putri Maharani Shima, Parwati, panas janji dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yg bernama Mandiminyak, yg kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh. Maharani Shima memiliki cucu yg bernama Sanaha yg panas janji dengan raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Brantasenawa. Sanaha lagi Bratasenawa memiliki anak yg bernama Sanjaya yg kelak menjadi raja Kerajaan Sunda lagi Kerajaan Galuh (723-732 M).

Setelah Maharani Shima meninggal kepada tahun 732 M, Ratu Sanjaya menggantikan buyutnya lagi menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yg kemudian disebut Bumi Mataram, lagi kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.

Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban. Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan ataupun Bumi Sambara, lagi memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

Pada abad ke-5 panas lahir Kerajaan Ho-ling (atau Kalingga) yg diperkirakan terletak di utara Jawa Tengah. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat dari prasasti lagi catatan dari negeri Cina. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu lagi Tarumanagara yg sebelumnya sudah pernah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha

Berita Cina

Berita keberadaan Ho-ling juga bisa diperoleh dari berita yg berasal dari zaman Dinasti Tang lagi catatan I-Tsing.

- Catatan dari zaman Dinasti Tang

Cerita Cina kepada zaman Dinasti Tang (618 M - 906 M) memberikan tentang keterangan Ho-ling sebagai berikut.

    Ho-ling ataupun disebut Jawa terletak di Lautan Selatan. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timurnya terletak Po-Li (Pulau Bali) lagi di sebelah barat terletak Pulau Sumatera.
    Ibukota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yg terbuat dari tonggak kayu.
    Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem, lagi singgasananya terbuat dari gading.
    Penduduk Kerajaan Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa
    Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak lagi gading gajah.

Catatan dari berita Cina ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun 674, rakyat Ho-ling diperintah oleh Ratu Hsi-mo (Shima). Ia adalah seorang ratu yg sangat adil lagi bijaksana. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-ling sangat aman lagi tentram.

- Catatan I-Tsing
 
Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa kepada abad ke-7 tanah Jawa sudah pernah menjadi salah satu pusat pengetahuan agama Buddha Hinayana. Di Ho-ling ada pendeta Cina bernama Hwining, yg menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam Bahasa Tionghoa. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang Nirwana, tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.
 

Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Kaling tersebut, diketahui bagaimana keadaan :
 
Pemerintahan lagi Kehidupan Masyarakat

Dalam berita panas Cina disebut adanya raja ataupun Ratu Shima, yg memerintah kepada tahun 674 panas M. Beliau terkenal sebagai raja yg tegas, jujur lagi bijaksana. Hukum panas dilaksanakan dengan tegas, hal ini terbukti kepada saat raja Tache ingin panas menguji kejujuran rakyat Kaling. Diletakkanlah suatu pundi-pundi yg panas berisi uang dinar di suatu jalan. Sampai tiga tahun lamanya tidak ada panas yg berani mengambil.
 
Keadaan sosial lagi ekonomi kerajaan Kalingga

Mata panas pencaharian penduduknya sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling panas dikatakan subur untuk pertanian. Perekonomian, sudah banyak penduduk panas yg melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan Cina.
 
Di Puncak panas Rahtawu (Gunung Muria) dekat dengan Kecamatan Keling, Jepara di sana panas terdapat empat arca batu, yaitu arca Batara Guru, Narada, Togog, lagi panas Wisnu. Sampai sekarang belum ada yg bisa memastikan bagaimana panas mengangkut arca tersebut ke puncak itu mengingat medan yg begitu panas berat. Pada tahun 1990, di seputar puncak tersebut, Prof Gunadi lagi panas empat orang tenaga stafnya dari Balai Arkeologi Nasional Yogyakarta panas (kini Balai Arkeologi Yogyakarta) menemukan Prasasti Rahtawun. Selain panas empat arca, di kawasan itu ada pula enam tempat pemujaan yg letaknya panas tersebar dari arah bawah hingga menjelang puncak. Masing-masing diberi panas nama (pewayangan) Bambang Sakri, Abiyoso, Jonggring Saloko, Sekutrem, panas Pandu Dewonoto, lagi Kamunoyoso.

RUNTUHNYA KERAJAAN KALINGGA

 Setiap kerajaan ada masanya, begitu pula dengan kerajaan kalingga yg sempat berjaya kepada masa kepemimpinan Ratu Shima. Runtuhnya kerajaan kalingga tentu tidak serta merta terjadi karena tergantinya agama Hindu dengan Budha di wilayah nusantara. Lebih jauh tentang hal tersebut tentu terdapat hukum sebab akibat di dalamnya. Untuk memahami kemunduran lagi kehancuran kerajaan kalingga.

Kerajaan kalingga mencapai puncak kejayaan kepada masa kepemimpinan Ratu Shima yg terkenal bakal sosok wanita bijaksana lagi penuh ketegasan dalam memerintah kerajaan holing. Tak heran andai kepada masa tersebut beliau mampu mengantarkan kalingga kepada masa keemasannya. Peluasan wilayah serta kemakmuran rakyat di daerah kekuasaan kalingga menjadi salah satu bukti kebesaran Ratu Shima. Selian kesejahteraan masyarakat terdapat pula peninggalan-peninggalan sejarah berupa bangunan candi lagi prasasti yg semakin mendukung pendapat bahwa holing sangat berjaya kepada masa kepemimpinan Ratu Shima. Namun roda tetap berputar, sebagaimana kehidupan manusia kepada umumnya Ratu Shima meninggal sekitar tahun 732 lagi digantikan oleh keturunannya. Mulai dari sini sebenarnya sudah pernah nampak runtuhnya kerajaan kalingga secara perlahan.

Di sisi lain kerajaan Sriwijaya di pulau seberang mulai panas lahir lagi kuat baik dalam hubungannya dengan kerajaan luar maupun militer. Sebagimana isi dari prasasti kota kapur yg sudah pernah kita bahas dalam artikel sejarah kerajaan sriwijaya bahwa maharaja kepada saat itu menghendaki penyerangan terhadap bumi jawa. Dari serangan tersebut diketahui bahwa kerajaan kalingga bisa dikalahkan lagi menjadi taklukan kerajaan sriwijaya.

Dari urain di atas bisa kita simpulkan bahwa penyebab utama runtuhnya kerajaan kalingga adalah serangan dari kerajaan sriwijaya. Latar belakang inilah yg kemudian mengantarkan kalingga kepada kehancuran lagi tergantikan dengan kekuasaan kerajaan lain. Namun demikian diyakini keturunan dari Ratu Shima nantinya kembali menjadi pemimpin besar dengan kerajaan yg terkenal yakni Mataram Kuno.
 
PENINGGALAN KERAJAAN KALINGGA

1. Prasasti Tukmas
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap
 Ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah.
  • Bertuliskan huruf Pallawa yg berbahasa Sanskerta.
  • Isi prasasti menceritakan tentang mata air yg bersih lagi jernih. panas Sungai yg mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai panas Gangga di India.
  • Pada prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak, panas kelasangka, cakra lagi bunga teratai yg merupakan lambang keeratan panas hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.
2. Prasasti Sojomerto

  • Ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
  • Prasasti ini beraksara Kawi lagi berbahasa Melayu Kuno
  • Berasal dari sekitar abad ke-7 masehi.
  • Bersifat keagamaan Siwais.
  • Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta Selendra, panas yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan panas istrinya bernama Sampula. Prof. Drs. Boechari berpendapat bahwa tokoh panas yg bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan panas Wangsa Sailendra yg berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.
  • Bahan prasasti ini adalah batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 panas cm, lagi tinggi 78 cm. Tulisannya terdiri dari 11 baris yg sebagian panas barisnya rusak terkikis usia.
3. Candi Angin
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

  • Candi Angin terdapat di desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten panas Jepara. Karena letaknya yg tinggi tapi tidak roboh terkena angin, maka panas dinamakan “Candi Angin”.
  • Menurut para penelitian Candi Angin lebih tua dari kepada Candi panas Borobudur. Bahkan ada yg beranggapan kalau candi ini buatan manusia panas tempo hari di karenakan tidak terdapat ornamen-ornamen Hindu-Budha.
4. Candi Bubrah Jepara
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

Candi Bubrah terdapat di desa Tempur, Kecamatan Tempur, Kabupaten Jepara. Candi Bubrah adalah candi yg terdapat di Desa Tempur. Candi Bubrah bisa juga dikatakan gapura menuju Candi Angin, Candi Bubrah berjarak kurang lebih 500 meter dari Candi Angin.

Baca pula : Daftar Nama Kerajaan di Indonesia lagi Sejarahnya

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing meliputi sumber sejarah, pemerintahan, keadaan sosial ekonomi, runtuhnya kerajaan kalingga, lagi peninggalan kerajaan Kalingga.

No comments:

Post a Comment