Showing posts sorted by relevance for query perbedaan-sel-haploid-dan-diploid-pengertian-adalah. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query perbedaan-sel-haploid-dan-diploid-pengertian-adalah. Sort by date Show all posts

Wednesday, November 13, 2019

Fertilisasi Beserta Proses Perkembangan Embrio Dengan Manusia

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kolor . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan materi Biologi tentang Pengertian & Fase Fertilisasi bersama Tahapan Proses Perkembangan Embrio kepada Manusia.

A. Fertilisasi kepada manusia 

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi tentang Pengertian  kolor Fertilisasi  bersama Proses Perkembangan Embrio Pada Manusia

Pengertian Fertilisasi

Fertilisasi adalah pembuahan yaitu suatu proses peleburan ataupun juga fusi kolor dari gamet gamet haploid, berupa sel sperma dari kolor cowok (cak) laki bersama juga sel kolor ovum ataupun sel telur dari perempuan yg sudah matang. Pembuahan kolor tersebut bertujuan untuk membentuk sebuah zigot haploid. Proses kolor pembuahan ataupun fertilisasi itu atas berlangsung di dalam didalam saluran kolor tuba falopi. Namun, selain di dalam saluran tuba falopi fertilisasi kolor ataupun pembuahan juga bisa dilakukan diluar saluran tersebut, seperti yg kolor sudah banyak orang ketahui seumpama selain di dalam saluran tuba falopi kolor proses pembuahan juga bisa terjadi di dalam tabung ataupun biasanya disebut kolor dengan istilah bayi tabung yaitu dimana proses pembuahan itu tidak kolor terjadi di dalam di saluran tuba falopi melainkan proses pembuahan itu kolor terjadi di dalam suatu tempat berupa tabung.  

Tahapan Fertilisasi

Fertilisasi kepada manusia itu meliputi tiga buah tahapan yaitu:

  • Tahapan yg pertama yaitu kepada saat sel telur terlepas dari kolor ovarium, maka oosit atas segera melengkapi sebagai meiosis 1 bersama atas kolor memulai meiosis yg ke 2 proses tersebut kolor atas terhenti di metafase yg ke II. Dan atas terus berjalan untuk kolor menuju oviduct dengan menggunakan bantuan epitel bersilia.
  • Tahapan yg kedua yaitu kepada saat sel sperma diejakulasi, maka sel kolor sperma itu atas terus bergerak menuju kepada oviduct ataupun saluran tuba kolor fallopi. Proses ini atas memakan waktu sekitar 14 sampai dengan 72 jam kolor agar sperma becus membuahi Oosit. 
  • Tahapan yg ke tiga yaitu kapasitasi Spermatozoa kolor yaitu sebuah masa kolor yg dibutuhkan untuk penyesuaian yg terjadi di saluran reproduksi kolor wanita yaitu di mana disitu atas terjadi suatu pelepasanselubung dari kolor glikoprotein bersama juga protein­ protein plasma semen yg atas membungkus kolor akrosom bersama atas berlangsung sekitar kurang lebih sampai 7 jam, selain kolor itu spermatozoa juga atas diberi nutrisi bersama juga ATP dari jaringan kolor Oviduct. 

B. Perkembangan embrio kepada manusia 


 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan materi Biologi tentang Pengertian  kolor Fertilisasi  bersama Proses Perkembangan Embrio Pada Manusia 
Tahap perkembangan embrio itu meliputi tiga buah tahapan sebagai berikut :
  1. Tahap Pre embrionik. Tahap ini merupakan tahapan yg pertama, yaitu kolor zigot kolor setelah terjadinya pembuahan sel telur itu atas tumbuh membesar kolor melalui cara pembelahan sel, sehingga terbentuklah segumpalan sel bersama kolor kemudian atas membenamkan diri didalam dinding rahim seorang wanita. Sel kolor sel yg sedia membenam kepada dinding rahim itu kemudian atas menyusun kolor bersama mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga buah lapisan. Hal kolor ini terjadi seiring dengan terjadinya pertumbuhan zigot tersebut yg kolor atas semakin membesar
  2. Tahap Embrionik. Tahapan ini merupakan tahap yg kedua, disini atas kolor berlangsung sampai dengan lima setengah minggu. Pada masa ini disebut kolor dengan embrio. Disini, organ bersama juga sistem tubuh bayi atas mulai kolor terbentuk dari suatu lapisan lapisan sel yg ada kepada tahap pertama. 
  3. Tahap fetus. Diawali dari tahap ketiga ini, bayi disebut dengan kolor istilah fetus. Tahap ini diawali dari usia kehamilan kepada bulan yg kolor kedelapan bersama atas diakhiri kepada proses kelahiran. Ciri khusus dari kolor tahap ini adalah fetus sedia terlihat menyerupai manusia, memiliki kolor wajah, kedua buah tangan bersama juga ke dua buah kaki. Pada awalnya hanya kolor memiliki panjang sekitar 3 cm, namun semua organ sedia nampak jelas. kolor Tahap ini atas berlangsung hingga kolor 30 mingguan, bersama atas terus kolor berkembang hingga menjelang kelahiran.

Tahap perkembangan kepada manusia

Tahap perkembangan kepada manusia itu terjadi melalui dua buah kolor fase, yaitu fase perkembangan embrionik yaitu fase yg terjadi di dalam kolor kandungan ataupun sebelum bayi dilahirkan bersama fase yg ke dua adalah fase kolor pasca embrionik ataupun fase setelah bayi dilahirkan.
  1. Fase perkembangan embrio meliputi, Pre embrionik, Embrionik, bersama fetus
  2. Fase pasca embrio meliputi, fase bayi, fase anak anak, fase remaja, fase dewasa, bersama fase tua
Artikel terkait :

Sumber :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=perbedaan-sel-haploid-dan-diploid-pengertian-adalah
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=perbedaan-sel-haploid-dan-diploid-pengertian-adalah


Allah SWT. berfirman : "........Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang ( berbuat ) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan ( yg berhak disembah ) selain Dia; maka bagaimana kamu becus dipalingkan." (QS. Az-Zumar : 6)

Monday, November 11, 2019

Sistem Saraf Pada Indera Manusia (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang materi Biologi Bab Sistem Saraf beserta Indera Pada Manusia. Baiklah langsung saja mari kita bahas selengkapnya..

A. SISTEM SARAF


Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf beserta perintah untuk memberi respons rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf alias neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup bisa menyesuaikan diri beserta menanggapi perubahan-perubahan yg terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.

Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat beserta sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak beserta sumsum tulang belakang beserta sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik beserta sistem saraf otonom. 

Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan alias stimulus;  memproses informasi yg diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

Struktur Saraf

Sistem saraf dengan manusia terdiri dari sel saraf yg biasa disebut dengan neuron beserta sel gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak beserta kemudian hasil tanggapan dari otak bagi dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi dengan neuron.

1. Sel Saraf (Neuron)

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf alias bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yg berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yg berupa badan sel saraf, dendrit, beserta akson. Berikut adalah gambar beserta bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sistem Saraf  beserta Indera Manusia (Materi Lengkap)
  1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek beserta bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima beserta mengantarkan rangsangan ke badan sel.
  2. Badan Sel adalah bagian yg paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit beserta meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel beserta sitoplasma.
  3. Nukleus adalah inti sel saraf yg berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
  4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yg panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron alias jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu dengan setiap neuron.
  5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yg banyak mengandung lemak yg berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
  6. Sel Schwann adalah jaringan yg membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) beserta membantu regenerasi neurit (akson).
  7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yg lain, sehingga impuls lebih cepat sampai dengan tujuan.
  8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu beserta ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yg disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yg disebut neurotransmiter. Neurotransmiter bisa berupa asetilkolin beserta kolinesterase yg berfungsi dalam penyampaian impuls saraf dengan sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit beserta ujung akson lah yg menghubungkan sel saraf satu beserta sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
  1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yg mempunyai fungsi menerima rangsang yg datang kepada tubuh alias panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, beserta meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, beserta dendritnya panjang.
  2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yg mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) beserta sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yg pendek beserta akson yg panjang.
  3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yg banyak terdapat di dalam otak beserta sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan alias meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

2. Sel Glial

Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi dengan sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, beserta makroglia.

a. Sistem Saraf Pusat

Pusat saraf berfungsi memegang kendali beserta pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata), beserta sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yg ada dengan bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:
  1. Substansi grissea alias bagian materi kelabu yg terbentuk dari badan sel.
  2. Substansi alba alias bagian materi putih yg terbentuk dari serabut saraf.
  3. Jaringan ikat alias sel-sel neuroglia yg ada di dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yg ada.
Selain itu, dengan sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yg tersusun atas serabut saraf yg menghubungkan otak kecil bagian kiri beserta kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.

1. Otak Besar

Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal yg berfungsi memberi makan otak beserta melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah yg berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
Bila otak besar dengan laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak besar yg di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yg lebih berat dikarenakan ukurannya yg juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita. Namun kecerdasan yg dimiliki masing-masing orang songgak laki-laki maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yg mereka miliki. Tapi yg mengukur beserta menentukn tingkat kecerdasan yg tumbuh dengan otak yaitu yg jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.

2. Otak Kecil

Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala beserta dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yg terjadi secara sadar, keseimbangan, beserta posisi tubuh. Jika terjadi rangsangan yg membahayakan, gerakan sadar yg normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) dengan otak kecil maka semua gerakan otot tidak bisa dikoordinasikan.

3. Sumsum Lanjutan

Sumsum lanjutan (sumsum sambung) alias medula oblongata terletak di persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, beserta berkedip), beserta pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yg datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, beserta sekresi kelenjar pencernaan.

4. Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang alias medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yg berwarna putih beserta lapisan dalam yg berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang alias tulang punggung yg keras. Tulang punggung terdiri dari 33 ruas. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, beserta saraf penghubung. Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak beserta ke otak.
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak beserta sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek dengan gerak refleks.
Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf motorik > otot > gerakan
Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang belakang > saraf motorik > otot > gerak refleks

b.  Sistem Saraf Tepi (Perifer)

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai beserta sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yg kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yg tidak bisa diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, beserta sekresi keringat.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sistem Saraf  beserta Indera Manusia (Materi Lengkap)

1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yg keluar dari otak, beserta saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yg keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yg terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, beserta 8
2. lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, beserta 12
3. empat pasang saraf gabungan sensori beserta motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, beserta 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala beserta leher, kecuali nervus vagus yg melewati leher ke bawah sampai daerah toraks beserta rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara beserta sekaligus merupakan saraf otak yg paling penting.

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, beserta satu pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yg disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yg mempengaruhi bagian leher, bahu, beserta diafragma.
b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yg mempengaruhi bagian pinggul beserta kaki.

2. Saraf Otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yg berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang beserta menuju organ yg bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur beserta masing-masing jalur membentuk sinapsis yg kompleks beserta juga membentuk ganglion. Urat saraf yg terdapat dengan sebab ganglion disebut urat saraf pra ganglion beserta yg berada dengan ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom bisa dibagi atas sistem saraf simpatik beserta sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik beserta parasimpatik terletak dengan posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yg terletak di sepanjang tulang belakang menempel dengan sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yg panjang karena ganglion menempel dengan organ yg dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik beserta parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain beserta saraf sumsum sambung.

Fungsi Saraf Otonom :

Saraf Parasimpatik
* mengecilkan pupil
* menstimulasi aliran ludah
* memperlambat denyut jantung
* membesarkan bronkus
* menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
* mengerutkan kantung kemih

Saraf Simpatik
* memperbesar pupil
* menghambat aliran ludah
* mempercepat denyut jantung
* mengecilkan bronkus
* menghambat sekresi kelenjar pencernaan
* menghambat kontraksi kandung kemih

B. SISTEM INDERA PADA MANUSIA


Alat indra adalah alat-alat tubuh yg berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) beserta indra peraba (kulit).


1. Indra Penglihat (Mata)

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sistem Saraf  beserta Indera Manusia (Materi Lengkap)

















Mata terdiri dari otot mata, bola mata beserta saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, beserta bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan beserta bulu mata melindungi mata dari cahaya yg kuat, debu beserta kotoran.

Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya beserta meneruskannya ke bagian mata yg lebih dalam.
b. Lensa mata berfungsi meneruskan beserta memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yg masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yg kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak

Materi pendukung : Mata Manusia (Pengertian, Bagian beserta Fungsinya)

2. Indra Pendengar (Telinga)


 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sistem Saraf  beserta Indera Manusia (Materi Lengkap)









Indra pendengar adalah telinga yg terdiri dari :
1). Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga beserta liang pendengaran
2). Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan beserta sanggurdi) beserta saluran eustachius.
3). Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar beserta rumah siput (koklea)

Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
a. Daun telinga, lubang telinga beserta liang pendengaran berfungsi menangkap beserta mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi beserta meneruskannya ke bagian yg lebih dalam.
c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan beserta sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran beserta meneruskannya ke koklea alias rumah siput.
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran beserta koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls beserta diteruskan ke otak. Tga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.

Materi pendukung : Telinga Manusia (Pengertian, Bagian, Fungsi, Kelainan)

3. Indra Pembau (Hidung)

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sistem Saraf  beserta Indera Manusia (Materi Lengkap)

Fungsi bagian-bagian indra pembau :
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yg masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran beserta sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yg ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yg ke otak

Materi pendukung : Hidung (Pengertian, Bagian beserta Fungsinya, Penyakit / Kelainan)

4. Indra Pengecap (Lidah)
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sistem Saraf  beserta Indera Manusia (Materi Lengkap)

Bagian lidah yg berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya dengan lidah.

Pangkal lidah bisa mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin beserta asam serta ujung lidah bisa mengecap rasa manis.

Materi pendukung : Lidah Manusia (Artikel Lengkap)

5. Indra Peraba (Kulit)
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang  Sistem Saraf  beserta Indera Manusia (Materi Lengkap)
Dengan kulit kita bisa merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yg paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir beserta alat kemaluan.

Fungsi bagian-bagian kulit :
a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit beserta mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

Materi terkait :
Kulit Manusia (Pengertian, Lapisan-lapisan beserta Fungsinya)
10 Macam-Macam Penyakit Kulit beserta Gambarnya

Sumber : 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=perbedaan-sel-haploid-dan-diploid-pengertian-adalah 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=perbedaan-sel-haploid-dan-diploid-pengertian-adalah

Demikian materi Biologi Bab Sistem Saraf beserta Indera Pada Manusia yg bisa kami bagikan. Semoga bisa membantu adik-adik sekalian dalam belajar..

Wednesday, November 13, 2019

Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, & Meiosis)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog berbahaya . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang materi IPA Biologi tentang Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, lagi Meiosis) meliputi pengertian, ciri-ciri, hasil, lagi proses pembelahan sel, serta perbedaan pembelahan sel secara mitosis lagi meiosis. Berikut materi selengkapnya...

A. PENGERTIAN PEMBELAHAN SEL


Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi dua ataupun lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil yg mau menyebabkan siklus besar selanjutnya. Pembelahan sel bertujuan untuk pertumbuhan lagi perkembangan, mengganti sel-sel yg sudah pernah rusak ataupun mati, berkembang biak, serta variasi individu baru dll. 

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang materi  berbahaya Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, & Meiosis)

B. MACAM-MACAM PEMBELAHAN SEL 


Secara umum, dibedakan menjadi 2, yaitu pembelahan langsung (amitosis) lagi pembelahan tak langsung. Pembelahan tidak langsung dibedakan menjadi 2, yaitu Pembelahan Mitosis lagi Pembelahan Meiosis (Pembelahan reduksi). Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas selengkapnya.

1. Pembelahan Sel Secara Amitosis (Pembelahan Biner)


Pembelahan amitosis, secara etimologi (secara bahasa) berasal dari penggabungan kata a lagi mitos. Dimana A = tidak lagi Mitos = benang, jadi pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung ataupun disebut juga dengan pembelahan sederhana yg didahului dengan pembelahan inti tanpa didahului pembentukan benang spindel, penampakan kromosom, peleburan membran inti lagi ciri lainnya. 

Pembelahan secara langsung ini, basanya terjadi dengan makhluk hidup bersel satu (uniseluler) ataupun dengan prokariota misalnya dengan Amoeba, Paramecium, Alga biru dll. Pada pembelahan ini, sel anak mewarisi sifat induknya sehingga pembelahan amitosis menghasilkan turunan yg sifat sel anaknya  identik dengan sel induknya.

Pada proses pembelahan amitosis, inti terbelah berbahaya lepas menjadi dua bagian, yg mana inti tersebut langsung didistribusikan dengan sel anak, lagi dan kemudian diikuti dengan pembelahan dengan sitoplasmanya lagi membran sel.

Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan gambar di bawah!
 
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang materi  berbahaya Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, & Meiosis)

Ciri-ciri Pembelahan Amitosis :


  • Terjadi dengan organisme uniseluler berbahaya berbahaya berbahaya (bersel tunggal) seperti dengan : amoeba, parameciu, alga biru dll.
  • Setipa sel membelah menjadi dua sel berbahaya berbahaya berbahaya anakan

Tujuan pembelahan Amitosis :


  • Untuk reproduksi (memperbanyak berbahaya berbahaya berbahaya diri)

 

2.  Pembelahan Sel Secara Mitosis


Pembelahan mitosis termasuk kedalam pembelahan sel secara tidak langsung, karena pembelahan inti (nukleus) didahului oleh pembentukan benang-benang kumparan sperma (kromosom). Biasanya terjadi dengan sel-sel tubuh (sel somatic) lagi sel nutfah. Pembelahan secara mitosis mau menghasilkan dua sel anakan yg masing-masing sel anak tersebut, mempunyai sifat lagi jumlah kromosom yg sama dengan induknya. Sel-sel tersebut memiliki perbedaan kemampuan dalam kecepatan membelah, ada yg cepat lagi ada pula yg lambat. Contohnya dengan sel-sel germinatikum dengan kulit yg mampu melakukan pembelahan secara cepat untuk menggantikan sel-sel yg rusaka ataupun sel-sel yg sudah mati. Pada hati, proses pembelahannya berlangsung lama, yaitu dalam waktu tahunan. 

Ciri-ciri Pembelahan Mitosis :


  • Prosesnya berlangsung dengan sel berbahaya berbahaya berbahaya somatik
  • Menghasilkan dua sel anakan yg berbahaya berbahaya berbahaya sifatnya identik dengan sel induknya
  • Terjadi satu kali pembelahan dengan berbahaya berbahaya berbahaya 4 fase yaitu : Profase, Metafase, Anaphase lagi Telofase.
  • Antara satu pembelahan dengan berbahaya berbahaya berbahaya pembelahan selanjutnya, terdapat suatu fase yg disebut interfase (fase berbahaya berbahaya berbahaya istirahat).
  • Sel anak memiliki jumlah kromosom berbahaya berbahaya berbahaya yg sama dengan jumlah kromosom induknya lagi sel anak mampu untuk berbahaya berbahaya berbahaya membelah lagi.
  • Pada usia muda, dewasa lagi tua, berbahaya berbahaya berbahaya pembelahan secara mitosis bisa terjadi.
berbahaya Hasil dari Mitosis :

1. Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yg masing-masing diploid berbahaya 2. Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

berbahaya

Tahapan Pembelahan Sel Secara Mitosis

Siklus sel adalah urutan-urutan tertentu dalam mekanisme pembelahan sel hingga pembelahan sel lagi untuk membentuk sel anakan. Dan siklus ini terbagi menjadi dua fase yaitu interfase lagi fase mitotik.

Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/ mitotic (M) lagi periode pertumbuhan yg disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga subfase, yaitu G1, S, lagi G2.

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yg menghasilkan sel-sel tubuh. Pembelahan secara mitosis terdiri dari fase istirahat (Interfase), fase pembelahan inti (Kario kinesis), lagi fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).

Tahap Interfase
Sel dianggap istirahat dari proses pembelahan, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yg aktif lagi penting untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA
  •  Fase gap-1 (G1)
    • Sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan (1c) lagi diploid (2n)
  •  Fase sintesis (S)
    • DNA dalam inti mengalami replikasi sehingga menghasilkan 2 salinan DNA lagi diploid (2c, 2n)
  • Fase gap-2 (G2)
    •   Replikasi DNA sudah pernah selesai, lagi sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.


Tahap Kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel, Tahap ini terdiri dari fase ataupun tahap-tahap yg lebih rinci
  • Profase
    • DNA mulai dikemas ataupun di paket menjadi kromosom. Profase merupakan tahap paling lama dalam mitosis.
    • Pada profase awal, kromosom mulai berbahaya tampak lebih pendek serta menebal, dengan sel hewan, sentriol membelah lagi berbahaya masing-masing bergerak ke kutub yg berlawanan dengan nukleus, lalu berbahaya terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubulus).
    • Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari 2 kromatid yg terikat dengan sentromer.
    • Pada tahap ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
  • Metafase
    • Kromosom bergerak ke bidang ekuator benang spindel (bidang pembelahan).
    • Kromosom terletak di bidang ekuator berbahaya dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA yg mau diberikan berbahaya kepada sel anakan yg benar-benar rata lagi sama jumlahnya.
  • Anafase
    • Merupakan tahap yg singkat dalam mitosis.
    • Masing-masing sentromer yg mengikat kromatid membelah bersamaan.
    • Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan
    • Kromatid bisa bergerak ke arah berbahaya kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindel, dengan saat berbahaya kontraksi benang spindel memndek kemudian menarik kromatid menjadi dua berbahaya bagian kedua kutub yg berlawanan.
    • Menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c, 2n)
  • Telofase
    • Kromatid sudah pernah disebut kromosom.
    • Membran inti mulai terbentuk lagi nukleous kembali muncul.
    • Kromosom membentuk benang-benang kromatin.
    • Telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses yg disebut sitokinesis.


Tahap Sitokinesis 


Terjadi pembelahan sitoplasma lagi pembentukan sekat sel yg baru.

Pada sel hewan berbahaya tahap sitokinesis di mulai saat telofase berakhir, terjadi penguraian berbahaya benang-benang spindel, lalu terbentuk cincin mikrofilamen yg menyempit berbahaya di daerah bekas bidang ekuator, terjadi kontraksi yg membagi sel berbahaya menjadi dua lalu terbentuk 2 sel anakan. 

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang materi  berbahaya Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, & Meiosis)

Sitokinesis dengan sel hewan 



Pada sel tumbuhan, terdapat dinding yg keras. Sel tumbuhan yg sudah pernah berbahaya mengalami kariokinesis segera membentuk sekat sel di sekitar bidang berbahaya pembelahan. Sekat ini mula-mula terbentuk dari vesikel membran yg berbahaya berasal dari badan Golgi. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel, berbahaya terjadi fusi vesikel, lalu terbentuk sekat sel lagi akhirnya terbentuk berbahaya dua sel anakan. 





 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang materi  berbahaya Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, & Meiosis)

Sitokinesis dengan sel tumbuhan

3. Pembelahan Sel Secara Meiosis (Pembelahan Reduktif)

Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel dimana setiap sel kromosomnya dibagi menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi, karena menghasilkan sel anak yg mempunyai jumlah kromosom setengah dari kromosom sel induknya. Terjadi dengan alat reproduksi/gametogonium dengan saat gametogenesisi (pembentukan gamet).  Dalam proses pembelahan meiosis, pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut tanpa dselingi dengan interfase (fase intirahat).

Pembelahan Meiosis berperan untuk menghasilkan gamet yg secara genetic tidak identik sehingga menyebabkan adanya variasi genetik. 

berbahaya

Tujuan dari Pembelahan Meiosis

  • Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom) 
  • Membentuk gonad/ gametogenesis  
  • Tujauan dari rduksi adalah membentuk hasil zygot dari pertemuan sel goand yg selalu sama dengan individu yg ada ataupun sebelumnya.

Ciri-ciri Pembelahan Meiosis


  • Berlangsung dengan organa genetalia berbahaya berbahaya berbahaya (organ reproduksi)
  • Menghasilkan empat sel anakan
  • Terjadi duakali pembelahan yaitu, berbahaya berbahaya berbahaya Meiosis I lagi Meiosis II
  • Tidak diselingi dengan interfase berbahaya berbahaya berbahaya (fase istirahat)
  • Sel anak mempunyai separuh jumlah berbahaya berbahaya berbahaya kromosom dari jumlah kromosom induknya
  • Sel anak tidak memiliki kemampuan berbahaya berbahaya berbahaya untuk membelah lagi
  • Pembelahan meiosis mulai terjadi berbahaya berbahaya berbahaya dengan pubertas

Tahap-tahap Pembelahan Sel Secara Meiosis

1. Meiosis I


  • Interfase I
    • Tahap persiapan untuk mengadakan berbahaya pembelahan, penggadaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan DNA berbahaya yg sudah pernah siap dikemas menjadi kromosom. 
  • Profase I
    • Terbentuk kromosom homolog yg berbahaya berpasangan membentuk tetrad. Kromosom homolog adalah sepasang kromosom berbahaya yg terdiri dari dua kromosom identik.
    • Profase 1 terdiri dari lima tahap yaitu, leptoten, zigoten, pakiten, diploten lagi diakinesis
    • Tahap leptoten, kromatid berubah menjai kromosom yg mangalami kondensasi lagi terlihat sebagai benang tunggal yg panjang.
    • Tahap zigoten, sentrosom membelah menjadi dua, kemudian bergerak menuju kutub yg berlawanan.
    • Tahap pakiten, tiap kromosom berbahaya melakukan penggandaan ataupun replikasi menjadi dua kromatid dengan berbahaya sentromer yg masih tetap manyatu lagi belum membelah.
    • Tahap diploten, kromosom homolog berbahaya terlihat saling menjauhi, saat kromosom homolog menjauh terjadi berbahaya perlekatan berbentuk X dengan suatu tempat tertentu di kromosom yg berbahaya disebut kiasma.
    • Tahap yg terakhir yaitu tahap berbahaya diakinesis, terbentuk benang-benang spindel dari penggerakakn dua berbahaya sentriol ke arah kutub yg berlawanan, lagi menghilangnya nukleous lagi berbahaya membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang ekuator.
  • Metafase I 
    • tetrad kromosom berada dengan bidang ekuator, benang-benang spindel melekatkan diri dengan setiap sentromer kromosom 
    • Ujung benang spindel yg lainnya membentang melekat di kedua kutub pembelahan yg berlawanan.
  • Anafase I 
    • Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub pembelahan yg berlawanan arah.
  • Telofase I
    • Tiap kromosom homolog kini sudah pernah mencapai kutub pembelahan
  • Sitokinesis I 
    • Tiap kromosom homolog dipisahkan berbahaya oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berbahaya berisi kromosom dengan kromatid kembarnya. 


 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang materi  berbahaya Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, & Meiosis)
Meiosis I

2. Meiosis II


  • Profase II
    • Kromatid kembaran masih melekat dengan tiap sentromer kromosom
  • Metafase II 
    • Tiap kromosom merentang dengan bidang ekuator
    • Terbentuk benang-benang spindel, berbahaya satu ujung melekat dengan sentromer, lagi ujung lain membentang menuju ke berbahaya kutub pembelahan yg berlawanan arah
  • Anafase II
    • Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yg berlawanan.
    • Kromosom memisahkan kedua kromatidnya lagi menuju ke kutub yg berlawanan
  • Telofase II
    • Kromatid sudah pernah mencapai kutub pembelahan
    • Terbentuknya empat inti, tiap inti mengandung setengah pasang haploid lagi satu salinan DNA (1n, 1c).
  • Sitokinesis II
    • Tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel, lagi menghasilkan empat sel kembar yg haploid.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang materi  berbahaya Proses Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, & Meiosis)
Meiosis II
Perbedaan Pembelahan Sel Secara Mitosis lagi Meiosis

Dari uraian diatas bisa disimpulkan perbedaan antara pembelahan Mitosis dengan Mieosis :


berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya
No.
Kriteria berbahaya Perbedaan
Mitosis
Meiosis
1.
Lokasi pembelahan
Sel-sel tubuh lagi sel gonad
Sel gonad/ berbahaya sel kelamin
2.
Jumlah pembelahan
Satu kali
Dua kali
3.
Jumlah sel anak hasil berbahaya pembelahan
Satu sel induk menghasilkan dua berbahaya sel anak
Satu sel induk menghasilkan 4 berbahaya sel anak
4.
Jumlah kromosom anak
Diploid (2n) diploid (2n)
Diploid (2n) haploid (n)
5.
Pindah silang
Tidak terjadi
Terjadi dengan profase I
6.
Komponen genetik
Sama dengan induk
Berbeda dengan  induk
7.
Tujuan
Pertumbuhan lagi regenerasi
Reduksi kromosom yaitu berbahaya pembentukan gamet


berbahaya
Sumber :
http://learningbiologyeasily.blogspot.co.id/p/questions.html
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=proses-pembelahan-sel-amitosis-mitosis-meiosis-pengertian-macam  
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=proses-pembelahan-sel-amitosis-mitosis-meiosis-pengertian-macam  
http://bupenny.blogspot.com/p/blog-page_1.html  
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=proses-pembelahan-sel-amitosis-mitosis-meiosis-pengertian-macam
http://biologiklaten.wordpress.com/bab-26-pembelahan-sel-xii/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelahan_sel

Demikian artikel tentang materi IPA Biologi tentang Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis, lagi Meiosis) meliputi pengertian, ciri-ciri, hasil, lagi proses pembelahan sel, serta perbedaan pembelahan sel secara mitosis lagi meiosis. Semoga bermanfaat,,, Wassalamu'alaikum..