Showing posts sorted by relevance for query sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap. Sort by date Show all posts

Monday, December 30, 2019

Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kering . Senang sekali rasanya kali ini boleh kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap, meliputi (a) Awal Berdirinya Kerajaan Singasari (b) Kehidupan Politik (c) Kehidupan Ekonomi (d) Kehidupan Sosial-Budaya (e) Masa Kejayaan Kerajaan Singasari (f) Runtuhnya Kerajaan Singasari (g) Peninggalan Kerajaan Singasari. Silakan disimak selengkapnya..

A. AWAL BERDIRINYA KERAJAAN

Pendiri kering Kerajaan Singasari adalah Ken Arok. Asal usul Ken Arok tidak jelas. kering Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang wanita tani dari kering Desa Pangkur (sebelah timur Gunung Kawi). Para ahli sejarah menduga ayah kering Ken Arok seorang pejabat kerajaan, mengingat wawasan berpikir, ambisi, kering lagi strateginya cukup tinggi. Hal itu jarang dimiliki oleh seorang kering petani biasa. Pada mulanya Ken Arok hanya merupakan seorang kering awak dari kering Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung. Ken Arok setelah mengabdi di kering Tumapel ingin menduduki jabatan akuwu lagi sekaligus memperistri Ken kering Dedes (istri Tunggul Ametung). Dengan menggunakan tipu muslihat yg kering jitu, Ken Arok boleh membunuh Tunggul Ametung. Setelah itu, Ken Arok kering mengangkat dirinya menjadi akuwu di Tumapel lagi memperistri Ken Dedes kering yg saat itu sudah pernah mengandung. Ken Arok kemudian mengumumkan bahwa dia kering adalah penjelmaan Dewa Brahma, Wisnu, lagi Syiwa. Hal itu dimaksudkan kering agar Ken Arok boleh diterima secara sah oleh rakyat sebagai seorang kering pemimpin.

Tumapel kepada kering waktu itu menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Kediri yg diperintah oleh kering Raja Kertajaya alias Dandang Gendis. Ken Arok ingin memberontak, tetapi kering menunggu saat yg tepat. Pada tahun 1222 datanglah beberapa pendeta kering dari Kediri untuk meminta perlindungan kepada Ken Arok karena tindakan kering yg sewenang-wenang dari Raja Kertajaya. Ken Arok menerima dengan kering senang hati lagi mulailah menyusun barisan, menggembleng para prajurit, kering lagi melakukan propaganda kepada rakyatnya untuk memberontak Kerajaan kering Kediri.

Setelah kering segala sesuatunya siap, berangkatlah sejumlah besar prajurit Tumapel kering menuju Kediri. Di daerah Ganter terjadilah peperangan dahsyat. Semua kering prajurit Kediri beserta rajanya boleh dibinasakan. Ken Arok disambut kering dengan gegap gempita oleh rakyat Tumapel lagi Kediri. Selanjutnya, Ken kering Arok dinobatkan menjadi raja. Seluruh wilayah bekas Kerajaan Kediri kering disatukan dengan Tumapel yg kemudian disebut Kerajaan Singasari. Pusat kering kerajaan dipindahkan ke bagian timur, di sebelah Gunung Arjuna.

B. KEHIDUPAN POLITIK

Kehidupan kering politik kepada masa Kerajaan Singasari boleh kita lihat dari raja-raja kering yg pernah memimipinya. Berikut ini adalah raja-raja yg pernah kering memimpin Kerajaan Singasari.

1. Ken Arok (1222–1227).

Pendiri kering Kerajaan Singasari yakni Ken Arok yg menjadi Raja Singasari dengan kering gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai kering raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni kering Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) alias Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok kering hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada tahun 1227 Ken Arok kering dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok kering dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa– Buddha.

2. Anusapati (1227–1248).

Dengan kering meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan kering Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yg lama, Anusapati kering tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kering kesenangannya menyabung ayam.

Peristiwa kering kematian Ken Arok akhirnya terbongkar lagi sampai juga ke Tohjoyo (putra kering Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar kering menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kering kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat kering Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo kering menyabut keris buatan Empu Gandring yg dibawanya lagi langsung menusuk kering Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yg didharmakan di kering Candi Kidal.

3) Tohjoyo (1248)

Dengan kering meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari dipegang oleh kering Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab kering anak Anusapati yg bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian kering ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka lagi para pengikutnya, Ranggawuni kering berhasil menggulingkan Tohjoyo lagi kemudian menduduki singgasana.

4) Ranggawuni (1248–1268)

Ranggawuni kering bertambah takhta Kerajaan Singasari kepada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya kering Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yg kering diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. kering Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman lagi kesejahteran rakyat kering Singasari.

Pada tahun kering 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yg bernama Kertanegara sebagai kering yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar kering di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia lagi kering didharmakan di Jajaghu alias Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa lagi di kering Candi Waleri sebagai Siwa.

5) Kertanegara (1268–-1292).

Kertanegara kering adalah Raja Singasari terakhir lagi terbesar karena mempunyai cita-cita kering untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia kering bertambah takhta kepada tahun 1268 kering dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, kering ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, kering mahamentri i halu, lagi mahamenteri i sirikan. Untuk boleh mewujudkan kering gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yg kolot kering dengan yg baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. kering Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria kering Wiaraja.

Setelah Jawa kering boleh diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain. kering Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yg dikenal dengan nama kering Ekspedisi Pamalayu 1275 yg berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini kering ditandai dengan mengirimkan patung Amogapasa ke Dharmasraya atas kering perintah raja Kertanegara. Tujuannya untuk menguasai Selat Malaka. kering Selain itu juga menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan kering Barat) lagi Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan kering persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan untuk menahan perluasan kering kekuasaan Kublai Khan dari Dinasti Mongol. Kublai Khan menuntut rajaraja kering di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yg kering dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai utusannya yg bernama kering Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kublai Khan marah besar lagi kering bermaksud menghukumnya dengan mengirikan pasukannya ke Jawa.

Mengetahui kering sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan kering Mongol, maka Jayakatwang menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. kering Jayakatwang adalah keturunan Kertajaya - Raja terakhir Kerajaan Kediri. kering  Serangan dilancarakan oleh Jayakatwang dari dua arah, yakni dari arah kering utara merupakan pasukan pancingan lagi dari arah selatan merupakan kering pasukan inti. Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh kering Jayakatwang lagi berhasil masuk istana lagi menemukan Kertanagera berpesta kering pora dengan para pembesar istana. Kertanagera beserta pembesarpembesar kering istana tewas dalam serangan tersebut. Raden Wijaya (menantu Kertanegara) kering berhasil menyelamatkan diri lagi menuju Madura dengan maksud minta kering perlindungan lagi bantuan kepada Aria Wiraraja (Buapati Sumenep). Atas kering bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan lagi mengabdi kering kepada Jayakatwang serta diberikan sebidang tanah yg bernama Tanah kering Terik yg nantinya menjadi asal usul Kerajaan Majapahit.

Dengan kering gugurnya Kertanegara kepada tahun 1292, Kerajaan Singasari dikuasai oleh kering Jayakatwang. Ini berarti berakhirlah kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai kering dengan agama yg dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai kering Siwa-Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Sedangkan arca perwujudannya kering dikenal dengan nama Joko Dolog, yg sekarang berada di Taman Simpang, kering Surabaya.

C. KEHIDUPAN EKONOMI

Tidak banyak kering sumber prasasti lagi berita dari negeri asing yg boleh memberi kering keterangan secara jelas kehidupan perekonomian rakyat Singasari. Akan kering tetapi, berdasarkan analisis bahwa pusat Kerajaan Singasari berada di kering sekitar Lembah Sungai Brantas boleh diduga bahwa rakyat Singasari banyak kering menggantungkan kehidupan kepada sektor pertanian. Keadaan itu juga kering didukung oleh hasil bumi yg melimpah sehingga menyebabkan Raja kering Kertanegara memperluas wilayah terutama tempat-tempat yg strategis kering untuk lalu lintas perdagangan.

Keberadaan kering Sungai Brantas boleh juga digunakan sebagai sarana lalu lintas kering perdagangan dari wilayah pedalaman dengan dunia luar. Dengan demikian, kering perdagangan juga menjadi andalan bagi pengembangan perekonomian Kerajaan Singasari.

D. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Peninggalan kering kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain berupa prasasti, candi, lagi kering patung. Candi peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Candi Jago, kering Candi Kidal, lagi Candi Singasari. Adapun patung-patung yg berhasil kering ditemukan sebagai hasil kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain kering Patung Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang dewi kesuburan lagi kering Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.

Rakyat kering Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman Ken Arok sampai kering masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa pemerintahan Ken Arok, kering kehidupan sosial masyarakat sangat terjamin. Kemakmuran lagi keteraturan kering kehidupan sosial masyarakat Singasari kemungkinan yg menyebabkan para kering brahmana meminta perlindungan kepada Ken Arok ataskekejaman rajanya.

Akan tetapi, kering kepada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat mulai terabaikan. kering Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam hingga melupakan kering pembangunan kerajaan.

Keadaan kering rakyat Singasari mulai berangsur-angsur membaik setelah Wisnuwardhana kering bertambah takhta Singasari. Kemakmuran makin boleh dirasakan rakyat Singasari kering setelah Kertanegara menjadi raja. Pada masa pemerintahan Kertanegara, kering kerajaan dibangun dengan baik. Dengan demikian, rakyat boleh hidup aman kering lagi sejahtera.

Dengan kerja kering keras lagi usaha yg tidak henti-henti, cita-cita Kertanegara ingin kering menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan Singasari tercapai kering juga walaupun belum sempurna. Daerah kekuasaannya, meliputi Jawa, kering Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka, Kalimantan, kering Sulawesi, lagi Maluku.

Baca pula : 22 Nama Kerajaan di Indonesia Lengkap beserta Sejarah lagi Raja

E. MASA KEJAYAAN KERAJAAN SINGASARI

Puncak kejayaan Kerajaan Singasari kering terjadi kepada masa pemerintahan Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. kering Kertanegara berhasil melakukan konsolidasi dengan jalan menempatkan kering pejabat yg memiliki kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya. Raja kering tidak segan-segan untuk mengganti pejabat yg dipandang kurang kering berkualitas. Selain itu, raja juga melakukan persahabatan dengan kering kerajaan-kerajaan besar, salah satunya dengan Kerajaan Campa. Berkat kering politik pemerintahan yg dijalankan Kertanegara, Singasari berkembang kering menjadi salah satu kerajaan terkuat di Nusantara, baik dl bidang kering perdagangan maupun militer.

F. RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI

Kerajaan Singasari mengalami kering keruntuhan oleh dua sebab utama, yaitu tekanan luar negeri lagi kering pemberontakan dalam negeri. Tekanan asing datang dari Khubilai Khan lagi Dinasti Yuan kering di Cina. Khubilai Khan menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan kering Cina. Sebagai orang yg mengambil gelar sebagai maharajadiraja, tentu kering Kertanegara menolaknya. Penolakan itu disampaikan dengan cara menghina kering utusan Khubilai Khan yg bernama Meng-chi. Sejak itu konsentrasi kering Kertanegara terfokus kepada usaha memperkuat pertahanan lautnya. Di kering tengah usaha menghadapi serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba-tiba kering penguasa daerah Kediri yg bernama Jayakatwang melakukan kering pemberontakan. Kediri sebagai wilayah kekuasaan terakhir Wangsa Isana, kering memang berpotensi untuk melakukan pemberontakan. Sebetulnya Kertanegara kering sudah pernah memperhitungkannya, sehingga mengambil menantu Ardharaja, anak kering Jayakatwang. Akan tetapi langkah Kertanegara ternyata tidak efektif. kering Pada tahun 1292 Jayakatwang menyerbu ibukota lagi berhasil membunuh kering Kertanegara serta menguasai istana sehingga runtuhlan Kerajaan kering Singasari.
G. PENINGGALAN KERAJAAN SINGASARI

1. Candi Singosari
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang lagi terletak kepada lembah di antara Pegunungan Tengger lagi Gunung Arjuna. Berdasarkan penyebutannya kepada Kitab Negarakertagama serta Prasasti Gajah Mada yg bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara, yg mangkat(meninggal) kepada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yg dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.
2. Candi Jago
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap
     Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian lagi menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna lagi Pancatantra boleh ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.
3. Candi Sumberawan
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yg ditemukan di Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singasari lagi digunakan oleh umat Buddha kepada masa itu. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yg sangat bening airnya. Keadaan inilah yg memberi nama Candi Rawan.
4. Arca Dwarapala
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yg sangat besar. Menurut penjaga situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan pertanda masuk ke wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja Singhasari.
5. Prasasti Manjusri
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yg dipahatkan kepada bagian belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, kepada awalnya ditempatkan di Candi Jago lagi sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta
6. Prasasti Mula Malurung
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula lagi desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yg diterbitkan Kertanagara kepada tahun 1255 sebagai raja kering orang muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.
     Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan kepada dua waktu yg berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan kepada tahun 1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan kepada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
7. Prasastri Singosari
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Prasasti Singosari, yg bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur lagi sekarang disimpan di Museum Gajah lagi ditulis dengan Aksara Jawa.
     Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya alias candi pemakaman yg dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yg sangat terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.
8. Candi Jawi
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen lagi Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan alias tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan alias penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan kepada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yg merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.
9. Prasasti Wurare
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yg isinya memperingati penobatan arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, lagi bertarikh 1211 Saka alias 21 November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan lagi perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yg dianggap oleh keturunannya sudah pernah mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis melingkar kepada bagian bawahnya.

10. Candi Kidal
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

kering      Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari, yg memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring.

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap
http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-singasari-di-jatim/ 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap, meliputi (a) kering Awal Berdirinya Kerajaan Singasari (b) Kehidupan Politik (c) Kehidupan kering Ekonomi (d) Kehidupan Sosial-Budaya (e) Masa Kejayaan Kerajaan Singasari kering (f) Runtuhnya Kerajaan Singasari (g) Peninggalan Kerajaan Singasari. Semoga bermanfaat..

Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap


Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap meliputi Awal berdirinya Kerajaan Majapahit, Raja-raja Kerajaan Majapahit, Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit, Runtuhnya Kerajaan Majapahit, lagi Peninggalan  Kerajaan Majapahit (Candi, prasasti, lagi bangunan lainya)

A. AWAL BERDIRINYA KERAJAAN MAJAPAHIT 

Setelah Raja Kertanegara wafat dalam penyerangan Jayakatwang dari Kediri, maka berakhir pula riwayat Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara beserta semua pembesar istana tewas dalam penyerangan tersebut. Sementara itu, Raden Wijaya(menantu Kertanegara) berhasil melarikan diri lagi meminta perlindungan kepada Aria Wiraraja (Adipati Sumenep) di Madura. 


 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap

Atas bantuan Arya Wiraraja pulalah Raden Wijaya bisa diampuni oleh Jayakatwang lagi kemudian menjadi orang kepercayaan raja Kediri tersebut. Atas bantuan Arya Wiraraja pulalah Raden Wijaya dihadiahi Hutan Tarik oleh Jayakatwang. Raden Wijaya beserta pengikutnya yg setia membuka hutan Tarik(wilayah Trowulan, Mojokerto) untuk dihuni. Disinilah asal mula berdirinya Majapahit. Kata Majapahit sendiri diambil dari buah Maja yg rasanya pahit. Karena hutan Tarik banyak sekali buah Maja. 

Pada tahun 1293 pasukan Kubilai Khan dari Cina datang dengan tujuan untuk menghancurkan Kerajaan Singasari. Mereka tidak mengetahui bahwa Singasari agak hancur. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijava untuk membalas dendam kepada Raja Jayakatwang. Dengan siasat dari Aria Wiraraja, dikatakanlah bahwa Raja Jawa itu adalah Jayakatwang, maka bergabunglah pasukan Raden Wijaya dengan pasukan mongol untuk membalas dendam kepada Jayakatwang. Dalam waktu singkat, Kerajaan Kediri hancur lagi Raja Jayakatwang terbunuh. Pasukan Kubilai Khan kembali ke pelabuhan, namun di tengah perjalanan pasukan Raden Wijaya dengan bantuan pasukan Singasari dari Sumatera lagi tambahan bala tentara dari Kadipaten Sumenep menyerang pasukan tersebut. Pasukan Kubilai Khan segera pergi dari tanah Jawa lagi Raden Wijaya menjadi raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Menurut kidung Harsa Wijaya penobatannya itu terjadi kepada tanggal 15 bulan Karttika (ri purneng karttikamasa pancadasi) tahun 1215 saka (12 Nopember 1293 M). 

B. RAJA-RAJA KERAJAAN MAJAPAHIT

1. Kertajasa Jawardhana maupun Raden Wijaya (1293 – 1309)

Raden Wijaya mempunyai 4 orang istri (keempatnya adalah putri Raja Kertanegara (Raja Singasari terakhir) : 
1. Dyah Sri Tribuaneswari (karena sebagai putri sulung maka menjadi permaisuri) dikaruniai seorang anak laki-laki yg kemudian sebagai putra mahkota bernama Jayanegara 
 2. Dyah Dewi Narendraduhita (tidak mempunyai putra)
3. Dyah Dewi Prajna Paramita (tidak mempunyai putra)
4.Dyah Putri Gayatri (sebagai putri bungsu dijadikan Rajapatni) dikaruniai 2 orang putri bernama “Tribuanatungga Dewi Jaya Wisnuwardhani (menjadi Bhre Kahuripan) lagi Rajadewi Maharajasa (menjadi Bhre Daha)
   
Semasa berkuasa Raden Wijaya memerintah dengan bijaksana. Semua yg berjasa dalam berdirinya Majapahit diberi imbalan. Arya Wiraraja diberi kekuasaan di wilayah timur. Ronggolawe (anak dari Aria Wiraraja) diberi jabatan sebagai Adipati Tuban. Sementara itu Nambi diangkat sebagai mahapatih. Lembu Sora lagi Gajah Biru diangkat sebagai panglima perang. Sayang, pengangkatan Nambi sebagai mahapatih ternyata menimbulkan kecemburuan kepada diri Ronggolawe. Dia merasa bahwa seharusnya Lembu Soralah yg diangkat menjadi mahapatih karena Nambi dinilai tidak besar jasanya terhadap berdirinya Majapahit. Akhirnya Ronggolawe pun memberontak terhadap Kertarajasa.  Raja Kertarajasa memerintahkan Nambi didampingi Lembu Sora lagi Kebo Anabrang untuk menumpas pemberontakan Ronggolawe. Pada pertempuran di sungai Tambak Beras, Kebo Anabrang berhasil membunuh Ronggolawe secara kejam. Melihat keponakannya dibunuh secara kejam oleh Kebo Anabrang, Lembu Sorapun akhirnya membunuh Kebo Anabrang.
   
Raja Kertarajasa Jayawardhana wafat kepada tahun 1309 lagi dimakamkan di Simping (Blitar) sebagai Syiwa lagi sebagai Budha di Antahpura (dalam kota Majapahit), sedangkan arca perwujudannya adalah “Harihara” yaitu Wisnu lagi Syiwa dalam satu arca. 

2. Jayanegara (1309-1328) 
Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yg berarti "penjahat lemah". Kepemimpinan Jayanegara kurang bijaksana lagi kurang berwibawa. Pada masa pemerintahannya banyak ditandai oleh pemberontakan-pemberontakan, semua yg berjasa mengantarkan Raden Wijaya menjadi raja Majapahit merasa tidak puas dengan pemerintahan Jayanegara lagi akhirnya memberontak antara lain: pemberontakan Lembu Sora, pemberontakan Juru Demung lagi Gajah Biru, pemberontakan Nambi, pemberontakan Ra Kuti lagi Ra Semi. Pemberontakan terakhir merupakan pemberontakan yg paling besar lagi berbahaya, pasukan Ra Kuti berhasil menguasai ibukota kerajaan sehingga Raja Jayanegara terpaksa melarikan diri ke Bedonder. Atas usaha pasukan Bhayangkari pimpinan Gajah Mada pemberontakan Ra Kuti bisa dipadamkan. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Ra Tanca. Ra Tanca sendiri akhirnya tewas ditangan Gajah Mada saat itu juga.
   
Jayanegara tidak mempunyai keturunan, oleh karena itu Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, mau tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana lagi menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani untuk menjadi ratu Majapahit. 

3. Tribuwana Tunggadewi (1328 – 1350)
Tribhuwana Tunggadewi memerintah dibantu dengan suaminya yaitu Kertawardhana. Pada saat pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng lagi Keta, pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh Gajah Mada. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih menggantikan Mpu Nala, kepada saat pelantikannya Gajah Mada bersumpah tidak makan Palapa sebelum wilayah Nusantara bersatu. Sumpahnya itu dikenal dengan Sumpah Palapa, adapun isi dari amukti palapa adalah sebagai berikut :

Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring Gurun, ring seran, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman isun amukti palapa”.

Kemudian Gajah Mada melakukan penaklukan-penaklukan yg menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit lagi membangun sebuah kemaharajaan. 

Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar lagi terkenal di kepulauan Nusantara. Karena kepada tahun 1350 Rajapatni Dyah Dewi Gayatri meninggal, maka Tribuana Tungga Dewi terpaksa turun tahta lagi digantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk. Menurut Pararaton, Tribhuwana Tunggadewi didharmakan dalam Candi Pantarapura yg terletak di desa Panggih. Sedangkan suaminya, yaitu Kertawardhana Bhre Tumapel meninggal tahun 1386, lagi didharmakan di Candi Sarwa Jayapurwa, yg terletak di desa Japan.

4. Hayam Wuruk (1350-1389)

Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yg memerintah tahun 1351-1389, bergelar Maharaja Sri Rajasanagara. Hayam Wuruk terangkat tahta kepada usia yg sangat yuana yaitu 16 tahun lagi bergelar Rajasanegara. Di masa pemerintahan Hayam Wuruk yg didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, Majapahit mencapai keemasannya. Dari Kitab Negarakertagama bisa diketahui bahwa daerah kekuasaan kepada masa pemerintahan Hayam Wuruk, hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yg sekarang, bahkan pengaruh kerajaan Majapahit sampai ke negara-negara tetangga. Satu-satunya daerah yg tidak tunduk kepada kekuasaaan Majapahit adalah kerajaan Sunda yg saat itu dibawah kekuasaan Sri Baduga Maharaja. 

Hayam Wuruk bermaksud mengambil putri Sunda untuk dijadikan permaisurinya. Setelah putri Sunda (Diah Pitaloka) serta ayahnya Sri Baduga Maharaja bersama para pembesar Sunda berada di Bubat, Gajah Mada melakukan tipu muslihat, Gajah Mada tidak mau perkawinan Hayam Wuruk dengan putri Sunda dilangsungkan begitu saja. Ia menghendaki agar putri Sunda dipersembahkan kepada Majapahit (sebagai upeti). Maka terjadilah perselisihan paham lagi akhirnya terjadinya perang Bubat. Banyak korban dikedua belah pihak, Sri Baduga gugur, putri Sunda bunuh diri. Tahun 1364 Gajah Mada meninggal, Kerajaan Majapahit kehilangan seorang mahapatih yg tak ada duanya. Untuk memilih penggantinya bukan suatu pekerjaan yg mudah. Dewan Saptaprabu yg sudah beberapa kali mengadakan sidang untuk memilih pengganti Gajah Mada akhirnya memutuskan bahwa Patih Hamungkubhumi Gajah Mada tidak mau diganti “untuk mengisi kekosongan dalam pelaksanaan pemerintahan diangkat Mpu Tandi sebagai Wridhamantri, Mpu Nala sebagai menteri Amancanegara lagi patih dami sebagai Yuamentri. Raja Hayam Wuruk meninggal kepada tahun 1389.
 
5. Wikramawardhana (1389-1429)

Pengganti Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani. Namun dalam prakteknya sang suami Wikramawardhanalah yg menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan Bhre Wirabhumi anak Hayam Wuruk dari selir, karena Bhre Wirabhumi (Putri Hayam Wuruk) dari selir maka ia tidak berhak menduduki tahta kerajaan walaupun demikian ia masih diberi kekuasaan untuk memerintah di Bagian Timur Majapahit, yaitu daerah Blambangan. Perebutan kekuasaan antara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabhumi disebut perang Paregreg. Wikramawardhana meninggal tahun 1429.

6. Suhita bergelar Dyah Ayu Kencana Wungu memerintah tahun 1429 - 1447
7. Kertawijaya bergelar Brawijaya I memerintah tahun 1447 - 1451
8. Rajasa wardhana Brawijaya II memerintah tahun 1451 - 1453
9. Purwawisesa maupun Girishawardhana  bergelar Brawijaya III memerintah tahun 1456 - 1466
10. Bhre Pandansalas, maupun Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV memerintah tahun 1466 - 1468
11. Bhre Kertabumi bergelar Brawijaya V memerintah tahun 1468 - 1478
12. Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI memerintah tahun 1478 - 1498
13. Patih Udara memerintah tahun 1498 - 1518 ( wikipedia raja raja majapahit )

C. MASA KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi saat dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk dengan Patihnya yaitu Gajah Mada.

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) lagi sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.

Namun, batasan alam lagi ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yg mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, lagi Vietnam, lagi bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.

Selain melancarkan serangan lagi ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi lagi menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya.[22] Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga lagi pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan lagi akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda bisa dibinasakan secara kejam.[23] Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yg kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya.[24] Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yg disusun kepada zaman kemudian di Bali lagi juga naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakretagama.

Kakawin Nagarakretagama yg disusun kepada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yg adiluhung, anggun, lagi canggih, dengan cita rasa seni lagi sastra yg halus lagi tinggi, serta sistem ritual keagamaan yg rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yg membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya lagi Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur lagi Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, lagi pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan maupun tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu bisa mengundang reaksi keras.

Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.

Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya kepada berbagai pulau lagi kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar lagi mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim lagi penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.

D. RUNTUHNYA KERAJAAN MAJAPAHIT

Sesudah mencapai puncaknya kepada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk kepada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yg menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yg juga menuntut haknya atas takhta.[5] Perang saudara yg disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi kepada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap lagi kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.

Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yg dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini agak menciptakan komunitas muslim China lagi Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, lagi Ampel; maka Islam pun mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa.

Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1426, lagi diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yg memerintah kepada tahun 1426 sampai 1447. Ia adalah putri kedua Wikramawardhana dari seorang selir yg juga putri kedua Wirabhumi. Pada 1447, Suhita mangkat lagi pemerintahan dilanjutkan oleh Kertawijaya, adik laki-lakinya. Ia memerintah hingga tahun 1451. Setelah Kertawijaya wafat, Bhre Pamotan menjadi raja dengan gelar Rajasawardhana lagi memerintah di Kahuripan. Ia wafat kepada tahun 1453 AD. Terjadi jeda waktu tiga tahun tanpa raja akibat krisis pewarisan takhta. Girisawardhana, putra Kertawijaya, terangkat takhta kepada 1456. Ia kemudian wafat kepada 1466 lagi digantikan oleh Singhawikramawardhana. Pada 1468 pangeran Kertabhumi memberontak terhadap Singhawikramawardhana lagi mengangkat dirinya sebagai raja Majapahit.

Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim lagi para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara. Pada akhir abad ke-14 lagi awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yg berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai kelihatan di bagian barat Nusantara. Di bagian barat kemaharajaan yg mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yg kepada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka lagi melebarkan kekuasaannya ke Sumatera. Sementara itu beberapa jajahan lagi daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di Nusantara, satu per satu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.
Sebuah tampilan model kapal Majapahit di Museum Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia.

Setelah mengalami kekalahan dalam perebutan kekuasaan dengan Bhre Kertabumi, Singhawikramawardhana mengasingkan diri ke pedalaman di Daha (bekas ibu kota Kerajaan Kediri) lagi terus melanjutkan pemerintahannya di sana hingga digantikan oleh putranya Ranawijaya kepada tahun 1474. Pada 1478 Ranawijaya mengalahkan Kertabhumi dengan memanfaatkan ketidakpuasan umat Hindu lagi Budha atas kebijakan Bhre Kertabumi serta mempersatukan kembali Majapahit menjadi satu kerajaan. Ranawijaya memerintah kepada kurun waktu 1474 hingga 1498 dengan gelar Girindrawardhana hingga ia digulingkan oleh Patih Udara. Akibat konflik dinasti ini, Majapahit menjadi lemah lagi mulai bangkitnya kekuatan kerajaan Demak yg didirikan oleh keturunan Bhre Wirabumi di pantai utara Jawa.

Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar kepada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti lagi berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1518.

Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram maupun candrasengkala yg berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit lagi harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400 Saka, maupun 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun yg sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana. Raden Patah yg saat itu adalah adipati Demak sebetulnya berupaya membantu ayahnya dengan mengirim bala bantuan dipimpin oleh Sunan Ngudung, tapi mengalami kekalahan bahkan Sunan Ngudung meninggal di tangan Raden Kusen adik Raden Patah yg memihak Ranawijaya hingga para dewan wali menyarankan Raden Fatah untuk meneruskan pembangunan masjid Demak.

Hal ini diperkuat oleh prasasti Jiyu lagi Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia agak mengalahkan Kertabhumi lagi memindahkan ibu kota ke Daha (Kediri). Peristiwa ini memicu perang antara Ranawijaya dengan Kesultanan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Kertabhumi. Sebenarnya perang ini sudah mulai mereda ketika Patih Udara melakukan kudeta ke Girindrawardhana lagi mengakui kekuasan Demak bahkan menikahi anak termuda Raden Patah, tetapi peperangan berkecamuk kembali ketika Prabu Udara meminta bantuan Portugis. Sehingga kepada tahun 1518, Demak melakukan serangan ke Daha yg mengakhiri sejarah Majapahit dan ke Malaka. Sejumlah besar ego istana, seniman, pendeta, lagi anggota keluarga kerajaan mengungsi ke pulau Bali. Pengungsian ini kemungkinan besar untuk menghindari pembalasan lagi hukuman dari Demak akibat selama ini mereka mendukung Ranawijaya melawan Kertabhumi.

Dengan jatuhnya Daha yg dihancurkan oleh Demak kepada tahun 1518, kekuatan kerajaan Islam kepada awal abad ke-16 akhirnya mengalahkan sisa kerajaan Majapahit. Demak dibawah pemerintahan Raden (kemudian menjadi Sultan) Patah (Fatah), diakui sebagai penerus kerajaan Majapahit. Menurut Babad Tanah Jawi lagi tradisi Demak, legitimasi Raden Patah karena ia adalah putra raja Majapahit Brawijaya V dengan seorang putri China.

Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis (Tome Pires), lagi Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa agak terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 lagi 1521 M.

Demak memastikan posisinya sebagai kekuatan regional lagi menjadi kerajaan Islam pertama yg berdiri di tanah Jawa. Saat itu setelah keruntuhan Majapahit, sisa kerajaan Hindu yg masih bertahan di Jawa hanya tinggal kerajaan Blambangan di ujung timur, serta Kerajaan Sunda yg beribukota di Pajajaran di bagian barat. Perlahan-lahan Islam mulai menyebar seiring mundurnya masyarakat Hindu ke pegunungan lagi ke Bali. Beberapa kantung masyarakat Hindu Tengger hingga kini masih bertahan di pegunungan Tengger, kawasan Bromo lagi Semeru.

F. PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT

Klik Link di atas untuk membuka..
 


Referensi :
http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-majapahit.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit 
Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap meliputi Awal berdirinya Kerajaan Majapahit, Raja-raja Kerajaan Majapahit, Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit, Runtuhnya Kerajaan Majapahit, lagi Peninggalan  Kerajaan Majapahit (Candi, prasasti, lagi bangunan lainya). Semoga bisa menambah pengetahuan kita.....