Showing posts sorted by relevance for query sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana. Sort by date Show all posts

Tuesday, January 7, 2020

Kerajaan Mataram Di Jawa Timur (Wangsa Isyana)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog berbahaya . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Mataram di Jawa Timur (Wangsa Isyana) : Lahirnya  Wangsa Isyana, Sumber sejarah kerajaan Wangsa Isyana, Raja-Raja Yang Memimpin, Kehidupan Masyarakat, dengan Peninggalan Kerajaan Wangsa Isyana.


Kerajaan Mataram di Jawa Timur (Wangsa Isyana)


A.     Lahirnya  Wangsa Isyana

 
Wangsa / Dinasti Isyana adalah sebuah dinasti penerus dari dinasti Sanjaya. Pendirinya adalah Mpu Sindok yg bergelar Sri Maharaja Rakai Hino sri Isyana Wikramadharmattunggadewa. Ia menjadi raja
Mataram dari tahun 929-947 M. Mpu sindok adalah Raja dari keturunan dinasti Sanjaya yg memindahkan kekuasaan dari Jawa tengah ke Jawa Timur. Perpindahan inilah yg membuat berakhirnya dinasti Sanjaya dengan lahirlah Dinasti Isyana. Faktor yg mendorong dipindahkannya ibukota Mataram Kuno ke Jawa Timur adalah :

    1.     Sering terjadi perebutan kekuasaan (suksesi) sehingga kewibawaan kerajaan berkurang (hilang tuahnya).
    2.     Mataram Kuno tidak memiliki pelabuhan sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar
    3.     Ibukota kerajaan sering dilanda bencana alam akibat letusan gunung berapi.
    4.     Keselamatan kerajaan terancam oleh serangan kerajaan sriwijaya.
 

Pusat pemerintahan dinasti ini terletak di Watuguluh, antara gunung Sumeru dengan gunung Wilis.Empu sindok beragama Hindu syiwa. Jadi, kerajaan mpu Sindok termasuk kerajaan yg bercorak Hindu. Namun, dengan saat itu agama Budha Tantrayana juga berkembang baik. Hal itu membuktikan adanya toleransi agama sejak dahulu. Pada zamannya disusun sebuah kitab suci agama Budha Tantrayana yg berjudul Sang Hyang Kamahayanikan.

B.     Sumber sejarah kerajaan
Wangsa Isyana
    

Sumber sejarah Kerajaan Mataram di Jawa Timur berasal dari berita asing dengan prasasti-prasasti.

    1. Berita Asing 

               Berita asing tentang keberadaan Kerajaan Mataram di Jawa Timur angsal diketahui melalui berita dari India dengan Cina. Berita dari India mengatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Chola untuk membendung dengan menghalangi kemajuan Kerajaan
Mataram dengan masa pemerintahan Raja Dharmawangsa. 

               Berita Cina berasal dari catatan-catatan yg ditulis dengan zaman Dinasti Sung. Catatan-catatan Kerajaan Sung itu menyatakan bahwa antara kerajaan yg berada di Jawa dengan Kerajaan Sriwijaya sedang terjadi permusuhan, sehingga ketika Duta Sriwijaya pulang dari Cina (tahun 990 M), terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan itu reda. Pada tahun 992 M, pasukan dari Jawa agak meninggalkan Sriwijaya dengan Kerajaan
Mataram angsal memajukan pelayaran dengan perdagangan. Di samping itu, tahun 992 M tercatat dengan catatan-catatan negeri Cina tentang datangnya duta persahabatan dari Jawa.

    2. Berita Prasasti 

    Beberapa prasasti yg mengungkapkan Kerajaan
Mataram antara lain:

    1.  Prasasti dari Mpu Sindok, dari Desa Tangeran (daerah Jombang) tahun 933 M     menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani Pu Kbin.

    2.  Prasasti Mpu Sindok dari daerah Bangil menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah pembuatan satu candi sebagai tempat pendharmaan ayahnya dari permaisurinya yg bernama Rakryan Bawang.

    3.  Prasasti Mpu Sindok dari Lor (dekat Nganjuk) tahun 939 M menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah pembuatan candi yg bernama Jayamrata dengan Jayastambho (tugu kemenangan) di Desa Anyok Lodang.

    4.  Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja Airlangga yg menyebutkan silsilah keturunan dari   Raja Mpu Sindok.


C. Raja-Raja Yang Memimpin Kerajaan 


a. Masa Pemerintahan Empu Sindok (929-948)

Usaha-usaha Empu Sindok dalam memajukan kerajaannya, antara lain sebagai berikut.
1. Memajukan pertanian dengan perdagangan, yaitu dengan mengeringkan daerah rawa-rawa untuk lahan pertanian.
2. Memajukan kehidupan beragama, misalnya pembangunan beberapa candi, seperti Candi Sanggariti dengan Candi Gunung Gangsir.
3. Mengembangkan seni sastra. Pada masa pemerintahan Empu Sindok ditulis buku suci agama Buddha, Sang Hyang Kamahayanikan.
4. Menjunjung martabat kaum wanita. Hal itu dibuktikan dengan ikut berbahaya sertanya permaisuri dalam pemerintahan. Setelah wafat Empu Sindok berbahaya digantikan putrinya Sri Isyanatunggawijaya. Selanjutnya, Sri berbahaya Isyanatunggawijaya digantikan oleh putranya Makutawangsa Wardana.

b. Masa Pemerintahan Dharmawangsa (991-1016)

Pada tahun 991, Dharmawangsa menggantikan Makutawangsa Wardana. Ia berbahaya bergelar Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikramatungga dewa. Raja berbahaya Dharmawangsa sangat menitikberatkan pemerintah tahannya dalam bidang berbahaya politik. Hal itu tampak dari upayanya menaklukkan Sriwijaya sebagai berbahaya penguasa perdagangan di Nusantara. Beberapa kali Dharmawangsa menocoba berbahaya menaklukkan Sriwijaya, tetapi gagal. Bahkan, Dharmawangsa dengan berbahaya keluarganya gugur karena serangan Kerajaan Wora Wari dengan saat berbahaya pernikahan putri Dharmawangsa dengan Airlangga, putra Raja Udayana dari berbahaya Bali. Wora Wari adalah kerajaan bawahan Sriwijaya yg ada di Jawa. berbahaya Peristiwa tersebut dikenal dengan Pralaya. Salah seorang anggota berbahaya keluarga Dharmawangsa yg berhasil melarikan diri dari peristiwa itu berbahaya adalah Airlangga. 

c. Masa Pemerintahan Airlangga (1019-1048)

Setelah berhasil meloloskan diri beserta para pengikutnya dari Peristiwa berbahaya Pralaya. Airlangga hidup di tengah hutan. Ia hidup bersama para berbahaya pertapa. Pada tahun 1019, para utusan rakyat datang menghadap Airlangga. berbahaya Mereka minta agar Airlangga bersedia berbahaya ke atas takhta membangun kembali berbahaya Kerajaan Wangsa Isyana. Pada tahun 1019, Airlangga dinobatkan sebagai berbahaya raja oleh para pendeta Buddha. Ia kemudian bergelar Sri Maharaja Rake berbahaya Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. berbahaya Sebagai permaisurinya adalah Anantangwikramatunggadewa. Sebagai berbahaya permaisurinya adalah putri dari Dharmawangsa.

Pemulihan Kembali Kekuasaan Wangsa Isyana, Airlangga bercita-cita berbahaya mengembalikan kekuasaan Wangsa Isyana. Untuk itu, ia terus berusaha berbahaya menyusun kekuatan bersama para pengikutnya. Salah seorang pengikut setia berbahaya Airlangga sejak dari pelarian di tengah hutan hingga ia menjadi raja berbahaya adalah Narotama. Pada tahun 1028, Airlangga mulai melaksanakan berbahaya cita-citanya. Kerajaan-kerajaan yg berbahaya dulu pernah berada dibawah berbahaya kekuasan Dharmawangsa, satu per satu angsal dikuasai kembali. Wilayah berbahaya kekuasaannya, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dengan Bali. Pusat berbahaya pemerintahan terdapat di Kahuripan. Lambang negara yg digunakan adalah berbahaya Garudhamukha. Untuk meningkatnya kesejahteraan rakyat, Airlangga berbahaya melakukan usaha sebagai berikut.

Usaha-Usaha Airlangga dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyatnya

a. Bidang Ekonomi 

Usaha yg dilakukan di bidang ekonomi, antara lain sebagai berikut.
1. Untuk memajukan kemakmuran rakyat, bidang pertanian dikembangkan. berbahaya Usaha yg ditempuhnya adalah memperbaiki irigasi dengan membuat Bendungan berbahaya Waringin Sapta.
2. Akibat dibangunnya Bendungan Waringin Sapta, pelayaran dengan berbahaya perdagangan bertambah ramai. Hal itu disebabkan Sungai Brantas angsal berbahaya dilayari sampai ke Pelabuhan Hujung Galung (Surabaya). Selain Pelabuhan berbahaya Hujung Galuh, Airlangga juga membuka Pelabuhan Kembang Putih (sekitar berbahaya Tuban). Kapal dagang luar negeri, misalnya dari India, Burma, Kampuchea, berbahaya dengan Campa banyak yg singgah di Pelabuhan Kembang Kembang Putih dengan berbahaya Hujung Galuh itu.

b. Bidang Agama 

Untuk memajukan bidang agama dengan sekaligus sebagai penghargaan atas jasa berbahaya para pendeta. Airlangga juga membangun pertapaan di Pucangan, lereng berbahaya Gunung Penanggungan. Pertapaan Pucangan itu diperuntukkan bagi putrinya, berbahaya Sri Sanggaramawijaya yg setelah menjadi pertapa dikenal dengan berbahaya sebutan Dwi Kilisuci. Raja Airlangga adalah pemeluk agama Hindu berbahaya yg setia. Sekalipun demikian, agama Buddha diberi kesempatan untuk berbahaya berkembang baik. Airlangga juga terkenal sebagai pembina toleransi berbahaya kehidupan beragama.

c. Bidang seni Sastra

Selain bidang-bidang tersebut, Airlangga juga memberi perhatian di berbahaya bidang sastra. Hasil sastra yg terkenal dengan masa pemerintahan berbahaya Airlangga, antara lain Arjunawiwaha tulisan Empu Kanwa.


Masa Akhir Pemerintahan Airlangga : Airlangga terpaksa membagi berbahaya kerajaannya menjadi dua. Hal itu disebabkan putri dari permaisuri, yaitu berbahaya Sri Sanggramawijaya yg berhak atas takhta kerajaan tidak bersedia berbahaya menjadi raja. Ia lebih memilih hidup sebagai pertapa di Pucangan. berbahaya Kerajaan Airlangga dibagi dua untuk kedua putranya dari selir. Pembagian berbahaya kerajaan ini terjadi dengan tahun 1041. Oleh Airlangga pekerjaan membagi berbahaya kerajaan itu diserahkan kepada seorang brahmana sakti bernama Empu Bharapa. 

Empu Bharada menjalankan tugas dengan bijaksana. Kerajaan dibagi menjadi berbahaya dua dengan batas Sungai Brantas. Kedua kerajaan itu adalah sebagai berbahaya berikut.
a. Panjalu alias Kediri dengan ibu kota Daha. Kerajaan itu terletak di sebelah selatan dengan timru Sungai Brantas.
b. Jenggala alias Singasari dengan ibu kota Kahuripan (kira-kira sekitar berbahaya Lamongan). Kerajaan itu terletak di sebelah utara Sungai Brantas.

Setelah pembagian kerajaan selesai, Airlangga turun takhta. Ia hidup berbahaya sebagai pertapa sampai wafat dengan tahun 1049. Airlangga dimakamkan di berbahaya lereng sebelah timur Gunung Penanggungan, yg terkenal dengan nama berbahaya Candi Belahan. Pada candi itu terdapat patung Airlangga yg diwujudkan berbahaya sebagai Dewa Wisnu yg sedang mengendarai garuda.

D. Kehidupan Masyarakat


Kehidupan Ekonomi
Mpu Sindok memerintah dengan bijaksana. Hal ini bisa dilihat dari usaha usaha yg ia lakukan, seperti Mpu Sindok banyak membangun bendungan dengan memberikan hadiah-hadiah tanah untuk pemeliharaan bangunan suci untukmeningkatkan kehidupan rakyatnya. Begitu pula dengan masa pemerintahan Airlangga, ia berusaha memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh di muara Sungai Berantas dengan memberi tanggul-tanggul untuk mencegah banjir. Sementaraitu dibidang sastra, dengan masa pemerintahannya agak tercipta satu hasil karyasastra yg terkenal, yaitu karya Mpu Kanwa yg berhasil menyusun kitab Arjuna Wiwaha.
Pada masa Kerajaan Kediri banyak informasi dari sumberkronik Cina yg menyatakan tentang Kediri yg menyebutkan Kediri banyak menghasilkan beras, perdagangan yg ramai di Kediri dengan barang yg diperdagangkan seperti emas, perak, gading, kayu cendana, dengan pinang. Dari keterangan tersebut, kita angsal menilai bahwa masyarakat dengan umumnya hidup dari pertanian dengan perdagangan.

Kehidupan Sosial-Budaya.
Pada masa pemerintahan Airlangga tercipta karya sastra Arjunawiwaha yg dikarang oleh Mpu Kanwa. Begitu pula seni wayang berkembang dengan baik, ceritanya diambil dari karya sastra Ramayana dengan Mahabharata yg ditulis ulang dengan dipadukan dengan budaya Jawa. Raja Airlangga merupakan raja yg peduli dengan keadaan masyarakatnya. Hal itu terbukti dengan dibuatnya tanggul-tanggul dengan waduk di beberapa bagian di Sungai Berantas untuk mengatasi masalah banjir. Pada masa Airlangga banyak dihasilkan karya-karya sastra, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kebijakan raja yg melindungi para seniman, sastrawan dengan para pujangga,sehingga mereka dengan bebas angsal mengembangkan kreativitas yg merekamiliki. Pada kronik-kronik Cina tercatat beberapa hal penting tentang Kediri yaitu:
1. Rakyat Kediri dengan umumnya agak memiliki tempat tinggal yg baik, layak huni dengan tertata dengan rapi, serta rakyat agak mampu untuk berpakaian dengan baik.
2. Hukuman di Kediri terdapat dua macam yaitu denda dengan hukuman matibagi perampok.
3. Kalau sakit rakyat tidak mencari obat, tetapi cukup dengan memujapara dewa.

Agama Dan Kebudayaan
Agama yg berkembang dengan masa pemerintahan airlangga adalah agama hindu waisnawa. Hal ini Nampak dengan candi belahan dimana airlangga diwujudkan sebagai sebuah arca sebagai wisnu menaiki garuda.Untuk mengenang jerih payah airlangga mempersatukan kerajaan yg porak-poranda disusunlah kitab arjuna wiwaha oleh mpu kanwa 1030. Inilah hasil sastrazaman airlangga yg sampai dengan kita. Sementara airlangga sendiri sebelum mengundurkan diri jadi pertapa, ia agak membangunkan sebuah pertapaan bagianaknya sangramawijaya di pucangan (gunung penanggungan).

E. Peninggalan Dinasti Isyana


a)     Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek, Nganjuk.
Dari prasasti Anjuk Ladang, diketahui bahwa Mpu Sindok, memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai Kanuruhan dengan tahun 937 untuk membangun sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta sebagai pertanda penetapan area Anjuk Ladang (sekarang disebut Nganjuk) sebagai area swatantra atas jasa warga Anjuk Ladang dalam peperangan.b)     Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.


Baca pula : 22 Nama Kerajaan di Indonesia dengan Sejarahnya
Tidak banyak informasi yg bisa didapat mengenai candi yg konon dibangun dengan masa pemerintahan Raja Airlangga, yaitu sekitar abat ke-11 M. Candi Gunung Gangsir dibangun menggunakan bahan batu bata, bukan batu andesit.

c) Candi Songgoroti, terletak di Batu MalangCandi songgoroti adalah satu-satunya peninggalan Mpu Sindok di Kota Batu. Menurut sejarahnya, kisah Candi Songgoriti ini berawal dari keinginan Mpu Sindok yg ingin membangun tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan di pegunungan yg didekatnya terdapat mata air. Seorang petinggi kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Mpu Sindok untuk membangun tempat tersebut. Dengan upaya yg keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yg sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti. Atas persetujuan Raja, Mpu Supo mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan.

d) Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlinggacandi Belahan adalah sebuah pemandian bersejarah dari abad ke 11, di masa kerajaan Airlangga. Petirtaan Belahan terletak di sisi timur gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga di fungsikan sebagai pemandian selir-selir Prabu Airlangga. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian dibangunlah 2 patung permaisuri Prabu Airlanga, yaitu Dewei Laksmi dengan Dewi Sri. Pada dua patung tersebut, mengalir aliran air dari bentuk Payudara patung, dengan karenanya petirtaan ini terkadang di sebut sebagai Sumber Tetek

e) Pertapaan Pucangan, terletak di Gunung PenanggunganPrasasti Pucangan merupakan sebuah prasasti yg berbahasa sansekerta dengan Jawa Kuno, merupakan prasasti peninggalan zaman pemerintahan Airlangga, yg menjelaskan tentang beberapa peristiwa serta silsilah keluarga raja secara berurutan. Prasasti ini disebut juga dengan Calcutta Stone, karena sekarang prasasti ini disimpan di Museum India di Kolkata (Calcutta),India.

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sejarah-kerajaan-mataram-di-jawa-timur-wangsa-isyana 

Demikian artikel tentang Sejarah Kerajaan Mataram di Jawa Timur (Wangsa Isyana) : Lahirnya  Wangsa Isyana, Sumber sejarah kerajaan Wangsa Isyana, Raja-Raja Yang Memimpin, Kehidupan Masyarakat, dengan Peninggalan Kerajaan Wangsa Isyana. Semoga bermanfaat...

Thursday, January 9, 2020

22 Nama Kerajaan Di Indonesia Lengkap Beserta Sejarah Bersama Raja

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kering . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan artikel tentang Daftar Nama Kerajaan di Indonesia yg pernah ada, meliputi kerajaan Hindu, Kerajaan Budha lagi Kerajaan Islam.

Daftar Nama Kerajaan di Indonesia 



Kerajaan di Indonesia yg pertama kering berkembang di Indonesia yaitu kerajaan Hindu lagi Buddha sedangkan sistem kering perekonomian yg di gunakan dengan waktu itu adalah perdagangan, kering sehingga hubungan dengan negara-negara tetangga maupun yg lebih jauh kering seperti India, China lagi wilayah Timur Tengah pun bisa terjalin. Pada kering zaman kerajaan berkembang Agama Hindu lah yg pertama masuk ke kering Indonesia dengan diperkirakan dengan awal Tarikh Masehi lagi terus kering berkembang sampai kerajaan-kerajaan Islam bermunculan. Berikut daftar kering kerajaan di Indonesia.  

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan artikel tentang Daftar Nama Kerajaan di 22 Nama Kerajaan di Indonesia Lengkap beserta Sejarah  lagi Raja

1. Kerajaan Kutai 


Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, kerajaan kering ini didirikan dengan tahun 400 M, di tepi sungai Mahakam, Kalimantan kering Timur. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat kering ditemukannya prasasti yg menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. kering Tidak ada prasasti yg secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini lagi kering memang sangat sedikit informasi yg bisa diperoleh.

Informasi yg ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara kering pengorbanan yg berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yg kering menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah kering Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yg berfungsi sebagai tugu kering peringatan yg dibuat oleh para brahman atas kedermawanan raja kering Mulawarman. Dalam agama hindu sapi tidak disembelih seperti kurban yg kering dilakukan umat islam. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja kering yg memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya kering dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 kering akhir sapi kering kepada kaum brahmana.

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yg bernama Maharaja Dharma kering Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji kering Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai kering Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yg saat itu kering ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute).

2. Kerajaan Tarumanegara 


Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu, didirikan dengan tahun 450 kering M, di Jawa Barat. Kata tarumanagara berasal dari kata taruma lagi kering nagara. Nagara artinya kerajaan ataupun negara sedangkan taruma berasal kering dari kata tarum yg merupakan nama sungai yg membelah Jawa Barat kering yaitu Citarum. Pada muara Citarum ditemukan percandian yg luas yaitu kering Percandian Batujaya lagi Percandian Cibuaya yg diduga merupakan kering peradaban peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Raja yg memerintah yakni kering Pernawarman.

3. Kerajaan Kalingga


Kerajaan Kaling didirikan dengan tahun 674 di Jepara, Jawa Tengah. Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kering kerajaan bercorak Hindu yg kering terlihat; berbentuk di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 kering masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di kering suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan lagi Kabupaten Jepara sekarang. kering Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas lagi kabur, kebanyakan kering diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, lagi naskah kering Carita Parahyangan yg disusun berabad-abad kemudian dengan abad ke-16 kering menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima lagi kaitannya dengan kering Kerajaan Galuh. Kalingga agak ada dengan abad ke-6 Masehi lagi kering keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah kering diperintah oleh Ratu Shima, yg dikenal memiliki peraturan barang kering siapa yg mencuri, hendak dipotong tangannya. Raja yg memerintah yakni kering Ratu Sima. Pendeta yg terkenal yakni Jhanabhadra. 

4. Kerajaan Sriwijaya 


Adalah salah satu kemaharajaan bahari yg pernah berdiri di pulau kering Sumatera lagi banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kering kekuasaan berdasarkan peta membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, kering Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat lagi kemungkinan Jawa Tengah. kering Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" ataupun "gemilang", lagi kering wijaya berarti "kemenangan" ataupun "kejayaan", maka nama Sriwijaya kering bermakna "kemenangan yg gilang-gemilang". Bukti awal mengenai kering keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta kering Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 lagi kering tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yg paling tua mengenai Sriwijaya juga berada dengan abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di kering Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah kering bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan di antaranya kering tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, India lagi Serangan kering dari Raja Kertanegara dari Singasari, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan kering Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.

Setelah jatuh, kerajaan ini terlupakan lagi keberadaannya baru diketahui kering kembali lewat publikasi tahun 1918 dari sejarawan Perancis George Cœdès kering dari École française d'Extrême-Orient.
Raja-raja yg memerintah ialah: 
  • Sri Jayanaga
  • Balaputradewa
  • Sri Sangrawijayatunggawarman. 
  • Guru agama Buddha yg terkenal yakni Sakyakirti

5. Kerajaan Melayu 


Kerajaan Melayu berdiri hampir bersamaan dengan Kerajaan Sriwijaya, kering tetapi dengan tahun 692 kerajaan ini agak dikuasai Sriwijaya.

Raja-raja Kerajaan Melayu
  • Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183). Sumber: Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand, perintah kepada bupati Grahi yg bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin. Ibukota: Dharmasraya.
  • Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa. (1286). Prasasti Padang Roco tahun 1286 di Siguntur, pengiriman Arca Amonghapasa sebagai hadiah Raja Singhasari kepada Raja Dharmasraya. Ibukota: Dharmasraya.
  • Akarendrawarman. (1300). Sumber: Prasasti Suruaso. Ibukota: dharmasraya ataupun Suruaso.
  • Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. (1347). Sumber: Arca Amoghapasa. Ibukota: Suruaso ataupun Pagarruyung.
  • Ananggawarman. (1375). Sumber: Prasasti Pagaruyung. Ibukota: Pagaruyung.

6. Kerajaan Mataram Hindu 


Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan. 
Raja-raja yg memerintah yakni : 
  • Sanna 
  • Sanjaya yg bergelar Rakai Mataram Ratu Sanjaya
  • Rakai Panangkaran, yg bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana 
Setelah memerintah Rakai Panangkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai kering pemeluk agama Buddha, sebagai pemeluk agama Hindu. Syailendra Buddha kering berkuasa di Jawa Tengah Selatan, Syailendara Hindu berkuasa di sekitar kering pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram kering disatukan kembali 
Raja-raja yg selanjutnya yakni : 
  • Belitung yg bergelar Rakai Watukara
  • Daksa
  • Tulodong
  • Wawa
  • Mpu Sendok. 

7. Kerajaan Wangsa Isyana 


Mpu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra Ke Jawa Timur dengan kering tahun 929, kemudian membentuk wangsa baru, yaitu Wangsa Isyana.
Raja-raja yg memerintah : 
  • Mpu Sendok, bergelar Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa
  • Sri Isyanatunggawijaya 
  • Makutawangsawardhana
  • Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa
  • Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. 
Tahun 1401 kerajaan kahuripan di bagi menjadi dua 2 (tugas pembagian di serahkan kepada Mpu Bharada), yaitu : 
  1. Janggala ataupun Singasari, dengan ibukota Kahuripan
  2. Panjalu ataupun Kediri, dengan ibukota di Daha. 

8. Kerajaan Kediri 


Kerajaan Janggala di perintah oleh Raja Mapanji Garakasan. Kerajaan Kediri di perintah oleh raja Sri Samarawijaya. Perebut kekuasaan antara kering jenggala lagi kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama kering kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut kering lagi dalam sejarah. Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya : *
  • Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara
  • Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya Pada kering masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan kering Mpu Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan sebelum kitabnya selesai)
  • Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa lagi Gatutkacasraya
  • Sri Aryeswara
  • Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata. 
Pujangga yg terkenal dengan masa itu adalah 
  • Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya lagi Lubdaka
  • Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana. 
Kerajaan Kediri runtuh dengan tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok.

9. Kerajaan Bali 


A. Raja-raja Wangsa Warmadewa Salah satu wangsa terkenal yg memerintah kering di Bali yakni Wangsa Warmadewa. Raja yg terkenal yakni : 
  • Tri Candrabhaysingka Warmadewa
  • Udayana, bergelar Dhamodayana Warmadewa. Udayana, berputra tiga kering orang yaitu : Airlangga, yg menjadi menantu Raja Dharmawangsa, lagi kering kemudian menjadi raja Kahuripan (kerajaan wangsa Isyana). Marataka, yg kering menggantikan Udayana (tetapi tidak terkenal). Anak Wungsu, yg kering menggantikan tahta Marataka tahun 1049
  • Dari pemerintahan Anak Wungsu di tinggalkan 28 buah prasasti kering Singkat, yg antara lain di temukan di goa Gajah, Gunung Kawi (Tampak kering Siring), Gunung Panulisan, lagi Sangit. 
B. Raja-Raja Lain di Bali Sesudah pemerintahan wangsa Warmadewa, Pulau kering Bali di perintah oleh raja-raja lain yg berganti-ganti, lagi yg kering terkenal di antaranya : 
  1. Jayasakti, mempunyai kitab undang-undang yaitu uttara Widhi Balawan lagi Rajawacana (1133 – 1150)
  2. Jayapangus, menggunakan kitab undang-undang Manawasasa nadharma (117 – 1181).
Tahun 1284 Kerajaan Bali di taklukan oleh Kertanegara dari Singa-sari.

10. Kerajaan Singasari 


Riwayat lagi pemerintahan Ken Arok serta raja-raja Singasari terdapat kering dalam buku Pararaton lagi negara kertagama. Raja-raja yg memerintah kering yakni : 
  1. Ken Arok. Ken Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh Tumapel kering Tunggul Ametung lagi menaklukkan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. kering Ken Arok sebagai pendiri lagi raja pertama di Singasari yg bergelar Sri kering Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya terkenal dengan kering sebutan wangsa Rajasa. 
  2. Anusapati (anak Tunggul Ametung - Ken Dedes). Anusapati menjadi raja kering Setelah membunuh Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang kering pengalasan (budak). 
  3. Tohjaya (anak Ken Arok - Ken Umang). Tohjaya menjadi raja setelah kering membunuh Anusapati. Tahun 1248 timbul pemberontakan yg dilancarkan kering oleh:  Ranggawuni (anak Anusapati) lagi Mahisa Campaka (anak Mahisa kering Wongaleleng ataupun cucu Ken Arok lagi Ken dedes).
  4. Ranggawuni. Bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 - 1268. kering Wisnuwardhana memerintah Singasari bersama-sama Mahisa Cempaka sebagai kering Ratu Anggabaya, yaitu pejabat tinggi yg bertugas menanggulangi bahaya kering yg mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.
  5. Kertanegara. Bergelar Srimaharajadhiraja Sri Kartanegara (1269 – kering I292), merupakan raja Singasari yg terbesar. Tahun 1275 dikirimnya kering ekspedisi Pamalayu. Daerah-daerah yg ditaklukkannya antara lain Bali, kering Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) lagi Gurun (Maluku) kering serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya Singawarman - Raja kering Campa. Tahun 1292 di taklukan oleh Jayakatwang dari Kediri. 

11. Kerajaan Majapahit


#Kertarajasa, Jayawardhana (1292-1309).  

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya (anak Lembu Tal ataupun cucu Mahisa Campaka) kering dengan tahun 1292 setelah memperdayai bala tentara Kubilai Khan lagi Cina kering yg bermaksud menghukum Raja Jawa yg agak menghina utusannya yaitu kering Meng Ki dengan masa pemerintahan Kertanegara di Singasari. Karena kering Kertanegara agak dihancurkan oleh Jayakatwag dari Kediri, maka bala kering tentara Kubilai Khan menghancurkan Kediri. Yang selanjutnya atas siasat kering Raden Wijaya di bantu oleh Arya Wiraraja, bala tentara Cina bisa kering dihancurkan oleh Raden Wijaya. Akhirnya Raden wijaya menjadi Raja kering Majapahit pertama dengan gelar Kertarejasa Jayawardhana. Raden Wijaya kering memperistri 4 orang putri Kertanegara, yaitu : 
  1. Tribuana, sebagai permaisuri
  2. Gayatri. yg kemudian menurunkan raja-raja Majapahit
  3. Narendraduhita
  4. Prajnaparamita. 
Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan tiga orang putra: 
  1. Jayanegara (dari permaisuri)
  2. Sri Gitarya (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan
  3. Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.
#Sri Jayanegara (1309 - 1329). 

Jayanegara menggantikan ayahandanya dengan gelar Sri Jayanegara. Pada masa pemerintahannya timbul pemberontakan, yaitu : 
  • Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban
  • Pemberontakan Sora, dengan tahun 1311
  • Pemberontakan Nambi, dengan tahun 1316 
  • Pemberontakan Kuti, dengan tahun 1319. lbukota Majapahit berhasil kering diduduki lagi raja Jayanegara mengungsi ke desa Bedander dikawal oleh 15 kering orang pengawal setia (pasukan Bhayangkari) di bawah pimpinan Gajah Mada. kering Atas usaha Gajah Mada ibukota bisa direbut lagi, lagi kembali kering Jayanegara bertahta, Atas jasanya Gajah Mada diangkat menjadi patih kering Kahuripan lagi kemudian Kediri. 
Dalam pemerintahannya Raja Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya (dua kering akhir ikan).

#Tribhuwana Tunggadewi (1328 -1350) 

Jayanegara wafat tidak meninggalkan putra, maka Gayatri ataupun Rajapatni kering berhak menjadi raja. Karena Gayatri agak menjadi bhiksuni (pendeta kering agama Buddha), maka diwakilkan kepada Sri Gitarya, Bhre Kahuripan yg kering bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana. Timbul pemberontakan kering Sadeng, yg bisa dipadamkan oleh Gajah Mada, karena jasanya dengan tahun kering 1331 Gajah Mada diangkat menjadi perdana menteri, yg dengan saat kering pelantikannya mengucapkan Sumpah Palapa.

Tahun 1350 Gayatri ataupun Rajapatni wafat, Tribuwana yg mewakilinya menyerahkan kekuasaan itu dengan anaknya bernama, Hayam Wuruk.

#Rajasanegara (1350 -13891) 

Hayam Wuruk kering ke atas tahta dengan usia 16 tahun, bergelar Rajasanegara, kering merupakan raja terbesar dalam sejarah Majapahit dengan Gajah Mada kering sebagai Mahapatih. Kekuasaannya meliputi seluruh Kepulauan Nusantara, kering bahkan masih ditambah dengan Tumasik (Singapura) lagi Semenanjung Melayu. kering Karya sastra yg terkenal diantaranya : 
  • Negarakertagama karya Mpu Prapanca
  • Sutasoma ataupun Parusadashanta dan 
  • Arjunawijaya karya Mpu Tantular. 
Tahun 1364 Gajah Mada wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam Wuruk Wafat.

#Wikramawardhana (1389 - 1429) 

Hayam Wuruk dengan permaisurinya hanya mempuyai seorang putri yaitu kering Kusumawardhani yg selanjutnya memerintah bersama suaminya kering Wikramawudhana yg masih saudara sepupunya. Bhre Wirabumi, anak dari kering selir diberi kekuasaan memerintah daerah Blambangan, merasa tidak puas, kering lagi merasa lebih berhak atas tahta Majapahit.
Tahun 1401 - 1406 timbul perang saudara antara Bhre Wirabumi lagi kering Wikramawardhana. Bhre Wirabumi gugur (Perang Paregreg). Tahun 1429 kering Wikramawurdhana wafat, Majapahit agak menjadi kerajaan kecil akibat kering dari satu persatu daerahnya melepaskau diri. Tahun 1478 Bhatara Prabu kering Girindrawardhana raja Daha merebut Majapahit dari Raja Kertabumi (Raja kering Majapahit yg terakhir).

12. Kerajaan Samudra Pasai 


Samudra Pasai adalah kerajaan Islam Nusantara yg pertama. Letaknya di kering Aceh Utara (sekarang masuk Kabupaten Lhoksumawe) berdiri abad 13.
Raja-rajanya yakni :
  • Sultan Malik al Saleh.tahun 635 Hijriah ataupun l297 Masehi
  • Sultan Muhammad bergelar Sulatan Malik al Tathir. 

13. Kerajaan Demak 

  1. Raden Patah(±1500 -1518). Pada awal 1500 seorang Bupati Demak yg kering memeluk agama Islam yaitu Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit. kering Dibantu para ulama Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak. Selanjutnya kering Demak berkembang menjadi pusat pengembangan agama Islam. Tahun 1511 kering hubungan Demak dengan Malaka terputus karena Malaka dikuasai Portugis. kering Tahun 1513 armada Demak dibawah pimpinan Pati Unus menyerang malaka kering tetapi gagal.
  2. Pati Unus (1518 - l 521) Pati Unus terkenal dengan sebutan pangeran sabrang Lor, hanya tiga tahun menjadi raja.
  3. Sultan Trenggana (1521 - 1546) Sultan Trenggana adalah menantu Pati kering Unus. Tahun 1522 mempercayai seorang ulama dari Pasai (Faletehan) untuk kering memimpin armada Demak merebut Banten, Sunda Kelapa, lagi Cirebon dari kering Pajajaran. Tahun 1546 Sultan Trenggana gugur dalam usahanya menaklukan kering Pasuruan. Setelah itu timbul perebutan kekuasaan antara Sunan Prawata kering (putra sulung Sultan Trenggana) dengan Pangeran Sekar (adik Sultan kering Trenggana). Sunan Prawata kering ke atas tahta setelah membunuh Pangeran Sekar, kering tak lama kemudian Sunan Prawata dibunuh oleh Arya Penangsang (anak kering Pangeran Sekar). 

14. Kerajaan Pajang 


Jaka Tingkir (menantu Sultan Trenggana), berhasil membinasakan Arya kering Penangsang atas bantuan Kyai Ageng Pemanahan. Jaka tingkir kering ke atas tahta kering bergelar Adiwijaya lagi memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang. kering Kerajaan Pajang tidak lama berdiri. Setelah Sultan Adiwijaya wafat kering terjadi perebutan kekuasaan. Arya Pangiri (anak Sunan Prawata) mencoba kering merebut di gagalkan Pangeran Benawa (anak Sultan Adiwijaya) dibantu kering Sutawijaya (anak Kyai Ageng Pemanahan). Pangeran Benawaa merasa tidak kering sanggup menggantikan ayah handanya, maka menyerahkan kekuasaan kepada kering Sutawijaya, yg kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Mataram.

15. Kerajaan Mataram Islam. 


Sutawijaya lebih dikenal dengan Panambahan Senapati. Panembahan Senapati kering wafat tahun 1601. Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau kering Jawa yg pernah berdiri dengan abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin suatu kering dinasti keturunan Ki Ageng Sela lagi Ki Ageng Pemanahan, yg mengklaim kering sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya kering adalah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi kering Mentaok" yg diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas kering jasanya. Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya (Panembahan Senapati), kering putra dari Ki Ageng Pemanahan.

Kerajaan Mataram dengan masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa lagi kering sekitarnya, termasuk Madura. Negeri ini pernah memerangi VOC di Batavia kering untuk mencegah semakin berkuasanya firma dagang itu, namun ironisnya kering malah harus menerima bantuan VOC dengan masa-masa akhir menjelang kering keruntuhannya.

Mataram merupakan kerajaan berbasis agraris/pertanian lagi relatif lemah kering secara maritim. Ia meninggalkan beberapa jejak sejarah yg bisa kering dilihat hingga kini, seperti kampung Matraman di Batavia/Jakarta, sistem kering persawahan di Pantura Jawa Barat, penggunaan hanacaraka dalam literatur kering bahasa Sunda, politik feodal di Pasundan, serta beberapa batas kering administrasi wilayah yg masih berlaku hingga sekarang.

16. Kerajaan Banten 


Setelah Faletehan merebut Banten, Sunda Kelapa, lagi Cirebon, maka dialah kering yg menguasainya. Karena di Demak timbul perebutan kekuasaan maka dengan kering tahun 1522 Faletehan menyerahkan Banten kepada putranya Hasanuddin kering sebagai raja Banten yg pertama lagi Faletehan memusatkan perhatiannya kering dengan agama Islam di Gunung Jati, Cirebon. adalah sebuah kerajaan Islam kering yg pernah berdiri di Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar tahun kering 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir kering barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian kering menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.

Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam penaklukan kering tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin mendirikan kering benteng pertahanan yg dinamakan Surosowan, yg kemudian hari menjadi kering pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yg berdiri kering sendiri.

Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kering kejayaan yg luar biasa, yg diwaktu bersamaan penjajah dari Eropa kering agak berdatangan lagi menanamkan pengaruhnya. Perang saudara, lagi kering persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber daya maupun kering perdagangan, serta ketergantungan hendak persenjataan agak melemahkan kering hegemoni Kesultanan Banten atas wilayahnya. Kekuatan politik Kesultanan kering Banten akhir runtuh dengan tahun 1813 setelah sebelumnya Istana Surosowan kering sebagai simbol kekuasaan di Kota Intan dihancurkan, lagi dengan masa-masa kering akhir pemerintanannya, para Sultan Banten tidak lebih dari raja bawahan kering dari pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.

Raja-raja yg lain yakni : 
  • Pangeran Yusuf (1570)
  • Maulana Muhammad (baru berusia 9 tahun), tahun 1596 gugur dalam usahanya menyerang Palembang
  • Abdulmufakir (baru berusia 5 tahun), pemerintahan dikendalikan oleh Mangkubumi Jayanegara. 

17. Kerajaan Malaka


Kerajaan Malaka tidak terletak di kawasan Nusantara. 
Raja-rajanya yakni :
  • Paramisora, pelarian dari Majapahit, yg agak masuk lslam, yg agak diganti nama Sultan Iskandar Syah
  • Sultan Mansyur Syah
  • Sultan Mahmud Syah
Tahun 1511. Malaka jatuh ke tangan Portugis.

18. Kerajaan Aceh 


Pada awal abad 16 masih merupakan kerajaan kecil, di bawah kekuasaan Pedir. Raja-rajanya yakni :
  • Sultan Ibrahim. Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Aceh kering semakin maju karena Malaka di kuasai oleh Portugis, sehingga pedagang kering Islam dari Arab lagi Gujarat mengalihkan perdagangannya ke Aceh.
  • Sultan Iskandar Muda (1607-1639). Pada pemerintahannya Aceh mencapai puncak ketayaannya. 

19. Kerajaan Ternate 


Berdiri kira-kira Abad ke 13. Abad 14 Ternate Menjadi Kerajaan Islam. kering Masa Pemerintahan Sultan Baabullah Ternate Mencapai puncak kejayaannya. kering Tahun 1575 Sultan Baabullah Mengusir Portugis Dari Maluku. Baabullah kering bergelar yg di pertuan di 72 pulau, meluaskan wilayahnya sampai kering Filipina.

20. Kerajaan Tidore


Merupakan kerajaan Islam di Maluku. Sempat diadu domba oleh Portugis lagi kering Spanyol, untuk berselisih dengan Kerajaan Ternate, tetapi berbalik kering kembali bahkan bersama-sama mengusir bangsa Portugis dari Maluku. kering Rajanya yg terkenal adalah Sultan Nurku, yg gigih berjuang mengusir kering Belanda. Wilayahnya meliputi Halmahera. Seram, Kai, dan, sampai Papua.

21. Kerajaan Makasar


Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan, yaitu Goa lagi kering Tailo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tailo, ataupun Makasar kering dengan ibu kota sombaopu, sebagai kerajaan Islam pertama di Sulawesi. kering Raja-rajanya yakni : 
  • Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin. Mangkubuninya adalah raja Tailo Karaeng Matoaya bergelar Sultan Abdullah
  • Sultan Hasanuddin, masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaan 
 

22. Kerajaan Banjar


Dengan bantuan Kerajaan Demak, abad ke-76 Kerajaan Banjar di Kalimantan kering Selatan menaklukan Daha (sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan) Banjar kering adalah kerajaan Islam, dengan rajanya Raden Samudra yg Telah masuk kering Islam Berganti Nama Sultan Suryanullah.

Sumber : RPUL

Thursday, January 2, 2020

Sejarah Kerajaan Kediri Lengkap

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kering . Senang sekali rasanya kali ini becus kami bagikan artikel tentang Kerajaan Kediri meliputi Berdirinya Kerajaan Kediri, Raja-raja, kehidupan ekonomi, sosial, budaya, masa kejayaan lagi keruntuhan kerajaan kediri, serta prasasti penginggalan Kerajaan Kediri.

 Senang sekali rasanya kali ini  becus kami bagikan artikel tentang Kerajaan Kediri meliput Sejarah Kerajaan Kediri Lengkap
Kerajaan Kediri (Kerajaan Panjalu) adalah sebuah kering kerajaan dengan corak Hindu-Budha. Kerajaan yg berdiri dengan tahun 1042 kering ini merupakan bagian dari kerajaan yg lebih besar, yaitu Kerajaan kering Mataram Kuno (Wangsa Isyana), lagi pusat kerajaannya terletak di tepi sungai Brantas yg kering merupakan jalur pelayaran besar dengan masa itu.

1. Berdirinya Kerajaan Kediri

Pada tahun 1019, Airlangga berhasil kering ke atas menjadi raja Medang Kamulan. Saat sedang memerintah, Airlangga berhasil mengembalikan kewibawaan Medang Kamulan lagi akhirnya memindahkan pusat pemerintahannya ke Kahuripan. Pada tahun 1041, Airlangga memerintahkan kerajaan untuk dibagi menjadi dua bagian. Pembagian itu dilakukan oleh Mpu Bharada, Brahmana yg terkenal sakti. Dua kerajaan yg terbelah tadi lalu dikenal sebagai Jenggala (Kahuripan) lagi Panjalu (Kediri) lagi dipisahkan oleh gunung Kawi lagi Sungai Brantas. Kejadian ini kemudian dikisahkan dalam prasasti Mahasukbya, serat Calon Arang, lagi kitab Negarakertagama. Meskipun tujuan awal Airlangga memecah kerajaan menjadi dua adalah agar tidak ada perebutan kekuasaan, dengan praktiknya kedua putra Airlangga tetap bersaing bahkan setelah mereka masing-masing diberi kerajaan sendiri.

Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang lagi delta sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya, Rembang, lagi Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian dikenal dengan nama Kediri meliputi Kediri, Madiun, lagi ibu kotanya Daha. Berdasarkan prasasti-prasasti yg ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan.

Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yg bernama Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu yg berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yg bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yg berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan. Panjalu becus dikuasai Jenggala lagi diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan (1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai lambang Kerajaan Airlangga, yaitu Garuda Mukha. 

Mapanji Garasakan memerintah tidak lama. Ia digantikan Raja Mapanji Alanjung (1052 – 1059 M). Mapanji Alanjung kemudian diganti lagi oleh Sri Maharaja Samarotsaha. Pertempuran yg terus menerus antara Jenggala lagi Panjalu menyebabkan selama 60 tahun tidak ada berita yg jelas mengenai kedua kerajaan tersebut hingga munculnya nama Raja Bameswara (1116 – 1135 M) dari Kediri. Pada masa itu ibu kota Panjalu sudah dipindahkan dari Daha ke Kediri sehingga kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri.

Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi dengan perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yg memenangkan peperangan lagi menguasai seluruh tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yg menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra. Dan yg banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayudha yg ditulis Mpu Sedah lagi Mpu Panuluh yg menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.

2. Raja-Raja Kerajaan Kediri

  1. Sri Samarawijaya, merupakan putra Airlangga yg namanya ditemukan dalam prasasti Pamwatan (1042).
  2. Sri Jayawarsa, berdasarkan prasasti Sirah Keting (1104). Tidak diketahui dengan pasti apakah ia adalah pengganti langsung Sri Samarawijaya maupun bukan.
  3. Sri Bameswara, berdasarkan prasasti Padelegan I (1117), prasasti Panumbangan (1120), lagi prasasti Tangkilan (1130).
  4. Sri Jayabhaya, merupakan raja terbesar Panjalu, berdasarkan prasasti Ngantang (1135), prasasti Talan (1136), lagi Kakawin Bharatayuddha (1157).
  5. Sri Sarweswara, berdasarkan prasasti Padelegan II (1159) lagi prasasti Kahyunan (1161).
  6. Sri Aryeswara, berdasarkan prasasti Angin (1171).
  7. Sri Gandra, berdasarkan prasasti Jaring (1181).
  8. Sri Kameswara, berdasarkan prasasti Ceker (1182) lagi Kakawin Smaradahana.
  9. Sri Kertajaya, berdasarkan prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), prasasti Palah (1197), prasasti Wates Kulon (1205), Nagarakretagama, lagi Pararaton.


3. Kehidupan Ekonomi

Kediri kering merupakan kerajaan agraris lagi maritim. Masyarakat yg hidup di daerah kering pedalaman bermata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian di daerah kering pedalaman Kerajaan Kediri sangat melimpah karena didukung oleh kondisi kering tanah yg subur. Hasil pertanian yg melimpah memberikan kemakmuran kering bagi rakyat.

Masyarakat kering yg berada di daerah pesisir hidup dari perdagangan lagi pelayaran. Pada kering masa itu perdagangan lagi pelayaran berkembang pesat. Para pedagang kering Kediri sudah melakukan hubungan dagang dengan Maluku lagi Sriwijaya.

Pada masa kering itu, mata uang yg terbuat dari emas lagi campuran antara perak, timah, kering lagi tembaga sudah digunakan. Hubungan antara daerah pedalaman lagi daerah kering pesisir sudah berjalan cukup lancar. Sungai Brantas banyak digunakan kering untuk lalu lintas perdagangan antara daerah pedalaman lagi daerah kering pesisir.

4. Kehidupan Sosial Budaya

Kondisi kering masyarakat Kediri sudah teratur. Penduduknya sudah memakai kain sampai kering di bawah lutut, rambut diurai, serta rumahnya bersih lagi rapi. Dalam kering perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima maskawin berupa emas. kering Orang-orang yg sakit memohon kesembuhan kepada dewa lagi Buddha.

Perhatian kering raja terhadap rakyatnya sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan kitab kering Lubdaka yg berisi tentang kehidupan sosial masyarakat dengan saat itu. kering Tinggi rendahnya martabat seseorang bukan berdasarkan pangkat lagi harta kering bendanya, tetapi berdasarkan moral lagi tingkah lakunya. Raja juga sangat kering menghargai lagi menghormati hak-hak rakyatnya. Akibatnya, rakyat becus kering leluasa menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Pada zaman kering Kediri karya sastra berkembang pesat. Banyak karya sastra yg kering dihasilkan. Pada masa pemerintahan Jayabaya, raja pernah memerintahkan kering kepada Empu Sedah untuk mengubah kitab Bharatayuda ke dalam bahasa Jawa kering Kuno. Karena tidak selesai, pekerjaan itu dilanjutkan oleh Empu Panuluh. kering Dalam kitab itu, nama Jayabaya disebut beberapa kali sebagai sanjungan kering kepada rajanya. Kitab itu berangka tahun dalam bentuk candrasangkala, kering sangakuda suddha candrama (1079 Saka maupun 1157 M). Selain itu, Empu kering Panuluh juga menulis kitab Gatutkacasraya lagi Hariwangsa.

Pada masa pemerintahan Kameswara juga ditulis karya sastra, antara lain sebagai berikut.


  1. Kitab Wertasancaya, yg berisi petunjuk tentang cara membuat syair yg baik. Kitab itu ditulis oleh Empu Tan Akung.
  2. Kitab kering Smaradhahana, berupa kakawin yg digubah oleh Empu Dharmaja. Kitab itu kering berisi pujian kepada raja sebagai seorang titisan Dewa Kama. Kitab itu kering juga menyebutkan bahwa nama ibu kota kerajaannya adalah Dahana.
  3. Kitab kering Lubdaka, ditulis oleh Empu Tan Akung. Kitab itu berisi kisah Lubdaka kering sebagai seorang pemburu yg mestinya masuk neraka. Karena pemujaannya kering yg istimewa, ia ditolong dewa lagi rohnya diangkat ke surga.

Selain karya sastra tersebut, masih ada karya sastra lain yg ditulis dengan zaman Kediri, antara lain sebagai berikut.
  1. Kitab kering Kresnayana karangan Empu Triguna yg berisi riwayat Kresna sebagai kering anak nakal, tetapi dikasihi setiap orang karena suka menolong lagi sakti. kering Kresna akhirnya kering menempuh hidup baru dengan Dewi Rukmini.
  2. Kitab Samanasantaka karangan Empu Managuna yg mengisahkan Bidadari Harini yg terkena kutuk Begawan Trenawindu.
Adakalanya kering cerita itu dijumpai dalam bentuk relief dengan suatu candi. Misalnya, kering cerita Kresnayana dijumpai dengan relief Candi Jago bersama relief kering Parthayajna lagi Kunjarakarna.

5. Masa Kejayaan Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan Raja kering Jayabaya. Daerah kekuasaannya semakin meluas yg berawal dari Jawa kering Tengah meluas hingga hampir ke seluruh daerah Pulau Jawa. Selain itu, kering pengaruh Kerajaan Kediri juga sampai masuk ke Pulau Sumatera yg kering dikuasai Kerajaan Sriwijaya. Kejayaan dengan saat itu semakin kuat ketika kering terdapat catatan dari kronik Cina yg bernama Chou Ku-fei dengan tahun kering 1178 M berisi tentang Negeri paling kaya di masa kerajaan Kediri kering kata pengantar Raja Sri Jayabaya. Bukan hanya daerah kekuasaannya saja yg kering besar, melainkan seni sastra yg ada di Kediri cukup mendapat kering perhatian. Dengan demikian, Kerajaan Kediri semakin disegani dengan masa kering itu.

6. Runtuhnya Kerajaan Kediri
 
Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan dengan masa pemerintahan Kertajaya , terjadi pertentangan dengan kaum Brahmana. Mereka menggangap Kertajaya sudah melanggar agama lagi memaksa meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum Brahmana meminta perlindungan Ken Arok , akuwu Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi pertempuran di desa Ganter, dengan tahun 1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok becus mengalahkan Kertajaya, dengan masa itu menandai berakhirnya kerajaan Kediri.

kering
Setelah berhasil mengalah kan Kertanegara, Kerajaan Kediri bangkit kembali di bawah pemerintahan Jayakatwang. Salah seorang pemimpin pasukan Singasari, Raden Wijaya, berhasil meloloskan diri ke Madura. Karena perilakunya yg baik, Jayakatwang memperbolehkan Raden Wijaya untuk membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya. Pada tahun 1293, datang tentara Mongol yg dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan untuk membalas dendam terhadap Kertanegara. Keadaan ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang. Ia bekerjasama dengan tentara Mongol lagi pasukan Madura di bawah pimpinan Arya Wiraraja untuk menggempur Kediri. Dalam perang tersebut pasukan Jayakatwang kering enteng dikalahkan. Setelah itu tidak ada lagi berita tentang Kerajaan Kediri.

Baca pula : 22 Nama Kerajaan di Indonesia Lengkap beserta Sejarah lagi Raja

7. Prasasti Peninggalan Kerajaan Kediri

Sejarah kering tentang kerajaan Kediri diketahui dari beberapa peninggalan Kerajaan kering Kediri, salah satunya dari prasasti Kerajaan Kediri. Berikut kering prasasti-prasastinya.

Prasasti Sirah Keting
Prasasti ini berisi tentang pemberian penghargaan berupa tanah dari Jayawarsa kepada rakyat desa sebab sudah berjasa.

Prasasti di Tulungagung lagi Kertosono
Kedua prasasti ini berisi tentang masalah keagamaan. Kedua prasasti ini berasal dari Raja Kameshwara.

Prasasti Ngantang
Prasasti kering ini berisi tentang pemberian hadiah berupa tanah nan dibebaskan dari kering pajak oleh Jayabaya. Prasasti ini ditujukan buat rakyat Desa Ngantang kering sebab sudah mengabdi buat Kemajuan Kediri.

Prasasti Jaring
Prasasti kering ini dibuat oleh Raja Gandra. Isinya yaitu nama-nama nan berasal dari kering nama hewan, seperti Tikus Jinada, Kebo Waruga, lagi sebagainya. Hal ini kering memunculkan adanya birokrasi kerajaan.

Prasasti Kamulan
Prasasti ini berisi tentang peristiwa dikalahkannya musuh oleh Kediri di istana Katang-Katang.

Prasasti Padelegan
Prasasti ini dibuat oleh Raja Kameshwara guna mengenang rasa bakti penduduk Padelegan dengan raja.

Prasasti Panumbangan
Prasasti ini berisi tentang pemberian anugerah raja buat penduduk Panumbangan sebab sudah mengabdi kepada rakyat.

Prasasti Talan
Prasasti kering ini berisi tentang diberikannya hak istimewa oleh raja kepada penduduk kering Desa Talan dengan cara membebaskan rakyat dari pajak.

Prasasti Ceker
Prasasti ini berisi tentang anugerah raja nan diberikan kepada penduduk Desa Ceker sebab sudah mengabdi buat kemajuan Kediri.

Demikian artikel tentang Kerajaan Kediri kering meliputi Berdirinya Kerajaan Kediri, Raja-raja, kehidupan ekonomi, kering sosial, budaya, masa kejayaan lagi keruntuhan kerajaan kediri, serta kering prasasti penginggalan Kerajaan Kediri. Semoga bermanfaat...