Tuesday, January 7, 2020

Kerajaan Mataram Di Jawa Timur (Wangsa Isyana)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog berbahaya . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Mataram di Jawa Timur (Wangsa Isyana) : Lahirnya  Wangsa Isyana, Sumber sejarah kerajaan Wangsa Isyana, Raja-Raja Yang Memimpin, Kehidupan Masyarakat, dengan Peninggalan Kerajaan Wangsa Isyana.


Kerajaan Mataram di Jawa Timur (Wangsa Isyana)


A.     Lahirnya  Wangsa Isyana

 
Wangsa / Dinasti Isyana adalah sebuah dinasti penerus dari dinasti Sanjaya. Pendirinya adalah Mpu Sindok yg bergelar Sri Maharaja Rakai Hino sri Isyana Wikramadharmattunggadewa. Ia menjadi raja
Mataram dari tahun 929-947 M. Mpu sindok adalah Raja dari keturunan dinasti Sanjaya yg memindahkan kekuasaan dari Jawa tengah ke Jawa Timur. Perpindahan inilah yg membuat berakhirnya dinasti Sanjaya dengan lahirlah Dinasti Isyana. Faktor yg mendorong dipindahkannya ibukota Mataram Kuno ke Jawa Timur adalah :

    1.     Sering terjadi perebutan kekuasaan (suksesi) sehingga kewibawaan kerajaan berkurang (hilang tuahnya).
    2.     Mataram Kuno tidak memiliki pelabuhan sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar
    3.     Ibukota kerajaan sering dilanda bencana alam akibat letusan gunung berapi.
    4.     Keselamatan kerajaan terancam oleh serangan kerajaan sriwijaya.
 

Pusat pemerintahan dinasti ini terletak di Watuguluh, antara gunung Sumeru dengan gunung Wilis.Empu sindok beragama Hindu syiwa. Jadi, kerajaan mpu Sindok termasuk kerajaan yg bercorak Hindu. Namun, dengan saat itu agama Budha Tantrayana juga berkembang baik. Hal itu membuktikan adanya toleransi agama sejak dahulu. Pada zamannya disusun sebuah kitab suci agama Budha Tantrayana yg berjudul Sang Hyang Kamahayanikan.

B.     Sumber sejarah kerajaan
Wangsa Isyana
    

Sumber sejarah Kerajaan Mataram di Jawa Timur berasal dari berita asing dengan prasasti-prasasti.

    1. Berita Asing 

               Berita asing tentang keberadaan Kerajaan Mataram di Jawa Timur angsal diketahui melalui berita dari India dengan Cina. Berita dari India mengatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Chola untuk membendung dengan menghalangi kemajuan Kerajaan
Mataram dengan masa pemerintahan Raja Dharmawangsa. 

               Berita Cina berasal dari catatan-catatan yg ditulis dengan zaman Dinasti Sung. Catatan-catatan Kerajaan Sung itu menyatakan bahwa antara kerajaan yg berada di Jawa dengan Kerajaan Sriwijaya sedang terjadi permusuhan, sehingga ketika Duta Sriwijaya pulang dari Cina (tahun 990 M), terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan itu reda. Pada tahun 992 M, pasukan dari Jawa agak meninggalkan Sriwijaya dengan Kerajaan
Mataram angsal memajukan pelayaran dengan perdagangan. Di samping itu, tahun 992 M tercatat dengan catatan-catatan negeri Cina tentang datangnya duta persahabatan dari Jawa.

    2. Berita Prasasti 

    Beberapa prasasti yg mengungkapkan Kerajaan
Mataram antara lain:

    1.  Prasasti dari Mpu Sindok, dari Desa Tangeran (daerah Jombang) tahun 933 M     menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani Pu Kbin.

    2.  Prasasti Mpu Sindok dari daerah Bangil menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah pembuatan satu candi sebagai tempat pendharmaan ayahnya dari permaisurinya yg bernama Rakryan Bawang.

    3.  Prasasti Mpu Sindok dari Lor (dekat Nganjuk) tahun 939 M menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah pembuatan candi yg bernama Jayamrata dengan Jayastambho (tugu kemenangan) di Desa Anyok Lodang.

    4.  Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja Airlangga yg menyebutkan silsilah keturunan dari   Raja Mpu Sindok.


C. Raja-Raja Yang Memimpin Kerajaan 


a. Masa Pemerintahan Empu Sindok (929-948)

Usaha-usaha Empu Sindok dalam memajukan kerajaannya, antara lain sebagai berikut.
1. Memajukan pertanian dengan perdagangan, yaitu dengan mengeringkan daerah rawa-rawa untuk lahan pertanian.
2. Memajukan kehidupan beragama, misalnya pembangunan beberapa candi, seperti Candi Sanggariti dengan Candi Gunung Gangsir.
3. Mengembangkan seni sastra. Pada masa pemerintahan Empu Sindok ditulis buku suci agama Buddha, Sang Hyang Kamahayanikan.
4. Menjunjung martabat kaum wanita. Hal itu dibuktikan dengan ikut berbahaya sertanya permaisuri dalam pemerintahan. Setelah wafat Empu Sindok berbahaya digantikan putrinya Sri Isyanatunggawijaya. Selanjutnya, Sri berbahaya Isyanatunggawijaya digantikan oleh putranya Makutawangsa Wardana.

b. Masa Pemerintahan Dharmawangsa (991-1016)

Pada tahun 991, Dharmawangsa menggantikan Makutawangsa Wardana. Ia berbahaya bergelar Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikramatungga dewa. Raja berbahaya Dharmawangsa sangat menitikberatkan pemerintah tahannya dalam bidang berbahaya politik. Hal itu tampak dari upayanya menaklukkan Sriwijaya sebagai berbahaya penguasa perdagangan di Nusantara. Beberapa kali Dharmawangsa menocoba berbahaya menaklukkan Sriwijaya, tetapi gagal. Bahkan, Dharmawangsa dengan berbahaya keluarganya gugur karena serangan Kerajaan Wora Wari dengan saat berbahaya pernikahan putri Dharmawangsa dengan Airlangga, putra Raja Udayana dari berbahaya Bali. Wora Wari adalah kerajaan bawahan Sriwijaya yg ada di Jawa. berbahaya Peristiwa tersebut dikenal dengan Pralaya. Salah seorang anggota berbahaya keluarga Dharmawangsa yg berhasil melarikan diri dari peristiwa itu berbahaya adalah Airlangga. 

c. Masa Pemerintahan Airlangga (1019-1048)

Setelah berhasil meloloskan diri beserta para pengikutnya dari Peristiwa berbahaya Pralaya. Airlangga hidup di tengah hutan. Ia hidup bersama para berbahaya pertapa. Pada tahun 1019, para utusan rakyat datang menghadap Airlangga. berbahaya Mereka minta agar Airlangga bersedia berbahaya ke atas takhta membangun kembali berbahaya Kerajaan Wangsa Isyana. Pada tahun 1019, Airlangga dinobatkan sebagai berbahaya raja oleh para pendeta Buddha. Ia kemudian bergelar Sri Maharaja Rake berbahaya Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. berbahaya Sebagai permaisurinya adalah Anantangwikramatunggadewa. Sebagai berbahaya permaisurinya adalah putri dari Dharmawangsa.

Pemulihan Kembali Kekuasaan Wangsa Isyana, Airlangga bercita-cita berbahaya mengembalikan kekuasaan Wangsa Isyana. Untuk itu, ia terus berusaha berbahaya menyusun kekuatan bersama para pengikutnya. Salah seorang pengikut setia berbahaya Airlangga sejak dari pelarian di tengah hutan hingga ia menjadi raja berbahaya adalah Narotama. Pada tahun 1028, Airlangga mulai melaksanakan berbahaya cita-citanya. Kerajaan-kerajaan yg berbahaya dulu pernah berada dibawah berbahaya kekuasan Dharmawangsa, satu per satu angsal dikuasai kembali. Wilayah berbahaya kekuasaannya, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dengan Bali. Pusat berbahaya pemerintahan terdapat di Kahuripan. Lambang negara yg digunakan adalah berbahaya Garudhamukha. Untuk meningkatnya kesejahteraan rakyat, Airlangga berbahaya melakukan usaha sebagai berikut.

Usaha-Usaha Airlangga dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyatnya

a. Bidang Ekonomi 

Usaha yg dilakukan di bidang ekonomi, antara lain sebagai berikut.
1. Untuk memajukan kemakmuran rakyat, bidang pertanian dikembangkan. berbahaya Usaha yg ditempuhnya adalah memperbaiki irigasi dengan membuat Bendungan berbahaya Waringin Sapta.
2. Akibat dibangunnya Bendungan Waringin Sapta, pelayaran dengan berbahaya perdagangan bertambah ramai. Hal itu disebabkan Sungai Brantas angsal berbahaya dilayari sampai ke Pelabuhan Hujung Galung (Surabaya). Selain Pelabuhan berbahaya Hujung Galuh, Airlangga juga membuka Pelabuhan Kembang Putih (sekitar berbahaya Tuban). Kapal dagang luar negeri, misalnya dari India, Burma, Kampuchea, berbahaya dengan Campa banyak yg singgah di Pelabuhan Kembang Kembang Putih dengan berbahaya Hujung Galuh itu.

b. Bidang Agama 

Untuk memajukan bidang agama dengan sekaligus sebagai penghargaan atas jasa berbahaya para pendeta. Airlangga juga membangun pertapaan di Pucangan, lereng berbahaya Gunung Penanggungan. Pertapaan Pucangan itu diperuntukkan bagi putrinya, berbahaya Sri Sanggaramawijaya yg setelah menjadi pertapa dikenal dengan berbahaya sebutan Dwi Kilisuci. Raja Airlangga adalah pemeluk agama Hindu berbahaya yg setia. Sekalipun demikian, agama Buddha diberi kesempatan untuk berbahaya berkembang baik. Airlangga juga terkenal sebagai pembina toleransi berbahaya kehidupan beragama.

c. Bidang seni Sastra

Selain bidang-bidang tersebut, Airlangga juga memberi perhatian di berbahaya bidang sastra. Hasil sastra yg terkenal dengan masa pemerintahan berbahaya Airlangga, antara lain Arjunawiwaha tulisan Empu Kanwa.


Masa Akhir Pemerintahan Airlangga : Airlangga terpaksa membagi berbahaya kerajaannya menjadi dua. Hal itu disebabkan putri dari permaisuri, yaitu berbahaya Sri Sanggramawijaya yg berhak atas takhta kerajaan tidak bersedia berbahaya menjadi raja. Ia lebih memilih hidup sebagai pertapa di Pucangan. berbahaya Kerajaan Airlangga dibagi dua untuk kedua putranya dari selir. Pembagian berbahaya kerajaan ini terjadi dengan tahun 1041. Oleh Airlangga pekerjaan membagi berbahaya kerajaan itu diserahkan kepada seorang brahmana sakti bernama Empu Bharapa. 

Empu Bharada menjalankan tugas dengan bijaksana. Kerajaan dibagi menjadi berbahaya dua dengan batas Sungai Brantas. Kedua kerajaan itu adalah sebagai berbahaya berikut.
a. Panjalu alias Kediri dengan ibu kota Daha. Kerajaan itu terletak di sebelah selatan dengan timru Sungai Brantas.
b. Jenggala alias Singasari dengan ibu kota Kahuripan (kira-kira sekitar berbahaya Lamongan). Kerajaan itu terletak di sebelah utara Sungai Brantas.

Setelah pembagian kerajaan selesai, Airlangga turun takhta. Ia hidup berbahaya sebagai pertapa sampai wafat dengan tahun 1049. Airlangga dimakamkan di berbahaya lereng sebelah timur Gunung Penanggungan, yg terkenal dengan nama berbahaya Candi Belahan. Pada candi itu terdapat patung Airlangga yg diwujudkan berbahaya sebagai Dewa Wisnu yg sedang mengendarai garuda.

D. Kehidupan Masyarakat


Kehidupan Ekonomi
Mpu Sindok memerintah dengan bijaksana. Hal ini bisa dilihat dari usaha usaha yg ia lakukan, seperti Mpu Sindok banyak membangun bendungan dengan memberikan hadiah-hadiah tanah untuk pemeliharaan bangunan suci untukmeningkatkan kehidupan rakyatnya. Begitu pula dengan masa pemerintahan Airlangga, ia berusaha memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh di muara Sungai Berantas dengan memberi tanggul-tanggul untuk mencegah banjir. Sementaraitu dibidang sastra, dengan masa pemerintahannya agak tercipta satu hasil karyasastra yg terkenal, yaitu karya Mpu Kanwa yg berhasil menyusun kitab Arjuna Wiwaha.
Pada masa Kerajaan Kediri banyak informasi dari sumberkronik Cina yg menyatakan tentang Kediri yg menyebutkan Kediri banyak menghasilkan beras, perdagangan yg ramai di Kediri dengan barang yg diperdagangkan seperti emas, perak, gading, kayu cendana, dengan pinang. Dari keterangan tersebut, kita angsal menilai bahwa masyarakat dengan umumnya hidup dari pertanian dengan perdagangan.

Kehidupan Sosial-Budaya.
Pada masa pemerintahan Airlangga tercipta karya sastra Arjunawiwaha yg dikarang oleh Mpu Kanwa. Begitu pula seni wayang berkembang dengan baik, ceritanya diambil dari karya sastra Ramayana dengan Mahabharata yg ditulis ulang dengan dipadukan dengan budaya Jawa. Raja Airlangga merupakan raja yg peduli dengan keadaan masyarakatnya. Hal itu terbukti dengan dibuatnya tanggul-tanggul dengan waduk di beberapa bagian di Sungai Berantas untuk mengatasi masalah banjir. Pada masa Airlangga banyak dihasilkan karya-karya sastra, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kebijakan raja yg melindungi para seniman, sastrawan dengan para pujangga,sehingga mereka dengan bebas angsal mengembangkan kreativitas yg merekamiliki. Pada kronik-kronik Cina tercatat beberapa hal penting tentang Kediri yaitu:
1. Rakyat Kediri dengan umumnya agak memiliki tempat tinggal yg baik, layak huni dengan tertata dengan rapi, serta rakyat agak mampu untuk berpakaian dengan baik.
2. Hukuman di Kediri terdapat dua macam yaitu denda dengan hukuman matibagi perampok.
3. Kalau sakit rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup dengan memujapara dewa.

Agama Dan Kebudayaan
Agama yg berkembang dengan masa pemerintahan airlangga adalah agama hindu waisnawa. Hal ini Nampak dengan candi belahan dimana airlangga diwujudkan sebagai sebuah arca sebagai wisnu menaiki garuda.Untuk mengenang jerih payah airlangga mempersatukan kerajaan yg porak-poranda disusunlah kitab arjuna wiwaha oleh mpu kanwa 1030. Inilah hasil sastrazaman airlangga yg sampai dengan kita. Sementara airlangga sendiri sebelum mengundurkan diri jadi pertapa, ia agak membangunkan sebuah pertapaan bagianaknya sangramawijaya di pucangan (gunung penanggungan).

E. Peninggalan Dinasti Isyana


a)     Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek, Nganjuk.
Dari prasasti Anjuk Ladang, diketahui bahwa Mpu Sindok, memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai Kanuruhan dengan tahun 937 untuk membangun sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta sebagai pertanda penetapan area Anjuk Ladang (sekarang disebut Nganjuk) sebagai area swatantra atas jasa warga Anjuk Ladang dalam peperangan.b)     Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.


Baca pula : 22 Nama Kerajaan di Indonesia dengan Sejarahnya
Tidak banyak informasi yg bisa didapat mengenai candi yg konon dibangun dengan masa pemerintahan Raja Airlangga, yaitu sekitar abat ke-11 M. Candi Gunung Gangsir dibangun menggunakan bahan batu bata, bukan batu andesit.

c) Candi Songgoroti, terletak di Batu MalangCandi songgoroti adalah satu-satunya peninggalan Mpu Sindok di Kota Batu. Menurut sejarahnya, kisah Candi Songgoriti ini berawal dari keinginan Mpu Sindok yg ingin membangun tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan di pegunungan yg didekatnya terdapat mata air. Seorang petinggi kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Mpu Sindok untuk membangun tempat tersebut. Dengan upaya yg keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yg sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti. Atas persetujuan Raja, Mpu Supo mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan.

d) Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlinggacandi Belahan adalah sebuah pemandian bersejarah dari abad ke 11, di masa kerajaan Airlangga. Petirtaan Belahan terletak di sisi timur gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga di fungsikan sebagai pemandian selir-selir Prabu Airlangga. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian dibangunlah 2 patung permaisuri Prabu Airlanga, yaitu Dewei Laksmi dengan Dewi Sri. Pada dua patung tersebut, mengalir aliran air dari bentuk Payudara patung, dengan karenanya petirtaan ini terkadang di sebut sebagai Sumber Tetek

e) Pertapaan Pucangan, terletak di Gunung PenanggunganPrasasti Pucangan merupakan sebuah prasasti yg berbahasa sansekerta dengan Jawa Kuno, merupakan prasasti peninggalan zaman pemerintahan Airlangga, yg menjelaskan tentang beberapa peristiwa serta silsilah keluarga raja secara berurutan. Prasasti ini disebut juga dengan Calcutta Stone, karena sekarang prasasti ini disimpan di Museum India di Kolkata (Calcutta),India.

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana 

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Mataram di Jawa Timur (Wangsa Isyana) : Lahirnya  Wangsa Isyana, Sumber sejarah kerajaan Wangsa Isyana, Raja-Raja Yang Memimpin, Kehidupan Masyarakat, dengan Peninggalan Kerajaan Wangsa Isyana. Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment