Friday, January 17, 2020

Perkembangan Embrio Manusia (Sains Vs Qur'an)

Beberapa teman mengajukan klaim kalau ada kesesuaian nyata tanpa cela antara perkembangan embrio manusia yg ditunjukkan teks kuno dengan kami. Tentu saja, klaim demikian wajar untuk diperiksa secara kritis bakal kebenarannya. Karenanya kami tanpa ragu memeriksa beberapa literatur ilmiah modern mengenai embriologi beserta membandingkannya dengan teks kuno yg diajukan ke kami. Dua teks kuno yg bakal diperiksa dalam studi banding ini adalah Al Quran beserta Srimad Bhagavatam. Perlu ditekankan bahwa yg di kritisi di sini adalah perkembangan embrio manusia, bukan asal usul embrio manusia.

Perkembangan Embrio Manusia (Sains vs Qur'an)


 Beberapa teman mengajukan klaim kalau ada  kesesuaian nyata tanpa cela antara perkembanga Perkembangan Embrio Manusia (Sains vs Qur'an)

Dalam Al Quran, perkembangan embriologi manusia yg paling jelas dinyatakan dalam surah Al Hajj ayat 5, beserta al Mu’minun 13-14. Lebih lengkapnya disini : http://quran.myquran.org/?
Perkembangan tersebut antara lain
  1. Setetes mani (nuthfah)
  2. Segumpal darah (alaqah)
  3. Segumpal daging (mudghah)
  4. Tulang belulang
  5. Dibungkus daging
Mengenai waktunya tidak ditentukan dalam Quran.

Sains Modern

Setelah mendapatkan gambaran di atas, mari kita izinkan sains modern yg berbicara. Nomer urut menunjukkan tahapan pengembangan embrio sementara hari dihitung semenjak fertilisasi. Pada umumnya fertilisasi terjadi dua minggu setelah haid terakhir calon ibu.
  1. Hari pertama: fertilisasi, fase sekretori. Ukuran janin 0.1 – 0. 15 mm
  2. Hari kedua beserta ketiga : fase morula beserta blastula. Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  3. Hari keempat – kelima : pemecahan blastosis (zona pellucida lenyap), sekretori akhir, blastosis (mengambang bebas). Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  4. Hari keenam: adplantasi. Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  5. Hari ketujuh – 12 : implantasi. Ukuran janin 0.1 – 0.2 mm
  6. Hari 13 – 15 : Bukaan chorionic. Ukuran janin 0.2 mm.
  7. Hari 16 – 17 : Lanjutan proses pembukaan chorionic. Ukuran janin 0.4 mm.
  8. Hari 18 – 19: neurogenesis, syaraf pertama. Ukuran janin 1.0 – 1.5 mm
  9. Hari 20 – 21: Somitogenesis, somite pertama terbentuk beserta terus ditambahkan secara caudal. Tiga pembagian otak, yg bukan vesikel serebral angsal dibedakan sementara neural groove masih sepenuhnya terbuka. Crest syaraf mesencephalic terlihat. Kardiogenesis, jantung kelihatan dalam bentuk sepasang tabung. Sel darah pertama. Ukuran janin 1.5 – 2.5 mm
  10. Hari 22 – 23 : Diferensiasi neural crest dengan tingkatan tulang belakang dari hari 22 hingga 26. Lipatan syaraf mulai menyatu dekat sambungan antara otak beserta tulang belakang saat sel neural crest kelihatan terutama dari ektoderma syaraf. Komponen ganglia postotic, facial beserta trigeminal muncul. Migrasi sel neural crest tingkat vagal dimulai. Tabung syaraf rostral membentuk otak yg awalnya terdiri dari tiga vesikel utama. Tonjolan laringotracheal terbentuk di dasar perut depan yg menjadi cikal bakal sistem pernapasan. Jantung mulai berdetak. Organ janin yg fungsional mulai terbentuk. Ukuran janin 2.5 – 3.0 mm
  11. Hari 24. Penebalan endodermal median tiroid di lantai faring. Neuropora rostral (atau cephalic) tertutup dalam beberapa jam, penutupan ini dua arah, terjadi dari bibir terminal beserta dorsal beserta angsal terjadi di kedua daerah secara serentak. Kedua bibir ini berlaku berbeda. Ventrikel optik, cikal bakal mata, terbentuk. Ukuran janin 2.5 – 3.0 mm
  12. Hari 25 -27 : Kantung hipofisial, kantung Rathke, diverculum dari atap menjadi cikal bakal kelenjar pituitari. Septum transversum membentuk stroma hati beserta hepatic diverculum membentuk hepatic trabeculae, cikal bakal hati. Neuropora caudal memerlukan waktu sehari untuk menutup. Neurulasi sekunder dimulai. Neural crest beserta cardiac crest dari rhobomere 6 beserta 7 bermigrasi ke lengkung faringeal 3 beserta dari sini ke truncus arteriosus. Neural crest vagal memasuki perut depan. Ukuran janin 3.0 – 5.0 mm
  13. Hari 28 – 31 : Tabung syaraf sepenuhnya tertutup, sistem ventrikular sekarang terpisah dari cairan amniotik. Neural crest dengan tingkat spinal mengalami segregasi beserta ganglia spinal berderet dengan somite. Akar ventral tulang belakang mulai berkembang. Bukaan telencephalon muncul. Proliferasi lengkung epithelial membangun kapiler stromal di hati. Celah kelihatan dari lempeng nasal untuk menjadi cikal bakal hidung. Epitel ektoderm sederhana dengan mesenkim terbentuk menjadi cikal bakal kulit. Dalam 1 sampai 3 bulan kedepan, sel ektoderma kulit bakal terus membelah membentuk epitel berlapis, mesoderm berdiferensiasi menjadi jaringan penghubung beserta pembuluh darah. Pituitari melakukan kontak dengan infundibulum, diverticulum dari diencephalon. Septasi dimulai, atrial beserta ventrikular. Tonjolan paru kiri beserta kanan terdorong ke saluran pericardioperitonieal (bukaan paru) selanjutnya hingga minggu ke-17, histologi paru bakal terus berkembang. Bagian cochlear di vesikel otic mulai ke atas sebagai cikal bakal indera pendengaran. Ukuran janin 4.0 – 6.0 mm
  14. Hari 32 : Di bagian ektoderm terbentuk placoda indera, cekungan lensa, otosis, placoda nasal, vesikel primer beserta sekunder, ventrikel keempat otak. Di bagian mesoderm terus berlangsung segmentasi mesoderm paraksial beserta penyempurnaan jantung. Lengkung faringeal 1, 2 beserta 3, otak depan, lokasi placoda lensa, lokasi placoda optik, beserta stomodeum terbentuk di kepala. Jantung, hati, tali pusar, gerigi mesonephric tampak dari luar sebagai tonjolan. Tonjolan tangan beserta kaki mulai tampak. Kemunculan pertama belahan otak kiri kanan. Lempeng otak kecil berdiferensiasi menjadi lapisan perantara beserta bibir rhombis terlihat. Kelenjar hati beserta saluran vaskularnya membesar, fungsi hematopoietic muncul
  15. Hari 33 – 36 : Syaraf tengkorak (kecuali penciuman beserta penglihatan) jelas terlihat. Pigmen retina muncul. Batang penghubung antar kantung beserta bukaan mulut terbentuk. Paratiroid mulai berkembang begitu juga thimus. Korteks janin terbentuk dari mesotelium di dekat mesenteri dorsal, sel tengkorak syaraf medulla dari dekat ganglia simpatetik juga terbentuk. Jantung beserta paru turun menuju thoraks. Foramen pleuroperitoneal menutup. Papila gustatori terbentuk di lidah. Garis tengah caudal kelihatan di dekat caecum foramen. Dua minggu selanjutnya, serabut syaraf menjalar ke epitelium mulut.
  16. Hari 37-40 : Ganglia parasimpatetik, submandibular beserta siliari terlihat. Syaraf tangan menyebar hingga ke ujung, myoblas terbentuk beserta berarah sejajar dengan sumbu tangan beserta kaki. Konfigurasi eliptik saluran keluar dengan empat ruangan di jantung. Daun katup semilunar terbentuk di ujung ruangan. Komponen bibir beserta rongga mulut di bibir atas, bagian medial hidung beserta proses maksilari muncul, proses palatine median muncul.
  17. Hari 41 – 43: Daerah telencephalon kelihatan di bagian archicortex, paleocortex beserta neocortex. Dimulainya pleksus choroid. Serabut syaraf penciuman mencapai otak dari hidung. Primordium dari ruang epidurial tampak di bagian ventral saluran tulang belakang beserta mengembang secara restro caudal. Saluran keluar jantung terpisah antara lengkung aortik beserta aorta pulmonari. Sekresi hormon pankreas terjadi beserta terus berlangsung hingga minggu ke 20 ditambah sedikit insulin dari ibu. Pengembangan hati menghentikan turunnya jantung beserta paru.
  18. Hari 44 – 47 : Tulang tulen terbentuk pertama kali dari osifikasi endochondrial beserta tulang rawan embrio bakal sempurna tergantikan dengan tulang sejati dalam 7 minggu. Selaput vomeronasal beserta nervus terminalis terbentuk di hidung. Terjadi kontinuitas sel-sel hati beserta lambung, usus dua belas jari terorganisasi ulang, proliferasi epitel membuat terjadinya obturasi hati. Durameter terbentuk. Bukaan saluran Mullerian ke bukaan coelomik terbentuk sebagai invaginasi epitel coelomik. Saluran-saluran biliari berkembang di jaringan penghubung periportal hati membentuk lempeng duktal yg menerima kapiler biliari.
  19. Hari 48 – 49 : Nukleus olivari aksesori terbentuk. Saluran Mullerian tumbuh mandiri dari invaginasi epitelium coelomik dengan tahap 19 – 23.
  20. Hari 50-51: Pleksus vaskuler skalp kelihatan di kepala. Tangan mulai berputar secara ventral. Tubuh amygdaloid sudah memiliki setidaknya empat nuklei individual. Syaraf oculomotor menunjukkan bagian dorsolateral beserta ventromedial. Bibir rhombik (rhombencephalon) terbentuk dari otak kecil (lapisan perantara) beserta nuklei cochlear. Lapisan sel otak kecil, pendahulu sel Purkinje, terbentuk. Pleksus choroid dari ventrikel keempat beserta lateral. Selaput anal saluran pencernaan terbentuk.
  21. Hari 52 – 53 : Lempeng kortikal kelihatan di daerah pendahulu insula. Lengan beserta kaki berputar. Saluran perikardioperitoneal tertutup. Serabut neokortikal menuju ke epitalamus, talamus dorsal beserta mesencephalon.
  22. Hari 54 – 55: Jari tangan beserta kaki muncul. Aliran migrasi neuron dari zona subventrikuler dari tonjolan olfaktori menuju ke lokasi claustrum. Alat kelamin mulai nyata. Untuk embrio perempuan, saluran uterovaginal menyebar di bagian caudal. Untuk embrio laki-laki, testis kelihatan beserta mensekresikan testosteron beserta androstenedione. Syaraf memasuki epitelial basal lamina beserta sinaptik dengan sel epitel tegak yg belum terdiferensiasi di lidah yg bakal menjadi bintik pengecap.
  23. Hari 56: Akhir periode organogenesis. Jantung sudah sempurna. Osifikasi tulang terus berlangsung. Hidung, mata, meatus akustik eksternal, pelupuk mata, telinga luar, kepala bulat. Badan menguat, jantung, hati, tali pusar. Usus mengalami hernia di umbilicus. Tangan memanjang beserta membengkok di daerah siku, tangan beserta kaki mengarah ke dalam, jari-jari sudah lengkap beserta nyata. Begitu pula daerah pergelangan. Bukaan chorionik lenyap dengan menyatu dengan bukaan amniotik yg mengembang. Rhombencephalon memiliki dekussasi piramidal, nuklei beserta saluran yg adalah yg terlihat dengan otak kecil bayi baru berdiri sudah ada namun hanya berbentuk lempengan yg menghubungkan otak tengah dengan otak belakang lewat bundelan serabut. Kolom tulang belakang ke 33 ataupun 34 menjadi tulang rawan. Gastrin yg mengandung sel berada di antrum perut. Sel somatostatin terbentuk di antrum beserta fundus. Bagi janin perempuan, saat ini rahim sudah terbentuk.
  24. Minggu 9 (hari 57 – 63) : Periode Fetal. Mesenkim mengelilingi labirin berselaput (kapsul otik) mengalami chondrifikasi. Transisi fetal/embrionik. Tonjolan olfaktori mengalami laminasi tidak lengkap. Total panjang janin 43 – 50 mm, panjang tulang paha 6 mm. Dilihat dari luar, alat kelamin perempuan beserta laki-laki masih belum angsal dibedakan. Bagi janin perempuan, saluran paramesonefrik tiba dengan aposisi dengan septum urorektal beserta mulai menyatu.
  25. Minggu 10 (hari 64-70) : Usus di perut sempurna. Hormon pertumbuhan beserta ACTH terdeteksi di kelenjar pituitari. Glucagon (alpha) berdiferensiasi di Pankreas, sel delta (somatostatin) beserta beta (insulin) ikut berdiferensiasi beserta sekresi insulin dimulai. Sebuah cekungan di tengah lidah terbentuk. Glucagon yg memuat sel terbentuk di fundus (lambung). Panjang total 55 mm, paha 9 mm, diameter biparietal 17 mm.
  26. Minggu 11 (hari 71 – 77) : Kemunculan koloid di folikel tiroid, sintesis yodium beserta hormon tiroid terjadi. Serotonin mengandung sel di antrum beserta fundus. Panjang total 68 mm, tulang paha 12 mm beserta diameter biparietal 20 mm.
  27. Minggu 12 : Panjang tubuh 85 mm, tulang paha 15 mm, diameter biparietal 25 mm. Kapsul disamping labirin berselaput mengalami vakuolisasi membentuk bukaan (ruang perilimphatis) mengelilingi labirin berselaput beserta terisi dengan perilimph. Alat kelamin laki-laki beserta perempuan sudah angsal terbedakan. Paru-paru tampak berbentuk gelendong, sel alveolar tipe 2 kelihatan beserta mulai mensekresikan surfaktan. Sel epitel berdiferensiasi di lidah. Saluran kelamin perempuan dengan penyerapan septum median terbentuk.
  28. Minggu ke 13 : Lidah semakin berkembang. Sinapsis sudah maksimum antara sel beserta serabut syaraf aferen.
  29. Minggu ke 14: Bintik rasa berkembang, begitu juga selaput lendir. Folikel utama muncul.
  30. Minggu ke 15 : Glukagon terdeteksi dalam plasma fetal.
  31. Minggu ke 16 – 17: Ukuran tubuh 14 cm. Pusat-pusat osifikasi kelihatan di tulang rawan yg tersisa. Kapsul otik membentuk bagian berminyak di tulang temporal yg terus mengalami osifikasi untuk membentuk proses mastoid. Adonohipofisis sepenuhnya terdiferensiasi. Histologi paru terus berkembang hingga minggu ke 25 berbentuk kanalikular. Proliferasi sel basal membangun lipatan di selaput dasar kulit. Sel syaraf kulit bermigrasi ke epitel. Selaput penghubung membentuk dermis. Dibawah lapisan padat terbentuk lapisan renggang yg bakal membentuk lapisan subkutan. Ektoderm menjadi kuku, folikel rambut beserta kelenjar. Kuku terbentuk sebagai penebalan epidermis ektodermal di ujung jari. Hal ini membentuk sel germinatif medan kuku. Lengkung sel ini merentang kedalam mesoderm membentuk kolom epitel. Kolom epitel ini membentuk akar rambut, kelenjar keringat beserta sebaseus. Folikel utama mulai terbentuk di ovarium janin perempuan beserta dicirikan oleh sebuah oosit. Uretra glandural terbentuk beserta lipatan kulit tampak.
  32. Minggu 18 – 19 : Zat P terdeteksi di papilae dermal, namun tidak di bintik rasa lidah. Vernix caseosa menutupi kulit. Sel retikulum SMA positif meningkat jumlahnya beserta mulai membentuk kerangka retikular.
  33. Minggu 20 – 21 : Puncak tingkat hormon pertumbuhan yg kemudian menurun. Terjadi lanugo ataupun rambut kulit sebagai bekas evolusi primata. Pertumbuhan rambut juga dimulai di dasar kord. Pertumbuhan lateral berlebih berasosiasi dengan kelenjar sebaceus. Kord lain ke atas beserta memuntir membentuk kelenjar keringat. Kord di cabang daerah payudara ke atas membentuk kelenjar payudara.
  34. Minggu 22 – 23. Sulkasi korteks otak. Fisura silvian, fisura interhemisferik, sulkus kallosal, fisura parietooccipital beserta fisura hippocampik muncul. Keanekaragaman kerangka retikular antigenik, limfosit T beserta B berkumpul dalam kerangka ini.
  35. Minggu 24 : Kantung terminal di paru berkembang hingga minggu 40. Saat ini adalah saat minimal untuk angsal hidup misalnya janin terlahir prematur. Folikel ovarian angsal terdiri dari oosit yg tumbuh dikelilingi oleh beberapa lapis sel granulosa.
  36. Minggu 25: sel alveolar tipe 2 kelihatan di paru-paru beserta mulai mensekresikan surfaktan.
  37. Minggu 26 – 27: Awal trimester ketiga klinis. Vibrasi secara akustik dari dinding perut ibu menghasilkan respon lembut dari janin.
  38. Minggu 28 – 29: Bronchiola pernapasan bersambung sempurna dengan saluran beserta kantung alveolar paru
  39. Minggu 30 – 32 : Testis janin laki-laki turun dari perut ke scrotum
  40. Minggu 33: Sulkasi kortikal otak, sulci utama muncul
  41. Minggu 34 – 37 : Sulkasi kortikal otak, sulci sekunder insular, singular beserta occipital muncul
  42. Minggu 38: Kelahiran. Perbedaan tekanan jantung membuat ovale foramen tertutup beserta menyisakan sebuah fossa ovalis. Tingkat TSH naik, tingkat tiroksin T3 beserta T4 juga ke atas dalam 24 jam lalu menurun menuju normal setelah 5 – 7 hari pasca kelahiran. Zona glomerulosa beserta zona fasiculata kelihatan di kelenjar adrenal muncul.
Setelah anda melihat garis waktu yg ditunjukkan sains, apakah sains modern angsal disejajarkan dengan teks kuno? Jelas tidak. Sains modern sangat detil beserta teknis, penuh ketelitian beserta tanpa ambiguitas. Tapi, marilah kita cek apa memang klaim teks kuno benar mengenai perkembangan embrio manusia.

Sains vs Quran

Kita ulangi lagi tahapan-tahapan pembentukan embrio manusia menurut Quran.
  1. Setetes mani (nuthfah) : Salah. Manusia berasal dari sperma beserta sel telur, bukan sperma semata. Ini kenapa ia disebut fertilisasi dengan hari pertama, yaitu bertemunya sperma beserta sel telur untuk membentuk embrio. Sel sperma membawa 23 kromosom sementara sel telur membawa 23 kromosom. Kita tahu manusia memiliki 46 kromosom, beserta itu separuhnya saja yg berasal dari sperma.
  2. Segumpal darah (alaqah) : Salah. Yang benar adalah sel yg terus membelah dalam fase morula beserta blastula, beserta fase ini tidak mirip daging sama sekali. Darah baru ada dengan janin dengan hari ke 20 – 21 saat terbentuknya jantung sederhana (Kardiogenesis). Pembuluh darah baru ada dengan hari ke 28 – 31.
  3. Segumpal daging (mudghah) : Salah. Daging beserta tulang terbentuk bersamaan dalam proses yg disebut somitogenesis dengan hari ke 20 – 21.
  4. Tulang belulang: Salah. Tulang sejati pertama yg ada adalah tulang belakang yg kelihatan secara makro dengan hari 22 – 23. Selnya sendiri terbentuk dalam proses somitogenesis dengan hari ke 20 – 21.
  5. Di bungkus daging : Salah. Tulang beserta daging tumbuh beriringan beserta melalui proses somatogenesis yg terus berkelanjutan. Tulang sendiri terus tumbuh ketika anak berdiri yg jelas terbukti dengan berbedanya anda sekarang dengan anda di saat bayi.
Sebenarnya, apa yg membedakan sains beserta teks religius adalah ketelitian beserta kepastian definisi yg dimilikinya. Anda mungkin sedikit garuk-garuk kepala melihat istilah-istilah medis yg ada di atas, tapi istilah medis tersebut perlu untuk menghindarkan kesalah pahaman. Hal ini yg tidak dimiliki oleh teks kuno. Lihat saja istilah segumpal darah ataupun gelembung. Gelembung seperti apa? Segumpal darah yg bagaimana? Sains memberikan penjelasan secara detil, sementara teks kuno membiarkan imajinasi pembacanya menerawang beserta memberikan penafsiran sesukanya asal persisten dengan sains. Inilah wishful thinking ataupun cocologi. Bila anda mencoba membawa klaim religius ke dalam sains, maka siaplah untuk mendapatkan kritik sebagaimana klaim ilmiah hadapi setiap saat. Bila anda mencoba mengambil penjelasan sains untuk mendukung klaim religius anda, anda tampaknya lebih mempercayai sains daripada klaim religius beserta berarti anda secara tidak sadar mengakui kalau sains lebih superior. Sains tidak memerlukan dukungan agama, sebaliknya tampak kalau agama berusaha mendapatkan dukungan sains. Mengambil penjelasan sains untuk mendukung klaim religius juga menunjukkan kalau anda tidak beriman karena masih membutuhkan penjelasan ilmiah atas sesuatu yg seharusnya anda percayai begitu saja.

No comments:

Post a Comment