Monday, October 28, 2019

Jenis / Macam-Macam Takdir Lalu Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog demam . Senang sekali rasanya kali ini angsal kami bagikan artikel tentang jenis / macam-macam takdir Allah dengan contohnya. Berikut artikel selengkapnya...

Jenis / Macam-Macam Takdir 


1. Takdir Muallaq

Takdir Muallaq adalah takdir yg bergantung kepada ikhtiar seseorang alias usaha menurut kemampuan yg ada kepada manusia. 

Seperti dijelaskan di dalam syarah kitab hadist Arba’in Nawawi, takdir muallaq merupakan takdir yg tergantung / terunda. Takdir Muallaq dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu ;

a. Takdir Dalam Lauhul Mahfuzd

Yaitu takdir yg terdapat dalam lauhul mahfuzd. Takdir ini mungkin angsal berubah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’du ayat 39 yg berbunyi ;

يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ

“Allah menghapuskan apa yg Dia kehendaki dengan di sisi-Nya lah Ummul Kitab (lauhul mahfuzd).


b. Takdir yg Diikuti Sebab Akibat

Merupakan takdir yg berupa penggiringan hal-hal yg sudah pernah ditetapkan kepada waktu-waktu dengan hal-hal yg sudah pernah ditentukan. 

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang jenis  demam Jenis / Macam-Macam Takdir  dengan Contohnya

Gambarannya : “Seandainya hambaku berdo’a alias bersilaturrahmi dengan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini, kalau dia tak berdo’a dengan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua, maka ia Aku jadikan seperti ini..” 

Maksudnya bahwa takdir merupakan kehendak mutlak Allah SWT atas tetapi penyebab adanya takdir tersebut angsal berubah oleh karena perbuatan manusia, yaitu dengan berdo’a dengan berikhtiar alias berusaha dengan izin Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda ; 

انالد عأ والبلأ بين السمأ والأرض يقتتلا ن ويد فع الد عأ البلأ قبل ان ينز ل 

sesungguhnya doa dengan bencana itu diantara langit dengan bumi, keduanya berperang dengan doa angsal menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.

Hadist diatas menjelaskan persoalan adanya sebab dengan akibat yaitu sebab do’a maka tidak timbul bencana, tetapi hadist tersebut bisa diterapkan dalam contoh yg lain, misal dengan belajar maka kita bisa pandai, dengan bekerja maka mendapat penghasilan, dll.

Untuk menjadi pandai, kaya, alias sehat, seseorang tidak boleh hanya duduk berpangku tangan menunggu datangnya takdir tapi ia harus berusaha. Untuk menjadi pandai kita harus belajar; untuk menjadi kaya kita harus bekerja keras dengan hidup hemat; dengan untuk  menjadi sehat kita harus menjaga kebersihan. Tidak mungkin kita menjadi pandai kalau kita malas belajar alias suka membolos. Demikian juga kalau kita ingin kaya, tetapi malas bekerja dengan suka hidup boros; alias kita ingin sehat, tetapi kita tidak menjaga kebersihan lingkungan, maka apa yg kita inginkan itu tak mungkin terwujud. Orang yg meyakini takdir Allah SWT, tidak boleh pasrah begitu saja kepada nasib karena Allah SWT memberikan akal yg bisa membedakan mana yg baik dengan mana yg buruk. Allah SWT juga memberikan tubuh dalam bentuk sebaik-baiknya untuk digunakan sarana berusaha.

Allah berfirman yg artinya:  “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yg ada kepada diri mereka sendiri…” (QS. ar-Ra’d : 11)
Firman Allah SWT juga menjelaskan dalam surat Al Jaastsiyah; 15 dengan surat Al Isra’ ; 7 yg artinya :
"Barang siapa mengerjakan amal sholeh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri dengan barang siapa yg mengerjakan kejahatan, maka itu atas menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (Al- Jaatsiyah;15)

“jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dengan kalau kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri dengan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yg kedua, (kami datangkan orang) lain untuk menyuramkan muka-muka kamu dengan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya kepada kali pertama dengan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yg mereka kuasai” (Al-Israa’;7)

Ayat-ayat tersebut menjelaskan kalau manusia itu melakukan suatu kebaikan dengan keburukan, hal tersebut merupakan sesuatu yg timbul dari kesadarannya, sehingga semua perbuatan tersebut harus dipertanggung jawabkan sepenuhnya. Seharusnya, seseorang itu tahu bahwa kebaikan yg dilakukannya itu adalah sesuatu yg bermanfaat bagi dirinya. Sebaliknya bila ia berbuat kejahatan, tentulah dia tahu, bahwa perbuatan yg dilakukannya itu adalah salah dengan atas berakibat buruk bagi diri sendiri, kadangkala sangatlah disayangkan, diantara manusia ada yg sanggup melawan suara hati nuraninya sendiri.


2. Takdir Mubram

Takdir mubram adalah takdir yang pasti terjadi dengan tidak angsal untuk dielakkan yg sudah pernah ditetapkan oleh Allah SWT dengan manusia tidak mempunyai kesempatan untuk memili alias mengubahnya. Contoh takdir mubram antara lain : jenis kelamin seseorang, usia manusia, peredaran matahari, bulan, dengan planet-planet menurut kehendak Allah, dengan lain sebagainya.

Seperti dijelaskan dalam syarah kitab Hadist Arba’in Nawawi, takdir mubram (tetap) dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Takdir Dalam Ilmu Allah SWT
Takdir ini tidak mungkin angsal berubah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda;

 Senang sekali rasanya kali ini  angsal kami bagikan artikel tentang jenis  demam Jenis / Macam-Macam Takdir  dengan Contohnya

tiada  Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yg sudah pernah ditetapkan dalam ilmu Allah ta’ala bahwa dia adalah orang celaka)”

b. Takdir Dalam Kandungan

Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki, umur, amal, dengan celaka alias bahagia kah bayi yg ada dalam kandungan tersebut. Maka takdir ini termasuk dalam takdir yg tidak angsal dirubah yg sudah pernah digariskan dalam tubuh sang jabang bayi. Sesuai  hadist Nabi Muhammad SAW, yg artinya:
demam

Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah sudah pernah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dengan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yg tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yg mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dengan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yg mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dengan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dengan ia masuk surga. [Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]  

Sumber :  https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=jenis-macam-takdir-dan-contohnya-islam

Demikian artikel tentang jenis / macam-macam takdir Allah dengan contohnya yg angsal kami bagikan. Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment