Showing posts sorted by relevance for query drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik. Sort by date Show all posts

Thursday, November 21, 2019

Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog beringsang . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi bahasa indonesia : Drama meliputi pengertian, jenis, unsur intrinsik & ekstrinsik drama, ciri, tahap lalu hukum panggung pementasan drama. Mari kita bahas selengkapnya...

A. Pengertian Drama


Secara Etimologi istilah drama berasal dari bahasa Yunani yaitu beringsang “draomai” yg berarti berbuat, berlaku, bertindak alias bereaksi. beringsang Selanjutnya drama didefinisikan sebagai “Bentuk seni yg berusaha beringsang mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak alias aksion lalu beringsang percakapan alias dialog.”, (Tjahyono: 1998: 186). Drama termasuk kedalam beringsang karya sastra baru.

Istilah-istilah dalam Drama


a. Adegan : Bagian kecil dari babak drama,
b. beringsang Babak : Bagian besar dari suatu babak drama,
c. Dialog : Percakapan antar pelaku drama,
d. beringsang Episode : Bagian Cerita,
e. Lakon : Cerita yg dimainkan dalam drama,
f. beringsang Naskah : Karangan yg masih ditulis dengan tangan,
g. Komedi : Drama yg lucu lalu menggembirakan,
h. Tragedi : Drama menyedihkan,
i. beringsang Peran : Pemain drama
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi bahasa indonesia  beringsang Drama (Pengertian, Jenis, Unsur, Ciri)

B.  Jenis-Jenis Drama


Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yg digunakannya. Dalam bentuk pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah, drama bisa dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:
  • Tragedi: drama yg bercerita tentang kesedihan.
  • Komedi: drama yg bercerita tentang komedi yg penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi lalu komedi.
  • Opera: drama yg dialognya dengan cara dinyanyikan lalu diiringi musik.
  • Melodrama: drama yg dialognya diucapkan lalu dengan diiringi musik.
  • Farce: drama yg menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
  • Tablo: jenis drama yg lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
  • Drama Panggung: drama yg sepenuhnya dimainkan dipanggung.
  • Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak bisa dilihat, tepai hanya bisa didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
  • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak bisa diraba.
  • Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  • Drama Wayang: drama yg diiringi dengan pagelaran wayang.
  • Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yg dimainkan beberapa orang.
Jenis drama berdasarkan ada alias tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
  • Drama Tradisional: yaitu drama yg tidak menggunakan naskah.
  • Drama Modern: yaitu drama yg menggunakan naskah.

C. Unsur-Unsur Drama


1. Unsur Intrinsik Drama


Unsur instrinsik yaitu unsur yg membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini yaitu komponen yg terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yg membangun suatu drama.

Adapun komponen- komponen yg membangun suatu drama yg dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah:

a. Judul

Judul merupakan nama suatu drama, alias hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan penting yg bisa menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita mau mengetahui beberapa hal alias jalan cerita dari suatu drama. Judul bisa menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, lalu sebagainya.

Sebagai contoh suatu drama berjudul “si manis jembatan ancol”, dari judul drama tersebut kita bisa mengetahui tokoh utama dalam tersebut yaitu “si manis” penghuni jembatan ancol.

Setidaknya, dari judul mampu  membuat penasaran (red: rasa ketertarikan) penonton meningkat. Oleh karena itu, judul merupakan unsur kunci dalam suatu drama alias seni ainnya (buku, novel, lalu lain-lain).

b. Tema

Tema merupakan keseluruhan dari cerita yg dibuat tema adalah ide pokok yg menjadi dasar alias pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” dengan suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan lalu dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yg sudah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, lalu lainya.

c. Plot

Plot alias Alur disebut juga sebagai jalan cerita yg disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi

- tahapan awal, dengan tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar, lalu lain sebaginya.
- pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak dengan pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yg merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik mau terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton mau mengenal alur dari cerita yg dibuat.
- komplikasi, tahap komplikasi alias tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung mau terjadi untuk menguatkan konflik utama dengan alur cerita.
- Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yg ada. Ditahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yg terjadi mulai dari awal cerita.
- Resolusi, merupakan tahap yg menujukan jalan keluar dari setiap konflik yg ada. Teka teki dengan setiap konflik yg terjadi dengan awal- awal cerita mau terungkap dengan tahap ini. Sering kali, perwatakan yg aseli dari setiap tokoh mau beringsang hidup di tahapan ini.
- Akhir, dengan tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks sudah terpecahkan lalu merupakan akhir dari cerita.

Macam-macam plot dalam suatu cerita yaitu:

- Alur maju (prograsif), set cerita berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yg mau datang.
- Alur beringsang meleset (regreasif), kebalikan dari alur progresif. Set cerita berjalan mundur, yg mana masa kini adalah sebuah hasil dari konflik-konflik yg terjadi dengan masa lalu.
- Alur campuran, alur cerita yg mencampurkan masa kini dengan masa lalu lalu juga dengan masa depan. Di sebut juga alur bolak- balik. Cerita dengan alur ini mengungkakpakn konflik yg belum selesai dari masa lalu, masa sekarang, lalu penyelesaian di masa depan. Saling terkait satu sama lain.

d. Tokoh cerita/ perwatakan

Tokoh cerita meriupakan individu- individuyang memainkan peran, terlibat dalam cerita alias konflik dengan sebuah drma. Macam-macam tokoh dalam sebuah cerita:

- Berdasarkan peran: tokoh utama (central) merupakan tokoh yg dikuatkan alias tokoh utama dalam sebuah cerita alias drama. Sedangkan tokoh tambahan (figuran) merupakan tokoh yg membantu alias mendukung cerita. Dalam cerita, bisa memiliki beberapa tokoh utama, yg bisa dikenali dengan sering munculnya dalam cerita. Sedangkan tokoh figuran hanya beringsang hidup beberapa scene, kehadirannya hanya untuk menunjang cerita dari tokoh utama.
- Berdasarkan watak, tokoh antagonis adalah tokoh yg digambarkan sebagai sosok yg penuh keliciikan, beringsang tekak lalu penyebab munculnya suatu konflik. Sedangkan tokoh protagonis, merupakan tokoh yg mengalami konflik bersama tokoh antagonis.
- Berdasarkan perkembangan, tokoh statis yaitu tokoh yg relative tetp tidak megalami perubahan dari mulai cerita sampai akhir. Sedangkan tokoh yg berkembang yaitu tokoh yg mengalami perubahan seiring dengan konflik- konflik yg terjadi dengan alur cerita.

e. Dialog

Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik dialog amat penting bagi sebuah cerita. Masign-masing tokoh sangat dikuatkan denga dialog yg diucapkan serta gaya alias mimik wajah.

f. Konflik

Konflik merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yg terjadi dengan suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap drama alias cerita memliki konflik yg berbeda- beda. Konflik sebuah drama mau menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalam pertikaian yg terjadi antar tokoh (red: merasakan). Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yg membuat penonton semakin pensaran dengan kelanjutan cerita lalu bagaimana endingnya.

g. Latar alias setting

Merupakan tempat terjadinya setiap peristiwa yg berlangsung dalam alur cerita. Tak hanya itu, latar mencakup peralatan, waktu, pakaian, budaya, serta yg berhubungan dengan kehidupan para tokoh dalam cerita.

h. Amanat

Tentu dalam sebuah cerita ingin menyampaikan sebuah pesan-pesan moral kepada penonton. Amanat ini disampaikan secara tersirat artinya tidak tertulis dalam naskah namun bisa diambil hikmah dari alur, konflik cerita. Ini merupakan bagian amat penting lalu tidak boleh dilupakan dalam sebuah drama.

i. Bahasa

Bahasa yg digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yg mengacu dengan budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita senantiasa komunikatif.

2. Unsur ekstrinsik Drama


Merupakan unsur yg datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yg disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat dengan jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena itu, bisa dijumpai kasus sebuah drama yg terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:

- Faktor ekonomi,
- Faktor politik
- Faktor sosial- budaya
- Faktor pendidikan
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis pemain lalu kru
- Kebijakan pemerintah, lalu lain sebagainya.

D. Tahap-tahap bermain Drama


Karena rumitnya bermain drama alias teater, sehingga seorang beringsang pemain haruslah melakukan tahapan-tahapan bermain drama alias teater di beringsang bawah ini:
a. Casting (Pemilihan Pemain sesuai dengan watak);
b. beringsang Pembacaan Naskah;
c. beringsang Penghafalan Naskah;
d. beringsang Penghayatan Naskah;
e. beringsang Pengembangan latihan dengan improvisasi;
f. Pementasan..

E. Hukum Panggung


Dalam pementasan drama, ada beberapa aturan yg harus dipatuhi beringsang oleh para pemain dari drama itu sendiri. Peraturan itulah yg disebut beringsang dengan “Hukum Panggung”. Berikut ini mau diuraikan hukum panggung yg beringsang jadi dalam pementasan drama;
a. Blocking
Seorang Pemain hendaknya bisa mengatur diri saat berdiri di atas beringsang panggung, tidak diperkenankan bagi seorang pemain untuk membelakangi beringsang penonton alias juri dalam pementasan alias lomba drama.
b. Backing
Pemain harus bisa mengatur arah berdiri karena tidak boleh beringsang melakukan penyampingan badan yg berdampak dengan gerakan yg menutupi beringsang penonton. Misal : Ketika pemain beringsang maju ke panggung, lalu mengesampingi beringsang penonton, maka si pemain tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan beringsang tangan yg bisa menutupi penonton.
c. Moving
Perpindahan dilakukan karena adanya motivasi yg tepat untuk beringsang berpindah, Ketika Melakukan perpindahan. Si pemain tidak boleh menutupi beringsang pemain lain yg sedang berdialog.
d. Grouping
Pengelompokan dimaksudkan untuk menyeimbangkan posisi panggung. beringsang Jangan melakukan posisi penumpukan dengan satu sudut, melainkan harus beringsang mnyeimbangkan kebeberapa sudut di atas panggung.
e. Crossing
Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak secara rapi, beringsang Penyilangan juga dilakukan pemain untuk menghindari blocking lalu beringsang penumpukan posisi pemain. Selain itu, arah keluar harus sama dengan arah beringsang masuk.

F. Ciri-ciri Pementasan Drama


Ada kemiripan antara drama lalu teater, namun dalam pementaan drama ada ciri-ciri yg khas. Ciri tersebut sebagai berikut:
a. Dalam drama vokal tidak harus kuat, karena diperkuat alias diambil oleh mikrofon,
b. Emosi tidak perlu kuat, karena mau diperkuat oleh kamera,
c. Make up cukup tipis karena mau diperkuat oleh kamera.
d. Pengambilangan secara partial alias sebagian-sebagian yg dipotong beringsang sangat pendek sesuai dengan yg mau diceritakan, sehingga adegan yg beringsang salah bisa diulang-ulang hingga mencapai seperti yg dikehendaki oleh beringsang sutradara

Materi terkait : Analisis Pementasan Drama

Sumber :
http://azizvyan.blogspot.co.id/ 
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=drama-adalah-pengertian-jenis-unsur-ciri-intrinsik-ekstrinsik

Demikian materi bahasa indonesia : Drama meliputi pengertian, jenis, unsur intrinsik & ekstrinsik drama, ciri, tahap lalu hukum panggung pementasan drama. Semoga bermanfaat.  beringsang