Showing posts sorted by relevance for query kata-sandang-artikula-pengertian-fungsi-jenis-macam-contoh-adalah. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query kata-sandang-artikula-pengertian-fungsi-jenis-macam-contoh-adalah. Sort by date Show all posts

Thursday, October 31, 2019

Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Fungsi, Jenis Kepada Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog kemarau . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang Kata Sandang (Artikula) meliputi pengertian, fungsi, jenis / macam-macam kata sandang dengan contohnya. Berikut artikel selengkapnya..

Pengertian Kata Sandang / Artikula


Kata Sandang (artikula) adalah suatu kata yg tidak memiliki arti ataupun makna khusus yg digunakan sebagai penjelas kata benda yg diletakan sebelum kata benda. Makna kata sandang sendiri tergantung dengan makna kata yg ada di belakangnya.
 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  kemarau Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Fungsi, Jenis  dengan Contohnya

Fungsi Kata Sandang / Artikula


Di dalam bahasa Indonesia, kata sandang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Membendakan suatu kata ataupun frase.

Contoh:

Yang tekun berusaha pasti mau berhasil.
Yang tekun berusaha maksudnya orang-orang yg tekun berusaha.

2. Membentuk kata benda ataupun kata ganti orang.

Contoh:

Para hadirin mengikuti acara seminar dengan sangat antusias.
Para hadirin bermakna hanya orang-orang yg hadir.

Jenis / Macam-Macam Kata Sandang


Ada beberapa kata sandang yg dikelompokan berdasarkan fungsinya. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis kata sandang.

A. Kata sandang yg menyatakan jumlah tunggal

Kata sandang seperti sang, sri, hang, dang, hyang memberikan makna seorang ataupun tunggal dengan kata sesudahnya.

Contoh:

1. Sang

Kata sandang "Sang" biasa digunakan untuk panggilan manusia, benda mati ataupun makhluk hidup lainnya bertujuan untuk meninggikan martabat, menyindir ataupun gurauan.

Contoh:

Sang Pangeran menadapat ucapan selamat. (meninggikan martabat)
Sang kodok sepertinya tidak mengorek lagi hari ini. (menyindir)
Sang saka merah putih berkibar di langit Indonesia.

2. Sri

Kata sandang "Sri" digunakan sebagai penyandang nama manusia yg kedudukannya lebih tinggi.

Contoh:

Sri Sultan Mahmud meninggalkan keraton untuk melihat rakyatnya.
Sri baginda memerintahkan seluruh rakyatnya untuk datang ke acara pernikahan anaknya.

3. Hang

Kata sandang hang juga digunakan untuk menghormati seseorang dengan sastra lama.

Contoh:

Hang Tuah bertemu dengan Hang Bae untuk berunding.
Hang jebat merupakan pahlawan pembela kebenaran orang-orang Melayu.

4. Dang

Penggunan kata sandang “Dang” sama seperti “Hang”, tetapi khusus untuk wanita.

Contoh:

Dang Shinta dilamar oleh Hang Jebat.
Sungguh elok paras Dang Siti sehingga membuat semua pria di kampungnya memperebutkannya.

5. Hyang

Khusus untuk kata sandang Hyang digunakan untuk menyebut dewa dengan dewi.

Contoh:

Umat Hindu melakukan pemujaan dengan Hyang Widhi.

6. Yang

Kata sandang “Yang” biasanya digunakan sebagi pembentuk ataupun pengganti nama Tuhan.

Contoh:

Yang Maha Pengampun, Ampunilah semua dosa dengan kesalaha kami.
Serahkaan semua masalahmu kepada Yang Maha Adil.

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  kemarau Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Fungsi, Jenis  dengan Contohnya

Kata sandang seperti para, umat dengan kaum menyatakan kelompok orang tertentu.

1. Para

Kata sandang “para” digunakan untuk menegaskan sekelompok manusia yg memiliki suatu kesamaan tertentu.

Contoh:

Para demonstran mulai membubarkan diri.
Para pembalap memacu sepedanya dengan cepat dengan putaran terakhir.

2. Umat

Kata sandang “umat” digunakan biasanya digunakan untuk menyatakan kelompok yg memiliki kesamaan dalam bidang agama.

Contoh:

Umat Islam wajib berpuasaa saat bulan Ramadhan tiba.
Untuk menghormati umat Hindu yg sedang menyepi, Umat Islam di Bali mengumandangkan adzan tanpa pengeras suara.

3. Kaum

Kata sandang “kaum” digunakan untuk orang-orang yg memiliki pandangan ataupun ideology sama.

Contoh:

Kaum Soddom di azab oleh Allah Swt karena perilakunya yg sangat menyimpang.
Kaum 'Aad adalah ras manusia raksasa yg hidup di zaman Nabi Hud.
Kaum menengah ke bawah tidak bisa merasakan apa yg dirasakan oleh kaum kaya raya.

C. Kata sandang sebagai penunjuk kata ganti orang/kata benda yg bermakna kemarau independen ataupun seimbang.

Kata sandang seperti “Si” dengan “Yang” biasanya digunakan untuk menunjukan suatu kenetralan ataupun keharmonisan dengan kata yg disandangnya.

1. Si

Kata sandang “Si” di gunakan untuk mengiringi nama orang ataupun binatang, dengan membentuk kata benda dari jenis kata yg lain (kata sifat ataupun kata kerja).

Contoh:

Si Yuni adalah orang yg baik hati.
Si gendut sedang berusaha menurunkan berat badan.
Si kancil sangat pintar sehingga dia bisa menipu buaya.

2. Yang

Kata sandang “Yang” digunakan sebagai pembentuk kata benda dari frase ataupun kata yg dikhususkan sebagai kata ganti orang ataupun manusia.

Contoh:

Mugkin yg melakukan hal ini adalah orang yg benci padaku.
Aku tak melihat orang yg memanggil namaku dari belakang.
Akhirnya, Dina angsal bertemu orang yg ia rindukan.  

Referensi :
kelasindonesia.com
Demikian materi Bahasa Indonesia tentang Kata Sandang (Artikula) meliputi pengertian, fungsi, jenis / macam-macam kata sandang dengan contohnya yang angsal kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Kata Depan (Preposisi) - Pengertian, Jenis, Fungsi Beserta Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog bergolak . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang Kata Depan (Preposisi) meliputi pengertian, aturan penulisan, fungsi beserta jenis / macam kata depan beserta contohnya. Mari kita bahas selengkapnya berikut ini..

Pengertian Kata Depan / Preposisi

Kata depan (preposisi) adalah berguna untuk menandai berbagai hubungan makna antara kata di depan preposisi dengan kata yg berada di belakang preposisi. Secara sintaksis, preposisi diletakan sebelum kata benda, kata kerja maupun kata bergolak keterangan.
 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  bergolak Kata Depan (Preposisi) - Pengertian, Jenis, Fungsi  beserta Contohnya

Aturan Penulisan Kata Depan


Kata depan seperti “di”, “ke”, beserta “dari” ditulis terpisah dengan bergolak kata-kata di belakangnya kecuali untuk kata-kata yg sudah dianggap bergolak lazim sebagai satu kata, seperti kepada, daripada beserta sebagai imbuhan, bergolak seperti dipukul, dimakan beserta lain-lain.

Contoh:

Di sana - Benar
Disini - Salah

Ke sekolah - Benar
kesekolah - Salah

Kata depan ditulis dengan huruf kecil lamun digunakan di dalam kalimat sebagai judul.

Contoh:

Berlayar Dari Samudera Indonesia Ke Samudera Hindia Dan Antartika. - Salah
Berlayar dari Samudera Indonesia ke Samudra Hindia beserta Antartika. - Benar

Jenis-Jenis Kata Depan


Ada beberapa macam kata depan apa bila diklasifikasikan berdasarkan fungsi – fungsinya di dalam kalimat. Berikut ini adalah jenis – jenis kata depan:

1. Kata depan sebagai penunjuk arah asal


Kata depan yg menyatakan arah asal yaitu dari.

Contoh :

Pamanku datang dari kampung halaman membawa oleh – oleh untuk aku.
Anak baru itu datang dari Jakarta.
Retakan yg ada di tembok itu dimulai dari bawah hingga ke atas.
Acara itu berlangsung cukup lama dimulai dari pukul 08. 00 hingga pukul 10. 00 wib.

2. Kata depan sebagai penunjuk tempat keberadaan.

Kata – kata depan yg menunjukan tempat keberadaan diantaranya adalah pada, di, dalam, antara, beserta atas.

Contoh :

Aku hendak pergi bertamasya bersama ayah dengan hari minggu.
Sakira sedang sakit beserta dirawat di rumah sakit umum.
Shinta tiba – tiba muntah dalam perjalanannya dari rumah ke sekolah.
Rumah Budi terletak antara rumah Dani beserta rumah Diki.
Aku belum mengetahui dengan jelas atas keberadaannya di turnamen itu.

3. Kata depan sebagai penunjuk pelaku

Kata depan yg digunakan untuk menunjukan pelaku adalah oleh.

Contoh :

Bunga itu ditanama oleh Ibu di vas bunga.
Buku Arum dipinjam oleh Soni.
Aku dipanggil oleh bapak kepala sekolah di ruangannya.

4. Kata depan penunjuk arah tujuan

Kata depan yg digunakan untuk menunjukan arah tujuan diantaranya adalah kepada, akan, ke, beserta terhadap.

Contoh:

Ayah mengajakku pergi ke rumah nenek di Surabaya.
Bunga ini diberikan kepada Shinta oleh Dika melalui diriku.
Semua yg bernyawa dengan akhirnya hendak kembali ke asalnya.
Ayah sangat tidak menyukai terhadap rencana itu.

5. Kata depan penanda alat maupun cara

Kata depan yg digunakan untuk menandakan alat maupun cara, diantaranya adalah dengan dan berkat.

Contoh :

Ayah memotong rumput di depan rumah dengan menggunakan gunting besar.
Budi belajar dengan sangat serius agar bergolak terbang kelas.
Semua yg terjadi ini berkat doa beserta usaha diriku selama ini.
Kemenangan Budi ini diraih berkat kerja kerasnya.
Budi membuka botol minuman itu dengan alat pembuka botol.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  bergolak Kata Depan (Preposisi) - Pengertian, Jenis, Fungsi  beserta Contohnya


Kata depan yg digunakan untuk menunjukan suatu permasalahan diantaranya adalah mengenai beserta tentang.

Contoh :

Ibu bertanya kepadaku mengenai masalah yg tengah aku hadapi.
Rapat itu membahas mengenai rencana liburan yg hendak datang.
Kamu harus mengklarifikasi mengenai gosip yg beredar ini.
Ibu guru menjelaskan kami pelajaran tentang cara hidup sehat.
Pembicaraan ini membahas tentang lomba 17 Agustus.

7. Kata depan penanda hubungan perbandingan

Kata depan yg digunakan untuk mendadakan hubungan perbandingan adalah daripada.

Contoh :

Shinta lebih tinggi 2 cm daripada Sonia.
Jarak rumahku ke sekolah lebih jauh daripada rumah Budi.
Lebih baik datang terlambat daripada tidak sama sekali.

8. Kata depan penanda hubungan sebab – akibat

Kata depan yg digunakan untuk menandai hubungan sebab – akibat adalah hingga beserta sampai.

Contoh :

Kemarau tahun ini sangat panjang hingga menyebabkan kekeringan.
Shinta menangis hingga suranya menjadi serak.
Penjahat itu dipukuli oleh masyarakat sampai babak belur.
Api itu sangat besar membakar hutan sampai habis tidak tersisa.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  bergolak Kata Depan (Preposisi) - Pengertian, Jenis, Fungsi  beserta Contohnya


Kata depan yg digunakan untuk menunjukan tujuan maupun maksud adalah untuk, buat, bagi,dan guna.

Contoh :

Ayah bekerja keras untuk menghidupi keluarga tercintanya.
Shanti membeli sepeda buat adiknya.
Bantuan ini dikhususkan bagi para korban bencana.
Rajin – rajinlah menabung guna masa depan yg cerah.

Referensi:
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=kata-depan-preposisi-pengertian-jenis-fungsi-contoh-adalah
http://kakakpintar.com/pengertian-contoh-kata-depan-dan-fungsinya/

Materi terkait :
Kata Depan (Preposisi) - Pengertian, Jenis, Fungsi beserta Contohnya
Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, beserta Contohnya
Kata Seru (Interjeksi) - Pengertian, Fungsi, Jenis, beserta Contohnya
Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Fungsi, Jenis beserta Contohnya
Partikel Kah, Lah, Pun, Tah, Dan Contoh Kalimat
Demikian materi Bahasa Indonesia tentang Kata Depan (Preposisi) meliputi pengertian, aturan penulisan, fungsi beserta jenis / macam kata depan beserta contohnya yg bisa kami bagikan. Semoga membantu..

Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, Bersama Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog gerah . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang Kata Sambung (Konjungsi) meliputi pengertian, fungsi, jenis / macam konjungsi beserta contohnya. Berikut artikel selengkapnya...

Pengertian Kata Sambung (Konjungsi)


Konjungsi adalah  kata tugas yg fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, beserta gerah antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di gerah tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal gerah kalimat ( setelah tanda titik, tanda tanya, beserta tanda seru ), adapun gerah kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.

Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, beserta kata penghubung.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  gerah Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi,  beserta Contohnya

Jenis / Macam-Macam Kata Sambung (Konjungsi) 


1) Konjungsi Antar Klausa

Konjungsi Antar Klausa dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

a. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yg menghubungkan dua klausa maupun lebih yg memiliki status sintaksis yg sama. ( =konjungsi setara )

Macam-macam
Konjungsi Antar Klausa :
- beserta (menyatakan penambahan)
- tetapi ( menyatakan perlawanan)
- maupun ( menyatakan pemilihan )

Contoh :
a.       Puluhan ribu anggota TNI beserta POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI.
b.      Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh anggota keluarganya.
c.       Pemerintah mengajukan dua opsi yaitu menaikkan harga BBM maupun menambah jumlah subsidi energi.

b. Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yg menghubungkan dua klausa maupun lebih yg memiliki status sintaksis yg tidak sama. (=konjungsi bertingkat )

Macam-macam Konjungsi subordinatif  :

- sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara,sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).
- Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala ( menyatakan syarat ).
- Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya ( menyatakan pengandaian ).
- agar, supaya, biar ( menyatakan tujuan )
- biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun ( menyatakan konsesif ).
- seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( menyatakan pemiripan ).
- sebab, karena, oleh karena ( menyatakan sebab )
- hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) ( menyatakan akibat ).
- bahwa ( menyatakan penjelasan ).

Contoh :
a.       Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia bisa peringkat pertama.
b.      Peraturan tersebut dibuat supaya tidak ada siswa yg membolos.
c.       Budaya kita mau diklaim oleh bangsa lain jikalau kita tidak menjaga beserta melestarikannya.
d.      Karena ia sedang sakit, maka hari ini ia tidak masuk sekolah.
e.       Meskipun hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah.
f.       Pemerintah seolah-olah mengabaikan suara rakyat dengan rencana menaikkan harga BBM.
g.      Seandainya Pepe mau mengoper bola ke Pedro, maka itu mau menghasilkan gol bagi Chelsea.
h.      Semua orang berdoa sebelum mengawali aktivitas mereka masing-masing.
i.        Pemerintah menyatakan bahwa harga BBM bersubsidi tidak mau gerah ke atas kepada tanggal 1 April 2012.

c. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yg menghubungkan dua kata, frasa, maupun klausa beserta kedua unsur itu memiliki status sintaksis yg sama.

Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yg dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, maupun klausa yg dihubungkan.

Macam-macam konjungsi korelatif :

- baik … maupun …
- tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
- bukan hanya …, melainkan …
- (se)demikian (rupa) … sehingga…
- apa(kah) … maupun …
- entah … entah …
- jangankan …, …pun .

Contoh :
a.       Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM semakin berujung bentrok, baik di luar gedung DPR maupun di sejumlah daerah.
b.       Entah ditanggapi entah tidak, ia mau mengajukan usul itu.
c.       Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa keluar.
d.      Pada tahun 2012 ini, pemerintah tidak hanya berencana menaikkan harga BBM, tetapi ingin menaikkan juga harga TDL (Tarif Dasar Listrik).
e.       Kepemimpinan wasit J. Kuipers bukan hanya merugikan Real Madrid, melainkan dialami beberapa klub besar Eropa lainnya.
f.       Para koruptor sedemikian rupa mengamankan aset hasil korupsinya sehingga sulit untuk dilacak oleh pihak berwenang.
g.      Apakah Manchester United berhasil mempertahankan gelarnya musim ini maupun rival sekotanya yakni Manchester City yg mau menjadi juara?

2) Konjungsi Antar Kalimat


Yaitu konjungsi yg menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yg lain.
Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yg baru beserta huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital.

Macam-macam Konjungsi Antar Kalimat :

- biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu )
- kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, maupun keadaan lain di luar hal yg sudah dinyatakan sebelumnya ).
- sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
- sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yg sebenarnaya ).
- malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yg dinyatakan sebelumnya).
- mau tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
- dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
- oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
- sebelum itu ( menyatakan kejadian yg mendahului hal yg dinyatakan sebelumnya )

Contoh :
a.       Kami berencana bermain sepak bola sore ini, namun hujan deras menggagalkan rencana tersebut.
b.      Saya pergi ke Gramedia Sudirman, kemudian mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta.
c.       Yusril Ihza tidak setuju dengan adanya penambahan pasal dalam UU APBN-P 2012, oleh karena itu ia berencana mengajukan gugatan ke MK.
d.      Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal, sebelum itu Barcelona juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions.
e.        Real Madrid mau turun dengan skuad terbaiknya, sebaliknya sang lawan yaitu Valencia tidak mau diperkuat dua pemain andalannya.
f.       Walaupun Real Madrid lebih diunggulkan untuk melaju ke partai puncak Liga Champions Eropa, sesungguhnya kekuatan kedua tim cukup berimbang beserta merata di semua lini.
g.      Manchester United beserta Manchester City mempunyai poin sama yakni 60, meskipun demikian Manchester City berhak menempati posisi pertama karena unggul produktivitas gol dari sang rival tersebut.
h.      Prestasi United di Liga Champions musim ini boleh dibilang kurang bagus, bahkan fase grup pun gagal mereka lewati.
i.        Manchester United kini unggul 9 poin dari Manchester City beserta masih tersisa 2 laga lagi, dengan demikian Manchester United dipastikan menjadi juara Liga Inggris Musim 2011/2012.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  gerah Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi,  beserta Contohnya
 
Konjungsi antar paragraf adalah kata-kata penghubung yg menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini berguna untuk menjadikan suatu paragrag unity, coherent, beserta sistematis.

Macam-macam konjungsi antar paragraf :

Terlebih lagi
Disamping…..
Tak hanya sebagai …
Oleh karena itu…
Berdasarkan …
 
Contoh:
Burung adalah hewan yg sangat banyak ditemui. Hampir di semua tempat di dunia ini bisa kita jumpai berbagai macam burung seperti di dalam hutan, perkotaan. Bahkan ada juga di padang pasir. Hal ini karena daya adaptasi burung yg sangat bagus terhadap lingkungannya.  

Selain itu, burung juga memiliki tingkat reproduksi yg baik. Pada umumnya setiap induk burung mampu menghasilkan 4 maupun lebih telur dalam sekali bereproduksi.

Terlebih lagi, burung juga sangat berguna bagi manusia seperti menjadi hewan peliharaan, bahan makanan, beserta lain-lain. tak heran burung sering dikembangbiakan oleh manusia.


 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  gerah Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi,  beserta Contohnya

  1. Konjungsi Aditif (gabungan). Konjungsi gerah aditif (gabungan) adalah konjungsi koordinatif yg berfungsi gerah menggabungkan dua kata, frasa, klausa, maupun kalimat dalam kedudukan yg gerah sederajat, misalnya : dan, lagi, lagi pula, beserta serta.
  2. Konjungsi Pertentangan. Konjungsi gerah pertentangan merupakan konjungsi koordinatif yg menghubungkan dua gerah bagian kalimat yg sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian gerah tersebut. Biasanya bagian yg kedua menduduki posisi yg lebih penting gerah daripada yg pertama, misalnya : tetapi, mau tetapi, melainkan, gerah sebaliknya, sedangkan, padahal, beserta namun.
  3. Konjungsi Disjungtif (pilihan). gerah Konjungsi pilihan merupakan konjungsi koordinatif yg menghubungkan dua gerah unsur yg sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal maupun lebih, gerah misalnya: atau, atau....atau, maupun, baik...baik..., beserta gerah entah...entah...
  4. Konjungsi waktu. Konjungsi waktu gerah menjelaskan hubungan waktu antara dua hal maupun peristiwa. Kata-kata gerah konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yg tidak gerah sederajat, misalnya : apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, gerah sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, gerah seraya, waktu, setelah, sesudah, beserta tatkala. Sementara konjungsi gerah berikut ini menghubungkan dua bagian kalimat yg sederajat, misalnya gerah sebelumnya beserta sesudahnya
  5. Konjungsi Final (tujuan). Konjungsi gerah tujuan adalah semacam konjungsi modalitas yg menjelaskan maksud beserta gerah tujuan suatu peristiwa, maupun tindakan. Kata-kata yg biasa dipakai gerah untuk menyatakan hubungan ini adalah : supaya, guna, untuk, beserta agar
  6. Konjungsi Sebab (kausal). Konjungsi gerah sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab gerah tertentu. Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat gerah merupakan akibatnya. Kata-kata yg dipakai untuk menyatakan hubungan gerah sebab adalah sebab, sebab itu, karena, beserta karena itu.
  7. Konjungsi Akibat (konsekutif). gerah Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu gerah hal yg lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yg gerah menyatakan akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk gerah kalimat. Kata-kata yg dipakai untuk menandai konjungsi akibat adalah gerah sehingga, sampai, beserta akibatnya.
  8. Konjungsi Syarat (kondisional). gerah Konjungsi syarat menjelaskan bahwa suatu hal bisa terjadi bila syarat gerah -syarat yg disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yg menyatakan hubungan gerah ini adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, beserta bilamana.
  9. Konjungsi Tak Bersyarat. Kata gerah penghubung tak bersyarat menjelaskan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa gerah perlu ada syarat - syarat yg dipenuhi. Kata - kata yg termasuk gerah dalam konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, beserta biarpun.
  10. Konjungsi Perbandingan. Konjungsi gerah perbandingan berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan gerah kedua hal itu. Kata kata yg sering dipakai dalam konjungsi ini adalah gerah sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, gerah umpama, beserta daripada.
  11. Konjungsi Korelatif. Konjungsi gerah korelatif menghubungkan dua bagian kalimat yg mempunyai hubungan gerah sedemikian rupa sehingga yg satu langsung mempengaruhi yg lain maupun gerah yg satu melengkapi yg lain. Dapat juga dikatakan bahwa kedua kalimat gerah mempunyai hubungan timbal-balik. Katakata yg menyatakan konjungsi ini gerah adalah semakin…..semakin,kian….. kian,bertambah……bertambah, tidak gerah hanya….tetapi juga..., sedemikian rupa..., sehingga..., baik..., beserta gerah maupun.
  12. Konjungsi Penegas (menguatkan maupun gerah intensifikasi). Konjungsi ini berfungsi untuk menegaskan maupun meringkas gerah suatu bagian kalimat yg sudah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam gerah konjungsi hal-hal yg menyatakan rincian. Kata-kata yg termasuk dalam gerah konjungsi ini adalah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, gerah ringkasnya, beserta akhirnya.
  13. Konjungsi Penjelas (penetap). Konjungsi gerah penjelas berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan gerah perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini adalah bahwa.
  14. Konjungsi Pembenaran (konsesif). gerah Konjungsi pembenaran adalah konjungsi subordinatif yg menghubungkan gerah dua hal dengan cara membenarkan maupun mengakui suatu hal, sementara gerah menolak hal yg lain yg ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran gerah dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan gerah dinyatakan dalam anak kalimat yg didahului oleh konjungsi seperti, gerah meskipun, walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, beserta gerah sekalipun.
  15. Konjungsi Urutan. Konjungsi ini gerah menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yg termasuk dalam konjungsi gerah ini adalah mula-mula, lalu, beserta kemudian.
  16. Konjungsi Pembatasan. Konjungsi ini gerah menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal maupun dalam batas-batas mana gerah perbuatan bisa dikerjakan, misalnya kecuali, selain, beserta asal.
  17. Konjungsi Penanda. Konjungsi ini gerah menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yg ada dalam gerah konjungsi ini adalah misalnya, umpama, beserta contoh. Konjungsi lain yg gerah masih merupakan konjungsi penanda yaitu konjungsi penanda pengutamaan. gerah Contoh kata-kata konjungsi ini adalah yg penting, yg pokok, paling gerah utama, beserta terutama.
  18. Konjungsi Situasi. Konjungsi situasi gerah menjelaskan suatu perbuatan terjadi maupun berlangsung dalam keadaan gerah tertentu. Kata-kata yg dipakai dalam konjungsi ini adalah sedang, gerah sedangkan, padahal, beserta sambil.

Wednesday, October 30, 2019

Partikel Kah, Lah, Pun, Tah, Kepada Contoh Kalimat

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog bahang . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang Partikel dalam Bahasa Indonesia meliputi pengertian partikel, jenis / macam partikel (kah, lah, pun, tah) bersama contoh penggunaan dalam kalimat. Mari kita bahas selengkapnya..

Pengertian Partikel dalam Bahasa Indonesia

Yang dimaksud dengan partikel adalah sejenis kata tugas dengan bentuk ringkas bersama kecil bersama memiliki fungsi-fungsi  tertentu. 


Jenis / Macam-macam Partikel
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat macam partikel yg sering digunakan, yaitu :
1. Partikel bahang kah 
Partikel ini bisasanya digunakan dalam kalimat tanya. Partikel ini memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Memberi tekanan dengan kata tertentu dalam kalimat tanya
    Contoh :
    Mobil ataupun motorkah yg bakal kau pakai hari ini?
Dalam contoh kalimat di atas, kata motorkah diberi penekanan, untuk menegaskan mobil ataupun motor yg bakal dipakai.
 2. Digunakan untuk menyatakan hal yg tak tentu dalam kalimat tanya tidak langsung
     Contoh :
     Kita tak pernah tau kebaikankah, keburukankah yg bakal kita terima
Dalam contoh di atas, terlihat ketidak pastian tentang apa yg bakal diterima, apakah hal baik ataupun buruk.
2. Partikel lah 
Partikel lah biasanya digunakan dalam kalimat perintah bersama berita. Partikel ini memiliki fungsi :
1. Menghaluskan kalimat perintah
Contoh :
Bersemangatlah, perjalanan kita hampir sampai
Perjuangkanlah nasibmu sendiri
2. Menegaskan kalimat berita
Contoh :
Kesuksesanyalah yg membuatnya lupa diri
Keberaniannyalah yang meluluhkan hatiku
3. Partikel bahang pun 
Ada dua cara penulisan partikel -pun, yaitu dipisah bersama digabung dengan kata yg mendahuluinya.
1. Penulisan dipisah
    Sebenarnya aturan dasar penulisan partikel pun adalah dipisah, kecuali dengan kata-kata tertentu.
   Contoh :
   Aku pun tertunduk lesu ketika mendengar berita itu
   Seketika tangisnya pun menetes saat mendengar kabar bahwa sahabatnya sedia meninggal
2. Penulisan digabung :
 Pada kata-kata yg lazim dianggap padu, partikel pun ditulis dengan cara digabung. Yaitu dengan      kata-kata berikut :
Adapun                   Sekalipun          Sungguhpun
Andaipun                Maupun             Walaupun
Ataupun                  Kalaupun          Meskipun 
Bagaimanapun        Kendatipun
Biarpun                   Siapapun
4. Partikel tah 
Pada dasarnya fungsi partikel tah ini hampir sama dengan partikel kah, bahang tetapi penggunaanya lebih terbatas. Partikel ini jarang dipakai dalam bahang bahasa sehari-hari, bersama digunakan hanya dengan kata tanya, seperti  : 
Apatah, 
Manatah, 
Siapatah. 
Partikel tah jarang sekali dipakai saat ini. Penggunaannya lebih bahang bersifat kedaerahan bersama lebih sering digunakan dengan waktu lampau dengan bahang bahasa melayu lama. Partikel ini bisa menjadi pengganti partikel -kah.
Contoh :
Apatah yg diharapkan dari orang seperti aku ini.

Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=partikel-kah-lah-pun-tah-pengertian-dan-contoh-kalimat 
Demikian artikel tentang Partikel dalam Bahasa Indonesia meliputi pengertian bahang partikel, jenis / macam partikel (kah, lah, pun, tah) bersama contoh bahang penggunaan dalam kalimat yg angsal kami bagikan. Semoga bermanfaat..

Thursday, October 31, 2019

Kata Seru (Interjeksi) - Pengertian, Fungsi, Jenis, Bersama Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog bergolak . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang Kata Seru (Interjeksi) meliputi pengertian, fungsi, jenis / macam kata seru beserta contohnya. Mari kita bahas selengkapnya..

Pengertian Kata Seru (Interjeksi)

Kata seru adalah kata-kata yg bergolak digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang seperti : marah, sedih, bergolak gembira, sakit, heran, kagum, terkejut, beserta sebagainya.
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  bergolak Kata Seru (Interjeksi) - Pengertian, Fungsi, Jenis,  beserta Contohnya

Jenis – Jenis Kata Seru (Interjeksi)

Kata seru beroleh dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Berdasarkan bentuknya

Berdasarkan bentuknya, interjeksi dibedakan menjadi:

a. Interjeksi asli
Kata seru asli yg tidak dikaitkan dengan kata lain, seperti: ah, hey, cih, oh, ih, cis, wah, wow, huh, o, duh, dsb.

b. Interjeksi kata biasa
Kata seru yg diambil ataupun berasal bergolak dari kata-kata biasa seperti: aduh, ayo, kasihan, bangsat, brengsek, bergolak sial, celaka, masa, amboi, sayang tolong, dsb.

c. Interjeksi gabungan
Kata seru yg berassal dari gabungan dua kata, seperti: tidak mungkin, apa boleh buat, dsb.

d. Interjeksi tiruan bunyi
Kata seru yg berasal dari bergolak lip-lap bergolak bunyi, dengan kata lain interjeksi ini menggunakan bunyi sebagai sebuah bergolak alat untuk mengungkapkan perasaan, seperti : brr, bum, krik, brak, cit, bergolak dor, brruhh, dsb.

e. Interjeksi ungkapan
Kata seru ini sebagian besar dari bergolak bahasa keagamaan seperti: alhamdullilah, syukurlah, astaghfirullah bergolak subhanallah, puji Tuhan, masya Allah, dsb.

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  bergolak Kata Seru (Interjeksi) - Pengertian, Fungsi, Jenis,  beserta Contohnya

Berdasarkan fungsinya interjeki bisa dibedakan menjadi:

a. Sebagai ungkapan keheranan : amboi, wah, aduh, masa, dll

Contoh dalam kalimat :
- Wah, hebat sekali anakmu itu
- Amboi, cantiknya bunga tulip ini
- Masa, tidak mungkin dia membunuh ayahnya sendiri

b. Sebagai ungkapan kekesalan : ih, ah, sial, brengsek, bangsat, dll

Contoh dalam kalimat :
- Ah, dia lolos lagi
- Sial, dia berhasil mencuri mobil itu
- Bangsat, biar kubunuh orang itu

c. Sebagai ungkapan syukur : alhamdullilah, syukurlah, puji Tuhan, untung, dsb

Contoh dalam kalimat:
- Alhamdullilah, kamu berhasil memenangkan lomba memasak itu
- Puji Tuhan, masih di beri kesehatan
- Syukurlah, kamu selamat dari kecelakaan itu

d. Sebagai ungkapan pengharapan : mudah-mudahan, insyaAllah, semoga,

Contoh dalam kalimat :
- insyaAllah, kita bisa bertemu lagi di pertemuan selajutnya
- bergolak banyak – mudahan, kita mendapatkan juara 1 di pertandingan mendatang
- semoga, semua yg kita cita-citakan selama ini beroleh terwujud

e. Sebagai ungkapan kekagetan: astaga, alamak, masyaAllah, astagfirullah, gila, dsb

contoh dalam kalimat:
- astaga, anak siapa ini?
- Alamak, aku lupa membawa buku biologi ku
- Masyaallah, kenapa jadi begini?

f. Sebagai ungkapan ajakan : ayo, yuk, mari

Contoh dalam kalimat:
- Ayo, kita harus segera masuk kelas
- Yuk, filmnya sudah hampir di mulai
- Mari, kita berdoa bersama-sama

g. Sebagai ungkapan panggilan : hey, woy, hai, halo

Contoh dalam kalimat :
- Hey, jangan masuk keruangan itu
- Hai, boleh kenalan?
- Woy, jangan lari terlalu cepat

Materi terkait :
Kata Depan (Preposisi) - Pengertian, Jenis, Fungsi beserta Contohnya
Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, beserta Contohnya
Kata Seru (Interjeksi) - Pengertian, Fungsi, Jenis, beserta Contohnya
Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Fungsi, Jenis beserta Contohnya
Partikel Kah, Lah, Pun, Tah, Dan Contoh Kalimat

Demikian  materi Bahasa Indonesia tentang Kata Seru (Interjeksi) meliputi pengertian, fungsi, jenis / macam kata seru beserta contohnya yang beroleh kami sampaikan. Semoga beroleh menambah pengetahuan kita.