Thursday, October 31, 2019

Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, Bersama Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog gerah . Senang sekali rasanya kali ini bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang Kata Sambung (Konjungsi) meliputi pengertian, fungsi, jenis / macam konjungsi beserta contohnya. Berikut artikel selengkapnya...

Pengertian Kata Sambung (Konjungsi)


Konjungsi adalah  kata tugas yg fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, beserta gerah antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di gerah tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal gerah kalimat ( setelah tanda titik, tanda tanya, beserta tanda seru ), adapun gerah kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.

Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, beserta kata penghubung.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  gerah Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi,  beserta Contohnya

Jenis / Macam-Macam Kata Sambung (Konjungsi) 


1) Konjungsi Antar Klausa

Konjungsi Antar Klausa dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

a. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yg menghubungkan dua klausa maupun lebih yg memiliki status sintaksis yg sama. ( =konjungsi setara )

Macam-macam
Konjungsi Antar Klausa :
- beserta (menyatakan penambahan)
- tetapi ( menyatakan perlawanan)
- maupun ( menyatakan pemilihan )

Contoh :
a.       Puluhan ribu anggota TNI beserta POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI.
b.      Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh anggota keluarganya.
c.       Pemerintah mengajukan dua opsi yaitu menaikkan harga BBM maupun menambah jumlah subsidi energi.

b. Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yg menghubungkan dua klausa maupun lebih yg memiliki status sintaksis yg tidak sama. (=konjungsi bertingkat )

Macam-macam Konjungsi subordinatif  :

- sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara,sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).
- Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala ( menyatakan syarat ).
- Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya ( menyatakan pengandaian ).
- agar, supaya, biar ( menyatakan tujuan )
- biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun ( menyatakan konsesif ).
- seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( menyatakan pemiripan ).
- sebab, karena, oleh karena ( menyatakan sebab )
- hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) ( menyatakan akibat ).
- bahwa ( menyatakan penjelasan ).

Contoh :
a.       Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia bisa peringkat pertama.
b.      Peraturan tersebut dibuat supaya tidak ada siswa yg membolos.
c.       Budaya kita mau diklaim oleh bangsa lain jikalau kita tidak menjaga beserta melestarikannya.
d.      Karena ia sedang sakit, maka hari ini ia tidak masuk sekolah.
e.       Meskipun hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah.
f.       Pemerintah seolah-olah mengabaikan suara rakyat dengan rencana menaikkan harga BBM.
g.      Seandainya Pepe mau mengoper bola ke Pedro, maka itu mau menghasilkan gol bagi Chelsea.
h.      Semua orang berdoa sebelum mengawali aktivitas mereka masing-masing.
i.        Pemerintah menyatakan bahwa harga BBM bersubsidi tidak mau gerah ke atas kepada tanggal 1 April 2012.

c. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yg menghubungkan dua kata, frasa, maupun klausa beserta kedua unsur itu memiliki status sintaksis yg sama.

Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yg dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, maupun klausa yg dihubungkan.

Macam-macam konjungsi korelatif :

- baik … maupun …
- tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
- bukan hanya …, melainkan …
- (se)demikian (rupa) … sehingga…
- apa(kah) … maupun …
- entah … entah …
- jangankan …, …pun .

Contoh :
a.       Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM semakin berujung bentrok, baik di luar gedung DPR maupun di sejumlah daerah.
b.       Entah ditanggapi entah tidak, ia mau mengajukan usul itu.
c.       Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa keluar.
d.      Pada tahun 2012 ini, pemerintah tidak hanya berencana menaikkan harga BBM, tetapi ingin menaikkan juga harga TDL (Tarif Dasar Listrik).
e.       Kepemimpinan wasit J. Kuipers bukan hanya merugikan Real Madrid, melainkan dialami beberapa klub besar Eropa lainnya.
f.       Para koruptor sedemikian rupa mengamankan aset hasil korupsinya sehingga sulit untuk dilacak oleh pihak berwenang.
g.      Apakah Manchester United berhasil mempertahankan gelarnya musim ini maupun rival sekotanya yakni Manchester City yg mau menjadi juara?

2) Konjungsi Antar Kalimat


Yaitu konjungsi yg menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yg lain.
Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yg baru beserta huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital.

Macam-macam Konjungsi Antar Kalimat :

- biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu )
- kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, maupun keadaan lain di luar hal yg sudah dinyatakan sebelumnya ).
- sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
- sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yg sebenarnaya ).
- malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yg dinyatakan sebelumnya).
- mau tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
- dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
- oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
- sebelum itu ( menyatakan kejadian yg mendahului hal yg dinyatakan sebelumnya )

Contoh :
a.       Kami berencana bermain sepak bola sore ini, namun hujan deras menggagalkan rencana tersebut.
b.      Saya pergi ke Gramedia Sudirman, kemudian mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta.
c.       Yusril Ihza tidak setuju dengan adanya penambahan pasal dalam UU APBN-P 2012, oleh karena itu ia berencana mengajukan gugatan ke MK.
d.      Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal, sebelum itu Barcelona juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions.
e.        Real Madrid mau turun dengan skuad terbaiknya, sebaliknya sang lawan yaitu Valencia tidak mau diperkuat dua pemain andalannya.
f.       Walaupun Real Madrid lebih diunggulkan untuk melaju ke partai puncak Liga Champions Eropa, sesungguhnya kekuatan kedua tim cukup berimbang beserta merata di semua lini.
g.      Manchester United beserta Manchester City mempunyai poin sama yakni 60, meskipun demikian Manchester City berhak menempati posisi pertama karena unggul produktivitas gol dari sang rival tersebut.
h.      Prestasi United di Liga Champions musim ini boleh dibilang kurang bagus, bahkan fase grup pun gagal mereka lewati.
i.        Manchester United kini unggul 9 poin dari Manchester City beserta masih tersisa 2 laga lagi, dengan demikian Manchester United dipastikan menjadi juara Liga Inggris Musim 2011/2012.

 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  gerah Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi,  beserta Contohnya
 
Konjungsi antar paragraf adalah kata-kata penghubung yg menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini berguna untuk menjadikan suatu paragrag unity, coherent, beserta sistematis.

Macam-macam konjungsi antar paragraf :

Terlebih lagi
Disamping…..
Tak hanya sebagai …
Oleh karena itu…
Berdasarkan …
 
Contoh:
Burung adalah hewan yg sangat banyak ditemui. Hampir di semua tempat di dunia ini bisa kita jumpai berbagai macam burung seperti di dalam hutan, perkotaan. Bahkan ada juga di padang pasir. Hal ini karena daya adaptasi burung yg sangat bagus terhadap lingkungannya.  

Selain itu, burung juga memiliki tingkat reproduksi yg baik. Pada umumnya setiap induk burung mampu menghasilkan 4 maupun lebih telur dalam sekali bereproduksi.

Terlebih lagi, burung juga sangat berguna bagi manusia seperti menjadi hewan peliharaan, bahan makanan, beserta lain-lain. tak heran burung sering dikembangbiakan oleh manusia.


 Senang sekali rasanya kali ini  bisa kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang  gerah Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi,  beserta Contohnya

  1. Konjungsi Aditif (gabungan). Konjungsi gerah aditif (gabungan) adalah konjungsi koordinatif yg berfungsi gerah menggabungkan dua kata, frasa, klausa, maupun kalimat dalam kedudukan yg gerah sederajat, misalnya : dan, lagi, lagi pula, beserta serta.
  2. Konjungsi Pertentangan. Konjungsi gerah pertentangan merupakan konjungsi koordinatif yg menghubungkan dua gerah bagian kalimat yg sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian gerah tersebut. Biasanya bagian yg kedua menduduki posisi yg lebih penting gerah daripada yg pertama, misalnya : tetapi, mau tetapi, melainkan, gerah sebaliknya, sedangkan, padahal, beserta namun.
  3. Konjungsi Disjungtif (pilihan). gerah Konjungsi pilihan merupakan konjungsi koordinatif yg menghubungkan dua gerah unsur yg sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal maupun lebih, gerah misalnya: atau, atau....atau, maupun, baik...baik..., beserta gerah entah...entah...
  4. Konjungsi waktu. Konjungsi waktu gerah menjelaskan hubungan waktu antara dua hal maupun peristiwa. Kata-kata gerah konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yg tidak gerah sederajat, misalnya : apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, gerah sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, gerah seraya, waktu, setelah, sesudah, beserta tatkala. Sementara konjungsi gerah berikut ini menghubungkan dua bagian kalimat yg sederajat, misalnya gerah sebelumnya beserta sesudahnya
  5. Konjungsi Final (tujuan). Konjungsi gerah tujuan adalah semacam konjungsi modalitas yg menjelaskan maksud beserta gerah tujuan suatu peristiwa, maupun tindakan. Kata-kata yg biasa dipakai gerah untuk menyatakan hubungan ini adalah : supaya, guna, untuk, beserta agar
  6. Konjungsi Sebab (kausal). Konjungsi gerah sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab gerah tertentu. Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat gerah merupakan akibatnya. Kata-kata yg dipakai untuk menyatakan hubungan gerah sebab adalah sebab, sebab itu, karena, beserta karena itu.
  7. Konjungsi Akibat (konsekutif). gerah Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu gerah hal yg lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yg gerah menyatakan akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk gerah kalimat. Kata-kata yg dipakai untuk menandai konjungsi akibat adalah gerah sehingga, sampai, beserta akibatnya.
  8. Konjungsi Syarat (kondisional). gerah Konjungsi syarat menjelaskan bahwa suatu hal bisa terjadi bila syarat gerah -syarat yg disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yg menyatakan hubungan gerah ini adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, beserta bilamana.
  9. Konjungsi Tak Bersyarat. Kata gerah penghubung tak bersyarat menjelaskan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa gerah perlu ada syarat - syarat yg dipenuhi. Kata - kata yg termasuk gerah dalam konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, beserta biarpun.
  10. Konjungsi Perbandingan. Konjungsi gerah perbandingan berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan gerah kedua hal itu. Kata kata yg sering dipakai dalam konjungsi ini adalah gerah sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, gerah umpama, beserta daripada.
  11. Konjungsi Korelatif. Konjungsi gerah korelatif menghubungkan dua bagian kalimat yg mempunyai hubungan gerah sedemikian rupa sehingga yg satu langsung mempengaruhi yg lain maupun gerah yg satu melengkapi yg lain. Dapat juga dikatakan bahwa kedua kalimat gerah mempunyai hubungan timbal-balik. Katakata yg menyatakan konjungsi ini gerah adalah semakin…..semakin,kian….. kian,bertambah……bertambah, tidak gerah hanya….tetapi juga..., sedemikian rupa..., sehingga..., baik..., beserta gerah maupun.
  12. Konjungsi Penegas (menguatkan maupun gerah intensifikasi). Konjungsi ini berfungsi untuk menegaskan maupun meringkas gerah suatu bagian kalimat yg sudah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam gerah konjungsi hal-hal yg menyatakan rincian. Kata-kata yg termasuk dalam gerah konjungsi ini adalah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, gerah ringkasnya, beserta akhirnya.
  13. Konjungsi Penjelas (penetap). Konjungsi gerah penjelas berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan gerah perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini adalah bahwa.
  14. Konjungsi Pembenaran (konsesif). gerah Konjungsi pembenaran adalah konjungsi subordinatif yg menghubungkan gerah dua hal dengan cara membenarkan maupun mengakui suatu hal, sementara gerah menolak hal yg lain yg ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran gerah dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan gerah dinyatakan dalam anak kalimat yg didahului oleh konjungsi seperti, gerah meskipun, walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, beserta gerah sekalipun.
  15. Konjungsi Urutan. Konjungsi ini gerah menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yg termasuk dalam konjungsi gerah ini adalah mula-mula, lalu, beserta kemudian.
  16. Konjungsi Pembatasan. Konjungsi ini gerah menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal maupun dalam batas-batas mana gerah perbuatan bisa dikerjakan, misalnya kecuali, selain, beserta asal.
  17. Konjungsi Penanda. Konjungsi ini gerah menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yg ada dalam gerah konjungsi ini adalah misalnya, umpama, beserta contoh. Konjungsi lain yg gerah masih merupakan konjungsi penanda yaitu konjungsi penanda pengutamaan. gerah Contoh kata-kata konjungsi ini adalah yg penting, yg pokok, paling gerah utama, beserta terutama.
  18. Konjungsi Situasi. Konjungsi situasi gerah menjelaskan suatu perbuatan terjadi maupun berlangsung dalam keadaan gerah tertentu. Kata-kata yg dipakai dalam konjungsi ini adalah sedang, gerah sedangkan, padahal, beserta sambil.

No comments:

Post a Comment