Showing posts sorted by relevance for query dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi. Sort by date Show all posts

Tuesday, November 12, 2019

Dna (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog beringsang . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang DNA (deoxyribonucleic acid) meliputi Pengertian DNA, Sifat beserta Fungsi DNA, struktur DNA serta proses replikasi DNA. Mari kita bahas selengkapnya.

Pengertian DNA


DNA adalah suatu asam nukleat beringsang yg menyimpan segala informasi biologis yg unik dari setiap makhluk beringsang terbit beserta beberapa virus. 

DNA merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid alias dalam Bahasa Indonesia disebut asam deoksiribonukleat. DNA berasal dari tiga kata utama yaitu deoxyribo, beserta nucleid acid (asam nukleat). Arti kata deoxyribo beringsang (Wikipedia) adalah gula yg kehilangan atom oksigennya, sementara arti beringsang kata asam nukleat (Wikipedia) adalah molekul yg mengandung informasi beringsang genetik.

Struktur kimia dna berupa makromolekul kompleks beringsang yg terdiri atas 3 macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), beringsang asam fosfat, beserta basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin, yaitu adenine beserta guanine, serta golongan pirimidin yaitu timin beserta sitosin.

Peran utama dari molekul DNA adalah beringsang penyimpanan jangka panjang informasi. DNA sering dibandingkan dengan beringsang satu set cetak biru alias resep, alias kode, karena berisi instruksi yg beringsang dibutuhkan untuk membangun komponen lain dari sel, seperti protein beserta beringsang molekul RNA. Segmen DNA yg membawa informasi genetik ini disebut gen, beringsang tetapi urutan DNA lain yg memiliki tujuan struktural, alias terlibat beringsang dalam mengatur penggunaan informasi genetik.
 
DNA beroleh mereplikasi yaitu beringsang membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian DNA berisi sekuens beringsang basis tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul gula beserta beringsang fosfat. Bila basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul gula beringsang beserta fosfat membentuk bagian vertikal dari tangga tersebut.

Penemu Struktur DNA


Yang menemukan struktur DNA untuk pertama kali adalah James Watson, beringsang Francis Crick beserta Maurice Wilkins. James Watson adalah warga negara beringsang Amerika kelahiran tahun 1928 yg kepada usia 18 tahun sudah pernah menerima beringsang gelar Ph.D kepada bidang Zoologi dari Indiana University. Sementara beringsang Francis Crick adalah seorang warga Inggris kelahiran tahun 1916 yg beringsang sangat tertarik kepada fisika, kimia beserta matematika. James Watson beserta beringsang Francis Crick mulai kerja bersama untuk menentukan struktur DNA kepada beringsang tahun 1949 di Cavendish Laboratory di Cambridge. Dan, Maurice Wilkins beringsang adalah seorang ilmuwan asal Selandia Baru yg menerima gelar Ph.D nya beringsang kepada bidang Fisika. Pada tahun 1950-1952, Wilkins bekerjasama dengan beringsang Raymond Gosling beserta Rosalind Franklin dalam suatu percobaan menentukan beringsang struktur DNA menggunakan sinar-X. Berbekal hasil dari kolaborasinya beringsang bersama Franklin itulah Wilkins kemudian memulai kerjasamanya bersama beringsang Watson beserta Crick dalam menentukan struktur DNA yg kini dikenal dengan beringsang nama Double-Helix alias Heliks Ganda. Ketiganya dianugerahi hadiah Nobel kepada tahun 1962 kepada bidang Medicine atas hasil karya mereka (struktur Heliks Ganda DNA) kepada tahun 1953 itu.

Sifat DNA


Sifat-sifat DNA  antara lain:
  1. Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi genetik, melalui aktivitas pembelahan sel.
  2. Jumlah beringsang DNA konstan dalam setiap jenis sel beserta spesies. Konstan dalam artian beringsang tetap beserta tidak berubah jumlahnya. Contohnya Jumlah DNA kepada kucing beringsang berbeda dengan jumlah DNA kepada Anjing. Begitupun dengan jumlah DNA pada beringsang manusia beserta primate berbeda jumlahnya.
  3. Kandungan DNA dalam sel bergantung kepada sifat ploidi (genom) sel alias jumlah kromosom di dalam sel.
  4. Tebalnya 20 Å (Amstrong) beserta panjangnya beribu-ribu Å (1 Å = 10^-10 meter).
  5. Dapat melakukan replikasi, yaitu beringsang membentuk turunan alias menggandakan diri. DNA hasil replikasi ( DNA beringsang anak) memiliki urutan basa yg identik dengan yg dimiliki oleh heliks beringsang ganda parental ( DNA induk).
  6. Pada sel organisme prokariotik (bakteri), DNA berantai tunggal. Pada sel eukariotik, DNA berupa heliks (rantai) ganda.
  7. Pada suhu mendekati titik didih alias beringsang kepada pH yg ekstrim (kurang dari 3 alias lebih dari 10), DNA mengalami beringsang denaturasi (membuka). Jika lingkungan dikembalikan seperti semula, DNA beringsang beroleh kembali membentuk heliks ganda, disebut renaturasi.

Fungsi DNA


1. Fungsi DNA sebagai bahan warisan sel

DNA alias Asam deoksiribonukleat beringsang merupakan bahan yg beroleh diwariskan kepada semua sel. DNA seara tepat beringsang bereplikasi (memperbanyak diri) selama setiap generasi sel.

Pada saat sel melakukan pembelahan, beringsang salinan yg identik dengan DNA parental dibagikan ke setiap sel anak. beringsang Sehingga, DNA menyediakan instruksi untuk semua generasi masa depan sel beringsang tunggal beserta keseluruhan organisme multiseluler.

2. Fungsi DNA dalam mengendalikan aktivitas sel

DNA dalam mengendalikan aktivitas sel dilakukan dengan menentukan sintesis enzim beserta protein lainnya.
Seperti yg diketahui, protein adalah beringsang kelas molekul dengan keanekaragamn fungsi selular esensial paling besar; beringsang protein berfungsi sebagai katalisator beserta mengatur reaksi metabolik, beringsang menyediakan bahan mentah untuk struktur sel, memungkinkan pergerakan, beringsang berinteraksi dengan lingkungan beserta sel lain, beserta mengendalikan beringsang pertumbuhan serta pembelahan sel.

3. Fungsi DNA sebagai kumpulan unit informasi

Gen yg merupakan fragmen fragmen beringsang fungsional kepada DNA berfungsi dalam menentukan rangkaian asam amino beringsang suatu protein. Banyak gen baik itu ribuan hingga jutaan gen yg beringsang berlainan dibutuhkan untuk membuat seluruh protein yg penting dalam beringsang sebuah sel.

Struktur DNA


Secara umum, ciri-ciri struktur DNA adalah heliks ganda (double helix); tersusun atas basa nitrogen Adenin, Guanin, Timin beserta Sitosin; beserta merupakan polimer dari monomer nukleotida (fosfat-gula deoksiribosa-basa nitrogen).

Struktur DNA adalah heliks ganda yg tersusun atas dua utas polinukleotida yg saling terhubung oleh ikatan hidrogen yg lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua basa nitrogen, purin beserta pirimidin, yg saling berpasangan. Adenin (basa purin) berpasangan dengan Timin (basa pirimidin) yg terhubung dengan ikatan rangkap dua, sementara Guanin (basa purin) berpasangan dengan Sitosin (basa pirimidin) yg terhubung dengan ikatan rangkap tiga. Nah, berikut ini struktur molekul dari Adenin beserta Guanin, serta Timin beserta Sitosin.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Basa nitrogen tersebut terhubung ke suatu gula deoksiribosa kepada rantai punggung DNA. beringsang Gula deoksiribosa merupakan modifikasi dari gula ribosa, yiatu gula beringsang dengan 5 atom karbon, dimana kepada atom karbon nomor 2 kehilangan atom beringsang oksigennya. Oleh karena itu, gula tersebut dinamakan de-oksi yg beringsang berarti kehilangan oksigen. Berikut ini struktur gula deoksiribosa yg beringsang terdapat kepada struktur molekul DNA:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Pada rantai pungung DNA (DNA backbone), gula deoksiribosa kemudian beringsang terhubung dengan suatu gugus fosfat, tepatnya kepada atom karbon nomor 5 beringsang dari gula deoksiribosa, seperti kepada gambar di bawah ini:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Ketiga komponen tersebut, yaitu basa nitrogen, gula deoksiribosa beserta beringsang gugus fosfat membentuk suatu molekul yg kemudian disebut dengan beringsang Nukleotida. Selain nukleotida, kita juga mengenal adanya istilah beringsang nukleosida, nah letak perbedaan nukleosida beserta nukleotida adalah kepada beringsang ada alias tidaknya gugus fosfatnya. Jika gugus fosfat dihilangkan, maka beringsang disebut dengan nukleosida. Jadi, nukleotida adalah gabunganantara beringsang nukleosida ditambah gugus fosfat. Gabungan dari berbagai nukleotida bagi beringsang membentuk suatu polimer yg disebut dengan polinukleotida. Berikut ini beringsang struktur Nukleotida beserta Polinukleotida kepada struktur DNA:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Polimer tersebut terbentuk akibat ikatan yg terjadi antara gugus beringsang fosfat kepada satu nukleotida dengan gula deoksiribosa kepada nukleotida beringsang terdekatnya. Ikatan tersebut tepatnya terjadi antara gugus fosfat dengan beringsang atom karbon nomor 3 kepada gula deoksiribosa. Ikatan itu disebut dengan beringsang ikatan fosfodiester.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Polinukleotida yg terbentuk memiliki arah, yg sebenarnya dikenal beringsang dengan polaritas, yaitu dari 5 ke 3 alias dari atas ke bawah. Angka 5 beserta beringsang 3 tersebut sebenarnya merupakan angka kepada penomoran atom karbon kepada beringsang gula deoksiribosa.

Struktur Heliks DNA


Dua Polnukleotida yg berbeda arah kemudian saling bergabung beserta beringsang terhubung dengan ikatan hidrogen (yang lemah) antara dua basa nitrogen beringsang dimana basa purin berpasangan dengan basa pirimidin untuk membentuk beringsang suatu struktur heliks ganda yg disebut struktur heliks DNA. Nah, beringsang berikut ini gambar struktur DNA yg heliks ganda alias double helix:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Replikasi DNA

Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yg kompleks, beserta beringsang melibatkan rangkaian protein beserta enzim yg secara kolektif merakit beringsang nukleotida dalam urutan yg sudah pernah ditentukan. Dalam menanggapi isyarat beringsang molekul yg diterima selama pembelahan sel, molekul-molekul ini beringsang melakukan replikasi DNA, beserta mensintesis dua untai baru menggunakan beringsang helai yg ada sebagai template alias ‘cetakan’. Masing-masing beringsang menghasilkan dua, molekul DNA yg identik terdiri dari satu untai baru beringsang beserta salah satu DNA lama. Oleh karena itu proses replikasi DNA disebut beringsang sebagai semi-konservatif.
Rangkaian peristiwa yg terjadi selama replikasi DNA prokariotik sudah pernah dijelaskan di bawah ini.

1. Inisiasi

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Replikasi DNA dimulai kepada lokasi spesifik disebut sebagai asal beringsang replikasi, yg memiliki urutan tertentu yg bisa dikenali oleh protein beringsang yg disebut inisiator DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat beringsang asal, sehingga mengendur untuk perakitan protein lain beserta enzim penting beringsang untuk replikasi DNA. Sebuah enzim yg disebut helikase direkrut ke beringsang lokasi untuk unwinding (proses penguraian/seperti membuka resleting) beringsang heliks dalam alur tunggal.

Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan cara beringsang yg tergantung energi. Titik ini alias wilayah DNA yg sekarang beringsang dikenal sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi alias cabang replikasi beringsang adalah struktur yg terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks beringsang yg terbuka, protein yg disebut untai tunggal mengikat protein (SSB) beringsang duduk daerah terbuka beserta mencegah mereka untuk menempel kembali. beringsang Proses replikasi sehingga dimulai, beserta garpu replikasi dilanjutkan dalam beringsang dua arah yg berlawanan sepanjang molekul DNA.

2. Sintesis Primer

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)



Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yg ada beringsang sebagai template yg dibawa oleh enzim yg dikenal sebagai DNA beringsang polimerase. Selain replikasi mereka juga memainkan peran penting dalam beringsang perbaikan DNA beserta rekombinasi.

Namun, DNA polimerase tidak beroleh memulai sintesis DNA secara beringsang independen, beserta membutuhkan 3′ gugus hidroksil untuk memulai penambahan beringsang nukleotida komplementer. Ini disediakan oleh enzim yg disebut DNA beringsang primase yg merupakan jenis DNA dependent-RNA polimerase. Ini beringsang mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yg ada. Ini segmen beringsang pendek disebut primer, beserta terdiri dari 9-12 nukleotida. Hal ini beringsang memberikan DNA polimerase platform yg diperlukan untuk mulai menyalin beringsang sebuah untai DNA. Setelah primer terbentuk kepada kedua untai, DNA beringsang polimerase beroleh memperpanjang primer ini menjadi untai DNA baru.

Pembukaan resleting DNA beroleh menyebabkan supercoiling (bentukan seperti spiral yg mengganggu) beringsang di wilayah garpu berikutnya. Ini superkoil DNA dibuka oleh enzim khusus beringsang yg disebut topoisomerase yg mengikat ke bentangan DNA depan garpu beringsang replikasi. Ini menciptakan memotong kepada untai DNA dalam rangka untuk beringsang meringankan supercoil tersebut.

3. Sintesis leading strand

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)



DNA polimerase beroleh menambahkan nukleotida baru hanya untuk ujung 3′ beringsang dari untai yg ada, beserta karenanya beroleh mensintesis DNA dalam arah 5′ → beringsang 3′ saja. Tapi untai DNA berjalan di arah yg berlawanan, beserta karenanya beringsang sintesis DNA kepada satu untai beroleh terjadi terus menerus. Hal ini beringsang dikenal sebagai untaian pengawal (leading strand).

Di sini, DNA polimerase III (DNA pol III) mengenali 3′ OH ujung RNA beringsang primer, beserta menambahkan nukleotida komplementer baru. Saat garpu beringsang replikasi berlangsung, nukleotida baru ditambahkan secara terus menerus, beringsang sehingga menghasilkan untai baru.

4. Sintesis lagging Strand (untai tertinggal)

Pada untai berlawanan, DNA disintesis secara terputus dengan beringsang menghasilkan serangkaian fragmen kecil dari DNA baru dalam arah 5 ‘→ 3’. beringsang Fragmen ini disebut fragmen Okazaki, yg kemudian bergabung untuk beringsang membentuk sebuah rantai terus menerus nukleotida. Untai ini dikenal beringsang sebagai lagging Strand (untai tertinggal) sejak proses sintesis DNA kepada untai ini hasil kepada tingkat yg lebih rendah.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Di sini, primase menambahkan primer di beberapa tempat sepanjang beringsang untai terbuka. DNA pol III memperpanjang primer dengan menambahkan beringsang nukleotida baru, beserta jatuh ketika bertemu fragmen yg terbentuk beringsang sebelumnya. Dengan demikian, perlu untuk melepaskan untai DNA, lalu beringsang bergeser lebih lanjut kebagian atas untuk memulai perluasan primer RNA beringsang lain. Sebuah penjepit geser memegang DNA di tempatnya ketika bergerak beringsang melalui proses replikasi.

5. Penghapusan Primer

Meskipun untai DNA baru sudah pernah disintesis primer RNA hadir kepada untai beringsang anom terbentuk harus digantikan oleh DNA. Kegiatan ini dilakukan oleh beringsang enzim DNA polimerase I (DNA pol I). Ini khusus menghilangkan primer RNA beringsang melalui ‘5→ 3’ aktivitas eksonuklease nya, beserta menggantikan mereka beringsang dengan deoksiribonukleotida baru dengan 5 ‘→ 3’ aktivitas polimerase beringsang DNA.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

6. Ligasi
Setelah penghapusan primer selesai untai tertinggal masih mengandung beringsang celah antara fragmen Okazaki berdekatan. Enzim ligase mengidentifikasi beringsang beserta menyumbat celah tersebut dengan menciptakan ikatan fosfodiester beringsang antara 5 ‘fosfat beserta 3’ gugus hidroksil fragmen yg berdekatan.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)


7. Terminasi (pemutusan)

Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yg terdiri dari beringsang urutan nukleotida yg unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein beringsang privat yg disebut tus yg mengikat ke situs tersebut, sehingga secara beringsang fisik menghalangi jalur helikase. Ketika helikase bertemu protein tus beringsang itu jatuh bersama dengan untai tunggal protein pengikat terdekat.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)


Materi terkait :
RNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)
Tabel Perbedaan DNA beserta RNA Lengkap


Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi
http://hedisasrawan.blogspot.com
http://informasitips.com/struktur-dna-bentuk-komposisi-gambar-dan-penemunya 
http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html

Demikianlah materi tentang DNA (deoxyribonucleic acid) meliputi Pengertian DNA, Sifat beserta Fungsi DNA, struktur DNA serta proses replikasi DNA yg beroleh kami bagikan. Semoga beroleh menambah pengetahuan kita.

Rna (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan materi Biologi tentang RNA (RiboNucleic Acid / Asam Ribonukleat) meliputi Pengertian RNA, Fungsi RNA, Struktur RNA, Jenis / Macam RNA, bersama proses terbentuknya RNA. Mari kita bahas selengkapnya.

Pengertian RNA



RNA singkatan dari  RiboNucleic Acid yg dalam bahasa Indonesia disebut Asam Ribonukleat.

RNA adalah rangkaian nukleotida yg saling terikat seperti rantai. RNA merupakan asam nukleat untai tunggal yg terdiri dari unit-unit pembangun berupa mononukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, bersama satu gugus basa Nitrogen (N). Ada 4 jenis basa nitrogen yg menyusun RNA yaitu Adenin (A), Sitosin (C), Guanin (G), bersama Urasil (U).

Tidak seperti DNA yg biasanya dijumpai di dalam inti sel, RNA kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khusunya di ribosom.

Fungsi RNA


Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA kepada organisme hidup lain.

Namun demikian, peran penting RNA terletak kepada fungsinya sebagai perantara antara DNA bersama protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yg dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yg menyusun protein.

Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yg mendukung atas teori ‘dunia RNA’, yg menyatakan bahwa kepada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.

Struktur RNA


Molekul RNA mempunyai bentuk yg berbeda dengan DNA. RNA memiliki bentuk pita tunggal bersama tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yg tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen, bersama asam fosfat.

Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin bersama basa pirimidin.  Basa purinnya sama dengan DNA tersusun atas adenin (A) bersama guanin (G), sedangkan basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (C) bersama urasil (U). 

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang RNA  berbahaya RNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)

Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa bersama fosfat. Ribonukleotida RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti adenosin trifosfat (ATP), guanosin trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), bersama uridin trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.

Berikut merupakan perbandingan antara struktur DNA bersama struktur RNA

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Biologi tentang RNA  berbahaya RNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)

Jenis-Jenis RNA


Jika ditinjau berdasarkan klasifikasi, setiap jenis RNA memiliki fungsi yg lebih spesifik dengan mekanisme kerja yg berbeda bersama saling terkait. Adapun pembagiannya ada dua, yaitu:

1. RNA genetik


RNA genetik mengambil andil sebagaimana kerja DNA bersama hanya dimiliki oleh makhluk hidup tertentu yg tidak memiliki DNA, seperti beberapa jenis virus. Di dalam sel inangnya, RNA yg terdapat kepada virus hendak mengalami transkripsi balik menjadi kode genetik RNA-DNA yg kepada akhirnya membentuk DNA. Kemudian DNA virus hendak masuk ke nukleus inang bersama menyisip kedalamya sehingga kepada awlanya hendak merusak DNA inang bersama membentuk mRNA. mRNA ini hendak mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus sehingga terbentuklah virus-virus baru. Peran penting molekul ini sama dengan membawa segala materi genetis, seperti yg dimiliki oleh DNA.

2. RNA non genetik


RNA non genetik merupakan molekul yg dimiliki oleh makhluk hidup yg materi genetiknya diatur oleh DNA.Makhluk hidup golongan ini didalam selnya memiliki DNA bersama RNA. Dengan kata lain, perannya bukanlah seperti DNA. Berdasarkan letak bersama fungsinya, RNA non genetik terbagi menjadi tiga macam, diantaranya:

a. Transfer RNA (tRNA)

RNA yg dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA yg terpendek bersama bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai proporsi nukleosida yg lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) ataupun asam ribonukleat transfer adalah molekul yg menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yg disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi.

Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3' tRNA mengandung sekuen SSA yg berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu hendak melekat kepada ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa asam amino spesifik yg nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon kepada mRNA.

b. Ribosomal RNA (rRNA)

rRNA merupakan ribosom yg mengandung protein dengan massa yg hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang bersama fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen total RNA yg dalam sel bersama kepada sel-sel tidak memiliki inti sejati yg terdiri dari beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, bersama 5S rRNA.

c. Mesengger RNA (mRNA) disebut juga RNA duta (RNA d)

mRNA merupakan polinukleotida yg berbentuk pita tunggal linier bersama disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yg relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dari panjang pendeknya rantai polipeptida yg disusun. Ururtan kepada rantai asam amino yg menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yg ada dalam molekul mRNA yg bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yg ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida ataupun lebih. Fungsi utama dari mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk semisal diperlukan bersama semisal tugasnya agak selesai lalu dihancurkan dalam plasma.

Proses Terbentuknya RNA


Proses pembentukan RNA berkaitan erat dengan fungsi DNA. Seperti pembahasan kita sebelumya mengenai definisi RNA yg merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA. Dengan kata lain, DNA berperan penting dalam tahapan pembentukan RNA dengan membawa informasi genetik berupa berupa kode-kode sandi ataupun genetik kepada untai ganda DNA untuk dicetak membentuk RNA. Adapun proses pembentukan RNA terdiri dari dua tahapan dngan bantuan enzim RNA polymerase (RNAp) yaitu tahap transkripsi bersama tahap translasi. Enzim ini mempercepat proses pembentukan RNA. Tahapan pembentukan RNA meliputi:

1. Transkripsi

Dalam tahap transkripsi, dengan menggunakan DNA sebagai cetakan disistesis RNA messenger. Proses ini terdiri atas 3 tahap, yaitu:

a. Inisisasi

Pada tahap ini, enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga terjadi pengikatan RNAp dengan promoter (tempat pertemuan antara gen/DNA dengan RNAp) yg hendak memberikan inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNAp hendak membuka double heliks DNA (untai ganda) yg berfungsi sebagai cetakan yakni rantai sense.

b. Elongasi

Disini, RNAp hendak bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka double heliks bersama merangkai ribonukleotida ke ujung 3’ ribonukleotida yg sedang tumbuh, sehingga dihasilkan rantai RNA yg di dalamnya mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai hasil perekaman. Jika hasil perekaman sudah mencapai 30 buah, suatu senyawa kimia yg berperan sebagai penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi, bersama mencegah terjadinya degradasi RNA hendak berikatan dengan ujung 5’ RNA.

c. Terminasi

Proses terminasi sama dengan terhentinya proses perekaman bersama molekul DNA baru terpisah dari DNA template. Tahap ini ditandai dengan terdiasosiasinya enzim RNAp dari DNA bersama RNA dilepaskan sehingga dihasilkan produk transkripsi yg lengkap disebut messenger RNA (mRNA).

2. Translasi

Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet/ kodon dari mRNA menjadi asam amino yg akhirnya membentuk protein. Setiap triplet terdiri dari urutan basa nitrogen yg berbeda sehingga hendak diterjemahkan menjadi asam amino yg berbeda pula. Asam amino tersebut hendak menghasilkan rantai polipeptida spesifik hingga terbentuk protein spesifik pula. Proses translasi beroleh berupa:

a. Iniasiasi

Tahap ini diawali dengan pengenalan kodon AUG yg terdapat kepada bagian akhir mRNA yg disebut juga kodon Start. Kodon AUG hendak mengkode pembentukan metionin. Selanjutnya, metionin dibawa oleh tRNA untuk bergabung melalui pembentukan ikatan kepada subunit besar ribosom sehingga terbentuklah ribosom yg lengkap. Molekul tRNA pertama yg terikat kepada ribosom hendak menempati tempat khusus, yaitu sisi P (Polipeptida) yg hendak terbentuk rantai yg dikenal dengan istilah polipeptida. Sedangkan tRNA berikutnya hendak berikatan dengan kodon kedua bersama hendak menempati ribosom kepada sisi A (asam amino)

b. Elongasi

Tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh tRNA kepada tiap kodon ke kodon sehingga hendak dihasilkan asam amino baru satu per satu.Proses engolasi ini membuat rantai polipeptida tumbuh semakin panjang akibat asam amino yg terus bertambah.

c. Terminasi

Proses ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon yg dibawa oleh tRNA dengan UAA, UAG, ataupun UGA sehingga menyebabkan berhentinya proses translasi. Akibanya, terlepaslah rantai polipeptida yg dibentuk dari ribosom bersama diolah membentuk protein fungsional.

Materi terkait :

Tabel Perbedaan DNA bersama RNA Lengkap
DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Referensi :
http://halodokter.com
https://nellywedya.wordpress.com/bahan-ajar/ipa-terpadu-2/pengenalan-tentang-materi-genetika/dna-rna/
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi

Demikian materi Biologi tentang RNA (RiboNucleic Acid / Asam Ribonukleat) meliputi Pengertian RNA, Fungsi RNA, Struktur RNA, Jenis / Macam RNA, bersama proses terbentuknya RNA yg beroleh kami sampaikan. Semoga bermanfaat.