Showing posts sorted by relevance for query novel-adalah-pengertian-unsur-intrinsik-ekstrinsik. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query novel-adalah-pengertian-unsur-intrinsik-ekstrinsik. Sort by date Show all posts

Tuesday, December 3, 2019

Novel (Pengertian, Ciri, Unsur Intrinsik Lalu Ekstrinsik, Jenis)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog demam . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi tentang NOVEL meliputi Pengertian novel, ciri dengan jenis novel, unsur intrinsik dengan ekstrinsik novel. Mari kita bahas selengkapnya...

A. PENGERTIAN NOVEL


Novel adalah karangan prosa yg panjang, mengandung  rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya serta  menonjolkan watak dengan sifat setiap pelaku. Biasanya, cerita dalam novel dimulai  dari peristiwa ataupun kejadian terpenting yg dialami oleh tokoh cerita, yang  kelak mengubah nasib kehidupannya. Misalnya, novel Pada Sebuah Kapal,  karya Nh. Dini, dimulai ketika sang tokoh berusia tiga belas tahun, saat ayahnya  meninggal.

Berbeda dengan cerita pendek, yg umumnya berkisah tentang perilaku sesaat  sang tokoh ketika ia menghadapi suatu peristiwa ataupun kejadian dengan suatu ketika.

Penulis / pengarang novel disebut novelis.

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi tentang  demam Novel (Pengertian, Ciri, Unsur Intrinsik  dengan Ekstrinsik, Jenis)

B. CIRI-CIRI NOVEL 


Ciri-ciri novel sebagai berikut:

1. Ditulis dengan narasi ataupun penjelasan kemudian didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan suasana kejadian ataupun peristiwa.
2. Alur ceritanya kompleks
3. Jumlah kata biasanya di atas 10.000 kata
4. Minimal jumlah halaman sebanyak 100 halaman
5. Minimal dibaca satu buah novel 2 jam
6. Skala novel lebih luas dibandingkan cerpen
7. sifat dari novel adalah realistis karena pengarang yg lebih tahu dengan situasi yg digambarkan dengan novel.

C. JENIS-JENIS NOVEL


1. Jenis-jenis novel berdasarkan kejadian nyata dengan tidak nyata

- Novel fiksi aalah novel yg tidak nyata ataupun tidak ada kejadian di dunia. Novel ini hanya fiktif (karangan) dari pengarang. Contohnya Harry Potter
- Novel non-fiksi adalah novel dari kejadian yg pernah ada ataupun ilmiah. Contohnya adalah Laskar Pelangi

2. Jenis-jenis novel berdasarkan genre cerita

- Novel romantis. Cerita yg digambarkan dalam novel ini berupa kasih sayang dengan cinta. Contohnya Ayat-ayat cinta
- Novel horor/menyeramkan. Novel ini berisi tentang cerita yg menakutkan. Contohnya Bangku Kosong
- Novel misteri. Novel ini berisi tentang misteri. Contohnya novel Agatha Christie
-Novel komedi. Novel ini berisi tentang cerita komedi yg membuat kita ketawa. Contohya Kambing jantan.
- Novel inspiratif. Berisi tentang cerita kisah inspiratif. Contohnya Negeri 5 Menara.

3. Jenis-jenis novel berdasarkan isi dengan tokoh

- Novel teenlit. Novel ini berisi tentang cerita remaja. Contohnya adalah novel Dealova
- Novel Chicklit. Novel ini berisi tentang cerita perempuan demam yuvenil dengan permasalahan yg dihadapinya. Contohnya adalah Miss Jutek
- Novel Songlit. Novel ini dibuat berdasarkan cerita dari sebuah lagu. Contohnya adalah
- Novel dewasa. Novel ini berisi tentang cerita orang dewasa. Contohnya adalah novel Saman dengan Larung.

D. UNSUR-UNSUR NOVEL


1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun sastra dalam ataupun yg ada dalam sastra itu sendiri. Unsur intrinsik novel meliputi :

1. Tema
Ide Pokok yg menjiwai seluruh cerita. Tema angsal berupa sosial, keluaga, remaja, percintaan religius.

2. Tokoh : Tokoh juga disebut orang yg ada dalam novel tersebut.
Ada 3 macam tokoh yaitu tokoh utama dengan ciri : sering muncul,
banyak masalah, berwatak protagonis

3. Penokohan : Penokohan juga disebut karakter. Setiap tokoh mempunyai karakter yg berbeda. Ada 2 macam karakter yaitu Protagonis dengan Antagonis.
a. Protagonis yaitu watak yg baik. Biasanya dimiliki oleh tokoh utama
b. Antagonis yaitu watak yg tidak baik (penentang kebaikan)
4. Latar : Latar meliputi 3 hal yaitu latar tempat, latar waktu, dengan latar suasana

5. Alur : yaitu urutan peristiwa. Ada 2 macam alur yaitu alur maju dengan alur mundur.
a. Alur maju yaitu cerita yg peristiwanya sekarang dengan kedepan
b. Alur demam hengkang yaitu cerita yg peristiwanya sudah pernah berlalu.

6. Amanat : Pesan yg disampaikan pengarang secara tersirat. Amanat diambil dari effek samping dari sebuah peristiwa. Pesan biasanya bersifat positif

7. Sudut pandang : Cara memposisikan diri pengarang terhadap hasil karyanya. Ada 2 macam sudut pandang yaitu:
a. Sudut orang pertama (akuan) apabila pengarang ikut terlibat dalam cerita tersebut. Pengarang ikut berperan aktif.
b. sudut porang ketiga (diaan) apabila pengarang berada di luar cerita. Cerita ini biasanya menggunakan nama orang sebagai tokoh.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur ekstrinsik novel adalah unsur dari luar novel tersebut. Adapun beberapa unsur Ekstrinsik Novel yaitu
  1. Sejarah/Biografi Pengarang biasanya sejarah/biografi pengarang berpengaruh dengan jalan cerita di novelnya
  2. Situasi dengan Kondisi secara langsung maupun tidak langsung, situasi dengan kondisi bagi berpengaruh kepada hasil karya
  3. Nilai-nilai dalam cerita Dalam demam sebuah karya sastra
    terkandung nilai-nilai demam yg disisipkan demam oleh
    pengarang. demam Nilai-nilai itu antara lain :
    • Nilai Moral, yaitu nilai yg berkaitan dengan ahklak ataupun budi pekerti baik buruk
    • Nilai Sosial, yaitu hal-hal yg berkaitan dengan norma –norma dalam kehidupan masyarakat ( misalnya, saling memberi, menolong, dengan tenggang rasa )
    • Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yg sangat penting dengan bernilai dalam kehidupan manusia ( misalnya adat demam istiadat ,kesenian, kepercayaan, upacara adat )
    • Nilai Estetika , yaitu nilai yg berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra ( tentang bahasa, alur, tema )
Demikian materi tentang NOVEL meliputi Pengertian novel, ciri dengan jenis novel, unsur intrinsik dengan ekstrinsik novel. Semoga bermanfaat.. demam

Friday, December 13, 2019

Cerpen (Pengertian, Ciri, Unsur Intrinsik & Ekstrinsik)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan materi Bahasa Indonesia : Cerpen / Cerita Pendek meliputi Pengertian Cerpen, Ciri-ciri, Unsur intrinsik & ekstrinsik cerpen, beserta contoh cerpen beserta latihan soalnya. Silakan disimak selengkapnya..

CERPEN / CERITA PENDEK


 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi  Cerpen (Pengertian, Ciri, Unsur Intrinsik & Ekstrinsik)

A. Pengertian Cerpen


Cerpen adalah cerita pendek, jenis karya sastra yg memaparkan kisah ataupun cerita tentang manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek. Atau definisi cerpen yg lainnya yaitu merupakan karangan fiktif yg isinya sebagian kehidupan seseorang alias juga kehidupan yg diceritakan secara ringkas yg berfokus dengan suatu tokoh saja.

Berikut ini pengertian cerpen menurut beberapa ahli

Inilah beberapa Pengertian cerpen menurut para ahli, beroleh kamu baca dibawah ini:
  • Menurut menurut, H.B. Jassin -Sang Paus Sastra Indonesia- mengatakan bahwa: yg disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, & penyelesaian.
  • Sedangkan menurut, A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa: yg disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yg dipakai: antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, & adanya satu kesan.
  • Dan menurut, Aoh. KH, mendefinisikan bahwa: cerpen adalah salah satu ragam fiksi / cerita rekaan yg sering disebut kisahan prosa pendek.

B. Ciri-ciri Cerpen


  • Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
  • Bentuk tulisan yg singkat tentunya lebih pendek dari Novel.
  • Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
  • Penokohan dalam cerpen sangat sederhana.
  • Bersifat fiktif.
  • Hanya mempunyai 1 alur.
  • Habis dibaca sekali duduk.
  • Penggunaan kata-kata yg encer dipahami oleh pembaca.
  • Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup tidak seluruhnya.
  • Kesan beserta pesan yg ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari cerpen tersebut.

C. Unsur-Unsur Cerpen


Unsur-unsur cerpen terdiri dari dua macam, dua macam itu adalah unsur intrinsik beserta ekstrinsik. Dibawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai unsur-unsur itu.
1. Unsur Intrinsik Cerpen
  • Tema
Tema adalah suatu pokok masalah yg mendasari sebuah cerita (gagasan pokok dasar cerita). Tema biasanya terlihat jelas dalam cerita, namun tidak dalam keadaan langsung, yg mana pembaca itu harus menyimpulkan terlebih berlalu untuk menentukan tema dari sebuah cerita itu. Biasanya tema dirumuskan dalam bentuk sebuah kalimat pernyataan.
  • Alur alias Plot
Alur alias plot merupakan sebuah langkah alias jalan dari sebuah cerita.Urutan cerita biasanya bisa terjalin atas urutan waktu, kejadian alias hubungan dari sebab beserta akibat. Secara garis besar urutan alur alias plot yaitu perkenalan - kemudian mucul sebuah konflik alias masalah - peningkatan masalah alias konflik - puncak masalah (klimaks) - kemudian penurunan masalah alias konflik - beserta yg terakhir adalah penyelesaian masalah.
  • Penokohan alias Perwatakan
Penokohan adalah pemberian suatu watak alias sifat (karakter) dengan ibu bapak cerita. Pemberian sifat tersebut hendak tercermin dalam fikiran, tingkah laku, ucapan alias pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan tersebut ada 2 yaitu dengan metode analitik beserta metode dramatik.
  • Metode analitik adalah metode penokohan yg dicerminkan alias dipaparkan secara langsung. seperti sadis, pemarah, keras kepala beserta lain-lain. 
  • Metode dramatik adalah metode penokohan yg dicerminkan alias dipaparkan secara tidak langsung, alias pengmbaran sifat melalui penggambaran fisik, dialog antar tokoh dll. 
Penampilan tokoh juga dibagi menjadi 2 yaitu protagonis dan antagonis. Tokoh Protagonis adalah tokoh yg memerankan/memiliki watak baik, jujur, beroleh dipercaya, cepat tanggap beserta lain-lain (lebih jelas tokoh ini berwatak baik-baik). Jika tokoh Antagonis adalah tokoh yg memerankan/memiliki watak jelek ( pendendam, jahat, sombong beserta lain-lain).
  • Setting alias Latar
Setting alias latar adalah tempat peristiwa,waktu beserta suasana cerpen itu dilakukan. Atau lebih jelasnya latar alias setting itu terdiri dari 3 unsur yaitu :
  1. Latar Tempat (Berkaitan dengan dimana peristiwa dalam cerpen itu terjadi).
  2. Latar Waktu (Berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerpen terjadi).
  3. Latar Suasana ( Berkaitan dengan perasaan alias suasana kejadian peristiwa dalam cerpen itu terjadi).
  • Sudut Pandang alias Point Of View
Sudut pandang adalah cara bercerita alias cara pandang visi seorang pengarang dengan suatu peristiwa dalam cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi beberapa yg diantaranya yaitu, sudut pandang orang pertama alias dengan gaya bahasa "aku" dll., sudut pandang peninjau alias orang ke-3, sudut pandang campuran (bisa orang pertama alias ketiga). 
Dalam sudut pandang, kata ganti orang dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Sudut pandang orang pertama, yaitu orang yg berbicara. Contohnya seperti kata aku , saya , gue (untuk tunggal), seperti kami, kita, (untuk jamak ).
  2. Sudut pandang orang kedua, yaitu orang yg dibicarakan. Contohnya seperti kamu, engkau (untuk tunggal ), seperti kalian ( untuk jamak )
  3. Sudut pandang orang ketiga, yaitu orang yg dibicarakan. Contohnya seperti ia, dia ( untuk tunggal), seperti mereka (untuk jamak).
  • Amanat
Amanat adalah sebuah pesan alias harapan seorang penulis cerita kepada pembaca agar pembaca mau bertindak alias melakukan sesuatu.
  • Gaya Penceritaan
Gaya penceritaan itu beroleh dilihat dari segi bahasa beserta nada. Dari segi bahasa, kalian bisa mencermati adakah kekhasan dari sebuah cerpen itu dalam pemilihan sebuah gaya bahasa (majas), ungkapan yg digunakan. Jika dari segi nada, kalian beroleh mencermati apakah ada kesan nada yg menimbulkan rasa romantis, simpatik beserta sebagainya dalam cerpen tersebut.

2. Unsur Ekstrinsik Cerpen
  • Latar Belakang Masyarakat
Pengaruh latar belakang masyarakat kepada pembuatan cerpen itu sangatlah berpengaruh, Pemahaman untuk itu bisa berupa antara lain adalah kondisi politik, idiologi negara, kondisi sosialnya, beserta juga kondisi keekonomian masyarakat.
  • Latar Belakang Seorang Pengarang
Latar belakang pengarang itu terdiri dari, biografi pengarang tersebut bagaimana, kondisi psikologis pengarang bagaimana, serta aliran sebuah sastra yg dimiliki penulis sangatlah mempengaruhi terhadap terbentuknya sebuah cerpen.

D. Contoh Cerpen beserta Soal

Bacalah cerpen di bawah ini !

                                       Sebatang  Pohon  Pisang

   Mula-mula, Pak Mangun beserta Pak Banu tak begitu memerhatikan bahwa pohon pisang raja itu tumbuh tepat di perbatasan kebun mereka.Baru ketika pohon itu sudah pernah berbuah,timbullah perselisihan di antara mereka.
“ Pohon pisang itu tumbuh di kebunku,” kata Pak banu.
“ Bagaimana bisa kau mengatakan seperti itu. Lihatlah, bonggolnya saja terletak di kebunku. Jadi, dengan sendirinya pohon ini milikku,” bantah Pak Mangun.
Demikianlah, pertengkaran itu tak kunjung selesai. Sehari, tandan pisang itu menghadap ke rumah Pak Banu. Sehari kemudian, tandan pisang itu sudah pernah berpindah menghadap ke rumah Pak Mangun.Begitu terus setiap hari.
Untunglah pertengkaran mereka hanya sebatas adu mulut. Tak pernah mereka berkelahi sampai adu fisik. Jika mereka bertengkar, tetangga-tetangga selalu berhasil melerai keduanya.Akhirnya, pisang raja itu sudah pernah masak.
Akan tetapi, pisang itu hilang. Pak Banu menuduh Pak mangunlah yg sudah pernah mengambil pisang itu. Sebaliknya Pak Mangun justru menuduh Pak Banulah yg diam-diam sudah pernah mengambil pisang itu. Pertengkaran terjadi lagi. Kali ini, mereka melakukan aksi tutup mulut. Mereka tidak saling tegur sapa.
Hari itu, udara sangat panas. Kebetulan memang sedang musim kemarau. Orang-orang lebih suka duduk-duduk di luar rumah, di bawah pohon yg rindang. Begitu juga halnya dengan Pak Banu.
Siang itu, Pak Banu duduk mencari angin di bawah pohon sawo di samping rumahnya. Tiba-tiba, datanglah  si Tatang,  tetangganya. Si Tatang terkenal sebagai anak yg usil di kampung itu. Si Tatang datang menemui Pak Banu dengan membawa empat sisir pisang raja. Semuanya sudah masak.
“ Pak Banu, ini pisang Bapak yg hilang itu. Sekarang sudah matang. Sayalah yg sudah pernah memeramnya. Ini bagian Pak Banu yg dua sisir,” kata tatang
Pak Banu tertegun melihat perbuatan anak itu.
“ Ini saya masih membawa dua sisir lagi. Ini hendak saya antarkan ke rumah Pak mangun. Pisang ini bagian Pak Mangun,” lanjutnya,” Yang dua sisir lagi saya minta sebagai upah memeramnya.”
Mendengar hal itu, Pak Banu hanya tercengang. Tahulah ia sekarang, siapa yg sudah pernah memngambil pisang raja itu. Akan tetapi, dua sisir pisang yg diberikan oleh Tatang itu diterimanya juga. Sebelum Pak Banu sempat berkata apa-apa, Tatang sudah pernah keluar beserta berjalan menuju rumah Pak mangun.
Sumber : Cermat Berbahasa Indonesia

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1.  Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerpen di atas !
2.  Tentukan watak masing-masing tokoh dalam cerpen beserta kutiplah bagian cerita yg menunjukkan watak tersebut !
3.   Sebutkan bentuk penceritaan  alias alur cerpen tersebut !
4.   Sebutkan latar tempat beserta waktu dengan cerpen di atas serta kutiplah bagian cerita yg menerangkan latar tersebut !
5.   Sebutkan nilai-nilai yg terkandung dalam cerpen tersebut !
Demikian materi Bahasa Indonesia : Cerpen / Cerita Pendek meliputi Pengertian Cerpen, Ciri-ciri, Unsur intrinsik & ekstrinsik cerpen, beserta contoh cerpen beserta latihan soalnya. Semoga bermanfaat...

Thursday, November 21, 2019

Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog beringsang . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi bahasa indonesia : Drama meliputi pengertian, jenis, unsur intrinsik & ekstrinsik drama, ciri, tahap lalu hukum panggung pementasan drama. Mari kita bahas selengkapnya...

A. Pengertian Drama


Secara Etimologi istilah drama berasal dari bahasa Yunani yaitu beringsang “draomai” yg berarti berbuat, berlaku, bertindak alias bereaksi. beringsang Selanjutnya drama didefinisikan sebagai “Bentuk seni yg berusaha beringsang mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak alias aksion lalu beringsang percakapan alias dialog.”, (Tjahyono: 1998: 186). Drama termasuk kedalam beringsang karya sastra baru.

Istilah-istilah dalam Drama


a. Adegan : Bagian kecil dari babak drama,
b. beringsang Babak : Bagian besar dari suatu babak drama,
c. Dialog : Percakapan antar pelaku drama,
d. beringsang Episode : Bagian Cerita,
e. Lakon : Cerita yg dimainkan dalam drama,
f. beringsang Naskah : Karangan yg masih ditulis dengan tangan,
g. Komedi : Drama yg lucu lalu menggembirakan,
h. Tragedi : Drama menyedihkan,
i. beringsang Peran : Pemain drama
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi bahasa indonesia  beringsang Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)

B.  Jenis-Jenis Drama


Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yg digunakannya. Dalam bentuk pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah, drama bisa dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:
  • Tragedi: drama yg bercerita tentang kesedihan.
  • Komedi: drama yg bercerita tentang komedi yg penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi lalu komedi.
  • Opera: drama yg dialognya dengan cara dinyanyikan lalu diiringi musik.
  • Melodrama: drama yg dialognya diucapkan lalu dengan diiringi musik.
  • Farce: drama yg menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
  • Tablo: jenis drama yg lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
  • Drama Panggung: drama yg sepenuhnya dimainkan dipanggung.
  • Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak bisa dilihat, tepai hanya bisa didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
  • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak bisa diraba.
  • Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  • Drama Wayang: drama yg diiringi dengan pagelaran wayang.
  • Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yg dimainkan beberapa orang.
Jenis drama berdasarkan ada alias tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
  • Drama Tradisional: yaitu drama yg tidak menggunakan naskah.
  • Drama Modern: yaitu drama yg menggunakan naskah.

C. Unsur-Unsur Drama


1. Unsur Intrinsik Drama


Unsur instrinsik yaitu unsur yg membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini yaitu komponen yg terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yg membangun suatu drama.

Adapun komponen- komponen yg membangun suatu drama yg dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah:

a. Judul

Judul merupakan nama suatu drama, alias hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan penting yg bisa menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita mau mengetahui beberapa hal alias jalan cerita dari suatu drama. Judul bisa menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, lalu sebagainya.

Sebagai contoh suatu drama berjudul “si manis jembatan ancol”, dari judul drama tersebut kita bisa mengetahui tokoh utama dalam tersebut yaitu “si manis” penghuni jembatan ancol.

Setidaknya, dari judul mampu  membuat penasaran (red: rasa ketertarikan) penonton meningkat. Oleh karena itu, judul merupakan unsur kunci dalam suatu drama alias seni ainnya (buku, novel, lalu lain-lain).

b. Tema

Tema merupakan keseluruhan dari cerita yg dibuat tema adalah ide pokok yg menjadi dasar alias pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” dengan suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan lalu dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yg sudah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, lalu lainya.

c. Plot

Plot alias Alur disebut juga sebagai jalan cerita yg disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi

- tahapan awal, dengan tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar, lalu lain sebaginya.
- pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak dengan pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yg merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik mau terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton mau mengenal alur dari cerita yg dibuat.
- komplikasi, tahap komplikasi alias tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung mau terjadi untuk menguatkan konflik utama dengan alur cerita.
- Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yg ada. Ditahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yg terjadi mulai dari awal cerita.
- Resolusi, merupakan tahap yg menujukan jalan keluar dari setiap konflik yg ada. Teka teki dengan setiap konflik yg terjadi dengan awal- awal cerita mau terungkap dengan tahap ini. Sering kali, perwatakan yg aseli dari setiap tokoh mau beringsang hidup di tahapan ini.
- Akhir, dengan tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks sudah terpecahkan lalu merupakan akhir dari cerita.

Macam-macam plot dalam suatu cerita yaitu:

- Alur maju (prograsif), set cerita berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yg mau datang.
- Alur beringsang meleset (regreasif), kebalikan dari alur progresif. Set cerita berjalan mundur, yg mana masa kini adalah sebuah hasil dari konflik-konflik yg terjadi dengan masa lalu.
- Alur campuran, alur cerita yg mencampurkan masa kini dengan masa lalu lalu juga dengan masa depan. Di sebut juga alur bolak- balik. Cerita dengan alur ini mengungkakpakn konflik yg belum selesai dari masa lalu, masa sekarang, lalu penyelesaian di masa depan. Saling terkait satu sama lain.

d. Tokoh cerita/ perwatakan

Tokoh cerita meriupakan individu- individuyang memainkan peran, terlibat dalam cerita alias konflik dengan sebuah drma. Macam-macam tokoh dalam sebuah cerita:

- Berdasarkan peran: tokoh utama (central) merupakan tokoh yg dikuatkan alias tokoh utama dalam sebuah cerita alias drama. Sedangkan tokoh tambahan (figuran) merupakan tokoh yg membantu alias mendukung cerita. Dalam cerita, bisa memiliki beberapa tokoh utama, yg bisa dikenali dengan sering munculnya dalam cerita. Sedangkan tokoh figuran hanya beringsang hidup beberapa scene, kehadirannya hanya untuk menunjang cerita dari tokoh utama.
- Berdasarkan watak, tokoh antagonis adalah tokoh yg digambarkan sebagai sosok yg penuh keliciikan, beringsang tekak lalu penyebab munculnya suatu konflik. Sedangkan tokoh protagonis, merupakan tokoh yg mengalami konflik bersama tokoh antagonis.
- Berdasarkan perkembangan, tokoh statis yaitu tokoh yg relative tetp tidak megalami perubahan dari mulai cerita sampai akhir. Sedangkan tokoh yg berkembang yaitu tokoh yg mengalami perubahan seiring dengan konflik- konflik yg terjadi dengan alur cerita.

e. Dialog

Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik dialog amat penting bagi sebuah cerita. Masign-masing tokoh sangat dikuatkan denga dialog yg diucapkan serta gaya alias mimik wajah.

f. Konflik

Konflik merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yg terjadi dengan suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap drama alias cerita memliki konflik yg berbeda- beda. Konflik sebuah drama mau menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalam pertikaian yg terjadi antar tokoh (red: merasakan). Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yg membuat penonton semakin pensaran dengan kelanjutan cerita lalu bagaimana endingnya.

g. Latar alias setting

Merupakan tempat terjadinya setiap peristiwa yg berlangsung dalam alur cerita. Tak hanya itu, latar mencakup peralatan, waktu, pakaian, budaya, serta yg berhubungan dengan kehidupan para tokoh dalam cerita.

h. Amanat

Tentu dalam sebuah cerita ingin menyampaikan sebuah pesan-pesan moral kepada penonton. Amanat ini disampaikan secara tersirat artinya tidak tertulis dalam naskah namun bisa diambil hikmah dari alur, konflik cerita. Ini merupakan bagian amat penting lalu tidak boleh dilupakan dalam sebuah drama.

i. Bahasa

Bahasa yg digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yg mengacu dengan budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita senantiasa komunikatif.

2. Unsur ekstrinsik Drama


Merupakan unsur yg datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yg disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat dengan jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena itu, bisa dijumpai kasus sebuah drama yg terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:

- Faktor ekonomi,
- Faktor politik
- Faktor sosial- budaya
- Faktor pendidikan
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis pemain lalu kru
- Kebijakan pemerintah, lalu lain sebagainya.

D. Tahap-tahap bermain Drama


Karena rumitnya bermain drama alias teater, sehingga seorang beringsang pemain haruslah melakukan tahapan-tahapan bermain drama alias teater di beringsang bawah ini:
a. Casting (Pemilihan Pemain sesuai dengan watak);
b. beringsang Pembacaan Naskah;
c. beringsang Penghafalan Naskah;
d. beringsang Penghayatan Naskah;
e. beringsang Pengembangan latihan dengan improvisasi;
f. Pementasan..

E. Hukum Panggung


Dalam pementasan drama, ada beberapa aturan yg harus dipatuhi beringsang oleh para pemain dari drama itu sendiri. Peraturan itulah yg disebut beringsang dengan “Hukum Panggung”. Berikut ini mau diuraikan hukum panggung yg beringsang jadi dalam pementasan drama;
a. Blocking
Seorang Pemain hendaknya bisa mengatur diri saat berdiri di atas beringsang panggung, tidak diperkenankan bagi seorang pemain untuk membelakangi beringsang penonton alias juri dalam pementasan alias lomba drama.
b. Backing
Pemain harus bisa mengatur arah berdiri karena tidak boleh beringsang melakukan penyampingan badan yg berdampak dengan gerakan yg menutupi beringsang penonton. Misal : Ketika pemain beringsang maju ke panggung, lalu mengesampingi beringsang penonton, maka si pemain tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan beringsang tangan yg bisa menutupi penonton.
c. Moving
Perpindahan dilakukan karena adanya motivasi yg tepat untuk beringsang berpindah, Ketika Melakukan perpindahan. Si pemain tidak boleh menutupi beringsang pemain lain yg sedang berdialog.
d. Grouping
Pengelompokan dimaksudkan untuk menyeimbangkan posisi panggung. beringsang Jangan melakukan posisi penumpukan dengan satu sudut, melainkan harus beringsang mnyeimbangkan kebeberapa sudut di atas panggung.
e. Crossing
Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak secara rapi, beringsang Penyilangan juga dilakukan pemain untuk menghindari blocking lalu beringsang penumpukan posisi pemain. Selain itu, arah keluar harus sama dengan arah beringsang masuk.

F. Ciri-ciri Pementasan Drama


Ada kemiripan antara drama lalu teater, namun dalam pementaan drama ada ciri-ciri yg khas. Ciri tersebut sebagai berikut:
a. Dalam drama vokal tidak harus kuat, karena diperkuat alias diambil oleh mikrofon,
b. Emosi tidak perlu kuat, karena mau diperkuat oleh kamera,
c. Make up cukup tipis karena mau diperkuat oleh kamera.
d. Pengambilangan secara partial alias sebagian-sebagian yg dipotong beringsang sangat pendek sesuai dengan yg mau diceritakan, sehingga adegan yg beringsang salah bisa diulang-ulang hingga mencapai seperti yg dikehendaki oleh beringsang sutradara

Materi terkait : Analisis Pementasan Drama

Sumber :
http://azizvyan.blogspot.co.id/ 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik

Demikian materi bahasa indonesia : Drama meliputi pengertian, jenis, unsur intrinsik & ekstrinsik drama, ciri, tahap lalu hukum panggung pementasan drama. Semoga bermanfaat.  beringsang