Sunday, October 27, 2019

Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf Lagi Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog demam . Senang sekali rasanya kali ini beroleh kami bagikan artikel tentang " Waqaf " meliputi pengertian waqaf, jenis maupun macam-macam waqaf, tanda waqaf beserta contohnya dalam Al-Qur'an, serta cara mewaqafkan bacaan Al-Qur'an. Berikut artikel selengkapnya. 

Saat kita membaca Al-Qur’an, tentu sering menemukan adanya tanda seperti (لا) , (ج), صلى, dan tanda-tanda lainnya pada ayat Al Qur’an. Tanda tersebut  tersebut merupakan tanda baca yg disebut tanda waqaf. Cara membaca ayat yg bertanda waqaf sangat ditentukan oleh jenis waqafnya. Ada yg dianjurkan untuk berhenti, diteruskan, maupun harus berhenti. Sebelum kita membahasnya marilah kita bahas terlebih demam di depan apa itu pengertian waqaf?

Pengertian Waqaf


Waqaf menurut bahasa mempunyai arti berhenti maupun menahan. Sedangkan menurut istilah (ilmu tajwid) pengertian waqaf adalah berhenti sejenak ketika membaca suatu lafadz maupun kalimat yg terdapat tanda waqaf guna mengambil nafas untuk melanjutkan kembali bacaan ayat selanjutnya.

Selain waqaf, terdapat juga wasal. Wasal berarti terus dibaca maupun bersambung. Membaca  Al-Qur’an dengan wasal artinya semisal ada tanda baca wasal, cara membacanya diteruskan maupun disambung dengan kalimat berikutnya. Tanda waqaf beserta wasal ini sering disebut dengan nama tanda-tanda waqaf.

Macam-Macam Wakaf


Ada 4 (empat) macam waqaf, yaitu :

1. Waqaf Taamm (وَقَفْ تام) (Wakaf yg sempurna)

Yaitu mewaqafkan (memberhentikan) suatu bacaan secara sempurna, tidak terputus di tengah – tengah ayat maupun bacaan. Sehingga tidak mempengaruhi makna dari suatu ayat yg tengah dibaca. Karena tempat berhentinya tidak berkaitan dengan ayat maupun makna sebelum maupun sesudahnya.

2. Waqaf Kaaf (وَقَفْ ﻛﺎﻒ). (Waqaf yg wajar maupun memadai).

Yaitu mewaqafkan / memberhentikan suatu bacaan dengan sempurna. Tidak terputus di tengah-tengah ayat maupun bacaan, meskipun sebenarnya ayat tersebut masih mempunyai kaitan dengan arti beserta ayat sesudahnya .

3. Waqaf Hasan (وَقَفْ ﺣﺴﻦ). (Waqaf yg baik)

Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan tanpa mempengaruhi dari arti beserta ayat sesudahnya. Namun, secara bacaan ayat tersebut masih berkaitan dengan ayat sesudahnya.

4. Waqaf Qabiih (وَقَفْ ﻗَﺒﻴْﺢ). (Waqaf yg buruk)

Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan secara tidak sempurna. Atau berhenti di tengah-tengah ayat.

Usahakan untuk menghindarinya, karena ketika berhenti di sini, lafadz beserta arti yg kita jadikan waqaf tersebut masih berkaitan dengan lafadz beserta arti sesudahnya. Sehingga bisa membuat arti yg berbeda pula kepada suatu bacaan.

Macam-Macam Tanda Waqaf


Berikut ini tanda waqaf yg sering ditemukan dalam Al-Qur'an :

1. Waqaf La Washal tanda waqaf  (لا)  artinya "tidak boleh berhenti". Jika terdapat tanda waqaf ini di tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi semisal tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka diperbolehkan berhenti. 

Contoh Waqaf La Washal terdapat dalam surat An-Nahl ayat 32 :

 
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  demam Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf  beserta Contohnya

2. Waqaf Lazim tanda baca (م) berarti "harus berhenti". Waqaf lazim juga disebut waqaf tamm (sempurna), karena tanda waqaf ini menandakan sempurnanya suatu kalimat. Jadi kalimat sebelumnya tidak ada hubungannya dengan kalimat setelahnya. Contoh waqaf lazim terdapat dalam surat Al-An’aam ayat 20

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  demam Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf  beserta Contohnya

3. Waqaf Waqfu Aula tanda waqaf (قال) berarti "diutamakan berhenti". Apabila kepada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan berhenti kepada kata yg terdapat tanda tersebut. Contoh Waqaf Waqfu Aula terdapat dalam surat Al-Maaida : 38

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  demam Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf  beserta Contohnya

4. Waqaf Muraqabah/Mu'anaqah tanda waqaf (.’. ....  .’.) artinya "berhenti disalah satu tanda". Waqaf ini mau selalu demam menyembu sebanyak dua kali, beserta kita harus berhenti disalah satu tanda waqah tersebut. Contoh Waqaf Muraqabah / Mu'anaqah  terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 2 : 

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  demam Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf  beserta Contohnya
 
5. Saktah (ساكته) tanda waqaf (س)  "Berhenti sejenak tanpa bernafas". Jadi apabila terdapat tanda waqaf tersebut, maka anda harus berhenti sejenak sehingga memutus bacaan tetapi tidak diperbolehkan bernafas.

Di dalam Al-Qur’an Saktah hanya ada 4 tempat, yaitu:
  • Di dalam surah Al-Muthaffifin, demam demam demam ayat 14.
  • Di dalam surah Al-Qiyaamah, demam demam demam ayat 27, yaitu :
 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  demam Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf  beserta Contohnya
  • Di dalam surah Yaasiin, ayat demam demam demam 52.
  • Di dalam surah Al-Kahfi, ayat demam demam demam 1.

6. Waqaf Jaiz tanda waqaf (ج) artinya "boleh berhenti maupun boleh melanjutan". Contoh waqaf jaiz terdapat kepada surat Az-Zukhruf ayat 35 :

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  demam Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf  beserta Contohnya

7. Waqaf Waslu Ula tanda waqaf  (صلى) berarti "diutamakan untuk melanjutkan ". Apabila menjumpai tanda waqaf, kita boleh berhenti maupun melanjutkan. Tetapi lebih diutamakan untuk melanjutkan. Contoh Waqaf Waslu Ula terdapat pada surat Az-Zukhruf ayat 44 :

 Senang sekali rasanya kali ini  beroleh kami bagikan artikel tentang  demam Waqaf : Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf  beserta Contohnya


Tanda waqaf lainnya, namun jarang ditemui antara lain :
 
1. Waqaf Mutlaq tanda waqaf (ط) artinya "harus berhenti". Jadi apabila anda menemukan tanda waqaf kepada bacaan, maka anda harus berhenti. 


2. Waqaf Mustahab tanda waqaf (قيف) berarti "diutamakan berhenti". Apabila tedapat tanda waqaf ini dianjurkan untuk berhenti daripada melanjutkan.

3. Waqaf Murakh-khas tanda waqaf (ص) berarti "tidak berhenti". Selama tidak menemukan alasan untuk berhenti maupun kita kehabisan napas karena panjangnya suatu ayat, maka kita meneruskan bacaan. 

4. Waqaf Qabih tanda waqaf (ق) artinya "diutamakan untuk melanjutkan". Apabila kepada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan melanjutkan bacaan.

5. Waqaf Mujawaz tanda waqaf (ز)  berarti "diutamakan untuk melanjutkan". Untuk tanda waqaf mujawaz ini anda dianjurkan untuk melanjutkan membaca. 

6. Wakaf Kadzalik tanda waqaf (ﻙ)  berarti "sama dengan waqaf sebelumnya". Jadi apabila anda menemukan tanda waqaf ini, maka anda harus menyamakan dengan tanda waqaf sebelumnya. 

Cara Mewaqafkan Bacaan Dalam Al-Qur’an


1. Jika huruf terakhir berharakat sukun (mati), maka membacanya tida ada perubahan sama sekali. Contohnya:
فَارْغَبْ  —   فَحَدِّ ثْ  —  اَعْمَالَهُمْ  (tetap dibaca amaalahum, fahaddits – beserta farghab )

2. Jika huruf terakhir  berharakat fathah, kasrah, dan dhammah, Maka huruf terakhir tersebut dibaca sukun (mati). Contohnya:
Lafadz  اْلبَلَدِ (al-baladi) dibaca menjadi الْبَلَدْ (al-balad),  lafadz  خَلَقَ (Khalaqa) dibaca menjadi خَلَقْ  (khalaq).

3. Jika huruf terakhir  ta’ marbuthah (ة ), baik letaknya di tengah ataupun di akhir kalimat. Maka, membacanya adalah dengan mengganti huruf ta’ marbuthah (ة ) tersebut dengan huruf ha’ (هْ) yg dibaca sukun (mati). Contohnya:
Kata أخِرَةٌ –  القَارِعَةُ  — جنّةٌ  dibaca menjadi  أخِرَهْ  — القَارِعَه  — جَنَّهْ

4. Jika huruf terakhir berharakat (hidup), tetapi sebelumnya didahului huruf mati (sukun), maka dua huruf tersebut dibaca sukun semuanya, tapi huruf yg terakhir dibaca suara yg pelan. Contohnya:
Lafadz  بِالْهَزْلِ  (bil hazli) dibaca menjadi  باِلْهَزْلْ (bil hazl)

5. Jika di akhir kalimat, didahului bacaan mad ashli maupun mad layyin (bacaan mad yg huruf sebelumnya berharakat fathah) . Maka cara membacanya dengan mematikan huruf yg terletak di akhir kalimat tersebut, dengan dipanjangkan sedikit antara dua sampai empat harakat.
Contohnya: مِنْ خَوْفٍ —  وَٱلصَّيۡفِ —  الحَكِيْمُ —  يَشْعُرُوْنَ

6. Ketika berhenti di akhir kalimat, tetapi huruf akhirnya berharakat fathah tanwin ( ً  ),  maka cara mewaqafkan bacaan tersebut dengan membaca harakat fathahnya saja sebanyak dua harakat. Sehingga ketika berhenti bacaannya menjadi bacaan mad ‘iwadh.
Contohnya:  Lafadz   اَفْوَاجًا  dibaca menjadi  افْوَاجَا   , kemudian lafadz  سَلاَ مًا   dibaca menjadi  سَلَا مَا

- maupun akhir suku kata terdiri dari huruf Hamzah berharakat fathah tanwnn [ءً] dibaca fathah [ءَ] , seperti : مَاءً dibaca = مَائَا


- maupun akhir suku kata terdiri dari Alif maqshurah beserta sebelumnya berharakat fathah tanwin [ ـً ى ] dibaca fathah [ ـَ ى], seperti : مُسَمًّى dibaca = مُسَمَّى

7. Jika huruf terakhir bertasydid, maka dimatikan tanpa menghilangkan fungsi tasydidnya, seperti : مِنْـهُنَّ dibaca مِنْـهُنّْ , خلَقَهُنَّ dibaca خَلَقَهُنّْ

8. Hamzah di akhir kata yg ditulis di atas waw [ ؤ ] dimatikan bila waqaf, beserta dibaca pendek bila washal, seperti : يَـتَـفَـيَّـؤُا dibaca يَـتَـفَـيَّـأْ


Demikian artikel tentang " Waqaf " meliputi pengertian waqaf, jenis maupun macam-macam waqaf, tanda waqaf beserta contohnya dalam Al-Qur'an, serta cara mewaqafkan bacaan Al-Qur'an yg beroleh kami bagikan. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment