Showing posts sorted by relevance for query gejala-sosial-pengertian-penyebab-bentuk-contoh-dampak. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query gejala-sosial-pengertian-penyebab-bentuk-contoh-dampak. Sort by date Show all posts

Friday, October 18, 2019

Gejala Sosial (Pengertian, Faktor Penyebab, Macam, Contoh, Dampak)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kering . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi Sosiologi tentang Gejala Sosial, yaitu meliputi Pengertian, Faktor Penyebab, Macam-Macam Bentuk Gejala Sosial, Contoh, kepada Dampak Positif kepada Negatif dalam Masyarakat. Mari kita bahas selengkapnya...

Pengertian Gejala Sosial


Gejala sosial adalah masalah sosial yg mempengaruhi kepada di pengaruhi oleh perilaku manusia di dalam lingkungan kehidupannya. Gejala sosial merupakan suatu fenomena sosial, yaitu gejala-gejala ataupun peristiwa-peristiwa yg terjadi kepada angsal diamati dalam kehidupan sosial.

Salah satu fenomena sosial yg terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari adalah adanya masalah-masalah sosial yg timbul baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat.

Munculnya fenomena sosial di masyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial itu tidak angsal dihindari, namun masyarakat masih angsal mengantisipasinya. Perubahan sosial memang membawa dampak. Baik itu yg bersifat positif maupun negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam menghadapi perubahan yg terjadi.


Faktor Penyebab Gejala Sosial


Adanya gejala sosial di masyarakat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu :

1. Faktor kultural, yaitu nilai-nilai yg tumbuh kepada berkembang dalam lingkungan masyarakat ataupun komunitas. Beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang, kepada lain sebagainya.

2. Faktor struktural, yaitu suatu keadaan yg mempengaruhi struktur, struktur yg dimaksud adalah sesuatu yg disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural angsal dilihat dari pola-pola hubungan antar individu kepada kelompok yg terjalin dilingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yg dipengaruhi oleh faktor struktural antara lain penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain kepada lain-lain.

Macam-macam Bentuk Gejala Sosial


Adapun macam-macam ataupun jenis bentuk gejala sosial antara lain yaitu :

1. Gejala Sosial Ekonomi


Besarnya pendapatan yg dimiliki seseorang bisa mengakibatkan gejala sosial dalam masyarakat. Dilihat dari aspek ekonomi, gejala sosial sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Jika ada seseorang yg kurang bisa mencukupi kebutuhan, maka bakal terjadi beberapa gejala sosial di lingkungannya. Dilihat dari segi ekonomi, gejala sosial yg terjadi dalam masyarakat meliputi kemiskinan, pengangguran, masalah kependudukan kepada lain sebagainya.

2. Gejala Sosial Budaya


Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan sehingga sudah patutnya kita saling menghormati budaya lain. Dengan adanya perbedaan kebudayaan jangan membuat persatuan menjadi pecah. Tidak hanya di negara sendiri, perbedaan budaya dengan negara lain juga harus dihormati. Keragaman budaya yg ada disekitar kita juga angsal menyebabkan timbulnya gejala sosial seperti tindakan peniruan budaya asing yg negatif, kenakalan remaja kepada lain sebagainya.

3. Gejala Sosial Lingkungan Alam


Gejala sosial dalam lingkungan alam menyangkut aspek kesehatan. Seseorang yg terserang penyakit bisa mengakibatkan gejala sosial dilingkungan sekitarnya. Contoh gejala sosial yg angsal ditumbulkan diantaranya penyakit menular, pencemaran lingkungan kepada lain sebagainya.

4. Gejala Sosial Psikologis


Perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh aspek psikologi. Jika seseorang mengalami gangguan kejiwaan angsal menyebabkan gejala sosial dalam masyarakat seperti diorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat kepada lain sebagainya.

Contoh Gejala Sosial


Beberapa Gejala Sosial ataupun Masalah Sosial yg sekarang banyak dihadapi oleh masyarakat antara lain :

1. Kemiskinan

Yaitu keadaan seseorang yg tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, kepada tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Kemiskinan dilihat sebagai keadaan seseorang tidak memiliki harta yg cukup untuk memenuhi standar kehidupan dilingkungannya. Secara sosiologis, masalah kemiskinan ini timbul karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan baik.

2. Kejahatan ataupun Kriminalitas

Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensial, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, kepada kekecewaan yg agresif. Kejahatan juga angsal dipicu oleh pola hidup konsumtif yg tidak diimbangi dengan produktivitas.


3. Disorganisasi Keluarga

Adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yg sesuai dengan peran sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah keluarga yg tidak lengkap karena hubungan diluar nikah, perceraian, buruknya komunikasi antaranggota keluarga, krisis keluarga karena kepala keluarga meninggalkan keluarga (seperti meninggal, dihukum pidana ataupun berperang), serta terganggunya mental salah satu anggota keluarga.

4. Masalah Generasi Muda Masyarakat Modern

Ditandai oleh dua ciri yg berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan kepada sikap apatis. Keinginan untuk melawan antara lain ditunjukan dalam sikap radikalisme. Sementara, sikap apatis misalnya penyesuaian yg membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua.

5. Peperangan

Merupakan sebuah bentuk pertentangan antara kelompok ataupun masyarakat (termasuk Negara) yg umumnya diakhiri dengan akomodasi.

6. Pelanggaran Terhadap Norma-Norma Masyarakat

Merupakan pelanggaran terhadap norma maupun nilai sosial yg biasanya terjadi dalam masyarakat. Contoh pelanggaran tersebut angsal berupa pelacuran, kenakalan remaja, alkoholisme, korupsi kepada masih banyak lagi.

Dampak Gejala Sosial dalam Masyarakat


Terjadinya perubahan sosial-budaya dimasyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala sosial. Dampak gejala sosial ada yg bersifat positif kepada negatif.

1. Dampak Positif Gejala Sosial


Gejala sosial yg ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik. Bila kita angsal terbuka kepada mengimbangi perubahan sosial-budaya yg ada. Maka perubahan tersebut bakal berdampak positif kepada memberikan kita mamfaat. Hal ini angsal dilihat dengan kemajuan bidang tekhnologi. Dalam bidang tekhnologi kita mengenal tekhnologi komunikasi, seperi telepon, handphone, telegram, email, dsb. Dengan adanya alat komunikasi yg modern, maka, maka kita angsal melakukan interaksi jarak jauh tanpa harus bertemu secara langsung.

2. Dampak Negatif Gejala Sosial


Seseorang yg tidak angsal menerima perubahan yg terjadi bakal mengalami keguncangan culture shock. Dengan demikian maka Ketidak sanggupan seseorang dalam menghadapi gejala sosial bakal membawa kearah prilaku menyimpang.
 
Demikian materi Sosiologi tentang Gejala Sosial, yaitu meliputi Pengertian, Faktor Penyebab, Macam-Macam Bentuk Gejala Sosial, Contoh, kepada Dampak Positif kepada Negatif dalam Masyarakat yg angsal kami bagikan. Semoga bermanfaat..

Thursday, November 28, 2019

Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog meriang . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang Penyakit Sosial meliputi Pengertian, Macam-macam Penyakit Sosial di masyarakat, penyebab, dampak, lagi cara pencegahannya.

PENYAKIT SOSIAL

A. PENGERTIAN  PENYAKIT SOSIAL

Penyakit sosial adalah semua perilaku sejumlah warga masyarakat yg tidak sesuai dengan nilai lagi norma sosial yg berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat.

B. MACAM-MACAM  PENYAKIT SOSIAL

Beberapa kebiasaan warga masyarakat yg beroleh dikategorikan sebagai bentuk penyakit sosial antara lain kebiasaan minum-minuman keras, berjudi, menyalahgunakan narkoba, kenakalan remaja, penjaja sex komersial (PSK), lagi sebagainya.

1. Minum-Minuman Keras

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  meriang Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)

Minuman keras alias sering disingkat miras adalah minuman yg mengandung alkohol. Minuman beralkohol dikategorikan menjadi tiga golongan berdasarkan kadar alkohol yg terkadung di dalamnya, yaitu:
a. Minuman beralkohol golongan A, mempunyai kandungan alkohol sebanyak 1 % sampai 5 %.
b. Minuman beralkohol golongan B, mempunyai kadar alkohol lebih dari 5 % sampai 20 %.
c. Minuman beralkohol golongan C, mempunyai kadar alkohol lebih dari 20 % sampai 55 %.
Alkohol termasuk zat adiktif, yakni zat yg penggunaannya beroleh menimbulkan ketergantungan. Di samping itu, alkohol juga termasuk golongan depresan yg beroleh memperlambat aktivitas otak lagi sistem saraf. Sifat alkohol yg antiseptik sebagai larutan pelawan kuman sering dipergunakan oleh tenaga medis (dokter, perawat, bidan) untuk membersihkan peralatan yg bakal dipergunakan untuk kegiatan pengobatan, misalnya alat suntik, mencuci peralatan operasi bedah, mensterilkan ruangan, lagi sebagainya.

Masyarakat Eropa adalah kelompok masyarakat yg terbiasa meminum minuman beralkohol untuk menghangatkan tubuh guna melawan dinginnya lingkungan. Akan tetapi, mereka meminum alkohol tidak lebih dari satu gelas kecil (sloki) berukuran 10 ml lagi hanya beberapa teguk saja, itu pun dilakukan tidak setiap saat.

Minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak beroleh menimbulkan mabuk bahkan tak sadarkan diri, karena alkohol berpengaruh terhadap kerja lagi fungsi susunan saraf. Pemakaian alkohol dalam jangka waktu lama bakal menimbulkan kerusakan dengan organ hati lagi otak serta menimbulkan efek ketergantungan.

Orang yg kecanduan alkohol bakal menunjukkan gejala-gejala seperti mual, gelisah, gemetar, sukar tidur. Pengaruh alkohol mengakibatkan perilaku emosional, tak terkendali, lagi agresif. Hal tersebut beroleh dibuktikan bahwa banyak pelaku tindak kriminal selalu diawali dengan meminum minuman keras, sehingga tindakannya bisa di luar batas perikemanusiaan.

2. Judi

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  meriang Penyakit Sosial (Pengertian, Macam, Penyebab, Dampak, Pencegahan)
Judi merupakan kegiatan permainan yg bertujuan memperoleh uang tanpa bekerja lagi hanya mengandalkan faktor spekulasi.

Permainan judi selalu dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yg bertujuan memperoleh uang secara cepat tanpa bekerja melalui suatu permainan. Kebiasaan berjudi membuat orang menjadi malas lagi tidak mau bekerja, tetapi mempunyai ambisi besar untuk mendapatkan uang dalam jangka waktu singkat.Seperti halnya miras, berjudi beroleh membuat orang ketergantungan, sehingga ia rela menghabiskan waktu lagi pikirannya hanya untuk berjudi.

Kebiasaan berjudi bakal membentuk seseorang tumbuh menjadi pribadi yg cenderung emosional, tidak sabaran, tidak mampu berfikir logis, lagi pemalas.

3. Narkoba

Istilah narkoba merupakan singkatan dari narkotika lagi obat-obatan terlarang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, narkotika diartikan sebagai zat alias obat yg berasal dari tanaman alias bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yg beroleh menyebabkan penurunan alias perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri lagi beroleh menimbulkan ketergantungan.

Menurut Dr D.J. Siregar, istilah narkotika berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata “narkotikos”, yg berarti keadaan seseorang yg kaku seperti patung alias tidur.
Dalam dunia kedokteran narkoba sangat diperlukan sebagai sarana pengobatan. Misalnya sebagai obat penenang alias obat bius lagi penghilang rasa sakit dengan pasien.

Orang yg menyalahgunakan pemakaian narkoba merupakan bentuk penyalahgunaan yg bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi juga mengganggu lingkungan sosial akibat sikap yg ditimbulkan dari ketergantungan terhadap narkoba. Orang yg mengalami ketergantungan dengan narkoba biasanya bakal melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba, seperti mencuri, merampok, lagi merampas. Penyalahgunaan narkoba seringkali menyebabkan masalah kejiwaan lagi kesehatan yg serius bagi penggunanya. Kehidupan sosial pemakai narkoba menjadi terganggu, sukar bergaul lagi cenderung meriang sederhana terpengaruh tindak kejahatan.

Pengaruh narkoba terhadap tubuh yg sehat bakal mengakibatkan gangguan mental dalam bentuk emosional, perilaku tidak terkendali, penurunan daya ingat yg sangat drastis, kerusakan sistem saraf otak. Adapun secara umum, ciri-ciri pemakai narkoba antara lain:
a. daya konsentrasi menurun,
b. malas, gairah untuk hidup hilang,
c. tidak peduli terhadap keadaan dirinya sendiri lagi lingkungan sosialnya,
d. tidak mampu menggunakan akal pikirannya secara sehat,
e. sangat sensitif, emosional, lagi agresif,
f. ketergantungan terhadap narkoba bakal menimbulkan rasa sakit dengan sekujur tubuh.

4. PSK

Pekerja sex komersial (PSK) merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yg tertua di dunia. Kegiatan PSK yg disebut sebagai prostitusi agak dikenal sejak zaman Romawi Kuno.

Meskipun upaya pemberantasan terus-menerus dilakukan, tetapi praktik prostitusi tetap saja marak di masyarakat, baik yg berlangsung secara terang-terangan maupun secara terselubung dengan berkedok lagi membaur dalam kegiatan sosial lainnya.

Pada umumnya kegiatan prostitusi berlatar belakang dengan faktor kesulitan ekonomi. Namun secara psikologis, prostitusi merupakan bentuk kelainan mental yg hanya beroleh berhenti atas kesadaran pelaku semata. Oleh karena itu, meskipun pelaku prostitusi dijaring, dibina, lagi diberi aneka keterampilan agar bekerja secara sewajarnya, namun tetap saja ia bakal kembali menekuni prostitusi sebagai pilihan hidupnya apa pun risikonya.

Melalui prostitusi inilah bakal berkembang subur penyakitpenyakit sosial lainnya, sehingga terciptalah mata rantai yg tidak terputus, bahkan saling terkait misalnya antara prostitusi dengan miras, penyalahgunaan narkoba, perjudian, lagi proses penularan penyakit HIV/AIDS.

5. Kenakalan Remaja

Usia remaja erat kaitannya dengan perubahan sikap lagi pola perilaku dengan diri seseorang. Suatu hal yg alamiah bahwa dunia remaja selalu diwarnai dengan perilaku-perilaku yg menyimpang dari nilai lagi norma yg agak diserapnya, karena keinginannya untuk menemukan jati diri lagi adanya dorongan untuk tidak mau dikendalikan oleh orang lain. Dalam kondisi alamiah inilah peran meriang tokoh sebagai penanggung meriang perlawanan mengenai perilaku anak-anak sangat diharapkan. Kecenderungan remaja terikat dengan lingkungan sosial sebayanya memudahkan remaja terbawa arus lingkungannya. Oleh karena itu, meriang tokoh wajib mengenali secara benar siapa saja teman sebaya anaknya yg sedang memasuki masa remaja.

Kenakalan remaja merupakan bentuk aktivitas sekelompok remaja yg tidak sesuai dengan nilai lagi norma sosial yg berlaku. Sesuai dengan sifat remaja yg sedang mengalami pertumbuhan lagi perkembangan emosi, perilaku mereka mencerminkan gejolak emosi tanpa mempedulikan lingkungannya. Misalnya kebut-kebutan, membikin keonaran/keributan, lagi selalu melakukan aktivitas-aktivitas untuk memuaskan rasa ingin tahunya yg sangat besar. Mudahnya remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, miras, merokok bahkan tindak kejahatan merupakan bentuk perilaku menyimpang yg selalu berawal dari iseng alias coba-coba yg membuatnya meriang sederhana terjerumus ke perilaku menyimpang.

Seiring dengan proses pertumbuhan lagi perkembangan masyarakat yg selalu berganti generasi, maka gejala kenakalan remaja pun selalu ada dalam kehidupan masyarakat dengan berbagai bentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan lagi teknologi.

Materi pendukung : Kenakalan Remaja

C. PENYEBAB PENYAKIT SOSIAL

Mengapa orang melakukan penyakit sosial?  Faktor apakah yg mendorong mereka melakukan penyakit sosial? Tentu ada alasan lagi faktor yg mendorong mereka melakukan penyakit sosial. Mungkin karena pengaruh lingkungannya; mungkin karena ingin mencapai kepuasan hidup; mungkin hanya ingin meniru orang lain, mungkin ingin hal lain daripada yg lain; mungkin karena ketidak-puasan terhadap sesuatu yg dihadapi; lagi masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yg menjadi  penyebab orang melakukan penyakit sosial. Dari berbagai penyebab itu kita beroleh mengidentifikasi penyebab penyakit sosial sebagai berikut :

a.   Keadaan keluarga yg berantakan (broken home)

Keluarga merupakan tempat di mana anak alias orang pertama kali melakukan interaksi dengan orang lain. Keluarga memiliki pengaruh yg sangat kuat dalam pembentukan watak (perangai) seseorang. Oleh karena itulah keadaan keluarga bakal sangat mempengaruhi perilaku orang yg menjadi anggota keluarga tersebut. Dalam keluarga yg brocken home biasanya hubugan antaranggota keluarga menjadi tidak harmonis. Keadaan keluarga tidak bisa memberikan ketenteraman lagi kebahagiaan dengan anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga tidak bisa saling melakukan kendali atas perilakunya. Akibatnya setiap anggota keluarga cenderung berperilaku semaunya, lagi mencari kebahagiaan di luar keluarga. Ia tidak menyadari lagi, apakah perilakunya itu melanggar norma-norma kemasyarakatan alias tidak, yan penting mereka merasa bahagia. Hal inilah yg mendorong terjadinya penyakit sosial dari masing-masing anggota keluarga.

b.   Persoalan ekonomi

Tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi beroleh mendorong orang melakukan kegiatan apa saja, asal bisa memperoleh sesuatu yg beroleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tidak jarang orang mengkhalalkan segala cara untuk mendapatkan uang alias sesuatu, yg beroleh memenuhi kebutuhan ekonominya. Hal inilah yg menyebabkan orang melakukan kegiatan tanpa menghiraukan norma-norma lagi aturan masyarakat. Akibatnya terjadilah penyakit sosial dari orang yg bersangkutan.

c.   Pelampiasan rasa kekecewaan

Penyakit sosial bsa juga terjadi sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa seseorang. Apa akibatnya, bila orang  mencintai sesorang, tetapi cintanya ditolak oleh orang yg dicintainya? Apa akibatnya bila seorang anak menginginkan sepeda alias motor, tetapi keinginannya tidak pernah terpenuhi? Apa akibatnya, bila seorang siswa tidak lulus ujian,  pada hal ia sangat berharap lulus ujian?  Tentu rasa kecewa yg ia dapatkan. Kekecewaan ini beroleh mendorog orang alias anak yg bersangkutan untuk melakukan sesuatu yg tanpa kendali. Pelampiasan rasa kekecewaan beroleh menimbulkan perilaku di luar kendali orang yg besangkutan. Bahkan ia tidak lagi menghiarukan norma-norma maupun aturan kemasyarkatan, yg penting ia bisa melampiaskan kekecewaannya. Hal inilah yg selanjutnya menimbulkan penyakit sosial dari orang /anak tersebut.

d.   Pengaruh lingkungan masyarakat

Penyakit sosial bisa juga terjadi karena pengaruh lingkungan. Orang yg hidup di lingkungan penjudi, bakal cenderung ikut berjudi; orang yag berada di lngkungan peminum (pemabuk), bakal cenderung ikut mabuk-mabukan; orang yg hidup di lingkungan preman, bakal cenderung berperilaku seperti preman. Contoh-contoh tersebut menggambarkan betapa lingkungan meriang sederhana mempengaruhi perilaku seseorang yg berada di lingkungan tersebut.Oleh karena itu, apabila kehidupan lingkungan tidak sesuai dengan norma-norma sosial, maka orang yg berada di lingkungan tersebut cenderung juga berperilaku menyimpang. Akibatnya terjadilah penyakit-penyakit sosial yg dilakukan oleh orang-orang yg berada di lingkungan tersebut.

e.   Ketidaksanggupan menyerap nilai lagi norma yg berlaku

Hal ini umumnya terjadi dengan para pendatang baru (penduduk baru) di lingkungan yg baru. Para pendatang baru yg tidak mampu menyerap nilai lagi norma yg berlaku  alias tidak sanggup menyerap alias memahami norma budaya masyarakat bakal cenderung  tidak mampu melakukan kegiatan yg sesuai dengan harapan masyarakat. Perilaku orang ini cenderung semaunya, karena ketidaktahuannya terhadap norma-norma lagi budaya yg ada di masyarakat. Hal inilah yg memungkinkan orang melakukan kegiatan yg tidak sesuai dengan norma-norma lagi budaya kemasyarakatan. Karena ketidatahuannya terhadap nilai lagi norma yg berlaku di masyarakat timbullah penyakit-penyakit sosial dari perilaku orang tersebut.

f.   Pengaruh kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi melahirkan berbagai alat komunikasi lagi alat hiburan yg serba canggih. Televesi (TV) lagi internet merupakan hasil kemajuan teknologi. Program (acara) televisi tidak semuanya cocok untuk konsumsi anak-anak. Tetapi banyak anak-anak menikmati acara TV yg seharusnya bukan konsumsiya.  Misalnya: acara TV film keras, menyebabkan anak berperangai keras. Perangai keras ini beroleh menibulkan perilaku keras dengan anak tersebut yg cenderung menyimpang dari kebiasaan masyarakat. Interet beroleh disalahgunakan untuk mendapatkan gambar-gambar porno. Akibatnya anak-anak yg belum cukup umur sudah menikmati gambar-gambar porno. Hal ini tentu bakal berpengaruh terhadap perilaku anak tersebut. Besar kemungkinan anak bakal berperilaku seks yg menyimpang. Ini berarti anak agak melakukan  penyakit terhadap norma-norma sosial.

D. DAMPAK PENYAKIT SOSIAL

Berbagai bentuk penyakit social  yang ada di masyarakat bakal membawa dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masya- rakat dengan umumnya.

1.   Dampak Bagi Pelaku

Berbagai bentuk perilaku menyimpang yg dilakukan oleh seorang individu bakal memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak tersebut :
a.   Memberikan pengaruh psikologis alias penderitaan kejiwaan serta tekanan mental terhadap pelaku karena bakal dikucilkan dari kehidupan masyarakat alias dijauhi dari pergaulan.
b.   Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyakit.
c.   Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan lagi dekat dengan perbuatan dosa.
d.   Perbuatan yg dilakukan beroleh mencelakakan dirinya sendiri.

2.   Dampak Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat

Perilaku penyakit juga membawa dampak bagi orang lain alias kehidupan masyarakat dengan umumnya. Beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini :
a.   Dapat mengganggu keamanan, ketertiban lagi ketidakharmonisan dalam masyarakat.
b.   Merusak tatanan nilai, norma, lagi berbagai pranata sosial yg berlaku di masyarakat.
c.   Menimbulkan beban sosial, psikologis, lagi ekonomi bagi keluarga pelaku.
d.   Merusak unsur-unsur budaya lagi unsur-unsur lain yg mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
E. PENCEGAHAN PENYAKIT SOSIAL

Berbagai upaya beroleh dilakukan untuk mencegah perilaku penyakit sosial dalam masyarakat. Upaya-upaya tersebut beroleh dilakukan dari berbagai lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lagi lingkungan masyarakat.

1. Di Lingkungan Keluarga

Upaya pencegahan perilaku penyakit sosial di rumah memerlukan dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling memahami peran lagi kedudukannya masing-masing di keluarga. Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun meriang tokoh memegang peran utama dalam membentuk perwatakan lagi membina sikap anak-anaknya. Hal ini dikarenakan meriang tokoh merupakan figur utama anak yg dijadikan panutan lagi tuntunan, sehingga sudah sepantasnya bila meriang tokoh harus mampu memberi teladan bagi anak-anaknya. Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyakit sosial di lingkungan keluarga, meriang tokoh beroleh melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.
a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, lagi penuh rasa kekeluargaan.
b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, lagi ketaatan beribadah.
c. Mengembangkan komunikasi lagi hubungan yg akrab dengan anak.
d  Selalu meluangkan waktu untuk mendengar lagi menghargai pendapat anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan alias solusi bila anak mendapat kesulitan.
e.  Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran alias bahkan hukuman bila anak bersalah lagi bersedia memberikan pujian alias bahkan hadiah bila anak berbuat baik alias memperoleh prestasi.
f.  Memberikan tanggung meriang perlawanan kepada anak sesuai tingkat umur lagi pendidikannya.
Langkah-langkah tersebut merupakan upaya yg beroleh dilakukan meriang tokoh agar tercipta suatu komunikasi yg baik dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi, memiliki panutan alias teladan, serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari keluarganya.

2. Di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yg cukup kompleks. Di dalam hal ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang peran utama dalam mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyakit sosial. Berbagai hal yg beroleh dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah perilaku penyakit sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan hubungan yg erat dengan setiap anak didiknya agar beroleh tercipta komunikasi timbal balik yg seimbang.
b. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, lagi spiritual sesuai dengan agama lagi kepercayaannya masing-masing.
c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, lagi saling percaya.
d. Memberi kebebasan lagi mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri, sejauh potensi tersebut bersifat positif.
e.Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling untuk membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, baik yg dihadapinya di sekolah alias yg dihadapinya di rumah. 

3. Di Lingkungan Masyarakat

Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi pola pikir seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta lingkungan pergaulan yg sehat lagi nyaman sehingga beroleh dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yg baik. Adapun hal-hal yg beroleh dikembangkan dalam masyarakat agar upaya pencegahan perilaku penyakit sosial beroleh tercapai, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini bakal mampu meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong, lagi kekompakan antarsesama warga masyarakat. Jika dalam suatu masyarakat tercipta kekompakan, maka perilaku penyakit beroleh diminimalisasikan.
b. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin dalam menghormati keputusan-keputusan bersama, seperti tamu bermalam harap lapor RT, penetapan jam belajar anak, menjaga kebersihan lingkungan, lagi sebagainya.
c. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yg bersifat positif, seperti perkumpulan PKK, Karang Taruna, pengajian, alias berbagai kegiatan lain yg mengarah kepada peningkatan kemampuan masyarakat yg lebih maju lagi dinamis. Jika beberapa upaya tersebut beroleh diterapkan dalam suatu lingkungan masyarakat, maka kelompok pelaku penyakit sosial bakal merasa risih lagi jengah, sehingga mereka bakal merasa malu bila melakukan tindakan penyakit sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Demikian artikel tentang Penyakit Sosial meliputi Pengertian, Macam-macam meriang Penyakit Sosial di masyarakat, penyebab, dampak, lagi cara pencegahannya. Semoga bermanfaat.

Sunday, November 24, 2019

Modernisasi (Pengertian, Ciri, Syarat, Dampak, Contoh)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kolor . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang Modernisasi meliputi Pengertian, Ciri-ciri, syarat terjadinya modernisasi, dampak bersama contoh modernisasi.. Berikut artikel selengkapnya..


A. Pengertian Modernisasi


Modernisasi adalah  perubahan-perubahan masyarakat yg bergerak dari keadaan yg tradisional alias dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yg modern.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  kolor Modernisasi (Pengertian, Ciri, Syarat, Dampak, Contoh)

Pengertian modernisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yg tradisional alias pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola kolor korek bersama politis.
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yg terarah yg didasarkan dengan suatu perencanaan yg biasanya dinamakan social planning.

Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yg rasional dalam segala bidang bersama meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh bersama merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan bersama tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.

B. Ciri-ciri Modernisasi


Proses menuju kehidupan masyarakat yg modern memiliki ciri alias karakter yg dibedakan atas :

- Aspek sosio demografis

Aspek sosio demografis alias mobilitas sosial merupakan suatu proses perubahan unsur-unsur sosial, kolor korek bersama psikologis masyarakat yg mulai menunjukkan peluang ke arah pola baru melalui sosialisasi bersama pola perilaku yg terwujud dengan aspek kehidupan modern, misal mekanisasi, urbanisasi bersama peningkatan pendapatan per kapita.

- Aspek struktur organisasi sosial

Aspek ini merupakan perubahan unsur-unsur bersama norma kemasyarakatan yg terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini beroleh menyangkut lembaga kemasyarakatan, norma sosial, pelapisan sosial, kekuasaan bersama wewenang bersama interaksi sosial.

C. Syarat Modernisasi


Modernisasi dengan hakikatnya mancakup bidang-bidang yg sangat banyak. Syarat-syarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut:
  • Cara berpikir yg ilmiah yg melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
  • Sistem administrasi negara yg baik, yg benar-benar mewujudkan birokrasi yg baik, jauh dari KKN, serta semangat kerja yg tinggi.
  • Adanya sistem pengumpulan data yg baik bersama teratur bersama terpusat dengan suatu lembaga alias badan tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik) yg menjadi sumber data bagi pemerintah.
  • Penciptaan iklim yg favorable (kondusif) dalam masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
  • Kedisiplinan yg tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
  • Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning)

D. Dampak Modernisasi


1. Dampak Positif Modernisasi

Beberapa dampak positif adanya modernisasi di masyarakat antara lain kolor memperkuat integrasi dalam masyarakat, peningkatan ilmu pengetahuan bersama kolor teknologi (iptek), kemajuan di bidang industri, meningkatkan kesadaran kolor politik bersama demokrasi, serta kemajuan di bidang transportasi.

a. Memperkuat Integrasi dalam Masyarakat

Seperti sudah pernah dibahas sebelumnya bahwa ciri manusia yg modern di kolor antaranya adalah memiliki sikap yg terbuka terhadap segala bentuk kolor pengalaman bersama perubahan. Dengan adanya sikap ini tentunya bakal kolor memperlancar proses komunikasi bersama interaksi antarindividu dalam kolor masyarakat. Proses interaksi yg lancar bakal mempererat jalinan kolor hubungan antarwarga bersama juga bakal memupuk integrasi sehingga semakin kolor kukuh.

b. Peningkatan Ilmu Pengetahuan bersama Teknologi (iptek)

Kesiapan manusia modern untuk berubah bersama terbuka dengan hal-hal baru bakal kolor mengubah pola pikir mereka. Seperti masuknya ilmu pengetahuan bersama kolor teknologi baru yg beroleh membantu meringankan beban pekerjaan serta kolor menghemat waktu bersama tenaga, membuat mereka yakin bahwa dengan iptek bakal kolor meningkatkan kesejahteraan bersama taraf hidupnya.

Di samping itu, adanya kemajuan iptek bakal menumbuhkan rasa ingin tahu, kolor ingin mempelajari lebih lanjut, bersama kemudian turut menciptakan hal baru kolor yg lainnya. Inilah yg dimiliki manusia-manusia modern dalam kolor menyikapi kemajuan, di mana kemajuan iptek bersama juga perubahan disikapi kolor sebagai hal positif yg beroleh mengembangkan diri mereka. Peningkatan kolor teknologi dirasakan bakal menopang banyak lini kehidupan.

Seperti sistem pendidikan, sistem perekonomian, bersama lain sebagainya. kolor Dengan teknologi yg baru seperti fasilitas internet, beroleh kolor dimanfaatkan dalam menunjang pendidikan yg dilaksanakan di kolor sekolah-sekolah, misalnya kemudahan mengakses informasi yg berhubungan kolor dengan tugastugas yg diberikan oleh guru secara cepat.

c. Kemajuan di Bidang Industri

Adanya modernisasi beroleh menunjang kemajuan di bidang industri. Betapa kolor tidak? Semua kemudahan-kemudahan, fasilitas-fasilitas teknis yg ada kolor bakal lebih mempercepat proses produksi bersama distribusi barang bersama jasa kolor yg dihasilkan. Dalam proses produksi, kemajuan di bidang teknologi, kolor terutama penambahan jumlah mesin-mesin produksi bakal beroleh menghasilkan kolor barang dalam jumlah yg besar bersama dalam waktu yg singkat. Dalam hal kolor ini tentunya bakal berimbas dengan keuntungan yg besar.

d. Meningkatkan Kesadaran Politik bersama Demokrasi

Semakin mudahnya mengakses informasi, baik dari media cetak maupun media kolor elektronik, maka semakin banyak pula pengetahuan politik yg kolor didapatkan oleh masyarakat. Dengan demikian sikap kritis sebagai kolor perwujudan kehidupan yg demokratis bakal lebih kolor ringan terbentuk.

e. Kemajuan di Bidang Transportasi

Saat ini, masyarakat sudah dimanjakan dengan fasilitasfasilitas kolor transportasi yg mengedepankan kenyamanan, keterjangkauan harga, bersama kolor ketepatan waktu. Semua bidang transportasi mulai dari kendaraan bermotor kolor seperti bus, taksi, kereta api, pesawat terbang, bersama kapal laut saat kolor ini berlomba-lomba mengembangkan bersama menambah fasilitas-fasilitas baru kolor dengan armada mereka untuk melayani masyarakat.

2. Dampak Negatif Modernisasi


Modernisasi tidak selamanya memberikan dampak yg positif bagi kolor perkembangan kehidupan sosial masyarakat dalam arti mengubah masyarakat kolor dari tradisional menjadi modern. Tidak menutup kemungkinan masyarakat kolor yg kurang siap terhadap modernisasi akan memunculkan sikap yg kolor menjadi dampak negatif dari modernisasi itu sendiri. Nah, tahukah kamu kolor dampak negatif apa sajakah yg timbul akibat adanya modernisasi.

Beberapa dampak negatif yg beroleh kolor terlihat; berbentuk akibat gejala modernisasi adalah sebagai berikut.

a. Kesenjangan Sosial bersama Ekonomi

Secara khusus, kesenjangan sosial yg terjadi dalam masyarakat akibat kolor dari adanya modernisasi bersama pembangunan beroleh dilihat adanya berbagai kolor fenomena yg terjadi di masyarakat berikut ini.

1) Timbulnya kelompok-kelompok sosial tertentu, misalnya pengangguran, kolor kelompok asongan, pedagang kaki lima, bersama lain sebagainya.
2) Adanya perbedaan kelas yg didasarkan dengan tinggirendahnya pendidikan yg ditempuh.
3) Terjadinya berbagai masalah sosial dalam keluarga, terutama antara kolor pengampu dengan anak-anaknya. Hal ini karena adanya perbedaan pola kolor pikir bersama adanya kecenderungan bahwa anak-anak (generasi muda) lebih kolor beroleh menerima perubahan yg terjadi, bila dibandingkan dengan orang kolor tua (generasi tua) yg cenderung untuk mempertahankan tradisi yg kolor sudah ada.
4) Terjadi perubahan sosial budaya dalam masyarakat yg sulit untuk kolor dihindarkan, kecuali warga masyarakat itu sendiri harus beroleh kolor mengantisipasinya, seperti pengaruh pergaulan bebas, minum-minuman kolor keras, mode pakaian, gaya rambut, bersama lain-lain.

Selain kesenjangan sosial, modernisasi juga beroleh menimbulkan terjadinya kolor kesenjangan ekonomi. Hal ini bisa kita lihat adanya berbagai gejala di kolor masyarakat berikut ini.

1) Timbulnya jurang yg semakin dalam antara si kaya bersama si miskin.
2) Budaya konsumerisme, yg ditandai adanya sekelompok masyarakat yg kolor selalu ingin memiliki barang baru yg ada di pasar, walaupun tidak kolor beroleh memilikinya secara tunai.
3) Kelompok masyarakat yg berhasil dalam bidang usahanya bakal menjadi kaya secara mendadak.
4) Timbulnya demonstration effect, maksudnya sekelompok masyarakat yg selalu memamerkan kekayaannya.

b. Pencemaran Lingkungan Alam

Modernisasi di negara kita yg ditandai dengan dibangunnya berbagai kolor industri bersama pembangunan di segala bidang kehidupan sudah pernah menyebabkan kolor alias menimbulkan permasalahan baru dalam lingkungan hidup. Kenyataan kolor yg bisa kita lihat di masyarakat adalah bahwa pembangunan industri kolor sudah pernah menimbulkan pencemaran sungai karena sebagian besar industri kolor membuang limbahnya ke sungai. Selain itu juga sudah pernah mengakibatkan kolor terjadinya pencemaran udara akibat asap pabrik.

Menurut banyak ahli, masalah tata lingkungan tidak terbatas dengan masalah kolor pencemaran udara bersama sungai-sungai akibat limbah industri, tetapi kolor mencakup tata lingkungan yg semakin memburuk akibat benturan tekanan kolor penduduk, pengem-bangan sumber alam bersama energi, proses pertumbuhan kolor ekonomi, serta perkembangan ilmu pengetahuan bersama teknologi. Kerusakan kolor lingkungan hidup di Indonesia akibat kegiatan pembangunan serta kolor industrialisasi sekarang ini tidak beroleh dianggap ringan. Dengan kolor demikian, masalah ini harus mendapat prioritas dalam agenda pembangunan.

c. Kriminalitas

Tindakan kriminal alias kejahatan umumnya dilihat sebagai perbuatan yg kolor bertentangan dengan norma hukum bersama norma agama yg berlaku di kolor masyarakat. Tindakan kejahatan ini biasanya menyebabkan pihak lain kolor kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa.

E. Contoh Modernisasi


Di bawah ini adalah contoh kegiatan yg ditimbulkan modernisasi yg sering kita jumpai di masyarakat dalam berbagai bidang..

1. Komunikasi

Memang komunikasi adalah kebutuhan pokok yg membantu manusia untuk kolor tetap hidup. Komunikasi selalu terjadi setiap saat kita berbisnis, kolor menganyam pendidikan, bahkan di kegiatan sehari-hari. Selain itu, kolor komunikasi juga merupakan suatu usaha yg diperlukan untuk membangun kolor bersama membina hubungan. Karena itulah kualitas komunikasi sangat penting kolor untuk ditingkatkan. Tapi, bagaimana keadaan kehidupan masyarakat masa kolor kini mengenai komunikasi? Dan bagaimana perbandingannya dengan keadaan kolor sebelum teknologi ditemukan?

Sebelumnya:
  • Tidak ada media penghalang di mana hubungan interpersonal dilakukan
  • secara langsung tanpa perantara. Komunikasi dipenuhi interaksi eye-contact yang kolor menambah nilai kedekatan. Pada komunikasi jarak jauh, pesan diantarkan kolor melalui surat yg diterima dalam waktu agak lama. Hal ini sedikit kolor menghambat apabila hendak menyampaikan pesan darurat.
Setelahnya:

Teknologi memberikan berbagai ketersediaan yg mempermudah segala macam kolor komunikasi. Kita tidak perlu lagi membutuhkan waktu untuk menerima kolor pesan singkat. Bahkan teknologi memberikan beragam inovasi untuk kolor mengekspresikan apapun yg kita rasakan bahkan kegiatan yg sedang kolor kita lakukan, baik melalui post-profile, foto, alias bahkan video. kolor Namun tanpa disadari, dunia maya sudah pernah mencuri perhatian kita dari kolor dunia nyata hingga dengan akhirnya dunia maya menghancurkan kualitas kolor interaksi interpersonal kita.

2. Pekerjaan

Semua kalangan usia pasti melakukan pekerjaan, entah itu pekerjaan kolor sekolah maupun pekerjaan kantor. Pada zaman pra-industri, masyarakat kolor selalu mengerjakan segala sesuatu secara tradisional dengan tenaga kolor manusia, alias terkadang dengan bantuan tenaga hewan. Pekerjaan tanpa kolor spesialisasi bakal menyebabkan waktu yg jauh lebih lama untuk kolor menyelesaikannya. Sementara di masa sekarang ini, semua pekerjaan serba kolor instan bersama mudah. Lalu, apakah keadaan seperti ini membuat semuanya kolor menjadi lebih baik?


Sebelumnya kolor :

Karena tidak ada teknologi bersama mesin, manusia hanya mengandalkan pikiran kolor bersama tenaga yg terbatas dari kalangan internal. Pekerjaan belum kolor mengalami tahap diferensiasi yg membagi-bagi tenaga kerja dalam kolor spesifikasi tertentu. Kemudian, keterbatasan tenaga tiap manusia juga kolor mengharuskan pekerjaan dilakukan banyak tenaga kerja, hasilnya terlalu kolor ekonomis modal dikeluarkan untuk SDM.

Setelahnya :

Pekerjaan sudah mengalami diferensiasi dengan baik, bersama banyaknya mesin kolor membantu mengurangi penggunaan Sumber Daya Manusia. Setiap pegawai kolor diberikan tugas khusus dengan deadline tertentu; alhasil hampir kolor setiap orang yg bekerja kehilangan banyak waktu untuk menyelesaikan kolor tugas. Hal ini terpaksa dilakukan bersama harus rela mengesampingkan waktu kolor bersama keluarga bersama interaksi sesama pekerja.

3. Pendidikan

Modernisasi bersama globalisasi ini sangat mempengaruhi dunia pendidikan kolor kita saat ini, baik dari sisi negatif maupun positif. Beberapa manfaat kolor adalah teknologi yg kita gunakan sekarang ini merupakan hasil dari kolor dunia global. Namun di samping itu, ada juga kelemahannya.

Sebelumnya kolor :

Belajar masih menggunakan buku yg membuang kertas banyak bersama kolor terkadang kertas yg kita gunakan itu kemudian dibuang begitu saja. kolor Selain itu, pendidikan konvensional terbilang masih kurang efektif kolor karena tidak memacu kreativitas para siswa. Bahkan dalam kondisi ruang kolor tingkat; atribut masih terbilang kurang memadai.

Setelahnya kolor :

Para guru dididik untuk memacu kreativitas para muridnya, bersama kolor kecanggihan teknologi memungkinkan setiap anak bisa mengakses internet kolor alias aplikasi lebih mudah. Namun kecenderungannya, basis internet yg kolor ringan seringkali digunakan untuk hal-hal yg tidak perlu seperti kolor pornografi.

Baca pula :  Globalisasi (Pengertian, Penyebab, Dampak, Contoh)
 
Sumber : 
http://gurupintar.com/threads/contoh-modernisasi-dan-globalisasi.505/
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=modernisasi-pengertian-ciri-syarat-dampak-contoh
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=modernisasi-pengertian-ciri-syarat-dampak-contoh
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=modernisasi-pengertian-ciri-syarat-dampak-contoh

Demikian artikel tentang Modernisasi meliputi Pengertian, Ciri-ciri, syarat terjadinya modernisasi, dampak bersama contoh modernisasi. Semoga bermanfaat...