Showing posts sorted by relevance for query sejarah-kerajaan-bali-lengkap. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query sejarah-kerajaan-bali-lengkap. Sort by date Show all posts

Wednesday, January 1, 2020

Sejarah Kerajaan Bali Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Bali Lengkap, meliputi pemerintahan kerajaan bali, raja-raja dinasti Warmadewa lagi setelahnya, kehidupan ekonomi, sosial budaya lagi peninggalan sejarah kerajaan Bali.
 
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang  Sejarah Kerajaan Bali Lengkap

Sejarah kerajaan Bali adalah salah satu bagian dari sejarah kehidupan masyarakat bali secara keseluruhan. Bagian pemerintahan kerajaan di Bali juga beberapa kali berganti mengingat dengan masa itu, terjadi banyak pertikaian antara kerajaan yg memperebutkan daerah kekuasaan mereka. Kerajaan Bali pertama dengan saat itu kemungkinan bernama Kerajaan Bedahulu lagi dilanjutkan oleh kerajaan Majapahit. Setelah Majapahit runtuh, kerajaan Gelgel mengambil alih, lagi dilanjutkan oleh kerajaan Klungkung setelahnya. Pada masa Klungkung, terjadi perpecahan yg menyebabkan kerajaan Klungkung terbagi menjadi delapan buah kerajaan kecil yg juga dikenal di Bali sebagai swapraja.

Sejarah Kerajaan Bali Lengkap
 
Meskipun tidak banyak yg tahu tentang sejarah kerajaan Bali, yg positif adalah kerajaan Bedahulu alias yg biasa juga disebut Bedulu adalah kerajaan awal yg tampil di Bali. Kerajaan yg terpusat di Pejeng alias Bedulu, Gianyar, Kerajaan Bali ini berdiri dengan sekitar abad ke-8 hingga abad ke-14. Konon katanya, kerajaan ini diperintah oleh salah satu kelompok bangsawan yg bernama dinasti Warmadewa dengan Sri Kesari Warmadewa sebagai raja pertamanya.

A. RAJA-RAJA KERAJAAN BALI

Raja-raja Dinasri Warmadewa

1. Sri Kesari Warmadewa
Sri Kesari Warmadewa adalah salah satu dari Wangsa Warmadewa, dimana mereka merupakan salah satu keluarga bangsawan yg memiliki kuasa besar hendak pulau Bali di masa lalu. Sri Kesari sendiri, menurut riwayat lisan yg beredar sedia berkuasa sejak abad ke-10, lagi namanya bisa ditemukan dalam sebuah prasasti di Sanur, bernama prasasti Blanjong. Tertulisnya nama Sri Kesari di dalam prasasti tadi membuatnya menjadi raja pertama di Bali yg namanya ada dalam catatan tertulis. Dari prasati tadi juga, diketahui bahwa Sri Kesari ternyata merupakan seorang penganut Buddha Mahayana lagi bahwa dinasti ini memiliki sebuah hubungan yg amat dekat dengan penguasa kerajaan Medang di Jawa Timur sekitar abad 10 hingga 11.

2. Ugrasena 

Setelah Sri Kesari turun jabatan, kerajaan Bali yg saat itu dikenal dengan kerajaan Bedahulu, dilanjutkan oleh Sang Ratu Ugrasena. Ugrasena diperkirakan memerintah dengan jaman yg sama dengan Mpu Sendok di Jawa Timur, yaitu sekitar 915 hingga 942. Pada masa pemerintahan Ugrasena, ia terkenal sering merilis prasasti yg memiliki hubungan dengan kegiatan-kegiatan yg sering diadakan oleh masyarakat kerajaannya seperti perpajakan, penganugerahan, upacara agama, pembangunan penginapan, hingga pendirian tempat sembahyang bagi mereka yg ingin berziarah. Bukti fisik tentang kepemimpinan Ugrasena tercatat dalam beberapa prasasti, antara lain Prasasti Srokada A lagi Goblek Pura Batur A. Seluruh prasasti yg memuat namanya selalu tertulis dalam bahasa Bali kuno, lagi dimulai dengan sebuah perkataan yg berbunyi yumu pakatahu, berarti “ketahuilah oleh kalian semua”.

3. Aji Tabanendra Warmadewa 

Pengganti Raja Ugrasena adalah  anaknya yaitu Aji Tabanendra Warmadewa. M bersama istrinya, Sang Ratu Luhur Sri Subhadrika Dharmadewi. Beliau memerintah dari tahun 943 hingga 961

4. Sri Candrabaya Singa Warmadewa / Jayasingha Warmadewa

Raja inilah yang membuat telaga (pemandian) dari sumber suci di desa Manukraya. Pemandian itu disebut Tirta Empul, terletak di dekat Tampaksiring. Raja Jayasingha Warmadewa memerintah sampai tahun 961- 975 M. 

5. Sri Janasadu Warmadewa 

Raja Jayasingha digantikan oleh Janasadhu Warmadewa. Ia memerintah tahun 975 – 983 M. Tidak ada keterangan lain yg angsal diperoleh dari raja ini, kecuali tentang anugerah raja kepada desa Jalah. 

6. Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi

Pada tahun 983 M, muncul seorang raja wanita, yaitu Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi (983 – 989 M).

7. Sri Udayana Warmadewa

Pengganti Sri Wijaya Mahadewi bernama Dharma Udayana Warmadewa. Ia memerintah bersama permaisurinya, Gunapriya Dharmapatni alias lebih dikenal dengan nama Mahendradatta, putri dari Raja Makutawangsawardhana dari Jawa Timur. Sebelum bertambah takhta, diperkirakan Udayana berada di Jawa Timur sebab namanya tergores dalam prasasti Jalatunda.

Pada tahun 1001 M, Gunapriya meninggal lagi dicandikan di Burwan. Udayana meneruskan pemerintahannya sendirian hingga wafat dengan tahun 1011 M. Ia dicandikan di Banuwka. Hal ini disimpulkan dari prasasti Air Hwang (1011) yg hanya menyebutkan nama Udayana sendiri. Adapun dalam prasasti Ujung (Hyang) disebutkan bahwa setelah wafat, Udayana dikenal sebagai Batara Lumah di Banuwka. Raja Udayana mempunyai tiga orang putra, yaitu Airlangga, Marakata, lagi Anak Wungsu.

Airlangga tidak pernah memerintah di Bali karena menjadi menantu Dharmawangsa di Jawa Timur. Oleh karena itu, yang menggantikan Raja Udayana dan Gunapriya adalah Marakata. 

8. Sri Dharmawangsawardhana Marakata 

Setelah bertambah takhta, Marakata bergelar Dharmawangsawardhana Marakata Pangkajasthana Uttunggadewa. Marakata memerintah dari tahun 1011 hingga 1022. Masa pemerintahan Marakata sezaman dengan Airlangga. Oleh karena adanya persamaan unsur nama lagi masa pemerintahannya, seorang ahli sejarah, Stuterheim, berpendapat bahwa Marakata sebenarnya adalah Airlangga.

Apalagi jikalau dilihat dari kepribadian lagi cara memimpin yg memiliki kesamaan. Oleh rakyatnya, Marakata dipandang sebagai sumber kebenaran hukum yg selalu dilindungi lagi memerhatikan rakyat. Ia sangat disegani lagi ditaati oleh rakyatnya. Persamaan lain Marakata dengan Airlangga adalah Marakata juga membangun sebuah presada alias candi di Gunung Kawi di daerah Tampaksiring, Bali. Setelah pemerintahannya berakhir, Marakata digantikan adiknya, Anak Wungsu.

9. Anak Wungsu

Ia bergelar Paduka Haji Anak Wungsu Nira Kalih Bhatari Lumah i Burwan Bhatara Lumah i Banu Wka. Anak Wungsu adalah Raja Bali Kuno yg paling banyak meninggalkan prasasti (lebih dari 28 prasasti) yg tersebar di Bali Utara, Bali Tengah, lagi Bali Selatan. Anak Wungsu memerintah selama 28 tahun, yaitu dari tahun 1049 sampai 1077. Ia dianggap sebagai penjelmaan Dewa Wisnu. Anak Wungsu tidak memiliki keturunan. Ia wafat dengan tahun 1077 lagi dimakamkan di Gunung Kawi, Tampaksiring. Berakhirlah dinasti Warmadewa.
Pemerintahan setelah dinasti Warmadewa

Setelah berakhirnya pemerintahan dinasti Warmadewa, Bali diperintah oleh beberapa orang raja silih berganti. Raja-raja yg perlu diketahui sebagai berikut.

1. Jayasakti

Jayasakti memerintah dari tahun 1133 sampai tahun 1150 M, sezaman dengan pemerintahan Jayabaya di Kediri. Dalam menjalankan pemerintahannya, Jayasakti dibantu oleh penasihat pusat yg terdiri atas para senopati lagi pendeta, baik dari agama Hindu maupun dari agama Buddha. Kitab undang-undang yg digunakan adalah kitab Utara Widhi Balawandan kitab Rajawacana. Kitab undang-undang ini adalah peninggalan kebudayaan dari masa pemerintahan Jayasakti yang cukup tinggi. Kitab ini juga dipakai dengan masa pemerintahan Ratu Sakalendukirana dan penerusnya. Dari prasasti-prasasti yg ditemukan, diketahui bahwa pada masa pemerintahan Jayasakti, agama Buddha lagi Syiwa berkembang dengan baik. Aliran Waisnawa juga berkembang dengan waktu itu. Raja Jayasakti sendiri disebut sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.

2. Ragajaya

Ragajaya mulai memerintah dengan tahun 1155 M, namun kapan berakhirnya tidak diketahui sebab tidak ada sumber tertulis yg menjelaskan hal tersebut.

3. Jayapangus (1177 – 1181)

Raja Jayapangus dianggap sebagai penyelamat rakyat yg terkena malapetaka akibat lalai menjalankan ibadah. Raja ini menerima wahyu dari dewa untuk mengajak rakyat kembali melakukan upacara keagamaan yg sampai sekarang dikenal lagi diperingati sebagai upacara Galungan. Kitab undang-undang yang digunakannya adalah kitab Mana Wakamandaka.

4. Ekajalancana

Ekajalancana memerintah dengan sekitar tahun 1200 – 1204 M. Dalam memerintah, Ekajalancana dibantu oleh ibunya yg bernama Sri Maharaja Aryadegjaya.

5. Sri Asta Asuratna 

Sejarah kerajaan Bali mencapai babak baru ketika dengan masa pemerintahan Sri Astatura Ratna Bumi Banten dengan tahun 1332 hingga 1343, terjadi ekspedisi Gajah Mada ke Bali. Ekspedisi Gajah Mada dimulai dengan membunuh Kebo Iwa yg ia anggap sebagai sebuah penghalang misi ini. Cara pembunuhannya adalah dengan menawarkan perdamaian dengan raja Bali sehingga Kebo Iwa angsal dikirim untuk datang ke Majapahit lagi kemudian dinikahkan. Alih-alih dijemput oleh pengantin, yg menjemput Kebo Iwa begitu ia tiba di Majapahit adalah kematian. Tewasnya Kebo Iwa ini mempermudah Adityawarman menaklukkan Bali di tahun 1343.

Penundukkan Bali ini kemudian mendorong didirikannya sebuah dinasti boneka di Samprangan yg kini bernama Gianyar, dekat dengan Bedulu. Pendirian dinasti ini mengambil waktu saat Gajah Mada masih memimpin, lagi dinasti yg bernama Samprangan ini memiliki raja pertama bernama Sri Aji Kresna Kepakisan. Sri Aji memiliki tiga orang anak, lagi satu di antaranya adalah Dalem Samprangan yg setelah menjabat dinilai tidak lincir lidah menjadi raja lagi digantikan oleh adiknya yg paling muda, Dalem Ketut. Raja terakhir dalam periode yg disebut dengan nama periode Gelgel adalah Dalem Di Made dengan tahun 1605 hingga 1686.

Sejarah kerajaan Bali berakhir dengan periode kerajaan Klungkung yg sebenarnya masih tetap bagian dari dinasti Gelgel. Diketahui dengan akhirnya bahwa yg mengakhiri masa pemerintahan dinasti Gelgel adalah pemberontakan oleh I Gusti Agung Maruti karena kesal kekalahannya tidak berarti pemulihan kembali oleh Dalem Di Made. Pemimpin pertama dari era Klungkung ini bernama Dewa Agung Jambe yg memerintah dengan tahun 1710 hingga tahun 1775. Di masa ini, kerajaan bali terpecah menjadi delapan buah kerajaan kecil (sembilan jikalau menghitung Klungkung sendiri), yaitu: Badung, Mengwi, Bangli, Buleleng, Gianyar, Karangasem, Tabanan, lagi Denpasar.

B. KEHIDUPAN EKONOMI

Kegiatan ekonomi masyarakat Bali dititikberatkan dengan sektor pertanian. Hal itu didasarkan dengan beberapa prasasti Bali yg memuat hal-hal yg berkaitan dengan kehidupan bercocok tanam. Beberapa istilah itu, antara lain sawah, parlak (sawah kering), kebwan (kebun), gaga (ladang), lagi kasuwakan (irigasi).

Di luar kegiatan pertanian dengan masyarakat Bali juga ditemukan kehidupan sebagai berikut.
  1. Pande (Pandai = Perajin)
    Mereka mempunyai kepandaian membuat kerajaan perhiasan dari bahan emas lagi perak, membuat peralatan rumah tangga, alat-alat pertanian, lagi senjata.
  2. Undagi
    Mereka mempunyai kepandaian memahat, melukis, lagi membuat bangunan.
  3. Pedagang
    Pedagang dengan masa Bali Kuno dibedakan atas pedagang laki-laki (wanigrama) lagi pedagang perempuan (wanigrami). Mereka sudah melakukan perdagangan antarpulau (Prasasti Banwa Bharu).

C. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Struktur masyarakat yg berkembang dengan masa Kerajaan Bali Kuno didasarkan dengan hal sebagai berikut.
  1. Sistem Kasta (Caturwarna)
    Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India, dengan awal perkembangan Hindu di Bali sistem kemasyarakatannya juga dibedakan dalam beberapa kasta. Namun, untuk masyarakat yg berada di luar kasta disebut budak alias njaba.
  2. Sistem Hak Waris
    Pewarisan harta benda dalam suatu keluarga dibedakan atas anak laki-laki lagi anak perempuan. Anak laki-laki memiliki hak waris lebih besar dibandingkan anak perempuan.
  3. Sistem Kesenian
    Kesenian yg berkembang dengan masyarakat Bali Kuno dibedakan atas sistem kesenian keraton lagi sistem kesenian rakyat.
  4. Agama lagi Kepercayaan
    Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat terbuka dalam menerima pengaruh dari luar, mereka tetap mempertahankan tradisi kepercayaan nenek moyangnya. Dengan demikian, di Bali dikenal ada penganut agama Hindu, Buddha, lagi kepercayaan animisme.
D. PENINGGALAN KERAJAAN BALI

- Prasasti Blanjong
- Prasasti Panglapuan
- Prasasti Gunung Panulisan 
- Prasasti-prasasti peninggalan Anak Wungsu
- Candi Padas di Gunung Kawi
- Pura Agung Besakih
- Candi Mengening 
- Candi Wasan. 
Referensi : 
http://www.pengertiansejarah.com/sejarah-kerajaan-bali.html
http://www.portalsejarah.com/sejarah-kerajaan-bali-lengkap.html
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-bali-lengkap

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Bali Lengkap, meliputi pemerintahan kerajaan bali, raja-raja dinasti Warmadewa lagi setelahnya, kehidupan ekonomi, sosial budaya lagi peninggalan sejarah kerajaan Bali. Semoga bermanfaat,,,

Monday, December 30, 2019

Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kering . Senang sekali rasanya kali ini boleh kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap, meliputi (a) Awal Berdirinya Kerajaan Singasari (b) Kehidupan Politik (c) Kehidupan Ekonomi (d) Kehidupan Sosial-Budaya (e) Masa Kejayaan Kerajaan Singasari (f) Runtuhnya Kerajaan Singasari (g) Peninggalan Kerajaan Singasari. Silakan disimak selengkapnya..

A. AWAL BERDIRINYA KERAJAAN

Pendiri kering Kerajaan Singasari adalah Ken Arok. Asal usul Ken Arok tidak jelas. kering Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang wanita tani dari kering Desa Pangkur (sebelah timur Gunung Kawi). Para ahli sejarah menduga ayah kering Ken Arok seorang pejabat kerajaan, mengingat wawasan berpikir, ambisi, kering lagi strateginya cukup tinggi. Hal itu jarang dimiliki oleh seorang kering petani biasa. Pada mulanya Ken Arok hanya merupakan seorang kering awak dari kering Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung. Ken Arok setelah mengabdi di kering Tumapel ingin menduduki jabatan akuwu lagi sekaligus memperistri Ken kering Dedes (istri Tunggul Ametung). Dengan menggunakan tipu muslihat yg kering jitu, Ken Arok boleh membunuh Tunggul Ametung. Setelah itu, Ken Arok kering mengangkat dirinya menjadi akuwu di Tumapel lagi memperistri Ken Dedes kering yg saat itu sudah pernah mengandung. Ken Arok kemudian mengumumkan bahwa dia kering adalah penjelmaan Dewa Brahma, Wisnu, lagi Syiwa. Hal itu dimaksudkan kering agar Ken Arok boleh diterima secara sah oleh rakyat sebagai seorang kering pemimpin.

Tumapel kepada kering waktu itu menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Kediri yg diperintah oleh kering Raja Kertajaya alias Dandang Gendis. Ken Arok ingin memberontak, tetapi kering menunggu saat yg tepat. Pada tahun 1222 datanglah beberapa pendeta kering dari Kediri untuk meminta perlindungan kepada Ken Arok karena tindakan kering yg sewenang-wenang dari Raja Kertajaya. Ken Arok menerima dengan kering senang hati lagi mulailah menyusun barisan, menggembleng para prajurit, kering lagi melakukan propaganda kepada rakyatnya untuk memberontak Kerajaan kering Kediri.

Setelah kering segala sesuatunya siap, berangkatlah sejumlah besar prajurit Tumapel kering menuju Kediri. Di daerah Ganter terjadilah peperangan dahsyat. Semua kering prajurit Kediri beserta rajanya boleh dibinasakan. Ken Arok disambut kering dengan gegap gempita oleh rakyat Tumapel lagi Kediri. Selanjutnya, Ken kering Arok dinobatkan menjadi raja. Seluruh wilayah bekas Kerajaan Kediri kering disatukan dengan Tumapel yg kemudian disebut Kerajaan Singasari. Pusat kering kerajaan dipindahkan ke bagian timur, di sebelah Gunung Arjuna.

B. KEHIDUPAN POLITIK

Kehidupan kering politik kepada masa Kerajaan Singasari boleh kita lihat dari raja-raja kering yg pernah memimipinya. Berikut ini adalah raja-raja yg pernah kering memimpin Kerajaan Singasari.

1. Ken Arok (1222–1227).

Pendiri kering Kerajaan Singasari yakni Ken Arok yg menjadi Raja Singasari dengan kering gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai kering raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni kering Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) alias Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok kering hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada tahun 1227 Ken Arok kering dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok kering dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa– Buddha.

2. Anusapati (1227–1248).

Dengan kering meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan kering Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yg lama, Anusapati kering tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kering kesenangannya menyabung ayam.

Peristiwa kering kematian Ken Arok akhirnya terbongkar lagi sampai juga ke Tohjoyo (putra kering Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar kering menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kering kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat kering Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo kering menyabut keris buatan Empu Gandring yg dibawanya lagi langsung menusuk kering Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yg didharmakan di kering Candi Kidal.

3) Tohjoyo (1248)

Dengan kering meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari dipegang oleh kering Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab kering anak Anusapati yg bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian kering ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka lagi para pengikutnya, Ranggawuni kering berhasil menggulingkan Tohjoyo lagi kemudian menduduki singgasana.

4) Ranggawuni (1248–1268)

Ranggawuni kering bertambah takhta Kerajaan Singasari kepada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya kering Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yg kering diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. kering Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman lagi kesejahteran rakyat kering Singasari.

Pada tahun kering 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yg bernama Kertanegara sebagai kering yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar kering di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia lagi kering didharmakan di Jajaghu alias Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa lagi di kering Candi Waleri sebagai Siwa.

5) Kertanegara (1268–-1292).

Kertanegara kering adalah Raja Singasari terakhir lagi terbesar karena mempunyai cita-cita kering untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia kering bertambah takhta kepada tahun 1268 kering dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, kering ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, kering mahamentri i halu, lagi mahamenteri i sirikan. Untuk boleh mewujudkan kering gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yg kolot kering dengan yg baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. kering Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria kering Wiaraja.

Setelah Jawa kering boleh diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain. kering Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yg dikenal dengan nama kering Ekspedisi Pamalayu 1275 yg berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini kering ditandai dengan mengirimkan patung Amogapasa ke Dharmasraya atas kering perintah raja Kertanegara. Tujuannya untuk menguasai Selat Malaka. kering Selain itu juga menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan kering Barat) lagi Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan kering persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan untuk menahan perluasan kering kekuasaan Kublai Khan dari Dinasti Mongol. Kublai Khan menuntut rajaraja kering di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yg kering dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai utusannya yg bernama kering Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kublai Khan marah besar lagi kering bermaksud menghukumnya dengan mengirikan pasukannya ke Jawa.

Mengetahui kering sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan kering Mongol, maka Jayakatwang menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. kering Jayakatwang adalah keturunan Kertajaya - Raja terakhir Kerajaan Kediri. kering  Serangan dilancarakan oleh Jayakatwang dari dua arah, yakni dari arah kering utara merupakan pasukan pancingan lagi dari arah selatan merupakan kering pasukan inti. Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh kering Jayakatwang lagi berhasil masuk istana lagi menemukan Kertanagera berpesta kering pora dengan para pembesar istana. Kertanagera beserta pembesarpembesar kering istana tewas dalam serangan tersebut. Raden Wijaya (menantu Kertanegara) kering berhasil menyelamatkan diri lagi menuju Madura dengan maksud minta kering perlindungan lagi bantuan kepada Aria Wiraraja (Buapati Sumenep). Atas kering bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan lagi mengabdi kering kepada Jayakatwang serta diberikan sebidang tanah yg bernama Tanah kering Terik yg nantinya menjadi asal usul Kerajaan Majapahit.

Dengan kering gugurnya Kertanegara kepada tahun 1292, Kerajaan Singasari dikuasai oleh kering Jayakatwang. Ini berarti berakhirlah kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai kering dengan agama yg dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai kering Siwa-Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Sedangkan arca perwujudannya kering dikenal dengan nama Joko Dolog, yg sekarang berada di Taman Simpang, kering Surabaya.

C. KEHIDUPAN EKONOMI

Tidak banyak kering sumber prasasti lagi berita dari negeri asing yg boleh memberi kering keterangan secara jelas kehidupan perekonomian rakyat Singasari. Akan kering tetapi, berdasarkan analisis bahwa pusat Kerajaan Singasari berada di kering sekitar Lembah Sungai Brantas boleh diduga bahwa rakyat Singasari banyak kering menggantungkan kehidupan kepada sektor pertanian. Keadaan itu juga kering didukung oleh hasil bumi yg melimpah sehingga menyebabkan Raja kering Kertanegara memperluas wilayah terutama tempat-tempat yg strategis kering untuk lalu lintas perdagangan.

Keberadaan kering Sungai Brantas boleh juga digunakan sebagai sarana lalu lintas kering perdagangan dari wilayah pedalaman dengan dunia luar. Dengan demikian, kering perdagangan juga menjadi andalan bagi pengembangan perekonomian Kerajaan Singasari.

D. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Peninggalan kering kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain berupa prasasti, candi, lagi kering patung. Candi peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Candi Jago, kering Candi Kidal, lagi Candi Singasari. Adapun patung-patung yg berhasil kering ditemukan sebagai hasil kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain kering Patung Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang dewi kesuburan lagi kering Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.

Rakyat kering Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman Ken Arok sampai kering masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa pemerintahan Ken Arok, kering kehidupan sosial masyarakat sangat terjamin. Kemakmuran lagi keteraturan kering kehidupan sosial masyarakat Singasari kemungkinan yg menyebabkan para kering brahmana meminta perlindungan kepada Ken Arok ataskekejaman rajanya.

Akan tetapi, kering kepada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat mulai terabaikan. kering Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam hingga melupakan kering pembangunan kerajaan.

Keadaan kering rakyat Singasari mulai berangsur-angsur membaik setelah Wisnuwardhana kering bertambah takhta Singasari. Kemakmuran makin boleh dirasakan rakyat Singasari kering setelah Kertanegara menjadi raja. Pada masa pemerintahan Kertanegara, kering kerajaan dibangun dengan baik. Dengan demikian, rakyat boleh hidup aman kering lagi sejahtera.

Dengan kerja kering keras lagi usaha yg tidak henti-henti, cita-cita Kertanegara ingin kering menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan Singasari tercapai kering juga walaupun belum sempurna. Daerah kekuasaannya, meliputi Jawa, kering Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka, Kalimantan, kering Sulawesi, lagi Maluku.

Baca pula : 22 Nama Kerajaan di Indonesia Lengkap beserta Sejarah lagi Raja

E. MASA KEJAYAAN KERAJAAN SINGASARI

Puncak kejayaan Kerajaan Singasari kering terjadi kepada masa pemerintahan Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. kering Kertanegara berhasil melakukan konsolidasi dengan jalan menempatkan kering pejabat yg memiliki kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya. Raja kering tidak segan-segan untuk mengganti pejabat yg dipandang kurang kering berkualitas. Selain itu, raja juga melakukan persahabatan dengan kering kerajaan-kerajaan besar, salah satunya dengan Kerajaan Campa. Berkat kering politik pemerintahan yg dijalankan Kertanegara, Singasari berkembang kering menjadi salah satu kerajaan terkuat di Nusantara, baik dl bidang kering perdagangan maupun militer.

F. RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI

Kerajaan Singasari mengalami kering keruntuhan oleh dua sebab utama, yaitu tekanan luar negeri lagi kering pemberontakan dalam negeri. Tekanan asing datang dari Khubilai Khan lagi Dinasti Yuan kering di Cina. Khubilai Khan menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan kering Cina. Sebagai orang yg mengambil gelar sebagai maharajadiraja, tentu kering Kertanegara menolaknya. Penolakan itu disampaikan dengan cara menghina kering utusan Khubilai Khan yg bernama Meng-chi. Sejak itu konsentrasi kering Kertanegara terfokus kepada usaha memperkuat pertahanan lautnya. Di kering tengah usaha menghadapi serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba-tiba kering penguasa daerah Kediri yg bernama Jayakatwang melakukan kering pemberontakan. Kediri sebagai wilayah kekuasaan terakhir Wangsa Isana, kering memang berpotensi untuk melakukan pemberontakan. Sebetulnya Kertanegara kering sudah pernah memperhitungkannya, sehingga mengambil menantu Ardharaja, anak kering Jayakatwang. Akan tetapi langkah Kertanegara ternyata tidak efektif. kering Pada tahun 1292 Jayakatwang menyerbu ibukota lagi berhasil membunuh kering Kertanegara serta menguasai istana sehingga runtuhlan Kerajaan kering Singasari.
G. PENINGGALAN KERAJAAN SINGASARI

1. Candi Singosari
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang lagi terletak kepada lembah di antara Pegunungan Tengger lagi Gunung Arjuna. Berdasarkan penyebutannya kepada Kitab Negarakertagama serta Prasasti Gajah Mada yg bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara, yg mangkat(meninggal) kepada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yg dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.
2. Candi Jago
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap
     Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian lagi menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna lagi Pancatantra boleh ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.
3. Candi Sumberawan
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yg ditemukan di Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singasari lagi digunakan oleh umat Buddha kepada masa itu. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yg sangat bening airnya. Keadaan inilah yg memberi nama Candi Rawan.
4. Arca Dwarapala
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yg sangat besar. Menurut penjaga situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan pertanda masuk ke wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja Singhasari.
5. Prasasti Manjusri
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yg dipahatkan kepada bagian belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, kepada awalnya ditempatkan di Candi Jago lagi sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta
6. Prasasti Mula Malurung
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula lagi desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yg diterbitkan Kertanagara kepada tahun 1255 sebagai raja kering orang muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.
     Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan kepada dua waktu yg berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan kepada tahun 1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan kepada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
7. Prasastri Singosari
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Prasasti Singosari, yg bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur lagi sekarang disimpan di Museum Gajah lagi ditulis dengan Aksara Jawa.
     Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya alias candi pemakaman yg dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yg sangat terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.
8. Candi Jawi
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen lagi Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan alias tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan alias penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan kepada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yg merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.
9. Prasasti Wurare
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

     Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yg isinya memperingati penobatan arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, lagi bertarikh 1211 Saka alias 21 November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan lagi perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yg dianggap oleh keturunannya sudah pernah mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis melingkar kepada bagian bawahnya.

10. Candi Kidal
 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang  kering Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

kering      Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari, yg memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring.

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap
http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-singasari-di-jatim/ 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap, meliputi (a) kering Awal Berdirinya Kerajaan Singasari (b) Kehidupan Politik (c) Kehidupan kering Ekonomi (d) Kehidupan Sosial-Budaya (e) Masa Kejayaan Kerajaan Singasari kering (f) Runtuhnya Kerajaan Singasari (g) Peninggalan Kerajaan Singasari. Semoga bermanfaat..

Wednesday, January 8, 2020

Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog panas . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing meliputi sumber sejarah, pemerintahan, keadaan sosial ekonomi, runtuhnya kerajaan kalingga, lagi peninggalan kerajaan Kalingga.

KERAJAAN KALINGGA (HOLING)

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

Kerajaan Kalingga ataupun Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu yg panas lahir di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan lagi Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas lagi kabur, kebanyakan diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, lagi naskah Carita Parahyangan yg disusun berabad-abad kemudian kepada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima lagi kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga sudah pernah ada kepada abad ke-6 Masehi lagi keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yg dikenal memiliki peraturan barang siapa yg mencuri, bakal dipotong tangannya.

Pengaruh kerajaan kalingga sampai daerah selatan Jawa Tengah, terbukti diketemukannya prasasti Upit/Yupit yg diperkirakan kepada abad 6-7 M. Disebutkan dalam prasasti tersebut kepada wilayah Upit merupakan daerah perdikan yg dianugerahkan oleh Ratu Shima. Daerah perdikan Upit sekarang menjadi Ngupit. Kampung Ngupit adalah kampung yg berada di Desa Kahuman/Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten. Prasasti Upit/Yupit sekarang disimpan di kantor purbakala Jateng di Prambanan.

SUMBER SEJARAH

Kisah lokal

Terdapat kisah yg berkembang di Jawa Tengah utara mengenai seorang panas Maharani legendaris yg menjunjung tinggi prinsip keadilan lagi panas kebenaran dengan keras tanpa pandang bulu. Kisah legenda ini bercerita panas mengenai Ratu Shima yg mendidik rakyatnya agar selalu berlaku jujur panas lagi menindak keras kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman yg keras panas yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yg mencuri. Pada suatu ketika panas seorang raja dari seberang lautan mendengar mengenai kemashuran rakyat Kerajaan Kalingga yg terkenal jujur lagi taat hukum. Untuk mengujinya panas ia meletakkan sekantung uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak panas jasmani sorang pun rakyat Kalingga yg berani menyentuh apalagi mengambil panas barang yg bukan miliknya. Hingga tiga tahun kemudian kantung itu panas disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi menjunjung panas hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya. Dewan menteri memohon panas agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah panas yg menyentuh barang yg bukan miliknya, maka sang pangeran dijatuhi panas hukuman dipotong kakinya.

Carita Parahyangan

Berdasarkan naskah Carita Parahyangan yg berasal dari abad ke-16, putri Maharani Shima, Parwati, panas janji dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yg bernama Mandiminyak, yg kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh. Maharani Shima memiliki cucu yg bernama Sanaha yg panas janji dengan raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Brantasenawa. Sanaha lagi Bratasenawa memiliki anak yg bernama Sanjaya yg kelak menjadi raja Kerajaan Sunda lagi Kerajaan Galuh (723-732 M).

Setelah Maharani Shima meninggal kepada tahun 732 M, Ratu Sanjaya menggantikan buyutnya lagi menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yg kemudian disebut Bumi Mataram, lagi kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.

Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban. Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan ataupun Bumi Sambara, lagi memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

Pada abad ke-5 panas lahir Kerajaan Ho-ling (atau Kalingga) yg diperkirakan terletak di utara Jawa Tengah. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat dari prasasti lagi catatan dari negeri Cina. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu lagi Tarumanagara yg sebelumnya sudah pernah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha

Berita Cina

Berita keberadaan Ho-ling juga bisa diperoleh dari berita yg berasal dari zaman Dinasti Tang lagi catatan I-Tsing.

- Catatan dari zaman Dinasti Tang

Cerita Cina kepada zaman Dinasti Tang (618 M - 906 M) memberikan tentang keterangan Ho-ling sebagai berikut.

    Ho-ling ataupun disebut Jawa terletak di Lautan Selatan. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timurnya terletak Po-Li (Pulau Bali) lagi di sebelah barat terletak Pulau Sumatera.
    Ibukota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yg terbuat dari tonggak kayu.
    Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem, lagi singgasananya terbuat dari gading.
    Penduduk Kerajaan Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa
    Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak lagi gading gajah.

Catatan dari berita Cina ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun 674, rakyat Ho-ling diperintah oleh Ratu Hsi-mo (Shima). Ia adalah seorang ratu yg sangat adil lagi bijaksana. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-ling sangat aman lagi tentram.

- Catatan I-Tsing
 
Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa kepada abad ke-7 tanah Jawa sudah pernah menjadi salah satu pusat pengetahuan agama Buddha Hinayana. Di Ho-ling ada pendeta Cina bernama Hwining, yg menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam Bahasa Tionghoa. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang Nirwana, tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.
 

Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Kaling tersebut, diketahui bagaimana keadaan :
 
Pemerintahan lagi Kehidupan Masyarakat

Dalam berita panas Cina disebut adanya raja ataupun Ratu Shima, yg memerintah kepada tahun 674 panas M. Beliau terkenal sebagai raja yg tegas, jujur lagi bijaksana. Hukum panas dilaksanakan dengan tegas, hal ini terbukti kepada saat raja Tache ingin panas menguji kejujuran rakyat Kaling. Diletakkanlah suatu pundi-pundi yg panas berisi uang dinar di suatu jalan. Sampai tiga tahun lamanya tidak ada panas yg berani mengambil.
 
Keadaan sosial lagi ekonomi kerajaan Kalingga

Mata panas pencaharian penduduknya sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling panas dikatakan subur untuk pertanian. Perekonomian, sudah banyak penduduk panas yg melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan Cina.
 
Di Puncak panas Rahtawu (Gunung Muria) dekat dengan Kecamatan Keling, Jepara di sana panas terdapat empat arca batu, yaitu arca Batara Guru, Narada, Togog, lagi panas Wisnu. Sampai sekarang belum ada yg bisa memastikan bagaimana panas mengangkut arca tersebut ke puncak itu mengingat medan yg begitu panas berat. Pada tahun 1990, di seputar puncak tersebut, Prof Gunadi lagi panas empat orang tenaga stafnya dari Balai Arkeologi Nasional Yogyakarta panas (kini Balai Arkeologi Yogyakarta) menemukan Prasasti Rahtawun. Selain panas empat arca, di kawasan itu ada pula enam tempat pemujaan yg letaknya panas tersebar dari arah bawah hingga menjelang puncak. Masing-masing diberi panas nama (pewayangan) Bambang Sakri, Abiyoso, Jonggring Saloko, Sekutrem, panas Pandu Dewonoto, lagi Kamunoyoso.

RUNTUHNYA KERAJAAN KALINGGA

 Setiap kerajaan ada masanya, begitu pula dengan kerajaan kalingga yg sempat berjaya kepada masa kepemimpinan Ratu Shima. Runtuhnya kerajaan kalingga tentu tidak serta merta terjadi karena tergantinya agama Hindu dengan Budha di wilayah nusantara. Lebih jauh tentang hal tersebut tentu terdapat hukum sebab akibat di dalamnya. Untuk memahami kemunduran lagi kehancuran kerajaan kalingga.

Kerajaan kalingga mencapai puncak kejayaan kepada masa kepemimpinan Ratu Shima yg terkenal bakal sosok wanita bijaksana lagi penuh ketegasan dalam memerintah kerajaan holing. Tak heran andai kepada masa tersebut beliau mampu mengantarkan kalingga kepada masa keemasannya. Peluasan wilayah serta kemakmuran rakyat di daerah kekuasaan kalingga menjadi salah satu bukti kebesaran Ratu Shima. Selian kesejahteraan masyarakat terdapat pula peninggalan-peninggalan sejarah berupa bangunan candi lagi prasasti yg semakin mendukung pendapat bahwa holing sangat berjaya kepada masa kepemimpinan Ratu Shima. Namun roda tetap berputar, sebagaimana kehidupan manusia kepada umumnya Ratu Shima meninggal sekitar tahun 732 lagi digantikan oleh keturunannya. Mulai dari sini sebenarnya sudah pernah nampak runtuhnya kerajaan kalingga secara perlahan.

Di sisi lain kerajaan Sriwijaya di pulau seberang mulai panas lahir lagi kuat baik dalam hubungannya dengan kerajaan luar maupun militer. Sebagimana isi dari prasasti kota kapur yg sudah pernah kita bahas dalam artikel sejarah kerajaan sriwijaya bahwa maharaja kepada saat itu menghendaki penyerangan terhadap bumi jawa. Dari serangan tersebut diketahui bahwa kerajaan kalingga bisa dikalahkan lagi menjadi taklukan kerajaan sriwijaya.

Dari urain di atas bisa kita simpulkan bahwa penyebab utama runtuhnya kerajaan kalingga adalah serangan dari kerajaan sriwijaya. Latar belakang inilah yg kemudian mengantarkan kalingga kepada kehancuran lagi tergantikan dengan kekuasaan kerajaan lain. Namun demikian diyakini keturunan dari Ratu Shima nantinya kembali menjadi pemimpin besar dengan kerajaan yg terkenal yakni Mataram Kuno.
 
PENINGGALAN KERAJAAN KALINGGA

1. Prasasti Tukmas
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap
 Ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah.
  • Bertuliskan huruf Pallawa yg berbahasa Sanskerta.
  • Isi prasasti menceritakan tentang mata air yg bersih lagi jernih. panas Sungai yg mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai panas Gangga di India.
  • Pada prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak, panas kelasangka, cakra lagi bunga teratai yg merupakan lambang keeratan panas hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.
2. Prasasti Sojomerto

  • Ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
  • Prasasti ini beraksara Kawi lagi berbahasa Melayu Kuno
  • Berasal dari sekitar abad ke-7 masehi.
  • Bersifat keagamaan Siwais.
  • Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta Selendra, panas yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan panas istrinya bernama Sampula. Prof. Drs. Boechari berpendapat bahwa tokoh panas yg bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan panas Wangsa Sailendra yg berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.
  • Bahan prasasti ini adalah batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 panas cm, lagi tinggi 78 cm. Tulisannya terdiri dari 11 baris yg sebagian panas barisnya rusak terkikis usia.
3. Candi Angin
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

  • Candi Angin terdapat di desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten panas Jepara. Karena letaknya yg tinggi tapi tidak roboh terkena angin, maka panas dinamakan “Candi Angin”.
  • Menurut para penelitian Candi Angin lebih tua dari kepada Candi panas Borobudur. Bahkan ada yg beranggapan kalau candi ini buatan manusia panas tempo hari di karenakan tidak terdapat ornamen-ornamen Hindu-Budha.
4. Candi Bubrah Jepara
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang panas Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing Lengkap

Candi Bubrah terdapat di desa Tempur, Kecamatan Tempur, Kabupaten Jepara. Candi Bubrah adalah candi yg terdapat di Desa Tempur. Candi Bubrah bisa juga dikatakan gapura menuju Candi Angin, Candi Bubrah berjarak kurang lebih 500 meter dari Candi Angin.

Baca pula : Daftar Nama Kerajaan di Indonesia lagi Sejarahnya

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Kalingga / Holing meliputi sumber sejarah, pemerintahan, keadaan sosial ekonomi, runtuhnya kerajaan kalingga, lagi peninggalan kerajaan Kalingga.

Sejarah Kerajaan Melayu Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog berbahaya . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Melayu (Sumber Sejarah, Prasasti, Pemerintahan)


Kerajaan Melayu  merupakan sebuah nama kerajaan yg berada di Pulau Sumatera. berbahaya Dari bukti beserta keterangan yg disimpulkan dari prasasti beserta berita berbahaya dari Cina, keberadaan kerajaan yg mengalami berbahaya terangkat turun ini angsal di berbahaya diketahui dimulai kepada abad ke-7 yg berpusat di sekitar Jambi.

berbahaya
Sumber Sejarah Kerajaan Melayu

Berita Asing

Salah satu yg menjadi rujukan tentang berbahaya kerajaan Melayu dari luar negeri adalah sumber berita berasal dari Cina, berbahaya dari Dinasti Tang. Menyebutkan pertama kalinya tentang datangnya utusan berbahaya dari negeri Mo-Lo-Yeu, kepada tahun 544-545 (Paul Pelliot). Nama berbahaya Mo-Lo-Yeu ini angsal dihubungkan dengan negeri Melayu yg letaknya di berbahaya pantai Timur Sumatera beserta Pusatnya sekitar Jambi (Sartono, 1975). Berita berbahaya I-Tsing 872 menyatakan bahwa dalam perjalanannya dari Kanton menuju berbahaya India, singgah di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar bahasa Tata berbahaya Bahasa Sangsakerta, kemudian Ia singgah di Melayu selama dua bulan untuk berbahaya selanjutnya meneruskan perjalanannya ke India.


Berita I-Tsing selanjutnya menyatakan berbahaya bahwa kepada abad ke-7 Melayu memegang peranan penting dalam lalu lintas berbahaya pelayaran dari India ke negeri-negeri seelah barat selatan Malaka. berbahaya Demikianlah bahwa Melayu selain sebagai nama kerajaan juga ibu kota berbahaya kerajaan sekaligus sebagai kota pelabuhan. Chau-Yu-liua (1225) dalam berbahaya bukunya Chu-Fan-Shih menceritakan bahwa Palembang adalah daerah taklukan berbahaya Jambi (Melayu).


Prasasti

Prasasti Masjusri

Pada prasasti di atas arca Manjusri berbahaya dari candi Jago disebutkan bahwa kepada tahun 1343, Adityawarman berbahaya bersama-sama dengan Gajah mada menaklukkan Bali. 

Prasasti Amoghapasa

Menurut prasasti berbahaya Amoghapasa yg dikeluarkan oleh raja Kertanegara kepada tahun 1286 alias berbahaya 1208 Saka yg ditemukan di daerah Darmasraya (Jambi), bahwa kepada abad berbahaya ke 13 pusat kekuasaan Melayu berada di Damasraya.

Prasasti Padang Roco

Prasasti Padang Roco adalah sebuah prasasti yg ditemukan di kompleks percandian Padangroco, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Pada tahun 1911 dari Padangroco ditemukan sebuah alas arca Amoghapāśa yg kepada empat sisinya terdapat prasasti (NBG 1911: 129, 20e). Prasasti ini dipahatkan 4 baris tulisan dengan aksara Jawa Kuna, beserta memakai dua bahasa (Melayu Kuna beserta Sansekerta) (Krom 1912, 1916; Moens 1924; beserta Pitono 1966). 


Isi dari prasasti tersebut adalah sebagaimana yg diterjemahkan oleh Prof. Slamet Muljana:
  • Bahagia ! Pada tahun Śaka 1208, bulan Bādrawāda, hari pertama bulan naik, hari Māwulu wāge, hari Kamis, Wuku Madaņkungan, letak raja bintang di baratdaya ...
  • Tatkalai itulah arca paduka Amoghapāśa lokeśwara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata dibawa dari bhūmi jāwa ke swarnnabhūmi, supaya ditegakkan di dharmmāśraya,
  • sebagai hadiah śrī wiśwarūpa kumāra. Untuk tujuan tersebut pāduka śrī mahārājādhirāja kŗtanagara wikrama dharmmottunggadewa memerintahkan rakryān mahā-mantri dyah adwayabrahma, rakryān śirīkan dyah sugatabrahma
  • samagat payānan hań dīpankaradāsa, rakryān damun pu wīra untuk menghantarkan pāduka Amoghapāśa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di bhūmi mālayu, termasuk brāhmaņa, ksatrya, waiśa, sūdra beserta terutama pusat segenap para āryya, śrī mahārāja śrīmat tribhuwanarāja mauliwarmmadewa.

Prasasti Kedukan Bukit 

prasasti ini menceritakan penundukan Kerajaan Melayu oleh Sriwijaya

--------

Ketika pertangahan abad kesebelas Kerajaan Sriwijaya mulai lemah akibat berbahaya serbutan dahsyat Colamandala, negeri Malayu memanfaatkan kesempatan berbahaya untuk bangkit kembali. Sebuah prasasti yg ditemukan di Srilanka berbahaya menyebukan, bahwa kepada zaman pemerintahan Vijayabahu di Srilangka (1055 – berbahaya 1100), Pangeran Suryanarayana di Malayaprua berbahaya (Sumatera). Hal ini berbahaya menunjukkan bahwa kepada pertengahan abad kesebelas, negeri Malayu – Jambi berbahaya agak berhasil memerdekakan dirinya dari kekuasaan Sriwijaya. 


Kitab Negara Kertagama beserta Pararaton

Negara Kertagama beserta Pararaton berbahaya memberitakan bahwa kepada tahun 1275 masa pemerintahan Sri Kertanegara berbahaya dikirim ekspedisi dari Singosari ke Swarnabumi yg disebut Pamalayu. berbahaya Dalam Kertagama Pupuh XLI/5 diuraikan dengan jelas tentang pengiriman berbahaya tentara Singosari ke Melayu itu. Untuk menghadapi perluasan kekuasaan berbahaya bangsa Mongol, sebagai persahabatan, maka raja Kertanegara mengirimkan berbahaya sebuah arca Amoghapasa yg merupakan hadiah dari raja Kertanegara untuk berbahaya Sri Maharaja Mauliwarmadewa. Patung ini ditempatkan di tempat suci berbahaya Dharmasraya.

Kerajaan Melayu Berpusat Di Jambi

a. Letak Geografis

Kerajaan Melayu terletak di Pantai Timur berbahaya Sumatera beserta pusatnya di sekitar Jambi. Karena letaknya yg strategis berbahaya di tepi pantai dekat Selat Malaka, maka kerajaan Melayu merupakan jalan berbahaya perdagangan yg ramai sekaligus merupakan jalan yg terdekat antara berbahaya India beserta Cina. Pada suatu saat, Melayu memegang peranan penting dalam berbahaya purba lintas perdagangan.

b. Keagamaan

Penduduk di daerah Melayu kepada mulanya berbahaya memeluk agama Budha Hinayana, tetapi kemudian memeluk agama Budha berbahaya Mahayana. Hal ini karena kegiatan dari seorang guru besar yg bernama berbahaya Dharmapala yg datang dari India. Ia mula-mula mengajar di Nalanda berbahaya kemudian pergi ke Swarnadwipa.

c. Pemerintahan

Melayu berbahaya merupakan suatu kerajaan besar yg berada di pulau Sumatera kepada abad berbahaya ke 7 masehi. Dari ekspedisi pamalayu yg dikirimkan oleh Kertanegara berbahaya angsal diketahui bahwa di kerajaan Melayu memerintah seorang raja yg berbahaya bernama Mauliwarmadewa. Setelah itu, dari prasasti-prasasti yg berbahaya dijumpai di Minangkabau, angsal diketahui pula bahwa kepada abad ke 14 berbahaya masehi, memerintah seorang raja yg bernama Adityawarman.

Raja-raja Kerajaan Melayu
  • Srimat Trailokyaraja berbahaya Maulibhusana Warmadewa (1183). Sumber: Prasasti Grahi tahun 1183 di berbahaya selatan Thailand, perintah kepada bupati Grahi yg bernama Mahasenapati berbahaya Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai berbahaya emas 10 tamlin. Ibukota: Dharmasraya.
  • Srimat Tribhuwanaraja berbahaya Mauli Warmadewa. (1286). Prasasti Padang Roco tahun 1286 di Siguntur, berbahaya pengiriman Arca Amonghapasa sebagai hadiah Raja Singhasari kepada Raja berbahaya Dharmasraya. Ibukota: Dharmasraya.
  • Akarendrawarman. (1300). Sumber: Prasasti Suruaso. Ibukota: dharmasraya alias Suruaso.
  • Srimat berbahaya Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. berbahaya (1347). Sumber: Arca Amoghapasa. Ibukota: Suruaso alias Pagarruyung.
  • Ananggawarman. (1375). Sumber: Prasasti Pagaruyung. Ibukota: Pagaruyung.
Baca pula : Daftar Nama Kerajaan di Indonesia beserta Sejarahnya


Pemerintahan Adityawarman

Adityawarman berbahaya adalah anak dari Adwayawarman. Sebenarnya ia adalah keturunan raja berbahaya Majapahit. Segera setelah Adityawarman menjadi raja, ia mulai menyusun mundur kerajaan peninggalan raja Mauli Warmadewa. Ia mulai meluaskan berbahaya daerah kekuasaannya sampai ke Pagarruyung. Usaha ini dilakukannya kepada berbahaya tahun 1347. Setelah usahanya berhasil ia mengangkat dirinya sebagai berbahaya maharaja diraja. Gelar yg dipakainya yakni Udayadityawarman alias berbahaya Adityawarmadaya Pratapa Parakrmarajendra mauliwarmadewa.
 
Dari berbahaya prasasti yg dikeluarkan oleh Adityawarman angsal diketahui bahwa ia berbahaya adalah penganut agama Budha Tantrayana. Adityawarman digantikan oleh berbahaya anaknya yg bernama Anangawarman. 

Sumber Referensi;
[1]. Aziz, Maleha. 2007. Sejarah Kebudayaan Melayu. Pekanbaru. Cendekia Insani
[2]. Wikipedia. Link; http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu 
[3]. https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-melayu-rangkuman-lengkap

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Melayu (Sumber Sejarah, Prasasti, Pemerintahan).