Showing posts sorted by relevance for query bagian-bagian-dan-fungsi-rangka-manusia. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query bagian-bagian-dan-fungsi-rangka-manusia. Sort by date Show all posts

Saturday, January 11, 2020

Telinga Manusia (Pengertian, Bagian, Fungsi, Kelainan)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan artikel beserta gambar tentang Telinga Manusia meliputi Pengertian Telinga, Fungsi Telinga, Bagian-bagian telinga manusia beserta fungsinya, serta gangguan / penyakit dengan telinga manusia.

A. PENGERTIAN TELINGA
Telinga adalah Organ tubuh manusia yg berfungsi sebagai indra pendengaran beserta organ yg menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yg berperan terhadap pendengaran kita bagi suara ataupun bunyi, hal ini becus terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yg berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yg becus didengar, yaitu yg frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz. 

B. FUNGSI TELINGA
  • Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus dengan organ telinga yg berfungsi mengatur beserta menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke VIII yg berfungsi dalam menjaga keseimbangan beserta untuk mendengar.
  • Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga becus berfungsi sebagai indera pendengaran apabila terdapat gelombang suara yg masuk melalui telinga luar yg bagi diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yg bagi kami jelaskan dibawah.
C. BAGIAN-BAGIAN TELINGA MANUSIA

Tiga bagian utama dari telinga manusia adalah telinga luar, telinga tengah, beserta telinga bagian dalam. Kerja dari telinga manusia adalah sedemikian rupa sehingga gelombang suara melakukan perjalanan dari telinga luar ke telinga tengah, yg kemudian diteruskan ke telinga bagian dalam bentuk gelombang kompresi. Di telinga bagian dalam, gelombang kompresional diubah menjadi impuls listrik yg dirasakan oleh otak. Dengan cara ini, kita becus mendengar beserta membedakan berbagai peringkat suara. Mari kita bahas secara singkat tentang bagian-bagian yg berbeda dari telinga manusia beserta peran mereka dalam mendengar.

Telinga luar

Ini telinga luar ataupun telinga bagian luar adalah bagian yg terlihat dari telinga, yg berfungsi sebagai organ pelindung untuk gendang telinga. Ini mengumpulkan beserta memandu gelombang suara masuk ke telinga tengah. Telinga luar terdiri dari dua bagian berikut.
  • Lipatan Telinga (Pinna) – Gelombang suara masuk ke telinga melalui flap ataupun lipatan telinga ataupun pinna.
  • Saluran Telinga (Meatus) – Saluran telinga memiliki panjang sekitar 2 cm. Ini menguatkan gelombang suara beserta menyalurkan mereka ke telinga tengah. Kelenjar keringat yg hadir dalam saluran ini, yg mensekresi kotoran telinga.
Telinga Tengah

Telinga tengah, terletak di antara telinga luar beserta telinga bagian dalam, merasakan gelombang suara dari telinga luar dalam bentuk gelombang tekanan. Telinga tengah adalah rongga berisi udara beserta terdiri dari bagian-bagian berikut.
  • Gendang telinga (membran timpani) – Gendang telinga adalah selaput tipis yg bertindak sebagai partisi antara telinga luar beserta telinga tengah. Bergetar dengan cepat menerima gelombang suara, beserta mengubah energi suara menjadi energi mekanik.
  • Malleus – Ini adalah tulang kecil, yg terletak di sebelah gendang telinga. Karena terletak berdekatan dengan gendang telinga, getaran dari gendang telinga menyebabkan Malleus bergetar.
  • Anvil (Inkus) – Anvil adalah tulang kecil lain di samping malleus, itu bergetar dalam menanggapi getaran malleus.
  • Stirrup (Stapes) – Serupa dengan malleus beserta anvil, sanggurdi adalah tulang kecil di telinga tengah. Akhirnya, juga bergetar beserta meneruskan  kompresi gelombang ke telinga bagian dalam.
Telinga dalam (Labyrinth)

Telinga bagian dalam, seperti namanya, adalah bagian terdalam dari telinga. Hal ini diisi dengan zat seperti air beserta terdiri dari baik untuk pendengaran beserta keseimbangan organ. Telinga bagian dalam terdiri dari bagian-bagian berikut.

  • Koklea (rumah siput)- koklea ataupun tabung spiral adalah struktur digulung yg becus meregang sekitar 3 cm. Lapisan membran koklea terdiri dari banyak sel-sel saraf. Sel-sel saraf mirip rambut merespon secara berbeda terhadap berbagai frekuensi getaran, yg akhirnya mengarah ke generasi impuls listrik. Koklea adalah pusat pendengaran dari telinga bagian dalam, organ cairan yg menerjemahkan getaran suara menjadi impuls pendengaran yg becus dimengerti otak. Hal ini terjadi dengan organ Corti, struktur yg terdiri dari rambut halus di seluruh koklea yg bergetar beserta mengirimkan sinyal listrik melalui sistem saraf. Ketika gelombang suara masuk telinga, mereka pertama kali bertemu gendang telinga. Getaran mentransfer energi mereka ke gendang telinga, yg bergetar untuk menanggapi. Gerakan ini diterjemahkan melalui serangkaian tulang kecil di dalam telinga ke koklea. Karena gendang telinga jauh lebih besar daripada organ ini, getaran yg lebih kuat, yg memungkinkan mereka untuk melewati cairan di dalam pusat pendengaran. Gelombang ini mengatur rambut organ Corti bergerak, beserta impuls mereka menciptakan perjalanan ke pusat pendengaran di otak.Tinnitus terjadi ketika rambut organ Corti mendirikan semacam umpan balik. Ketika suara sangat samar, rambut-rambut ini kadang-kadang memperkuat suara dengan ledakan getaran dalam rangka meningkatkan pendengaran. Kadang-kadang, hal ini menyebabkan semua rambut untuk mulai bergetar, menciptakan sensasi suara dering. Dalam keadaan normal, otak mampu menutup proses ini mati setelah 10 ataupun 15 detik, tetapi dalam tinnitus kronis, hal itu mungkin menjadi masalah yg berulang.
  • Saluran setengah lingkaran – Ini adalah loop berisi cairan, yg melekat dengan koklea beserta membantu dalam mempertahankan keseimbangan.
  • Saraf Auditori – ini impuls listrik, yg dihasilkan oleh sel-sel saraf, yg kemudian diteruskan ke otak.

D. KELAINAN / PENYAKIT PADA TELINGA MANUSIA :
  • Earache (nyeri telinga): Rasa sakit dengan telinga becus memiliki berlebih-lebih penyebab. Beberapa di antaranya serius, ada juga yg tidak serius.
  • Otitis media (radang telinga tengah): Peradangan ataupun infeksi telinga tengah (di belakang gendang telinga). Biasanya, hal ini disebabkan oleh infeksi.
  • Telinga perenang (Otitis externa): Peradangan ataupun infeksi telinga luar (pinna beserta saluran telinga). Kasus tiba-tiba biasanya disebabkan oleh infeksi; otitis kronis sering merupakan kondisi kulit (dermatitis).
  • Penyakit Meniere: Sebuah kondisi di mana telinga bagian dalam di satu sisi malfungsi. Vertigo, tinnitus, gangguan pendengaran, beserta rasa sakit adalah gejala umum.
  • Tinnitus: bunyi dering di salah satu ataupun kedua telinga. Biasanya hal ini disebabkan kerusakan dari paparan kebisingan, ataupun dari penuaan.
  • Serumen impaksi (kotoran telinga): kotoran telinga becus menghalangi saluran telinga beserta menutupi gendang telinga. Mengurangi getaran gendang telinga yg mengganggu pendengaran.
  • Gendang telinga yg pecah: suara yg sangat keras, perubahan mendadak dalam tekanan udara, infeksi, ataupun benda asing becus merobek gendang telinga. Lubang kecil biasanya sembuh dalam beberapa minggu.
  • Neuroma akustik: Sebuah tumor non-kanker yg tumbuh dengan saraf dari telinga ke otak. Gangguan pendengaran, vertigo, beserta tinnitus becus gejala.
  • Mastoiditis: Infeksi tulang mastoid, di belakang telinga. Mastoiditis becus dihasilkan dari infeksi telinga tengah yg tidak diobati.
  • vertigo paroksismal positional Jinak (BPPV): Sebuah gangguan fungsi di telinga bagian dalam, yg menyebabkan vertigo berulang. Meskipun tidak secara medis serius, gejalanya bisa menyakitkan.
    Kolesteatoma: Ini adalah kondisi jinak. Ini adalah penumpukan jaringan fibrosa di dalam telinga tengah beserta tulang di sekitarnya. Seringkali ada cairan berbau busuk yg berhubungan dengan gangguan pendengaran. 
Sumber :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=telinga-manusia-pengertian-bagian-fungsi-penyakit-adalah 
http://www.sridianti.com/bagian-dari-telinga-manusia-dan-fungsinya.html
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=telinga-manusia-pengertian-bagian-fungsi-penyakit-adalah

Demikian artikel tentang Telinga Manusia meliputi Pengertian Telinga, Fungsi Telinga, Bagian-bagian telinga manusia beserta fungsinya, serta gangguan / penyakit dengan telinga manusia. Semoga becus bermanfaat.

Tuesday, January 14, 2020

Pengertian, Struktur, Fungsi, Lagi Jenis Tulang Manusia

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Tulang, yg membahas tentang Pengertian Tulang, Struktur Tulang Manusia, Fungsi Tulang, Jenis / Macam-macam Tulang dengan Proses Pembentukan Tulang Manusia

A. PENGERTIAN TULANG

Tulang adalah jaringan yg tersusun oleh sel dengan didominasi oleh matrix kolagen ekstraselular (type I collagen) yg disebut sebagai osteoid. Osteoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku dengan kuat.

B. STRUKTUR TULANG MANUSIA

Tulang merupakan salah satu bagian yg paling kuat dengan keras di dalam tubuh kita. Mengingat, bagian ini terbuat dari kolagen dengan berbagai macam mineral, seperti kalsium, yg membuatnya kuat dengan keras. Meskipun tulang berbeda dalam bentuk dengan ukuran, kepada dasarnya mereka memiliki struktur dengan fungsi yg sama.

Tulang panjang terdiri dari 2 bagian utama yaitu:
  • Diafisis (diaphysis) – “Badan” ataupun poros  dari tulang yg membuat bagian tersebut memiliki ukuran yg panjang.
  • Epifisis (epiphysis) – Epifisis adalah ujung bagian dari tulang panjang yg mana terdapat di setiap sisi pinggir dari tulang. Epifisis terdiri dari jaringan tulang kompak (compact bone) dengan spongiosa (spongy bone).

LAPISAN DAN FITUR

Tulang tersusun atas sejumlah lapisan dengan materi yg berbeda. Terdapat beberapa istilah yg digunakan untuk menggambarkan lapisan dengan fitur tulang di seluruh tubuh. Berikut selengkapnya:

Periosteum

Periosteum adalah lapisan jaringan fibrosa yg menutupi seluruh bagian tulang, kecuali kepada sisi ujung.

Tulang Kompak

Tulang kompak merupakan bagian yg padat dengan keras, dengan angsal ditemukan kepada lapisan luar tulang yg halus. Tulang kompak mengelilingi sumsum tulang kepada bagian poros (diafisis) dari tulang dengan memberikan kekuatan kepada bagian yg berongga. Tulang kompak memiliki banyak kanal (saluran) yg terdapat pembuluh darah dengan saraf.

1. Pembuluh darah mengantarkan darah ke sel-sel tulang. Darah yg dibawa mengandung oksigen dengan nutrisi bagi tulang. Pembuluh darah juga berfungsi untuk membawa kembali  karbon dioksida dengan sisa hasil dari produksi (ampas).

2. Saraf yg berada di tulang dengan di sekitar bagian tersebut.

Rongga Medula

Rongga medula (meduller cavity) adalah ruang yg terdapat di dalam poros (diafisis) yg mengandung sumsum tulang kuning. Sumsum tulang kuning memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan jaringan lemak.

Tulang Spongiosa

Spongiosa ataupun yg juga disebut sebagai kanselus ataupun trabekuler merupakan tulang terbentuk dari potongan kecil, serta memiliki banyak ruang dengan rongga seperti sarang lebah. Spongiosa menyimpan sumsum tulang merah di mana sel-sel darah dibuat. Pada manusia dewasa, sumsum merah angsal ditemukan terutama di bagian tengkorak, dada (sternum), tulang rusuk, tulang pinggul (pelvis), tulang selangka (klavikula) dengan tulang belakang (vertebrae).

Tulang Rawan


Tulang rawan ataupun kartilago terletak kepada bagian ujung tulang. Kartilago merupakan bagian jaringan ikat fibrosa yg mengandung sejenis zat seperti gel. Kartilago memiliki struktur yg lebih lembut dibandingkan dengan tulang kepada umumnya, namun lebih kuat dari kebanyakan jaringan.

Sel Tulang

Tulang adalah jaringan yg sangat aktif, yg terus-menerus melakukan regenerasi (proses penggantian jaringan tua digantikan oleh jaringan yg baru). Hal ini karena tulang  menanggapi perubahan kadar kalsium dalam darah, gaya gravitasi dengan otot kepada tulang.

Sebuah interaksi yg kompleks antara hormon tertentu, mineral dengan sel-sel mengontrol proses regenerasi (remodeling) tulang. Tulang manusia terdiri dari 3 kelas sel hidup yaitu:
  • Osteoblas - membangun tulang baru
  • Osteoklas – mengganti tulang lama
  • Osteosit - membawa nutrisi yg dibawa oleh darah ke bagian tulang dengan membawa keluar limbah dari proses yg sudah pernah terjadi kepada bagian ini.

C. FUNGSI TULANG  

Tulang memiliki banyak fungsi utama yg tidak angsal digantikan oleh bagian lain, seperti:
a) Membentuk postur tubuh: Tulang membentuk kerangka yg memberikan bentuk tubuh dengan memberikan dukungan kepada jaringan tubuh.
b) Perlindungan: Tulang melindungi organ penting, seperti jantung, paru-paru dengan otak.
c) Gerakan: Bekerja bersama otot, tendon, sendi dengan ligamen, tulang memungkinkan tubuh untuk bergerak.
d) Tempat penyimpanan lemak dengan mineral: Lemak disimpan di dalam rongga tulang. Selain itu tulang juga menyimpan mineral penting, seperti kalsium, fosfor dengan magnesium.
e) Produksi sel darah: Sel darah dibuat di bagian sumsum tulang merah.
f) Mengatur regulasi endokrin

D. MACAM-MACAM TULANG

1. Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, ada tiga macam kelompok tulang, yaitu tulang pendek, tulang pipih, dengan tulang pipa. 

a. Tulang Pendek 

Tulang pendek berbentuk bulat pendek dengan berisi sumsum merah Contohnya ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki, dengan ruas-ruas tulang jari. 

b. Tulang Pipih

Tulang pipih berbentuk pipih. Bagian dalamnya berongga-rongga seperti spons dengan berisi sumsum merah. Sumsum merah berfungsi membentuk sel-sel darah dengan sel-sel darah putih. Contohnya tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat, dengan tulang pelipis. 

c. Tulang Pipa

Tulang pipa berbentuk panjang dengan bulat seperti pipa. Contohnya tulang lengan atas, tulang paha, dengan tulang hasta. 
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Pengertian, Struktur, Fungsi,  dengan Jenis Tulang Manusia
(Beberapa Contoh dalam Tulang Pendek, Tulang Pipih, dengan Tulang Pipa)
2. Berdasarkan Jaringan Penyusun

Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang angsal dibedakan menjadi tulang rawan dengan tulang keras. 

a. Tulang Rawan

Tulang rawan bersifat liat dengan lentur karena zat-zat antarsel tulang banyak mengandung zat perekat dengan mengandung zat kapur. Zat perekat tulang adalah sejenis protein yg disebut kolagen. Zat ini sangat berperan dalam proses penyambungan tulang apabila terjadi tulang retak ataupun patah. Contohnya telinga, hidung, dengan di ujung-ujung tulang  keras, tempat sambungan antaratulang
 b. Tulang Keras

Tulang keras bersifat kaku dengan keras karena sebagian besar tersusun dari zat kapur dengan fosfor. Makin tua umur seseorang makin tinggi kadar zat kapur dalam tulangnnya. Itulah penyebab tulang menjadi makin keras, tidak lentur, dengan limpah patah. 
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Pengertian, Struktur, Fungsi,  dengan Jenis Tulang Manusia
(Beberapa Contoh dalam Tulang Rawan dengan Tulang Keras)
3. Berdasarkan Letaknya

Rangka tubuh manusia terdiri tas tulang-tulang yg saling berhubungan. Berdasarkan letaknya, tulang penyusun kerangka tubuh manusia angsal dikelompokkan menjadi tulang tengkorak, tulang badan, dengan tulang gerak. 

a. Tulang Tengkorak

Tulang penyusun tengkorak terdiri atas tulang pipih yg saling bersambungan. Pada sambungan antara tulang tengkorak bayi yg baru timbul terdapat celah yg lebar disebut fontanela. Tulang tengkorak berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yg lunak dengan penting, misalnya untuk melindungi mata dengan otak. Selain itu, tulang tengkorak juga menentukan bentuk wajah. 
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Pengertian, Struktur, Fungsi,  dengan Jenis Tulang Manusia
(Gambar Tengkorak)
b. Tulang Badan

Tulang-tulang penyusun rangka dalam menentukan bentuk badan dengan berfungsi melindungi alat-alat tubuh yg penting, misalnya jantung dengan paru-paru. Rangka badan terdiri atas tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, gelang bahum dengan gelang panggul. 
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Pengertian, Struktur, Fungsi,  dengan Jenis Tulang Manusia
(Gambar Tulang Badan)
c. Tulang Anggota Gerak

Anggota gerak kita terdiri atas dua lengan dua tungkai. Lengan disebut anggota gerak atas dengan tungkai (kaki) disebut anggota gerak bawah, Tulang lengan atas (humerus) berhubungan dengan gelang bahu kepada ujung atasnya dengan berhubungan dengan lengan bawah kepada ujung lainnya. Tulang rawan bawah terdiri atas tulang pengumpil (radius) dengan tulang hasta (ulna). Kedua macam tulang tersebut (radius dengan ulna) berhubungan dengan tulang-tulang pergelangan tangan.  Tungkai (kaki) bagian atas berupa tulang paha (femur) yg berhubungan dengan gelang panggul. Ujung bawah tulang paha berhubungan dengan tungkai bawah yg tersusun atas tulang kering (tibia) dengan tulang betis (fibula). Di antara kedua tulang tersebut dengan tulang paha terdapat tulang tempurung lutut (patela)
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Pengertian, Struktur, Fungsi,  dengan Jenis Tulang Manusia
(Gambar Tulang Anggota Gerak)



E. PROSES PEMBENTUKAN TULANG (OSIFIKASI)

Osifikasi adalah sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan (kartilago) yg berkembang menjadi tulang keras.

Pertumbuhan tulang bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dengan berlangsung sampai dewasa. Pertumbuhan tulang ini mau lengkap kepada bulan ketiga kehamilan. Pertumbuhan tulang bayi di dalam rahim dipengaruhi oleh hormon plasenta dengan kalsium. Setelah anak lahir, proses pertumbuhan tulangnya diatur oleh hormon pertumbuhan, kalsium, dengan aktivitas sehari-hari. Osteoblas dengan osteoklas berperan dalam proses pembentukan tulang, dimana keduanya bekerja secara bertolak belakang (osteoblas memicu pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas menghambat pertumbuhan tulang) agar tercapai proses pembentukan tulang yg seimbang.

Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah mau membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah mau membentuk kondroblas.

Pada awalnya pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini mau membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini kepada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yg disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dengan menyebabkan kematian kepada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian mau terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dengan fungsi) dengan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.

Pada tahap selanjutnya pembuluh darah mau memasuki daerah epifise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yg berperan penting dalam pergerakan sendi dengan satu tulang rawan di antara epifise dengan diafise yg disebut dengan cakram epifise.

Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan kepada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dengan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang mau tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dengan kepada saat yg bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.

Jadi pembentukan tulang keras berasal dari tulang rawan (kartilago yg berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yg mau terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang mau melingkari pembuluh darah dengan serabut saraf membentuk sistem havers. Matriks mau mengeluarkan kapur dengan fosfor yg menyebabkan tulang menjadi keras.

Jenis osifikasi:

a. Osifikasi endokondral          : pembentukan tulang dari tulang rawan, terjadi kepada tulang panjang
b. Osifikasi intramembranosus : pembentukan tulang dari mesenkim, seperti tulang pipih kepada tengkorak
c. Osifikasi heterotopik            : pembentukan tulang di luar jaringan lunak

Artikel terkait :
Bagian-bagian dengan Fungsi Rangka Manusia
Pengertian, Struktur, Fungsi, dengan Jenis Tulang Manusia
Persendian (Pengertian, Jenis Sendi, Jenis Gerak, Gambar)
Otot Manusia (Pengertian, Karakteristik, Fungsi, Jenis dengan Cirinya) 
Gangguan / Kelainan / Penyakit Pada Sistem Gerak Manusia 


Demikian artikel tentang Pengertian Tulang, Struktur Tulang Manusia, Fungsi Tulang, Macam-macam Tulang, dengan Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi). Semoga bermanfaat.

Friday, January 10, 2020

Lidah Manusia (Artikel Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan artikel lengkap tentang Lidah Manusia, meliputi Pengertian Lidah, Fungsi Lidah Manusia, Bagian-bagian lidah bersama fungsinya, serta penyakit dengan lidah manusia.

A. PENGERTIAN LIDAH


Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang becus membantu pencernaan makanan dengan mengunyah bersama menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yg banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Struktur lainnya yg berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yg terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit bersama rasa manis. Tiap rasa dengan zat yg masuk ke dalam rongga mulut bakal direspon oleh lidah di tempat yg berbeda-beda.
Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yg sangat erat dengan indra khusus pengecap, lidah tersusun atas otot rangka yg terlekat dengan tulang hyoideus, tulang rahang bawah bersama processus styloideus di tulang pelipis.Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik bersama ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus,sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah dengan bagian-bagian  sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yg sangat penting dengan saat mengunyah bersama menelan. Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya dengan langit-langit bersama gigi bersama akhirnya mendorongnya masuk farinx.
Lidah terletak dengan dasar mulut, sementara pembuluh darah bersama urat saraf masuk bersama keluar dengan akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung dengan bagian atas lidah. Bila lidah digulung kebelakang maka tampaklah permukaan bawahnya yg disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligament halus yg mengaitkan bagian posterior lidah dengan bagian dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, bersama bila terletak tenang didasar mulut,maka ujung lidah berbentuk bulat. 
Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yg disebut kuncup pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yg tersebar dipermukaan atas bersama di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah bersama bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yg disebut papilla.

B. FUNGSI LIDAH MANUSIA


1. Indera pengecap ataupun perasa


Lidah menjadi salah satu dari kelima indera manusia yg bertugas sebagai pengecap ataupun perasa, baik makanan maupun minuman. Alat ini sangat peka terhadap rangsangan rasa makanan, seperti manis, asam, pahit, pedas, bersama sebagainya. Selain itu juga mampu mengukur kualitas tekstur bersama struktur makanan, apakah lembut seperti kue bersama roti ataukah kasar bersama berserat seperti daging. Hal ini memberikan nilai tambah bersama sangat di gunakan oleh koki ataupun juru masak.

2.    Menunjukkan kondisi tubuh


Selaput lidah manusia becus digunakan sebagai indikator metabolism tubuh,terutama kesehatan tubuh manusia.
1.      Warna Lidah
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, lamun warna kuning menuju kehijauan adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas kemarau tubuh, lamun hanya terdapat dengan ujung lidah berarti adanya kemarau pd jantung,jika terdapat dengan sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal bersama kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar bersama ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yg menyebabkan statis darah.
2.      Bentuk Lidah
Tipis, lamun bentuk lidah tipis bersama berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah yg berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal bersama limpa kaku ,menandakan masuk angin panjang,adanya akivitas kemarau dengan jantung Retak,adanya ganguan dengan lambung limpa bersama jantung

3. Membantu mencerna makanan


Bukan hanya itu, baik lidah manusia ataupun hewan semua di lengkapi kelenjar yg berguna merawat bersama membantu lidah menjalankan fungsinya. Salah satunya adalah untuk mencerna makanan. Jadi di lidah terdapat kelenjar air liur yg membantu manusia untuk mengolah makanan yg ada di dalam tubuh. Bantuan tersebut membuat makanan menjadi lebih lembut, serta membantu lidah untuk membaui apakah rasa dari makanan tersebut. Kelenjar ini juga membantu lidah untuk meneruskan makanan dari mulut ke kerongkongan untuk pencernaan makanan lebih lanjut. Peristiwa ini di namakan dengan gerakan peristaltic.

4. Membantu manusia berbicara


Bisakah anda berbicara kata ‘dodi’ tanpa menggerakan lidah anda? tentu saja tidak bisa! Dalam beberapa kata bersama percakapan manusia memerlukan lidah untuk membantu menjelaskan makna bersama maksud pembicaraan. Misalnya saat anda mengatakan ‘dodi’, bagian ujung lidah bakal menempel dengan langit langit mulut. Mengapa? Karena hal ini bisa memperjelas ucapan anda. lamun anda hendak mengucapkan kata ‘dodi’ tanpa menggerakkan lidah, kata yg keluar nantinya adalah ‘oi’ saja.

5. Membantu melembabkan mulut


Apakah anda juga mengalami bibir kering saat siang hari yg di sebabkan karena panasnya matahari ataupun dehidrasi? Bagaimana dengan mengatasinya agar bibir anda tetap segar? Biasanya orang orang membasahi bibirnya dengan air liur yg di salurkan melalui lidah. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban bibir, agar tidak terlihat semakin pecah pecah. Sebab lamun anda membiarkan bibir tersebut sampai parah tingkat kepecah pecahannya, bakal menimbulkan luka sampai berdarah. Keadaan ini memungkinkan seseorang terkena infeksi yg di tandai dengan pembengkakan di daerah lidahnya. Tentu saja mengganggu penampilan anda, bukan?

6. Membantu gigi memproses makanan


Jika mulut anda hanya terdapat gigi bersama air liur saja, bisakah makanan di cerna mulut? Mungkin bisa untuk terus di gigit gigiti saja, tapi makanan tersebut tidak bisa di balik, tidak bisa di tata di dalam mulut. Masalah ini seperti ketika anda ‘seliliden’ ataupun terselipnya makanan di sela antara gigi anda. Sangat menggelikan, sehingga secara tidak sadar lidah langsung merangsang makanan tersebut agar segera keluar. Jika tidak ada bantuan lidah, maka selipan makanan tersebut tidak bakal bisa keluar dari gigi.

7. Pengirim pesan makanan ke otak


Baik gigi, air liur, langit langit mulut, bibir bersama semua organ oral tidak memiliki sistem syaraf yg mampu secara peka terhadap rangangan mengirimkan pesan ke otak. Lidah menjadi salah satu organ yg paling peka mengirimkan pesan terhadap otak, entah bagian gigi ada yg keropos, bibir terluka seperti sariawan sampai berdarah, hingga ada lemak yg masih menempel di langit langit mulut, hanyalah lidah yg mampu merasakan dengan syarafnya yg peka. Kemudian di kirimkan pesan tersebut ke otak bersama di olah di sistem informasi. Baru setelah itu, otak memberikan tindak lanjut apa yg harus dilakukan.

8. Pengaturan suhu antara dalam tubuh dengan lingkungan


Salah satu keistimewaan lidah ini adalah sebagai pengatur suhu antara dalam tubuh dengan udara yg ada di luar. Seperti ketika anda sakit, maka tubuh anda bakal terasa kemarau tinggi di dalam. Atau dengan kata lain, suhu yg ada di dalam tubuh naik. Pertama kali yg merasa kenaikan suhu tersebut adalah lidah. Di dalam mulut bakal terasa panas, lalu merasakan pahit. Dengan adanya pengontrol suhu yg ada di lingkungan dengan tubuh membantu anda dalam mempercepat penanganan agar segera sembuh.

9. Pencegah bahaya yg masuk ke dalam mulut


Anda pernah merasakan superpel, sunlight, ataupun detergen masuk ke dalam tubuh melalui mulut? Bagaimana rasanya, sangat pahit bukan? Saat pertama kali masuk ke dalam tubuh, apakah lidah anda langsung menerima? Secara normal lidah bisa memberikan insting kuat, makanan mana yg layak di makan ataupun tidak. Hal ini berkaitan bahwa lidah menjadi salah satu pelindung tubuh manusia dari racun. Ketika lidah merasa makanan yg masuk adalah racun, ataupun mengandung zat zat yg sangat kuat, yg mana bisa merusak tubuh, maka secara sadar bakal menolak. Namun kemampuan ini tidaklah kuat. Bukan berarti semua makanan yg masuk, dengan indikasi di beri racun, bisa langsung di tolak lidah. Jika makanan yg masuk ke dalam tubuh di manipulasi dengan sesuatu yg menurut lidah enak bersama lezat serta pantas untuk di makan, maka lidah juga bakal menerimanya.

C. BAGIAN-BAGIAN LIDAH DAN FUNGSINYA


Lidah tersusun dari otot lurik yg dilapisi oleh membran mukosa. Lidah beserta oto-totot yg berhubungan dengan lidah merupakan bagian yg menyusun dasar dari rongga mulut. Lidah dibagi menjadi dua bagian yg lateral simetris oleh septum median yg berada disepanjang lidah. Lidah menempel dengan tulang hyoid dengan bagian inferior, prosesus styloid dari tulang temporal bersama mandibula.

Setiap bagian lateral dari lidah memiliki komponen otot-otot ekstrinsik bersama intrinsik yg sama. Otot ekstrinsik lidah terdiri dari otot hyoglossus, otot genioglossus bersama otot styloglossus. Otot-otot tersebut berasal dari luar lidah (menempel dengan tulang yg ada di sekitar bagian tersebut) bersama masuk kedalam jaringan ikat yg ada di lidah. Otot-otot eksternal lidah berfungsi untuk menggerakkan lidah dari sisi yg satu ke sisi yg berlawanan bersama menggerakkan ke arah luar bersama ke arah dalam.

Pergerakan lidah karena otot tersebut memungkinkan lidah untuk memosisikan makanan untuk dikunyah, dibentuk menjadi massa bundar, bersama dipaksa untuk bergerak ke belakang mulut untuk proses penelanan. Selain itu, otot-otot tersebut juga membentuk dasar dari mulut bersama mempertahankan agar posisi lidah tetap dengan tempatnya.

Otot-otot intrisik lidah berasal dari dalam lidah bersama berada dalam jaringan ikat lidah. Otot ini mengubah bentuk bersama ukuran lidah dengan saat berbicara bersama menelan. Otot tersebut terdiri atas : otot longitudinalis superior, otot longitudinalis inferior, otot transversus linguae, bersama otot verticalis linguae. Untuk menjaga agar pergerakan lidah terbatas ke arah posterior bersama menjaga agar lidah tetap dengan tempatnya, lidah berhubungan langsung dengan frenulum lingual, yaitu lipatan membran mukosa yg berada dengan bagian tengah sumbu tubuh bersama terletak di permukaan bawah lidah, yg menghubungkan langsung antara lidah dengan dasar dari rongga mulut.

Pada bagian dorsum lidah (permukaan atas lidah) bersama permukaan lateral lidah, lidah ditutupi oleh papila. Papila adalah proyeksi dari lamina propria yg ditutupi oleh epitel pipih berlapis. Sebagian dari papila memiliki kuncup perasa, reseptor dalam proses pengecapan, sebagian yg lainnya tidak. Namun, papila yg tidak memiliki kuncup perasa memiliki reseptor untuk sentuhan bersama berfungsi untuk menambah gaya gesekan antara lidah bersama makanan, sehingga mempermudah lidah untuk menggerakkan makanan di dalam rongga mulut.

Lidah merupakan suatu massa otot lurik yg diliputi oleh membran mukosa. Serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3 bidang, berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan penyambung. Pada permukaan bawah lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yg dinamakan papilae.

Papilae lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel mulut bersama lamina propria yg diduga bentuk bersama fungsinya berbeda. Terdapat 4 jenis papilae, yaitu:

1. Papilae filiformis: mepunyai bentuk penonjolan langsing bersama konis, sangat banyak, bersama terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya tidak mengandung puting kecap (reseptor).

2. Papilae fungiformis menyerupai bentuk jamur karena mereka mempunyai tangkai sempit bersama permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung puting pengecap yg tersebar dengan permukaan atas, secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yg banyak jumlahnya.

3. Papilae foliatae, tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yg sangat padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung banyak puting kecap.

4. Papilae circumvallate merupakan papilae yg sangat besar yg permukaannya pipih meluas di atas papilae lain. Papilae circumvalate tersebar dengan daerah “V” dengan bagian posterior lidah. Banyak kelenjar mukosa bersama serosa (von Ebner) mengalirkan isinya ke dalam alur dalam yg mengelilingi
pinggir masing-masing papila.

Susunan yg menyerupai parit ini memungkinkan aliran cairan yg kontinyu di atas banyak puting kecap yg terdapat sepanjang sisi papila ini. Aliran sekresi ini penting untuk menyingkirkan partikel-partikel dari sekitar puting kecap sehingga mereka becus menerima bersama memproses rangsangan pengencapan yg baru. Selain kelenjar-kelenjar serosa yg berkaitan dengan jenis papila ini, terdapat kelenjar mukosa bersama serosa kecil yg tersebar di seluruh dinding rongga mulut lain-epiglotis, pharynx, palatum, bersama sebagainya-untuk memberi respon terhadap rangsangan kecap.

Berikut ini penampang lidah bersama bagian-bagiannya:


Didalam papillae terdapat banyak putting pengecap (taste buds). Setiap putting pengecap terdiri atas dua jenis sel seperti berikut ini :


1. Sel-sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yg menonjol keluar dari pengecap.
2. Sel-sel penunjang yg berfungsi untuk menyokong sel-sel pengecap.

Indera pengecap yg terdapat di lidah memiliki 4 modalitet rasa, yaitu:
a. Manis : dengan puncak ataupun ujung lidah.
b. Asin : dengan tepi lidah (samping kiri bersama kanan).
c. Asam : dengan tepi lidah (samping kiri bersama kanan).
d. Pahit : dengan punca lidah.


D. PENYAKIT PADA LIDAH


Berikut ini adalah beberapa penyakit lidah:

1.SARIAWAN

Sariawan ataupun canker sores ataupun ulkus aftosa merupakan gejala erosi dengan kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi ataupun lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alergi, mengkonsumsi makanan / minuman yg terlalu panas, kekurangan asupan zat besi, ataupun bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh.

Pada dasarnya sariawan merupakan luka terbuka yg bisa menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran kecil  dengan diameter kurang dari 1 cm, sariawan bisa berdiri dalam satu kelompok yg terdiri dari 2 - 3 luka yg biasanya bakal sembuh dalam waktu kurleb 10 hari tanpa meninggalkan bekas

Meskipun tergolong penyakit lidah yg sederhana, sariawan ini bakal cukup menggangu aktivitas yg bakal dijalankan oleh lidah anda.

2.KANKER LIDAH

 Kanker lidah merupakan suatu pertumbuhan jaringan yg tidak normal (neoplasma) yg mucul dari jaringan epitel mukosa lidah

Keganasan kanker lidah terjadi paling sering dengan bagian tengah lateral lidah bersama seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker ini  bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah bersama menyerang garis tengah ataupun ke lateral menuju dasar mulut.

Tembakau bersama alkohol merupakan dua hal yg disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Namun ada juga hal lain  yang becus memicunya seperti jarang merawat kebersihan gigi, pemakaian gigi tiruan yg tidak sesuai .

3.GEOGRAPHIC TOUNGE

GEOGRAPHIC TOUNGE merupakan peradangan dengan lidah yg biasanya bersifat kronis bersama terjadi lamun ada gangguang dengan saluran pencernaan. Penyakit dengan lidah dinamakan GEOGRAPHIC TOUNGE karena bercak dengan lidah seperti pulau pulau. Bagian Pulau itu berwarna merah bersama lebih licin. Pada kondisi yg lebih parah, daerah berbentuk pulau bakal dikelilingi lapisan tebal berwarna putih. Penyakit dengan lidah ini bisa terjadi akibat alergi.

4.PERADANGAN PADA LIDAH (ATROPHIC GLOSSITIS)

Atrophic Glosstis adalah suatu penyakit dengan lidah yg ditandai dengan kondisi lidah yg kehilangan rasa karena degenerasi ujung papil (bagian menonjol dengan selaput yg berlendir di bagian atas lidah).

Penderita yg mengalami penyakit dengan lidah ini . lidahnya bakal tampak licin bersama mengkilat, baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian. Penyakit ini sering kali timbul akibat kekurangan zat besi. Oleh karena itu penyakit dengan lidah ini banyak ditemukan dengan penderita anemia.

5.FISSURED TOUNGE

 FISSURED TOUNGE ataupun lidah retak retak merupakan penyakit dengan lidah yg membuat lidah yg membuat lidah tampak seperti terbelah ataupun retak retak. Garis retakan yg berdiri jumlahnya kadang hanya satu bersama berada di tengah lidah. Namun bisa juga bercabang cabang kondisi ini tidak terlalu membahayakan, tapi sewaktu waktu becus menimbukan perih bersama nyeri di lidah.

6.LIDAH BERSELAPUT (COATED TOUNGE)

Penyakit dengan lidah ini merupakan kondisi klinis dengan dorsum lidah tampak tertutup oleh suatu lapisan yg umumnya berwarna putih ataupun mengikuti warna dari jenis makanan ataupun minuman yg dikonsumsi. Selaput lidah ini bisa terjadi pad orang yg mengalami penyakit kronis bersama sistemik, dehidrasi bersama penyakit infeksi.

7.GLOSSOPYROSIS

Jika seseorang menderita penyakit dengan lidah yg satu ini, lidah mereka bakal terasa perih bersama terbakar, namun tidak ditemukan gejala apa pun dalam pemeriksaan. Penggunaan obat kumur dalam jangka waktu panjang yg sering, ditambah lamun cairan obat kumur tersebut mesih sangat pekat, bisa menimbulkan GLOSSOPYROSIS dengan lidah.

8.GLOSOPTOSIS

Glosoptosis sama dengan penyakit dengan lidah yg berupa lidah yg tertarik ke belakang. Pada bayi baru timbul ataupun dengan anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yg bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian

Penyakit dengan lidah iti tidak bakal terjadi lamun kebersihan daerah mulut terjaga. Menjaga kebersihan mulut yg paling sederhana adalah dengan :

@Menggosok gigi minimal dua kali sehari
@Membersihkan lidah dengan alat tertentu
@Hindari menggunakan obat kumur secara berlebihan
@Menghindari makanan bersama minuman dengan suhu ekstrem,
@Mengontrolkan kesehatan gigi anda setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.
@Bila ketika merasakan hal yg ganjil dengan lidah, ada baiknya lamun periksakan kesehatan anda.
Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sistem-pencernaan-manusia-lengkap-dgn
http://dosenbiologi.com/manusia/fungsi-lidah-manusia
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sistem-pencernaan-manusia-lengkap-dgn 
https://plus.google.com/112811728148721842799/posts/gbVJJiFFhrj

Demikian artikel tentang Lidah Manusia, meliputi Pengertian Lidah, Fungsi Lidah Manusia, Bagian-bagian lidah bersama fungsinya, serta penyakit dengan lidah manusia. Semoga bermanfaat..

Tuesday, November 12, 2019

Dna (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog beringsang . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang DNA (deoxyribonucleic acid) meliputi Pengertian DNA, Sifat beserta Fungsi DNA, struktur DNA serta proses replikasi DNA. Mari kita bahas selengkapnya.

Pengertian DNA


DNA adalah suatu asam nukleat beringsang yg menyimpan segala informasi biologis yg unik dari setiap makhluk beringsang terbit beserta beberapa virus. 

DNA merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid alias dalam Bahasa Indonesia disebut asam deoksiribonukleat. DNA berasal dari tiga kata utama yaitu deoxyribo, beserta nucleid acid (asam nukleat). Arti kata deoxyribo beringsang (Wikipedia) adalah gula yg kehilangan atom oksigennya, sementara arti beringsang kata asam nukleat (Wikipedia) adalah molekul yg mengandung informasi beringsang genetik.

Struktur kimia dna berupa makromolekul kompleks beringsang yg terdiri atas 3 macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), beringsang asam fosfat, beserta basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin, yaitu adenine beserta guanine, serta golongan pirimidin yaitu timin beserta sitosin.

Peran utama dari molekul DNA adalah beringsang penyimpanan jangka panjang informasi. DNA sering dibandingkan dengan beringsang satu set cetak biru alias resep, alias kode, karena berisi instruksi yg beringsang dibutuhkan untuk membangun komponen lain dari sel, seperti protein beserta beringsang molekul RNA. Segmen DNA yg membawa informasi genetik ini disebut gen, beringsang tetapi urutan DNA lain yg memiliki tujuan struktural, alias terlibat beringsang dalam mengatur penggunaan informasi genetik.
 
DNA beroleh mereplikasi yaitu beringsang membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian DNA berisi sekuens beringsang basis tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul gula beserta beringsang fosfat. Bila basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul gula beringsang beserta fosfat membentuk bagian vertikal dari tangga tersebut.

Penemu Struktur DNA


Yang menemukan struktur DNA untuk pertama kali adalah James Watson, beringsang Francis Crick beserta Maurice Wilkins. James Watson adalah warga negara beringsang Amerika kelahiran tahun 1928 yg kepada usia 18 tahun sudah pernah menerima beringsang gelar Ph.D kepada bidang Zoologi dari Indiana University. Sementara beringsang Francis Crick adalah seorang warga Inggris kelahiran tahun 1916 yg beringsang sangat tertarik kepada fisika, kimia beserta matematika. James Watson beserta beringsang Francis Crick mulai kerja bersama untuk menentukan struktur DNA kepada beringsang tahun 1949 di Cavendish Laboratory di Cambridge. Dan, Maurice Wilkins beringsang adalah seorang ilmuwan asal Selandia Baru yg menerima gelar Ph.D nya beringsang kepada bidang Fisika. Pada tahun 1950-1952, Wilkins bekerjasama dengan beringsang Raymond Gosling beserta Rosalind Franklin dalam suatu percobaan menentukan beringsang struktur DNA menggunakan sinar-X. Berbekal hasil dari kolaborasinya beringsang bersama Franklin itulah Wilkins kemudian memulai kerjasamanya bersama beringsang Watson beserta Crick dalam menentukan struktur DNA yg kini dikenal dengan beringsang nama Double-Helix alias Heliks Ganda. Ketiganya dianugerahi hadiah Nobel kepada tahun 1962 kepada bidang Medicine atas hasil karya mereka (struktur Heliks Ganda DNA) kepada tahun 1953 itu.

Sifat DNA


Sifat-sifat DNA  antara lain:
  1. Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi genetik, melalui aktivitas pembelahan sel.
  2. Jumlah beringsang DNA konstan dalam setiap jenis sel beserta spesies. Konstan dalam artian beringsang tetap beserta tidak berubah jumlahnya. Contohnya Jumlah DNA kepada kucing beringsang berbeda dengan jumlah DNA kepada Anjing. Begitupun dengan jumlah DNA pada beringsang manusia beserta primate berbeda jumlahnya.
  3. Kandungan DNA dalam sel bergantung kepada sifat ploidi (genom) sel alias jumlah kromosom di dalam sel.
  4. Tebalnya 20 Ã… (Amstrong) beserta panjangnya beribu-ribu Ã… (1 Ã… = 10^-10 meter).
  5. Dapat melakukan replikasi, yaitu beringsang membentuk turunan alias menggandakan diri. DNA hasil replikasi ( DNA beringsang anak) memiliki urutan basa yg identik dengan yg dimiliki oleh heliks beringsang ganda parental ( DNA induk).
  6. Pada sel organisme prokariotik (bakteri), DNA berantai tunggal. Pada sel eukariotik, DNA berupa heliks (rantai) ganda.
  7. Pada suhu mendekati titik didih alias beringsang kepada pH yg ekstrim (kurang dari 3 alias lebih dari 10), DNA mengalami beringsang denaturasi (membuka). Jika lingkungan dikembalikan seperti semula, DNA beringsang beroleh kembali membentuk heliks ganda, disebut renaturasi.

Fungsi DNA


1. Fungsi DNA sebagai bahan warisan sel

DNA alias Asam deoksiribonukleat beringsang merupakan bahan yg beroleh diwariskan kepada semua sel. DNA seara tepat beringsang bereplikasi (memperbanyak diri) selama setiap generasi sel.

Pada saat sel melakukan pembelahan, beringsang salinan yg identik dengan DNA parental dibagikan ke setiap sel anak. beringsang Sehingga, DNA menyediakan instruksi untuk semua generasi masa depan sel beringsang tunggal beserta keseluruhan organisme multiseluler.

2. Fungsi DNA dalam mengendalikan aktivitas sel

DNA dalam mengendalikan aktivitas sel dilakukan dengan menentukan sintesis enzim beserta protein lainnya.
Seperti yg diketahui, protein adalah beringsang kelas molekul dengan keanekaragamn fungsi selular esensial paling besar; beringsang protein berfungsi sebagai katalisator beserta mengatur reaksi metabolik, beringsang menyediakan bahan mentah untuk struktur sel, memungkinkan pergerakan, beringsang berinteraksi dengan lingkungan beserta sel lain, beserta mengendalikan beringsang pertumbuhan serta pembelahan sel.

3. Fungsi DNA sebagai kumpulan unit informasi

Gen yg merupakan fragmen fragmen beringsang fungsional kepada DNA berfungsi dalam menentukan rangkaian asam amino beringsang suatu protein. Banyak gen baik itu ribuan hingga jutaan gen yg beringsang berlainan dibutuhkan untuk membuat seluruh protein yg penting dalam beringsang sebuah sel.

Struktur DNA


Secara umum, ciri-ciri struktur DNA adalah heliks ganda (double helix); tersusun atas basa nitrogen Adenin, Guanin, Timin beserta Sitosin; beserta merupakan polimer dari monomer nukleotida (fosfat-gula deoksiribosa-basa nitrogen).

Struktur DNA adalah heliks ganda yg tersusun atas dua utas polinukleotida yg saling terhubung oleh ikatan hidrogen yg lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua basa nitrogen, purin beserta pirimidin, yg saling berpasangan. Adenin (basa purin) berpasangan dengan Timin (basa pirimidin) yg terhubung dengan ikatan rangkap dua, sementara Guanin (basa purin) berpasangan dengan Sitosin (basa pirimidin) yg terhubung dengan ikatan rangkap tiga. Nah, berikut ini struktur molekul dari Adenin beserta Guanin, serta Timin beserta Sitosin.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Basa nitrogen tersebut terhubung ke suatu gula deoksiribosa kepada rantai punggung DNA. beringsang Gula deoksiribosa merupakan modifikasi dari gula ribosa, yiatu gula beringsang dengan 5 atom karbon, dimana kepada atom karbon nomor 2 kehilangan atom beringsang oksigennya. Oleh karena itu, gula tersebut dinamakan de-oksi yg beringsang berarti kehilangan oksigen. Berikut ini struktur gula deoksiribosa yg beringsang terdapat kepada struktur molekul DNA:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Pada rantai pungung DNA (DNA backbone), gula deoksiribosa kemudian beringsang terhubung dengan suatu gugus fosfat, tepatnya kepada atom karbon nomor 5 beringsang dari gula deoksiribosa, seperti kepada gambar di bawah ini:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Ketiga komponen tersebut, yaitu basa nitrogen, gula deoksiribosa beserta beringsang gugus fosfat membentuk suatu molekul yg kemudian disebut dengan beringsang Nukleotida. Selain nukleotida, kita juga mengenal adanya istilah beringsang nukleosida, nah letak perbedaan nukleosida beserta nukleotida adalah kepada beringsang ada alias tidaknya gugus fosfatnya. Jika gugus fosfat dihilangkan, maka beringsang disebut dengan nukleosida. Jadi, nukleotida adalah gabunganantara beringsang nukleosida ditambah gugus fosfat. Gabungan dari berbagai nukleotida bagi beringsang membentuk suatu polimer yg disebut dengan polinukleotida. Berikut ini beringsang struktur Nukleotida beserta Polinukleotida kepada struktur DNA:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Polimer tersebut terbentuk akibat ikatan yg terjadi antara gugus beringsang fosfat kepada satu nukleotida dengan gula deoksiribosa kepada nukleotida beringsang terdekatnya. Ikatan tersebut tepatnya terjadi antara gugus fosfat dengan beringsang atom karbon nomor 3 kepada gula deoksiribosa. Ikatan itu disebut dengan beringsang ikatan fosfodiester.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Polinukleotida yg terbentuk memiliki arah, yg sebenarnya dikenal beringsang dengan polaritas, yaitu dari 5 ke 3 alias dari atas ke bawah. Angka 5 beserta beringsang 3 tersebut sebenarnya merupakan angka kepada penomoran atom karbon kepada beringsang gula deoksiribosa.

Struktur Heliks DNA


Dua Polnukleotida yg berbeda arah kemudian saling bergabung beserta beringsang terhubung dengan ikatan hidrogen (yang lemah) antara dua basa nitrogen beringsang dimana basa purin berpasangan dengan basa pirimidin untuk membentuk beringsang suatu struktur heliks ganda yg disebut struktur heliks DNA. Nah, beringsang berikut ini gambar struktur DNA yg heliks ganda alias double helix:

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

Replikasi DNA

Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yg kompleks, beserta beringsang melibatkan rangkaian protein beserta enzim yg secara kolektif merakit beringsang nukleotida dalam urutan yg sudah pernah ditentukan. Dalam menanggapi isyarat beringsang molekul yg diterima selama pembelahan sel, molekul-molekul ini beringsang melakukan replikasi DNA, beserta mensintesis dua untai baru menggunakan beringsang helai yg ada sebagai template alias ‘cetakan’. Masing-masing beringsang menghasilkan dua, molekul DNA yg identik terdiri dari satu untai baru beringsang beserta salah satu DNA lama. Oleh karena itu proses replikasi DNA disebut beringsang sebagai semi-konservatif.
Rangkaian peristiwa yg terjadi selama replikasi DNA prokariotik sudah pernah dijelaskan di bawah ini.

1. Inisiasi

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Replikasi DNA dimulai kepada lokasi spesifik disebut sebagai asal beringsang replikasi, yg memiliki urutan tertentu yg bisa dikenali oleh protein beringsang yg disebut inisiator DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat beringsang asal, sehingga mengendur untuk perakitan protein lain beserta enzim penting beringsang untuk replikasi DNA. Sebuah enzim yg disebut helikase direkrut ke beringsang lokasi untuk unwinding (proses penguraian/seperti membuka resleting) beringsang heliks dalam alur tunggal.

Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan cara beringsang yg tergantung energi. Titik ini alias wilayah DNA yg sekarang beringsang dikenal sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi alias cabang replikasi beringsang adalah struktur yg terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks beringsang yg terbuka, protein yg disebut untai tunggal mengikat protein (SSB) beringsang duduk daerah terbuka beserta mencegah mereka untuk menempel kembali. beringsang Proses replikasi sehingga dimulai, beserta garpu replikasi dilanjutkan dalam beringsang dua arah yg berlawanan sepanjang molekul DNA.

2. Sintesis Primer

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)



Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yg ada beringsang sebagai template yg dibawa oleh enzim yg dikenal sebagai DNA beringsang polimerase. Selain replikasi mereka juga memainkan peran penting dalam beringsang perbaikan DNA beserta rekombinasi.

Namun, DNA polimerase tidak beroleh memulai sintesis DNA secara beringsang independen, beserta membutuhkan 3′ gugus hidroksil untuk memulai penambahan beringsang nukleotida komplementer. Ini disediakan oleh enzim yg disebut DNA beringsang primase yg merupakan jenis DNA dependent-RNA polimerase. Ini beringsang mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yg ada. Ini segmen beringsang pendek disebut primer, beserta terdiri dari 9-12 nukleotida. Hal ini beringsang memberikan DNA polimerase platform yg diperlukan untuk mulai menyalin beringsang sebuah untai DNA. Setelah primer terbentuk kepada kedua untai, DNA beringsang polimerase beroleh memperpanjang primer ini menjadi untai DNA baru.

Pembukaan resleting DNA beroleh menyebabkan supercoiling (bentukan seperti spiral yg mengganggu) beringsang di wilayah garpu berikutnya. Ini superkoil DNA dibuka oleh enzim khusus beringsang yg disebut topoisomerase yg mengikat ke bentangan DNA depan garpu beringsang replikasi. Ini menciptakan memotong kepada untai DNA dalam rangka untuk beringsang meringankan supercoil tersebut.

3. Sintesis leading strand

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)



DNA polimerase beroleh menambahkan nukleotida baru hanya untuk ujung 3′ beringsang dari untai yg ada, beserta karenanya beroleh mensintesis DNA dalam arah 5′ → beringsang 3′ saja. Tapi untai DNA berjalan di arah yg berlawanan, beserta karenanya beringsang sintesis DNA kepada satu untai beroleh terjadi terus menerus. Hal ini beringsang dikenal sebagai untaian pengawal (leading strand).

Di sini, DNA polimerase III (DNA pol III) mengenali 3′ OH ujung RNA beringsang primer, beserta menambahkan nukleotida komplementer baru. Saat garpu beringsang replikasi berlangsung, nukleotida baru ditambahkan secara terus menerus, beringsang sehingga menghasilkan untai baru.

4. Sintesis lagging Strand (untai tertinggal)

Pada untai berlawanan, DNA disintesis secara terputus dengan beringsang menghasilkan serangkaian fragmen kecil dari DNA baru dalam arah 5 ‘→ 3’. beringsang Fragmen ini disebut fragmen Okazaki, yg kemudian bergabung untuk beringsang membentuk sebuah rantai terus menerus nukleotida. Untai ini dikenal beringsang sebagai lagging Strand (untai tertinggal) sejak proses sintesis DNA kepada untai ini hasil kepada tingkat yg lebih rendah.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)
Di sini, primase menambahkan primer di beberapa tempat sepanjang beringsang untai terbuka. DNA pol III memperpanjang primer dengan menambahkan beringsang nukleotida baru, beserta jatuh ketika bertemu fragmen yg terbentuk beringsang sebelumnya. Dengan demikian, perlu untuk melepaskan untai DNA, lalu beringsang bergeser lebih lanjut kebagian atas untuk memulai perluasan primer RNA beringsang lain. Sebuah penjepit geser memegang DNA di tempatnya ketika bergerak beringsang melalui proses replikasi.

5. Penghapusan Primer

Meskipun untai DNA baru sudah pernah disintesis primer RNA hadir kepada untai beringsang anom terbentuk harus digantikan oleh DNA. Kegiatan ini dilakukan oleh beringsang enzim DNA polimerase I (DNA pol I). Ini khusus menghilangkan primer RNA beringsang melalui ‘5→ 3’ aktivitas eksonuklease nya, beserta menggantikan mereka beringsang dengan deoksiribonukleotida baru dengan 5 ‘→ 3’ aktivitas polimerase beringsang DNA.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)

6. Ligasi
Setelah penghapusan primer selesai untai tertinggal masih mengandung beringsang celah antara fragmen Okazaki berdekatan. Enzim ligase mengidentifikasi beringsang beserta menyumbat celah tersebut dengan menciptakan ikatan fosfodiester beringsang antara 5 ‘fosfat beserta 3’ gugus hidroksil fragmen yg berdekatan.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)


7. Terminasi (pemutusan)

Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yg terdiri dari beringsang urutan nukleotida yg unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein beringsang privat yg disebut tus yg mengikat ke situs tersebut, sehingga secara beringsang fisik menghalangi jalur helikase. Ketika helikase bertemu protein tus beringsang itu jatuh bersama dengan untai tunggal protein pengikat terdekat.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang DNA  beringsang DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi)


Materi terkait :
RNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Proses Pembentukan)
Tabel Perbedaan DNA beserta RNA Lengkap


Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=dna-adalah-pengertian-struktur-fungsi-sifat-replikasi
http://hedisasrawan.blogspot.com
http://informasitips.com/struktur-dna-bentuk-komposisi-gambar-dan-penemunya 
http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html

Demikianlah materi tentang DNA (deoxyribonucleic acid) meliputi Pengertian DNA, Sifat beserta Fungsi DNA, struktur DNA serta proses replikasi DNA yg beroleh kami bagikan. Semoga beroleh menambah pengetahuan kita.

Thursday, December 5, 2019

28 Macam Hama & Penyakit Dengan Tumbuhan Dengan Pengedaliannya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang 28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan bersama Pengedaliannya :

1. Tikus 
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Tikus menyerang berbagai tumbuhan.
  2. Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, tempat penyimpanan.
  3. Bagian tumbuhan yg disarang tidak hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.
  4. Tikus membuat lubang – lubang kepada pematang sawah bersama sering berlindung di semak – semak.
Pengendaliannya  :
  1. Membongkar bersama menutup lubang tempat bersembunyi para tikus bersama menangkap tikusnya.
  2. Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
  3. Menanam tanaman secara bersamaan agar beroleh menuai dalam waktu yg bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.
  4. Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) ataupun dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar ataupun singkong yg agak direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga bersama berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak bersama manusia.
2. Wereng

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Menyebabkan daun bersama batang tumbuhan berlubang – lubang.
  2. Daun bersama batang kemudian kering, bersama kepada akhirnya mati.
Pengendaliannya  :
  1. Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija ataupun tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
  2. b. Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya kelebihan – kelebihan predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi bersama Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
  3. Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, bersama aman bagi lingkungan.
3. Walang Sangit 
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Menghisap butir – butir padi yg masih cair.
  2. Biji yg sudah diisap mau menjadi hampa, agak hampa, ataupun liat.
  3. Kulit biji iu mau berwarna kehitam – hitaman.
  4. Walang sangit jejaka (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa beroleh merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
  5. Walang sangit dewasa juga beroleh memakan biji – biji yg sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yg beroleh mencerna karbohidrat.
  6. Faktor – faktor yg mendukung yg mendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.
  • Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
  • Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
  • Penanaman tidak serentak
Pengendaliannya  :
  1. Menanam tanaman secara serentak.
  2. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yg tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
  3. Menangkap walang sangit kepada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
  4. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, ataupun dengan alga.
  5. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba kelebihan – kelebihan bersama menanam jamur yg beroleh menginfeksi walang sangit.
  6. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.
4. Ulat
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Aktif memakan dedaunan bahkan akar (ki) batang, terutama kepada malam hari.
  2. Daun yg dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka ataupun tulang daunya saja.
Pengendaliannya  :
  1. Membuang telur – telur kupu – kupu yg melekat kepada bagian bawah daun.
  2. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat mau bergerak ke atas sehingga sepele untuk dikumpulkan bersama dibasmi.
  3. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka beroleh dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.
5. Tungau

Gejala serangan :
  1. Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun tersebut.
  2. Pada daun yg terserang kutu mau timbul bercak – bercak kecil kemudian daun mau menjadi kuning lalu gugur.
Pengendaliannya  :
  1. Hama ini beroleh diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yg terserang hama pada suatu tempat bersama dibakar.
6. Lalat bibit (Atherigona exigua, A. Oryzae)

Gejala serangan :
  1. Lalat bibit meletakkan telur kepada pelepah daun padi kepada senja hari.
  2. Telur menetas setelah dua hari bersama larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1 minggu menjadi imago yg siap kawin.
  3. Hama ini menyerang terutama kepada kondisi kelembaban udara tinggi.
Pengendaliannya  :
  1. Pengendaliannya diutamakan kepada penanaman varitas yg tahan.
7. Anjing tanah ataupun orong-orong (Gryllotalpa hirsuta ataupun Gryllotalpa African

Gejala serangan :
  1. Hidup dibawah tanah yg lembab dengan membuat terowongan.
  2. Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih besar dari kepada manfaatnya sebagai predator.
  3. Nimfa jejaka memakan humus bersama akar tanaman, imago betina sayapnya berkembang setengah, yg jantan beroleh mengerik di senja hari.
Pengendaliannya :
  1. Pengendaliannya diarahkan kepada pengolahan tanah yg baik agar terowongan rusak.
8. Uret (Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)

Gejala serangan :
  1. Uret yg merusak tanaman padi terdiri dari spesies Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri
  2. Perkembangan hidup ketiga uret tersebut sama yaitu dari telur – larva (uret) – pupa – imago (kumbang).
  3. Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan bersama tidak begitu merusak dibanding uretnya.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian diarahkan kepada sistem bercocok tanam yg baik agar vigor tanaman baik.
9. Ganjur (Orseolia oryzae)

Gejala serangan :
  1. Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat kemerahan bersama menetas setelah 3 hari.
  2. Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun padi jadi tidak normal.
  3. Pucuk tanaman menjadi kering bersama sepele dicabut. Masa larva selama 6 – 12 hari. Siklus hidup keseluruhan 19 – 26 hari.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian diarahkan kepada penanaman varietas yg resisten, penggenangan areal pertanaman sesudah panen agar pupanya mati.
10. Pengorok daun ataupun hama putih (Nymphola depunctalis) bersama hama putih gadungan (Cnaphalocrosis medinalis)

Gejala serangan :
  1. Pengorok daun ataupun hama putih (Nymphola depunctalis) menyerang daun padi sejak dipesemaian hingga dilapang.
  2. Daun padi yg agak dikorok menjadi putih, tinggal kerangka daunnya saja.
  3. Larva bersifat semi aquatik, memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  4. Larva membuat gulungan/kantung dari daun padi kemudian menjatuhkan diri ke air. Larva berwarna hijau, perkembangan sampai menjadi pupa 14 – 20 hari. Stadia pupa 4 – 7 hari.
Pengendaliannya :
  1. Meniadakan genangan air kepada pesemaian sehingga larva tidak beroleh memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  2. Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.
11. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)

Gejala serangan :
  1. Menyebabkan batang jagung retak bersama patah.
  2. Kupu sebagai induk dari hama Ostrinia furnacalis hidup di pertanaman kepada malam hari, antara pk. 20.00 sampai pk. 22.00 bersama meletakkan telurnya kepada jam-jam tersebut. Kupu betina meletakkan telur sebanyak 300-500 butir kepada daun ketiga. Telut berwarna putih kekuningan diletakkan di bawah permukaan daun secara berkelompok. Biasanya ditutupi oleh bulu-bulu.
  3. Setelah 4-5 hari telur menetas, ulat mau masuk ke dalam batang setelah berumur 7-10 hari melalui pucuknya bersama sering merusak malai yg belum keluar. Selanjutnya ulat menggerek ke dalam batang bersama kebanyakan kepada ruas batangnya, bersama setelah habis digereknya pula ruas yg disebelah bawah. Umur ulat 18-41 hari
  4. Gejala serangan ulat yg masih muda, tanda daun kelihatan garis-garis putih bekas gigitan.
  5. Serangan berikutnya tampak adanya lubang gerekan kepada batang yg disertai adanya tepung gerek berwarna coklat. Apabila batang jagung patah, tanaman mau mati.
  6. Tanaman inang selain jagung adalah cantel, Panicum viride, bayam bersama gulma Blumea lacera.
Pengendaliannya :
  1. Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yg bukan merupakan inangnya.
  2. Tanaman yg terserang dipotong bersama ditimbun dalam tanah ataupun diberikan kepada hewan ternak.
  3. Menghilangkan tanaman inang yg lain yg tumbuh diantara dua waktu tanam.
  4. Membersihkan rumput-rumputan
  5. Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis insektisida yg dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC
12. Kutu daun persik (Myzus persicae)

Gejala serangan :
  1. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk bersama daun jejaka tanaman cabai.
  2. Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga bersama bagian tanaman yg lain sehingga daun jadi keriting bersama kecil warnanya brlang kekuningan, sayu bersama akhirnya mati.
  3. Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
  4. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil.
  5. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yg beroleh menutupi permukaan daun mau ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti jagung.
  2. Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.
13. Thrips/kemreki (Thrips parvispinus)

Gejala serangan :
  1. Daun yg cairannya diisap menjadi keriput bersama melengkung ke atas.
  2. Thrips sering bersarang di bunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.
Pengendaliannya :
  1. Dengan pergiliran tanaman adalah langkah awal memutus perkembangan Thrips.
  2. Memasang perangkap kertas kuning IATP (Insect Adhesive Trap Paper), dengan cara digulung bersama digantung setinggi 15 Cm dari pucuk tanaman.
  3. Pengendalian dengan insektisida secara bijaksana. Yang beroleh dilih antara lain Agrimec 18 EC, Dicarzol 25 SP, Mesurol 50 WP, Confidor 200 SL, Pegasus 500 SC, Regent 50 SC, Curacron 500 EC, Decis 2,5 EC, Hostathion 40EC, Mesurol 50 WP. Dosis penyemprotan disesuaikan dengan label kemasan.
14. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala serangan :
  1. Daun bolong-bolong pertanda serangan ulat grayak. Kalau dibiarkan tanaman bisa gundul ataupun tinggal tulang daun saja.
  2. Ia juga memakan buah hingga berlubang akibatnya cabe tidak laku dijual.
Pengendaliannya :
  1. Dengan cara mengumpulkan telur bersama ulat-ulat langsung membunuhnya.
  2. Menjaga kebersihan kebun dari gulma bersama sisa tanaman yg menjadi tempat persembunyian hama bersama pergiliran tanaman.
  3. Pasang perangkap ngengat UGRATAS, dengan cara dimasukkan kedalam botol bekas air mineral ½ liter yg diberi lubang kecil sebagai sarana masuknya kupu jantan. Karena UGRATAS adalah zat perangsang sexual kepada serangga jantan dewasa bersama sangat efektif untuk dijadikan perangkap.
  4. Jika terpaksa atasi serangan ulat grayak dengan Decis 2,5 EC, Curacron 500 EC, Orthene 75 Sp, Match 50 EC, Hostathion 40 EC, Penyemprotan kimia dengan cara bergantian agar tidak terjadi kekebalan kepada hama.
15. Lalat buah (Dacus ferrugineus Coquillet ataupun Dacus dorsalis Hend)

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya


Gejala serangan :
  1. Lalat ini menusuk akar (ki) buah cabe yg terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur.
  2. Buah yg terserang mau menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, bersama berlobang.
  3. Setelah telur menetas jadi larva (belatung) bersama hidup di dalam buah sampai buah rontok bersama membusuk larva mau keluar ke tanah bersama seminggu kemudian berubah menjadi lalat muda.
Pengendaliannya :
  1. Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.
  2. Kumpulkan semua buah cabai yg terserang bersama musnahkan.
  3. Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yg sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas ke botol bekas air mineral yg agak diolesi minyak goreng, ataupun diberi air. Gantungkan perangkap di pingir kebun.
  4. Pengendalian secara kimia beroleh dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.
16. Belalang

Gejala serangan :
  1. Gejala penyerangan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng.
Pengendaliannya :
  1. Hama ini beroleh ditanggulangi dengan penangkapan secara manual.
  2. Tangkap belalang yg belum bersayap ataupun saat masih pagi bersama berembun biasanya belalang tidak beroleh terbang dengan sayap basah.
17. Kutu perisai

Gejala serangan :
  1. Hama ini menyerang bagian daun.
  2. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun.
Pengendaliannya :
  1. Dapat diatasi menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.
18. Spider mite

Gejala serangan :
  1. Spider mite mengisap cairan kepada tanaman.
  2. Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian hidup bercak-bercak kepada bagian yg diisap cairannya.
  3. Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis bersama tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida.
Pengendaliannya :
  1. Disarankan menggunakan akarisida.
19. Fungus gnats

Gejala serangan :
  1. Adalah serangga yg berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam.
  2. Larvanya yg berbentuk seperti cacing hidup di dalam media tanam bersama sering makan akar halus tanaman.
  3. Fungus gnats dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala serangan munculnya bintik-bintik hitam kepada seludang bunga.
Pengendaliannya :
  1. Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakukan dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam.
  2. Sedangkan kepada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida.
20. Cacing liang (Radhopolus Similis)

Gejala serangan :
  1. Menghisap cairan kepada akar tanaman.
  2. Tanaman yg terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh bersama kerdil serta menghasilkan bunga yg kecil.
Pengendaliannya :
  1. Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yg ditaburkan kepada media tanam sesuai aturan yg tertera dalam kemasan.
  2. Aplikasi pestisida kepada tanaman hias sebaiknya digunakan secara bijak, mengingat dampak negatif yg bisa ditimbulkan. Karena umumnya tanaman hias diletakkan berdekatan dengan manusia, disamping juga pertimbangan mau adanya kemungkinan serangga menjadi semakin kebal dengan insektisida yg digunakan.
21. Penyakit Rebah Kecambah (Phytium spp, Sclerotium sp dan Rhizoctonia sp.)

Gejala serangan :
  1. Penyakit ini menyerang kepada tembakau.
  2. Pada umumnya menyerang di pembibitan, dengan gejala serangan akar (ki) bibit berlekuk seperti terjepit, busuk, berwarna coklat bersama akhirnya bibit roboh.
  3. Penyakit biasanya menyerang didaerah dengan suhu 240C, kelembaban di atas 85 % drainase buruk curah hujan tinggi bersama pH tanah 5,2 – 8,5.
Pengendaliannya :
  1. Penyakit ini beroleh diatasi dengan pengaturan jarak tanam pembibitan.
  2. Disinfeksi tanah sebelum penaburan benih ataupun penyemprotan pembibitan.
  3. Pencelupan bibit sebelum tanam dengan fungisida netalaksil 3 g/liter air Mankozep (2 – 3 g/liter air), Benomil 2 – 3 g/liter air bersama Propanokrab Hidroklorida 1 – 2 ml/l air.
22. Penyakit Lanas (disebabkan cendawan Phytophthora nicotianae var Breda de Haan)

Gejala serangan :
  1. Penyakit ini menyerang kepada tembakau.
  2. Tanaman yg  daunnya masih hijau mendadak terkulai layu bersama akhirnya mati, akar (ki) batang dekat permukaan tanah busuk berwarna coklat bersama apabila dibelah empulur tanaman bersekat-sekat.
  3. Daunnya terkulai kemudian menguning tanaman layu bersama akhirnya mati.
  4. Bergejala nekrosis berwarna gelap terang (konsentris) bersama setelah prosesing warnanya lebih coklat dibanding daun normal.
Pengendaliannya :
  1. Melakukan sanitasi pengolahan tanah yg matang, memperbaiki drainase, penggunaan pupuk kandang yg agak masak.
  2. Rotasi tanaman minimal 2 tahun bersama menggunakan varietas tahan seperti Coker 48, Coker 206 NC85, DB 102, Speight G-28, Ky 317, Ky 340, Oxford 1, bersama Vesta 33.
  3. Dengan penyemprotan fungisida kepada akar (ki) batang dengan menggunakan fungisida Mankozeb 2 – 3 g/liter air, Benomil 2 -3 g/liter air, Propanokarb Hidroklorida 1 – 2 ml air bersama bubur bordo 1 – 2 %.
23. Virus Penyakit Kerupuk (Tabacco Leaf Corl Virus = TLCV).
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya

Gejala serangan :
  1. Penyakit ini menyerang kepada tembakau.
  2. Daun terlihat agak berkerut, tepi daun melengkung ke atas, tulang daun bengkok, daun menebal, ataupun sampai daun berkerut bersama sangat kasar.
Pengendaliannya :
  1. Memberantas vektor lalat putih (Bemisia tabaci) dengan insektisida dimetoat ataupun imedakloprid.
24. Kutu Daun Tembakau (Myzus persicae)

Gejala serangan :
  1. Kutu ini merusak tanaman tembakau.
  2. Menghisap cairan daun tanaman, menyerang di pembibitan bersama pertanaman, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
  3. Kutu ini menghasilkan embun madu yg menyebabkan daun menjadi lengket bersama ditumbuhi cendawan berwarna hitam.
  4. Kutu daun secara fisik mempengaruhi warna, aroma bersama tekstur bersama selanjutnya mau mengurangi mutu bersama harga.
  5. Secara Khemis kutu daun mengurangi kandungan alkoloid, gula, rasio gula alkoloid bersama maningkatkan total nitrogen daun.
  6. Kutu daun beroleh menyebabkan kerugian sampai 50 %, kutu daun beroleh menyebabkan kerugian 22 – 28 % kepada tembakau flue-cured.
Pengendaliannya :
  1. Mengurangi pemupukan N bersama melakukan penyemprotan insektisida yaitu apabila lebih besar dari 10 % tanaman dijumpai koloni kutu tembakau (setiap koloni sekitar 50 belakang kutu).
  2. Pestisida yg digunakan yaitu jenis imidaklorid.
25. Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella)

Gejala serangan :
  1. Buah kakao yg diserang berukuran panjang 8 cm, dengan gejala masak awal, yaitu belang kuning hijau ataupun kuning jingga bersama terdapat lubang gerekan bekas keluar larva.
  2. Pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat bersama berwarna kehitaman, biji tidak berkembang bersama ukurannya menjadi lebih kecil. Selain itu buah jikalau digoyang tidak berbunyi.
Pengendaliannya :
  1. Karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK
  2. Pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga memudahkan saat pengendalian bersama panen
  3. Mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah bersama sisa-sisa panen dibenam
  4. Menyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik bersama cara ini beroleh menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini beroleh juga mencegah serangan hama helopeltis bersama tikus
  5. Cara kimiawi: dengan Deltametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Buldok 25 EC dengan volume semprot 250 l/ha bersama frekuensi 10 hari sekali.
26. Kepik penghisap buah (Helopeltis spp)

Gejala serangan :
  1. Buah kakao yg terserang tampak bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman dengan ukuran bercak relatif kecil (2-3 mm) bersama letaknya cenderung di ujung buah.
  2. Serangan kepada buah jejaka menyebabkan buah kering bersama mati, tetapi jikalau buah tumbuh terus, permukaan kulit buah retak bersama terjadi perubahan bentuk.
  3. Bila serangan kepada pucuk ataupun ranting menyebabkan daun layu, gugur kemudian ranting layu mengering bersama meranggas.
Pengendaliannya :
  1. Pengendalian yg efektif bersama efisien sampai saat ini dengan insektisida kepada areal yg terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 % sedangkan bila serangan >15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh.
  2. Dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering ataupun daun kelapa diletakkan di atas jorket bersama diolesi gula.
27. Penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora)

Gejala serangan :
  1. Buah kakao yg terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung ataupun akar (ki) buah.
  2. Disebarkan melalui sporangium yg terbawa ataupun terpercik air hujan, bersama biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat kepada kebun yg mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab.
Pengendaliannya :
  1. Sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm.
  2. Kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung bersama lakukan pemangkasan kepada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun mau turun.
  3. Cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 bersama hibrida DR1.
28. Antraknosa (Penyebab jamur C. capsici)

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  28 Macam Hama & Penyakit Pada Tumbuhan  bersama Pengedaliannya
Gejala serangan :
  1. Menyerang kepada tanaman cabe
  2. Adanya bercak yg agak mengkilap, sedikit terbenam bersama berair.
  3. Lama–kelamaan busuk tersebut mau melebar membentuk lingkaran konsentris.
  4. Dalam waktu yg tidak lama maka buah mau berubah menjadi coklat kehitaman bersama membusuk.
  5. Ledakan penyakit ini sangat cepat kepada musim hujan.
  6. Penyebarannya tidak hanya melalui sentuhan antara tanaman saja melainkan juga bisa karena percikan air, angin, maupun melalui vektor.
Pengendaliannya :
  1. Dengan kultur teknis yg baik.
  2. Dapat juga dilakukan pembersihan ataupun pembuangan bagian tanaman yg sudah terserang agar tidak menyebar.
  3. Selain dengan cara budidaya yg baik, saat pemilihan benih harus kita lakukan secara selektif .
  4. Disarankan agar menanam benih cabe yg memiliki ketahanan terhadap penyakit pathek.
  5. Secara kimia, pengendalian penyakit ini beroleh disemprot dengan fungisida bersifat sistemik yg berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, ataupun yg berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP.
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2011/01/20/macam-macam-hama-dan-penyakit-pada-tanaman-serta-cara-pengendaliannya/