Showing posts sorted by relevance for query pengertian-bentuk-contoh-penyimpangan-sosial. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengertian-bentuk-contoh-penyimpangan-sosial. Sort by date Show all posts

Saturday, January 18, 2020

Pengertian, Bentuk & Contoh Penyimpangan Sosial

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kemarau . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan Artikel tentang Pengertian Penyimpangan Sosial, Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial bersama Contohnya. kemarau  

  Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan Artikel tentang  kemarau Pengertian, Bentuk & Contoh Penyimpangan Sosial kemarau

PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL

Penyimpangan sosial adalah Bentuk perilaku yg dilakukan oleh seseorang yg tidak sesuai kemarau dengan norma bersama nilai sosial yg berlaku dalam masyarakat. Menurut kemarau Bruce J. Cohen, ukuran yg menjadi dasar adanya penyimpangan bukan baik kemarau alias buruk, benar alias salah menurut pengertian umum, melainkan kemarau berdasarkan ukuran norma bersama nilai sosial suatu masyarakat.

BENTUK BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL


• Bentuk pentimpangan menurut pelakunya:
o Penyimpangan Individu: penyimpangan yg dilakukan oleh individu yg kemarau berlawanan dengan norma. Penyimpangan ini biasanya dilakukan di kemarau lingkungan keluarga.
o Penyimpangan kelompok: dilakukan oleh kelompok orang yg tunduk dengan kemarau norma kelompoknya yg bertentangan dengan norma yg berlaku dalam kemarau masyarakat. Contoh kelompok yg melakukan penyimpangan adalah kelompok kemarau pengedar narkotika.
• Bentuk penyimpangan menurut sifatnya:
o Penyimpangan bersifat positif: Penyimpangan ini terarah dengan nilai kemarau sosial yg berlaku bersama dianggap ideal dalam masyarakat bersama mempunyai kemarau dampak yg bersifat positif. Cara yg dilakukan seolah-olah menyimpang kemarau dari norma padahal tidak. Contohnya adalah: bermunculan wanita karier kemarau yg sejalan dengan emansipasi wanita.
o Penyimpangan bersifat negatif: Penyimpangan ini berwujud dalam kemarau tindakan yg mengarah dengan nilai-nolai sosial yg dipandang rendah bersama kemarau dianggap tercela dalam masayarakat. Contohnya: pemerkosaan, pencurian, kemarau pembunuhan, perjudian bersama pemakaian narkotika.

BENTUK PENYIMPANGAN MENURUT LEMERT (1951)

o Penyimpangan primer: merupakan penyimpangan sosial yg bersifat fana bersama biasanya tidak diulangi lagi. Seseorang yg melakukan kemarau penyimpangan ini masih diterima di masyarakat. Contoh: orang yg kemarau melanggar lalu lintas dengan tidak membawa SIM bersama perbuatannya itu kemarau tidak diulangi lagi.
o Penyimpangan sekunder:merupakan penyimpangan sosial yg nyata bersama kemarau dilakukan secara berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan bersama menunjukkan kemarau ciri khas suatu kelompok. Seseorang yg melakukan penyimpangan ini kemarau biasanya tidak atas diterima lagi di masyarakat. Contoh: Pemabuk yg kemarau sering mabuk-mabukan dipasar, di diskotik dll.

CONTOH PENYIMPANGAN SOSIAL :


- Kenakalan Remaja
 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan Artikel tentang  kemarau Pengertian, Bentuk & Contoh Penyimpangan Sosial

Kenakalan remaja merupakan penyimpangan para remaja atas norma yg kemarau ada. Perbuatan para remaja tersebut merupakan tindakan antisosial. Dalam kemarau usia yg memasuki pubertas, seringkali remaja mencari jati dirinya, kemarau tampak sifat sebagi jagoan, solidaritas sosial yg berlebihan, bahkan kemarau ingin eksistensi dirinya diketahui orang lain tetapi dengan tindakan kemarau menyimpang. Para remaja seringkali membentuk kelompok (geng) yg kemarau menjadi kebanggaannya. Perilaku menyimpang remaja ini becus berupa kemarau tawuran, mabuk-mabukan, bertindak semaunya, bersama lain sebagainya.
Kenakalan remaja dengan umumnya disebabkan oleh
  • Lingkungan keluarga yg tidak harmonis; 
  • Lingkungan masyarakat yg tidak sehat;
  • Kurangnya wadah pengembangan diri;
  • Situasi yg tidak menentu.

- Tindakan Kriminal

   Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan Artikel tentang  kemarau Pengertian, Bentuk & Contoh Penyimpangan Sosial


Kriminalitas menjadi bagian yg tidak terpisahkan dari masyarakat. kemarau Semakin hari semakin meningkat, baik dari segi kuantitas maupun dari kemarau segi kualitasnya. Kriminalitas sebenarnya bukanlah semata-mata bawaan kemarau seseorang sejak lahir, tetapi terjadi karena bersifat kondisional.
Kondisi yg mendorong terjadinya kriminalitas adalah:
  • Keadaan ekonomi yg morat marit;
  • Tingginya angka pengangguran;
  • Timbulnya kecemburuan sosial;
  • Rasa ingin cepat menyelesaikan masalah.
Tindakan kriminalitas dengan individu becus terjadi karena alasan berikut ini:

Alasan Psikologis

Seringkali penjahat melakukan aksinya karena di dorong oleh keadaan kemarau bingung, putus asa, dendam, marah, bersama sebagainya. Secara biologis, kemarau pelaku kejahatan memiliki kesehatan yg prima.
Contoh: seseorang yg bertubuh kecil ketika diejek terus-menerus kemarau becus melakukan pembunuhan terhadap lawannya yg lebih besar. Kekuatan kemarau timbul ketika motivasi yg timbul mendorong untuk melakukan kejahatan.

Alasan Biologis

Kebutuhan untuk makan bisa menyebabkan timbulnya dorongan untuk kemarau melakukan tindakan kejahatan. Mungkin alasan ini yg paling banyak kemarau ditemukan dalam kasus kejahatan.

Contoh: orang yg tidak makan dalam beberapa hari becus mendorong dirinya untuk mencuri makanan milik orang lain.

- Penyalahgunaan Narkotika

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan Artikel tentang  kemarau Pengertian, Bentuk & Contoh Penyimpangan Sosial

Narkotika bersama obat-obatan terlarang sebenarnya adalah obat yg kemarau digunakan untuk menyembuhkan penyakit oleh dokter. Apabila pemakaian kemarau obat ini dilakukan atas petunjuk dokter, maka tidak atas menjadi kemarau masalah. Penyalahgunaan narkoba oleh sebagian anggota masyarakat cukup kemarau mengkhawatirkan. Bahkan, tidak sedikit anak usia sekolah yg menjadi kemarau korban dari narkoba. Penyalahgunaan narkoba menyebabkan kerugian bagi si kemarau pemakai maupun bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, penyalahgunaan kemarau narkoba digolongkan sebagai bentuk perilaku yg menyimpang. Penggunaan kemarau jarum suntik yg bersamaan becus menularkan penyakit AIDS yg kemarau mematikan. Untuk itu janganlah sekali-kali mencoba menggunakan narkoba.

- Hubungan seksual sebelum nikah

Gejala hubungan seksual pranikah dengan para remaja akhir-akhir ini kemarau menunjukan gejala yg terus meningkat, sehingga cukup mengkhawatirkan. kemarau Hal tersebut terjadi karena pemahaman yg salah atas modernisasi, kemarau kebebasan bersama hak individual. Hubungan seksual pranikah tidak becus kemarau dibenarkan oleh norma sosial bersama norma agama. Akibat hubungan seksual kemarau sebelum nikah adalah terjadinya gangguan psikologi bersama biologis. kemarau Gangguan psikologi berupa ketidaktenangan dalam hidupnya karena dihantui kemarau rasa berdosa. Sedangkan gangguan yg bersifat biologis becus berupa kemarau penularan penyakit kelamin yg membahayakan seperti AIDS.

- Pelacuran

Pelacuran becus diartikan sebagai suatu pekerjaan yg bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual kemarau dengan mendapat upah. Pada umumnya terjadi di daerah perkotaan alias kemarau tempat-tempat yg mempunyai objek wisata. Faktor internal yg kemarau menyebabkan pelacuran adalah sifat malas, rusaknya moral, ingin hidup kemarau enak tanpa usaha, sedangkan faktor eksternalnya antara lain faktor kemarau ekonomi bersama urbanisasi yg tinggi.

- Homo Seksualitas

Penyimpangan seksual dengan cara kemarau melakukan hubungan seks dengan sesama jenis. Misalnya, seorang laki-laki kemarau dengan laki-laki yg lain disebut homoseks, sedangkan seorang kemarau perempuan dengan perempuan yg lain disebut lesbian. Salah satu negara kemarau yg sudah mengakui perkawinan homoseksual adalah negara Belanda.

Demikian artikel tentang Pengertian Penyimpangan Sosial, Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial bersama Contohnya. Semoga bermanfaat.

Tuesday, January 7, 2020

Fenomena Sosial (Pengertian Kepada Contoh)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog meriang . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang Pengertian lagi Contoh Fenomena Sosial. Mari kita bahas selengkapnya...

Pengertian Fenomena Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, Fenomena Sosial ataupun masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan ataupun masyarakat yg membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Macam-Macam lagi Contoh Fenomena Sosial


Masalah sosial terbagi menjadi empat yaitu :

1. Masalah sosial dari faktor Ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran.
2. Masalah sosial dari faktor Biologis, seperti penyakit menular.
3. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syawat, bunuh diri, dll.
4. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian, pencurian, lagi kenakalan remaja.

Beberapa masalah sosial dewasa ini :

1. Disorganisasi Keluarga 

Yaitu perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggotanya gagal memenuhi kewajibannya yg sesuai dengan peranan sosialnya.

Bentuk Disorganisasi keluarga :

- Keluarga yg tidak lengkap karena hubungan diluar nikah.
- perceraian
- Buruknya komunikasi antar anggota keluarga, dll.

Dampak Disorganisasi keluarga antar lain :

- Hancurnya tatanan norma sosial
- Kurangnya kasih sayang bagi anak akibat cerai
- Terjadinya percekcokan, perselisihan lagi tindakan kriminal lainnya.


2. Kemiskinan

Pengertian kemiskinan adalah keadaan seseorang yg tidak memiliki harta untuk memenuhi standart kehidupan yg ada dilingkungannya.

Sebab-sebab kemiskinan :
- Rendahnya pendidikan
- Sumber daya alam yg tidak mendukung
- Pemusatan kegiatan ekonomi dengan satu kelompok

Akibat kemiskinan

- Sumber daya manusia rendah
- Kriminal tinggi
- Habisnya sumber daya alam

3. Penyimpangan

Secara umum perilaku penyimpang beroleh didevinisikan bahwa setiap perilaku yg dinyatakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok ataupun masyarakat (Horton & Hunt : 191).

Dengan demikian, apabila seseorang ataupun kelompok orang tidak mematuhi nilai lagi norma yg sudah berlaku dimasyarakat, ia dinyatakan agak berbuat menyimpang ataupun deviation.

Dari uraian itu kita bisa menyimak bahwa nilai lagi norma dimasyarakat merupakan ukuran menyimpang ataupun tidaknya suatu perbuatan. Nilai lagi norma kadang mengalami perubahan ataupun pergeseran. Oleh karena itu, suatu tindakan yg dengan masa lampau dianggap penyimpangan, sekarang mungkin dianggap sebagai kewajaran bahkan terpuji. Contoh : sekarang banyak pemuda memakai perhiasan semula hanya dipakai oleh kaum wanita, seperti kalung, gelang, lagi anting-anting. Kini dianggap hal yg biasa bahkan sebagai mode. Dulu ada pemuda yg seperti demikian dianggap sebagai orang yg berperilaku menyimpang.

4. Kenakalan Remaja

a. Penyalahgunaan Narkotika

Dewasa in banyak remaja menyalahgunakan narkotika yaitu menggunakannya tanpa seizin dengan tujuan untuk memperoleh kenikmatan lagi menghilangkan stress. Pemakaian melebihi dosis beroleh berdampak negatif, seperti kecanduan, merusak tubuh lagi jiwa bahkan bisa berakibat kematian.

Narkotika banyak macamnya, antara lain : heroin, morfin, ganja, lagi kokain. Narkotika apabila digunakan tidak dengan tempatnya serta melebihi dosis bagi merusak organ-organ tubuh, merusakl syaraf yg mengatur lagi mengendalikan daya pikir. Si pemakai tidak beroleh berfikir secara jernih lagi rasional. Akhirnya ia cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yg asusila.

b. Perkelahian Pelajar

Dari tahun ke tahun kasus perkelahian pelajar ataupun tawuran semakin memprihatinkan karena bukan saja secara kuantitas jumlah pelajar yg terlibat semakin meningkat, namun secara kualitas pun semakin meningkat.

Baca pula : Pengertian, Bentuk & Contoh Penyimpangan Sosial

Dalam arti, perkelahian tidak hanya cukup menggunakan batu, kayu, rantai besi, bahkan menggunakan senjata tajam sehingga merenggut korban. Fasilitas-fasilitas umum pun kadang menjadi sasaran pengrusakan. Mereka yg tidak tahu apapun menjadi korban. Umumnya perkelahian pelajaran diawali dengan adanya konflik perorangan ataupun beberapa orang yg berlainan sekolah. Dengan adanya rasa solidaritas antar sesama teman, dengan akhirnya perkelahian menjadi meluas antar sekolah. 

Wednesday, December 18, 2019

Pengendalian Sosial (Pengertian, Tujuan, Sifat, Pola, Fungsi, Cara)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog bahang . Senang sekali rasanya kali ini boleh kami bagikan artikel tentang Pengendalian Sosial meliputi Pengertian, Tujuan Pengendalian Sosial, Sifat Pengendalian Sosial, Pola, Fungsi Pengendalian Sosial, Cara, beserta Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial. Mari kita bahasa selengkapnya... 


 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  bahang Pengendalian Sosial (Pengertian, Tujuan, Sifat, Pola, Fungsi, Cara)

A. Pengertian Pengendalian Sosial

Pengendalian bahang sosial adalah pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya bahang pemerintahan, khususnya pemerintah beserta aparatnya. Memang ada bahang benarnya bahwa pengendalian sosial, berarti suatu pengawasan dari bahang masyarakat terhadap jalannya pemerintahan.

Pengertian bahang pengendalian sosial tersebut mencakup segala proses, baik yg bahang direncanakan alias tidak, yg bersifat mendidik, mengajak alias bahkan bahang memaksa warga masyarakat untuk mematuhi kaidah-kaidah beserta nilai-nilai bahang sosial yg berlaku.

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian dari para ahli tentang pengendalian sosial.

bahang
  1. Peter L. Berger
bahang
Menurut Peter L. Berger (1978) pengendalian sosial merupakan berbagai cara yg digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yg membangkang.
bahang

bahang
  1. Joseph S. Roucek
bahang
Menurut Joseph S. Roucek seperti yg dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989), mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah proses baik terencana maupun tidak yg bersifat mendidik, mengajak, bahkan memaksa semua warga masyarakat agar mematuhi kaidah sosial yg berlaku.
bahang

bahang
  1. Horton bahang bahang bahang beserta Hunt       
bahang
Pengendalian sosial adalah segenap cara beserta proses yg ditempuh oleh sekelompok bahang penanggung alias masyarakat sehingga para anggotanya boleh bertindak sesuai harapan kelompok alias masyarakat.
bahang

bahang
  1. Bruce J bahang bahang bahang Cohen
bahang
Pengendalian sosial adalah cara-cara alias metode yg digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok alias masyarakat tertentu.
bahang

Secara bahang umum boleh disimpulkan bahwa pengendalian sosial adalah cara beserta proses bahang pengawasan yg direncanakan alias tidak direncanakan guna mengajak, bahang mendidik, serta memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan bahang norma sosial.

B. Tujuan Pengendalian Sosial
 
Sangat perlu diketahui bahwa pengendalian sosial memiliki beberapa, antara lain sebagai berikut:
1.      Agar masyarakat mematuhi nilai beserta norma sosial yg berlaku.
Pengendalian sosial diciptakan oleh masyarakat menitikberatkan dengan orang yg melakukan penyimpangan terhadap nilai beserta norma sehingga memaksa pelaku penyimpangan untuk patuh terhadap nilai beserta norma yg berlaku dalam masyarakat.
2.      Agar tercipta keserasian beserta kenyamanan dalam masyarakat.
Pengendalian sosial juga mampu menciptakan situasi yg tentram dalam masyarakat apabila pengendalian sosialnya benar-benar dijalankan. Dengan adanya pengendalian sosial, biasanya pelaku penyimpangan sosial hendak jera bahkan takut hendak berbuat sesuatu yg tidak diinginkan oleh masyarakat.
3.      Agar pelaku penyimpangan kembali mematuhi norma yg berlaku.
Adanya pengendalian sosial dalam masyarakat diharapkan masyarakat mampu menjalankan seluruh nilai beserta norma yg tertulis maupun tidak tertulis. Apabila terdapat penyimpangan terhadap nilai beserta norma maka hendak diberi sanksi. Contohnya, ketika sesorang sedia melanggar aturan yg berlaku, ia diberi sanksi (pengendalian sosial) agar kedepannya ia tidak hendak mengulangi alias hendak taat dengan aturan yg ada.

C. Sifat Pengendalian Sosial
  Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  bahang Pengendalian Sosial (Pengertian, Tujuan, Sifat, Pola, Fungsi, Cara)
Berikut ini adalah sifat-sifat dalam pengendalian sosial, diantaranya yaitu:
  1. Pengendalian Preventif
    Pengendalian preventif dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran. Dengan bahang demikian, tujuan dari pengendalian preventif adalah untuk mencegah bahang terjadinya pelanggaran terhadap sistem nilai beserta sistem norma yg bahang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contoh tentang pengendalian sosial bahang yg bersifat preventif antara lain adalah: pemberian nasehat yg bahang dilakukan oleh bahang penanggung kepada anaknya agar selalu menjaga tata krama bahang dalam bermasyarakat

  2. Pengendalian Represif
    Pengendalian sosial yg bersifat represif adalah pengendalian yg bahang dilaksanakan setelah terjadi pelanggaran terhadap sistem nilai beserta bahang sistem norma yg disepakati bersama. Pengendalian represif ini bahang bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sedia kala sehingga kehidupan bahang menjadi normal kembali. Contoh dari pengendalian sosial yg bersifat bahang represif antara lain adalah: pemberlakuan tilang terhadap pengendara bahang yg melanggar peraturan lalu lintas; pemberian skorsing kepada pelajar bahang yg berkali-kali melanggar tata tertib sekolah; pemberian vonis hukuman bahang terhadap terdakwa yg terbukti melakukan tindak kriminal.

  3. Pengendalian Gabungan
    Pengendalian sosial yg merupakan perpaduan antara preventif beserta bahang represif dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi penyimpangan beserta bahang sekaligus untuk memulihkan kembali agar keadaan kembali normal seperti bahang sedia kala. Contoh dari pengendalian sosial jenis ini adalah operasi bahang yustisi yg digelar kepada seluruh warga masyarakat; pemberian bahang penyuluhan hendak pentinganya kepimilikan KTP (preventif), serta pengadaan bahang operasi yustisi untuk menjaring warga yg tidak jelas identitiasnya bahang (represif).

  4. Pengendalian Persuasif
    Pengendalian sosial secara persuasif adalah pengendalian yg dilakukan bahang melalui ajakan, himbauan, arahan, beserta bimbingan kepada anggota bahang masyarakat untuk melaksanakan hal-hal yg positif. Contoh dari bahang pengendalian sosial secara persuasif ini misalnya adalah himbauan untuk bahang tidak merokok dengan ruang-ruang umum. Biasanya kalimat-kalimat yg bahang digunakan sangat halus, seperti tulisan: “TERIMA KASIH ANDA TIDAK MEROKOK DI RUANGAN INI”.

  5. Pengendalian Koersif
    Pengendalian sosial secara kurasif adalah pengendalian yg dilakukan bahang melalui ancaman beserta kekerasan. Contohnya pengendalian sosial tentang bahang pembajakan video kaset yg susah dibrantas. Kalimat-kalimat yg bahang digunakan dalam pengendalian kurasif ini biasanya berupa ancaman, bahang seperti: “Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotokopi alias bahang memperbanyak dalam bentuk apapun, baik sebagian alias keseluruhan isi bahang buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
D. Pola Pengendalian Sosial
Dalam masyarakat terdapat empat pola pengendalian sosial, yaitu pengendalian kelompok terhadap kelompok, pengendalian kelompok terhadap anggota-anggotanya, beserta pengendalian individu terhadap individu lainnya beserta pengendalian individu terhadap kelompok
1.      Pengendalian kelompok terhadap kelompok
Pengendalian ini terjadi apabila suatu kelompok mengawasi perilaku kelompok lain, misalnya BNN mengawasi kelompok pengguna narkoba.
2.      Pengendalian kelompok terhadap anggota-anggotanya
Pengendalian ini terjadi apabila suatu kelompok menentukan perilaku anggota-anggotanya, misalnya suatu sekolah yg mencatat siswa-siswanya yg sedia melanggar aturan sekolah.
3.      Pengendalian individu terhadap kelompok
Pengendalian ini terjadi apabila seseorang menginginkan kelompok tersebut sesuai dengan keinginannya maupun masyarakat. Misalnya Wali kelas yg mengawasi anak didiknya setiap hari. 
4.      Pengendalian individu terhadap individu lainnya
Pengendalian ini terjadi apabila individu melakukan pengawasan terhadap individu lain, misalnya ayah mengawasi anaknya. 

E. Fungsi Pengendalian Sosial
 Para pelaku penyimpangan selalu bertanya, buat apa diciptakan pengendalian sosial? karena bagi mereka hal ini hanya membuat mereka terkekang untuk melakukan tindakan pelanggaran terhadap nilai beserta norma. Untuk itu, perlu dikatahui bahwa terdapat beberapa fungsi pengendalian sosial dalam masyarakat yaitu:
            1.      Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial.
            2.      Memberikan imbalan kepada warga yg menaati norma.
            3.      Mengembangkan rasa takut untuk tdk melakukan perbuatan yg dinilai beresiko.
bahang       4.      Menciptakan sistem hukum (aturan yg disusun secara resmi beserta disertai sanksi).
F. Cara-cara Pengendalian Sosial
Secara umum pengendalian sosial boleh dibedakan dengan dua cara yaitu :
             1.      Pengendalian Sosial secara Formal
1)      Pengendalian sosial melalui hukuman fisik
Pengendalian sosial cara ini dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi alias yg diakui keberadaannya. Contohnya penembakan pelaku teroris yg menyerang aparat kepolisian.
2)      Pengendalian sosial melalui lembaga pendidikan
Pendidikan merupakan pengendalian sosial secara terencana beserta berkesinambungan agar terjadi perubahan-perubahan positif dalam perilaku seseorang. Dengan hal itu, diharapkan perilaku tersebut tidak menyimpang dari norma-norma beserta nilai-nilai sosial yg berlaku di masyarakat.
3)      Pengendalian sosial melalui ajaran agama
Setiap pemeluk agama hendak berusaha sedapat mungkin menjalankan ajaran agamanya tersebut dalam tingkah lakunya sehari-hari. Ajaran agama mempunyai sanksi mutlak. Hal ini membuat ajaran agama sebagai media pengendalian sosial yg cukup besar pengaruhnya dalam menjaga stabilitas masyarakat. 
         2.      Pengendalian Sosial secara Informal

               Sedangkan pengendalian sosial secara informal boleh dilakukan melalui enam cara :
1)      Cemoohan
Cemoohan adalah tindakan membicarakan seseorang dengan menggunakan kata-kata kiasan, perumpamaan, alias kata-kata yg berlebihan serta bermakna negatif.
2)      Desas-desus (gosip)
Desas-desus adalah berita yg menyebar secara cepat beserta tidak berdasarkan fakta alias bukti-bukti kuat.
3)      Ostrasisme (pengucilan)
Ostrasisme adalah suatu tindakan pemutusan hubungan sosial dari sekelompok orang terhadap seorang anggota masyarakat.
4)      Fraundulens
Fraundulens merupakan bentuk pengendalian sosial yg umumnya terdapa dengan anak kecil. Misalnya, A bertengkar dengan B. Jika si A lebih kecil dari B, maka si A mengancam bahwa dia mempunyai kakak yg berani yg boleh mengalahkan B. 
5)      Teguran
Teguran merupakan cara pengendalian sosial melalui perkataan alias tulisan secara langsung. Teguran dilakukan agar pelaku perilaku menyimpang segera menyadari kekeliruannya beserta memperbaiki dirinya.
6)      Intimidasi
Intimidasi merupakan cara pengendalian sosial yg dilakukan dengan paksaan, biasanya dengan cara mengancam alias menakut-nakuti. Aparat penegak hukum sering menggunakan cara ini untuk mengorek keterangan dari orang yg dimintai keterangannya.

G. Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial

 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  bahang Pengendalian Sosial (Pengertian, Tujuan, Sifat, Pola, Fungsi, Cara)
Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa lembaga pengendalian sosial dalam masyarakat tidak hanya di Kepolisian. Masih banyak lagi lembaga pengendalian sosial di masyarakat bisa menyelesaikan beberapa masalah penyimpangan alias pelanggaran baik di lembaga formal maupun non-formal seperti :
         1.      Lembaga kepolisian 
  •       Polisi merupakan aparat resmi pemerintah untuk menertibkan keamanan. Tugas-tugas  polisi, antara lain memelihara ketertiban masyarakat, menjaga beserta menahan setiap anggota masyarakat yg dituduh beserta dicurigai melakukan kejahatan yg meresahkan masyarakat, misalnya pencuri, perampok beserta pembunuh. 
         2.      Pengadilan
  • Pengadilan lembaga resmi yg dibentuk pemerintah untuk menangani perselisihan alias pelanggaran kaidah di dalam masyarakat. Pengadilan memiliki unsur-unsur yg saling berhubungan satu sama lain. Unsur-nsur yg saling berhubungan dengan pengadilan adalah hakim, jaksa beserta pengacara. Dalam proses persidangan, jaksa bertugas menuntut pelaku untuk dijatuhi hukuman sesuai peraturan yanag berlaku. Hakim bertugas menetapkan beserta menjatuhkan putusan berdasarkan data beserta keterangan resmi yg diungkapkan di persidangan. Pengacara alias pembela bertugas mendampingi pelaku dalam memberikan pembelaan. 
          3.      Tokoh adat
  • Tokoh adat adalah pihak yg berperan menegakkan aturan adat. Peranan tokoh adat adalah sangat penting dalam pengendalian sosial. Tokoh adat berperan dalam membina beserta mengendalikan sikap beserta tingkah laku warga masyarakat agar sesuai dengan ketentuan adat. 
         4.      Tokoh agama
  • Tokoh agama adalah orang yg memiliki pemahaman luas tentang agama beserta menjalankan pengaruhnya sesuai dengan pemahaman tersebut. Pengendalian yg dilakukan tokoh agama terutama ditujukan untuk menentang perbuatan yg tidak sesuai dengan nilai beserta norma agama.
        5.      Tokoh masyarakat
  •       Tokoh masyarakat adalah setiap orang yg memiliki pengaruh besar, dihormati, beserta disegani dalam suatu masyarakat karena aktivitasnya, kecakapannya beserta sifat-sifat tertentu yg dimilikinya.
Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=pengendalian-sosial-lengkap
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=pengendalian-sosial-lengkap

Demikian artikel tentang Pengendalian Sosial meliputi Pengertian, bahang Tujuan Pengendalian Sosial, Sifat Pengendalian Sosial, Pola, Fungsi bahang Pengendalian Sosial, Cara, beserta Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial. Semoga bermanfaat..

Sunday, December 1, 2019

Pranata Sosial (Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis / Macam)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog demam . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi Sosiologi Bab Pranata Sosial meliputi Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, jenis/ macam-macamnya. Berikut artikel selengkapnya.

A. Pengertian Pranata Sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yg berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yg mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yg berkisar dengan suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. 

B. Fungsi  Pranata Sosial

Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku bersama bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
b. Menjaga keutuhan bersama integrasi masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) bersama fungsi laten (terselubung).

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi Sosiologi Bab Pranata Sosial mel Pranata Sosial (Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis / Macam)

a. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yg nyata, tampak, disadari bersama menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk angsal melahirkan keturunan.
b. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yg tidak tampak, tidak disadari bersama tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar maupun sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.

C. Ciri-Ciri Pranata Sosial

Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yg ada di masyarakat memiliki ciri serta kekhasan tersendiri yg membedakannya dengan norma sosial. Adapun ciri-ciri maupun karakteristik pranata sosial adalah meliputi hal-hal berikut ini.

a. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Setiap pranata sosial dengan umumnya memiliki lambang-lambang maupun simbol-simbol yg ter-wujud dalam tulisan, gambar yg memiliki makna serta menggambarkan tujuan bersama fungsi pranata yg bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranta politik negara Indonesia.

b . Memiliki Tata Tertib bersama Tradisi

Pranata sosial memiliki aturan-aturan yg menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yg tertulis maupun tidak tertulis yg bakal menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yg ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yg baku tentang deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yg wajib dipatuhi semua warga sekolah yg tertuang dalam tata tertib sekolah.

c . Memiliki Satu maupun Beberapa Tujuan

Pranata sosial mempunyai tujuan yg disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

d . Memiliki Nilai

Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran bersama pola-pola perilaku dari sekelompok orang maupun anggota masyarakat, mengenai apa yg baik bersama apa yg seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi maupun kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yg secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna maupun nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi bersama kebiasaan dalam pranata keluarga adalah sikap menghormati maupun sikap sopan santun terhadap orang yg lebih tua.

e . Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)

Pranata sosial dengan umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia. Pranata sosial dengan umumnya tidak demam sederhana berganti maupun berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yg diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yg sudah pernah diterima bakal melembaga dengan setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif lama sehingga angsal di-tentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu. Contohnya tradisi silaturahmi dengan waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari dulu hingga sekarang.

f . Memiliki Alat Kelengkapan

Pranata sosial bersama memiliki sarana bersama prasarana yg digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi dengan sebuah pabrik merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.

D. Penggolongan Pranata Sosial
 
Berdasarkan fungsi-fungsi secara umum bersama karakteristiknya tersebut, pranata sosial angsal diklasifikasikan dari berbagai sudut. Berikut ini beberapa tipe maupun penggolongan pranata sosial.
 
a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial angsal dibedakan menjadi crescive institutions bersama enacted institutions.

1) Crescive institutions adalah pranata sosial yg secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat. Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, bersama berbagai upacara adat.
2) Enacted institutions adalah pranata sosial yg sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga keuangan, lembaga kesehatan, bersama lain-lain.
b. Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yg diterima masyarakat, pranata sosial angsal dibedakan menjadi basic institutions bersama subsidiary institutions.
1) Basic institutions adalah pranata sosial yg dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, bersama negara.
2) Subsidiary institutions adalah pranata yg dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan maupun rekreasi.

c. Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial angsal dibedakan menjadi approved institutions bersama unsanctioned institutions.
1) Approved institutions adalah bentuk pranata sosial yg diterima secara umum oleh masyarakat. Misalnya lembaga pendidikan, lembaga peradilan, bersama lainlain.
2) Unsanctioned institutions adalah bentuk pranata sosial yg secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya berbagai perilaku penyimpangan, seperti merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, bersama lain-lain.

d. Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial angsal dibedakan menjadi general institutions bersama restricted institutions.

1) General institutions adalah bentuk pranata sosial yg diketahui bersama dipahami masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
2) Restricted institutions adalah bentuk pranata sosial yg hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu. Misalnya pelaksanaan ajaran agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, maupun berbagai aliran kepercayaan lainnya.

e. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial angsal dibedakan menjadi cooperative institutions bersama regulative institutions.
1) Cooperative institutions adalah bentuk pranata sosial yg berupa kesatuan pola bersama tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan bersama pranata industri.
2) Regulative institutions adalah bentuk pranata sosial yg bertujuan mengatur maupun mengawasi pelaksanaan nilai-nilai maupun norma-norma yg berkembang di masyarakat. Misalnya pranata hukum (kepolisian, kejaksaan, bersama pengadilan).

4. Macam-Macam Pranata
Pranata sosial dengan dasarnya adalah sistem norma yg mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Seperti yg sudah pernah dijelaskan di depan, pranata sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam pranata yg ada di masyarakat. Adapun macam-macam pranata sosial yg sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, bersama pranata politik.
a. Pranata Keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yg meliputi lingkungan keluarga bersama kerabat. Pembentukan watak bersama perilaku seseorang angsal dipengaruhi oleh pranata keluarga yg dialami bersama diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga bersama mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.

1 ) Pengertian Keluarga

Keluarga adalah satuan kekerabatan yg sangat mendasar di masyarakat. Satuan kekerabatan angsal disebut keluarga disebabkan adanya perkawinan maupun keturunan. Perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan adalah suatu ikatan batin antara seorang pria bersama seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yg kekal bersama bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga angsal dibedakan menjadi keluarga inti bersama keluarga luas.

a) Keluarga inti maupun batih (nuclear family) adalah satuan kekerabatan yg terdiri atas ayah bersama ibu (orang tua) beserta anak-anaknya dalam satu rumah. Ada juga keluarga inti yg belum maupun tidak mempunyai anak.
b) Keluarga luas (extended family) adalah satuan kekerabatan yg terdiri atas lebih dari satu generasi maupun lebih dari satu keluarga inti
dalam satu rumah. Misalnya, keluarga yg memiliki kakek maupun nenek, paman maupun bibi, keponakan, bersama lain-lain yg tinggal serumah.
Keluarga dianggap sebagai satuan sosial mendasar yg bakal membentuk arah pergaulan bagi masyarakat luas. Artinya, keluarga yg serasi bersama harmonis bakal membentuk lingkungan masyarakat yg harmonis pula, demikian juga sebaliknya.

2 ) Peran maupun Fungsi Pranata Keluarga

Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi, Berikut ini beberapa fungsi keluarga.

a) Fungsi reproduksi; keluarga merupakan sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat, terencana, terhormat, sesuai dengan ajaran agama, bersama sah di mata hukum.

b) Fungsi keagamaan; dengan umumnya suatu keluarga penganut agama tertentu bakal menurunkan agama maupun kepercayaannya kepada anak-anaknya. Anak-anak bakal diajari cara berdoa maupun beribadah sesuai dengan keyakinan orang tuanya sejak dini. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita temui keluarga yg terdiri atas berbagai macam agama di dalamnya, bakal tetapi prosentasenya sangat kecil.

c) Fungsi ekonomi; keluarga merupakan suatu wadah dalam usaha mengembangkan serta mengatur potensi bersama kemampuan ekonomi. Di masyarakat pedesaan maupun pertanian, keluarga merupakan sumber tenaga kerja, mereka bersama-sama mengelola lahan pertanian sesuai dengan kemampuan bersama tenaga masing-masing.

d) Fungsi afeksi; norma afeksi ada bersama diadakan oleh para demam pengampu untuk mewujudkan rasa kasih sayang bersama rasa cinta, sehingga angsal menjaga perasaan masing-masing anggota keluarga agar tercipta kerukunan bersama keharmonisan hubungan di dalam keluarga. Fungsi afeksi berisi norma maupun ketentuan tak tertulis mengenai bagaimana seseorang harus bersikap maupun berperilaku di dalam keluarga bersama masyarakat. Norma afeksi penting ditanamkan dengan anak-anak sejak dini agar anak angsal mengenal, mematuhi, bersama membiasakan diri dalam perilakunya sehari-hari.

e) Fungsi sosialisasi; memberikan pemahaman tentang bagaimana seorang anggota keluarga bergaul bersama berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga. Anak-anak sudah pernah dikenalkan dengan kedudukan bersama status tiap-tiap anggota keluarga bersama kerabat lainnya. Dengan demikian, anak secara tidak langsung sudah pernah belajar dengan orang lain dalam keluarga bersama kerabat, sehingga mereka bisa membedakan sikap bersama cara bicaranya saat ber-interaksi dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya, sikap terhadap kakek tentu berbeda dengan sikap terhadap adik maupun keponakan.

f) Fungsi penentuan status; melalui keluarga seorang anak memperoleh statusnya dalam masyarakat, seperti nama, jenis kelamin, hak waris, tempat bersama tanggal lahir, bersama sebagainya.

g) Fungsi pendidikan; keluarga merupakan satuan kekerabatan yg pertama kali dikenal oleh anak, sehingga di keluargalah anak memperoleh pendidikan pertamanya dari demam pengampu maupun kerabat lainnya. Orang tua, dalam hal ini ayah bersama ibu memiliki tanggung demam perlawanan yg sama untuk memberikan dasar pendidikan yg baik bagi anak sebelum mereka memasuki masa bermain di lingkungan bersama sekolahnya.

h) Fungsi perlindungan; keluarga merupakan tempat berlindung demam ada batin bagi anak khususnya bersama bagi seluruh anggota keluarga dengan umumnya. Berdasarkan fungsi ini, anak maupun anggota keluarga lain merasa aman, nyaman, bersama angsal menerima curahan kasih sayang dari demam pengampu maupun dari sesama anggota keluarga. Mengingat arti penting pranata keluarga tersebut, maka perlu diciptakan suasana keluarga yg harmonis sehingga angsal digunakan sebagai tempat pendidikan anak yg pertama bersama utama.

b . Pranata Agama

1 ) Pengertian Agama
Agama adalah ajaran maupun sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) bersama peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yg berhubungan dengan pergaulan antarmanusia bersama antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yg lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme maupun dinamisme) yg sebenarnya berbeda dengan agama.

2 ) Peran maupun Fungsi Pranata Agama
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat penganut agama. Berbagai jenis agama bersama kepercayaan tumbuh bersama berkembang di masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu pranata, yaitu norma yg mengatur hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam, bersama antara manusia dengan Tuhannya sehingga ketenteraman bersama kedamaian batin angsal dikembangkan.

Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata agama memiliki beberapa fungsi berikut ini.
1) Fungsi ajaran maupun aturan; memberi tujuan maupun orientasi sehingga timbul rasa saling hormat antarsesama manusia. Agama juga angsal menumbuhkan sikap disiplin, pengendalian diri, bersama mengembangkan rasa kepekaan sosial. Tiap-tiap ajaran agama dengan dasarnya mengarah ke satu tujuan, yaitu kebaikan.

2) Fungsi hukum; memberikan aturan yg jelas terhadap tingkah laku manusia bakal hal-hal yg dianggap benar bersama hal-hal yg dianggap salah.

3) Fungsi sosial; sehubungan dengan fungsi hukum, aturan agama juga angsal diaplikasikan dalam kehidupan sosial manusia, yaitu sebagai dasar aturan kesusilaan dalam masyarakat, misalnya dalam masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, perkawinan, kesenian, arsitektur bangunan, bersama lain-lain.

4) Fungsi ritual; ajaran agama memiliki cara-cara ibadah khusus yg tentu saja berbeda dengan agama lainnya. Seseorang yg sudah pernah menentukan agamanya, harus mau menjalankan ibadah sesuai yg diperintahkan Tuhan dengan ikhlas sesuai dengan petunjuk yg terdapat dalam kitab suci. Dengan mendalami bersama memahami ajaran agama, seseorang bakal mengetahui sanksi yg bakal diterimanya sekiranya ia melakukan pelanggaran. Hal ini bakal membuat orang melakukan pengendalian diri agar angsal selalu menjauhi larangan-Nya bersama berusaha selalu melakukan perintah-Nya.

5) Fungsi transformatif; agama angsal mendorong manusia untuk melakukan perubahan ke arah yg lebih baik. Misalnya, dengan agama, umat manusia mampu menciptakan karyakarya seni besar, seperti candi, masjid, bersama bangunan-bangunan lainnya; penyebab timbulnya penjelajahan samudra salah satunya didorong oleh keinginan menyebarkan agama. Pada umumnya, suatu agama memiliki aturan yg berbeda dengan ajaran agama lain. Oleh karena itu, kita harus angsal menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat agar tidak terjebak dalam fanatisme agama yg berlebihan. Dengan kata lain, kita harus mampu menyeimbangkan antara hubungan vertikal kita dengan Tuhan (melalui ajaran agama) bersama hubungan horizontal kita dengan sesama manusia maupun masyarakat. Bila keadaan ini angsal kita ciptakan bersama pelihara, maka bakal tercipta suatu kehidupan keagamaan yg serasi bersama saling menghormati sebagaimana termuat dalam butir II sila I Pancasila, “Hormat menghormati bersama bekerja sama antara pemeluk agama bersama penganut-penganut kepercayaan yg berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup”.

c . Pranata Ekonomi

1 ) Pengertian Ekonomi

Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, bersama konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, bersama perdagangan). Dalam hal ini, ekonomi diartikan sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan uang, tenaga, waktu, maupun barang-barang berharga lainnya.
2 ) Peran maupun Fungsi Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi merupakan bagian dari pranata sosial yg mengatur kegiatan ekonomi, seperti produksi, distribusi, bersama konsumsi barang/jasa yg dibutuhkan manusia.

Pranata ekonomi ada bersama diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur bersama membatasi perilaku ekonomi masyarakat agar angsal tercapai keteraturan bersama keadilan dalam perekonomian masyarakat. Pranata ekonomi demam menjengul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang maupun jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter sudah pernah jarang digunakan bersama sulit untuk diterapkan. Secara umum, peran-peran pranata ekonomi angsal dibedakan atas peran pranata ekonomi produksi, peran pranata ekonomi distribusi, bersama peran pranata ekonomi konsumsi.

a) Peran pranata ekonomi produksi

Kegiatan produksi meliputi unsur-unsur bahan dasar, modal, tenaga kerja, bersama manajemen. Pemanfaatan unsurunsur produksi tersebut harus melalui aturan yg berlaku agar tercapai suatu keseimbangan bersama keadilan sosial. Sebagai contoh, penggunaan tenaga kerja harus memenuhi beberapa syarat, antara lain, usia pekerja, jam kerja, jam lembur, upah kerja, hak cuti, bersama sebagainya. Di dalam pemanfaatan sumber daya alam, pranata ekonomi berperan dalam menjaga keseimbangan dalam pemanfaatannya. Aturan-aturan dibuat sedemikian rupa sehingga para pelaku produksi angsal memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam secara efektif bersama efisien. 

Beberapa aturan dalam pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, antara lain, dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
(1) Monopoli pemerintah; dilakukan oleh negara untuk menjamin ketersediaan suatu sumber produksi. Pada umumnya sumber-sumber produksi tersebut sangat penting bersama menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya minyak, air, listrik, bersama lain-lain.
(2) Monopoli swasta; dilakukan oleh pihak swasta melalui perjanjian maupun kontrak kerja khusus dengan pemerintah untuk memanfaatkan suatu sumber daya alam tertentu. Contoh monopoli swasta adalah monopoli garam, monopoli cengkih, Hak Pengusahaan Hutan, bersama lainlain.
(3) Kuota; dilakukan pemerintah untuk membatasi produksi bersama konsumsi terhadap suatu barang maupun sumber alam. Hal ini dimaksudkan agar produksi bersama pengolahan sumber daya alam tersebut angsal dilakukan dengan hemat maupun tidak berlebihan.
(4) Proteksi; dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi produk lokal dari persaingan produk luar negeri (impor). Dalam hal ini, pemerintah memandang bahwa produk lokal bakal kalah bersaing dengan produk impor, sehingga pemerintah menetapkan bea masuk yg tinggi untuk produk impor tertentu maupun bahkan melarangnya sama sekali.

b) Peran pranata ekonomi distribusi

Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang hasil produksi ke konsumen untuk dikonsumsi. Pendistribusian penting dilakukan untuk mencapai kemakmuran rakyat dengan cara memeratakan ketercukupan kebutuhan rakyat bakal barang maupun jasa. Dengan adanya proses distribusi, maka produsen angsal menjual hasil produknya bersama konsumen angsal memperoleh barang maupun jasa yg dibutuhkan. Melalui distribusi pulalah, arus perdagangan angsal berjalan.

c) Peran pranata ekonomi konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan maupun menggunakan nilai guna suatu barang maupun jasa. Penggunaan maupun pemanfaatan nilai guna barang maupun jasa tersebut angsal dilakukan sekaligus ataupun secara berangsurangsur. Pemenuhan kebutuhan manusia dalam berkonsumsi dipengaruhi oleh kemampuan manusia yg diukur melalui tingkat pendapatan maupun penghasilan. Hal yg harus diperhatikan adalah kebutuhan manusia dalam berkonsumsi tidak terbatas, sedangkan kemampuan manusia terbatas. Oleh karena itu, manusia harus pandai-pandai membelanja-kan uangnya sesuai dengan tingkat kebutuhan. Berdasarkan peran-peran tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa peran maupun fungsi pokok pranata ekonomi adalah mengatur kegiatan produksi, distribusi, bersama konsumsi agar angsal berjalan dengan lancar, tertib bersama angsal memberi hasil yg maksimal dengan meminimalisasi dampak negatif yg ditimbulkan.

d . Pranata Pendidikan

1 ) Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap bersama tata laku seseorang maupun kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran maupun pelatihan. Di Indonesia, pendidikan angsal digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) bersama pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yg menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yg diperoleh melalui pengalaman maupun kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).

2) Peran maupun Fungsi Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia agar mampu mencari nafkah hidup saat ia dewasa kelak. Persiapan-persiapan yg dimaksud, meliputi kegiatan dalam:
a) meningkatkan potensi, kreativitas, bersama kemampuan diri;
b) membentuk kepribadian bersama pola pikir yg logis bersama sistematis; serta
c) mengembangkan sikap cinta tanah air.
Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi bakal membentuk sikap mental yg cocok dengan kehidupan di masa sekarang bersama yg bakal datang.

e . Pranata Politik

1 ) Pengertian Politik

Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan maupun kenegaraan, meliputi segala urusan bersama tindakan maupun kebijakan mengenai pemerintahan negara maupun terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yg dimaksud politik adalah semua usaha bersama aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, bersama mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara.

Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yg berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat maupun negara. Di Indonesia, pranata politik tersusun secara hierarki, berikut ini.
a) Pancasila
b) Undang-Undang Dasar 1945
c) Ketetapan MPR
d) Undang-Undang
e) Peraturan Pemerintah
f) Keputusan Presiden
g) Keputusan Menteri
h) Peraturan Daerah

Pranata-pranata tersebut diciptakan masyarakat Indonesia sesuai dengan jenjang kewenangannya masing-masing, bersama dimaksudkan untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.

2 ) Fungsi maupun Peran Pranata Politik

Seperti halnya pranata sosial lainnya, pranata politik juga mempunyai peran maupun fungsi. Beberapa peran maupun fungsi pranata politik, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a) Pelindung bersama penyaluran aspirasi/hak asasi manusia; sesuai dengan UUD’45, bahwa masyarakat mempunyai hak bersama kewajiban yg sama dalam hukum bersama pemerintahan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka rakyat berhak berpolitik sejauh tetap mematuhi kaidah-kaidah politik yg sudah pernah ditetapkan.

b) Memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat; dalam hal ini rakyat secara langsung mulai dilibatkan dalam proses penentuan kebijakan. Rakyat ditempatkan sebagai subjek bersama bukannya objek kebijakan. Dengan cara ini, bakal angsal tercapai keberhasilan pembangunan bersama meningkatkan stabilitas sosial.

c) Meningkatkan kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat; hal ini terlihat dari meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam pemilu, kesadaran dalam mengawasi jalannya pemerintahan, bersama adanya tuntutan transparansi bersama akuntabilitas pemerintah. 

demam Demikian materi Sosiologi Bab Pranata Sosial meliputi Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, jenis/ macam-macamnya yg angsal kami bagikan. Semoga bermanfaat..