Tuesday, October 29, 2019

Kepadatan Penduduk Dengan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog . Senang sekali rasanya kali ini boleh kami bagikan artikel tentang Kepadatan Populasi Penduduk beserta Pengaruhnya terhadap ketersediaan air bersih, pangan, lahan, udara bersih, beserta pencemaran lingkungan.

KEPADATAN PENDUDUK

Penduduk  adalah seseorang alias sekelompok orang yg tinggal beserta menetap suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu.

Jumlah penduduk dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan (fluktuasi pertumbuhan). Fluktuasi ini dikenal dengan istilah Dinamika Penduduk

Dinamika Penduduk adalah perubahan penduduk dengan suatu negara dari waktu ke waktu.

Kepadatan populasi / penduduk adalah jumlah anggota populasi (penduduk) per satuan luas lahan yg ditempati dalam kurun waktu tertentu.

Kepadatan populasi dirumuskan sebagai berikut :

 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang Kepadatan Populasi Pend Kepadatan Penduduk  beserta Pengaruhnya terhadap Lingkungan


Ada 3 faktor yg mempengaruhi jumlah kepadatan populasi penduduka dalam suatu negara, yaitu angka kelahiran (natalitas), angka kematian (mortalitas), beserta perpindahan penduduk (migrasi)

1. Natalitas (angka kelahiran) adalah bilangan yg menunjukan jumlah kelahiran hidup setiap 1000 penduduk per tahun.

Berikut rumus beserta kriteria natalitas (angka kelahiran)

Rumus Natalitas :

 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang Kepadatan Populasi Pend Kepadatan Penduduk  beserta Pengaruhnya terhadap Lingkungan


Kriteria natalitas :
•    Angka kelahiran tinggi, andaikata lebih dari 30
•    Angka kelahiran sedang, andaikata antara 20 sampai 30
•    Angka kelahiran rendah, andaikata kurang dari 20

2. Mortalitas (angka kematian), yaitu bilangan yg menunjukan jumlah angka kematian dari tiap 1000 penduduk per tahun.

Berikut rumus beserta kriteria mortalitas (angka kematian)

 Senang sekali rasanya kali ini  boleh kami bagikan artikel tentang Kepadatan Populasi Pend Kepadatan Penduduk  beserta Pengaruhnya terhadap Lingkungan


Kriteria mortalitas :
•    Angka kematian tinggi, andaikata lebih dari 18
•    Angka kematian sedang, andaikata antara 14 sampai 18
•    Angka kematian rendah, andaikata antara 9 sampai 13

3. Migrasi, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.

Terjadinya migrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

- Kesulitan ekonomi alias gaji yg rendah di daerah asal.
- Situasi sosial-budaya.
- Kurangnya sarana beserta prasarana di daerah asal.
- Kesempatan kerja beserta ekonomi yg lebih baik di daerah yg hendak dituju.

Jenis migrasi berdasarkan dengan prosesnya boleh dibedakan menjadi :

a. Migrasi Internal : Migrasi yg terjadi dalam suatu negara.
- Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah yg padat penduduknya ke daerah yg jarang penduduknya
- Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota
- Ruralisasi, yaitu perpindahan dari kota ke desa

b. Migrasi Eksternal : Migrasi yg terjadi antar negara.
- Imigrasi, yaitu  masuknya penduduk ke suatu negara lain dengan tujuan menetap.
- Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke suatu negara lain dengan tujuan menetap.

Peningkatan kepadatan penduduk boleh menimbulkan permasalahan, antara lain:

-    Kurang terpenuhinya kebutuhan udara bersih, air bersih, serta bahan makanan.
-    Berkurangnya lahan untuk pemukiman beserta lahan pertanian.
-    Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat.
-    Meningkatnya penderita penyakit menular beserta kronis.

Untuk mengatasi kepadatan populasi manusia boleh dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :
-    Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana (KB).
-    Meningkatkan taraf pendidikan agar masyarakat boleh mengubah sikap, pola pikir beserta perilaku.
-    Menggalakkan program transmigrasi agar persebaran penduduk lebih merata.
-    Meningkatkan lapangan kerja di daerah untuk mencegah terjadinya urbanisasi
-  Mengimbangi pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan produksi pangan, melalui  program: intensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perbaikan cara bercocok tanan), ektensifikasi  (peningkatan produksi pertanian melalui perluasan lahan), diversifikasi (penganekaragaman jenis makanan), beserta mencari sumber makanan baru,

PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN

Kepadatan populasi di suatu daerah boleh mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yg padat, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan social, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan pangan, beserta boleh berdampak dengan kerusakan lingkungan. Coba bandingkan tingkat pencemaran yg diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di daerah perkotaan lebih tinggi. Kepadatan populasi berpengaruh terhadap beberapa aspek yg berkaitan dengan kehidupan manusia antara lain sebagai berikut :

1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih adalah kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin tinggi jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yg dibutuhkan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, beserta kawasan industri yg memakai bahan bakar fosil (bensin, solar, minyak bumi, beserta batu bara) mengakibatkan kadar karbondioksida ( CO2 ) beserta karbon monoksida ( CO ) di udara meningkat. Beberapa kegiatan industri menghasilkan gas-gas pencemar yg berbahaya seperti oksida nitrogen (NOx) beserta oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan karena  pembakaran tak sempurna.

2. Ketersediaan Pangan

Agar mampu bertahan hidup, manusia memerlukan makanan. Dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yg dibutuhkan juga meningkat. Terjadinya ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya boleh terjadi kekurangan gizi alias bahkan kekurangan bahan pangan. Sebagian besar lahan di kota yg semestinya untuk pertanian malah digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, beserta pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya hasil pertanian pangan dari desa. Dengan demikian kenaikan jumlah penduduk, secara otomatis hendak meningkat pula kebutuhan pangan.

3. Ketersediaan Lahan

Kepadatan populasi manusia mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk pemukiman, sarana penunjang kehidupan, industri, tanah pertanian, beserta lainnya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan menggunakan lahan pertanian yg produktif untuk membangun pemukiman beserta pembangunan sarana beserta prasarana kehidupan, sehingga mengakibatkan menurunnya produksi pangan. Selain itu, untuk membangun kawasan industri, perkebunan, beserta pertanian sering dilakukan dengan cara membuka hutan. Meskipun hal ini boleh dianggap sebagai solusi, sebenarnya kegiatan itu boleh merusak lingkungan hidup yg boleh mengganggu keseimbangan ekosistem. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan hendak meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

4. Ketersediaan Air Bersih

Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa perairan, namun tidak semua air tersebut boleh digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yg terbatas bisa menyebabkan masalah yg cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, beserta lainnya. Jumlah penduduk yg meningkat juga berarti semakin banyak sampah alias limbah yg dihasilkan yg boleh mencemari air.

Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri beserta kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Disamping itu, kawasan pemukiman penduduk yg padat biasanya hanya tersedia sedikit kawasan terbuka yg berfungsi untuk daerah serapan air hujan. Kawasan yg tertutup rapat oleh aspal beserta beton membuat air tidak boleh meresap ke lapisan tanah, sehingga saat turun hujan, air hujan  hendak mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga dengan musim kemarau sering kekurangan air bersih.

5. Pencemaran lingkungan

Kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya sering mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan. Contoh, untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan beserta bahan baku kertas, maka pohon di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan perkebunan beserta pertanian, maka hutan dibuka beserta rawa/ lahan gambut dikeringkan. Guna mempercepat transportasi, dibuat bermacam-macam kendaraan bermotor. Guna memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil.

Jika tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh diatas lama-lama hendak menimbulkan pencemaran lingkungan beserta kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan secara liar boleh mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir beserta tanah longsor, serta boleh mengurangi bahkan menghilangkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Bila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.

Di daerah yg padat, karena minimnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang secara sembarangan, misalnya di sungai. Akibatnya air sungai menjadi tercemar. Kebutuhan transportasi juga meningkat sehingga jumlah kendaraan bermotor bertambah banyak. Hal ini boleh mengakibatkan  polusi udara beserta suara. Jadi kepadatan penduduk yg tinggi boleh mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan beserta kerusakan ekosistem.


Referensi :
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=kepadatan-populasi-penduduk-dan-pengaruhnya-terhadap-lingkungan
https://bimbelsmajogja.blogspot.com//search?q=kepadatan-populasi-penduduk-dan-pengaruhnya-terhadap-lingkungan

Demikian artikel tentang Kepadatan Populasi Penduduk beserta Pengaruhnya terhadap ketersediaan air bersih, pangan, lahan, udara bersih, beserta pencemaran lingkungan yg boleh kami sampaikan. Semoga bermanfaat 

No comments:

Post a Comment