Showing posts sorted by relevance for query perkembangbiakan-secara-vegetatif. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query perkembangbiakan-secara-vegetatif. Sort by date Show all posts

Sunday, November 10, 2019

Sistem Reproduksi Dengan Hewan (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi IPA Biologi : Sistem Reproduksi Pada Hewan baik itu invertebrata dengan vertebrata yang terbagi menjadi perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif) dengan seksual (generatif). Mari kita bahas selengkapnya.

Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yg dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dengan aseksual.

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu angsal melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yg sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.

Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yg berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yg lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yg lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.

A. REPRODUKSI PADA INVERTEBRATA


Seperti halnya dengan tumbuhan, perkembangbiakan dengan invertebrata (hewan tanpa tulang belakang) meliputi perkembangbiakan secara Aseksual (Vegetatif) dan Seksual (Generatif).

1.    Reproduksi Aseksual (Vegetatif)


Reproduksi yg terjadi tanpa proses peleburan sel gamet. Individu baru mengembol dari bagian tubuh induk. Beberapa hewan melakukan reproduksi aseksual, karena bagian dari siklus hidupnya, dengan beberapa karena pengaruh lingkungan yg ekstreme. Sifat individu yg terbentuk dari reproduksi aseksual adalah 100% mirip dengan induk. Oleh karena itu, terdapat sedikit variasi genetik yg ditemukan dengan individu hasil reproduksi ini. 

Macam-macam reproduksi aseksual antara lain sebagai berikut :

a) Membelah Diri

Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi dengan protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Paramaecium, dengan Euglena.

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap)
Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yg masing-masing menyelubungi masing-masing nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menyempit dengan diikuti pemisahan yg membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba bakal melindungi diri dengan membentuk kista yg berdinding sangat kuat.

Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yg lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik, dinding kista bakal pecah dengan individu-individu baru bakal keluar, tumbuh dengan berkembang menjadi Amoeba dewasa.

b) Fragmentasi

Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memotong bagian tubuh, kemudian potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru. Hewan yg melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planaria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yg sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yg dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan bakal tumbuh dengan berkembang menjadi dua sudut cacing Planaria.
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap)
Gambar  Fragmentasi dengan Cacing Planaria
c) Pembentukan Tunas
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap)
Gambar Hydra sp bertunas
Tunas adalah cara perkembangbiakan di mana individu baru merupakan bagian tubuh dari induk yg terlepas kemudian tumbuh. contoh Hewan yg berkembang biak dengan membentuk tunas yakni Hydra sp. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas bakal melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yg melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dengan anemon laut.

d) Sporulasi (Pembentukan Spora)
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap)
Gambar  Sporozoa (Plasmodium sp) Penyebab Penyakit Malaria
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yg menghasilkan spora. Hewan yg melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium sp. Plamodium adalah protozoa bersel satu yg dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, plasmodium mengalami dua fase, yaitu fase generatif dengan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina, sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.


2.   Reproduksi Seksual (Generatif) 


Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang angsal terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin dengan hewan invertebrata angsal dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Tanpa pembuahan, yaitu dengan peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi angsal tumbuh menjadi individu baru. Misalnya dengan lebah jantan dengan semut jantan.
b. Dengan pembuahan, angsal dibedakan atas konjugasi dengan anisogami.

Konjugasi, ini terjadi dengan invertebrata yg belum jelas alat reproduksinya misalnya Paramecium.
Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yg tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dengan makrogamet dengan Plasmodium, dengan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.

Pembiakan seksual lainnya angsal kita temukan pada:

Hydra

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap)
Selain berkembang biak secara aseksual (bertunas) Hydra juga angsal berkembang biak secara seksual. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan testis dengan ovarium, yg terdapat dengan satu tubuh (hermafrodit). Alat tersebut masing-masing menghasilkan spermatozoid dun ovum. Hasil pembuahannya adalah zigot yg selanjutnya bakal berkembang menjadi hewan baru.

Cacing pita

Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yg disebut proglotid. Pada setiap proglotid terdapat ovarium yg menghasilkan ovum dengan testis yg menghasilkan sel sperma. Bila sel telur dengan sel sperma sudah masak, maka terjadilah pembuahan didalam proglotid yg menghasilkan zigot.

Cacing tanah


Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen yg kulitnya menebal disebut klitelum. Dalam segmen tersebut terdapat testis yg membentuk spermatozoid, dengan ovarium yg membentuk ovum. Walaupun ovum dengan spermatozoid terdapat dalam satu tubuh, cacing tanah tidak pernah mengadakan pembuahan sendiri, tetapi melakukan perkawinan dengan mempertukarkan spermatozoid (perkawinan silang).

Serangga

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap)
Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah madu (Apis indica), terdapat koloni yg terdiri atas ratu yg fertil, pejantan fertil dengan mati setelah kawin, dan  pekerja yg mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan dalam kantung sperma di induk betina. Sperma ini merupakan cadangan sperma selama ratu hidup. Bila telur yg agak matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut bakal berkembang menjadi calon ratu, calon pekerja alias prajurit, sedangkan yg tidak dibuahi (partenogenesis) bakal berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dengan prajurit menjadi mandul (streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu kurang makan.

B. REPRODUKSI PADA VERTEBRATA

Vertebrata (hewan bertulang belakang) hanya angsal berkembangbiak secara Seksual (Generatif).

Reproduksi alias perkembangbiakan secara generatif melibatkan peleburan (fertilisasi) dua macam sel gamet, sperma (gamet jantan) dengan ovum (gamet betina). Individu yg terbentuk bakal mewarisi kedua sifat induk yg bakal memunculkan sifat yg menonjol. Kombinasi genetik dengan reproduksi seksual meningkatkan variasi genetik dengan tingkat spesies. Reproduksi seksual menghasilkan individu baru yg tidak sama persis dengan induk. Berdasarkan tempat bertemunya sel gamet, reproduksi dibedakan menjadi;

1.    Fertilisasi Internal


Peleburan sel gamet jantan dengan sel gamet betina terjadi di dalam tubuh hewan betina. Pada mekanisme ini hewan bakal dilengkapi dengan alat kopulasi. Alat kopulasi ini bakal membantu menghantarkan pertemuan sel gamet. Penis merupakan alat kopulasi dengan beberapa jantan, dengan vagina alat kopulasi dengan hewan betina. Hewan jantan melepaskan berjuta-juta sel gamet melalui alat kopulasi ke dalam alat reproduksi betina. Kemudian sel-sel sperma ini bakal “berlari” mencari keberadaan ovum, hanya satu sperma yg angsal membuahi satu telur. 
Berdasarkan cara perkembangan embrio dibedakan menjadi:

•    Bertelur (OVIPAR)

Embrio bakal berkembang di luar tubuh induk dengan struktur yg bercangkang. Telur embrio bakal dikeluarkan dari tubuh induk. Cangkang ini tersusun atas zat kapur yg melindungi telur embrio dari kehilangan air. Berkembang diluar tubuh tidak mennghalangi perkembangan embrio. Telur embrio agak dilengkapi dengan kantung kuning (yolksacs) yg merupakan nutrisi untuk menyuplai perkembangan embrio selama di dalam cangkang. Hewan memiliki waktu yg bervariasi dalam perkembangan embrionya, hal ini angsal ditujukan dengan ukuran telurnya. Semakin besar ukuran telur maka kantung kuning semakin besar, artinya perkembangan embrio semakin lama. Dibutuhkan beringsang dalam proses pertumbuhan embrio di dalam cangkang, oleh karena itu, induk bakal melakukan suatu cara untuk menghangatkan anaknya di dalam telur. Beberapa induk mengerami telurnya (ayam, burung, unggas lainnya) dengan beberapa menguburnya di dalam pasir alias tumpukan serah-serah daun (penyu, ular, dll). Beberapa induk bakal menunggu sampai anaknya menetas, dengan ada yg meninggalkan anaknya.

•    Melahirkan (VIVIPAR)

Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina (rahim). Embrio bakal mendapat suplai makanan dari pembuluh darah induk melalui hubungan plasenta. Embrio bakal berkembang di dalam rahim induk betina dalam masa mengandung yg waktunya sangat bervariasi dengan tiap-tiap hewan.
Contoh: sebagian besar mamalia, termasuk manusia.

•    Bertelur melahirkan (OVOVIVIPAR)

Suatu kombinasi antara bertelur dengan melahirkan. Pada perkembangan ini, embrio disimpan dalam telur tak bercangkang di dalam tubuh. Telur-telur ini dilengkapi dengan kantung kuning untuk menyuplai perkembangan embrio. Sampai waktu yg ditentukan, telur-telur ini pecah di dalam tubuh induk betina, dengan keluar dari tubuh betina.  Contoh: beberapa reptil (kadal, dll).

2.    Fertilisasi Eksternal


Peleburan sel gamet jantan (sperma) dengan sel gamet betina (ovum) yg terjadi di luar tubuh. Hewan jantan bakal merangsang hewan betina untuk menyemprotkan ovum, sedang hewan jantan bakal melepaskan sel spermanya di wilayah yg berair. Diperlukan media air untuk memperantai pertemuan kedua sel gamet ini. Oleh karena itu, peleburan macam ini biasanya terjadi dengan hewan-hewan di lingkungan akuatik, seperti ikan dengan katak. Selain itu, wilayah berair bakal melindungi telur-telur embrio dalam masa perkembangannya, hal ini dikarenakan telur embrio yg terbentuk tidak memiliki cangkang dengan memerlukan kadar kelembapan yg tinggi. Jika telur-telur ini dipindahkan ke wilayah yg kering (daratan) maka menyebabkan telur-telur ini mengering dengan bakal merusak perkembangan embrio. Pada beberapa hewan air, telur bakal berkembang menjadi bentuk larva bersilia yg bakal mengembara menempel di dasar perairan membentuk koloni baru, alias fase sesil (menempel didasar perairan) untuk perkembangan vegetatif. Contohnya ditemukan dengan spons, ubur-ubur, dll.

Setelah kita bahas jenis-jenis fertilisasi, mari kita bahas perkembangbiakan beberapa jenis vertebrata sebagai berikut :

1.Reproduksi Ikan 
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap) Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dengan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yg bercangkang, namun mengeluarkan ovum yg tidak bakal berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dengan dikeluarkan melalui kloaka. Saat bakal bertelur, ikan betina mencari tempat yg rimbun olehtumbuhan air alias diantara bebatuan di dalam air.

Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yg disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dengan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yg dibuahi melekat dengan tumbuhan air alias dengan celah-celah batu.

Telur-telur yg agak dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini bakal menetas dalam waktu 24 – 40 jam.

Anak ikan yg baru menetas bakal mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yg tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yg masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yg angsal bertahan hidup.

2. Reproduksi Amfibi (Amphibia)

Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dengan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dengan katak betina bakal melakukan ampleksus, yaitu katak jantan bakal menempel dengan punggung katak betina dengan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina bakal mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yg dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yg agak matang dengan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.
Dekat modal oviduk dengan katak betina dewasa, terdapat saluran yg menggembung yg disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dengan bermuara di kloaka.

Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga bakal menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yg berjumlah sepasang dengan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum bakal diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur.

Gumpalan telur yg agak dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yg keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dengan melekat dengan tumbuhan air dengan alat hisap.

Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora alias insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dengan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan.

Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dengan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dengan menghilang, sedangkan sudut makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.

3.Reproduksi Reptil (Reptilia)
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  Sistem Reproduksi Pada Hewan (Materi Lengkap)Kelompok reptil seperti kadal, ular dengan kura-kura merupakan hewan-hewan yg fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yg bersifat ovovivipar, seperti ular garter dengan kadal. Telur ular garter alias kadal bakal menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yg ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yg langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dengan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yg dihubungkan oleh satu testis yg angsal dibolak-balik seperti jari-jari dengan sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yg dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.

Ovum reptil betina yg agak dibuahi sperma bakal melalui oviduk dengan dengan saat melalui oviduk, ovum yg agak dibuahi bakal dikelilingi oleh cangkang yg tahan air. Hal ini bakal mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yg hangat dengan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yg berlimpah.

Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dengan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka bakal kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.

4. Reproduksi Burung (Aves)

Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dengan tetap kecil yg disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yg dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yg bermuara dengan kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yg berhimpit dengan ureter dengan bermuara di kloaka.

Fertilisasi bakal berlangsung di daerah ujung oviduk dengan saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yg agak dibuahi bakal bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yg agak dibuahi sperma bakal dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.

Telur angsal menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk bakal membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yg baru menetas masih tertutup matanya dengan belum angsal mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

5.Reproduksi Mamalia (Mammalia)

Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dengan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dengan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina).

Ovarium menghasilkan ovum yg kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yg berakhir dengan vagina.

Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dengan terletak dalam skrotum. Sperma yg dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yg bersatu dengan ureter. Pada modal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yg merupakan media tempat hidup sperma.

Sperma yg agak masuk ke dalam serviks bakal bergerak menuju uterus dengan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yg agak dibuahi sperma bakal membentuk zigot yg selanjutnya bakal menempel dengan dinding uterus. Zigot bakal berkembang menjadi embrio dengan fetus. Selama proses pertumbuhan dengan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan berlebih-lebih zat makanan dengan oksigen yg diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dengan tali pusar.

Materi terkait :
Sistem reproduksi dengan tumbuhan
Sistem reproduksi dengan hewan
Sistem reproduksi dengan manusia

Sumber :

Campbell, N.A. dkk. 2009. Biology 8th edition. Pearson Benjamin Cummings. San Francisco
http://biologimediacentre.com/sistem-reproduksi-1-reproduksi-pada-hewan/
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sistem-reproduksi-pada-hewan-invertebrata-aseksual-vegetatif-generatif
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sistem-reproduksi-pada-hewan-invertebrata-aseksual-vegetatif-generatif
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=sistem-reproduksi-pada-hewan-invertebrata-aseksual-vegetatif-generatif

Demikian materi IPA Biologi : Sistem Reproduksi Pada Hewan baik itu invertebrata dengan vertebrata yang terbagi menjadi perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif) dengan seksual (generatif) yang angsal kami sampaikan. Semoga bermanfaat....

Sistem Reproduksi Dengan Tumbuhan (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog dedar . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi IPA Biologi tentang Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan. Marilah kita bahas selengkapnya.


Reproduksi tumbuhan adalah suatu proses dimana tumbuhan memperoleh organisme baru sesuai dengan induknya. Reproduksi tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu reproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan reproduksi secara seksual (generatif). 

A. REPRODUKSI VEGETATIF


Reproduksi dedar secara vegetatif diartikan sebagai pembentukan individu baru tanpa dedar adanya peleburan antara gamet jantan dengan betina. Reproduksi secara dedar vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu reproduksi vegetatif alami dengan dedar reproduksi vegetatif buatan.

1. Reproduksi Vegetatif Alami 


Ada bermacam-macam cara perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain :

1) Tunas

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)

Tunas dapat tumbuh melalui punca batang, akar, ataupun daun. Pohon tersebut tumbuh di dekat induknya. Tunas yang tumbuh kepada akar dengan daun disebut tunas adventif. Contoh : pisang, cocor bebek.

2) Umbi akar

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)
Umbi dedar akar berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar tidak dedar berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas, dengan tidak berbuku-buku. dedar Tumbuhan yg berkembang biak dengan umbi akar adalah bunga dahlia dengan wortel. 

dengan dedar umbi akar adalah bunga dahlia dengan wortel. Sisa batang kepada punca umbi dedar angsal memunculkan tunas. Akar tunas baru hendak tumbuh dari bagian sisa dedar batang misalnya umbi akar tersebut ditanam.

3) Umbi batang
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)
Kentang, dedar talas, dengan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yg berkembang biak dedar dengan umbi batang. Umbi batang sesungguhnya merupakan batang yg dedar tumbuh menggembung di dalam tanah. Umbi batang berfungsi untuk menyimpan dedar cadangan makanan. Tumbuhan baru hendak tumbuh dari mata tunas yg dedar terletak di lekukan kepada permukaan umbi tersebut.

4) Umbi lapis

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)

Bawang dedar merah adalah contoh tumbuhan yg berkembang biak dengan umbi lapis. dedar Umbi lapis adalah daun yg berlapis-lapis membentuk umbi, dedar dengan di tengahnya tumbuh tunas. Daun tersebut tersusun berdekatan dengan dedar tumbuh kepada permukaan atas ruas. Umbi lapis dari tunas terluar hendak dedar tumbuh membentuk tunas baru (siung).

5) Spora
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)

Bentuk dedar spora seperti biji, tetapi sangat kecil. Spora hanya angsal dilihat dedar menggunakan mikroskop, tidak angsal dilihat dengan mata telanjang. Spora dedar dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Tumbuhan paku adalah contoh dedar tumbuhan yg berkembang biak dengan spora. Spora dedar ringan diterbangkan dedar angin karena ringan. Sporangium kepada tumbuhan paku terletak di bagian dedar kotek daun. Amatilah bagian belakang daun tanaman paku.

Selain dedar tumbuhan paku, jamur dengan lumut juga berkembang biak dengan spora. Jamur dedar adalah tumbuhan yg tidak memiliki klorofil (zat hijau daun). Kita dedar angsal menemukan jamur di tempat-tempat yg lembab. Makanan yg sudah dedar basi biasanya ditumbuhi jamur. Sporangium jamur berisi spora yg sangat dedar banyak.
Kotak dedar spora hendak pecah misalnya spora sedia masak. Selanjutnya, spora yg sedia dedar masak ini hendak keluar dengan diterbangkan angin. Jika spora jatuh di tempat dedar yg sesuai, spora hendak tumbuh menjadi tumbuhan baru.

6) Membelah diri

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)
Tumbuhan dedar yg berkembang biak dengan membelah diri adalah tumbuhan tingkat dedar rendah seperti ganggang. Ganggang membelah sel tubuhnya menjadi dua. dedar Masing-masing sel ini hendak membelah lagi ketika dewasa.


7) Akar tinggal (Rhizoma)
 
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)

Rhizoma dedar adalah batang yg tebal dengan tumbuh mendatar di dalam tanah. Pernahkah dedar kamu melihat tumbuhan jahe? Jahe berkembang biak dengan akar tinggal dedar ataupun rhizoma. Rhizoma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan. dedar Rhizoma angsal mempunyai ciri-ciri berikut.

a) Bentuknya berbulu-bulu seperti batang dengan terdapat kuncup di bagian ujungnya.
b) Bersisik, di setiap sisik ketiak terdapat tunas.

8) Geragih (Stolon)

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)

Geragih dedar adalah batang yg menjalar di atas permukaan tanah. Tunas kepada dedar buku-buku batang yg menjalar di atas tanah tersebut angsal tumbuh dedar menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan baru tersebut tidak bergantung kepada dedar induknya, dedar meskipun tetap bersatu dengan induknya. Arbei, semanggi, dengan pegagan dedar berkembang biak dengan geragih di permukaan tanah. Selain arbei, juga dedar terbentuk semanggi dengan pegagan. Rumput teki berkembang biak dengan geragih dedar yg tumbuh di dalam tanah.


2. Reproduksi Vegetatif Buatan


Perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan diupayakan manusia untuk memperoleh jenis tumbuhan baru. Tumbuhan baru tersebut diharapkan memberikan hasil yg lebih

1) Cangkok
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap) 



Tumbuhan yg angsal dicangkok adalah tumbuhan dikotil. Di antaranya seperti mangga, jeruk, dengan jambu.

Hasil cangkokan yg sudah ditumbuhi akar kemudian dipotong tepat di bawah pembungkus cangkokan. Jangan menanam hasil cangkokan langsung di tanah terbuka. Tanamlah cangkokan di wadah persemaian. Selanjutnya, letakkan di tempat yg teduh sekitar dua bulan. Setelah itu, hasil cangkokan angsal diambil dari wadah persemaian. Selanjutnya, dipindahkan ke tanah terbuka.

2) Setek

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap) 
Setek dilakukan dengan menanam bagian tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru. Ada dua macam setek, yaitu setek batang dengan setek daun.

a) Setek batang

Tumbuhan yg berkembang biak dengan setek batang adalah ketela pohon, mawar, dengan tebu. Tumbuhan yg hendak disetek harus memiliki bakal tunas.

b) Setek daun

Tumbuhan yg angsal disetek daunnya adalah cocor bebek dengan sri rejeki. Daun yg hendak disetek harus berwarna hijau segar dengan cukup tua. Berikut ini adalah langkah-langkah yg dilakukan untuk menyetek daun.

• Letakkan daun yg hendak disetek di permukaan tanah. Tanah yg digunakan hendaknya tanah yg subur.

• Setelah beberapa hari, kepada bagian lekukan-lekukan daun hendak tumbuh tunas dengan akar. Tunas tersebut hendak menjadi tanaman baru.

• Selanjutnya, tanaman baru tersebut dipindahkan ke wadah lain (pot)

3) Okulasi
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap) 
Okulasi dilakukan dengan cara menempelkan tunas tumbuhan ke tunas tumbuhan yg lain. Masing-masing tunas memiliki sifat unggul yg berbeda. Tumbuhan yg angsal dikembangbiakkan dengan okulasi adalah mangga dengan jeruk.

4) Merunduk
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)
Tumbuhan yg angsal dikembangbiakkan dengan merunduk adalah tebu, apel, dengan melati. Tumbuhan yg dikembangbiakkan dengan merunduk harus mempunyai batang yg panjang dengan lentur. Cabang tumbuhan yg hendak dikembangbiakkan, kemudian disentuhkan ke tanah.

Mengembangbiakkan tanaman dengan cara merunduk dilakukan dengan langkah berikut.

a) Keratlah sedikit batang tanaman yg hendak dikembang-biakkan.
b) Rundukkan ataupun lengkungkan batang tersebut ke tanah.
c) Timbunlah bagian yg dikerat tersebut dengan tanah.
d) Siramlah tanah tersebut secara teratur agar selalu lembap.
e) Akar hendak tumbuh dari batang yg ditimbun. Akar yg tumbuh tersebut hendak tumbuh menjadi tanaman baru.

5) Mengenten

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap) 
Mengenten dilakukan dengan menyambung dua tanaman yg berbeda. Akan tetapi, masih satu jenis. Bagian ujung tanaman dipotong, kemudian disambung dengan tumbuhan lainnya. Tumbuhan sejenis yg digunakan untuk menyambung harus memiliki kualitas yg lebih baik. Tumbuhan yg angsal dikembangbiakkan dengan cara mengenten adalah jeruk, jambu, dengan durian.

Keuntungan dengan kerugian reproduksi vegetatif buatan

Banyak petani yg mengembangkan cara reproduksi kepada tanaman buah-buah, tanaman liar, dengan lain-lain dengan cara mencangkok, stek, merunduk, okulasi, mengenten dengan lain-lain. 

Cara ini memberikan beberapa keuntungan antara lain:
  • Sifat tanaman baru hendak sama persis dengan sifat tanaman induk.
  • Cepat menghasilkan buah.
Disamping itu ada pula beberapa kerugian, antara lain:
  • Tanaman yg berasal dari stek ataupun mencangkok umumnya mempunyai sistem perakaran yg kurang kuat.
  • Perkembangbiakan secara vegetatif angsal menghasilkan sedikit keturunan.
  • Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya maka angsal menyebabkan menurun pertumbuhannya.

B. REPRODUKSI GENERATIF


 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)

Proses reproduksi generatif adalah perkembangbiakan secara seksual yaitu memerlukan gamet jantan dengan betina. Proses reproduksi tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dengan dedar dilanjutkan dengan proses pembuahan. Dari proses pembuahan inilah dihasilkan buah dan/atau biji tumbuhan. Dari biji tumbuhan inilah hendak tumbuh - tumbuhan - baru.

1. Penyerbukan kepada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)

Adalah menempelnya serbuk sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan terjadi pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dengan strobilus betina.

Proses penyerbukan kepada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin. Contoh tumbuhan berbiji terbuka ini antara lain : Melinjo, pinus, damar, pakis haji dengan cycas.

2. Penyerbukan kepada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)

Adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dengan terjadi pembuahan ganda.

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi  dedar Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)


Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga meliputi berdasarkan perhiasan bunga dengan alat kelamin bunga.

a. Perhiasan bunga meliputi kelopak dengan mahkota bunga.
b. Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)

Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat dedar kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari dedar sebagai alat pembiakan jantan dengan putik sebagai alat pembiakan betina. dedar Benang sari berada kepada lingkaran sebelah luar dari putik.

Materi pendukung : Bagian-Bagian Bunga dengan Fungsinya


PENYERBUKAN


Penyerbukan ataupun polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya dedar pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya dedar serbuk sari di kepala putik, sedangkan kepada gymnospermae merupakan dedar peristiwa melekatnya serbuk sari kepada bala biji.

1. Macam-macam penyerbukan


Macam penyerbukan angsal dibedakan berdasarkan asal serbuk sari dengan faktor yg membantu proses penyerbukan.

a. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
Serbuk sari angsal berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal dedar serbuk sari, penyerbukan kepada tumbuhan angsal dibedakan menjadi beberapa dedar macam, yaitu sebagai berikut :

1) Otogami

Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yg berasal dedar dari bunga yg sama (satu bunga). Pada saat otogami, angsal saja terjadi dedar beberapa gangguan yg menghalangi pertemuan antara serbuk sari dengan dedar putik. Berikut ini beberapa istilah ataupun bentuk gangguan yg dedar menghalangi penyerbukan.
  • Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yg matang lebih dulu dari kepada putik
  • Protagini, yaitu peristiwa putik yg matang lebih dulu daripada serbuk sari
  • Serbuk sari tidak angsal sampai di kepala putik
2) Geistonogami

Geistonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yg dedar berasal dari bunga lain, tetapi masih dalam satu individu. Geistonogami dedar disebut juga penyerbukan tetangga.

4) Alogami

Alogami ataupun xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari dedar yg berasal dari individu lain, namun masih dalam satu jenis. Alogami dedar disebut juga penyerbukan silang.

5) Penyerbukan bastar (hibridogami)

Penyerbukan bastar terjadi misalnya serbuk sari berasal dari bunga kepada dedar tumbuhan lain yg berbeda jenisnya, ataupun sekurang-kurangnya mempunyai dedar satu sifat berbeda.

Macam bastar :
  • Bastar antar kultivar (varietas). Contohnya antara mangga golek dengan mangga gadung.
  • Bastar antar jenis (spesies). Contoh antara mangga dengan kweni.
  • Bastar antar mangga (genus). Contoh cabai dengan terong.
b. Penyerbukan berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik,
penyerbukan angsal dibedakan sebagai berikut:

1) Anemogami

Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami terjadi dedar kepada tumbuhan yg memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran dedar kecil; tidak mempunyai mahkota bunga ataupun mahkota bunganya berukuran dedar kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik ataupun berwarna seperti daun; dedar tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang. bunga terletak dedar jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dengan ringan sehingga dedar ringan diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk dedar sarinya berhamburan misalnya digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai dedar putik terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga dedar sehingga dedar ringan menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi kepada dedar rumputrumputan, padi, dengan jagung.

2) Hidrogami

Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami angsal dedar terjadi kepada Hydrilla sp, eceng gondok, dengan teratai. Penyerbukan dengan dedar bantuan air hendak terjadi misalnya tubuh tanarnan terendam dalam air.

3) Zoidiogami

Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami dedar terjadi kepada tumbuhan yg memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga dedar berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma khas; dedar memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah melekat). dedar Zoidiogami angsal terjadi kepada jambu, mangga, jeruk, dengan pepaya. dedar Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yg membantu penyerbukan.
  • Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang, dengan lebah)
  • Malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dengan kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
  • Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk dedar sari ke kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena dedar tidak ada perantara yg membantu penyerbukan. Penyerbukan ini angsal dedar terjadi kepada vanili dengan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dedar dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yg unggul.
2. Proses penyerbukan dengan pembuahan

Butir serbuk/serbuk sari → menempel kepada kepala putik → membentuk dedar buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dengan inti generatif) berjalan ke dedar arah mikropil (pintu kandung lembaga) → inti generatif membelah → 2 inti dedar sperma → sampai di mikropil, inti vegetatif mati → satu inti sperma dedar membuahi sel telur → embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga → endosperma(makanan cadangan bagi embrio).

Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan kepada Angiospermae disebut pembuahan ganda.

Embrio kepada tumbuhan berbiji tertentu angsal terbentuk karena beberapa sebab yaitu :
a. Melalui peleburan sperma dengan ovum (amfimiksis)
b. Tidak melalui peleburan sperma dengan ovum (apomiksis), yg angsal dibedakan atas:
1) Apogami :  embrio yg terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dengan antipoda.
2) Partenogenesis :  embrio terbentuk dari sel telur yg tidak dibuahi.
3) Embrio adventif :  merupakan embrio yg terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
Apomiksis dengan amfimiksis angsal terjadi bersamaan, maka hendak terbentuk dedar lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa dedar ini sering dijumpai kepada nangka, jeruk dengan mangga.

3. Penyebab kegagalan dalam penyerbukan

Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dengan kepada beberapa jenis dedar tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai dedar berikut:
a. Dikogami  : Bila waktu masaknya putik dengan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:
  • Serbuk sari masak lebih dedar mulamula daripada putiknya (protandri). Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
  • Putik masak lebih dedar mulamula daripada serbuk sari (protogini).
b. Didesious  :  Bila kepada satu spesies, alat kelamin jantan dengan betinanya terpisah. Contohnya salak dengan melinjo(Gnetum Arremon)
c. Heterostili :  Bila panjang antara tangkai benang sari dengan tangkai putik tidak sama danberbeda jauh.
Contoh : kopi, kina dengan kaca piring.
d. Herkogami  :  Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.
Contoh : vanili

Materi terkait :
Sistem reproduksi kepada tumbuhan
Sistem reproduksi kepada hewan
Sistem reproduksi kepada manusia

Sumber : 
https://virgafatari2.wordpress.com/home/reproduksi-tumbuhan/
https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-reproduksi/sistem-reproduksi-tumbuhan/

Sunday, December 15, 2019

Organ Tumbuhan Beserta Fungsinya (Materi Lengkap)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi biologi tentang Organ Pada Tumbuhan lalu Fungsinya lengkap dengan gambar. Berikut artikel selengkapnya..


Organ Pada Tumbuhan lalu Fungsinya

Organ dengan tumbuhan tersusun dari beberapa jaringan tumbuhan, Yaitu akar, batang, daun, bunga lalu buah. Dilihat dari fungsinya organ dengan tanaman bisa di bedakan menjadi dua yaitu Organ hara ataupun organa nutritiaum lalu organ reproduksi ataupun organa reproductikum. Organ Pada Tumbuhan terdiri dari Akar, Batang, Daun, Bunga lalu Buah. Mari kita bahas organ-organ tumbuhan satu per satu.

1. Akar 


Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yg berada di dalam tanah, berwarna putih, lalu bentuknya meruncing sehinga lebih lasuh menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radix) yg terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yg dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.

Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yg disebut daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel ataupun zona pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti xylem, floem, parenkim, lalu sklerenkim.

Akar dengan tanaman mempunyai fungsi sebagai berikut :
  • Sebagai alat untuk memperkokoh tanaman.
  • Sebagai alat untuk menyerap sari makanan dari dalam tanah seperti air lalu unsur hara.
  • pada beberapa tanaman terdapat akar yg berfungsi sebagai alat pernafasan.
  • Pada beberapa jenis tanaman berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
  • Pada beberapa jenis tanaman ada akar yg mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkembang biak.
  • Alat untuk membantu menegakkan batang tanaman.
Struktur akar sebagai organ dengan tumbuhan :
  • Epidermis ataupun kulit luar, Mempunyai dinding sel yg tipis lalu memiliki susunan yg rapat tanpa adanya rongga antar sel. Epidermis mempunyai fungsi untuk melindungi lalu penerus air ke bagian dalam akar.
  • Korteks, mempunyai fungsi sebagai tempat cadangan makanan.
  • Endodermis, Mempunyai dinding sel yg tebal lalu terdapat zat gabus. Endodermis mempunyai fungsi untuk mengatur masuk lalu keluarnya bahan makanan menuju lalu dari akar.
  • Stele ataupun silinder pusat, Terdiri atas perisikel lalu jaringan pengangkut xilem, lalu floem. Stele ataupun silinder pusat terletak di bagian dalam endodermis. Pada akar monokotil ataupun akar serabut di antara jaringan xilem lalu floem tidak ada kambiumnya, sedangkan dengan akar dikotil ataupun akar tunggang di antara jaringan xilem lalu floem ada kambiumnya.
Akar tanaman menyerap air lalu unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, lalu osmosis. Bagian akar yg berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yg memiliki rambut akar yg merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih mulamula melalui sel rambut akar (epidermis), korteks, endodermis, lalu perisikel.

Akar dibedakan menjadi 2, yaitu akar dikotil lalu akar monokotil.



a. Struktur Akar Dikotil
 
Akar dengan tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem lalu floem dengan tumbuhan dikotik tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat lalu floem mengelilinginya. Di antara xilem lalu floem terdapat kambium yg menghasilkan unsur kayu ke arah luar membentuk kulit.

b.Struktur Akar Monokotil

Akar dengan tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, lalu perisikel memiliki struktur, lokasi, lalu fungsi seperti dengan akar dikotil. Xylem lalu floem mirip dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah lalu dikelilingi xilem lalu floem secara berselang-seling.

2. Batang

Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yg berfungsi sebagai penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yg berbeda sehingga terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut lalu lunak (herbaseus), lalu batang tipe rumput (kalmus).

Fungsi batang adalah sebagai berikut:
  1. Menyalurkan air lalu garam mineral dari akar ke daun lalu zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh.
  2. Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yg cukup.
  3. Tempat penimbunan cadangan makanan.
  4. Tempat melekatnya daun, bunga, lalu buah.
Struktur batang secara umum adalah sebagai berikut:
  1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
  2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yg berdinding tipis lalu terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
  3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim lalu berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel ataupun perikambium.
a Struktur Batang Dikotil
 
Batang dikotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:
  1. Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yg berfungsi untuk melindungi batang agar tidak kehilangan banyak air.
  2. Korteks. Terletak di antara epidermis lalu endodermis. Terdapat sel kolenkim lalu sel parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi lalu menyimpan zat.
  3. Stele. Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi kekuatan dengan batang.
  4. Perisikel yg menyelubungi berkas pembuluh batang.
  5. Berkas pembuluh. Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut zat.
  6. Kambium. Terletak di antara xilem lalu floem. Kambium menyebabkan batang mengalami penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem lalu floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yg berada di antara xilem lalu floem, lalu kambium intervaskuler yg berada di antara dua berkas pengangkut.
  7. Floem. Terletak di bagian luar berkas pembuluh ataupun bagian luar kambium. Fungsi floem adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
  8. Xylem. Terletak di bagian dalam berkas pembuluh ataupun bagian dalam kambium. Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air lalu garam mineral dari akar ke daun.
b. Struktur Batang Monokotil

Batang monokotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:
  1. Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak kehilangan air.
  2. Meristem dasar. Terletak di jaringan yg berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada yg mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
  3. Berkas pembuluh. Tersebar dengan meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yg dimiliki tumbuhan dikotil.

3. Daun


Daun adalah organ tumbuhan yg memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air dengan cara penguapan lalu respirasi.
Fungsi daun dengan tanaman :
  • Sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis
  • Pada beberapa jenis tanaman berfungsi sebagai alat perkembangan vegetatif
  • Sebagai tempat evaporasi ataupun penguapan
  • Sebagai alat pernafasan
  • Untuk menyerap cahaya matahari
Struktur Daun



Secara morfologis lalu anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yg paling bervariasi. Daun bisa dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pokok daun, tangkai daun, lalu helaian daun. Bentuk, struktur, lalu ukuran daun dengan tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, lalu jaringan pembuluh.

1. Epidermis

    Daun memiliki epidermis dengan bagian permukaannya, baik permukaan atas, dinamakan permukaan adaksial, maupun dengan permukaan bawah, yg dinamakan permukaan abaksial.

    Sel epidermis umumnya tersusun rapat membentuk suatu lapisan yg kompak, tanpa ruang interseluler. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel epidermis memanjang yg disebut sel panjang. Di sebelah atas tulang daun terdapat sel pendek yg terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel silika lalu sel gabus.

    Pada epidermis terdapat hubungan yg putus-putus oleh suatu lubang yg sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yg dibatasi oleh dua sel khusus yg disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama membentuk stroma. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yg berkloroplas, sel yg tidak berkloroplas, lalu celah stomata.

    Stomata berfungsi dalam pertukaran gas lalu penguapan air. Pada tumbuhan darat, stomata umumnya terletak dengan bagian bawah permukaan daun. Sedangkan, dengan tumbuhan air, stomata terletak dengan permukaan atas daun.

2. Mesofil

Mesofil adalah jaringan yg bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade lalu jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-kadang ada hipodermis di antara epidermis lalu jaringan palisade.

        Sel-sel parenkim bunga karang bentuknya beragam, bisa menyerupai sel-sel palisade, karena diameternya hampir sama ataupun bisa pula memanjang sejajar dengan arah permukaan daun. Pada jaringan spons terdapat ruang antar sel (sel-selnya tidak rapat). Pada jaringan spons, terdapat kloroplas yg jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jaringan palisade. Ciri khas sel-sel parenkim bunga karang merupakan adanya cupingcuping yg menghubungkan sel-sel di sebelahnya.

3. Jaringan pembuluh

        Jaringan pembuluh dengan daun terdapat dengan tulang daun. Selain itu, dengan daun terdapat urat-urat halus yg berperan sebagai pembuluh nadi yg membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang daun berfungsi untuk menguatkan daun. Selain itu, urat-urat daun dengan tumbuhan berperan sebagai kerangka daun.
    
4. Bunga

Bunga adalah alat perkembangbiakan secara generatif dengan tumbuhan. Untuk memahami proses fertilisasi dengan tumbuhan perlu mengetahui terlebih mulamula tentang bagian-bagian bunga. Bunga  berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan lalu pembuahan lalu merupakan alat fertilisasi dengan tumbuhan.

Secara umum, bunga terdiri dari dua bagian yg mempunyai fungsi berbeda. Yaitu bagian steril lalu fertil. Bagian steril dengan bunga berfungsi sebagai pelengkap lalu penghias. Sedangkan bagian fertil dengan bunga berfungsi sebagai alat perkembang biakan. Bagian Steril terdiri dari ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, lalu perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) lalu daun mahkota (petal). Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari lalu makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Berikut ini adalah nama lalu penjelasan tentang bagian-bagian bunga lalu fungsinya sebagai alat fertilisasi dengan tumbuhan.
 1. Tangkai Induk Bunga
Tangkai induk bunga ataupun ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang ataupun cabang. 

2. Tangkai Bunga 
Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yg tepat berada dibagian bawah bunga yg merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga dengan ranting lalu tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga. 

3. Dasar Bunga 
Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan lalu bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat bertumpunya ataupun letak mahkota bunga. 

4. Daun Pelindung 
Daun pelindung (brachtea) adalah daun yg diketiaknya ditumbuhi bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir. 

5. Daun Tangkai
Daun tangkai (brachteola) adalah daun yg letaknya berada di pokok tangkai bunga yg berperan sebagai pelindung. 

6. Kelopak Bunga 
Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yg melindungi lalu menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup lalu atas terbuka asalkan mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna lalu bentuknya menyerupai daun.

7. Mahkota Bunga
Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga yg paling indah yg memiliki beraneka ragam warna yg menarik, dari keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warna-warna menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yg berfungsi sebagai proses penyerbukan

8. Benang Sari
Benang sari (stamen) adalah alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga ataupun fertil yg terdiri atas kepala sari (anthera), serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) lalu penunjang kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan. 

9. Putik 
Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga ataupun fertil yakni alat kelamin betina lalu terdapat bakal bunga lalu bakal biji dengan putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yg dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik lalu tangkai putik.

5. Buah 

Buah adalah organ dengan tumbuhan berbunga yg merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus lalu melindungi biji. Aneka rupa lalu bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.


a. Kulit Buah (Epikarp)
Kulit dengan buah berbeda-beda, ada yg keras berdiri pula yg lunak. Pada buah kering kulitnya seperti dinding yg membentuk suatu kulit berkayu yg keras. Contohnya dengan buah kacang polong. Namun, ada juga bagian kulit buah yg berupa selaput tipis, contohnya buah anggur.

b. Daging Buah (Mesokarp)
Daging buah merupakan lapisan tengah yg berdaging tebal. Bagian ini bisa dilihat secara jelas dengan buah apel lalu mangga.

c. Bagian dalam Buah (Endokarp)
Lapisan dalam merupakan bagian yg liat ataupun keras. Contohnya terdapat dengan buah rambutan.
Pada buah, ketiga bagian ini disebut perikarp.

Biji

Perkembangan buah lalu biji selalu beriringan. Saat bakal buah lalu bagian-bagian bunga mulai masak menjadi buah, bakal biji juga tumbuh berkembang menjadi biji. Bentuk biji bermacam-macam. Pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta) biji merupakan alat perkembangbiakan utama. Biji ini terbentuk dari hasil pembuahan yg terjadi di dalam bakal buah. Biji memiliki bagian-bagian seperti berikut.

a. Kulit Biji
Kulit biji terbentuk dengan lapisan paling luar. Kulit biji berfungsi sebagai pelindung lembaga lalu endosperm dari kekeringan, kerusakan mekanik, ataupun serangan serangga, bakteri, lalu jamur. Kadang-kadang kulit ini tipis seperti kertas namun ada yg tebal lalu keras. Kulit biji yg tebal berfungsi untuk melindungi biji dari pengaruh suhu yg tinggi.

b. Endosperm
Endosperm merupakan suatu jaringan yg berfungsi menyimpan makanan dengan saat biji mengalami pertumbuhan.   

c. Lembaga
Lembaga merupakan bagian biji yg atas tumbuh menjadi individu ataupun tanaman baru. Bagian ujung bawah lembaga disebut hipokotil yg atas membentuk akar pertama. Ujung atas lembaga disebut epikotil yg merupakan calon pembentuk batang. Lembaga juga tumbuh ke arah sisi membentuk kotiledon ataupun daun lembaga. Kotiledon berfungsi sebagai penyimpan makanan.
Demikian materi biologi tentang Organ Pada Tumbuhan lalu Fungsinya. Semoga bermanfaat..