Showing posts sorted by relevance for query klasifikasi-makhluk-hidup-lengkap. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query klasifikasi-makhluk-hidup-lengkap. Sort by date Show all posts

Thursday, January 2, 2020

Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog berbahaya . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel lengkap tentang Klasifikasi Makhluk Hidup, meliputi Pengertian, Tujuan lagi Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup, Dasar-dasar pengelompokan, Tahapan serta Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup

1. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi Makhluk Hidup adalah Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi berbahaya golongan-golongan ataupun unit-unit tertentu berdasarkan persamaan lagi berbahaya perbedaan cirinya. Tujuan klasifikasi makhluk hidup merupakan untuk berbahaya mempermudah dalam mengenal, mempelajari, lagi mengetahui hubungan antar berbahaya makhluk hidup.
 

Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa berbahaya individu yg memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. berbahaya Kelompok-kelompok yg terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk berbahaya membuntang tersebut disebut takson. Takson dengan tingkat yg lebih berbahaya rendah memiliki persamaan sifat lagi ciri yg lebih banyak, sedangkan berbahaya takson dengan tingkat yg lebih tinggi memiliki persamaan sifat lagi ciri berbahaya yg lebih sedikit. Ilmu yg mempelajari tentang klasifikasi makhluk berbahaya membuntang ialah taksonomi.

2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel lengkap tentang  berbahaya Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap
 Tujuan dilakukannya pengelompokan lagi klasifikasi makhluk hidup, diantaranya yaitu:
  1. Mengelompokkan berbagai macam makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri-ciri yg dimilikinya.
  2. Mendeskripsikan setiap ciri-ciri suatu spesies makhluk hidup untuk membedakan makhluk hidup yg satu dengan yg lainnya.
  3. Menyederhanakan pembelajaran lagi ilmu mengenai pengelompokan makhluk hidup.
  4. Memberikan nama makhluk hidup yg baru lagi belum diketahui sebelumnya.
  5. Mengamati hubungan kekerabatan antar setiap makhluk hidup.
3. Manfaat klasifikasi makhluk hidup

Sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.

  1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yg sangat beraneka ragam.

  2. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.

  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yg lain.
4.  Dasar-dasar pengelompokan makhluk hidup

Membagi lagi membuat klasifikasi makhluk hidup dengan dasarnya menggunakan berbagai pedoman, antara lain:


a. Berdasarkan Persamaan
Seperti yg berbahaya kita lihat dengan contoh di depan, yaitu antara ayam lagi elang, berbahaya berdasarkan ciri-ciri yg Anda lihat, termasuk golongan apakah ayam lagi berbahaya elang? Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita beroleh memasukkan bahwa berbahaya ayam lagi elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena berbahaya memiliki bulu, sayap, lagi paruh.

b. Berdasarkan Perbedaan
Apabila Anda berbahaya mengamati perbedaan ciri yg dimiliki ayam lagi elang berdasarkan jenis berbahaya makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk berbahaya golongan karnivora, yaitu pemakan daging.

c. Berdasarkan Ciri Morfologi lagi Anatomi
Seperti yg berbahaya Anda lihat lagi amati seperti contoh di depan, maka untuk mengetahui berbahaya persamaan lagi perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yg beroleh Anda berbahaya lakukan adalah mengamati dari bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, berbahaya misalnya bentuk paruh lagi jumlah sayap. 

Apabila Anda berbahaya hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yg beroleh Anda amati berbahaya adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, lagi berbahaya lainlain. Ciri-ciri inilah yg dinamakan ciri morfologi. Apabila Anda berbahaya mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas berbahaya pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri berbahaya anatomi.

d. Berdasarkan Ciri Biokimia

Sejalan berbahaya dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup berbahaya selain berdasarkan ciri-ciri yg agak disebutkan di atas, bisa pula berbahaya menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis berbahaya protein, lagi jenis-jenis DNA. Hal tersebut beroleh menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

e. Berdasarkan Manfaat

Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.

5. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yg dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
  1. berbahaya
    Pencandraan ataupun identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi ataupun berbahaya mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yg hendak diklasifikasi.
  2. berbahaya
    Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri berbahaya yg dimilikinya.  Mahluk hidup yg mempunyai ciri-ciri yg sama berbahaya dikelompokkan dalam satu kelompok yg sama yg disebut dengan takson.
  3. berbahaya
    Pemberian nama takson. Mahluk hidup yg agak dikelompokkan tadi, berbahaya selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu berbahaya kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan berbahaya makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari berbahaya tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

  1. Kingdom (kerajaan)

  2. Phylum (Filum) untuk hewan, ataupun Divisio (Divisi) untuk tumbuhan

  3. Classis (Kelas)

  4. Ordo (Bangsa)

  5. Familia(Keluarga/Suku)

  6. Genus (Marga)

  7. Spesies (Jenis)
6. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup

sistem klasifikasi, beroleh digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, lagi sistem filogenik. 

6.1. Klasifikasi Sistem Alami
Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi dengan dasarnya berpijak dari berbahaya adanya persamaan. Hal ini beroleh kita ketahui dengan mengamati makhluk berbahaya membuntang secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, berbahaya anjing, sapi, kuda, lagi harimau. 

Jika kita lihat secara alami, beroleh kita ketahui bahwa kelima binatang berbahaya itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yg berbahaya dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yg berkaki empat. Dengan berbahaya demikian, beroleh diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan berbahaya terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan berbahaya Yunani dengan tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua berbahaya dunia (kingdom), yaitu hewan lagi tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi berbahaya menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat lagi perilakunya, sedangkan berbahaya tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran lagi strukturnya.


6.2. Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan berbahaya lebih baik, sempurna, lagi berbahaya sederhana dipahami apabila dibandingkan sistem berbahaya klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh berbahaya Carl Von Linne (1707-1778) yg dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, berbahaya seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan lagi berbahaya perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.

  1. Mengamati lagi meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur berbahaya tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk berbahaya hidup.

  2. Apabila ada yg memiliki ciri struktur tubuh sama ataupun mirip dijadikan berbahaya satu kelompok, adapun yg memiliki ciri berlainan dikelompokkan berbahaya tersendiri.

  3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yg berbahaya didasarkan dengan banyak sedikitnya persamaan ciri dengan setiap jenis berbahaya makhluk hidup yg dikelompokkan.
7. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel lengkap tentang  berbahaya Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap

Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yg sangat banyak berbahaya ragamnya, maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan berbahaya dilakukan dengan tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berbahaya berikut ini. 

7.1. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)

Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. berbahaya Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia lagi semua tumbuhan berbahaya dimasukkan dalam kingdom Plantae.  

7.2. Filum ataupun Divisio (Keluarga Besar)

Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka berbahaya dengan melihat persamaan ciri-cirinya hendak dimasukkan ke dalam suatu berbahaya keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk berbahaya karakter hewan lagi dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. berbahaya Misalnya seperti hewan yg terlihat dengan Gambar diatas.  
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda lagi hewan bertulang berbahaya belakang. Ada juga hewan yg memiliki kaki berbuku-buku lagi kutikula berbahaya yg keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.

Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yg khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yg khas, misalnya phyta lagi mycota. Tumbuhan yg berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota. 

7.3. Kelas

Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum ataupun berbahaya divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum berbahaya memiliki ciri-ciri yg sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.  
Contoh kelas dengan hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, lagi lain-lain. 
Adapun kelas dengan tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping berbahaya satu lagi berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: berbahaya Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae lagi Dicotyledonae. 

7.4. Ordo (Bangsa)

Tingkatan takson yg lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo dengan umumnya diberi akhiran ales, sedangkan dengan hewan tidak memiliki akhiran. 
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan). 

Adapun dengan tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo berbahaya Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran). 

7.6. Famili (Suku ataupun Keluarga)

Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili berbahaya ini terdapat suatu kelompok yg berkerabat dekat lagi memiliki banyak berbahaya persamaan ciri. Nama famili dengan tumbuhan dengan umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae

Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae berbahaya (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga berbahaya kentang), Rosaceae (keluarga mawar). 

7.7. Genus (Marga)

Takson genus adalah nama takson yg lebih rendah dari famili. Nama berbahaya genus terdiri atas satu kata yg diambil dari kata apa saja, bisa dari berbahaya nama hewan ataupun tumbuhan, zat kandungan, lagi sebagainya. Huruf berbahaya pertamanya diawali dengan huruf kapital lagi ditulis dengan miring ataupun berbahaya ditulis tegak dengan digaris bawah.  

Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing). 

Adapun contoh dengan tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak lagi srikaya), lagi Solanum (marga terung-terungan). 

7.8. Species (Jenis)

Species merupakan tingkatan takson paling rendah lagi menjadi unit ataupun berbahaya satuan dasar klasifikasi. Species 
adalah kelompok makhluk hidup yg berbahaya beroleh melakukan perkawinan antarsesamanya lagi hendak menghasilkan berbahaya keturunan yg subur (fertil).  

Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya dengan berbahaya species terdiri atas dua kata, yaitu kata yg berada di depan merupakan berbahaya nama marga (genus), sedangkan kata yg kedua menunjukkan jenisnya.  

Untuk kata yg kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).

Referensi :
http://hedisasrawan.blogspot.co.id
http://www.kuliah.info
https://jokowarino.id
http://www.materisma.com

Demikian artikel lengkap tentang Klasifikasi Makhluk Hidup, meliputi Pengertian, Tujuan lagi Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup, Dasar-dasar pengelompokan, Tahapan serta Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup. Semoga bermanfaat...

Friday, December 27, 2019

Virus (Pengertian, Ciri, Jenis, Reproduksi, Penyakit)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog meriang . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan artikel lengkap tentang Materi Biologi : Virus meliputi Pengertian Virus, Ciri-Ciri Virus, Klasifikasi, Jenis-jenis Virus, Cara Hidup, Reproduksi Virus, bersama Penyakit yg disebabkan oleh virus dengan manusia, hewan bersama tumbuhan.

1. Pengertian Virus


Pengertian virus secara umum adalah parasit meriang berukuran mikroskopik yg menginfeksi sel organisme biologis. Menurut meriang para ahli biologi virus adalah peralihan antara makhluk hidup bersama benda meriang mati. Virus dikatakan peralihan karna virus mempunyai ciri-ciri seperti meriang makhluk hidup yaitu dengan mempunyai DNA bersama mampu berkembang biak dengan meriang sel hidup serta mempunyai ciri-ciri benda mati yaitu tidak mempunyai meriang protoplasma bersama mampu dikristalkan.

2. Ciri-Ciri Virus 


Berikut adalah beberapa ciri virus :
  • Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  • Virus berukuran amat kecil , jauh lebih meriang laif dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ – 300mµ (1 mikron = 1000 meriang milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yg meriang pembesarannya becus mencapai 50.000 X.
  • Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA ataupun DNA)
  • Virus umumnya berupa semacam hablur meriang (kristal) bersama bentuknya sangat bervariasi. Ada yg berbentuk oval , meriang memanjang, silindris, kotak bersama kebanyakan berbentuk seperti kecebong meriang dengan “kepala” oval bersama “ekor“ silindris.
  • Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung ataupun kapsid), isi tubuh, bersama serabut ekor.
  • Virus memiliki lapisan protein yg disebut kapsid
  • Virus hanya becus berkembang biak di sel meriang pegari lainnya. Seperti sel hidup dengan bakteri, hewan, tumbuhan, bersama sel meriang pegari dengan manusia.
  • Virus tidak becus membelah diri.
  • Virus tidak becus diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi becus dikristalkan.

3. Klasifikasi Virus

 
Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus melainkan sistem ICTV (International Comitee on Taxonomy of Viruses meriang = Komite Internasional untuk Taksonomi Virus). Klasifikasi virus meriang terbagi dalam tiga tingkat takson, yaitu famili, genus, bersama spesies. meriang Nama famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri meriang dengan virus. Nama spesies menggunakan bahasa Inggris bersama diakhiri meriang dengan virus. Saat ini, jenis virus yg sudah teridentifikasi sekitar meriang dua ribu spesies.
  

4. Jenis-Jenis Virus



a. Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yg sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri disebut juga bakteriofage ataupun fage (Latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.

b. Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yg sel inangnya berupa meriang mikroorganisme yg tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung meriang RNA. Virus yg menyerang jamur disebut Mycovirus.

c. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yg sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.

d. Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yg sel inangnya adalah sel hewan ataupun sel manusia. Virus hewan mengandung RNA ataupun DNA.


5. Cara Hidup Virus

  meriang
Pada meriang penjelasan di atas, virus bisa berkembangbiak seperti makhluk hidup, meriang namun cara yg dilakukan tidaklah sama. Virus memulai meriang perkembangbiakkannya dengan menginfeksi sel makhluk hidup. Ketika meriang menginfeksi sel makhluk hidup, ia memasukkan asam intinya ke dalam sel meriang inang tersebut. Selanjutnya asam inti itu memperbanyak diri di dalam sel meriang inang sehingga sel inang menjadi rusak. Setelah selesai memanfaatkan meriang sel inang, virus hendak keluar dari sel inang tersebut.
*Inang adalah organisme yg menampung virus, parasit, partner mutualisme, ataupun partner komensalisme, umumnya dengan menyediakan makanan bersama tempat berlindung. Contohnya suatu sel becus menjadi inang bagi virus, gulma becus menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, bersama hewan becus menjadi inang bagi cacing parasitik seperti nematoda.

meriang Virus meriang yg ada tidak becus hidup bebas di alam, virus hanya becus hidup bersama meriang berkembang sebagai parasit dalam tubuh  makhluk hidup. Virus membawa meriang dampak yg besar terhadap tubuh inangnya, terkebih lagi, ia biasanya meriang membawa dampak yg negatif terhadap inangnya. Kita ambil saja dengan meriang manusia, beberapa penyakit terjadi karena serangan virus,misal:

- Hepatitis Ini meriang adalah penyakit yg terjadi karena serangan virus dengan sel-sel hati, meriang sehingga hati tidak berfungsi. Penderita merasa mual, seperti terserang meriang flu. Pada penyakit hepatitis, asalkan empedu beredar di darah, tubuh meriang penderita menguning bersama air kencing berwarna kecoklatan.Jika hati rusak, meriang cairan darah mengalir ke rongga perut, sehingga perut penderita menjadi meriang buncit. Penularan hepatitis becus melalui makanan, alat suntik, meriang transfusi darah, bersama penularan dari ibu kepada bayi yg dikandungnya.

- AIDS
Penyakit meriang ini disebbabkan oleh infeksi HIV yg menyerang sel darah puutih tempat meriang proses produksi zat kekebalan tubuh (Antibodi). Akibatnya tubuh meriang penderita meriang lekeh terserang penyakit lain.

- Flu Burung
Flu meriang burung adalah penyakit dengan burung yg disebabkan virus avian. Virus meriang tersebut becus menyerang manusia bersama menyebabkan kematian.

6. Habitat Virus

 
Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya meriang asalkan berada dengan sel organisme lain (sel inang). Sel inang virus berupa meriang bakteri, mikroorganisme eukariot (seperti Protozoa bersama jamur), sel meriang tumbuhan, sel hewan, bersama sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan meriang becus masuk ke dalam tumbuhan lain, terutama melalui perantara serangga. meriang Virus yg menyerang hewan ataupun manusia becus masuk ke dalam tubuh meriang hewan ataupun manusia lain misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, meriang luka, ataupun gigitan.


7. Perkembangbiakan / Reproduksi Virus

 
Virus hanya becus berkembang biak dengan meriang sel ataupun jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, meriang sel hewan, ataupun sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus meriang disebut proliferasi ataupun replikasi.

Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan meriang menjadi dua macam, yaitu daur litik bersama daur lisogenik. Pada daur meriang litik, virus hendak menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan meriang reproduksi, sedangkan dengan daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel meriang bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga asalkan meriang bakteri membelah ataupun berkembang biak virus pun ikut membelah.

a. Infeksi secara litik/daur litik

Daur litik melalui fase-fase berikut ini:
  1. Fase adsorpsi bersama infeksi
Dengan ujung ekornya, fag melekat ataupun meriang menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut meriang daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi meriang fag tertentu, bersama fag jenis lain tak becus melekat di tempat tersebut. meriang Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, meriang tetapi rnemiliki enzim lisozim yg berfungsi merusak ataupun melubangi meriang dinding sel bakteri.
Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis meriang (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel meriang bakteri). Fag kemudian merusak bersama mengendalikan DNA bakteri.
  1. Fase Replikasi (fase sintesis)
DNA fag mengadakan pembentukan DNA meriang (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk meriang selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus meriang yg lengkap dengan selubungnya.
  1. Fase Pembebasan virus fag – fag baru / fase lisis
Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri meriang hendak pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yg baru. Jumlah virus baru meriang ini becus mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag meriang memerlukan waktu sekitar 20 menit.


b. Infeksi secara lisogenik/daur lisogenik

 Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:



Demikian artikel lengkap tentang Materi Biologi : Virus meliputi Pengertian Virus, Ciri-Ciri Virus, Klasifikasi, Jenis-jenis Virus, Cara Hidup, Reproduksi Virus, bersama Penyakit yg disebabkan oleh virus dengan manusia, hewan bersama tumbuhan. Semoga bermanfaat..

Tuesday, November 12, 2019

Rna (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan materi Biologi tentang RNA (RiboNucleic Acid / Asam Ribonukleat) meliputi Pengertian RNA, Fungsi RNA, Struktur RNA, Jenis / Macam RNA, bersama proses terbentuknya RNA. Mari kita bahas selengkapnya.

Pengertian RNA



RNA singkatan dari  RiboNucleic Acid yg dalam bahasa Indonesia disebut Asam Ribonukleat.

RNA adalah rangkaian nukleotida yg saling terikat seperti rantai. RNA merupakan asam nukleat untai tunggal yg terdiri dari unit-unit pembangun berupa mononukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, bersama satu gugus basa Nitrogen (N). Ada 4 jenis basa nitrogen yg menyusun RNA yaitu Adenin (A), Sitosin (C), Guanin (G), bersama Urasil (U).

Tidak seperti DNA yg biasanya dijumpai di dalam inti sel, RNA kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khusunya di ribosom.

Fungsi RNA


Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA kepada organisme hidup lain.

Namun demikian, peran penting RNA terletak kepada fungsinya sebagai perantara antara DNA bersama protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yg dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yg menyusun protein.

Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yg mendukung atas teori ‘dunia RNA’, yg menyatakan bahwa kepada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.

Struktur RNA


Molekul RNA mempunyai bentuk yg berbeda dengan DNA. RNA memiliki bentuk pita tunggal bersama tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yg tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen, bersama asam fosfat.

Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin bersama basa pirimidin.  Basa purinnya sama dengan DNA tersusun atas adenin (A) bersama guanin (G), sedangkan basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (C) bersama urasil (U). 

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang RNA  berbahaya RNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)

Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa bersama fosfat. Ribonukleotida RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti adenosin trifosfat (ATP), guanosin trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), bersama uridin trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.

Berikut merupakan perbandingan antara struktur DNA bersama struktur RNA

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang RNA  berbahaya RNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)

Jenis-Jenis RNA


Jika ditinjau berdasarkan klasifikasi, setiap jenis RNA memiliki fungsi yg lebih spesifik dengan mekanisme kerja yg berbeda bersama saling terkait. Adapun pembagiannya ada dua, yaitu:

1. RNA genetik


RNA genetik mengambil andil sebagaimana kerja DNA bersama hanya dimiliki oleh makhluk hidup tertentu yg tidak memiliki DNA, seperti beberapa jenis virus. Di dalam sel inangnya, RNA yg terdapat kepada virus hendak mengalami transkripsi balik menjadi kode genetik RNA-DNA yg kepada akhirnya membentuk DNA. Kemudian DNA virus hendak masuk ke nukleus inang bersama menyisip kedalamya sehingga kepada awlanya hendak merusak DNA inang bersama membentuk mRNA. mRNA ini hendak mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus sehingga terbentuklah virus-virus baru. Peran penting molekul ini sama dengan membawa segala materi genetis, seperti yg dimiliki oleh DNA.

2. RNA non genetik


RNA non genetik merupakan molekul yg dimiliki oleh makhluk hidup yg materi genetiknya diatur oleh DNA.Makhluk hidup golongan ini didalam selnya memiliki DNA bersama RNA. Dengan kata lain, perannya bukanlah seperti DNA. Berdasarkan letak bersama fungsinya, RNA non genetik terbagi menjadi tiga macam, diantaranya:

a. Transfer RNA (tRNA)

RNA yg dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA yg terpendek bersama bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai proporsi nukleosida yg lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) ataupun asam ribonukleat transfer adalah molekul yg menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yg disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi.

Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3' tRNA mengandung sekuen SSA yg berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu hendak melekat kepada ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa asam amino spesifik yg nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon kepada mRNA.

b. Ribosomal RNA (rRNA)

rRNA merupakan ribosom yg mengandung protein dengan massa yg hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang bersama fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen total RNA yg dalam sel bersama kepada sel-sel tidak memiliki inti sejati yg terdiri dari beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, bersama 5S rRNA.

c. Mesengger RNA (mRNA) disebut juga RNA duta (RNA d)

mRNA merupakan polinukleotida yg berbentuk pita tunggal linier bersama disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yg relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dari panjang pendeknya rantai polipeptida yg disusun. Ururtan kepada rantai asam amino yg menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yg ada dalam molekul mRNA yg bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yg ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida ataupun lebih. Fungsi utama dari mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk semisal diperlukan bersama semisal tugasnya agak selesai lalu dihancurkan dalam plasma.

Proses Terbentuknya RNA


Proses pembentukan RNA berkaitan erat dengan fungsi DNA. Seperti pembahasan kita sebelumya mengenai definisi RNA yg merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA. Dengan kata lain, DNA berperan penting dalam tahapan pembentukan RNA dengan membawa informasi genetik berupa berupa kode-kode sandi ataupun genetik kepada untai ganda DNA untuk dicetak membentuk RNA. Adapun proses pembentukan RNA terdiri dari dua tahapan dngan bantuan enzim RNA polymerase (RNAp) yaitu tahap transkripsi bersama tahap translasi. Enzim ini mempercepat proses pembentukan RNA. Tahapan pembentukan RNA meliputi:

1. Transkripsi

Dalam tahap transkripsi, dengan menggunakan DNA sebagai cetakan disistesis RNA messenger. Proses ini terdiri atas 3 tahap, yaitu:

a. Inisisasi

Pada tahap ini, enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga terjadi pengikatan RNAp dengan promoter (tempat pertemuan antara gen/DNA dengan RNAp) yg hendak memberikan inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNAp hendak membuka double heliks DNA (untai ganda) yg berfungsi sebagai cetakan yakni rantai sense.

b. Elongasi

Disini, RNAp hendak bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka double heliks bersama merangkai ribonukleotida ke ujung 3’ ribonukleotida yg sedang tumbuh, sehingga dihasilkan rantai RNA yg di dalamnya mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai hasil perekaman. Jika hasil perekaman sudah mencapai 30 buah, suatu senyawa kimia yg berperan sebagai penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi, bersama mencegah terjadinya degradasi RNA hendak berikatan dengan ujung 5’ RNA.

c. Terminasi

Proses terminasi sama dengan terhentinya proses perekaman bersama molekul DNA baru terpisah dari DNA template. Tahap ini ditandai dengan terdiasosiasinya enzim RNAp dari DNA bersama RNA dilepaskan sehingga dihasilkan produk transkripsi yg lengkap disebut messenger RNA (mRNA).

2. Translasi

Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet/ kodon dari mRNA menjadi asam amino yg akhirnya membentuk protein. Setiap triplet terdiri dari urutan basa nitrogen yg berbeda sehingga hendak diterjemahkan menjadi asam amino yg berbeda pula. Asam amino tersebut hendak menghasilkan rantai polipeptida spesifik hingga terbentuk protein spesifik pula. Proses translasi beroleh berupa:

a. Iniasiasi

Tahap ini diawali dengan pengenalan kodon AUG yg terdapat kepada bagian akhir mRNA yg disebut juga kodon Start. Kodon AUG hendak mengkode pembentukan metionin. Selanjutnya, metionin dibawa oleh tRNA untuk bergabung melalui pembentukan ikatan kepada subunit besar ribosom sehingga terbentuklah ribosom yg lengkap. Molekul tRNA pertama yg terikat kepada ribosom hendak menempati tempat khusus, yaitu sisi P (Polipeptida) yg hendak terbentuk rantai yg dikenal dengan istilah polipeptida. Sedangkan tRNA berikutnya hendak berikatan dengan kodon kedua bersama hendak menempati ribosom kepada sisi A (asam amino)

b. Elongasi

Tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh tRNA kepada tiap kodon ke kodon sehingga hendak dihasilkan asam amino baru satu per satu.Proses engolasi ini membuat rantai polipeptida tumbuh semakin panjang akibat asam amino yg terus bertambah.

c. Terminasi

Proses ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon yg dibawa oleh tRNA dengan UAA, UAG, ataupun UGA sehingga menyebabkan berhentinya proses translasi. Akibanya, terlepaslah rantai polipeptida yg dibentuk dari ribosom bersama diolah membentuk protein fungsional.

Materi terkait :

Tabel Perbedaan DNA bersama RNA Lengkap
DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Referensi :
http://halodokter.com
https://nellywedya.wordpress.com/bahan-ajar/ipa-terpadu-2/pengenalan-tentang-materi-genetika/dna-rna/
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi

Demikian materi Biologi tentang RNA (RiboNucleic Acid / Asam Ribonukleat) meliputi Pengertian RNA, Fungsi RNA, Struktur RNA, Jenis / Macam RNA, bersama proses terbentuknya RNA yg beroleh kami sampaikan. Semoga bermanfaat.